Makalah
Dosen pengampu
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa baku adalah bahasa yang mempunyai pengaruh dalam segi
bahasa di Indonesia. Tidak memandang siapapun yang memakai bahasa
Indonesia, menggunakan dua macam bahasa yakni bahasa baku dan
nonbaku, jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan manusia.
Bahasa juga dapat digunakan sebagai alat penghubung anatara suatu
masyarakat dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan
komunikasi dalam kehidupan.
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas.
Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami
secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini
terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa
baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka tidak mampu
membedakan antara bahasa yang baku dan yang nonbaku.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat.
Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia
wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu
ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan standar
penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahasa baku?
2. Apa saja fungsi bahasa baku?
3. Apa sifat-sifat bahasa baku?
4. Bagaimana pembakuan bahasa Indonesia?
5. Apa saja ciri-ciri bahasa baku?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa baku
2. Untuk mengetahui fungsi dari bahasa baku
3. Untuk mengetahui sifat-sifat bahasa baku
4. Untuk mengetahui bagaimana pembakuan bahasa Indonesia
5. Untuk mengetahui ciri-ciri bahasa baku
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama
atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Untuk
berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain, misalnya
isyarat, lambang-lambang gambar atau kode-kode tertentu lainnya. Tetapi
dengan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih
sempurna. (Chaer, 2011). Bahasa baku mendukung tiga fungsi yang
bersifat pelambang (simbolis), yaitu:
2
Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa Indonesia, ( Semarang: raSAIL,2011), hlm. 65-66.
Ciri ketiga, kriteria bahasa baku atau standar dalam berbahasa
menyaratkan adanya keseragaman kaidah. Proses pembakuan sampai taraf
tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam
bahasa atau penyeragaman variasi bahasa. penyeragaman kaidah adalah
upaya untuk membuat standar resmi yang dapat digunakan dan dijadikan
rujukan bersama para penutur bahasa.3
a) Anaknya
b) Membersihkan
c) Memberitahukan
d) Mereka
Bahasa Tidak Baku
a) Bersama2
b) Melipat-gandakan
c) Pergi kepasar
d) Ekpres/espres
e) Sistim
8) Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan
Hingga saat ini lafal yang benar atau baku dalam bahasa Indonesia
belum pernah ditetapkan. Tetapi ada pendapat umum bahwa lafal
baku dalam bahasa Indonesia adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri
lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal bahasa daerah. Misalnya :
a) Bahasa baku
b) Atap
c) Menggunakan
d) Kalaw
e) Pendidikan
f) Habis
g) Dengan
h) Subuh
a) Atep
b) Menggunaken
c) Kalo, kalo’
d) Abis
e) De’ngan, dangen
f) Subueh
9) Penggunaan kalimat secara efektif
Maksudnya, kalimat-kalimat yang digunakan dapat dengan tepat
menyampaikan pesan pembicara atau penulis kepada pendengar
atau pembaca, persis seperti yang dimaksud oleh si pembicara atau
si penulis.
Keefektifan kalimat ini dapat dicapai, antara lain dengan :
a. Susunan kalimat menurut aturan tata bahasa yang benar.
Misalnya :
Bahasa baku
1. Pulau buton banyak menghasilkan aspal
2. Tindakan-tindakan kekerasan itu menyebabkan penduduk
dan keluarganya merasa tidak aman
Bahasa tidak baku
BAB III
PENUTUP
5
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta,2011), hlm. 4-8.
A. Simpulan
1. Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui
oleh sebagian besar masyarakat pemakaiannya sebagai bahasa resmi
dan sebagai kerangka rujukan kaidah bahasa dalam penggunaannya.
2. Bahasa baku mendukung tiga fungsi yang bersifat pelambang
(simbolis), yaitu:
a. Fungsi pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan
sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
Seseorang dapat dikatakan sebagai bangsa Indonesia, antara lain
ditandai oleh kemampuanya dalam menggunakan bahasa
Indonesia secara baik dan benar.
b. Fungsi pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi
pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
c. Fungsi pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat
memperlihatkan kewibawaan pemakainya. Satu fungsi yang
bersifat objektif yaitu fungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa
baku menjadi tolak ukur benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang. Bahasa baku bisa
mempersatukan segala penutur dari bermacam-macam dialek.
Dengan bahasa baku ini, bahasa Indonesia memiliki kekhasan
yang membedakannya dari bahasa lain. (Iskak, 2006)
3. Secara umum, bahasa baku atau bahasa setandar memiliki tiga sifat,
yaitu:
a. Memiliki sifat kemantapan dinamis.
b. Memiliki sifat kecendekiaan.
c. Penyeragaman kaidah.
4. Pembakuan bahasa Indonesia