Anda di halaman 1dari 7

Persepsi Masyarakat Lokal tentang Dampak dan Pentingnya Ekowisata

di Pantai Kerang Mas, Lampung Timur


(Studi: Pantai Kerang Mas di Desa Muara Gading Mas Kabupaten Lampung Timur)

Local Community Perceptions of the Impact and Importance of


Ecotourism in Kerang Mas Beach, East Lampung
(Study: Kerang Mas Beach in Muara Gading Mas Village, East Lampung Regency)

1
M Lucky Apriansyah Nawawi, 2Ahmad Herison
1
Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung.- ari.lucky29@gmail.com
2
Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung, Jalan Prof Sumantri Brojonegoro No 1, Lampung. – ahmadherison@yahoo.com

1. PENDAHULUAN Mas, sehingga Pantai Kerang Mas ini mudah


dijangkau oleh masyarakat umum. Keberadaan
Indonesia memiliki potensi keindahan alam pantai Kerang Mas ini banyak dimanfatkan
dan kekayaan budaya yang bernilai tinggi dalam sebagai lokasi rekreasi dan wisata oleh
pasar industri ekowisata. Potensi alam tersebut masyarakat. Ketertarikan masyarakat terhadap
dapat berupa sumberdaya alam hayati keberadaan pantai Kerang Mas ini terlihat dari
dan ekosistemnya, keanekaragaman flora, fauna ramainya wisatawan yang datang berkunjung
dan gejala alam dengan keindahan pemandangan setiap harinya.
yang masih alami. Untuk kebudayaan, Indonesia Akan tetapi, kondisi infrastruktur jalan yang
memiliki sistem religi, kesenian, bahasa daerah, ada saat ini belum dapat menunjang pengunjung
ritus kebudayaan, pengetahuan, dan organisasi pantai Kerang Mas. Artinya berarti belum adanya
sosial. pengelolaan yang maksimal oleh pemerintah
Pantai Labuhan Maringgai menawarkan setempat. Seharusnya pemerintah dapat
pesona alami dan keindahan alam yang menunjang ekowisata di pantai Kerang Mas
mempesona, berpasir putih halus yang terhampar sesuai dengan diterbitkannya Undang-Undang
disepanjang bibir pantai. Di kecamatan ini juga Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
terdapat tempat pelelangan ikan, salah satu Daerah terdapat pembagian jelas, antara urusan
tempat yang akan dijumpai ketika memasuki yang bersifat wajib dan pilihan. Bahwasanya
wilayah pantai Pantai Kerang Mas. Tempat ini Pemerintah Daerah bewenang untuk mengelola
menjadi jantung bagi warga Kerang Mas dan kekayaan daerah yang secara nyata ada dan
Pasir Sakti yang berprofesi sebagai nelayan, berpotensi meningkatkan kesejahteraan
sebab di situlah aktivitas jual beli ikan masyarakat sesuai kondisi, kekhasan, dan potensi
berlangsung. Biasanya, tempat ini ramai sejak unggulan daerah yang disesuaikan dengan
sesaat ketika nelayan selesai melaut mencari karakteristik daerah yang bersangkutan. Potensi
ikan. tersebut antara lain pertambangan, perikanan,
Salah satu objek wisata bahari di Kabupaten pertanian, perkebunan, kehutanan, serta
Lampung Timur yang memiliki potensi untuk pariwisata. Dalam hal ini, urusan pemerintahan
dikembangkan adalah pantai Kerang Mas yang yang bersifat pilihan yang dapat dilaksanakan
terletak di Desa Muara Gading Mas, Kecamatan sesuai potensi Kabupaten Pesisir Barat adalah
Maringgai. Adapun alasan peneliti memfokuskan sektor pariwisata.
studi pada pantai Kerang Mas, dibandingkan Permasalahan yang terjadi di Pantai
dengan pantai lainnya dikarenakan Pantai Kerang Kerang Mas yaitu sejumlah pengunjung
Mas merupakan satu satunya pantai milik maupun warga Desa Muara Gading Mas
Pemerintah Daerah. Kawasan dengan area kecamatan Labuhan Maringgai, Menyatakan di
seluas 6 hektare merupakan tanah milik pantai Kerang Mas dan pantai lainnya didesa
pemerintah yang berhak untuk dikelola dan setempat yang banyak dikunjungi warga dan
dikembangkan langsung oleh Pemerintah Daerah wisatawan sering terjadi aksi pemalakan atau
Kabupaten Lampung Timur sebagai Kawasan pemerasan oleh sejumlah orang yang meminta
objek wisata. sejumlah uang kepada pengunjung.
Pantai Kerang Mas sudah diresmikan sejak Dengan pengunjung yang tidak sedikit,
tahun 2007 sebagai salah satu obyek wisata yang diperlukan akses jalan yang lebih baik. Dan
direkomendasikan sebagai daerah tujuan wisata juga perlu adanya dukungan pemerintah dan
di Kabupaten Lampung Timur. Secara geografis, Stake Holder terkait untuk dapat
letak pantai Kerang Mas sangat strategis berada merealisasikan akses jalan tersebut.
di Kecamatan Maringgai Desa Muara Gading
Untuk dapat menunjang keamanan dan
kenyamanan pengunjung, perlu adanya sarana
dan prasarana yang baik. Dalam segi
keamanan perlu adanya kesadaran
masyarakat untuk menciptakan lingkungan
yang lebih harmonis demi kemajuan pantai
Keang Mas.
Maka daripada itu, tujuan dari kajian ini
adalah untuk menimbulkan rasa peduli
masyarakat terhadap dampak dan penting nya
ekowisata di pantai Kerang mas. Tentunya,
apabila ada dukungan dari Pemerintah dan
Stake Holder Terkait dalam mengatasi
masalah yang terjadi, akan menambah
semangat dan persepsi masyarakat terhadap
ekowisata di pantai Kerang Mas.
2. BAHAN DAN METODE 2 Data Untuk mengetahui elevasi
2.1 Daerah Kajian Topografi kontur Pantai Labuhan
Kajian dilakukan di Pantai Labuhan Jukung Jukung
yang terletak di Pekon Kampung Jawa, 3 GPS GPS digunakan untuk
Kecamatan Pesisir Tengah, Krui, Pesisir Barat. menentukan titik lokasi
Dulunya, wilayah ini masuk ke Kabupaten 4 Sketsa Sketsa kawasan diperlukan
Lampung Barat. Sejak Tahun 2013, Pesisir Barat Kawasan untuk menggambarkan
telah memisahkan diri menjadi Kabupaten Baru di /Peta daerah penelitian
Lampung. Wilayah Pantai Labuhan Jukung
umumnya memiliki luas area yaitu 6 Hektare. Tabel 2. Data-data Sekunder
Jumlah penduduk di Desa Kampung Jawa 2107 No Teknik Kegunaan Data
jiwa dengan jumlah penduduk sebanyak 525 KK Pengambilan
(Profil Desa Kampung Jawa 2012). Data
Keadaan wilayah sepanjang pantai Pesisir 1 Data Untuk mengetahui
Barat umumnya datar sampai berombak dengan Kecepatan kecepatan dan arah angin
kemiringan berkisar 3% sampai 5%. Di 77 bagian Angin pada lokasi penelitian.
Barat Laut Kabupaten Pesisir Barat terdapat Dilakukan dengan metode
gunung-gunung dan bukit, yaitu Gunung Pugung Windrose dengan bantuan
(1.964 m), Gunung Sebayan (1.744 m), Gunung software Grapher Demo 9
Telalawan (1.753 m) dan Gunung Tampak 2 Data Hujan Untuk mengetahui jumlah
Tunggak (1.744 m). Kondisi Topografi di sekitar curah hujan di lokasi
pantai Labuhan Jukung relatif datar antar 0-2%.:. penenlitian dari BMKG
Lokasi kajian disajikan pada Gambar 1. 3 Data Untuk mengetahui tinggi
Gelombang gelombang di daerah lokasi
penelitian (Fetch). Dari peta
lokasi Google Earth
kemudian di input ke
Autocad dan menggambar
jari-jari kipas Fetch
4 Data Untuk mengetahui hal-hal
Peraturan di yang dilarang dalam
daerah kawasan penelitian
setempat

Gambar 1. Lokasi Pantai Labuhan Jukung 2.2.1 Peralatan


Untuk melancarkan kajian di atas, diperlukan
2.2. Metode peralatan-peralatan sebagai penunjang untuk
Metode merupakan suatu cara untuk melakukan kajian di Pantai Labuhan Jukung
memperoleh data yang dibutuhkan untuk sebagai berikut.
penelitian serta analisis hingga mencapai hasil.
Metodologi penelitian juga mencakup mengenai Tabel 3. Peralatan yang dibutuhkan
tahap-tahap untuk melakukan sebuah penelitian. No Alat dan Fungsi
Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini Bahan
adalah dengan menggunakan metode Sverdruv 1 GPS untuk pengambilan data
Munk Bretscneider (SMB) .Dalam Kajian ini spatial yang paling mudah,
diperlukan 2 macam data yaitu data primer dan cepat, murah dan
data sekunder. akurasinya dapat
dipertanggung jawabkan
2 Drone Untuk pemetaan dan
mengambil gambar dari
ketinggian
3 Laptop Untuk mengolah data yang
Tabel 1. Data-data Primer telah diambil di lapangan
No Teknik Kegunaan Data 4 Alat Tulis Untuk mencatat data yang
Pengambilan diambil dilapangan
Data 5 GIS Untuk menyimpan dan
1 Dokumentasi Model visual berupa foto mengambil data geografis
diperlukan dalam serta menyediakan alat
memperkuat fakta yang ada yang bisa digunakan untuk
mengenai kondisi Pantai memanipulasi,
Labuhan Jukung menganalisis, dan
menyajikan data geografis Peran Laptop dalam penelitian kali ini sangat
(Rigaux et al, 2001) penting. Alat ini digunakan untuk mengolah data
yang telah diambil di lapangan. Data yang
a. GPS (Global Positioning system) diperoleh berupa foto, video, titik koordinat. Dalam
GPS (Global Positioning system) adalah alat kajian pun laptop digunakan untuk mengolah data
berbasis digital dengan posisi orbit antara yang hujan, kecepatan angin dan tinggi gelombang
satu dengan yang lainnya saling terkait. GPS Pantai Labuhan Jukung.
dapat menampilkan lokasi secara akurat melalui
citra satelit dengan menunjukkan koordinat suatu
objek. Fungsi GPS adalah sistem digital untuk
menentukan titik lokasi, waktu , arah serta
kecepatan (4). Dengan menggunakan GPS, kita
dapat mengetahui lokasi, jarak lokasi yang
ditentukan, serta batas-batas wilayah.

Gambar 4. Laptop

2.2.2 Metode pelaksanaan

a. Cuaca Maritim
Data cuaca maritim digunakan untuk input dan
Gambar 2. GPS (Global Positioning system) output dari sistem prediktor. Data BMKG Pesisir
Barat diukur setiap jam selama 5 tahun pada
tahun 2006 hingga 2011, dalam jumlah 42000.
b. Drone (Unmanned Aerial Vehicle) Data diwakili dalam tiga lokasi air menunjukkan
drone merupakan salah satu teknologi Gambar. 1, yaitu: (1) 112.747800 E, 6.874824 S,
canggih yang berupa kendaraan udara. (2) 113.908806 E, 4.648136 S dan (3)
Bentuknya tersebut menyerupai pesawat terbang 114.484300 E, 3.540425 S. Selanjutnya, sebuah
atau juga helikopter yang dapat di operasikan titik di antara tiga lokasi di atas, terletak di
tanpa dikendarai oleh awak atau pilot. Jika Labuhan Jukung 112.747800 E, 6.874824 S akan
pesawat terbang di kendarai oleh pilot yang disebut sebagai titik A, titik yang terletak di Lautan
berada di dalam kabin maka drone ini memiliki Labuhan Jukung Coastal 113.908806 E,
pilot yang tetap tinggal di daratan dan hanya 4.648136 S akan dirujuk sebagai titik B, dan titik
memanfaatkan fasilitas seperti remote control yang terletak di penginapan dan Tour Guide
untuk dapat mengontrol terbang drone di udara. perairan 114.484300 E, 3.540425 S akan disebut
Oleh sebab itu banyak anggota militer yang sebagai titik C. Jarak A ke B sebagai sejauh 279
memanfaatkan alat canggih ini untuk dapat mil, jarak titik A ke titik 1 dari 100 mil, jarak titik A
menyelesaikan berbagai macam misi yang ke titik 2 dari 200 mil.
mempunyai resikot tinggi untuk pesawat yang
dikendarai oleh pilot.
Metode survey menggunakan drone, dapat
menghasilkan data kawasan aktual dan dapat
menghasilkan objek 3 dimensi. Sehingga dapat
digunakan lebih lanjut dalam pengembangan
desain.

Gambar 5. Lokasi cuaca maritim


b. Desain Sverdruv Munk Bretschneider (SMB)
sebagai Prediktor
Salah satu metode peramalan gelombang
adalah metode yang diperkenalkan oleh
Sverdrup dan Munk (1947) dan diikuti oleh
Gambar 3. Drone Bretschneider (1958). Metode ini dikenal
sebagaiSMB (Sverdrup Munk Bretschneider) dan
c. Laptop atau Personal Computer (PC) Munk (1947) mengusulkan semi rumus untuk
memprediksi tinggi gelombang yang signifikan.
Mereka menjelaskan mekanisme transfer energi 20%. arsitektur ANN menggunakan multi layer
dari angin ke gelombang menggunakan normal perceptron (MLP) yang terdiri dari lapisan input
dan tangensial stres angin. Model SMB pada gambar. 2 (hadirnya kecepatan angin (Vw
ditampilkan dalam Persamaan (1). (t)), kehadiran tinggi gelombang yang signifikan
(HS (t)), dan satu jam sebelum dari ketinggian
(gHs SMB/Vw2) = 0,0283 [0,0125 (gF/Vw2)0,42]......(1) gelombang yang signifikan (Hs (t-1))). lapisan
tersembunyi dan lapisan output adalah tinggi
Dengan : gelombang yang signifikan dalam satu jam ke
Vw = Kecepatan Angin (m/s) depan (Hs (t+1)) setelah merancang arsitektur
F = Fetch (m) jaringan , kami melakukan penskalaan ulang.
G = akselerasi gravitasi (9,8 m/s2) Persamaan (4)
Hs SMB = Tinggi gelombang signifikasi SMB (m)

Ketinggian gelombang signifikan hasil 𝑋1 = 𝑋2 (max(𝑋) − min(𝑋)) + min(𝑋) … … … . . (4)


prediksi dengan metode ini dalam kesalahan
besar modifikasi dilakukan sesuai dengan metode Vw(t)
SMB. Modifikasinya menambahkan kesalahan
hasil ANN dalam satu jam sebelumnya, Hs(t) Hs(t+1)
ditunjukkan dalam persamaan 2 ANN
Hs(t-1)
Hs (t + 1) = HsSMB (t) + e (t-1) ..........(2)
Gambar 6. Perancangan diagram blok ANN
Dengan :
Hs (t + 1) = tinggi gelombang signifikan dalam
satu jam (m) d. NLARX
HsSMB (t) = tinggi gelombang signifikan hasil Nonlinear Autoregressive Exogenous
Metode SMB sekarang (m) modeling (NLARX) atau Pemodelan eksogen non-
e (t-1) = kesalahan ANN dalam satu jam linear Autoregressive adalah metode yang
lalu berhasil untuk dipecahkan identifikasi nonlinear.
t = waktu (jam) Struktur NLARX adalah menunjukkan dalam
persamaan 5.
c. Desain Jaringan Saraf Tiruan Prediktor
Neural Network adalah algoritma yang 𝑦(𝑡) = 𝑓[𝑦(𝑡 − 1), … . , 𝑦(𝑡 − 𝑛𝑎 ), 𝑢(𝑡 − 𝑛𝑘 ), … .,
populer di AI Kecerdasan Buatan dan telah 𝑢(𝑡 − 𝑛𝑘 − 𝑛𝑏 + 1] + 𝑒(𝑡) … … (4)
banyak diterapkan di bidang transportasi, kontrol,
prediksi, keuangan, dll. Gambar 2 menunjukkan Dengan :
diagram blok prediktor ketinggian gelombang. y(t) = Output of predictor
Langkah pertama dalam JST Algoritma adalah u(t) = Input of predictor
skala dari input dan output data kecepatan angin e(t) = Eror
dan tinggi gelombang. Preprocessing data atau t = Waktu (jam)
penskalaan data yang dibutuhkan untuk
mempercepat konvergensi selama pelatihan di 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
identifikasi dan validasi NN yang membawa data 3.1 Alur Perhitungan
ke rentang 0 hingga 1. Persamaan (3) adalah Kecepatan angin pada titik A, B, dan C dan 3-
penskalaan variabel masukan ANN. menunjukkan data hasil interpolasi (titik 1, 2, dan
3) ditunjukkan pada Gambar 3 [2]. Biru adalah
kecepatan angin data pada titik A, hijau gelap
𝑋1 − min(𝑋) menunjukkan kecepatan angin pada titik B, warna
𝑋2 = … … … . . (3)
max(𝑋) − min(𝑋) merah menunjukkan kecepatan angin di titik C.
hijau muda menunjukkan kecepatan angin di titik
1, warna kuning menunjukkan kecepatan angin
Dengan : pada titik 2, dan magenta menunjukkan
X2 = Data yang telah diskalakan kecepatan angin pada titik 3 dari data kecepatan
X1 = Data sebenarnya angin yang terdapat pada Gambar. 4. Ini diketahui
Min (X) = Data minimum sebagian besar kecepatan angin oleh kuning garis
Max (X) = Data maksimum (titik 2), diikuti oleh titik B (hijau gelap garis).
Terbukti bahwa kecepatan angin di laut lebih
Setelah memperoleh skala input dan output, besar dari kecepatan angin berada di tepi laut.
itu akan digunakan untuk pelatihan dan validasi Ketinggian gelombang di tengah laut lebih tinggi
dengan perbandingan untuk jumlah data 80% dan dari ketinggian tepi lautan ombak. Semakin besar
kecepatan angin, semakin besar ketinggian •Dari hasil prediksi di titik A, titik B dan titik C,
gelombang yang terjadi. Ini dibuktikan dalam serta pada 3-point interpolasi, prediktor SMB
Gambar. 4, di mana kecepatan angin tertinggi dapat menghasilkan RMSE lebih kecil dari
pada titik 2 di 30.38 knot dan ketinggian ANN dan NLARX dengan rata-rata 0,05.
gelombang juga hadir di tertinggi. •Prediksi menggunakan metode JST
menghasilkan RMSE dengan rata-rata 0,24,
A
B
NLARX 0,16 dan SMB 0,05
C
1

5. DAFTAR PUSTAKA
2
3

1. Agung Windadi, 2016, Run-up dan


overtopping gelombang pada off-shore
breakwater di Pantai Tirtamaya,
Indramayu, Universitas Diponegoro.
Gambar 7. Kecepatan angin rata-rata di 6 lokasi
2. Aisjah AS, Arifin S. Maritime weather
prediction using fuzzy logic in Java Sea for
A
B
shipping feasibility. Int. J. Artif. Intell.
C
1
2013; 5:1–11.
2
3

3. Akpinar A, Özger M, Bekiroglu S, Komurcu


MI. Performance evaluation of parametric
models in the hindcasting of wave
parameters along the south coast of Black
Sea. Indian J. Geo-Marine Sci.
2014;43:899–914.
Gambar 8. Kecepatan gelombang rata-rata di 6 lokasi
4. Arifin S, Aisjah AS, Al Hakim J. Ramalan
pada prediktor cuaca maritim berdasarkan
logika fuzzy studi kasus : Di perairan laut
jawa. Seminar Nasional SENTA. 2011;11:
X1–9.

5. Bambang Triatmodjo, 1999, Teknik


Pantai, Beta Offset, Yogyakarta.

6. Djatmiko D, Eko B Adrianto. Urgency in


the establishment of a national sea
waveforecasting center to enhance
marine disaster prevention and control in
Indonesia. Intern. Seminar on Marine,
Coastal Eng., Environm., and Natural
Disaster Manag. 2013;1–14

7. Jain P, Deo MC. Artificial intelligence tools


4. Kesimpulan
to forecast ocean waves in real time.
Open Ocean Eng. J. 2008;1(1):13–20.
Dari analisis dan diskusi yang telah
dilakukan selesai, dapat disimpulkan: 8. Lahoz D, Miguel MS. A Mlp neural
•Ketinggian gelombang di 113.908806 E, network to predict the wind speed and
4.648136 S (titik B) lebih tinggi dari direction At Z Aragoza. Monografias del
112.747800 E, 6.874824 S (titik A) dan
114.484300 E, 3.540425 S (titik C).
Seminario Matematico Garcia de
Galdeano. 2006; 300(33):293–300.
9. Masykur Irfan, dan Mhd.Irzan, 2016,
Perencanaan Pengaman Pantai Kragan
Dalam Mengatasi Masalah Abrasi,
Universitas Diponegoro.

10. Nur Yuwono, 1992, Dasar – Dasar


Perencanaan Bangunan Pantai, Volume
II, Yogyakarta : Biro Penerbit Keluarga
Besar Mahasiswa Teknik Sipil Universitas
Gadjah Mada.

11. Zhang Q, Ljung L. Multiple steps prediction


with nonlinear ARX models; 2007.

Anda mungkin juga menyukai