Anda di halaman 1dari 11

Implementasi

Morfologi Generatif
Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab
Proses Pembentukan Kata : Morfologi Generatif
Dalam bahasa Arab DM (daftar morfem) direalisasikan
dalam wujud
- kata pangkal bebas (KP) /kataba/
Daftar Morfem - akar kata /k-t-b-/
(DM) - afiks (pref. , inf. , suf., dan konf.)
/ista-/ pada kata /istaghfara/
(‫)مورفيم‬ /-a-/ pada kata /ba:ziq/
/-u:na/ pada kata /mubasysyiru:na/
/ya-u:na/ pada kata /yanshuru:na/
APK membentuk kaidah pembentukan V, N, Adj, Adv, dan Num. Setiap kaidah yang
dirumuskan harus disertai maknanya. Bentuk struktur luar (SL) ada yang berterima
ada pula yang tidak berterima. SL yang berterima langsung masuk ke “kamus”, tapi
apabila SL tidak berterima diblock di “saringan” untuk diproses melalui proses
morfofonemik sehingga bentuk yang dihasilkan berterima dalam suatu bahasa.
Aturan
Pembentukan Misalnya:
kata /nashara/ dibentuk dengan pola /yaf’alu/ menjadi /yanshuru/. Kata ini berterima
Kata dan langsung masuk ke kamus. Kata /walada/ apabila diderivasikan mengikuti
pola /mif’a:lun/ akan menjadi /miwla:dun/ namun kata ini tak berterima dan diblock
(APK) masuk ke saringan. Di “saringan” kata ini mengalami proses morfofonemik

(‫ق وعد ت كوين‬ menjadi /mi:la:dun/ . Pada kata ini terjadi perubahan konsonan /w/ menjadi
pemanjangan vokal /i/ pada prefiks /mi-/. Hal tersebut terjadi karena konsonan /w/
‫)ا لكلمات‬ yang menempati K1 dan didahului vokal /i/ harus diganti dengan pemanjangan vokal
/i/ tersebut. Dengan demikian struktur lahir yang terbentuk adalah /mi:la:dun/.
Selanjutnya kaidah morfofonologis ini direpresentasikan dalam bentuk rumus
fonologi generatif.
Fungsi saringan adalah meluluskan bentuk-bentuk yang
gramatikal dan membendung (blocking) bentuk-bentuk yang
tidak nyata ada dan menyalahi aturan KPK.
Saringan
(‫لتر‬
‫) فــ‬ Saringan berisi :
- Idiosinkresi fonologis
- Idiosinkresi leksikal
- dan idiosinkresi semantik.
Kata‫ َزـ َار‬/za:ra/ memiliki akar kata /z w r/. Apabila kata ini diubah mengikuti pola /fi’a:latun/
Idiosinkresi maka kata ini menjadi /ziwa:rah/. Kata /ziwa:rah/ diblock di saringan kemudian mengalami
Fonologis proses morfofonemik sehingga menjadi /ziya:rah/ . Dalam APK bahasa Arab bahwa
konsonan /w/ yang menempati K2 dan didahului oleh vokal /i/ harus diganti dengan
konsonan /y/. Namun dalam proses ini terjadi perubahan konsonan /w/ menjadi konsonan /y/.
adalah kata bentukan yang dibentuk melalui APK yang sebenarnya memenuhi segala
persyaratan untuk menjadi kata namun kata bentukan tersebut tidak ditemukan dalam
Idiosinkresi fenomena kebahasaaan.Dalam kata serapan bahasa Arab ditemukan kata /tahlilan/;
Leksikal /syawalan/; /*rajaban/ ; /*tasbihan/. Kata /*rajaban/ dan /*tasbihan/ sesuai dengan kaidah
dalam bahasa Indonesia, tetapi dalam kenyataan kata-kata yang berbintang ini tidak muncul.
Pencegatan terhadap kata-kata seperti ini dilakukan di saringan.

Kata yang mengalami idiosinkresi semantis misalnya terdapat pada kata /sedekah/. Kata
Idiosinkresi ini secara denotatif bermakna 'pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak
Semantis menerimanya di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi';
'derma'; 'selamatan' ; 'kenduri' . Menurut budaya masyarakat penerima kata sedekah juga
bermakna 'makanan (bunga-bunga) yang disajikan orang halus (roh penunggu, dsb)'.
KAMUS Kamus menyimpan semua kata-kata baik yang

(‫موس‬
‫) اـقـ‬ berbentuk kata dasar maupun kata turunan.
Dalam kamus dimuat kata yang disertai dengan
arti dan ciri-ciri distingtifnya
Blocking (‫)مغلق‬
adalah proses pembendungan kata yang tidak konsisten )tidak
sesuai( dengan kaidah yang digunakan dalam suatu bahasa. Kata itu
tercegah muncul karena sudah ada bentuk lain yang lebih produktif
digunakan.
Bentuk-Bentuk Potensial (‫) كــلمة ممكنة‬
• Adalah kata-kata yang belum digunakan dalam realitas kebahasaan tetapi mungkin akan
digunakan oleh penutur suatu bahasa di masa akan datang dan harus memiliki parameter
keberterimaan.
• Parameter keberterimaan gunanya untuk mengetahui kegramatikalan atau ketidakgramatikalan
bentuk-bentuk kata potensial. Pengujian ini bisa dilakukan melalui APK.
• Bentuk-bentuk potensial tersebut ada yang mengalami idiosinkresi leksikal, idiosinkresi semantis,
dan idiosinkresi fonologis.
Produktivitas (‫ة‬
‫إنتايـجـ‬
ّ )
1.Keproduktivitasan kata dapat diketahui melalui banyaknya jumlah kata yang dapat dilekatkan
pada afiks tertentu, termasuk di dalamnya apabila pola-pola tersebut dapat diwujudkan secara
terus-menerus.

2. Perluasan leksikon yang tiada henti-hentinya terjadi apabila banyaknya jumlah kata-kata yang
dapat dibentuk dari pola-pola yang berhubungan (ada relativitas)

3. Adanya sejumlah kata-kata aktual yang dibentuk menurut pola-pola tertentu.


‫شكرا‬

Anda mungkin juga menyukai