Anda di halaman 1dari 7

BAHASTRA

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


ISSN: 2550-0848; e-ISSN: 2614 - 2988
Vol. 2, No. 1, September 2017

BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA PRIMERKOMUNIKASI


PEMBELAJARAN

Tepu Sitepu1, Rita2


1
Dosen Kopertis Wilayah I Dpk FKIP UMSU Medan
2
Dosen Kopertis Wilayah I Dpk FKIP UISU Medan
rita@fkip.uisu.ac.id

Abstrak. Pembelajaran pada intinya merupakan proses komunikasi yaitu proses


penyampaian pesan dari pesan sumber (guru) ke penerima pesan (siswa) melalui
saluran media tertentu. Proses komunikasi harus diciptakan dan diwujudkan melalui
penyampaian pesan, bertukar pesan/informasi dari masing-masing guru ke peserta
didik atau sebaliknya. Dalam pembelajaran komunikasi, pesan/informasi bisa dalam
bentuk sains, ketrampilan, ide dan pengalaman. Agar pesan diterima, diserap, hidup
dan tidak ada kesalahan dalam proses komunikasi, maka perlu menggunakan media
yang dapat membantu komunikasi di kelas belajar untuk memudahkan pembelajaran
komunikasi. Media utama yang digunakan adalah bahasa Indonesia.

Kata Kunci: bahasa, media primer, komunikasi

Abstract. Learning is essentially a process of communication it is process of delivering


messages from the source message (teacher) to the recipient of the message (student)
through certain media channels. The process of communication must be created and
manifested through the delivery of messages, exchanging messages/information from each
teacher to the learner or vice versa. In learning communication, messages/information can
be in the form of science, skills, ideas and experience. In order for messages to be accepted,
absorbed, lived and no errors in the communication process, it is necessary to use media
that can help communication in the classroom learning to facilitate communication
learning. Primary media used is the Indonesian language.

Keywords: language, primary media, communication.

PENDAHULUAN komunikasi adalah komunikator,


Kegiatan komunikasi bagi diri kita komunikan, pesan dan saluran atau media.
sebagai manusia merupakan bagian yang Media merupakan sebuah alat yang
hakiki dalam hidup dan kehidupan. memiliki fungsi menyampaikan pesan.
Dinamika hidup dan kehidupan Media pembelajaran adalah sebuah alat
masyarakat senantiasa bersumber dari yang berfungsi dan digunakan untuk
kegiatan komunikasi dengan pihak lain menyampaikan pesan pembelajaran.
dan kelompok. Dalam proses komunikasi Pembelajaran merupakan proses
dikenal adanya unsur komunikan dan komunikasi antara pengajar, pembelajar
komunikator. Hubungan antara dan bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa
komunikator dengan komunikan karena komunikasi pembelajaran tidak akan
menginteraksikan sesuatu yang berlangsung tanpa bantuan media untuk
dinamakan pesan (message). Kemudian menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk
untuk menyampaikan pesan itu diperlukan stimulus dapat dipergunakan sebagai
adanya saluran (channel), yang dalam media, misalnya hubungan antar manusia,
komunikasi pembelajaran disebut media. realitas, gambar bergerak atau tidak
Jadi, unsur-unsur yang terlibat dalam bergerak, tulisan dan suara yang direkam.
Kelima bentuk stimulus ini akan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 67


Tepu Sitepu& Rita
Bahasa Indonesia Sebagai Media Primer Komunikasi Pembelajaran

membantu pembelajar mempelajari bahan menghasilkan sejumlah ciri yang


ajar. Dapat disimpulkan bahwa bentuk- merupakan hakikat bahasa. Ciri yang
bentuk stimulus yang dapat dipergunakan merupakan hakikat bahasa antara lain:
sebagai media pembelajaran yakni suara, bahasa sebuah sistem lambang, berupa
lihat dan gerakan. bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis,
Banyak basan yang dikemukakan beragam dan manusiawi.
para ahli tentang media, diantaranya: Bahasa sebagai sebuah sistem
Gagal mengatakan bahwa media adalah berarti bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
berbagai jenis komponen atau sumber komponen yang berpola secara tetap dan
belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat dikaidahkan. Bagi kita yang
dapat merangsang pembelajar untuk memahami sistem bahasa Indonesia akan
belajar. Y. Miarso dalam Sanaky mengakui bahwa susunan “Ayah mem ...
(201:4)mengatakan bahwa media adalah adik ... di ...” merupakan kalimat bahasa
segala sesuatu yang dapat digunakan Indonesia yang benar sistemnya,
untuk merangsang pikiran, perasaan, walaupun ada sejumlah komponennya
perhatian dan kemajuan pembelajar yang dirumpangkan. Tetapi, susunan
sehingga mendorong terjadinya proses “Mem ayah adik di kecil kamar”, bukan
belajar pada diri pembelajarnya. kalimat bahasa Indonesia yang benar
Dari pengertian di atas dapat karena tidak tersusun menurut sistem
disimpulkan bahwa media pembelajaran kalimat bahasa Indonesia.
merupakan segala sesuatu yang dapat Lambang bunyi bahasa itu bersifat
dipergunakan sebagai perantara dalam arbitrer, artinya hubungan antara lambang
komunikasi pembelajaran untuk dengan yang dilambangkan tidak bersifat
mempertinggi efektivitas dan efisiensi wajib dan tidak dapat dijelaskan mengapa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. lambang itu bermakna tertentu. Hal ini
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa berarti mengapa lambang bunyi bahasa
substansi dari media pembelajaran adalah |pena| tadi menyatakan sejenis alat tulis
bentuk saluran yang digunakan untuk bertinta tidak dapat dijelaskan.
menyalurkan pesan atau bahan ajar Kearbitreran ini dapat dilihat dari
kepada pembelajar; berbagai jenis banyaknya sebuah makna atau konsep
komponen dalam lingkungan pembelajar yang dilambangkan dengan bermacam-
yang dapat merangsang pembelajar untuk macam bunyi bahasa. Misalnya, makna
belajar; bentuk alat fisik yang dapat besar tubuh yang lebih kecil dari ukuran
menyajikan pesan serta merangsang normal dalam bahasa Indonesia
pembelajar untuk belajar dan bentuk- dinamakan |kurus|, |langsing|, |ramping|,
bentuk komunikasi yang dapat dan |kerempeng|. Namun, kearbitreran itu
merangsang pembelajar untuk belajar, harus konvensional, artinya setiap penutur
baik cetak maupun audio, visual atau bahasa Indonesia akan mematuhi
audio-visual. hubungan antara lambang dengan yang
dilambangkan.
PEMBAHASAN Bahasa bersifat produktif, artinya
Hakikat Bahasa Indonesia dengan sejumlah unsur yang terbatas
Apabila kita membaca buku dapat dibentuk ujaran-ujaran bahasa yang
linguistik dari berbagai pakar, maka akan hampir tidak terbatas. Misalnya, dalam
kita temui berbagai definisi tentang kamus umum bahasa Indonesia susunan
bahasa. Definisi-definisi itu akan W. J. S. Purwadarminta, bahasa Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 68


Tepu Sitepu& Rita
Bahasa Indonesia Sebagai Media Primer Komunikasi Pembelajaran

memiliki ± 23.000 buah kata, namun yang dimiliki hewan sebagai media
dengan 23.000 buah kata itu dapat komunikasi berupa bunyi atau gerak
dibentuk kalimat sebanyak jutaan atau isyarat, tidak bersifat produktif dan
tidak terbatas. Kita coba dengan sebuat dinamis serta dikuasai secara naluriah.
kata "lihat", dapat dibentuk beberapa Manusia dalam menguasai bahasa bukan
kalimat seperti: Lihat mobil itu!; Kamu secara naluriah, melainkan dengan cara
lihat mobil itu?; Kamu melihat mobil itu?; belajar. Tanpa belajar manusia tidak akan
Adik melihat mobil itu; Paman melihat dapat berbahasa. Oleh karena itu, bahasa
mobil itu; Dia bisa melihat; Dia bersifat manusiawi, hanya dimiliki
memperlihatkan hasil ujiannya; Dia manusia.
melihat dari jauh; Dari kejauhan kelihatan Ciri-ciri bahasa atau bahasa
gunung; Apa yang kamu lihat?; Hanya Indonesia sebagaimana diuraikan di atas,
lihat-lihat saja; dan seterusnya. menjadi indikator akan hakikat bahasa
Bahasa juga bersifat dinamis, Indonesia menurut pandangan linguistik
artinya bahasa tidak terlepas dari umum yang melihat bahasa sebagai
kemungkinan perubahan yang sewaktu- bahasa. Menurut pandangan
waktu dapat terjadi. Perubahan itu bisa sosiolinguistik, bahasa mempunya ciri
terjadi pada tataran fonologis, morfologis, sebagai media mengidentifikasikan diri
sintaksis, semantik dan leksikon. dan sebagai media komunikasi sosial.
Perubahan ini terlihat pada tataran
leksikon, misalnya ada kosakata baru Hakikat Komunikasi Pembelajaran
muncul, namun ada juga kosakata lama Apabila ada dua orang terlibat
yang tidak digunakan lagi. Sebagai contoh dalam komunikasi, misalnya dalam
kata: kerja paksa, kerja rodi, kerja bakti bentuk percakapan maka komunikasi akan
tidak dipakai lagi, yang dipakai adalah berlangsung selama ada kesamaan makna
gotong royong. tentang apa yang dipercakapkan.
Bahasa itu beragam, artinya sebuah Kesamaan bahasa yang dipergunakan
bahasa mempunyai kaidah-kaidah atau dalam percakapan itu belum tentu
pola tertentu yang sama, tetapi karena menimbulkan kesamaan makna atau
bahasa itu digunakan oleh penutur yang maksud. Dengan kata lain, mengerti
heterogen yang memiliki latar belakang bahasa saja belum tentu mengerti makna
sosial dan budaya yang berbeda, maka yang dibawakan oleh bahasa itu.
bahasa itu beragam, baik pada tataran Percakapan kedua orang ini bisa dikatakan
fonologis, morfologis, sintaksis dan komunikatif apabila kedua-duanya selain
leksikon. Bahasa Indonesia yang mengerti bahasa yang dipergunakan juga
digunakan oleh suku Jawa, suku Aceh, mengerti makna bahan yang dibicarakan.
suku Batak Toba, suku Minangkabau, Pengertian komunikasi yang
suku Toraja, suku Ambon, suku disampaikan di atas bersifat dasariah,
Mandailing, suku Karo, suku Dayak akan artinya komunikasi minimal harus
berbeda dengan bahasa Indonesia yang mengandung kesamaan makna antara dua
digunakan oleh suku Melayu atau suku pihak atau lebih yang terlibat. Minimal
Pak Pak. karena kegiatan komunikasi tidak hanya
Di samping itu, bahasa bersifat informatif yaitu agar orang lain mengerti
manusiawi yang berarti bahasa sebagai dan tahu, tetapi juga persuasif yaitu agar
alat komunikasi verbal hanya dimiliki orang lain bersedia menerima suatu
manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa, paham atau keyakinan melakukan suatu

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 69


Tepu Sitepu& Rita
Bahasa Indonesia Sebagai Media Primer Komunikasi Pembelajaran

perbuatan; rekreatif yakni agar orang lain waktu dapat mengubahnya menjadi
terhibur, dan lainnya. Karenanya, komunikasi antarpersona. Dengan
komunikasi sangat penting bagi kehidupan demikian, terjadilah komunikasi dua arah,
sosial, budaya, pendidikan dan politik. Hal di mana pembelajar menjadi komunikan
ini sudah disadari oleh para cendekiawan dan komunikator; begitu juga pengajar.
sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun Komunikasi dua arah ini akan terjadi
sebelum masehi. apabila para pembelajar bersikap
Komunikasi pembelajaran responsif, mengetengahkan pendapat atau
melibatkan dua komponen yang terdiri mengajukan pertanyaan, baik diminta atau
atas manusia yaitu pengajar sebagai tidak diminta.
komunikator dan pembelajar sebagai Dengan demikian, dalam
komunikan. Pada tingkat dasar dan komunikasi pembelajaran ada beberapa
menengah, pengajar dinamakn guru dan hal yang perlu diperhatikan. Pertama,
pembelajar dinamakan murid/siswa. Pada pesan yang akan dikomunikasikan berupa
tingkatan tinggi pengajar disebut dosen, bahan ajar atau isi pelajaran yang terdapat
sedangkan pembelajar disebut mahasiswa. dalam kurikulum. Kedua, sumber pesan
Dan pada tingkatan mana saja, proses dapat saja pengajar, pembelajar, penulis
komunikasi antara pembelajar dengan buku atau orang lain dan alam lingkungan.
pembelajar sama saja. Perbedaannya Pada posisi ini, pembelajar dapat menjadi
terletak pada jenis pesan dan kualitas sumber pesan dan pengajar sebagai
pesan yang disampaikan oleh pengajar penerima pesan. Ketiga, penerima pesan
kepada pembelajar. sesungguhnya adalah pembelajar. Dalam
Komponen dalam komunikasi proses komunikasi pembelajaran bisa saja
pembelajaran sama dengan komponen pembelajar sebagai penerima pesan dan
komunikasi umumnya. Artinya, agar pemberi pesan kepada pembelajar atau
komunikasi pembelajaran berlangsung timbal balik. Keempat, media yang
dengan baik, setiap komponen digunakan. Dalam komunikasi
menjalankan fungsinya. Komponen yang pembelajaran dapat menggunakan alat-
terdapat dalam komunikasi pembelajaran alat bantu pembelajaran. Media
adalah pengajar dapat menjalankan pembelajaran yang primer dalam hal ini
fungsinya sebagai pemberi pesan adalah bahasa. Karena komunikasi
(komunikator); pembelajar dapat pembelajaran berlangsung di negara
menjalankan fungsinya sebagai penerima Republik Indonesia, maka media
pesan (komunikan); bahan ajar sebagai primernya adalah bahasa Indonesia.
pesan, media pembelajaran dan umpan
balik yang manifestasinya berupa Bahasa Indonesia Sebagai Media
pertanyaan, jawaban dan persilangan Primer Komunikasi Pembelajaran
pendapat dari pembelajar maupun Proses komunikasi secara primer
pengajar. merupakan proses penyampaian pikiran
Pada umumnya komunikasi atau perasaan seseorang kepada orang lain
pembelajaran di Indonesia berlangsung dengan menggunakan lambang sebagai
secara berencana di dalam kelas secara media. Lambang sebagai media primer
tatap muka. Karena kelompoknya kecil, dalam komunikasi adalah bahasa, gesture,
meskipun komunikasi antara pengajar dan isyarat, gambar, warna dan lainnya yang
pembelajar dalam ruangan kelas, termasuk secara langsung dapat menerjemahkan
komunikasi kelompok, pengajar sewaktu- pikiran atau perasaan komunikator kepada

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 70


Tepu Sitepu& Rita
Bahasa Indonesia Sebagai Media Primer Komunikasi Pembelajaran

komunikan. Bahasa Indonesia paling makna yang sama bagi semua orang yang
banyak dipergunakan dalam komunikasi terlibat dalam komunikasi pembelajaran.
pembelajaran karena bahasa Indonesia Kata-kata mengandung dua makna yaitu
yang mampu menerjemahkan pikiran makna denotasi dan makna konotasi.
seseorang kepada orang lain. Ide, Makna denotasi adalah makna yang
informasi atau opini, baik yang konkrit tercantum dalam kamus. Makna konotasi
maupun abstrak, bukan saja tentang hal adalah makna emosional atau
atau peristiwa yang terjadi saat ini, mengandung nilai rasa tertentu. Misalnya,
melainkan pada waktu yang lalu dan masa kata anjing dalam makna denotasi sama
yang akan datang. Berkat kemampuan saja bagi semua orang yaitu hewan
bahasa, maka kita dapat mempelajari ilmu berkaki empat, berbulu dan mempunyai
pengetahuan, dapat menjadi manusia yang daya penciuman yang tajam. Dalam
beradab dan berbudaya, dan dapat makna konotasi, anjing bagi kiayi
memperkirakan apa yang akan terjadi merupakan hewan najis ; bagi polisi
pada tahun-tahun yang akan datang. hewan pelacak pembunuh.
Gesture, isyarat dan warna memang Lalu bagaimanakah berlangsungnya
dapat menerjemahkan pikiran atau komunikasi pembelajaran yang berupa
perasaan seseorang kepada orang lain, proses rohaniah komunikator dan proses
tetapi kemampuan mentrasmisikannya rohaniah komunikan dengan bahasa
amat terbatas. Gambar sebagai lambang Indonesia sebagai media primer?
yang banyak dipergunakan dalam Sebagaimana telah disampaikan di atas
komunikasi memang melebihi gesture, bahwa komunikasi berlangsung apabila
isyarat dan warna dalam hal kemampuan terjadi kesamaan makna atau maksud
menerjemahkan pikiran atau perasaan dalam pesan yang diterima komunikan.
seseorang, tetapi tidak melebihi bahasa Karenanya, pengajar sebagai komunikator
Indonesia. Buku-buku yang ditulis dengan pertama sekali menyandi (encode) pesan
bahasa Indonesia sebagai lambang untuk atau bahan ajar yang akan disampaikan
menerjemahkan pemikiran tidak mungkin kepada pembelajar (komunikan). Hal ini
diganti oleh gambar, gesture, isyarat dan berarti pengajar memformulasikan pikiran
warna. Namun, demi efektifnya atau perasaannya ke dalam bahasa
komunikasi pembelajaran, lambang- Indonesia yang diperkirakan dimengerti
lambang ini dipadukan penggunaannya. oleh pembelajara. Lalu menjadi giliran
Dalam komunikasi pembelajaran, orang- pembelajar untuk mengawa-sandi
orang yang terlibat dapat menggunakan (decode) pesan pengajar. Hal ini berarti
bahasa Indonesia disertai gambar-gambar pembelajar menafsirkan bahasa Indonesia
atau peta yang berwarna. yang digunakan pengajar tadi dalam
Berdasarkan uraian di atas, pikiran konteks pengertiannya. Dalam proses ini
atau perasaan pengajar dan pembelajar pengajar berfungsi sebagai pengawa-sandi
dapat diketahui apabila menggunakan (decoder). Dalam proses penyandian
media primer bahasa Indonesia. Namun (coding), pengajar dapat menyandi dan
yang menjadi persoalannya adalah tidak pembelajar dapat mengawa-sandi ke
semua pengajar dan pembelajara pandai dalam kata bermakna yang diketahui
mencari kata-kata yang tepat dan lengkap dalam pengalaman masing-masing.
yang dapat mencerminkan pikiran atau Apabila bidang pengalaman
perasaan yang sesungguhnya. Di samping pengajar sama dengan bidang pengalaman
itu, sebuah kata belum tentu mengandung pembelajar, maka komunikasi

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 71


Tepu Sitepu& Rita
Bahasa Indonesia Sebagai Media Primer Komunikasi Pembelajaran

pembelajaran berlangsung lancar. Apabila pembelajar menyenangkan pengajar


pengalaman pembelajar tidak sama sehingga komunikasi berjalan lancar.
dengan pengalaman pengajar, maka akan Umpan balik negatif berarti tanggapan
timbul kesulitan untuk mengerti satu sama pembelajar tidak menyenangkan pengajar
lain. Untuk itu, dalam proses komunikasi sehingga pengajar enggan untuk
pembelajaran, pengajar menciptakan melanjutkan komunikasi. Di samping itu,
komunikasi antarpersona atau komunikasi umpan balik pun dapat disampaikan
dialogis. Artinya, pengajar dan pembelajar secara verbal dan konverbal. Karena pada
bisa sebagai encoder dan decoder atau umumnya komunikasi pembelajaran
pembelajar menyampaikan umpan balik merupakan komunikasi kelompok kecil,
atau arus balik (feedback). maka umpan balik secara verbal atau
Umpan balik memegang peranan dalam bentuk kata-kata bahasa Indonesia.
penting dalam komunikasi pembelajaran Untuk memperoleh kejelasan
karena menentukan berlanjut tidaknya tentang komunikasi pembelajaran dengan
komunikasi. Umpan balik ini bisa bersifat media primer bahasa Indonesia, mari kita
positif dan negatif. Umpan balik positif perhatikan skema berikut.
berarti tanggapan (response) atau reaksi

Sender Encoding Message Decoding Receiver

Media /
Bahasa
Indonesia

Noise

Feedback Response

Gambar 1. Komunikasi Pembelajaran dengan Media Primer Bahasa Indonesia

Unsur-unsur dalam proses komunikasi lambang bahasa Indonesia


pembelajaran: bermakna yang disampaikan
Sender : pengajar yang menyampaikan oleh pengajar.
pesan (bahan ajar) kepada Media : bahasa Indonesia tempat
pembelajar berlalunya pesan (bahan ajar)
Encoding : penyandian yaitu proses dari pengajar kepada
pengalihan pikiran ke dalam pembelajar
bentuk kata-kata bahasa Decoding : pengawasandian yaitu proses
Indonesia dimana pembelajar
Message : pesan (bahan ajar) yang menetapkan makna pada kata-
merupakan seperangkat kata bahasa Indonesia yang

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 72


Tepu Sitepu& Rita
Bahasa Indonesia Sebagai Media Primer Komunikasi Pembelajaran

disampaikan pengajar jelaslah bahwa bahasa Indonesia sebagai


kepadanya. media primer komunikasi pembelajaran di
Receiver : pembelajar yang menerima Negara Indonesia tercinta ini.
pesan (bahan ajar) dari
pengajar
Response : tanggapan atau seperangkat DAFTAR PUSTAKA
reaksi pembelajar setelah Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan
diterpa pesan (bahan ajar) Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Feedback : umpan balik yaitu tanggapan Raja Grafindo Persada
pembelajar yang disampaikan Chaer, A dan Agustina, L. 2004.
kepada pengajar Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.
Noise : gangguan tidak terencana Jakarta: Rineka Cipta
yang terjadi dalam proses Effendy, O. U. 2003. Komunikasi: Teori
komunikasi pembelajaran dan Praktek. Bandung: Rosda.
sebagai akibat diterimanya Iskandarwassid dan Dadang, S. 2008.
pesan (bahan ajar) oleh Strategi Pembelajaran Bahasa.
pembelajar yang berbeda Bandung: Rosda
dengan pesan yang Sanaky, H. A. H. 2011.Media
disampaikan pengajar Pembelajaran. Yogyakarta:
kepadanya. Kaukaba
KESIMPULAN Sani, R. A. 2014. Inovasi Pembelajaran.
Secara umum di Indonesia, bahasa Jakarta: Bumi Aksara.
Indonesia yang paling banyak digunakan Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa.
dalam komunikasi pembelajaran karena Bandung: Citra Aditya Bakti.
bahasa Indonesia sebagai lambang mampu
mentransmisikan pikiran, ide, gagasan,
pendapat dan lainnya; baik tentang hal
yang abstrak maupun yang konkret; baik
terjadi pada saat ini maupun masa lalu dan
masa mendatang. Bahasa Indonesia
merupakan media primer komunikasi
pembelajaran. Media lain, seperti surat
kabar, radio, televisi, telepon, internet,
gambar, peta, poster dan lainnya juga
menggunakan bahasa Indonesia dalam
menyampaikan pesan (bahan ajar).
Sejalan dengan berkembangnya
masyarakat beserta peradaban dan
kebudayaannya, maka komunikasi
bermedia mengalami kemajuan dengan
memadukan komunikasi berlambang
bahasa Indonesia dengan komunikasi
pembelajaran berlambang gambar, film,
televisi, radio, video, internet,
laptop/komputer yang juga mengandung
bahasa Indonesia di dalamnya. Jadi,

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 73

Anda mungkin juga menyukai