oleh:
Dwi Nur Afiani NIM 23020130052
Kirana Nur Oktaviani NIM23020130054
Regina Rismayanti NIM 23020130059
Teresa Yovita Revina NIM
23020130060 Sheryl Faissa Titania NIM
23020130062 Arina Dyah Suryani NIM
23020130176 Aisyah Siti Utari NIM
23020130179 Nala Nuri Saudati NIM
23020130217
DAFTAR ISI.....................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang.....................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Ejaan Bahasa dalam Konsep Fonologis...............................................................................3
B. Penerapan Ejaan Silabis dalam Penggunaan Bahasa Sehari-hari........................................3
C. Ejaan Morfemis...................................................................................................................4
BAB III PENUTUP...........................................................................................................6
A. Kesimpulan..........................................................................................................................6
B. Saran....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan ejaan bahasa dalam konsep fonologis.
2. Mendeskripsikan penerapan ejaan silabis dalam penggunaan bahasa
sehari-hari.
3. Mendeskripsikan pengertian dari ejaan morfemis.
BAB II PEMBAHASAN
Ejaan bahasa dalam konsep fonologi berkaitan dengan bagaimana huruf dan
konvensi ejaan suatu bahasa mencerminkan bunyi atau fonem yang digunakan dalam
pengucapan kata. Menurut Savitri (2019: 5) menyatakan bahwa kajian fonologi tidak
hanya berfokus pada sistem dan pola bunyi, tetapi juga mempelajari bagaimana
bunyi-bunyi tersebut diucapkan. Ejaan kata dalam suatu bahasa mencerminkan
pengucapan kata tersebut. Idealnya, setiap huruf atau grafem dalam suatu bahasa
mencerminkan satu atau lebih fonem (satuan bunyi) dalam bahasa tersebut. Hal ini
berarti bahwa ejaan harus sesuai dengan cara kata tersebut diucapkan, sehingga
pembaca dapat dengan mudah mengucapkan kata tersebut berdasarkan ketentuan
ejaannya. Ada beberapa contoh yaitu sebagai berikut.
1. Kata “pena” jika dieja maka menjadi “p-e-n-a” dan dibaca “pe-na”. Huruf “p”
dalam kata “pena” mencerminkan pengucapan [p].
2. Kata “tulisan” jika dieja maka “t-u-l-i-s-a-n” dan dibaca “tu-li-san”. Huruf “t”
dalam kata “tulisan” mencerminkan pengucapan [t].
3. Kata “cinta” jika dieja maka “c-i-n-t-a” dan dibaca “cin-ta”. Huruf “c” dalam
kata “cinta” mencerminkan pengucapan [c]
Adanya kaidah ejaan mencerminkan pengucapan merupakan aspek penting
dalam keterampilan membaca dan menulis yang efektif dalam bahasa tertentu.
Dengan mengikuti kaidah ini, pembaca dapat lebih mudah memahami dan
mengucapkan kata-kata dalam bahasa tersebut dengan baik.
Ejaan silabis merupakan salah satu aspek penting dalam bahasa yang
digunakan dalam ejaan dan pemisahan kata menjadi satuan-satuan silabel. Ejaan
silabis merupakan cara ejaan kata-kata dengan memecahnya menjadi suku kata atau
silabel. Silabel ini merupakan bagian dari kata yang mengandung satu vokal
bersama dengan konsonan yang mungkin mengikutinya. Ejaan silabis ini membantu
pembaca untuk memahami bagaimana sebuah kata dapat diucapkan dengan benar,
sehingga pembaca dapat mengenali dimana vokal utama terletak dan bagaimana
konsonan-konsonan mengiringi vokal tersebut untuk mencegah pengucapan yang
salah, terutama ketika belum terlalu akrab dengan kata tersebut. Beberapa contoh
penggunaan ejaan silabis di antaranya sebagai berikut.
1. Terima kasih, jika dieja menjadi “te-ri-ma ka-sih”
Contoh kalimat: Te-ri-ma ka-sih kepada teman-teman yang sudah hadir
di acara ini.
2. Tanggung jawab, jika dieja menjadi “tang-gung ja-wab”
Contoh kalimat: Kebersihan kelas ini menjadi tang-gung ja-wab semua
warga kelas 12 MIPA 1
Selain itu, ejaan silabis berfungsi untuk membantu pembaca membedakan arti kata
yang sejenis. Contohnya pada kata me-ngi-rim, me-ngi-rim-kan, dan me-ngi-rim-
kan-nya.
C. Ejaan Morfemis
A. Kesimpulan
B. Saran