Anda di halaman 1dari 24

Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

ANALISIS KONTRASTIF FONEM BAHASA ARAB DAN BAHASA


JAWA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB

Siti Rosidah, Sulthon Syahril, Kamran As'at Irsyady


Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Raden Intan Lampung
Jl. Letnal Colonel H. Endro Suratmin, Sukarame Bandar Lampung,
Lampung 35131, Indonesia (O721)780887 www.radeninta.ac.id
Email: sitirosidah676@gmail.com

Abstract
Phoneme study devided into segmental and suprasegmental. This research
focus on Arabic and Javanese language segmental phoneme. This research
aim to describe Arabic and Javanese vocal and consonant phonemes,
analyze the differences and similiarities, predict the difficulties and find an
appropriate solution to overcome. The result of the research note that there
are six Arabic vowels which devided into short vocal and long vocal.
Meanwhile, there are six Javanese language vocal phoneme and have no
long vocal. There are twenty eight Arabic consonants while Javanese consist
of twenty threeconsonants. According to contrastive used to know the
difficulties faced by students in order to determine an appropriate method in
phoneme learning. Learning Arabic phoneme for Javanese students start
from phonemes which have similiarities followed by different phonemes.
By using phonetic and tsuna’iyyah sugra methods.

Keywords:Contrastive Analysis, Phoneme, Arabic Language, Javanese


Language, Method.
Abstrak
Kajian Fonem memiliki dua kelompok yaitu segmental dan suprasegmental.
Artikel ini fokus pada fonem segmental bahasa arab dan bahasa jawa yang
bertujuan untuk mendeskripsikan fonem fonem vokal dan konsonan bahasa
arab dan bahasa jawa, menganalisis perbedaan dan persamaannya,
memprediksi kesulitan-kesulitan serta mencari solusi yang tepat untuk
mengatasinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa vokal bahasa arab ada
enam yang terbagi kedalam vokal pendek dan vokal panjang. Sedangkan
fonem vokal bahasa jawa ada enam dan tidak terdapat vokal panjang.
Konsonan bahasa arab ada dua puluh delapan, sedangkan konsonan bahasa
jawa ada dua puluh tiga. Berdasarkan perbandingan dapat digunakan untuk
mengetahui kesulitan yang dialami peserta didik sehingga dapat
menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran fonem. pembelajaran
fonem bahasa arab bagi siswa suku jawa dimulai dari fonem-fonem yang
memiliki persamaan dilanjutkan dengan fonem-fonem yang berbeda.
Metode pengajaran menggunakan metode fonetik dan tsuna’iyyah sugra
Kata Kunci: Analisis Kontrastif, Fonem, Bahasa Arab, Bahasa Jawa, metode.

1
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Pendahuluan
Pengertian bahasa menurut para ahli bahasa (linguis) berbeda-beda, hal ini
karena perbedaan sudut pandang mereka. Namun dari perbedaan-perbedaan itu
justru dapat melengkapi suatu pengertian bahasa yang luas. Kamus Umum Bahasa
Indonesia mendefinisakan,” Bahasa adalah sistem lambang yang dipakai
seseorang dalam melahirkan pikiran dan perasaan”1. Ibnu Khaldun dalam
muqodimahnya “Bahasa adalah ungkapan seorang pembicara akan maksud-
maksudnya”2. Seperti yang diungkapkan oleh kridalaksana (dalam Seperti yang
dikemukakan oleh Kridalaksana (tahun 1983, dan juga Djoko Kentjono tahun
1982), “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitren yang digunakan oleh
para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan
mengidentifikasi diri” (sejalan dengan definisi dari Barber 1964:21, Wardhaugh
1977:3, Trager 1949:18, de Saussure 1966:16 dan Bolinger 1975:15). Dan
menurut Al-Galayain, “Bahasa adalah kata- kata yang digunakan oleh sekelompok
kaum untuk mengungkapkan maksud-maksudnya”. 3
Berdasarkan definisi di atas menunjukan bahwa baik lambang, bunyi,
ungkapan atau kata-kata berfungsi sebagai alat komunikasi bagi seseorang untuk
menyampaikan maksud-maksud atau gagasa-gagasannya. Oleh karena bahasa bisa
berbentuk tulisan dan lisan. Bahasa tulisan disebut “turunan” dari bahasa
lisan.sedangkan bahasa lisan “obyek sekunder linguistik”4.
Di dunia ini terdapat beraneka ragam bahasa, salah satunya adalah bahasa
arab. Di indonesia bahasa arab tidaklah asing bagi kehidupan umat Islam, karena
motif keagamaan adalah alasan yang paling mendasar untuk mempelajarinya.
Namun di negara-negara non- Arab pembelajaran bahasa Arab tak semudah yang
dibayangkan, masih banyak kendala dan kesulitan yang akan dihadapi. Menurut
Aziz Fahrurrozi problematika dalam pembelajaran bahasa arab ada dua, yaitu

1
Poerwadaminto, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hlm. 75.
29
Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Telaah terhadap
Fonetik dan Marfologi), (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru, 2004), hlm. 1.
3
Ibid,h.1
4
J.W.M. Verhaar, Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Gajahmada University
Press,1988), h. 3.

2
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

problem kebahasaan (linguistik) dan problem non kebahasaan (non lingusitik).5


Problem kebahasaan adalah masalah-masalah yang sering dihadapi baik oleh
siswa ataupun pendidik yang langsung berkaitan dengan bahasa. Sedangkan
problem non kebahasaan ada yang internal seperti faktor motivasi dan minat
belajar, serta faktor eksternal seperti guru, penggunaan media, metode, dan bahan
ajar.
Pembahasan tentang fonem merupakan salah satu problem kebahasaan
yang terdapat dalam ilmu ashwat ‘arabiyyah atau ilmu bunyi yaitu bidang
fonologi. Bunyi sebagai objek penelitian fonologi ini yang disebut dengan fonem.
Menurut Gorys Keraf dalam Rahlina Musykar (1999) fonem adalah kesatuan yang
terkecil yang terjadi dari bunyi-bunyi ujaran yang dapat membedakan makna. 6
Samsuri mengatakan bahwa fonem adalah bunyi-bunyi yang membedakan arti
atau pengertian.7
Bahasa jawa adalah bahasa yang memiliki penutur terbanyak di Indonesia
dan memiliki penduduk yang mayoritas islam tentunya banyak dari mereka yang
mempelajari bahasa arab sebagai sarana untuk memahami ajaran islam itu sendiri.
Pada saat perkembangan islam di Jawa terdapat keunikan dalam penggunaan
huruf-huruf arab yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal. Salah satu budaya
tersebut adalah aksara pegon. Secara umum pegon merupakan huruf atau tulisan
berbahasa jawa yang ditulis dalam teks arab (hijaiyah).8
Membaca dan memahami makna pegon tidaklah terlalu sulit jika
mengetahui huruf arab atau hijaiyah dan huruf-huruf bahasa jawa, namun bagi
yang tidak paham maka akan terasa aneh bila dibaca. Huruf-huruf dalam aksara
pegon jawa sebagian besar berasal dari bahasa arab dan hanya beberapa yang asli
dari bahasa jawa baik huruf-huruf vokal maupun konsonan, cara penulisan juga
mengikuti bahasa arab. 9Oleh karena itu, antara bahasa jawa dan bahasa arab

5
Aziz Fahrurrozi, Pembelajaran Nahasa Arab: Problematika Dan Solusinya,
Arabiyat:Jurnal Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, Vol. 1 No. 2 (Desember 2014), h. 162
6
Rahlina Musykar Nasution,Fonologi, (Medan: Universitas Sumatera Utara, 1999), h. 57.
7
Samsuri, Analisis Bahasa, (Jakarta: Erlangga,1987), hlm 124
8
Ibul Fikri, Aksara Pegon:Studi Tentang Perlawanan Islam –Jawa Abad Ke XVIII-XIX, h. 1
9
Titik Pudjiastuti, Tulisan Pegon Wujud Identitas Islam-Jawa, Jurnal Suhuf,Vol. 2, No. ,
2009, h. 276

3
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

memiliki persamaan dan perbedaan dari segi huruf (dalam penelitian ini penulis
sebut dengan fonem).
Dalam mempelajari bahasa arab terdapat kemudahan dan kesulitan
tersendiri bagi orang jawa. Yang demikian itu bisa saja terjadi, karena
bagaimanapun bahasa Arab adalah bahasa asing, yang memiliki sistem tata bunyi
(phonology), tata bahasa (nahw dan sarf) dan tata tulis (imlak). Kemudahan-
kemudahan muncul jika keduanya memiliki persamaan.
Maka dari itu analisis konstraktif digunakan untuk menganalisa struktur
dan sistem bahasa-bahasa sumber (SL) dan bahasa target (TL) dalam kegiatam
pembelajaran bahasa asing dan penerjemahan ke dalam bahasa sasaran. Menurut
James, analisis kontrasktif memiliki hubungan yang erat dengan konsep
bilingualisme atau kedwibahasaan. Hal ini disebabkan karena dalam lingkup
kajian analisis kontraktif, dikenal istilah pair language (pasangan bahasa) yang
mengkaji perbedaan dan persamaan yang muncul dari dua bahasa yang berbeda10.
Dalam pembelajaran bahasa Arab siswa seringkali melakukan kesalahan-
kesalahan dalam berbagai bidang, termasuk bidang yang akan penulis kaji yaitu
fonem. Fonem merupakan unit analisis kontrastif terkecil yang menimbulkan
perubahan makna. karena itu analisis tentang fonem merupakan langkah awal
yang harus dilakukan. Peserta didik di sekolah-sekolah dan madrasah-madrasah di
Indonesia umumnya menemukan kesulitan dalam mengucapkan bunyi dalam
bahasa arab yang tidak ditemukan padanannya dalam bahasa jawa.
Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh atin nuryantini tahun
2012. Berjudul Analisis Kontrastif Fonem Bahasa Arab Dan Bahasa Sunda Serta
Implikasinya Dalam pengajaran Bahasa Arab, penelitian ini membahas tentang
perbandingan antara fonem bahasa arab dan bahasa sunda kemudian menentukan
metode pengajaran yang tepat bagi peserta didik.11

Analisis Kontrastif
10
Nandang Sarip Hidayat, Analisis Kesalahan Dan Kontrastif Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab, Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 (Juli-Desember)
2014. h, 162 
11
Atin Nuryantini, “ Analisis Kontrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Sunda Serta
Implikasinya Dalam Pengajaran Bahasa Arab” (Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012)

4
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Kata kontrastif diambil dari bahasa inggris “contrastive” yang bermakna “


yang menunjukan perbedaan”.12Analisis kontrastif adalah komparasi
perbandingan sistem-sistem linguistik dua bahasa, baik sistem gramatikal ataupun
sistem bunyi.13 Ahmad Bin Abdulloh Basyir menyatakan bahwa:14

.‫هوإجراء عملي للمقارنة بني أنظمة لغتني أو أكثر حلصر أوجه التشابه وأوجه اإلختالف بينهما‬

.‫ويعتمد ذلك على حتليل لكل من النظامني موضع املقارنة يقوم على أساس املنهج الوصفي ال ترخيي‬

Menurut Fuad Abdul Hamid bahwa analisis kontrastif sebagai suatu studi
perbandingan yang sistematik dari ciri-ciri linguistik yang spesifik dari dua bahasa
atau lebih.15 Studi perbandingan tersebut sebagai pedoman bagi para pendidik
untuk mempersiapkan teknik dan metode yang cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran.
Teori Fonem Bahasa Arab dan Bahasa Jawa
Salah satu tataran kebahasaan ada yang disebut dengan fonologi. Fonologi
merupakan studi tentang bunyi-bunyi atau fon yang tersusun secara sistematis
dalam bahasa manusia.16 Bunyi yang dimaksud sudah pasti bunyi yang bisa
dipahami oleh manusia. Secara etimologi bunyi berasal dari gabungan antara fon
yang berarti bunyi dan logi yang berarti ilmu. Fonologi merupakan salah satu
cabang ilmu linguistik yang membahas terkait bunyi, baik dari segi kaidah, cara
menghasilkannya dan bunyi-bunyi yang ditinjau dari aspek fungsinya. Fonologi
dibagi dua yaiu fonetik dan fonemik. Fonetik merupakan ilmu bunyi yang
mengkaji bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya, sedangkan

12
Peter Salim, Advanced English-Indonesia Dictionary, (Jakarta: Studend’s Edition,
1988), h.189
13
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa, (Bandung: Angkasa
1992), h.6
14
Ahmad Bin Abdullah Al-Basyir, Al-Tahlil Al-Taqabuli Bayna An-Nadzariyah Wa Al-
Tathbiq “, Al-Muwajjih Fi Ta’lim Al- Lughoh Al-Arabiyyah Li Ghairi An- Nathiqin Biha II,
(Jakarta: LIPIA, 1988), h.66
15
Fuad Abdul Hamid, Proses Belajar Mengajar Bahasa, (Jakarta: Depdikbud, 1989),
h.28
16
Eric Kunto Aribuwono, Fonologi Dn Ortogtrafi Bahasa Arab, (Seminar Nasional Bulan
Bahasa Dan Sastra: 202-2011, 2013)

5
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

fonemik merupakan kajian fonologi yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa dengan


memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna.
Satuan bunyi terkecil yang menjadi objek kajian fonemik adalah fonem.
Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan tentang pengertian fonem,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Abdul Chaer, fonem adalah satu kesatuan bunyi terkecil yang dapat
membedakan makna kata.17
b. Menurut Samsuri, fonem adalah bunyi-bunyi yang membedakan
makna.18
c. Menurut Umar, fonem adalah19
‫الوحدة المتميز الصغري التي يمكن تجزئ سلسلة التعبير إليها‬.
d. Menurut Mansur Muslich, fonem adalah satuan bunyi terkecil suatu
bahasa yang dapat membedakan makna.20 pada dasarnya pendapat ini
sedikit mirip dengan Abdul Chaer.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa fonem
adalah satu kesatuan bunyi yang terkecil dalam sistem bunyi-bunyi bahasa yang
berfungsi membedakan makna. Kajian fonem dibagi menjadi dua: pertama,
fonem segmental, dan kedua, fonem supra segmental. Menurut Kridalaksana
yang dimaksud fonem segmental yaitu fonem yang membahas tentang vokal dan
konsonan. Fonem segmental merupakan fonem-fonem yang didapat sebagai
hasil segmentasi terhadap arus ujaran. Sedangkan supra segmental adalah
susunan atau jalinan bunyi yang dapat membedakan makna dari satu kata dengan
kata lainnya seperti jeda, nada, tekanan dan durasi.21
Beberapa organ bicara yang dilakukan oleh manusia dalam proses
menghasilkan bunyi, yaitu:22

17
Abdul Chaer, Fonologi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta 2009), h. 63
18
Samsuri, Analisis Bahasa,( Jakarta: Erlangga, 1987), Cet-7, h. 125
19
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab , ( Sidoarjo: CV Lisan Arabi,
2017), Cet-1, h. 93
20
Mansur Muslich, Fonologi Bahasa Indonesia ( Tinjauan Deskriptif System Bunyi Bahasa
Indonesia), (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 77
21
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab , ( Sidoarjo: CV Lisan Arabi,
2017), Cet-1, h. 94
22
Ibid, h. 48-52

6
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

1) Larynk ( ‫) الحنجرة‬
2) Vokapita suara (‫ الحبال الصوتية‬/ ‫) الوتران الصوتيان‬
3) Tenggorokan ( ‫)الخلق‬
4) Lidah ( ‫)اللسان‬
5) Palate ( ‫)الحنك‬
6) Langit-langit ( ‫)اللهات‬
7) Lubang hidung (‫)الجويف األنفى‬
8) Bibir (‫) الشفتين‬
9) Gigi (‫)األسنان‬
Tempat keluarnya bunyi menurut para ahli bahasa arab modern dan para
qori’ kenamaan Republik Arab Mesir ‫ مخارج األصوات‬adalah sebagai berikut:23
1) Bibir / syaffah‫ م‬- ‫ ب‬-‫ و‬-
2) Gigi bersama bibir/ asnaniyah syafawiyah ‫ف‬
3) Antara gigi atas dan bawah / ma bainal asnan ‫ظ – ذ – ث‬
4) Gigi dan gusi/ asnaniyah lisawiyah ‫ ن‬-‫ض – ط – د – ت – ل‬
5) Gusi/lisawiyah‫ص – س – ز – ر‬
6) Gusi dan langit-langit/ lisawiyah hanakiyah‫ش – ج‬
7) Langit-langit tengah/wasatul hanaki ‫ي‬, y.
8) Langit-langit dalam/ aqsal hanaki, ‫ك – غ – خ‬
9) Tekak/luhatu ‫ق‬
10) Tenggorokan/ khalaq‫ع – ح‬
11) Glottal/hanjaroh ‫ه – ء‬
Sedangkan bunyi dalam bahasa jawa yaitu sebagai berikut:24
1) Bibir yaitu huruf –{b, m p,w}
2) Gigi bersama bibir, yaitu {f dan w}
3) Gigi dan gusi yaitu{ t, d, l, dan n}.
4) Gusi, yaitu { s, r, dan z}
5) Langit-langit dalam, yaitu{ k, g dan ŋ}

23
Moch. Mu’izzuddin, “ANALISIS FONOLOGI BAHASA ARAB (Tinjauan Linguistik
Modern)”, Jurnal Al Qalam, Vol. 19 No. 93 (April-Juni 2002), h. 76
24
Marsono, Fonologi Bahasa Indonesia, Jawa Dan Jawa Kuna, (Yogyakarta: Ugm Press,
2019), h. 194

7
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

6) Langit-langit tengah yaitu{ y}


7) Ujung lidah dan langit-langit keras {ṭ dan ḍ}
8) Gusi dan langit-langit, yaitu { c, j, dan ñ}
9) Glottal , yaitu {h dan ʔ}

A. Fonem Bahasa Arab


1. Fonem vokal
Fonem vokal adalah apabila dalam menghasilkan bunyi ujaran,
udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat hambatan apapun dari
alat ucap melainkan hanya diganggu oleh posisi lidah baik vertikal
maupun horizontal dan bentuk mulut.25

Depan Tengah Belakang

Tinggi i ī u ū

Sedang

Rendah aā

Tebal 1. Fonem Vokal Bahasa Arab


Menurut para linguis fonetik arab bunyi vokal dalam bahasa arab
dibagi menjadi tiga aspek, yaitu berdasarkan panjang pendeknya vokal,
tebal tipis dan tunggal majemuknya.26
a. Aspek panjang pendek vokal
1) Vokal panjang
Vokal panjang dalam bahasa arab disebut juga dengan
mad. Pengucapan vokal panjang membutuhkan dua kali dari
pengucapan vokal pendek. Tanda atau huruf yang digunakan
dalam vokal panjang bahasa arab yaitu fatkhah tawilah /ā/
wawu tawilah /ū/, dan dan ya tawilah /ī/.
Abdul Chaer, Fonologi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 38
25

Ahmad Sayuti Anshari Nasution, Bunyi Bahasa; Ilm Al-Ashwat Al-‘Arabiyyah, (Jakarta:
266

Amzah, 2010), h. 2

8
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

2) Vokal pendek
Vokal pendek merupakan kebalikan dari vokal panjang.
Huruf dari fokal pendek yaitu fatkhah /a/, kasroh /i/ dan
dhammah /u/.

b. Aspek tebal tipisnya vokal


1) Vokal tebal
Pengucapan vokal tebal yaitu bunyi dengan mengangkat
lidah bagian belakang (mufakhamah),27 bunyi-bunyi
mufakhamah yaitu ‫ق‬، ‫ع‬، ‫ط‬، ‫غ‬، ‫ض‬، ‫ص‬، ‫ خ‬dan ‫ظ‬. vokal tebal
terdapat pada konsonan platal, yaitu: ‫ظ – ط – ض – ص‬,
misalnya : ‫ضحك – صنع – ظبط – طال‬
2) Vokal semi tebal
Vokal semi tebal terjadi pada konsonan velar dan uvulars.
Konsonan velar yaitu bunyi yang keluar dengan
menempelkan belakang lidah pada langit-langit lunak.
Hurufnya :- ‫خ – غ ك‬. Sedangkan konsonan uvulars yaitu
bunyi yang dihasilkan dari pertemuan antara pangkal lidah
dengan anak tekak. 28 Hurufnya : ‫ق‬. Misalnya : – ‫غضب – خ¡بر‬
‫قلق‬.
3) Vokal tipis
Adapun yang termasuk vokal tipis yaitu semua vokal yang
ada dalam konsonan yang tidak disebut dalam penjelasan di
atas (muraqqaq).29 Misalnya: ‫فعل‬،
c. Aspek tunggal majemuknya vokal
Pembagian ini didasarkan pada ada atau tidaknya
gabungan dari beberapa vokal asli.vokal tunggal disebut

27
Moch. Mu’izzuddin, Analisis Fonologi Bahasa Arab, Jurnal Al-Qalam, Vol.19, No. 93
(April-Juni 2002), h. 81
28
Abdul Wahab Rosyidi, Ilm Al-Aswat An- Natqii (Malang : UIN MALIKI Press
(Anggota IKAPI), 2b010), h. 25
29
Kamal Muhammad Bisyr, Al-Aswat Al ‘Arabiyah, (Kairo : Maktabah Al -Syabab,
1991), h.148

9
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

monoftong, sedangkan vokal rangkap atau majemuk


disebut diftong.30

2. Fonem konsonan
Fonem konsonan adalah bunyi yang diujarkan dari rongga
tenggorokan yang mendapat halangan dari alat ucap lainnya baik yang
bersuara maupun· yang tak bersuara.31 fonem konsonan bahasa arab
yaitu:
‫بتثجحخدذرزسشصضطظعغفقكلمنوهءي‬

Letupan General gb Sifat lain

Makhraj Suara Td. Suara Td. Geseran


Suara Suara Bersuara

T T T T T T T T S U N S
B P B p b p b P P i S V

Bilabial ‫ب‬ ‫م‬ ‫و‬

Labio-dental ‫ف‬

Labio int dental ‫ظ‬ ‫ذ‬ ‫ث‬

Apiko-dental ‫د ض‬ ‫ط‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ن‬

Apiko-alveolar ‫ز‬ ‫س ص‬ ‫ر‬

Apiko palatal

Medio-palatal ‫ش‬ ‫ج‬ ‫ي‬

Durso-velar ‫ك‬ ‫ع‬ ‫خ‬

Uvular ‫ق‬

30
Muhammad Afif Amrulloh, Fonologi Bahasa Arab (Tinjauan Deskriptif Fonem Bahasa
Arab), Jurnal Al Bayan, Vol, 8. No. 1, 2016, h. 68
31

Moch. Mu’izzuddin, Op.Cit, h. 82

10
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Pharyng al ‫ع‬ ‫ح‬

Glottal ‫ء‬ ‫ه‬

Tabel 2. Fonem Konsonan Bahasa Arab


Konsonan bahasa arab dikategorikan berdasarkan tiga faktor, yaitu
keadaan pita suara, daerah artikulasi dan cara artikulasi.32
a. Konsonan ditinjau dari keadaan pita suara sebagai alat artikulasi, maka
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Konsonan bersuara ( ‫) الصامتة المجهورة‬, Konsonan bersuara terjadi jika
pita suara bergetar disaat pelafalannya. dalam bahasa Arab, terdiri
dari 15 huruf, yaitu:

/‫ ي‬/ dan,/ ‫ب‬/ ,/ ‫ج‬/ ,/ ‫د‬/ ,/ ‫ذ‬/ ,/ ‫ر‬/ ,/‫ ز‬/ ,/ ‫ض‬/ ,/ ‫ظ‬/ ,/‫ ع‬/ , / ‫غ‬/ ,/‫ ل‬/ ,/ ‫م‬/ ,/ ‫ن‬/ ,/, ‫و‬/

2) Konsonan tak bersuara ( ‫)المهموسه‬, Konsonan tak bersuara terjadi jika


pita suara tidak bergetar disaat pelafalannya. dalam bahasa Arab
konsonan yang termasuk tidak bersuara terdiri dari 13 huruf, yaitu:

/ ‫ه‬/ dan /‫ﺙ‬/,/‫ﺕ‬/,/‫ ﺀ‬/ ,/ ‫ﻙ‬/,/‫ﻕ‬/,/‫ﻑ‬/,/‫ﻁ‬/,/‫ﺹ‬/,/‫ﺵ‬/,/‫ﺱ‬/,/‫ﺥ‬/,/‫ ﺡ‬/

b. Konsonan ditinjau dari daerah/tempat artikulasinya, yaitu:33


1) Bunyi bilabial, ( ‫ﺷﻔﺘﺎﻧﻴﺔ‬/ huruf bibir), Huruf hijaiyah yang dihasilkan
yaitu:/‫م‬/ ،/‫ب‬/
2) Bunyi Labio Dental ( ‫)اسنانية شفوية‬, Bunyi yang dihasilkan yaitu: ‫ف‬

Hasan Alwi Dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988)
32

Edisi Ke-3 Cet. I, h. 65.


33
Ibrohim Anis, Al-Aswat Al-Lughawiyah, (Dar Al-Nahdhah Al-‘Arabiyah, 1975) Cet -5,
h. 45

11
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

3) Bunyi Apico Interdental ( ‫)أسنانية او أصوات ما بين األسنان‬, Huruf hijaiyah


yang dihasilkan yaitu: /‫ظ‬/ ،/‫ذ‬/ ،/‫ث‬/.
4) Bunyi Apico Dental ( ‫ لثوية‬-‫) أسنانية‬, Huruf yang dihasilkan yaitu: /
‫ض‬/ ،/‫ن‬/ ،/‫ل‬/ ¡،/‫د‬/ ،/‫ط‬/ ،/‫ت‬/ . 34
5) Bunyi Apico Alveolar ( ‫)زلقى لسوي‬, Huruf-huruf yang dihasilkan
yaitu, /‫ص‬/ ،/‫س‬/ ،/‫ز‬/ ،/‫ر‬/.
6) Apico Palatal ( ‫ )أصوات لثوية – حنكية‬Huruf-huruf yang dihsilkan yaitu:
/‫ش‬/ ‫ و‬/‫ج‬/.
7) Bunyi Medio Palatal ‫) )أصوات وسط الحنك‬, Huruf yang dihasilkan yaitu
‫( ي‬ya).
8) Dorso Velar ( ‫)أصوات أقص الحنك‬, Huruf-huruf yang dihasilkan yaitu /‫خ‬
‫ ك‬/ ,/‫ غ‬/ ,//. Menurut Rosyidi huruf /‫و‬/ juga termasuk dalam bunyi
dorso velar.35
9) Bunyi Dorso-uvular ( ‫)أصوات وسط الحنك‬, Bunyi yang dihasilkan yaitu /
‫ق‬/. Konsonan ‫ق‬ merupakan bunyi ‫ ))شديد المهموس‬yang berarti tidak
menggetarkan pita suara.36
10) Bunyi Root Pharyngeals ( ‫)أصوات خلقية‬,Huruf yang dihasilkan yaitu:/
‫ح‬/ ‫ و‬/‫ع‬/
11) Bunyi Glottal Atau Faringal ( ‫)أصوات حنجرية‬, Huruf yang dihasilkan
yaitu: /‫ء‬/ ‫ و‬/‫ه‬/
c. Konsonan bahasa arab ditinjau dari cara artikulasinya, yaitu:37
1) Hambat (letupan/ ‫)اإلنفجارية‬, Huruf yang dihasilkan dalam bahasa
arab yaitu, /‫ك‬/ ,/‫ض‬/ ,/‫ط‬/ ,/‫د‬/ ,/‫ت‬/ ,/‫ض‬/, /‫ب‬/ dan /‫د‬/.
2) Geseran atau Frikatif ( ‫)اإلحتكاكية‬, Huruf yang dihasilkan dalam
bahasa arab /‫ش‬/ ,/‫س‬/ ,/‫ص‬/ ,/‫ف‬/ ,/‫خ‬/ ,/‫ه‬/ ,/‫ح‬/ ,/‫ث‬/ ,/‫ظ‬/ ,/‫ذ‬/ ,/‫غ‬/ ,/‫ع‬/ ,/‫ء‬/
dan /‫ز‬/
3) Paduan atau afrikatif ( ‫)مركب‬, Huruf yang dihasilkan dalam bahasa
arab /‫ج‬/.
34
Ibid, h. 60
35
Abdul Wahab Rosyidi, op.cit, h. 25
36
Ibid, h.25
37
Sakholid Nasution, Pengantar Linguistik Bahasa Arab, (Sidoarjo: CV Lisan Arabi,
2017), Cet 1, h. 83

12
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

4) Sangauan atau Nasal , Huruf yang dihasilkan dalam bahasa arab /


‫م‬/ dan /‫ن‬/ serta tanwin.
5) Getaran , Huruf yang dihasilkan yaitu /‫ر‬/ .
6) Sampingan atau Literal, Huruf yang dihasilkan dalam bahasa
arab yaitu /‫ل‬/.
7) Semi vokal , Huruf yang dihasilkan dalam bahasa arab yaitu /‫و‬/
dan /‫ي‬/.
8)
B. Fonem bahasa jawa
1. Fonem vokal
Klasifikasi fonem vokal:
Berdasarkan ketinggian lidah dalam pengucapannya, keenam
vokal tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: tinggi /i, u/,
madya /e,ǝ,o/, dan rendah /a/.
1) Berdasarkan bagian lidah yang bergerak pada saat pengucapan, ada
tiga bagian, yaitu: vokal depan /i, e/, tengah /ǝ,a, dan belakang /u,
a/.
2) Berdasarkan jarak lidah dengan langit-langit atau striktur pada
waktu diucapkan ada empat, yaitu: vokal tertutup /i, u/, semi
tertutup /e,o/, semi terbuka /ǝ/, dan terbuka /a/.
3) Berdasarkan bentuk bibir pada waktu diucapkan dibagi dua, yaitu:
vokal tak bulat /a, e, ǝ, i/ dan vokal bulat /u, o/.

13
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Bagian Lidah Yang bergerak

Depa Tenga Belaka


n h ng

Ketinggi Tingg I U Tertut strukt


an i up ur
Lidah Mady E Ǝ O Semi jarak
a Tertut
up Lidah
dg
A Semi
Terbu Langit
ka -langit

Rend Terbu
ah ka

Tak Bulat

Bentuk Bibir

Tabel 3. Fonem Vokal Bahasa Jawa

2. Fonem konsonan
Fonem konsonan yaitu bunyi bahasa yang keluar melalui
rongga mulut atau rongga hidung mengalami hambatan atau
penyempitan terusan bicara.38

Cara hambat Hambat Senga Sampinga Geseran getar Semi


letup u n vokal

38
Edi Subroto, Soenardji, Sugiri, , Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Jawa, (Jakarta:
Departetemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1991), h h.17

14
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Fonasi B T B B B T B B

A
R Bilabial B P m
T
I Labio- d t f w
K dental
U
L
A Apiko- n L r
S alveolar
I
Apiko- ḑ ṭ
palatal

Lamino- z s
alveolar

Medio- j c ñ y
palatal

Dorso-velar g k ŋ

Laringal h

Glottal stop ?

Tabel VII : Konsonan Bahasa Jawa


Konsonan bahasa jawa dikategorikan berdasarkan tiga faktor,
yaitu keadaan pita suara, daerah artikulasi dan cara artikulasi.
a. Konsonan ditinjau dari keadaan pita suara sebagai alat
artikulasi, maka dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:39
1) . Konsonan bersuara yaitu: /b/, /d/,/ ḍ/ /j/, /g/, /m/, /n/,
/ñ/, /ŋ/, /l/, /r/,/z/, /w/, dan/y/.
2) sedangkan konsonan tak bersuara yaitu: /p/, /t/, /ṭ/, /c/,
/k/, /ˀ/,/h/,/s/, dan /f/ .
39
ibid, h. 18

15
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

b. Berdasarkan alat ucap yang berperan langsung dalam proses


artikulasi, fonem konsonan dapat dikelompokan menjadi 10
jenis, yaitu:40
1) Konsonan bilabial , Huruf yang dihasilkan yaitu: /p/, /b/,
dan /m/.
2) Konsonan labio-dental , Huruf yang dihasilkan yaitu: /f/,
dan /w/.
3) Konsonan apiko-dental , Huruf yang dihasilkan yaitu: /t/
dan /d/.
4) Konsonan apiko-alveolar , Huruf yang dihasilkan
yaitu: /n/, /l/, dan /r/.
5) Konsonan apiko-palatal, Huruf yang dihasilkan yaitu: /ṭ/
dan /ḍ/.
6) Konsonan lamino-alveolar, Huruf yang dihasilkan
yaitu: /s/ dan /z/.
7) Konsonan medio-palatal , Huruf yang dihasilkan
yaitu: /c/, /j/, /ñ/, dan /y/.
8) Konsonan dorso-velar, Huruf yang dihasilkan yaitu:
/k/, /g/, dan /ŋ/.
9) Konsonan faringal , Huruf yang dihasilkan yaitu: /h/.
10) Konsonan glotal stop, Konsonan glotal dalam bahasa
Jawa ada satu yaitu /?/
c. Konsonan bahasa jawa ditinjau dari cara artikulasinya:41
1) Hambat (letupan)
Huruf yang dihasilkan dalam bahasa jawa yaitu, /d/,
/t/, /g/, /k/, /ˀ/, /b/,/c/,/j/, /g/, dan /p/.
2) Frikatif (geseran)

40
Nurhayati, Endang, Siti Mulyani, Linguistik Bahasa Jawa; Kajian Fonologi,
Morfologi, Sintaksis, Dan Semantik, (Yogyakarta: Bagaskara, 2006), h . 9
41
Asisda Wahyu Asri Putradi, Pola-Pola Perubahan Fonem Vokal Dan Konsonan Dalam
Penyerapan Kata-Kata Bahasa Asing Ke Dalam Bahasa Indonesia: Kajian Fonologi, Jurnal
Arbitrer, Vol. 3, No. 2 Oktober 2016, h. 99

16
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Huruf yang dihasilkan dalam bahasa jawa yaitu: /z/,


/f/, /s/, dan /h/.
3) Nasal (sengau)
Huruf yang dihasilkan dalam bahasa jawa : /m/,
/n/, /ñ/, dan /ŋ/.
4) GetaranHuruf yang dihasilkan yaitu /r/.
5) Sampingan atau Literal, Huruf yang dihasilkan yaitu
/l/.
6) Semi-vokal, Huruf yang dihasilkan yaitu: /w/ dan /y/.

Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang menggunakan kajian
literatur yang berasal dari buku, catatan dan laporan dari hasil penelitian
sebelumnya.42 Penelitian yang dilakukan peneliti yaitu studi keputakaan,
karena tidak langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan.
Data yang dikumpulkan merupakan data yang diperoleh dari studi
kepustakaan, dari hasil membaca dan menemukan dari buku, surat dan
informasi ilmiah lainnya yang berkaitan dengan materi yang peneliti teliti.
Dalam hal ini, peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan dan mendefinisikan
pengetahuan tentang perbedaan antara fonem dalam bahasa arab dan jawa.
Temuan dan Bahasan
Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan sebelumnya maka hasil dari
analisis kontrastif fonem bahasa arab dan bahasa jawa dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Fonem-Fonem Vokal dan Konsonan Bahasa Arab dan Bahasa Jawa
a. Fonem vokal Dalam bahasa arab ada enam yang terbagi menjadi vokal
pendek dan vokal panjang. Vokal pendek yaitu /a/, /i/, dan /u/, vokal
panjang yaitu fatkhah thawilah /ā/, kasroh thawilah /ī/, dan dhamah
thawilah /ū/. Sedangkan fonem konsonan bahasa arab ada dua puluh
42
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 144

17
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

delapan, yaitu: // ,/‫ب‬


,/‫غ‬/ ,/‫ع‬/ ,/‫ظ‬/ ,/‫ط‬/ ,/‫ض‬/ ,/‫ص‬/ ,/‫ش‬/ ,/‫س‬/ ,/‫ز‬/ ,/‫ر‬/ ,/‫ذ‬/ ,/‫د‬/ ,/‫خ‬/ ,/‫ح‬/ ,/‫ج‬/ ,/‫ث‬/ ,/‫ت‬
‫ء‬/ ,/‫ه‬/ ,/‫و‬/ ,/‫ن‬/ ,/‫م‬/ ,/‫ل‬/ ,/‫ك‬/ ,/‫ق‬/ ,/‫ف‬// dan /‫ي‬/.
b. Fonem vokal dalam bahasa jawa ada enam yaitu /a/, /i/, /u/, /o/, /e/,
dan /ə/. Sedangkan fonem konsonan bahasa jawa ada dua puluh tiga,
yaitu /b/, /c/, /d/, /ḍ/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /ŋ/, /ñ/, /p/, /r/,
/s/, /t/, /ṭ/, /w/, /y/, /?/ dan /z/.
2. Persamaan dan Perbedaan Fonem Vokal dan Konsonan Bahasa Arab
dan Bahasa Jawa
a. Persamaan fonem vokal dan konsonan bahasa arab dan bahasa jawa
1) Fonem vokal dalam bahasa arab dilihat dari tinggi rendahnya
lidah, maju mundurnya lidah dalam pengucapan, striktur dan
bentuk bibir memiliki persamaan. Dalam bahasa arab terdapat
vokal /a/, /i/, dan /u/, begitu juga dalam bahasa jawa.
2) Dalam bahasa arab dan bahasa jawa terdapat fonem-fonem
konsonan yang memiliki persamaan baik dari segi tempat
artikulasi yaitu / ‫ه‬/ ,/‫ء‬/ ,/‫ك‬/ ,/‫ر‬/ ,/‫د‬/ ,/‫ل‬/ ,/‫ت‬/ ,/‫م‬/ ,/‫ب‬/, dan /‫ي‬/. Dalam
bahasa jawa yaitu /b/, /m/, /t/, /l/, /d/, /r/, /k/, /?/, /h/ dan /y/. Dari
segi cara artikulasi, yaitu /‫ن‬/ ,/‫ج‬/ ,/‫ك‬/ ,/‫ر‬/ ,/‫د‬/ ,/‫ل‬/ ,/‫ت‬/ ,/‫م‬/ ,/‫ب‬/, dan
/‫ي‬/.dalam bahasa jawa yaitu /b/, /m/, /t/, /l/, /d/, /r/, /j/, /k/, /n/,
dan /y/. Dari segi bergetar tidaknya pita suara, yaitu / / ,/‫ب‬
‫ه‬/ ,/‫ن‬/ ,/‫ف‬/ ,/‫ك‬/ ,/‫ر‬/ ,/‫د‬/ ,/‫ل‬/ ,/‫ت‬/ ,/‫م‬/ dan /‫ي‬/. Dalam bahasa jawa
yaitu /b/, /m/, /t/, /l/, /d/, /r/, /k/, /f/, /n/, /h/ dan /y/.
b. Perbedaan fonem vokal dan konsonan bahasa arab dan bahasa jawa
1) Dalam bahasa arab terdapat fonem vokal panjang yaitu fatkhah
thawilah /ā/, kasroh thawilah /ī/ dan dhamah thawilah /ū/.
Sedangkan dalam bahasa jawa tidak terdapat vokal panjang.
2) Dalam bahasa jawa terdapat fonem /o/,/e/, dan /ə/, sedangkan
dalam bahasa arab tidak terdapat fonem tersebut.
3) Dalam bahasa arab memiliki fonem vokal tebal, semi tebal dan
tipis. Bunyi vokal tebal (mufakhamah), yaitu dengan

18
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

mengangkat lidah bagian belakang. Huruf dari vokal tebal yaitu


‫ ص‬،‫ ض‬،‫ غ‬،‫ ط‬،‫ ع‬،‫ ظ‬،‫ق‬، dan ‫خ‬. Vokal semi tebal terjadi pada
bunyi ‫ غ‬،‫ خ‬،‫ ك‬dan ‫ق‬. Vokal tipis terletak pada semua vokal yang
tidak disebutkan di atas. Sedangkan dalam bahasa jawa tidak
terdapat fonem vokal tebal, semi tebal dan tipis.
4) Dalam fonem bahasa arab memililiki fonem konsonan yang
tidak terdapat dalam bahasa jawa, yaitu // ,/‫ث‬
‫غ‬/ ,/‫ع‬/ ,/‫ظ‬/ ,/‫ط‬/ ,/‫ض‬/ ,/‫ص‬/ ,/‫ش‬/ ,/‫ز‬/ ,/‫ذ‬/ ,/‫خ‬/ ,/‫ح‬/, dan /‫ق‬/. Begitu
juga dalam bahasa jawa terdapat fonem yang tidak dimiliki
dalam bahasa arab, yaitu /c/, /g/, /ḍ/, /ṭ/, /ñ/, /ŋ/ dan /p/.
5) Setiap konsonan dari bahasa arab maupun bahasa jawa terdapat
perbedaan tempat artikulasi, cara artikulasi dan keadaan pita
suara yaitu terdapat pada fonem / ,/‫ش‬/ ,/‫س‬/ ,/‫ز‬/ ,/‫ذ‬/ ,/‫خ‬/ ,/‫ح‬/ ,/‫ج‬/ ,/‫ث‬
‫ن‬/ ,/‫ق‬/ ,/‫غ‬/ ,/‫ع‬/ ,/‫ظ‬/ ,/‫ط‬/ ,/‫ض‬/ ,/‫ص‬//, dan /‫و‬/.
6) Fonem konsonan bahasa arab terdapat konsonan apico-
interdental atau bunyi yang dihasilkan dari sentuhan ujung lidah
ke gigi bagian atas. Huruf-hurufnya yaitu //‫ث‬/ ،/‫ ظ‬dan /‫ذ‬/. Dalam
bahasa jawa tidak terdapat konsonan apico-interdental.
7) Dalam bahasa arab terdapat konsonan yang dinamakan itbāq,
yaitu mengucapkan huruf dengan posisi lidah melengkung.
Huruf-huruf yang dihasilkan yaitu / ‫ض‬/ ,/‫ط‬/ ,/‫ظ‬/ ,/‫ذ‬/, dan /‫ص‬/.
Sedangkan dalam bahasa jawa tidak terdapat konsonan itbāq.
8) Dalam bahasa jawa terdapat konsonan nasal /ñ/ atau /ny/ dan /ŋ/
atau /ng/.sedangkan dalam bahasa arab tidak terdapat konsonan
nasal tersebut.
9) Dalam bahasa jawa terdapat konsonan kluster yaitu gabungan
dari dua konsonan seperti /dr/,/dl/, /tr/, /kr/, /gr/, dan /gl/
Sedangkan dalam bahasa arab tidak terdapat konsonan kluster.
10) Dalam bahasa jawa terdapat konsonan kontinuan dan non
kontinuan. Konsonan kontinuan yaitu Fonem konsonan bahasa
jawa terdapat konsonan kontinuan dan nonkontinuan. Konsonan

19
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

kontinuan yaitu : /f/, /v/, /w/, /n/, /n-/, /l/, /r/, /s/, dan /z/.
konsonan nonkontinuan yaitu: /p/, /p-/, /pnasal/, /pl/, /ps/, /bh/,
/m/, /m-/, /t/, /t-/, /tnasal/, /tl, /ts/, /d/ , /dh/, /ḍh/, /ḍ/, /c/,
/j/, /jh/, /jl/, /jr/, /ñ/, /y/, /k/, /k/, /gh/, /gr/, /gl/, /ŋ/ dan /?/.
sedangkan dalam bahasa arab tidak memiliki konsonan
kontinuan dan nonkontinuan.
3. Kesulitan-Kesulitan Belajar dan Kesalahan Berbahasa Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
a. Siswa sering kesulitan dalam membedakan vokal pendek dan vokal
panjang.
b. Siswa kesulitan dalam mengucapkan bunyi-bunyi konsonan
interdental, yaitu /‫ث‬/ ،/‫ذ‬/dan /‫ظ‬/.
c. Siswa kesulitan dalam mengucapkan bunyi-bunyi konsonan
Rootpharyngeal, yaitu, /‫ح‬/dan /‫ع‬/.
d. Siswa kesulitan dalam mengucapkan konsonan tebal (tafkhim),
huruf-huruf tafkhim ada delapan, yaitu ‫ع ق‬،‫ط‬، ‫غ‬،‫ض‬، ‫ص‬، ,‫ خ‬dan ‫ظ‬.
e. Dalam fonem bahasa arab dan bahasa jawa baik vokal maupun
konsonan terdapat kemiripan, sehingga memungkinkah siswa
tertukar pada saat pegucapan.
f. Siswa sering kesulitan dalam membedakan fonem konsonan /‫ض‬/
dan /‫ظ‬/. Walaupun kedua konsonan ini memiliki tempat dan cara
artikulasi yang berbeda.
g. Siswa kesulitan dalam mengucapkan huruf /‫خ‬/ dan /‫غ‬/ dikarenakan
keduanya memiliki tempat artkulasi yang sama yaitu dorso-velar,
dan memiliki cara artikulasi artikulasi yang sama juga yaitu frikatif
atau geseran.
h. Siswa kesulitan dalam mengucapkan huruf /‫ع‬/ dan terkadang keliru
dalam pelafalannya menjadi bunyi ‘a’ atau ‘/ŋ/’.
4. Desain Pembelajaran Untuk Mengatasai Kesulitan Belajar Fonem Vokal
dan Konsonan Bahasa Arab

20
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Mengatasi kesulitan belajar merupakan tanggung jawab bagi setiap


pendidik dan setiap pembelajaran memiliki tingkat kesulitan masing-
masing. Begitu juga pembelajaran bahasa arab kajian ilmu ashwat atau
ilmu bunyi memiliki kesulitan tersendiri dikarenakan bahasa arab
merupakan bahasa kedua setelah bahasa ibu tentu memiliki perbedaan
disetiap kajiannya seperti perbedaan fonem. Fonem adalah unsur
pertama yang harus diketahui dalam setiap pembelajaran bahasa.
Tahapan metode yang digunakan dalam pembelajaran fonem
bahasa arab, yaitu:
1. Phonetic method, yaitu mendengarkan bunyi bahasa arab
kemudian dilanjutkan latihan pengucapan.
2. Tahapan meniru apa yang diucapkan guru.
3. Dual-language method, pengajaran fonem bahasa arab dari
hasil perbandingan bahasa arab dengan bahasa ibu. Pengajaran
dimulai dengan fonem-fonem yang memiliki persamaan antara
bahasa arab dan bahasa ibu kemudian dilanjutkan dengan
perbedaan yang harus dilatih secara intensif.

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan (1) Setiap bahasa memiliki unsur-unsur fonem yang berbeda satu
sama lain meskipun ada beberapa unsur yang sama, begitu juga dalam bahasa
arab dan bahasa jawa. Unsur-unsur fonem yang sama dapat membantu proses
pembelajaran sedangkan unsur yang berbeda menyebabkan kesulitan tersendiri.
(2) Metode dalam mengatasi kesulitan pembelajaran fonem menggunakan metode
tsuna'iyyah sugro, yaitu mencari dua kata yang memiliki kemiripan huruf tetapi
sebenarnya berbeda.

21
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Daftar Rujukan
Al-basyir, Ahmad Bin Abdullah. 1988. Al-Tahlil Al-Taqabuli Bayna An-
Nadzariyah Wa Al-Tathbiq “, Al-Muwajjih Fi Ta’lim Al- Lughoh Al-
Arabiyyah Li Ghairi An- Nathiqin Biha II, Jakarta: LIPIA.
Amrulloh, Muhammad Afif. 2016. Fonologi Bahasa Arab (Tinjauan Deskriptif
Fonem Bahasa Arab), Jurnal Al Bayan, Vol, 8. No. 1.
Aribuwono, Eric Kunto. 2013. Fonologi Dn Ortogtrafi Bahasa Arab, Seminar
Nasional Bulan Bahasa Dan Sastra: 202-2011.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta .
Fahrurrozi, Aziz. 2014. Pembelajaran Nahasa Arab: Problematika Dan Solusinya,
Arabiyat:Jurnal Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, Vol. 1 No. 2.

22
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Hamid, Fuad Abdul. 1989. Proses Belajar Mengajar Bahasa, Jakarta: Depdikbud.
Hidayat, Nandang Sarip. 2014. Analisis Kesalahan Dan Kontrastif Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab, Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial
keagamaan, Vol.17, No.2
Marsono. 2019. Fonologi Bahasa Indonesia, Jawa Dan Jawa Kuna, Yogyakarta:
Ugm Press.
Moch. Mu’izzuddin, “ANALISIS FONOLOGI BAHASA ARAB (Tinjauan
Linguistik Modern)”, Jurnal Al Qalam, Vol. 19 No. 93 (April-Juni
2002), h. 76
Mu'in, Abdul. 2004. Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
(Telaah terhadap Fonetik dan Marfologi), Jakarta: Pustaka Al Husna
Baru.
Muslich, Mansur. 2009 Fonologi Bahasa Indonesia ( Tinjauan Deskriptif System
Bunyi Bahasa Indonesia), (Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasution, Rahlina . 1999. Fonologi, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Nasution, Sakholid. 2017. Pengantar Linguistik Bahasa Arab , Sidoarjo: CV
Lisan Arabi.
Nuryantini, Atin 2012. “ Analisis Kontrastif Bahasa Arab Dan Bahasa Sunda
Serta Implikasinya Dalam Pengajaran Bahasa Arab” (Skripsi Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Poerwadaminto.1991. WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka.
Rosyidi, Abdul Wahab. 2010. Ilm Al-Aswat An- Natqii Malang : UIN MALIKI
Press .
Salim, Peter. 1988. Advanced English-Indonesia Dictionary, Jakarta: Studend’s
Edition.
Samsuri. 1987. Analisis Bahasa, Jakarta: Erlangga
Tarigan, Henry Guntur. 1992. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa, Bandung:
Angkasa .
Verhaar. 1988. Pengantar Linguistik, Yogyakarta: Gajahmada University
Press,1988.
Alwi, Hasan Dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Anis, Ibrohim. 1975. Al-Aswat Al-Lughawiyah, Dar Al-Nahdhah Al-‘Arabiyah.

23
Arabiyat Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban

Subroto, Edi Soenardji, Sugiri. 1991. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa


Jawa, Jakarta: Departetemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Nurhayati, Endang, Siti Mulyani. 2006. Linguistik Bahasa Jawa; Kajian
Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Dan Semantik, Yogyakarta: Bagaskara.
Putradi, Asisda Wahyu Asri. 2016. Pola-Pola Perubahan Fonem Vokal Dan
Konsonan Dalam Penyerapan Kata-Kata Bahasa Asing Ke Dalam
Bahasa Indonesia: Kajian Fonologi, Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 2.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 144

24

Anda mungkin juga menyukai