Disusun Oleh :
Anisa Dewiyanti 1120210005
Fakhri Ariq Arrauf 1120210008
Putri Fitriyani Khodijah 1120210024
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.
Tujuan dari penulisan ini yaitu disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia mengenai bahasa baku.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ustadz Jefry Aditya, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia yang senantiasa memberikan pengarahan dan motivasi yang sangat membangun.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Baku ................................................................ 2
B. Ciri-Ciri Bahasa Baku ................................................................... 2
C. Fungsi Bahasa Baku ...................................................................... 3
D. Eksistensi Bahasa Indonesia Baku ................................................. 5
E. Penerapan Bahasa Baku Dalam Ragam Formal ............................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 7
B. Saran ............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu kebutuhan dasar dan penting bagi manusia, karena
bahasa adalah media penyampai ide, gagasan, dan pikiran manusia dalam bentuk
ucapan atau tulisan dengan maksud agar dipahami oleh orang lain. Berkomunikasi
diharapkan harus menggunakan tata bahasa yang baik, seperti menggunakan bahasa
baku. Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa setiap orang memahami konsep dan makna
istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat
yang berpendapat bahwa bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar.
Mereka tidak mampu membedakan antara bahasa baku dan yang tidak baku. Slogan
“Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar” itu tampaknya mudah
diucapkan namun sulit untuk dipraktikkan.
Oleh karena itu disini penulis ingin mencoba membahas tentang bahasa baku
mengenai pengertian bahasa baku, ciri-ciri bahasa baku, fungsi bahasa baku,
eksistensi bahasa Indonesia baku, dan penerapan bahasa baku dalam ragam formal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa baku ?
2. Apa saja ciri-ciri bahasa baku ?
3. Apa saja fungsi bahasa baku ?
4. Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia baku ?
5. Bagaimana penerapan bahasa baku dalam ragam formal?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bahasa baku.
2. Mengetahui apa saja ciri-ciri bahasa baku.
3. Mengetahui apa saja fungsi bahasa baku.
4. Memahami eksistensi bahasa Indonesia baku.
5. Memahami penerapan bahasa baku dalam ragam formal
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.
Contoh:
- itu benar (baku) ; itu adalah benar (tidak baku)
- banyak guru (baku) ; banyak guru-guru (tidak baku)
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan.
Contoh:
- bagaimana (baku) ; gimana (tidak baku)
- tidak (baku) ; nggak (tidak baku)
4. Pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit.
Contoh:
- menangis (baku) ; nangis (tidak baku)
- bermain (baku) ; main (tidak baku)
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat.
Contoh:
- sehubungan dengan (baku) ; sehubungan (tidak baku)
- terdiri atas/ dari (baku) ; terdiri (tidak baku)
6. Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu.
Contoh:
- mengatasi (baku) ; mengejar (tidak baku)
- menghemat (baku) ; mempersingkat (tidak baku)
7. Tidak mengandung arti pleonasme (menambahkan kata yang sebenarnya tidak
diperlukan).
Contoh:
- mundur (baku) ; mundur ke belakang (tidak baku)
- hadirin (baku) ; para hadirin (tidak baku)
8. Tidak mengandung hiperkorek.
Contoh:
- khusus (baku) ; husus (tidak baku)
- masyarakat (baku) ; masarakat (tidak baku)
ير
ٌ علِي ٌم َخ ِب
َ ََّللا َ مِن ذَك ٍَر َوأ ُ ْنث َ ٰى َو َج َع ْلنَاكُ ْم شُعُوباا َوقَ َبائِ َل ِلت َ َع
َّ ارفُوا ۚ ِإ َّن أ َ ْك َر َمكُ ْم ِع ْندَ َّللاَّ ِ أَتْقَاكُ ْم ۚ ِإ َّن ُ َيا أَيُّ َها ال َّن
ْ اس ِإنَّا خَ لَ ْقنَاكُ ْم
Artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
2. Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku yang membedakan bahasa itu dari
bahasa yang lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan
kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan. Karena Banyak pihak
yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia sama dengan bahasa Melayu. Secara
geografis, bahasa Melayu memang dijumpai di Asia Tenggara, tempat Indonesia
berada. Namun, penutur jati bahasa Indonesia banyak yang berpendapat bahwa
bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Melayu yang dituturkan di Singapura,
Malaysia, atau Brunei Darussalam. Inilah pentingnya bahasa baku disusun.
Standarisasi perlu diterapkan dalam penggunaan bahasa Indonesia agar
membedakan bahasa-bahasa yang serumpun.
Dalam Al-Qur’an terdapat salah satu ayat yang menjelaskan mengenai fungsi
pemberi kekhasan, yaitu dalam Q. S Ar-Rum ayat 22 :
4
SWT…”. Dan sebagai fungsi kekhasan Negara Indonesia memiliki cirri khas yaitu
bahasa baku.
3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa
atau prestise. Fungsi pembawa wibawa yang bersangkutan dengan usaha orang
mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan
bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar-benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan
adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas norma dan kaidah itu
menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya bahasa pemakaian seseorang atau
golongan.
6
bertanya-tanya bagaimana caranya agar bahasa yang disampaikan benar dan terdengar
bagus oleh audience.
Namun dalam berbahasa tulis kesulitan terasa menghadang pada waktu
seseorang harus menulis surat kepada pejabat pemerintah atau pada suatu organisasi.
Misalnya menulis surat permohonan, menulis makalah, atau meyusun proposal.
Ketidakbiasaan menulis formal mengharuskan orang yang dihadapkan situasi seperti
ini untuk bertanya dan mempelajarinya, sehingga orang tersebut tidak keliru dan
mampu memposisikan situasi dalam menulis.
Untuk lebih jelas, perhatikan tabel peruntukan pemakaian antara ragam
nonformal dan ragam formal di bawah ini :
Ragam Nonformal Lisan Ragam Formal Lisan
Dipakai untuk : Dipakai untuk :
berbicara sehari-hari di rumah berceramah ilmiah
berguncing berpidato
bercerita berdiskusi formal
mengobrol berdebat resmi
Ragam Nonformal Tulis Ragam Formal Tulis
Dipakai untuk Dipakai untuk
menulis surat kepada kerabat menulis surat resmi
menulis surat kepada teman menulis makalah, artikel
menulis surat kepada pacar menulis proposal
menulis catatan harian menulis laporan formal
Adapun contoh kalimat baku dan tidak baku, diantaranya yaitu :
Kalimat baku X Kalimat tidak baku
1. Walikota meninjau daerah kumuh X Walikota tinjau daerah kumuh.
2. Pintu perlintasan itu bekerja secara otomatis X Pintu perlintasan kereta itu kerja
secara otomatis.
3. Hobinya berselancar di laut X Hobinya selancar di laut.
4. Surat anda sudah saya terima X Surat anda saya sudah terima.
5. Rencana itu sedang kami garap X Rencana itu kami sedang garap.
6. Ibu senang karena saya naik kelas X Ibu senang saya naik kelas.
7. Kakek tidak tahu bahwa anaknya sering jatuh X Kakek tidak tahu anaknya sering
jatuh.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Baku adalah kata yang sesuai dengan aturan,kaidah atau pedoman
dalam Bahasa Indonesia yang sudah ditentukan dan bersumber dari kamus besar
Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai acuannya. Ciri-ciri bahasa baku secara umum ada 8
yaitu, tidak dipengaruhi bahasa daerah, tidak dipengaruhi bahasa asing, bukan
merupakan ragam bahasa percakapan, pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit,
pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat, tidak mengandung makna ganda dan
tidak rancu, tidak mengandung arti pleonasme, tidak mengandung hiperkorek.
Adapun fungsi bahasa baku ada 4, yaitu fungsi pemersatu, pemberi kekhasan,
pembawa kewibawaan, sebagai kerangka acuan. Eksistensi bahasa Indonesia baku,
keberadaan bahasa Indonesia baku diantara ragam bahasa Indonesia lainnya dapat
dijelaskan bahwa bahasa Indonesia baku berada di puncak. Sedangkan yang lain
berada dibawah atau mendasari bahasa Indonesia baku. Lalu, ragam bahasa yang
digunakan dalam situasi resmi adalah ragam bahasa formal atau ragam baku, yaitu
ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan secara ketat. Ragam bahasa baku
ini lazim digunakan dalam komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan
umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati.
B. Saran
Selaku warga Negara Indonesia sudah seharusnya menaati aturan yang sudah
ada. Dan tidak ada salahnya untuk menerapkan bahasa baku dalam kehidupan kita.
Slogan “Pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar” harus dibuktikan dan
dipraktikkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://m.kapanlagi.com
https://bahasa.foresteract.com/kata-baku/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa_baku
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5712284/arti-kosakata-baku-fungsi-dan-ciri-
cirinya
https://www.scribd.com/document/361727476/Makalah-Bahasa-Baku-Dan-Non-Baku
https://www.academia.edu/37990786/BAHASA_INDONESIA_BAKU_DENGAN_EKSISTENS
I_CIRI_CIRI_FUNGSI_DAN_TANTANGAN
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/ahkm/article/view/1748