Dosen Pengampu :
Lyswidia Andriarsih, M.Pd.
Disusun Oleh :
Yuli Sulistyawati
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt , atas semua rahmat , taufiq dan
hidayah serta inayah-Nya , kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa
adanya halangan yang melanda. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada
rasulullah Saw . yang telah menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan
yang terang.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa
Indonesia dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Bahasa baku dan tidak baku”
makalah ini diharapkan dapat membantu semuanya sebagai penambah pengetahuan
dan pemahaman didalam pembelajaran.
Pemakalah
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
Bab Ii Pembahasan
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
Daftar Pustaka.................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu bahasa baku dan tidak baku ?
2. Apa saja fungsi bahasa baku dan tidak baku ?
3. Apa saja cirri-ciri bahasa baku dan tidak baku?
4
4. Bagaimana pemakaian bahasa baku dan tidak baku dengan baik dan benar?
5. Apa saja contoh bahasa baku dan tidak baku?
6. Apa saja contoh kalimat bahasa baku dan tidak baku?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa baku dan tidak baku
2. Untuk mengetahui fungsi bahasa baku dan tidak baku
3. Untuk mengetahui cirri-ciri bahasa baku dan tidak baku
4. Untuk mengetahui pemakaian bahasa baku dan tidak baku dengan baik dan benar
5. Untuk mengetahui contoh bahasa baku dan tidak baku
6. Untuk mengetahui contoh kalimat bahasa baku dan tidak baku
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
C. Fungsi Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah.
Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat
berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku
memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian,
bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa.
2. Fungsi pemberi ciri khas. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari
bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan
kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta
wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang
mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan
bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa
dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan
kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang
atau golongan.
7
1. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan
aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
2. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan
bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang
teratur, logis, dan masuk akal.
3. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai
taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam
bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.
F. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku dengan Baik dan Benar
Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi
pemakaian yang berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait.
Bahasa Indonesia baku berciri seragam, sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku
beragam. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang
dianggap baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian,
pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang
mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku.
8
Sebaliknya, pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa
yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku, melainkan kaidah gramatikal
nonbaku. Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik adalah pemakaian bahasa
Indonesia yang mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Pemakaian
bahasa Indonesia nonbaku dengan baik adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti
atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia nonbaku.
Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun
nonbaku saling mendukung dan saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa
Indonesia yang baik, tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang
benar tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep yang benar adalah pemakaian bahasa
yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar atau sebaliknya.
Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak baku.
Berikut ini adalah daftar kata-kata baku bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis.
9
14. hakikat Hakekat
15. ijazah ijasah, izajah
16. izin Ijin
17. jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. karena Karna
20. karismatik Kharismatik
21. kreatif kreatip, creative
22. Lembap Lembab
23. lubang Lobang
24. maaf ma’af
25. makhluk Mahluk
26. mukjizat mu’jizat
27. napas Nafas
28. nasihat Nasehat
29. objek Obyek
30. provinsi propinsi, profinsi
10
5. Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengembangan kota.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan
bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa
terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku
merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu
negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau
gaya baku, dan biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi.
Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia
baku pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah dan
digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi. Begitupun dengan bahasa Indonesia
nonbaku. Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang
berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai
dengan benar.
B. SARAN
Sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa Indonesia agar sesuai dengan
kaidah yang berlaku. Disamping mempertahankan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku,
juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena mampu menyatukan ribuan pulau dan etnis
dari Sabang sampai Merauke.
12
DAFTAR PUSTAKA
13