Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ Bahasa Baku Dan Tidak Baku “

Dosen Pengampu :
Lyswidia Andriarsih, M.Pd.

Disusun Oleh :
Yuli Sulistyawati

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA ( IBN ) TEGAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt , atas semua rahmat , taufiq dan
hidayah serta inayah-Nya , kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa
adanya halangan yang melanda. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada
rasulullah Saw . yang telah menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan
yang terang.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa
Indonesia dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Bahasa baku dan tidak baku”
makalah ini diharapkan dapat membantu semuanya sebagai penambah pengetahuan
dan pemahaman didalam pembelajaran.

kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung


dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
demi kesempurnaan makalah ini .

Tegal, 20 Maret 2023,

Pemakalah

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1

Bab Ii Pembahasan

A. Pengertian Bahasa Baku.......................................................................2


B. Pengertian Bahasa Tidak Baku.............................................................2
C. Fungsi Bahasa Baku.............................................................................3
D. Fungsi Bhasa Tidak Baku.....................................................................3
E. Ciri-Ciri Bahasa Baku Dan Tidak Baku ..............................................4
F. Pemakaian Bahasa Baku Dan Tidak Baku...........................................5
G. Contoh Bahasa Baku Dan Tidak Baku ................................................6

Bab Iii Penutup

A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9

Daftar Pustaka.................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan
istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna
istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat
berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka tidak mampu
membedakan antara bahasa yang baku dan yang nonbaku. Pateda (Alwi, 1997:30)
mengatakan bahwa, “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang
baku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang
baku.”
Slogan “Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”, tampaknya
mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang
tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus
menggunakan bahasa baku. Demikian juga, masih ada cibiran bahwa bahasa baku itu
hanya buatan pemerintah agar bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau
berbahasa. “Manakah ada bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? “Manalah ada
bahasa Indonesia lisan baku”? “Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu
menggunakan bahasa baku itu, sebab mereka berasal dari daerah.’’ Atau mereka masih
selalu dipengaruhi oleh bahasa daerahnya jika mereka berbahasa Indonesia secara lisan.
Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, di dalam bab ini dibahas tentang pengertian
bahasa baku, pengertian bahasa nonbaku, pengertian bahasa Indonesia baku, fungsi
pemakaian bahasa baku dan bahasa nonbaku. Terakhir, akan dibahas tentang ciri-ciri
bahasa baku dan bahasa nonbaku, serta berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu bahasa baku dan tidak baku ?
2.      Apa saja fungsi bahasa baku dan tidak baku ?
3.      Apa saja cirri-ciri bahasa baku dan tidak baku?

4
4.      Bagaimana pemakaian bahasa baku dan tidak baku dengan baik dan benar?
5.      Apa saja contoh bahasa baku dan tidak baku?
6.      Apa saja contoh kalimat bahasa baku dan tidak baku?

C. TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui pengertian bahasa baku dan tidak baku
2.      Untuk mengetahui fungsi bahasa baku dan tidak baku
3.      Untuk mengetahui cirri-ciri bahasa baku dan tidak baku
4.      Untuk mengetahui pemakaian bahasa baku dan tidak baku dengan baik dan benar
5.      Untuk mengetahui contoh bahasa baku dan tidak baku
6.      Untuk mengetahui contoh kalimat bahasa baku dan tidak baku

5
 

 BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bahasa Baku


            Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan
seseorang dengan yang lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa
adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang
bersifat arbitrer. Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa
baku dan bahasa tidak baku.
Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya
telah ditentukan oleh negara. Baku berarti  bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap
saat. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa
baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan
sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa
percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih
sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga
pada semua konteks resmi. Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak
orang yang menggunakan bahasa tidak baku dan sesuka hati.
Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan
digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu harus
diterima dan berterima bagi masyarakat bahasa.

B.  Pengertian Bahasa Tidak Baku


Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa
baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada
situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam
bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan
sehari-hari terutama dalam percakapan.

6
C.  Fungsi Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk  (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah.
Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat
berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku
memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian,
bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa.
2. Fungsi pemberi ciri khas. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari
bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan
kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta
wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang
mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan
bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa
dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan
kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang
atau golongan.

D.  Fungsi Bahasa Tidak Baku


Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak
resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi
penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk mengakrabkan diri dan menciptakan
kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).

E.  Ciri-ciri Bahasa Baku dan Tidak Baku


1. Ciri Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu:

7
1. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan
aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
2. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan
bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang
teratur, logis, dan masuk akal.
3. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai
taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam
bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.

      2.      Ciri-ciri lain bahasa baku adalah:


a) Tidak terpengaruh bahasa daerah;
b) Tidak dipengaruhi bahasa asing;
c) Bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;
d) Pemakaian imbuhannya secara eksplisit;
e) Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;
f) Tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

      3.      Ciri Bahasa Tidak Baku


Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:
a) Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang sama.
b) Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
c) Dapat terpengaruh oleh bahasa asing.
d) Digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

F. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku dengan Baik dan Benar
Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi
pemakaian yang berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait.
Bahasa Indonesia baku berciri seragam, sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku
beragam. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang
dianggap baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian,
pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang
mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku.

8
Sebaliknya, pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa
yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku, melainkan kaidah gramatikal
nonbaku. Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik adalah pemakaian bahasa
Indonesia yang mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Pemakaian
bahasa Indonesia nonbaku dengan baik adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti
atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia nonbaku.

Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun
nonbaku saling mendukung dan saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa
Indonesia yang baik, tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis ada pemakaian bahasa yang
benar tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep yang benar adalah pemakaian bahasa
yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar atau sebaliknya.

G.  Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku

Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak baku.
Berikut ini adalah daftar kata-kata baku bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis.

No Kata Baku Kata Nonbaku


1. Aktif aktip, aktive
2. Alquran Al-Quran, Al-Qur’an, Al Qur’an
3. Apotek Apotik
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. doa do’a
8. efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. elite Elit
10. e-mail email, imel
11. Februari Pebruari, February
12. foto Photo
13. fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi

9
14. hakikat Hakekat
15. ijazah ijasah, izajah
16. izin Ijin
17. jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. karena Karna
20. karismatik Kharismatik
21. kreatif kreatip, creative
22. Lembap Lembab
23. lubang Lobang
24. maaf ma’af
25. makhluk Mahluk
26. mukjizat mu’jizat
27. napas Nafas
28. nasihat Nasehat
29. objek Obyek
30. provinsi propinsi, profinsi

H.          Contoh kalimat baku dan tidak baku


1.    Kalimat Tidak Baku
1. Semua peserta pertemuan itu sudah pada hadir.
2. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
3. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
4. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.
5. Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota. 

2.     Kalimat Baku


1. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
2. Kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran Saudara.
3. Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
4. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.

10
5. Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengembangan kota.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan
bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa
terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku
merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu
negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau
gaya baku, dan biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan  tidak resmi.

Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia
baku pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah dan
digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi. Begitupun  dengan bahasa Indonesia
nonbaku. Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang
berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai
dengan benar.

B. SARAN
Sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa Indonesia agar sesuai dengan
kaidah yang berlaku. Disamping mempertahankan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku,
juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena mampu menyatukan ribuan pulau dan etnis
dari Sabang sampai Merauke.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Cavi. 2007. Linguistik. (http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2139737-kata-baku-


dan-tidak-baku/#ixzz2LAFl0NSl) dilihat pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015

Keraf, G. 1991. Tatabahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan


Menengah. Jakarta: Gramedia.            

Marmoet. 2010. Bahasa Baku dan Tidak Baku.


(http://marmoet5.blogspot.com/2010/10/bahasa-baku-dan-tidak-baku.html) dilihat pada
hari sabtu, 24 Oktober 2015

13

Anda mungkin juga menyukai