Lina Marlina
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jalan. A.H. Nasution Nomor 105 Cibiru, Bandung
Telepon: (022) 7802276
Pos-el: linamarlina7671@gmail.com
Abstrak
Abstract
125
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134
of Arabic and Indonesian language. The results showed that there were identical
Arabic and Indonesian sounds on how the sounds were produced and their traits.
There were similar Arabic and Indonesian sounds on their production and traits.
There were also totally different ones in both languages. Both languages also have
different vowels that cause interferences from Arabic to Indonesian and vice versa.
Keywords: phonology, interference, contrastive analysis
pengajaran bahasa serta didasarkan pada asumsi- analisis bahasa, bahan akan dapat disusun
asumsi sesuai dengan tingkat kesulitan pada
1. Berbagai kesukaran utama dalam mem masing-masing tataran.
pelajari suatu bahasa baru disebabkan 3. Analisis kontrastif dapat memberikan
karena interferensi dari bahasa pertama. sumbangan dalam mengurangi proses
2. Kesukaran-kesukaran tersebut dapat diprediksi interferensi dari bahasa pertama atau bahasa
dengan analisis kontrastif. ibu ke dalam bahasa kedua, yaitu bahasa
3. Materi atau bahan pengajaran dapat me asing.
manfaatkan analisis kontrastif untuk mengurangi Analisis kontrastif mempunyai langkah-
efek-efek interferensi (Richard, 1987:63 dalam langkah yang harus diikuti, yaitu
Tarigan, 2009:5). 1. Membandingkan bahasa pertama dengan
Sejak akhir perang dunia kedua sampai bahasa kedua yang akan dipelajari siswa
pertengahan 1960-an, analisis kontrastif men yang mencakup segi linguistik. Dari
dominasi dunia pengajaran bahasa kedua atau hasil perbandingan ini akan didapatkan
bahasa asing. Kelahiran analisis kontrastif ini persamaan dan perbedaan antara bahasa
disebabkan oleh tuntutan keadaan pengajaran pertama dengan bahasa kedua.
bahasa kedua yang belum memuaskan. Pada 2. Memprediksi atau memperkirakan kesulitan
saat itu analisis kontrastif disambut dengan belajar dan kesalahan berbahasa berdasarkan
penuh harapan sebagai obat mujarab yang dapat identifikasi persamaan dan perbedaan bahasa
mengatasi berbagai masalah pengajaran bahasa pertama dengan bahasa kedua. Kesulitan
kedua (Tarigan, 2009:2). belajar inilah yang menjadi salah satu sum
Dasar psikologis analisis kontrastif adalah ber dari kesalahan belajar atau kesalahan
teori transfer yang diuraikan dan diformulasikan berbahasa.
di dalam suatu teori psikologi stimulus respon 3. Langkah ketiga berkaitan dengan cara me
kaum behavioris. Menurut teori belajar psikologi nyusun atau mengurutkan bahan pengajaran.
behaviorisme, kesalahan berbahasa terjadi karena Bahan pelajaran disusun berdasarkan hasil
transfer negatif. Yang dimaksud transfer negatif perbandingan bahasa pertama dengan bahasa
adalah penggunaan sistem bahasa pertama ke kedua.
dalam bahasa kedua, sedangkan sistemnya 4. Menyesuaikan cara-cara menyampaikan
berbeda dalam bahasa kedua (Tarigan, 2009:44). bahan pembelajaran berdasarkan langkah
Parera (1987:4) mengungkapkan bahwa pertama, kedua, dan ketiga dengan cara-
selain asumsi tersebut, ada pula asumsi dasar cara tertentu. Cara yang dianggap sesuai
lain dalam analisis kontrastif ini, yaitu antara lain peniruan, pengulangan, latihan
1. Analisis kontrastif dapat dipergunakan runtun, dan penguatan (Tarigan, 2009:11--
untuk meramal kesalahan pelajar dalam 12)
mempelajari bahasa asing atau bahasa
kedua. Butir-butir perbedaan dalam tiap
tataran bahasa antara bahasa pertama dan
3. Hasil dan Pembahasan
bahasa kedua akan memberikan kesulitan
pada para pelajar. Butir-butir yang sama 3.1 Analisis Kontrastif antara Bahasa
akan memudahkan pelajaran bahasa kedua. Indonesia dan Bahasa Arab
Dengan kata lain, dalam proses mempelajari 3.1.1 Bunyi-Bunyi yang Sama Persis
bahasa kedua akan terjadi interferensi dari
dalam Bahasa Arab dan Bahasa
bahasa pertama.
2. Analisis kontrastif dapat memberikan suatu Indonesia
sumbangan yang menyeluruh dan konsisten Terdapat bunyi-bunyi yang sama persis di
serta mengendalikan penyusunan materi dalam dua bahasa, baik dari segi makhraj-nya
pengajaran bahasa kedua secara efisien. maupun dari sifatnya. Hal tersebut dapat dilihat
Dengan membandingkan setiap tataran pada Tabel 1 berikut.
127
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134
Tabel 1
Bunyi
No. Bahasa Bahasa Keterangan
Arab Indonesia
1. ب B bilabial, hambat, dan bersuara
2. م M bilabial, nasal, dan bersuara
3. و W bilabial, semi-vokal
4. ف F labio-dental, geseran, dan tak bersuara
5. ج J lamino-palatal, paduan, dan bersuara
6. ك K dorso-velar, hambatan, dan tak bersuara
3.1.2 Bunyi-Bunyi yang Mirip dalam Terdapat bunyi-bunyi yang mirip bahkan
Bahasa Arab dan Bahasa seolah-olah sama persis dalam semua fitur
suaranya. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel
Indonesia
2 berikut.
Tabel 2
No. Bunyi Keterangan
ت ujung lidah, gusi dan gigi, hambat, serta samar
1.
T ujung lidah, gusi, hambat, dan samar
د ujung lidah, gusi dan gigi, hambat, serta jelas
2.
D ujung lidah, gusi, hambat, dan jelas
ن ujung lidah, gusi dan gigi, telinga, serta jelas
3.
N ujung lidah, gusi, telinga, dan jelas
ل ujung lidah, gusi, gigi, samping, dan jelas
4.
L ujung lidah, gusi, samping, dan jelas
ي tengah lidah, langit-langit, langit mulut kasar, dan
5.
Y semi vokal
غ pangkal lidah, langit-langit, langit mulut lunak, geseran, dan jelas
6.
G pangkal langit-langit mulut lunak, hambat, dan jelas
ح pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, geseran, samar
7.
H tenggorokan, geseran, dan samar
خ pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, geseran, samar
8.
K pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, hambat, samar
ق pangkal lidah, rongga mulut, hambat, samar
9.
K pangkal lidah, langit-langit mulut lunak, hambat, samar
ش ujung lidah, langit-langit mulut kasar, geseran, samar
10.
S ujung lidah, gusi, geseran, samar
128
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...
3.1.3 Bunyi-Bunyi yang Berbeda dalam Terdapat bunyi-bunyi yang berbeda, baik
Bahasa Arab dan Bahasa dari segi makhraj huruf maupun sifatnya. Hal
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Indonesia
Tabel 3
No. Bunyi Sifat
ض ujung lidah, gusi, gigi hambat jelas tebal
1.
D ujung lidah, gusi hambat jelas tipis
د antara gigi dan gigi geseran jelas tebal
2.
D ujung lidah, gusi hambat jelas tebal
ظ antara gigi-gigi geseran jelas tipis
3.
Z ujung lidah, gusi geseran jelas tebal
ط ujung lidah, gusi hambat samar tebal
4.
T ujung lidah, gusi hambat samar tipis
pangkal lidah, langit-langit,
خ geseran samar -
5. langit lidah lunak
H tenggorokan geseran samar -
3.1.4 Bunyi-Bunyi Bahasa Arab yang Bunyi-bunyi bahasa Arab yang bukan
Bukan Termasuk dalam Bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Indonesia
Tabel 4
No. Bunyi Keterangan
129
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134
3.2 Interferensi Antara Bunyi Bahasa bahasa Arab dengan logatnya cenderung
Arab dan Bahasa Indonesia seperti mengucapkan dalam bahasa pertama,
Dalam pembelajaran bahasa Arab, terutama yaitu bahasa Indonesia. Hal yang sama juga
dalam mata kuliah Pidato Bahasa Arab, terjadi pada orang Arab yang berbicara bahasa
mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, UIN Indonesia. Mereka cenderung berbicara dengan
Sunan Gunung Djati Bandung ketika berbicara logatnya. Situasi seperti ini disebut gangguan
130
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...
b. Pengucapan shad ( )صhambatan pada gusi tipis, seperti pada Tabel 7 berikut.
tertutup, seperti s hambatan pada gusi dan
Tabel 7
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ةقدص sedekah
c. Pengucapan syin ( )شpada pangkal rongga tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
mulut, seperti sy di pangkal gusi. Hal
Tabel 8
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ناطيش setan Bahasa Arab shin ( )شtidak ada yang sesuai
2. طرش syarat dalam pengucapan dalam bahasa Indonesia
sehingga diubahnya menjadi suara lain
3. كرش syirik yang lebih dekat dan lebih mudah untuk
diucapkan, yaitu s atau sy.
d. Pengucapan dzal ( )ذantara dua gigi, seperti dilihat pada Tabel 9 berikut.
z hambatan pada gusi. Hal tersebut dapat
131
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134
Tabel 9
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. نذإ izin Huruf dzal ( )ذtidak ada padanannya dalam pengucapan
bahasa Indonesia sehingga mengubahnya menjadi
2. نذؤم muazin
suara lain yang lebih dekat dan lebih mudah untuk
3. ةجحلاوذ zulhijjah diucapkan, yaitu z.
4. ركذ zikir
e. Melafalkan bunyi ( )طyang bersifat tertutup Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
seperti melafalkan bunyi t yang tipis.
Tabel 10
No. Kata Pelafalan Keterangan
f. Melafalkan bunyi ( )قyang keluar dari rongga dari langit-langit mulut yang lunak. Hal tersebut
mulut seperti melafalkan bunyi (k) yang keluar dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ساطرق kertas
2. ربق kubur
3. ةلبق kiblat
Bunyi ( )قdalam bahasa Arab tidak terdapat
4. ةمايق kiamat dalam bunyi bahasa Indonesia sehingga
5. ةصق kisah melafalkannya dengan memindahkan bunyi
6. بطق kutub ( )قtersebut pada bunyi lain yang mendekati
dan paling mudah diucapkan, yaitu k.
7. لوبقم maktub
8. قلاخ khalik
9. قولخم makhluk
g. Melafalkan bunyi ( )عyang keluar dari yang bersifat letupan. Hal tersebut dapat dilihat
tenggorokan dan bersifat geseran seperti pada Tabel 12 berikut.
melafalkan bunyi a-i-u yang keluar dari laring
Tabel 12
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. ملع ilmu
Bunyi ( )عdalam bahasa Arab tidak
2. ميلع alim terdapat dalam bahasa Indonesia.
3. ءاملع ulama Oleh karena itu melafalkannya
dengan
4. ملاع alam
132
Lina Marlina: Analisis Kontrastif Fonologi ...
Melafalkan dua bunyi konsonan bahasa yang tersusun dalam bahasa Indonesia. Hal
arab seperti melafalkan bunyi-bunyi konsonan tersebut dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini.
Tabel 13
No. Kata Pelafalan Keterangan
1. مكيلع مالسلا مكيلع مالس Kata-kata tersebut memotong pola (ص-)ح
2. يذلا طارص يذلا طارص (C-V) tetapi menerapkan pola (ص-ص-)ح
3. هلل دمحلا هلل دمحل (CCV) yang umum/populer dalam bahasa
4. هللارفغتسا هللارفغتس Indonesia dan tidak terdapat dalam bahasa
Arab.
5. هللا ناحبس هللا ناحبس
Interferensi bunyi bahasa Indonesia dalam tersebut, baik pada tingkat bunyi atau fonologi,
bahasa Arab ini sangat sulit untuk diluruskan morfologi, sintaksis, maupun semantik.
karena mahasiswa sudah terbiasa mengucapkan Analisis kontrastif bunyi bahasa Arab dan
bunyi-bunyi tersebut sejak kecil dan merasa bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui
bahwa pengucapannya benar. perbandingan dua bunyi bahasanya, seperti
Ketika di kelas mereka dilatih makharijul konsonan dan vokal, fonem segmental dan fonem
huruf dengan pengucapan yang benar, terutama suprasegmentalnya, atau melalui fenomena-
bunyi-bunyi huruf Arab yang sulit. Mereka dapat fenomena bunyi, seperti asimilasi dan desimilasi
mengucapkannya. Akan tetapi, ketika praktik untuk mengidentifikasi apa saja yang ada dalam
berpidato dan berbicara bahasa Arab mereka dua bahasa tersebut, baik dari segi persamaan
kembali mengulangi kesalahannya dan untuk maupun perbedaannya.
memperbaiki hal tersebut perlu waktu serta Dengan analisis kontrastif bunyi bahasa
kesabaran melatihnya. Arab dan bahasa Indonesia, kesalahan-kesalahan
Melekatnya interferensi bunyi ini meng dan kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran
akibatkan dalam pengucapan nama pun mereka bahasa Arab sebagai bahasa kedua akan teratasi
kerap mengalami kesalahan, misalnya ةصفح dengan baik. Hal ini dikarenakan dosen akan
terus melatih dan mengulang-ngulang bunyi-
menjadi Hapsah, اضرmenjadi Rida, kemudian
bunyi huruf yang dirasakan sulit dan banyak
لاجرmenjadi Rizal, dan sebagainya. mengalami kesalahan.
4.2 Saran
4. Penutup
Sebaiknya, hal pertama yang harus
4.1 Simpulan diperhatikan dosen dalam pembelajaran bahasa
Analisis kontrastif adalah sebuah istilah Arab adalah bagaimana dosen dapat mengajarkan
yang terdapat dalam pembelajaran bahasa untuk tata cara pengucapan bunyi-bunyi bahasa Arab
membandingkan antara dua bahasa atau lebih yang baik dan benar. Jangan sampai dosen
dari rumpun bahasa yang berbeda. Analisis dan mahasiswa hanya fokus memperhatikan
ini bertujuan untuk menemukan unsur-unsur morfologi, sintaksis, dan semantik, sementara
kesamaan dan perbedaan di antara kedua bahasa aspek fonologi kurang diperhatikan.
133
Metalingua, Vol. 18 No. 2, Desember 2019:125–134
Dosen harus sabar dalam melatih dan Indonesia karena bunyi-bunyi huruf yang sulit
mengajarkan bunyi-bunyi huruf Arab yang tersebut perlu latihan yang terus-menerus.
sulit dan berat pengucapannya bagi mahasiswa
Daftar Pustaka
Al-Khully, Muhammad Aly. 1982. Mu’jam Ilmu al-Ashwat. Riyadh: Universitas Riyadh.
Alwi, Hasan. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Anas, Ahmad Idhoh. 2007. Ilmu Sharaf Lengkap. Pekalongan: Al-Asri.
Anis, Ibrahim. 1999. Al-Ashwat Al-Lughawiyyah. Mesir: Maktabah Nahdlah.
Basyar, Kamal. 2000.‘Ilmu Aṣwāt. Kairo: Dārul Garīb
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Lass, Roger. 1988. Fonologi (Terj.) Warsono. Cambridge: Cambridge University Press.
Marsono, 1986. Fonetik. Yogyakarta: UGM Press.
Matsna, Mohammad HS, Erta Mahyudin. 2012. Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa
Arab. Tangerang: Al- Kitabah.
Mu’in, Abdul. 2004. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Al
Husna Baru.
Nasution, Ahmad Sayuti Anshari. 2010. Bunyi Bahasa. Jakarta: Amzah.
Pranowo, 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.
Parera, Jos Daniel. 1987. Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga.
Samsuri. 1978. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Wasito, Hermawan. 1997. Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Yakop Colin and John Clark. 1991. Introduction to Phonetics and Phonemics. Cambridge: Basil
Black Well, Ltd.
134