Anda di halaman 1dari 10

Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...

ANALISIS KONTRASTIF FONOLOGI BAHASA ARAB DAN


BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN PIDATO
BAHASA ARAB PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA ARAB UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

(CONTRASTIVE ANALYSIS OF ARABIC AND INDONESIAN


LANGUAGE PHONOLOGY IN ARABIC SPEECH LEARNING IN
ARABIC STUDY PROGRAM OF UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG)

Lina Marlina
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan. A.H. Nasution Nomor 105 Cibiru, Bandung
Telepon: (022) 7802276
Pos-el: linamarlina7671@gmail.com

Abstrak

Aspek fonologi cukup penting dalam tahap permulaan pembelajaran bahasa


asing dan dan mahasiswa sering melakukan kesalahan di dalam aspek fonologi
pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis
persamaan dan perbedaan bunyi-bunyi bahasa Arab dengan bahasa Indonesia,
2) menganalisis interferensi bunyi bahasa Arab dan bahasa Indonesia, dan 3)
menganalisis implikasi dari analisis kontrastif bunyi bahasa Arab dan bahasa
Indonesia dalam pembelajaran pidato bahasa Arab. Penelitian dilakukan
dengan membandingkan persamaan dan perbedaan antara bunyi bahasa Arab
dengan bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada bunyi-
bunyi yang sama persis dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, baik dari
segi tempat keluarnya bunyi (makhraj) maupun sifat keduanya. Kemudian,
terdapat bunyi-bunyi yang mirip dalam dua bahasa tersebut. Lalu, terdapat
pula bunyi-bunyi yang berbeda dalam dua bahasa, baik dari segi makhraj
huruf maupun sifatnya. Selain itu, ada bunyi-bunyi bahasa Arab yang bukan
termasuk ke dalam bahasa Indonesia dan juga bunyi-bunyi bahasa Indonesia
yang bukan termasuk ke dalam bahasa Arab. Kedua bahasa ini memiliki
banyak perbedaan vokal sehingga terjadilah berbagai bentuk interferensi di
antara keduanya, seperti interferensi bunyi-bunyi bahasa Indonesia dalam
bahasa Arab atau sebaliknya.
Kata kunci: fonologi, interferensi, analisis kontrastif

Abstract

Phonology is an important aspect in the initial stage of learning foreign language


and students often make mistakes in phonological aspect in learning Arabic. This
writing aims to 1) analyze the similarities and differences of Arabic and Indonesian
sounds; 2) analyze the sound interference of Arabic and Indonesian languages; and
3) analyze the implications of Arabic and Indonesian sound constrastive analysis in
Arabic speech learning. It was done by comparing the similar and different sounds

125
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134

of Arabic and Indonesian language. The results showed that there were identical
Arabic and Indonesian sounds on how the sounds were produced and their traits.
There were similar Arabic and Indonesian sounds on their production and traits.
There were also totally different ones in both languages. Both languages also have
different vowels that cause interferences from Arabic to Indonesian and vice versa.
Keywords: phonology, interference, contrastive analysis

1. Pendahuluan Oleh karena itu, penelitian ini meneliti


persamaan dan perbedaan bunyi bahasa Arab dan
Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia cukup
bahasa Indonesia dari sisi vokal dan konsonannya
berkembang dan digandrungi saat ini. Namun, fakta
sehingga diharapkan dapat meminimalkan kesalahan-
yang terjadi di lapangan membuktikan bahwa
kesalahan mahasiswa dalam pengucapan bunyi-
banyak kendala yang harus dihadapi dalam proses
bunyi bahasa Arab serta mampu mengucapkannya
pembelajarannya. Masalahnya, pembelajaran ba­
dengan baik dan benar.
hasa Arab masih sekadar memfokuskan pada
pemahaman nahwu, sharaf, balaghah, dan kerap
mengabaikan pembelajaran fonologi sehingga 2. Kerangka Teori
tidak heran jika banyak mahasiswa yang meskipun Analisis kontrastif dalam kajian
telah lama mempelajari bahasa Arab masih sering linguistik adalah cabang ilmu bahasa untuk
melakukan kesalahan dalam pengucapan bunyi- membandingkan dua bahasa secara sinkronis
bunyi huruf yang juga dipengaruhi oleh dialek sehingga persamaan dan perbedaannya dapat
masing-masing. Padahal, bunyi adalah bagian terlihat dengan jelas (Lado dalam Pranowo,
utama dalam bahasa. Komunikasi lisan tidak akan 1996:42).
terjadi jika tidak ada bunyi. Analisis kontrastif disebut pula linguistik
Fakta tersebut tentunya berdasarkan pengalaman kontrastif (Hamied dalam Pranowo, 1996:40).
ketika mengajar langsung di lapangan. Masih banyak Kridalaksana (1983:11) mengungkapkan bahwa
mahasiswa yang belum menyadari pentingnya analisis kontrastif merupakan metode sinkronis
mengetahui dan menguasai aspek fonologi sebagai dalam analisis bahasa untuk menunjukkan
tahap permulaan mempelajari bahasa asing. Tanpa persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa
mengenali dan mengetahui bunyi-bunyi bahasa dan dialek-dialek untuk mencari prinsip yang
asing yang dipelajari, kesalahan dalam penuturan dapat diterapkan, seperti dalam pengajaran
kemungkinan besar akan sering terjadi, baik para bahasa dan penerjemahan.
pelajar yang mempelajari bahasa Arab secara Analisis kontrastif juga menjadi sebuah
langsung maupun orang-orang yang melafalkan istilah dalam pembelajaran yang membandingkan
Al-Qura’n dan Hadits terkadang masih tidak antara dua bahasa atau lebih. Ini bertujuan
memperhatikan pelafalan sesuai dengan fonemik untuk menemukan unsur-unsur kesamaan dan
bahasa Arab yang benar. Hal ini berakibat perbedaan di antara kedua bahasa tersebut pada
fatal, terlebih jika salah dalam melafalkan tingkat tertentu, seperti tingkat bunyi/fonologi,
bunyi karena akan memengaruhi makna yang morfologi, sintaksis, atau semantik.
terkandung dalam sebuah kata tersebut. Sama Kemudian, analisis kontrastif antara bahasa
halnya, ketika berbicara dengan orang Arab, Arab dengan bahasa Indonesia dapat dilakukan
tidak memperhatikan pelafalan kata yang melalui perbandingan dua bunyi bahasa, seperti
diucapkan, mereka −sebagai penutur asing− konsonan vokalnya, fonem segmental, dan
merasa kebingungan dengan apa yang dituturkan fonem suprasegmental. Selain itu, dapat juga
lawan bicaranya, sehingga kesalahpahaman pun melalui fenomena-fenomena bunyi, seperti
dapat terjadi dalam proses komunikasi. Contoh, asimilasi dan disimilasi untuk mengidentifikasi
pemakaian kata ‘aqlun (‫ )لقع‬yang dalam bahasa apa yang ada dalam dua bahasa tersebut, baik
Arab bermakna ‘akal/pikiran’. Namun, ketika dari segi persamaan maupun perbedaannya.
salah dalam pelafalannya, yaitu menjadi aklun Analisis kontrastif dikembangkan dan
(‫ )لكأ‬misalnya, maknanya berubah menjadi dipraktikkan antara tahun 1950 dan 1960-an
‘makan’. sebagai suatu aplikasi linguistik struktural pada
126
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...

pengajaran bahasa serta didasarkan pada asumsi- analisis bahasa, bahan akan dapat disusun
asumsi sesuai dengan tingkat kesulitan pada
1. Berbagai kesukaran utama dalam mem­ masing-masing tataran.
pelajari suatu bahasa baru disebabkan 3. Analisis kontrastif dapat memberikan
karena interferensi dari bahasa pertama. sumbangan dalam mengurangi proses
2. Kesukaran-kesukaran tersebut dapat diprediksi interferensi dari bahasa pertama atau bahasa
dengan analisis kontrastif. ibu ke dalam bahasa kedua, yaitu bahasa
3. Materi atau bahan pengajaran dapat me­ asing.
manfaatkan analisis kontrastif untuk mengurangi Analisis kontrastif mempunyai langkah-
efek-efek interferensi (Richard, 1987:63 dalam langkah yang harus diikuti, yaitu
Tarigan, 2009:5). 1. Membandingkan bahasa pertama dengan
Sejak akhir perang dunia kedua sampai bahasa kedua yang akan dipelajari siswa
pertengahan 1960-an, analisis kontrastif men­ yang mencakup segi linguistik. Dari
dominasi dunia pengajaran bahasa kedua atau hasil perbandingan ini akan didapatkan
bahasa asing. Kelahiran analisis kontrastif ini persamaan dan perbedaan antara bahasa
disebabkan oleh tuntutan keadaan pengajaran pertama dengan bahasa kedua.
bahasa kedua yang belum memuaskan. Pada 2. Memprediksi atau memperkirakan kesulitan
saat itu analisis kontrastif disambut dengan belajar dan kesalahan berbahasa berdasarkan
penuh harapan sebagai obat mujarab yang dapat identifikasi persamaan dan perbedaan bahasa
mengatasi berbagai masalah pengajaran bahasa pertama dengan bahasa kedua. Kesulitan
kedua (Tarigan, 2009:2). belajar inilah yang menjadi salah satu sum­
Dasar psikologis analisis kontrastif adalah ber dari kesalahan belajar atau kesalahan
teori transfer yang diuraikan dan diformulasikan berbahasa.
di dalam suatu teori psikologi stimulus respon 3. Langkah ketiga berkaitan dengan cara me­
kaum behavioris. Menurut teori belajar psikologi nyusun atau mengurutkan bahan pengajaran.
behaviorisme, kesalahan berbahasa terjadi karena Bahan pelajaran disusun berdasarkan hasil
transfer negatif. Yang dimaksud transfer negatif perbandingan bahasa pertama dengan bahasa
adalah penggunaan sistem bahasa pertama ke kedua.
dalam bahasa kedua, sedangkan sistemnya 4. Menyesuaikan cara-cara menyampaikan
berbeda dalam bahasa kedua (Tarigan, 2009:44). bahan pembelajaran berdasarkan langkah
Parera (1987:4) mengungkapkan bahwa pertama, kedua, dan ketiga dengan cara-
selain asumsi tersebut, ada pula asumsi dasar cara tertentu. Cara yang dianggap sesuai
lain dalam analisis kontrastif ini, yaitu antara lain peniruan, pengulangan, latihan
1. Analisis kontrastif dapat dipergunakan runtun, dan penguatan (Tarigan, 2009:11--
untuk meramal kesalahan pelajar dalam 12)
mempelajari bahasa asing atau bahasa
kedua. Butir-butir perbedaan dalam tiap
tataran bahasa antara bahasa pertama dan
3. Hasil dan Pembahasan
bahasa kedua akan memberikan kesulitan
pada para pelajar. Butir-butir yang sama 3.1 Analisis Kontrastif antara Bahasa
akan memudahkan pelajaran bahasa kedua. Indonesia dan Bahasa Arab
Dengan kata lain, dalam proses mempelajari 3.1.1 Bunyi-Bunyi yang Sama Persis
bahasa kedua akan terjadi interferensi dari
dalam Bahasa Arab dan Bahasa
bahasa pertama.
2. Analisis kontrastif dapat memberikan suatu Indonesia
sumbangan yang menyeluruh dan konsisten Terdapat bunyi-bunyi yang sama persis di
serta mengendalikan penyusunan materi dalam dua bahasa, baik dari segi makhraj-nya
pengajaran bahasa kedua secara efisien. maupun dari sifatnya. Hal tersebut dapat dilihat
Dengan membandingkan setiap tataran pada Tabel 1 berikut.

127
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134

Tabel 1
Bunyi
No. Bahasa Bahasa Keterangan
Arab Indonesia
1. ‫ب‬ B bilabial, hambat, dan bersuara
2. ‫م‬ M bilabial, nasal, dan bersuara
3. ‫و‬ W bilabial, semi-vokal
4. ‫ف‬ F labio-dental, geseran, dan tak bersuara
5. ‫ج‬ J lamino-palatal, paduan, dan bersuara
6. ‫ك‬ K dorso-velar, hambatan, dan tak bersuara

7. ‫ر‬ R apiko-alveolar, getar, dan bersuara

8. ‫ز‬ Z apiko-alveolar, geseran, dan tak bersuara


9. ‫س‬ S apiko-alveolar, geseran, dan tak bersuara
10. ‫ه‬ H laringal, geseran, dan tak bersuara

3.1.2 Bunyi-Bunyi yang Mirip dalam Terdapat bunyi-bunyi yang mirip bahkan
Bahasa Arab dan Bahasa seolah-olah sama persis dalam semua fitur
suaranya. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel
Indonesia
2 berikut.

Tabel 2
No. Bunyi Keterangan
‫ت‬ ujung lidah, gusi dan gigi, hambat, serta samar
1.
T ujung lidah, gusi, hambat, dan samar
‫د‬ ujung lidah, gusi dan gigi, hambat, serta jelas
2.
D ujung lidah, gusi, hambat, dan jelas
‫ن‬ ujung lidah, gusi dan gigi, telinga, serta jelas
3.
N ujung lidah, gusi, telinga, dan jelas
‫ل‬ ujung lidah, gusi, gigi, samping, dan jelas
4.
L ujung lidah, gusi, samping, dan jelas
‫ي‬ tengah lidah, langit-langit, langit mulut kasar, dan
5.
Y semi vokal
‫غ‬ pangkal lidah, langit-langit, langit mulut lunak, geseran, dan jelas
6.
G pangkal langit-langit mulut lunak, hambat, dan jelas
‫ح‬ pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, geseran, samar
7.
H tenggorokan, geseran, dan samar
‫خ‬ pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, geseran, samar
8.
K pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, hambat, samar
‫ق‬ pangkal lidah, rongga mulut, hambat, samar
9.
K pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, hambat, samar
‫ش‬ ujung lidah, langit-langit mulut kasar, geseran, samar
10.
S ujung lidah, gusi, geseran, samar

128
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...

‫ث‬ antara gigi-gigi, geseran, samar


11.
S geseran, samar
‫ذ‬ ujung lidah, gusi, geseran, jelas
12.
Z ujung lidah, gusi, geseran, jelas
‫ص‬ ujung lidah, gusi/tebal, geseran, dan samar
13.
S ujung lidah,gusi/tipis, geseran, dan samar

3.1.3 Bunyi-Bunyi yang Berbeda dalam Terdapat bunyi-bunyi yang berbeda, baik
Bahasa Arab dan Bahasa dari segi makhraj huruf maupun sifatnya. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Indonesia
Tabel 3
No. Bunyi Sifat
‫ض‬ ujung lidah, gusi, gigi hambat jelas tebal
1.
D ujung lidah, gusi hambat jelas tipis
‫د‬ antara gigi dan gigi geseran jelas tebal
2.
D ujung lidah, gusi hambat jelas tebal
‫ظ‬ antara gigi-gigi geseran jelas tipis
3.
Z ujung lidah, gusi geseran jelas tebal
‫ط‬ ujung lidah, gusi hambat samar tebal
4.
T ujung lidah, gusi hambat samar tipis
pangkal lidah, langit-langit,
‫خ‬ geseran samar -
5. langit lidah lunak
H tenggorokan geseran samar -

3.1.4 Bunyi-Bunyi Bahasa Arab yang Bunyi-bunyi bahasa Arab yang bukan
Bukan Termasuk dalam Bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Indonesia
Tabel 4
No. Bunyi Keterangan

1. ‫ث‬ antara dua gigi, gesekan, mahmus

2. ‫ح‬ dasar tenggorokan, gesekan, bisikan

3. ‫خ‬ hambatan, gesekan, mahmus

4. ‫ذ‬ antara dua gigi, gesekan, keras

5. ‫ش‬ pangkal rongga mulut, gesekan, mahmus

129
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134

6. ‫ص‬ hambatan di gusi, gesekan, mahmus, tertutup

7. ‫ض‬ hambatan antara dua gigi,letupan, keras, tertutup

8. ‫ط‬ hambatan antara dua gigi – gusi, letupan, mahmus, tertutup

9. ‫ظ‬ hambatan antara dua gigi,gesekan, keras, tertutup

10. ‫ع‬ dasar tenggorokan, gesekan, jelas

11. ‫غ‬ pangkal lisan, gesekan, jelas

12. ‫ق‬ pangkal lisan, letupan, mahmus

3.1.5 Bunyi-Bunyi Bahasa Indonesia Bunyi-bunyi bahasa Indonesia yang bukan


yang Bukan Termasuk dalam termasuk dalam bahasa arab. Hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5 berikut.
Bahasa Arab
Tabel 5
No. Bunyi Keterangan
1. P bunyi bibir, tenggorokan, jelas, seperti pada kata papa
bunyi pangkal rongga mulut yang tersusun dan sifatnya mahmus,
2. C
seperti pada kata cucu
3. E vokal atau bergerak, seperti pada kata beli
4. O vokal atau bergerak, seperti pada kata toko
5. Ny hidung, jelas, ditandai dengan [n], seperti pada kata nyala [nala]
6. Ng hidung, jelas, ditandai dengan [n], seperti pada kata ngilu [nilu]
7. Ai dua vokal, seperti pada kata gulai
8. Au dua vokal, seperti pada kata pulau
9. Oi dua vokal, seperti pada kata sepoi
10. Ei dua vokal, seperti pada kata esai
misal [kl] dalam [klinik], [br] dalam [obral], [sr] dalam [pasrah],
11. Dua konsonan [sw] dalam [swadaya], [kw] dalam [kwintal], dan [pr] dalam
[produksi]
misal [str] dalam [strategi], [skr] dalam [skripsi], [spr] dalam
12. Tiga konsonan
[spinter], dan [str] dalam [stroke]

3.2 Interferensi Antara Bunyi Bahasa bahasa Arab dengan logatnya cenderung
Arab dan Bahasa Indonesia seperti mengucapkan dalam bahasa pertama,
Dalam pembelajaran bahasa Arab, terutama yaitu bahasa Indonesia. Hal yang sama juga
dalam mata kuliah Pidato Bahasa Arab, terjadi pada orang Arab yang berbicara bahasa
mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, UIN Indonesia. Mereka cenderung berbicara dengan
Sunan Gunung Djati Bandung ketika berbicara logatnya. Situasi seperti ini disebut gangguan
130
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...

suara atau interferensi bunyi. Berikut disajikan berbagai bentuk


Ada banyak perbedaan vokal antara bahasa interferensi yang ditemukan penulis selama
Arab dan bahasa Indonesia, seperti yang mengajar mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab
telah dijelaskan sebelumnya, yaitu berbagai dalam mata kuliah Pidato Bahasa Arab.
bentuk interferensi di antara keduanya, seperti
interferensi bunyi bahasa Indonesia kedalam 3.2.1 Interferensi Bunyi Indonesia
bunyi bahasa Arab atau sebaliknya, yaitu
Kedalam Bunyi Bahasa Arab
interferensi bunyi bahasa Arab kedalam bahasa
Indonesia. a. Pengucapan tsa (‫ )ث‬antara dua gigi, seperti
pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6
No. Kata Pelafalan Keterangan

1. ‫ثيدح‬ hadis Bunyi tsa (‫ )ث‬tidak ada dalam bahasa Indonesia,


sehingga orang Indonesia mengucapkan dengan
2. ‫ثراو‬ Waris s karena huruf ini yang dekat atau mirip.

b. Pengucapan shad (‫ )ص‬hambatan pada gusi tipis, seperti pada Tabel 7 berikut.
tertutup, seperti s hambatan pada gusi dan

Tabel 7
No. Kata Pelafalan Keterangan

1. ‫ةقدص‬ sedekah

2. ‫ليصح‬ hasil Pengucapan huruf shad (‫ )ص‬dalam bahasa


Arab tidak ada yang sesuai dengan bahasa
3. ‫ةبيصم‬ musibah
Indonesia sehingga orang Indonesia
4. ‫بيصن‬ nasib mengubahnya menjadi suara lain yang lebih
dekat dan lebih mudah untuk diucapkan,
5. ‫ةفص‬ sifat
yaitu s
6. ‫ربص‬ sabar
7. ‫ةصق‬ kisah

c. Pengucapan syin (‫ )ش‬pada pangkal rongga tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
mulut, seperti sy di pangkal gusi. Hal
Tabel 8
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ‫ناطيش‬ setan Bahasa Arab shin (‫ )ش‬tidak ada yang sesuai
2. ‫طرش‬ syarat dalam pengucapan dalam bahasa Indonesia
sehingga diubahnya menjadi suara lain
3. ‫كرش‬ syirik yang lebih dekat dan lebih mudah untuk
diucapkan, yaitu s atau sy.

d. Pengucapan dzal (‫ )ذ‬antara dua gigi, seperti dilihat pada Tabel 9 berikut.
z hambatan pada gusi. Hal tersebut dapat

131
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134

Tabel 9
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ‫نذإ‬ izin Huruf dzal (‫ )ذ‬tidak ada padanannya dalam pengucapan
bahasa Indonesia sehingga mengubahnya menjadi
2. ‫نذؤم‬ muazin
suara lain yang lebih dekat dan lebih mudah untuk
3. ‫ةجحلاوذ‬ zulhijjah diucapkan, yaitu z.
4. ‫ركذ‬ zikir

e. Melafalkan bunyi (‫ )ط‬yang bersifat tertutup Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
seperti melafalkan bunyi t yang tipis.
Tabel 10
No. Kata Pelafalan Keterangan

1. ‫ناطلس‬ sultan Bunyi (‫ )ط‬dalam bahasa Arab tidak


2. ‫ةعاط‬ taat terdapat dalam bahasa Indonesia sehingga
melafalkannya dengan memindahkan
3. ‫ساطرق‬ kertas
bunyi (‫ )ط‬tersebut pada bunyi lain yang
4. ‫بطق‬ kutub mendekatinya dan paling mudah diucapkan,
5. ‫ةرطف‬ fitrah yaitu t.

f. Melafalkan bunyi (‫ )ق‬yang keluar dari rongga dari langit-langit mulut yang lunak. Hal tersebut
mulut seperti melafalkan bunyi (k) yang keluar dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ‫ساطرق‬ kertas
2. ‫ربق‬ kubur
3. ‫ةلبق‬ kiblat
Bunyi (‫ )ق‬dalam bahasa Arab tidak terdapat
4. ‫ةمايق‬ kiamat dalam bunyi bahasa Indonesia sehingga
5. ‫ةصق‬ kisah melafalkannya dengan memindahkan bunyi
6. ‫بطق‬ kutub (‫ )ق‬tersebut pada bunyi lain yang mendekati
dan paling mudah diucapkan, yaitu k.
7. ‫لوبقم‬ maktub
8. ‫قلاخ‬ khalik
9. ‫قولخم‬ makhluk

g. Melafalkan bunyi (‫ )ع‬yang keluar dari yang bersifat letupan. Hal tersebut dapat dilihat
tenggorokan dan bersifat geseran seperti pada Tabel 12 berikut.
melafalkan bunyi a-i-u yang keluar dari laring
Tabel 12
No. Kata Pelafalan Keterangan

1. ‫ملع‬ ilmu
Bunyi (‫ )ع‬dalam bahasa Arab tidak
2. ‫ميلع‬ alim terdapat dalam bahasa Indonesia.
3. ‫ءاملع‬ ulama Oleh karena itu melafalkannya
dengan
4. ‫ملاع‬ alam

132
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...

No. Kata Pelafalan Keterangan


5. ‫برع‬ Arab
6. ‫ةدابع‬ ibadah memindahkan bunyi ‫ ع‬tersebut
7. ‫ةرابع‬ ibarat pada bunyi lain yang mendekatinya
dan paling mudah diucapkan, yaitu
8. ‫رمع‬ umur a-i-u.
9. ‫مومع‬ umum

Melafalkan dua bunyi konsonan bahasa yang tersusun dalam bahasa Indonesia. Hal
arab seperti melafalkan bunyi-bunyi konsonan tersebut dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini.
Tabel 13
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ‫مكيلع مالسلا‬ ‫مكيلع مالس‬ Kata-kata tersebut memotong pola (‫ص‬-‫)ح‬
2. ‫يذلا طارص‬ ‫يذلا طارص‬ (C-V) tetapi menerapkan pola (‫ص‬-‫ص‬-‫)ح‬
3. ‫هلل دمحلا‬ ‫هلل دمحل‬ (CCV) yang umum/populer dalam bahasa
4. ‫هللارفغتسا‬ ‫هللارفغتس‬ Indonesia dan tidak terdapat dalam bahasa
Arab.
5. ‫هللا ناحبس‬ ‫هللا ناحبس‬

Interferensi bunyi bahasa Indonesia dalam tersebut, baik pada tingkat bunyi atau fonologi,
bahasa Arab ini sangat sulit untuk diluruskan morfologi, sintaksis, maupun semantik.
karena mahasiswa sudah terbiasa mengucapkan Analisis kontrastif bunyi bahasa Arab dan
bunyi-bunyi tersebut sejak kecil dan merasa bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui
bahwa pengucapannya benar. perbandingan dua bunyi bahasanya, seperti
Ketika di kelas mereka dilatih makharijul konsonan dan vokal, fonem segmental dan fonem
huruf dengan pengucapan yang benar, terutama suprasegmentalnya, atau melalui fenomena-
bunyi-bunyi huruf Arab yang sulit. Mereka dapat fenomena bunyi, seperti asimilasi dan desimilasi
mengucapkannya. Akan tetapi, ketika praktik untuk mengidentifikasi apa saja yang ada dalam
berpidato dan berbicara bahasa Arab mereka dua bahasa tersebut, baik dari segi persamaan
kembali mengulangi kesalahannya dan untuk maupun perbedaannya.
memperbaiki hal tersebut perlu waktu serta Dengan analisis kontrastif bunyi bahasa
kesabaran melatihnya. Arab dan bahasa Indonesia, kesalahan-kesalahan
Melekatnya interferensi bunyi ini meng­ dan kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran
akibatkan dalam pengucapan nama pun mereka bahasa Arab sebagai bahasa kedua akan teratasi
kerap mengalami kesalahan, misalnya ‫ةصفح‬ dengan baik. Hal ini dikarenakan dosen akan
terus melatih dan mengulang-ngulang bunyi-
menjadi Hapsah,‫ اضر‬menjadi Rida, kemudian
bunyi huruf yang dirasakan sulit dan banyak
‫ لاجر‬menjadi Rizal, dan sebagainya. mengalami kesalahan.

4.2 Saran
4. Penutup
Sebaiknya, hal pertama yang harus
4.1 Simpulan diperhatikan dosen dalam pembelajaran bahasa
Analisis kontrastif adalah sebuah istilah Arab adalah bagaimana dosen dapat mengajarkan
yang terdapat dalam pembelajaran bahasa untuk tata cara pengucapan bunyi-bunyi bahasa Arab
membandingkan antara dua bahasa atau lebih yang baik dan benar. Jangan sampai dosen
dari rumpun bahasa yang berbeda. Analisis dan mahasiswa hanya fokus memperhatikan
ini bertujuan untuk menemukan unsur-unsur morfologi, sintaksis, dan semantik, sementara
kesamaan dan perbedaan di antara kedua bahasa aspek fonologi kurang diperhatikan.
133
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134

Dosen harus sabar dalam melatih dan Indonesia karena bunyi-bunyi huruf yang sulit
mengajarkan bunyi-bunyi huruf Arab yang tersebut perlu latihan yang terus-menerus.
sulit dan berat pengucapannya bagi mahasiswa

Daftar Pustaka
Al-Khully, Muhammad Aly. 1982. Mu’jam Ilmu al-Ashwat. Riyadh: Universitas Riyadh.
Alwi, Hasan. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anas, Ahmad Idhoh. 2007. Ilmu Sharaf Lengkap. Pekalongan: Al-Asri.
Anis, Ibrahim. 1999. Al-Ashwat Al-Lughawiyyah. Mesir: Maktabah Nahdlah.
Basyar, Kamal. 2000.‘Ilmu Aṣwāt. Kairo: Dārul Garīb
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Lass, Roger. 1988. Fonologi (Terj.) Warsono. Cambridge: Cambridge University Press.
Marsono, 1986. Fonetik. Yogyakarta: UGM Press.
Matsna, Mohammad HS, Erta Mahyudin. 2012. Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa
Arab. Tangerang: Al- Kitabah.
Mu’in, Abdul. 2004. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Al
Husna Baru.
Nasution, Ahmad Sayuti Anshari. 2010. Bunyi Bahasa. Jakarta: Amzah.
Pranowo, 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.
Parera, Jos Daniel. 1987. Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga.
Samsuri. 1978. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Wasito, Hermawan. 1997. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yakop Colin and John Clark. 1991. Introduction to Phonetics and Phonemics.  Cambridge: Basil
Black Well, Ltd.

134

Anda mungkin juga menyukai