KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Bahasa Indonesia” ini dengan
baik. Kami juga sangat berterima kasih kepada Bu Ino Cahyaningtyas yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui mengenai bahasa
Indonesia baku serta penggunaannya baik di dalam proses pembelajaran maupun di dalam
kehidupan sehari-hari.
Tidak ada manusia yang sempurna. Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan
yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah kami.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
G. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku dengan Baik dan Benar
Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi
pemakaian yang berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait.
Bahasa Indonesia baku berciri seragam, sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku beragam.
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku
adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian, pemakaian bahasa
Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa atau
gramatikal bahasa baku.
Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun
nonbaku saling mendukung dan saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa
Indonesia yang baik, tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang benar
tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep yang benar adalah pemakaian bahasa yang baik
harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar atau sebaliknya.
H. Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku
Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak baku. Berikut
ini adalah daftar kata-kata baku bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis.
J. Contoh-contoh Kesalahan Berbahasa
Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang
pelajar. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau yang menyimpang dari
norma baku atau norma terpilih dari performasi bahasa orang dewasa.
Adapun kesalahan pada contoh satu (1) adalah tidak adanya kata pemisah diantara dua
kata kerja, yaitu like dan do yang seharusnya dipisahkan oleh kata to. Pada contoh dua (2)
kesalahan terjadi karena kesalahan grammar atau tata bahasanya, yaitu apabila sebuah
kalimat itu negatif (ditandai oleh kata doesn’t), maka kata kerja setelahnya (like) tidak boleh
ditambahkan oleh akhiran s atau es dan pada contoh tiga (tiga) kesalahan yang terjadi adalah
tidak terteranya to be (am)atau kata bantu pada kalimat berpola present continous tense.
Contoh:
Salah Benar
1. Dia datang Bandung dari. 1. Dia datang dari Bandung.
2. Makanan itu telah dimakan oleh saya. 2. Makanan itu telah saya makan.
3. Tak apalah, it doesn’t matter. 3. Tak apalah, itu bukan masalah.
4. Te‛nang, bu. 4. Tenang, bu.
Pada contoh satu (1) di atas adalah ucapan dari seorang anak Karo yang belajar
Bahasa Indonesia untuk mencerminkan susunan atau urutan kata frasa proposisi dalam
bahasa Karo (Bandung dari berarti ‘dari Bandung). Pada contoh dua (2) kesalahan terjadi
karena tuturan yang digunakan dipengaruhi oleh bahasa Sunda karena kalimat Sundanya
adalah “makanan teh atos kuabdi”. Bila tuturan tersebut dituturkan kedalam Bahasa
Indonesia, maka seharusnya “makanan itu telah saya makan”. Hal itu didasarkan pada
struktur Bahasa Indonesia. Pada contoh tiga (tiga) kesalahan terjadi karena adanya
penggunaan unsur bahasa lain (Bahasa Inggris) ke'dalam Bahasa Indonesia yaitu pada frase
“ It doesn’t matter” yang memiliki padanan kata “itu bukan masalah” dalam Bahasa
Indonesia dan pada contoh empat (4) merupakan contoh tuturan yang diujarkan oleh penutur
Batak. Huruf “e” pada kata tenang seharusnya dilafalkan lemah, bukan keras.
Selain dari contoh diatas juga masih banyak lagi contoh-contoh dan jenis-jenis
kesalahan berbahasa yang tidak dapat dapat pemakalah sampaikan pada makalah ini.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa
manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua
ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa
standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa
nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya
digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi.
Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku
pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah dan digunakan
pada lingkungan dan keadaan yang resmi. Begitupun dengan bahasa Indonesia nonbaku.
Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Baik itu
bahasa Indonesia baku dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5782653/Makalah_Analisis_Kesalahan_Berbahasa