Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
1. Densy Aulia (2022201009)
2. Debby Enjelika Putri (2022201008)
3. Fatmawati (2022201013)

Dosen Pembimbing : Devika Putri Kistiani, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Baku dan
Tidak Baku”.
Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
Ibu Devika Putri Kistiani, M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam penyusunan makalah ini, dan juga kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Kami sangat berharap semoga pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya terhadap makalah ini agar kami dapat memperbaikinya pada makalah-
makalah berikutnya.

Belitang, Oktober2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Bahasa Baku.............................................................................................. 3
B. Bahasa Tidak Baku.................................................................................... 5
C. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku dengan Baik dan
Benar.......................................................................................................... 6
D. Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku...................................... 7
E. Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku...................................................... 8

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara
komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti
bahwa masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama
dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka tidak mampu membedakan antara
bahasa yang baku dan yang nonbaku. Pateda (Alwi, 1997:30) mengatakan
bahwa, “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang
baku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan
bahasa yang baku.”
Slogan “Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”,
tampaknya mudah diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu
hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan
bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Demikian juga,
masih ada cibiran bahwa bahasa baku itu hanya buatan pemerintah agar
bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau berbahasa. “Manakah ada
bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? “Manalah ada bahasa
Indonesia lisan baku”? “Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu
menggunakan bahasa baku itu, sebab mereka berasal dari daerah.’’ Atau
mereka masih selalu dipengaruhi oleh bahasa daerahnya jika mereka
berbahasa Indonesia secara lisan. Dengan gambaran kondisi yang demikian
itu, di dalam bab ini dibahas tentang pengertian bahasa baku, pengertian
bahasa nonbaku, pengertian bahasa Indonesia baku, fungsi pemakaian bahasa
baku dan bahasa nonbaku. Terakhir, akan dibahas tentang ciri-ciri bahasa baku
dan bahasa nonbaku, serta berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian, fungsi, ciri dan contoh bahasa baku?

1
2. Jelaskan pengertian, fungsi, ciri dan contoh bahasa tidak baku?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, fungsi, ciri dan contoh bahasa baku.
2. Untuk mengetahui pengertian, fungsi, ciri dan contoh bahasa tidak baku.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahasa Baku
1. Pengertian Bahasa Baku
Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat
menghubungkan seseorang dengan yang lainnya. Keraf (2005:54)
menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan
bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah
sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer. Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua
ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa tidak baku.
Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard
language dalam bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik
pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia
termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, B.
Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian bahasa baku itu.
Mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang
telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan
oleh masyarakat secara luas.
Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan
ketetapannya telah ditentukan oleh negara. Baku berarti bahasa tersebut
tidak dapat berubah setiap saat. Baku atau standar beranggapan adanya
keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok
yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam
masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa
percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya
bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan negara, pada
urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara

3
itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan
bahasa tidak baku dan sesuka hati.
Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar
yang benar dan digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu negara.
Bahasa baku atau standar itu harus diterima dan berterima bagi masyarakat
bahasa.
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia
yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau
dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas.

2. Fungsi Bahasa Baku


Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung
empat fungsi, yaitu:
a. Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa
daerah. Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka
dia tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain.
Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek
bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka
menjadi satu masyarakat bangsa.
b. Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu
dari bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat
perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
c. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta
wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan
usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang
dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau
pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
d. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian
bahasa dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang

4
jelas. Norma dan kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya
pemakaian bahasa seseorang atau golongan.
3. Ciri-ciri Bahasa Baku
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi
menjadi tiga, yaitu:
a. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa
kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah
setiap saat.
b. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf,
dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran
atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
c. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses
pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah,
bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.

Ciri-ciri lain bahasa baku adalah:


a. tidak terpengaruh bahasa daerah;
b. tidak dipengaruhi bahasa asing;
c. bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;
d. pemakaian imbuhannya secara eksplisit;
e. pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;
f. tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

B. Bahasa Tidak Baku


1. Pengertian Bahasa Tidak Baku
Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda
dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi.
Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga,
teman, di pasar, dan tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku
sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan
sehari-hari terutama dalam percakapan.

5
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa
Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan
sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh
masyarakat secara khusus.

2. Fungsi Bahasa Tidak Baku


Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan
santai (tidak resmi) sehari-hari yang biasanya digunakan pada keluarga,
teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk
mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat
berkomunikasi (berbahasa).

3. Ciri Bahasa Tidak Baku


Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:
a. walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti
yang sama.
b. dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.
c. dapat terpengaruh oleh bahasa asing.
d. digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

C. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku dengan Baik dan
Benar
Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa
dan fungsi pemakaian yang berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam
bahasa itu saling berkait. Bahasa Indonesia baku berciri seragam, sedangkan
ciri bahasa Indonesia nonbaku beragam. Pemakaian bahasa yang mengikuti
kaidah bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku adalah pemakaian
bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian, pemakaian bahasa
Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
bahasa atau gramatikal bahasa baku.

6
Sebaliknya, pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah
pemakaian bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku,
melainkan kaidah gramatikal nonbaku. Pemakaian bahasa Indonesia baku
dengan baik adalah pemakaian bahasa Indonesia yang mengikuti atau sesuai
dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku
dengan baik adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti atau sesuai
dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia nonbaku.
Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku
maupun nonbaku saling mendukung dan saling berkait. Tidaklah logis ada
pemakaian bahasa Indonesia yang baik, tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis
ada pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep
yang benar adalah pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan
pemakaian bahasa yang benar atau sebaliknya.

D. Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku


Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak
baku. Berikut ini adalah daftar kata-kata baku bahasa Indonesia yang disusun
secara alfabetis.

No Kata Baku Kata Nonbaku


1. Aktif aktip, aktive
2. Alquran Al-Quran, Al-Qur’an, Al Qur’an
3. Apotek Apotik
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. doa do’a
8. efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. elite Elit
10. e-mail email, imel

7
No Kata Baku Kata Nonbaku
11. Februari Pebruari, February
12. foto Photo
13. fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi
14. hakikat Hakekat
15. ijazah ijasah, izajah
16. izin Ijin
17. jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. karena Karna
20. karismatik Kharismatik
21. kreatif kreatip, creative
22. lembap Lembab
23. lubang Lobang
24. maaf ma’af
25. makhluk Mahluk
26. mukjizat mu’jizat
27. napas Nafas
28. nasihat Nasehat
29. objek Obyek
30. provinsi propinsi, profinsi

E. Contoh Kalimat Baku Dan Tidak Baku


1. Kalimat Baku
a. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
b. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
c. Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
d. Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
e. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.

8
f. Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.
2. Kalimat Tidak Baku
a. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
b. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
c. Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan
tuntas.
d. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
e. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.
f. Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah
yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan
bahasa manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain.
2. Bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku.
Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh
masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang
berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya digunakan pada
lingkungan atau keadaan tidak resmi.
3. Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia
baku pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di
sekolah dan digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi. Begitupun
dengan bahasa Indonesia nonbaku. Masing-masing bahasa baku dan nonbaku
memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku dan
nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Badudu, J.S. 1994. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhrata Media.

Chaer, Abdul. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.

https://pendisetiyo.blogspot.com/2016/06/makalah-kata-baku-dan-tidak-baku.html
diakses pada tanggal 13 Oktober 2023.

https://rukanahep.wordpress.com/2016/04/05/makalah-penggunaan-kata-baku-
dan-tidak-baku-dalam-bahasa-indonesia/ diakses pada tanggal 13 Oktober
2023

https://makalahpaiku.blogspot.com/2014/09/makalah-penggunaan-bahasa-baku-
dan.html, diakses pada tanggal 13 Oktober 2023.

Keraf, G. 1991. Tatabahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk


Pendidikan Menengah. Jakarta: Gramedia.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1979. Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.

11

Anda mungkin juga menyukai