PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia yang
digunakan untuk berkomunikasi dalam berbagai aspek kehidupan. Namun
dalam penerapan masih banyak orang yang jauh dari berbahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam komunikasi sehari-hari. Pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa secara resmi juga menghimbau agar kita bebahassa
Indonesia dengan baik dan benar.
Istilah bahasa Indonesia yang baik telah dikenal masyarakat secara
luas dalam kehidupan sehari-hari. Namun pengenalan istilah tidak
menjamin secara koprehensif konsep dan makna istilah bahasa Indonesia
yang baik itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat
berpendapat bahwa bahasa Indonesia yang baik sama dengan bahasa
Indonesia yang baku atau bahasa Indonesia yang benar. Slogan
“Pergunakanlah bahasa Indonesia yang Baik dan Benar”, tampaknya
mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan tersebut diartikan
oleh sebagian besar masyarakat bahwa di segala tempat kita harus
menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Selain itu, masalah lain yang
perlu kita soroti adalah sebagian besar orang terkadang sulit untuk
melakukan komunikasi yang interaktif satu sama lain, bukan berarti karena
mereka tidak bisa berbahasa Indonesia yang baku dengan lancar.
Bahasa Inonesia yang baku dan bahasa Indonesia yang benar
belum tentu dapat menjamin tersampaikannya maksud dan tujuan kepada
lawan bicara. Sehingga dibutuhkan sususan bahasa Indonesia yang
fleksibel yang artinya dapat mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi. Di dalam makalah ini penyusun akan membahas tentang hakikat
bahasa Indonesia yang baik dan benar, parameter bahasa Indonesia yang
baik dan benar, kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, kaidah bahasa
Indonesia, dan kaidah penting bahasa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat Bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Apa saja parameter Bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Apa saja kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia
4. Bagaimana kaidah dasar Bahasa Indonesia
5. Apa saja kaidah penting Bahasa Indonesia
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Untuk mengetahui parameter Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui kaidah dasar Bahasa Indonesia.
5. Untuk mengetahui kaidah penting dalam Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hasan Alwi, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003).
Kata ‘Ndak usah’ secara kaidah kebahasaan
tidak benar karena tidak menggunakan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun,
kalimat tersebut merupakan kalimat yang bersifat
santun.
b. Bahasa Indonesia yang benar tetapi tidak baik
Percakapan terjadi di pasar.
A : Ibu, berapakah harga satu kilo daging
sapi ?
B : 100 ribu.
A : Bolehkah saya menawar 85 ribu ?
Kalimat ‘Ibu, berapakah harga satu kilo
daging sapi?’ secara kaidah kebahasaan sudah betul
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku
dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena
tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-
kalimat tersebut.
c. Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Contoh: Pahlawan kita telah gugur.
Contoh kalimat tersebut secara kaidah kebahasaan
sudah baik dan benar. Dilihat dari pemilihan kata
juga sudah tepat.
d. Bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar
Percakapaan terjadi antara dosen dan mahasiswa.
A: Rio, Apakah kamu sudah menyelesaikan
tugas yang saya berikan kemarin?
B: Sudah Pak, nanti akan saya kirim melalui
email.
Penggunaan kalimat tersebut secara kaidah
kebahsaan salah, karena tidak menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Situasi penggunaan
dan kepada siapa digunakan tidak santun.
2
Kep. Mendikbud. EYD Ejaan Yang Disempurnakan (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 5-10.
3
Kep. Mendikbud. EYD Ejaan Yang Disempurnakan (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 21-29.
4
Kep. Mendikbud. EYD Ejaan Yang Disempurnakan (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm. 32-38.
5
Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia ( Jakarta: Akademika Pressindo,
2003), hlm. 35.
d. Kesalahan penempatan kata depan di depan objek.
Aulia meminjamkan uang ke saya. (salah)
Aulia meminjamkan uang kepada saya. (betul)
4. Kesalahan dalam kalimat
a. Kalimat salah yang disebabkan oleh kesalahan bentuk kata.
Menurut bentuknya, kata dapat dibedakan atas kata dasar dan
kata jadian atau kata turunan. Kata dasar adalah kata yang belum
diberi imbuhan. Kesalahan yang sering terjadi akibat perubahan kata
dari kata dasar yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya
perubahan pengertian yang tidak dikehendaki.6
Amir mempunyai kegemaran mengkail ikan di laut. (salah)
Amir mempunyai kegemaran mengail ikan di laut. (betul)
b. Kalimat salah yang disebabkan oleh kesalahan arti kata.
Saya ucapakan terima kasih kepada pengacara yang telah memberi
kesempatan saya berbicara. (salah)
Pengatur acara. (betul)
c. Kalimat salah yang disebabkan oleh kesalahan fungsi kata.
Surat ini ditujukan untuk ayahmu, jangan kau baca! (salah)
Surat ini untuk ayahmu, jangan kau baca! (betul)
d. Kalimat salah yang disebabkan oleh kata yang salah susunannya.
Atas bantuan anda, saya ucapkan banyak terimakasih. (salah)
Atas bantuan anda, saya ucapkan terimakasih banyak. (betul)
d. Kesalahan kalimat karena tidak logis.
Mereka ditugaskan oleh gurunya mengarang cerita pendek. (salah)
Mereka ditugasi oleh gurunya mengarang cerita pendek. (betul)
e. Kata-kata yang sering salah penggunaan dan pengucapannya7
1. Benar; betul
Benar dan betul merupakan dua kata yang tidak persis
sama. Benar digunakan ketika sesuai dengan fakta. Sedangkan
betul digunakan ketika tidak salah.
2. Berdasarkan atas; berdasar atas
Kata berdasarkan berasal dari kata berdasar dan akan.
Sehingga tidak perlu mendapat akhiran –kan.
3. Atase
6
Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa Indonesia, (Semarang: RaSAIL, 2011), hlm. 111-118.
7
Endang Rumaningsih, Mahir Berbahasa Indonesia, (Semarang: RaSAIL, 2011), hlm. 123.
Kata tersebut diucapkan seperti kata meja. Yang berarti
orang-orang yang diperbantukan di kedutaan untuk mengurus
masalah kebudayaan.
4. Jangan boleh
Ungkapan jangan boleh merupakan ungkapan yang rancu
(kontaminasi). Pasangan kedua kata itu tidak tepat. Seharusnya
pasangan yang tepat adalah “jangan biarkan” atau “tidak boleh”.
5. Saling tolong; saling menolong
Paduan kata diatas digunakan untuk menyatakan perbuatan
yang dilakukan oleh dua belah pihak. Sesuai maksud tersebut,
tentunya yang dilkaukan oleh kedua belah pihak bukan tolong,
melainkan menolong.
Kita wajib saling tolong menolong sesama teman. (salah)
Kita wajib saling menolong sesama teman. (betul)
Kita wajib tolong menolong sesama teman. (betul)
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. (ed). 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. 2003. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Kep. Mendikbud. 2015. EYD Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rumaningsih, Endang. 2011. Mahir Berbahasa Indonesia. Semarang: RaSAIL.