Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana kualitas dosen dapat ditingkatkan melalui manajemen pengembangan?

A. Pendahuluan
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan organisasional
atau maksud-maksud yang nyata. Pendapat lain mengatakan bahwa manajemen
adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah ”managing” pengelolaan, sedang
pelaksanaanya disebut manager atau pengelola.1

Pendidikan tinggi merupakan suatu wadah untuk mencetak intelektual


yang terampil, memiliki dedikasi yang tinggi, bisa menghadapi kemajuan Iptek
dan Imtaq. Untuk menyiapkam mahasiswa atau mahasiswi yang lebih baik amat
didorong oleh kesiapan dosen yang berkualitas. Kualitas Dosen merupakan hal
yang penting. Hal itu dikarenakan, suatu perguruan tinggi tergantung pada
kualitas dosenya. Kriteria ciri dosen yang berkualitas yang paling pokok adalah
memiliki keahlian penguasaan bidang studi dan keahlian penguasaan
metodologi.2

Dosen yang berkualitas adalah dosen yang melaksanakan tanggung


jawab pengajaran, bimbingan dan latihan keterampilan bagi mahasiswanya. G.
Ryder berpendapat bahwa dosen dalam pelaksanaan pendidikan berkewajiban
melaksanakan tugas mengajar dengan memakai perencanaan bahan kuliah,
persiapan perkuliahan, hadir dikelas sesuai jadwal, mengemukakan syarat-syarat
perkuliahan secara jelas, serta memberikan nilai secara objektif sesuai ketentuan
lembaga.3

B. Pengertian Manajemen Pengembangan


Pengertian manajemen sama halnya dengan administrasi, kata
manajemen juga berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang
1
Giorge R. Terry Leslie W. Rue, Principles of Management,(Jakarta :Bumi Aksara,1992), hlm. 1.
2
Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, (Bandung: 1998), hlm. 29.
3
Ryder, kenneth G. Faculty Raight And Responnsibility San Fransisco, (Washington: Jossey, 1970)
hlm. 6.
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung
menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjamahkan
kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
management, dan manager untuk orang yang melakukan manajemen. Akhirnya
manajemen ditarjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan.4
Menurut Rohiat sebagaimana yang dikuti oleh Rochmat Koswara,
manajemen adalah mengelola sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau
organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, dan material yang
dilakukan secara sistematis meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian. Sedangkan menurut E. Mulyasa, manajemen
adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana
menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam
mencapai tujuan yang disepakati bersama. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
penataan mengandung makna mengatur, memimpin, mengelola atau
mengadministrasikan sumber daya yang meliputi perencanaan, pelaksanaan
pengawasan dan pembinaan.5
Henry mendefinisikan manajemen sebagai proses pendayagunaan bahan
baku dan sumber daya manusia, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses
tersebut melibatkan organisasi, arahan, koordinasi, dan evaluasi orang-orang
guna mencapai tujuan. dari definisi tersebut diketahui esensi manajemen
menurut Henry adalah aktivitas bekerja melalui orang lain, untuk meraih
berbagai hasil. Melalui manajemen, dilakukan proses pengintegrasian berbagai
sumberdaya dan tugas, untuk mencapai berbagai tujuan organisasi.6
Pengembangan (development) adalah suatu investasi yang berorientasi
ke masa depan dalam diri pegawai. Pengembangan didasarkan pada kenyataan

4
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik dan Reset Pendidikan, (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2006),
hlm. 3.
5
Rochmat Koswara, “Manajemen Pelatihan Life Skill Dalam Upaya Pemberdayaan Santri Di Pondok
Pesantren (Studi Deskriptif Kualitatif di Pondok Pesantren Misbahul Falah Desa Mandalasari Kecamatan
Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat),” dalam Jurnal Empowerment, Volume 4, Nomor 1, Februari
2014, hlm. 42-43.
6
Agus, Wibowo. 2013. Managemen Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal.
31
bahwa seorang pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, kehalian
dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dan suksesi
posisi yang ditemui selama karirnya.7
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoretis, konseptual, dan moral dosen sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan dosen
(baru/lama) perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar
pengembangan ini dapat dilaksanakan dengan baik harus lebih dahulu ditetapkan
suatu program pengembangan dosen.8 Mengacu pada penjelasan diatas pendidik
harus senantiasa mengembangkan kemampuannya melalui program pendidikan
dan latihan yang telah direncanakan pemerintah melalui lembaga madrasah
secara berkesinambungan sesuai dengan tuntutan pendidikan masa kini.
Dari pengertian manajemen dan pengembangan diatas, dapat
disimpulkan bahwa manajemen pengembangan adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana menata sumber daya manusia sebagai usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral dosen yang
telah ditetapkan secara produktif .

C. Program-Program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas Dosen

Program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dosen ada 2:


1. Pendidikan
Dosen sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan tinggi memiliki
tanggungjawab yang besar baik kepada dirinya, maupun kepada lembaga
dan orang lain. Dengan peran ganda yang dimiliki seorang dosen yakni
tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang akan memberikan ilmu yang
dimilikinya kepada peserta didik namun juga mempunyai peran besar
lainnya yang sangat kompleks untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan kompetensi yang dimiliki seorang dosen sesuai dengan undang-
undang yang ada di Indonesia dan motivasi kerja untuk memberikan
7
Ambar, Teguh. Sulistiyani. Rosidah. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha
Ilmu, hal. 220
8
Hasibuan, M. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia : Dasar dan Kunci Keberhasilan, Jakarta:Toko
Gunung Agung.
yang terbaik bagi dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi sebagai
tempat berkarya bagi seorang dosen, maka kinerja dosen yang optimal
dapat tercapai.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi
manusia, pendidikan sangat berperan dalam pembentukan karakter dan
pribadi manusia menurut ukuran baik atau buruk secara normatif.
Pernyataan di atas di dukung oleh Sardiman bahwa pendidikan dan
pengajaran adalah satu usaha yang bersifat sadar tujuan, yang dengan
sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak
didik.9 Pernyataan diatas ini sejalan dengan peraturan perundang-
undangan tentang guru dan dosen, bahwa guru harus professional, cerdas
dan kompetitif. Dalam kaitannya dengan hal ini, telah jelas dinyatakan
melalui fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam
Undang-Undang No.20 tahun 2003 (SISDIKNAS, Pasal 3) berikut ini:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman
dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Melalui sistem pendidikan yang
baik diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas dan profesional serta mampu menjawab kebutuhan era
globalisasi ini.10
2. Pelatihan
Pengertian Pelatihan adalah merupakan upaya untuk
mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.
Pelatihan adalah Bagian pendidikan yang menyangkut proses
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar system
9
M. A. Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.
42-44.
10
E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.
68. 3
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat, dan dengan
metode yang lebih mengutamakan praktek dari pada teori.11
Pendidikan dan pelatihan adalah “proses yang akan menghasilkan
suatu perubahan perilaku sasaran diklat, secara konkrit perubahan
perilaku berbentu peningkatan kemampuan yang mencakup kognitif,
afektif atau psikomotor”.12
Pendidikan adalah “Suatu kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan
penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-
persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai tujuan”.13

11
B. Siswanto, Sastrohadiwiryo. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara
12
Soekidjo Notoatmodjo, 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta
13
Heidjrachman R dan Fuad Husnan, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta: Bandung

Anda mungkin juga menyukai