Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MANAJEMEN PERSONALIA DI SEKOLAH

DASAR UNGGULAN AL IZZAH BANDUNG


Dibuat untuk memenuhi tugas materi 2
Academic Governance Jurusan Manajemn Pendidikan Islam

Tugas Materi 2
Oleh :

Ahmad Ghozali Panjaitan

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)


PASCASARJANA UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
A. Latar Belakang

Pendidikan dalam kehidupan memegang peranan yang sangat strategis

untuk membentuk manusia yang berguna bagi individu dan masyarakat. Pendidikan

merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, ini berarti bahwa setiap

manusia berhak mendapatkan pendidikan. Pentingnya pendidikan memiliki

pengaruh besar pada perkembangan masa depan. Oleh karena itu, pendidikan secara

umum memiliki arti mengembangkan proses kehidupan di mana individu itu hidup.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003:

Pendidikan adalah penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran


secara sadar dan terencana, agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya dan memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara..1

Pendidikan sangat penting, tanpa pendidikan manusia sulit berkembang,

bahkan membosankan. Oleh karena itu, pendidikan harus benar-benar diarahkan

untuk menumbuhkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, budi pekerti

yang tinggi, aktif dalam segala bidang kehidupan, arif, cerdas, kreatif, terampil,

jujur, disiplin, berakhlak mulia, saling menghargai, dan menghormati.

Lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan memiliki tanggung

jawab yang besar untuk memberikan siswa perubahan yang baik yang akan

memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Pendidikan juga sangat berkontribusi terhadap kemajuan suatu negara atau bangsa.

Masyarakat yang cerdas dan berkualitas akan membentuk kemandirian secara

bertahap dan mampu menghadapi perkembangan zaman.

1
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (Bandung: Citra
Umbara, 2006), 72.

1
Dengan adanya desentralisasi pendidikan, banyak pihak telah melakukan

banyak hal untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya tersebut dilandasi oleh

kesadaran bahwa pendidikan sangat penting dalam rangka pengembangan sumber

daya manusia (human capital) dan pengembangan karakter bangsa (national

character building) bagi kemajuan sosial dan bangsa. Martabat suatu negara sangat

tergantung pada kualitas pendidikannya.2 Peningkatan mutu pendidikan di

Indonesia sangat penting bagi setiap organisasi pendidikan sebagai langkah menuju

masyarakat Indonesia yang cerdas, maju dan berdaya saing.

Dalam organisasi pendidikan, sumber daya manusia sering disebut sebagai

tenaga kependidikan atau sama dengan kepegawaian dalam istilah lain. Pada saat

yang sama, staf sekolah menjalankan tugas yang diberikan dan menjadi tanggung

jawab masing-masing untuk mencapai tujuan pendidikan. Mereka termasuk kepala

sekolah, guru, administrator, administrator, termasuk petugas kebersihan. 3

Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya sekedar pengelolaan

kelas, kurikulum, siswa, infrastruktur, dan banyak lagi. Namun dari segi penerapan

manajemen personalia yang baik. Manajemen personalia sangat penting dilakukan

organisasi pendidikan karena fungsi manajemenpersonalia diantaranya pengadaan

personalia, pengembangan dan pelatihan, pemberian kompensasi, dan pemutusan

hubungan kerja.

2
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kopetensi SDM (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 7
3
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 30

2
Apabila fungsi manajemen personalia ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin

dengan mudah keberhasilan organisasi pendidikan akan tercapai. Penerapan

manajemen personalia ini menjadi tugas pokok kepala sekolah selaku pimpinan.

Maka suatu organisasi pendidikan atau sekolah agar bisa mencapai tujuan

organisasi perlu menerapkan manajemen personalia dengan baik.

Sekolah Dasar (selanjutnya disingkat dengan SD) Unggulan Al Izzah

Bandung merupakan sekolah berstatus swasta yang berdiri pada tahun 2015.

Diusia yang masih baru sekolah tersebut mampu menciptakan peserta didik yang

berprestasi baik di tingkat daerah, dan harapannya mampu sampai pada tingkat

Nasional dan Internasional. Di tingkat daerah ada ananda Maritsa yang meraih

juara I lomba MHQ. Dan masih ada beberapa perestasi yang lain baik di tingkat

daerah.

Setelah penulis melaksanakan observasi awal dan melihat prestasi-prestasi

yang pernah diraih. Dengan banyaknya prestasi yang pernah diraih sekolah

tersebut penulis tertarik untuk meneliti proposal thesis yang berjudul Penerapan

Manajemen Personalia di Sekolah Dasar Unggulan Al Izzah Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dikemukakan, maka pokok masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana proses penerapan manajemen personalia di SD Unggulan Al

Izzah Bandung?

2. Kendala apa saja yang dialami dan bagaimana solusinya dalam menerapkan

3
manajemen personalia di SD Unggulan Al Izzah Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses penerapan manajemen personalia di SD

Unggulan Al Izzah Bandung.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan solusi yang diberikan.

D. Landasan Teori

Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara

individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan. Menurut Riant Nugroho penerapan pada prinsipnya adalah cara yang

dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan (Nugroho, 2003:158).

Sedangkan Menurut Malayu S.P Hasibuan beliau mengatakan manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Elemen penting menurut George R.Terry 4 yaitu :

Pertama, Pleanning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan

oleh kelompok unutk mencapai tujuan yang digariskan, planning mancangkup

kegiatan mengambil keputusan, karena termasuk pemilihan alternatif-alternatif

keputusan. Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat

kedepan guna merumuskan sesuatu dari pola dari himpunan tindakan untuk masa

mendatang.

Kedua, organizing mencangkup:(a) membagi komponen-komponen

4
George R.Terry, prinsip-prinsip Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara,1991), h.17.

4
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kedalam kelompok-kelompok,

(b) membagi tugas kepada sorang menejer untuk mengadakan pengelompokan

tersebut dan (c) menetapkan wewenang di antara kelompok atau unit-unit

organisasi dimasukan sebagai dari unsur organizing. Ada yang berpendapat lebih

condong memasukan staffing sebagai fungsi utama. Dalam setiap kejadian,

pengorganisasian menghasilkan peranan kerja dalam struktur formal dan

dirancang untuk memungkinkan manusia bekerja secara efektif guna mencapai

tujuan bersama.

Ketiga, Actuating, atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan

yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan

yangditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan

dapat tercapai. Actuating mencapai penetapan dan pemuasan kebutuhan

manusiawi dari pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin,

mengembangkan dan bemberi komponsasi kepada mereka.

Keempat, Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah

kegitan-kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi

dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supanya

tujuantujuan dapat tercapai dengan baik. Ada berbagai cara untuk mengadakan

perbaikan termasuk merubah rencana dan bahkan tujuannya, mengatur kembali

tugas-tugas atau merubah wewenang, tetapi seluruh perubahan tersebut dilakukan

melalui manusianya. Orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan yang

tidak diinginkan itu harus dicari dan mengambil langkah-langkah perbaikan

terhadap halhal yang sudah atau akan dilaksanakan.

Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk

5
kepentingan organisasi, yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para pegawai, dan para

wakil siswa. Termasuk juga para manajer pendidikan yang mungkin dipegang

oleh beberapa guru5

5
Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),h.112.

6
7

Anda mungkin juga menyukai