PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hidayah Tasikmalaya
Untuk Penyusunan Skripsi
Oleh :
Agung Rahardjo
NIM. 17.01.011
A. Judul
Bahasa merupakan sesuatu yang tidak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia karena
bahasa adalah dasar yang pertama-tama dan paling berurat akar dari kehidupan manusia.
Bahasa adalah alat yang dipergunakan untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan
Bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda
yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.1
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti memerlukan alat untuk berkomunikasi antar
sesamanya. Dengan adanya bahasa, manusia dapat mengungkapkan isi hati mereka,
bahwa bahasa merupakan sarana yang efektif untuk menjalin komunikasi sosial. Tanpa
bahasa, komunikasi tidak akan dapat dilakukan dengan baik dan interaksi sosial pun tidak
akan pernah terjadi, karena hanya dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan
Mengenai bahasa ini telah banyak pengertian yang dimunculkan oleh beberapa pakar. Ada
yang mengartikan bahasa adalah perkataan-perkataan yang diucapkan dan ditulis, sebagian
lainnya mengatakan bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, dan sekelompok lainnya
1
Samsuri, Analisis Bahasa (Cet VIII; Jakarta: Erlangga, 1991), hlm. 4.
2
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Cet. II; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),
hlm. 46.
2
Setiap Bangsa memiliki Bahasa yang berbeda-beda bahkan didalam satu Bangsa terkadang
terdapat berbagai Bahasa yang beragam contohnya seperti di negeri kita, Indonesia
memiliki 718 bahasa daerah dan Bahasa Indonesia itu sendiri sebagai bahasa resmi
nasional.4
Setiap Bahasa memiliki ciri khas dan kaidah-kaidah kebahasaan yang berbeda satu sama
lain begitupula Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab kedua bahasa yang akan diteliti ini
memiliki aturan yang berbeda dalam penggunaan kata ganti, hal tersebut akan
bahasa tersebut khususnya dalam mempelajari kata ganti Bahasa Arab yang mana Bahasa
Arab merupakan Bahasa Asing di Indonesia. Oleh karena itu dengan adanya Analisis
dalam mempelajari kata ganti dari kedua bahasa tersebut dan juga dapat memudahkan para
Analisi Konstrastif sebagai salah satu bidang linguistik pendidikan diakui oleh para ahli
bahasa mempunyai andil yang cukup besar dalam memberikan sumbangan terhadap
pensyusunan tata bahasa pendidikan. Hasil dari analisis konstrastif dapat memberikan
3
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet. II; Bandung: Humaniora,
2007), hlm. 1.
4
Wikipedia, Daftar Bahasa di Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_bahasa_di_Indonesia#cite_note-1
(Diakses pada 18 Maret 2021, pukul 16.45)
5
Hendry Guntur Taringan , “Pengajaran Analisis Konstastif Bahasa “ (Bandung: Angkasa), hlm.90
3
Setidaknya ada tiga problem yang kerap dihadapi pelajar yaitu; pertama problem
linguistik, problem ini terkait dengan aspek gramatik, sintaksis, sematik, leksikal, dan
beban psikologis pelajar, karena setiap bahasa lahir dan berkembang dalam pranata sosial
problem ini biasanya sangat terkait dengan banyaknya tawaran metode yang masing-
metode yang lain dengan tanpa melihat secara objektif realitas pelajar dan kondisi
Melalui analisis kontrastif tingkat persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa bahasa
dapat diketahui, dengan diketahuinya tingkat persamaan dan perbedaan antara bahasa
pertama dan bahasa kedua maka dapat dirancang strategi khusus terutama pemilihan bahan
Dari uraian diatas penulis bermaksud untuk menganalisis persamaan dan perbedaan dari
kedua bahasa tersebut, untuk mencari sejauh mana persamaan dan perbedaan kata ganti
masing-masing bahasa tersebut dan mengetahui metode apa yang dapat digunakan untuk
dapat mempelajarinya secara efektif. Di samping itu kajian ini juga diharapkan mampu
untuk kedepannya.
6
Dr.Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologi, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1975), hlm. 7
7
Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan,(Semarang: IKIP Press, 1995) hlm. 15
4
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah persamaan dan perbedaan kata ganti Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia?
2. Metode pengajaran apakah yang tepat untuk mengajarkan kata ganti Bahasa Arab
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengungkapkan perbedaan dan persamaan kata ganti Bahasa Arab dengan kata
2. Upaya mencari metode pengajaran kata ganti Bahasa Arab untuk orang Indonesia
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memudahkan para tenaga pendidik di Indonesia terutama bagi guru Bahasa
Arab untuk memilih metode pengajaran yang tepat dalam pembelajaraan Kata Ganti
Bahasa Arab
2. Sebagai referensi tambahan bagi para pembaca atau para peneliti yang hendak
F. Kerangka Teori
1. Analisis Konstrastif
Analisis kontrastif merupakan analisis kesalahan berbahasa yang dipengaruhi oleh paham
behavioris, yaitu paham psikologi yang beranggapan bahwa tingkah laku dipengaruhi
5
oleh kebiasaan dan kesalahan. Secara spesifik analisis ini berpendapat bahwa kesalahan
berbahasa disebabkan oleh transfer negatif. Artinya, pemakaian Bahasa asing atau bahasa
kedua menggunakan aturan yang berlaku dalam Bahasa pertama ke dalam bahasa kedua,
tersebut dapat dihilangkan dengan cara menanamkan kebiasaan bahasa kedua melalui
menurut Bon Boon, analisis kontrastif adalah suatu kaidah yang digunakan untuk
membandingkan dua bahasa dari segi fonologis, morfologis, dan tata bahasa secara
saintifik9
Menurut Lado dalam Pranowo, linguistik kontrastif adalah suatu cabang ilmu
rupa sehingga kemiripan dan perbedaan kedua bahasa tersebut dapat dilihat.10
Beberapa pengertian diatas ternyata sesuai dengan penelitian yang akan dibuat
oleh penulis karena membandingkan dua Bahasa secara mendalam dengan tujuan
atas, maka secara operasional, penulis dapat memaknai analisis kontrastif sebagai
8
Pranowo, “Analisis Kesalahan Bahasa “(Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press, 1996),
hlm.23
9
Koh Bon Boon, Perspektif-Perspektif dalam Bahasa Malaysia (Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka, 1989), hlm. 81.
10
Pranowo, Analisis Pembelajaran Bahasa (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
1996), hlm. 3.
6
perbedaan antara dua bahasa dalam hal ini penggunaan kata ganti dalam Bahasa
Indonesia dan kata ganti dalam Bahasa Arab tanpa menafikan persamaan dari
keduanya
a. Memperbandingkan
b. Memprediksi
c. Menyusun bahan
Dengan hasil yang diperoleh oleh peneliti kiranya dapat membantu guru-guru dan pengajar
2. Kata Ganti
Disebut juga pronominal menurut Gory Keraf adalah kata-kata yang dipakai untuk
menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan dalam hubungan atau posisi
tertentu.12
a. Pronomina biasanya terdapat pada posisi subjek dan objek, akan tetapi tidak menutup
11
Henry Guntur Taringan, “Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa “…, hlm.92
12
Gory Keraf, Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, untuk Tingkat Pendidikan Menengah,
(Jakarta: Grasindo, 1991) hlm. 61
7
b. Acuan pronomina tidak tetap atau berpindah-pindah tergantung pada siapa yang
dibicarakan.
Kata ganti dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya:
Kata ganti orang disebut juga dengan pronomina persona. Pronomina persona merupakan
jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang (persona) dengan
kata benda lain. Kata ganti jenis ini dibagi menjadi 6 jenis, yaitu kata ganti orang pertama
tunggal, kata ganti orang pertama jamak, kata ganti orang kedua tunggal, kata ganti orang
kedua jamak, kata ganti orang ketiga tunggal, dan kata ganti orang ketiga jamak.
Tunggal Jamak
Contoh:
1. Aku bekerja keras dari kecil untuk menggapai cita-cita ayah dan ibu.
13
Ratna Sumarni , Jenis-Jenis Kata Ganti dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia,
8. Rintangan yang kau hadapi barulah awal dari sebuah perjalanan panjang.
9. Kamu sekalian akan merasakan karma ketika menyakiti hati orang tua.
10. Saya selalu menangis ketika mendengar curahan hati anak yatim.14
Jenis kata ganti yang kedua adalah kata ganti penanya, atau sering disebut
sebagai pronomina interogativa. Kata ganti jenis ini digunakan untuk menanyakan waktu,
tempat, orang, atau keadaan tertentu. Kata ganti ini berfungsi untuk menggali informasi atas
suatu kejadian.15
Contoh:
14
Ibid.,
15
Ibid.,
9
Pronomina posesiva merupakan sebutan lain untuk kata ganti pemilik. Kata ganti ini
digunakan untuk menyatakan suatu pengganti kepemilikan. Kata ganti yang tergolong
dalam kata ganti pemilik adalah -ku, -mu, -nya, kami, mereka. Kata ganti ini diletakkan di
Contoh:
Pronomina relativa atau kata ganti penghubung digunakan sebagai penghubung antara
induk kalimat dan anak kalimat. Contoh dari kata ganti penghubung adalah yang. Kata
ganti penghubung ini sering ditemukan dalam kalimat majemuk. Hal ini dikarenakan
16
Ibid.,
10
Contoh:
Kata ganti yang digunakan sebagai penunjuk lokasi atau suatu benda disebut
sebagai kata ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa. Pronomina demonstrativa dibagi
menjadi 3 macam yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk hal/ ikhwal.
b. Penunjuk tempat : sana, sini, situ, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, di sini, di situ.
Contoh:
5. Alat itu tidak berfungsi sama sekali ketika gempa susulan terjadi.18
Jenis kata ganti yang terakhir adalah kata ganti tak tentu. Kata ganti jenis ini digunakan
untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik
17
Ibid.,
18
Ibid.,
11
wujud atau jumlahnya. Kata ganti tak tentu diantara sesuatu, seseorang, barang siapa,
masing-masing, para.
Contoh:
3. Para wali murid diminta selalu mengawasi putra-putri mereka selama di rumah.
4. Barang siapa menemukan dompet berwana ungu tolong serahkan ke kantor polisi.
Dua jenis pronomina ini merupakan jenis pronomina yang dilihat dari hubungannya
dengan nomina (kata benda) yang digantikan. Pronomina intratekstual merupakan kata
ganti yang menggantikan kata benda yang ada dalam sebuah artikel/bacaan/percakapan.
a. Dengan kelembutan suaranya, Amelia mampu meluluhkan hati kedua orang tuanya
untuk memberikan ijin pergi ke luar negeri. (kata ganti -nya secara jelas menunjuk ke
Amelia)
b. Itu yang membuat Indri selalu gusar selama sepekan ini. (kata ganti -itu tidak jelas
3. Isim Dhamir
Isim Dhamir adalah kata ganti baik kata ganti orang kesatu, kedua atau ketiga, seperti 21
19
Ibid.,
20
Ibid.,
21
A. Zakaria, “Ilmu Nahwu Praktis; Sistem Belajar 40 Jam”, (Garut : Ibn azka press, 2004) hlm. 39
12
contoh :
ت – أَ ْنت ُ ْم
ِ ; أَ ْنتَ – أَ ْنKata ganti orang kedua
ِي – ُه ْم
َ ه َُو – ه ; Kata ganti orang ketiga.22
a. Dhomir Munfashil
Dlomir Munfashil ialah Dlomir yang terpisah, berdiri sendiri dan tidak
َ ه َُو
Contoh : dia adalah seorang dokter = ط ِبيْب
22
Ibid.,
23
A. Zakaria, “Belajar Tashrif Sistem 20 Jam”, (Garut : Ibn azka press, 2002) hlm. 8
24
Ibid.,
13
b. Dhomir Muttashil
Dlomir Muttasil ialah dlomir yang bersambung dengan kalimat lain, apakah itu
Contoh :
c. Dhomir Mustatir
Dhamir mustatir adalah isim dhomir yang tidak nampak dalam lafalnya seperti
1) Dhamir mustatir wujuban, yaitu dhamir yang tersimpan pada fi’il yang tidak
25
Ibid, hlm.10
26
Ibid,.
27
Syamsul Ma’arif, Nahwu Kilat Perpaduan Antara Teori dan Praktik (Bandung: Nuansa Aulia, 2008), hlm.
129
28
Fuad Nikmah, Mulakhas Qawaidul Lughah al Arabiyyah (Beirut: Darul Al Islamiyah), hlm. 116
14
2) Dhamir mustatir jawazan, yaitu dhamir yang tersimpan pada fi’il yang bisa
3. Metode Pengajaran
Metode pengajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suksesnya suatu
ini pembelajaran diberikan dengan bahasa ibu demikian pula kaidah, kata
2. Metode Alamiah
Sejarah lahirnya metode ini awal abad ke-19, hasil dari cara berpikir
ilmiah yang lahir di eropa, dan buah dari penelitian metode alamiah yang
29
Akhmad Munawari, Belajar Cepat Tata Bahasa Arab (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2003), hlm.10
30
Abdul Aziz, Metode Pembelajaran Bahasa Arab untuk Non Arab, Terj. M.Jailani Musni, (Bandung :
humaniora), hlm 13.
31
Ibid hlm 14.
15
3. Metode Langsung
Ciri dari metode ini adalah menggunakan bahasa asing sebagai bahasa
metode ini adalah penggunaan bahasa yang harus digunakan secara terus
4. Metode Membaca
skill yang lain; berangkat dari satu skill ke skill yang lain.35
Penganut teori ini memandang bahwa bahasa adalah apa yang digunakan
berbicara pleh si penutur bahasa, dan bukan sesuatu yang harus dipelajari
32
Ibid hlm 35.
33
Ibid.,
34
Dr. Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing :Sebuah Tinjauan Dari Segi Metodologi,
(Jakarta: Bulan Bintang, 194), hlm 33.
35
Abdul Aziz,Op.Cit., hlm 71-72.
16
lainnya. Dasar ini diambil dari kaidah yang selalu diucapkan oleh
gerakan dan yang lainnya, yang dapat memberikan kesempata kepada siswa
menghafal.37
G. Tinjauan Pustaka
terdahulu yang memiliki kemiripan objek atau permasalahan, yang menjadi hal yang
sangat berkaitan dengan penelitian.38 Berikut ini beberapa penelitian yang memiliki
36
Abdul Aziz,Op.Cit., hlm 91.
37
Abdul Aziz,Op.Cit., hlm 235.
38
Rada, “Contoh Tinjauan Pustaka”, https://dosenpintar.com/contoh-tinjauan-pustaka/ (Diakses pada 25 maret
2021, Pukul 06.20)
17
• Judul Penelitian :
Perbedaan :
Pembelajarannya
• Judul Penelitian :
Persamaan :
Perbedaan :
18
Pembelajarannya
• Judul Penelitian :
Persamaan :
Perbedaan :
Sajdah
H. Metode Penelitian
penelitian yang lebih menekankan pada pengumpulan data yang bersifat kualitatif
19
(tidak berbentuk angka) dan menggunakan analisis kualitas dalam pemaparan data,
1. Jenis Penelitian
Dalam skripsi ini, jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
2. Sumber Data
a. Data Primer
karya para ahli tentang Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, diantaranya:
b) Ilmu Nahwu Praktis Sistem Belajar 40 Jam Karya A.Zakaria Penerbit ibn
c) Belajar Tashrif Sistem 20 Jam Karya A.Zakaria Penerbit ibn Azka press,
39
Amalia Cahya Ningsih, “Kata Ganti, Isim Dhamir dan Pronoun Serta Metode Pembelajarannya”
(Yogyakarta : UINSK, 2015) hlm 23.
40
Mardalis, Metode Penelitian,Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bina Aksara,1996)
20
d) Metode Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Non Arab Karya Abdul Aziz
Bandung.
Tahun 2003.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak secara
ada, yaitu buku-buku bantu yang pembahasannya relevan dengan tema kajian
ini seperti jurnal, artikel, website dan karya tulis lainnya yang membahas atau
yang mengandung
data mengacu pada sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini yakni data
41
M. Subhana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia,2001)
hlm 78.
21
kerja berdasarkan data yang telah dikumpulkan.42 Adapun metode analisis data
metode yang tepat untuk mengatasinya. Metode kontrastif sendiri adalah suatu
42
M. Hariwijaya, dkk, Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi,(Yogyakarta: Tugu
Publisher), hlm.67
43
Henry Guntur Taringan, “Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa...”, hlm.92
44
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode, Tehnik), (Bandung:
Tarsito, 1990), hlm. 139-140
22
berpikir deduktif adalah pola berpikir dengan analisis yang berpijak dari
pengertian atau fakta yang bersifat umum, kemudian diteliti dan hasilnya dapat
pola berpikir induktif yaitu pola berpikir yang berpijak pada fakta yang
I. Sistematika Penulisan
Secara umum skripsi ini akan dibagi menjadi 5 bab yang akan tersusun secara
Bab kedua, yaitu Landasan Teori di dalamnya berisi deskripsi tentang kata ganti
Bahasa Indonesia, Kata ganti Bahasa Arab, analisis konstrastif dan metode
pembelajaran bahasa arab. disini penulis akan memaparkan secara rinci mulai dari
45
Sutrisno Hadi, Metode, metodologi reseacrh II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fak.
Psikologi UGM, 1993), hlm. 16
46
Amalia Cahya Ningsih, “Kata Ganti, Isim Dhamir dan Pronoun Serta Metode Pembelajarannya”
(Yogyakarta : UINSK, 2015) hlm 26.
23
Bab ketiga, Metode Penelitian di dalamnya berisi uraian dari Jenis Penelitian, Sumber
Bab keempat, Analisis, didalamnya dibahas Analisis Konstrastif Kata Ganti Bahasa
Bab Kelima, Penutup, Berisi kesimpulan saran-saran dan kata penutup. Skripsi ini
J. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A., “Metode Pembelajaran Bahasa Arab untuk Non Arab”, Terj. M.Jailani Musni,
(Bandung : humaniora)
Djamarah, S.B., Psikologi Belajar (Cet. II; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),
Publisher)
Izzan A., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet. II; Bandung: Humaniora,2007)
Keraf, G., Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, untuk Tingkat Pendidikan Menengah,
Munawari, A., Belajar Cepat Tata Bahasa Arab (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2003)
Ningsih, A.C. “Kata Ganti, Isim Dhamir dan Pronoun Serta Metode Pembelajarannya”
Pranowo, “Analisis Kesalahan Bahasa “(Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press, 1996)
25
Sumardi, M., Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologi, (Jakarta:
Sumarni, R., Jenis-Jenis Kata Ganti dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia,
21.53)
Tarsito, 1990)
Zakaria, A., “Ilmu Nahwu Praktis; Sistem Belajar 40 Jam”, (Garut : Ibn azka press, 2004)
Zakaria, A. “Belajar Tashrif Sistem 20 Jam”, (Garut : Ibn azka press, 2002)
26