FEASIBILITY STUDY
A. RINGKASAN MATERI
Daya tarik wisata juga disebut objek wisata merupakan potensi yang
menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan
wisata. Menurut Suwantoro dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar
Pariwisata (1997:19), mengatakan bahwa objek dan daya tarik wisata
dikelompokkan atas :
1. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dikelompokkan ke dalam
pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, pengusahaan
objek dan daya tarik wisata budaya, pengusahaan objek dan daya
tarik wisata minat khusus.
2. Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:
a. Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang,
indah, nyaman dan bersih.
b. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
c. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
B. PERATURAN LINGKUNGAN
1. Kondisi Kawasan
a. Status
Kawasan Bukit Barisan Selatan ditetapkan sebagai Taman
Nasional melalui Surat Pernyataan Menteri Pertanian No.
736/Mentan/X/1982 tanggal 14 Oktober 1982 seluas 356.800
Ha. Wilayah dan batas kawasan TNBBS tidak pernah berubah
sejak ditetapkan pada tahun 1935 sebagai Suaka Margasatwa
melalui Besluit Ban der Gauvemeur General van Nederlandsch
Indie No. 48 stbl. 1935 dengan nama Sumatera Selatan I (SS I).
Kemudian berdasarkan SK Menhut No. 71/Kpts-II/1990 tanggal
15 Februari 1990 ditetapkan pula Cagar Alam Laut (CAL) Bukit
Barisan Selatan seluas ±21.600 Ha yang terintegrasi dalam
pengelolaan TNBBS Juli 2004 beserta 2 Taman Nasional lain
(TN Gunung Leuser dan TN Kerinci Seblat) ditetapkan sebagai
Cluster Natural World Heritage Site dengan nama The Tropical
Rainforest Heritage of Sumatera. Juli 2007 menjadi TN Model
melalui SK Dirjen PHKA No. 69/IV-Set/HO/2006 dan menjadi
Balai Besar TN berdasarkan Permenhut No. P03/Menhut-II/2007
tanggal 1 Februari 2007.
b. Arti Penting
Arti penting dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)
antara lain yaitu :
1) Kawasan Penyangga sistem kehidupan.
2) Kawasan pengawetan hidupan liar dan ekosistem.
2. Kondisi Fisik
a. Letak
Secara geofrafis, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)
terletak pada 4°29’–5°57’ LS dan 103°24’–104°44’ BT, dengan
areal seluas ±356.800 Ha. Menurut administrasi pemerintahan,
kawasan TNBBS termasuk dalam wilayah Kabupaten
Tanggamus seluas ±10.500 Ha, Kabupaten Lampung Barat
seluas ±280.300 Ha dan Kabupaten Kaur seluas ±66.000 Ha.
b. Iklim
Kawasan TNBBS dikelompokkan menjadi dua zona iklim
(Oldeman, et al, 1979).
1) Bagian Barat Taman Nasional mempunyai curah hujan
antara 3000-3500 mm per tahun,
2) Dan bagian timur Taman Nasional antara 2500-3000 mm
per tahun.
c. Geologi
Menurut Peta Geologi Sumatera yang disusun oleh Lembaga
penelitian Tanah (1965), kawasan TNBBS terdiri dari Batuan
Endapan, Batuan Vulkanik dan Batuan Plutonik dengan sebaran
paling luas adalah Batuan Vulkanik yang dijumpai di bagian
tengah dan utara Taman Nasional.
d. Tanah
Sebagian besar tanah di kawasan TNBBS adalah jenis Podsolik
Merah Kuning yang labil dan rawan erosi.
e. Topografi
Topografi kawasan TNBBS bervariasi antara 0-600 mdpl di
daerah pantai dan lebih dari 1.000 mdpl di daerah berbukit
yang terdapat di bagian selatan kawasan, rangkaian
pegunungan Bukit Barisan Selatan di bagian tengah dan bagian
utara dengan ketinggian antara 1.000–2.000 mdpl. Kondisi
lapangan di bagian timur kawasan TNBBS mempunyai
kemiringan sedang (20-40%). Kemiringan yang terjal (>80%)
terdapat di bagian utara kawasan, sedangkan bagian barat dan
selatan relatif datar (3-5%).
f. Hidrologi
Kawasan TNBBS merupakan daerah tangkapan air dan
pelindung sistem tata air di dua provinsi. Sungai-sungai utama
yang mengalir di bagian Utara adalah Nasal Kiri, Nasal Kanan,
Menula, Simpang dan Laai; Tenumbang, Biha, Marang, Ngambur
Bunuk, Tembuli, Ngaras, Pintau, Pemerihan, Semong dan
Semangka mengalir di bagian tengah dan di bagian Selatan
mengalir Canguk, Sanga, Menanga Kiri, Menanga Kanan, Paya,
Kejadian, Sulaiman dan Blambangan. Karakteristik lain dari
3. Potensi Kawasan
a. Keanekaragaman Hayati
Kawasan ini memiliki keanekaragaman jenis hayati (biodiversity)
yang sangat tinggi baik flora maupun fauna. Potensi flora TNBBS
meliputi 514 jenis pohon dan tumbuhan bawah, 26 jenis rotan,
15 jenis bambu serta 126 jenis anggrek termasuk 2 jenis
tumbuhan langka yaitu bunga bangkai (Amorphophallus sp)
serta bunga rafflesia (Rafflesia sp). Berdasarkan hasil
identifikasi, sebanyak 137 jenis tumbuhan di TNBBS dapat
digunakan sebagai tanaman obat. Sementara itu, Fauna yang
telah teridentifikasi adalah 115 jenis mamalia, 7 jenis primata,
450 jenis burung, 9 jenis burung rangkong, 123 jenis
herpetofauna (reptil dan amphibi), 221 jenis insecta/serangga, 7
jenis moluska, 2 jenis krustasea serta 53 jenis ikan.
d. Potensi Karbon
Kawasan TNBBS sebagai salah satu kawasan konservasi dengan
luas 356.800 ha dan berbagai tipe penutupan lahan mampu
menyerap dan menyimpan cadangan karbon sebesar 67.409.059
ton. Kerusakan kawasan hutan TNBBS tentu akan sangat
berpengaruh terhadap penutupan lahan dan akan berimplikasi
negatif terhadap daya serap karbon yang berdampak pada
perubahan iklim mikro di sekitar TNBBS.
E. REKOMENDASI