Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:

ABDUL HAFIZ MUCHLIS (22681002)

AHMAD ASSODIK (22681005)

AJI SEPTA PARADEAN (22681006)

DEPRIANDA (22681012)

Dosen Pengampu:

Widya Putri Dwijayanti, M.Pd

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberi kesehatan,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ragam Bahasa
Indosnesia” ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang membawa kita
semua selaku umatnya dari alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan yang kita rasakan sekarang ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Widiya putri dwijayanti, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, dan semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik secara material maupun
moral.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan maupun pengkajiannya masih banyak


kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi untuk perbaikan di
masa yang akan datang.

Akhirnya, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat menjadi bahan


bacaan yang bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah Swt. senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin ya robbal
‘alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Curup, Maret 2023


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar belakang...............................................................................................4

B. Rumusan masalah.........................................................................................5

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Penggunaan Bahasa.......................................................................................6

B. Ragam Bahasa Dialek...................................................................................8

C. Ragam Bahasa Terpelajar.............................................................................9

D. Ragam Bahasa Resmi dan Tidak Resmi.....................................................10

E. Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok Persoalan............................................11

F. Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis..........................................12

G. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar......................................................13

H. Bahasa Bukan Sekedar Alat Komunikasi...................................................14

BAB III KESIMPULAN......................................................................................16

BAB VI DAFTAR PUSTAKA............................................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa merupakan suatu budaya manusia yang mempunyai nilai sangat


tinggi, karena dengan bahasa manusia akan dapat menjalankan
kelangsungan hidupnya dengan baik dan teratur. Bisa dikatakan bahwa
bahasa merupakan salah satu kebutuhan primer yang bisa berperan
sebagai pengatur sirkulasi kelanjutan hidup.

Penggunaan bahasa yang berbeda-beda dikenal dengan sebutan


ragam bahasa. Penggunaan ragam bahasa di Indonesia bisa dikatakan
tidak sedikit jumlahnya, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya berbagai
macam suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, kaum
muda yang dengan kreativitasnya selalu saja berhasil menemukan
bentuk-bentuk kebahasaan yang sebelumnya tidak pernah digunakan
dan kemudian memunculkan bahasa baru.

Ragam bahasa juga bisa terjadi di suatu lingkungan sekolah. Hal ini
disebabkan karena siswa dan guru berada dalam lingkungan formal
(sekolah), sehingga bahasa yang digunakan harus bahasa formal. Namun
kenyataannya, siswa kerap kali menggunakan ragam bahasa santai maupun
ragam bahasa akrab dalam berkomunikasi. Hal ini tidak dapat dipungkiri
karena kebiasaan siswa saat berkomunikasi dengan temannya di luar
sekolah menggunakan ragam bahasa santai atau ragam bahasa akrab1.

B. Rumusan masalah
1
Dana Handika (dkk.), Analisis Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Siswa dalam Komunikasi
Verbal, Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, Vol 2 No 3, Tahun 2019, hal. 359.

1
1. Bagaimana penggunaan bahasa?

2. Apa itu ragam bahasa dialek?

3. Apa itu ragam bahasa terpelajar?

4. Apa itu ragam bahasa resmi dan tidak resmi?

5. Apa itu ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan?

6. Apa itu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis?

7. Bagaimana bahasa indonesia yang baik dan benar?

8. Mengapa bahasa bukan sekadar alat komunikasi?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu penggunaan Bahasa

2. Memahami ragam bahasa dialek

3. Memahami ragam bahasa terpelajar

4. Mengetahui ragam bahasa resmi dan tidak resmi

5. Memahami ragam bahasa berdasarkan pokok persoalan

6. Mengetahui ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis

7. Memahami bahasa indonesia yang baik dan benar

8. Mengetahui bahasa bukan sekedar alat komunikasi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Penggunaan Bahasa

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat

komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran

berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan.

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang memiliki nilai rasa

yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannya, sedangkan bahasa Indonesia

yang benar adalah bahasa Indonesia dengan menerapkan kaidah dengan konsisten.

Penggunaan bahasa saat menyampaikan sebuah permintaan juga bisa dipahami

sebagai perintah, bergantung sebagian besar pada hubungan antara pembicara

dan pendengarnya2.

Ragam bahasa Indonesia adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya

yang berbeda-beda dan mengikuti topik pembicaraan. Selain itu, menurut

hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang dibicarakan, sekaligus medium

pembicaranya. Seperti yang sudah sempat disinggung pada bahasan sebelumnya,

secara umum pemakaian bahasa Indonesia dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu

baku dan tidak baku. Penggunaan bahasa baku tentu saja digunakan saat situasi

resmi seperti rapat, belajar di dalam kelas, dan lain sebagainya. Sementara

penggunaan bahasa tidak baku seperti di rumah sendiri atau di pasar.

2
Heri Isnaini, Tindak Tutur dan Implikatur dalam Penggunaan Bahasa, Jurnal Riset Sosial
Humaniora dan Ilmu Pendidikan, Vol.1, No.3 September 2022, Hal. 37

3
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan

Bahasa Indonesia. Bab II Ketentuan Penggunaan Bahasa Indonesia Pasal 2

(1) Penggunaan Bahasa Indonesia harus memenuhi kriteria Bahasa Indonesia

yang baik dan benar. (2) Bahasa Indonesia yang baik sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan konteks

berbahasa dan selaras dengan nilai sosial masyarakat. (3) Bahasa Indonesia

yang benar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Bahasa Indonesia

yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan

berdasarkan kebutuhan pemakainya, yakni3:

1. Alat ekspresi diri

Pada awalnya, seseorang berbahasa untuk mengekspresikan

kehendaknya atau perasaan dan pikirannya pada sasaran yang tetap,

yakni ibu-bapaknya atau masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan

bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya tetapi untuk

berkomunikasi dengan lingkungan yang lebih luas di sekitarnya.

2. Alat komunikasi

Ketika kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita

sudah memiliki tujuan dan maksud tertentu yaitu kita ingin

dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan,

3
Heri Isnaini, Tindak Tutur dan Implikatur dalam Penggunaan Bahasa, Jurnal Riset Sosial
Humaniora dan Ilmu Pendidikan, Vol.1, No.3 September 2022, Hal. 39-40
pikiran, pendapat, harapan, perasaan dan lain-lain yang dapat diterima

oleh orang lain.

3. Alat integrase dan adaptasi sosial

Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi

sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Sebagai bangsa Indonesia,

seharusnya kita merasa bangga memiliki bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan (nasional). Dengan demikian, berbagai seni, tradisi,

religi, budaya, bahasa, dan adat-istiadat yang tersebar di seluruh

wilayah Nusantara terikat oleh bahasa persatuan, yakni bahasa

Indonesia.

4. Alat Kontrol sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa Indonesia sangat efektif.

Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada

masyarakat pemakainya. Berbagai penerangan, informasi, atau

pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran di

sekolah sampai universitas, buku-buku instruksi, perundang-undangan

serta peraturan pemerintah lainnya adalah salah satu contoh

penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

B. Ragam Bahasa Dialek

Dialek adalah kumpulan idiolek yang memiliki persamaan dengan idiolek

yang lain. Besarnya persamaan disebabkan oleh letak geografis yang berdekatan,

yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara penutur-penutur idiolek itu.

Misalnya, dalam Bahasa jawa terdapat dialek Solo dan dialek Yogya. Sementara
itu, dalam Bahasa Sunda terdapat dialek Priangan dan dialek Banten. Suatu

Bahasa sebenarnya adalah kumpulan dialek yang setiap penuturnya saling

mengerti dan dianggap penuturnya sebagai suatu kelompok kebahasan yang

sama4. Contoh :

Orang jawa saat mengucapkan kata yang diawali huruf (B) akan diawali

dengan pelafalan (M). seperti “Bandung menjadi mbandung dan Bali menjadi

mbali”.

C. Ragam Bahasa Terpelajar

Ragam Bahasa terpelajar adalah ragam Bahasa Indonesia ada karena

berkembangnya Bahasa dari masa ke masa. Adanya pembenaran Bahasa asing

yang terjadi di Indonesia sebab apabila tidak dibenarkan, maka terjadi

kefatalan terhadap Bahasa Indonesia sendiri dan akan merugikan pada zaman

tersebut dan masa yang akan datang.

Penggunaan Bahasa indonesia dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan

penuturnya. Bahasa Indonesia yang dipakai oleh orang yang berpendidikan

akan berbeda dengan yang dipakai oleh orang yang tidak

berpendidikan/terpelajar. Hal ini dapat dilihat dalam melafalkan kata-kata

yang berasal dari Bahasa asing. Contoh: film menjadi (pilem), kompleks

menjadi (komplek), vitamin menjadi (pitamin) dan lain-lain. Ragam Bahasa

4
E. Zaenal Arifin, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Kota
Tanggerang, PT Pustaka Mandiri, 2017, hal.28
itulah yang digunakan dalam dunia pendidikan,lembaga pemerintah, media

massa, ilmu dan teknologi.

Mayoritas kata yang digunakan adalah kata tidak baku dan kebanyakan

menggunakan huruf “p” pada awal kata. Jal ini terjadi sebab orang Indonesia

sendiri pada zaman dulu susah menggunakan kata-kata dari Bahasa asing dan

masyarakat inonesia hanya bisa meniru sebisa mereka meskipun berbeda

dengan penuturan orang asing5.

D. Ragam Bahasa Resmi dan Tidak Resmi

 Ragam Bahasa resmi adalah ragam Bahasa yang umum digunakan dalam

suasana resmi atau formal misalnya pidato, orasi, surat dinas, berita,

makalah, atau karya tulis lainnya. Penggunaan kata tata bahasanya sesuai

dengan EYD, sopan, lugas, diksinya baku, baik itu dalam Bahasa lisan

maupun tulisan. Nada bicara apabila menggunakan Bahasa datar dan

serius.

 Ragam Bahasa tidak resmi ini dipergunakan dalam suasana tidak resmi,

misalnya bercakap sehari-hari antarteman dan keluarga, bercanda, surat

pribadi dan surat untuk keluarga yang berbentuk tulisan.

Contoh dalam teks:

Karyawan: Mohon maaf, Pak! Saya minta izin keluar kantor sebentar!

Bos : Ke mana?

5
Dr. Esti Royani, S.H, Buku Ajar Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Zahir Publishing, januari 2023,
Hal. 12
Karyawan: Saya mau makan siang, Pak.

Berdasarkan contoh diatas, tampak berbedaan ragam Bahasa. Si karyawan

cenderung menggunakan ragam Bahasa resmi sedangkan si bos cenderung

menggunakan ragam Bahasa tak resmi.

E. Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok Persoalan

Dilihat dari pokok persoalan yang dibicarakan, ragam Bahasa dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis. Sehari-hari, kita bergerak didalam

bermacam lingkungan masyarakat. Di lingkungan masyarakat yang berbeda

terdapat penggunaan Bahasa yang berbeda. Misalnya, Bahasa yang digunakan

dalam lingkungan ilmu dan teknologi berbeda dengan Bahasa yang digunakan

dalam lingkungan niaga serta berbeda pula dengan Bahasa yang digunakan

dalam lingkungan seni (kebudayaan). Demikian pula, Bahasa yang digunakan

dalam lingkungan agama berbeda dengan Bahasa yang digunakan dalam

lingkungan olahraga, hukum, atau politik. Perbedaan itu tampak dalam pilihan

atau penggunaan sejumlah kata/istilah/ ungkapan yang khusus digunakan

dalam bidang-bidang tersebut. Contoh, kata-kata zakat, kurban, ibadah,

digunakan dalam lingkungan agama; orbit, fosil, atmosfer, digunakan dalam

lingkungan ilmu; kampanye, kontestan, demokrasi digunakan dalam

lingkungan politik; kredit, kontan, laba, digunakan dalam dunia niaga;

amnesti, pidana, digunakan dalam lingkungan hukum.

Variasi dalam bidang tata Bahasa sebenarnya juga tampak dalam ragam

Bahasa menurut pokok persoalan tersebut. Kita dapat mengenali kalimat-


kalimat dalam khotbah/doa, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-

kalimat dalam undang –undang, dan kalimat-kalimat dalam sastra6.

F. Ragam Bahasa Lisan dan Ragam Bahasa Tulis

Bahasa Indonesia ragam lisan sangat berbeda dari ragam Bahasa tulis. Ada

pendapat yang mengatakan bahwa ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan

kedalam ragam tulis (huruf). Pendapat ini tidak dapat dibenarkan seratus

persen sebab tidak semua ragam lisan dapat dituliskan; sebaliknya, tidak

semua ragam tulis dapat dilisankan. Kaidah yang berlaku bagi ragam lisan

belum tentu berlaku bagi ragam tulis7.

Ada terdapat beberapa perbedaan dari kedua ragam Bahasa ini, yaitu:

1. Ragam Bahasa menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara

yang berada didepan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak

mengharuskan adanya teman bicara berada didepan.

2. Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek,

predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-

kadang dapat saja kita tinggalkan.

3. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa

yang dibicarakan secara lisan di dalam sebuah ruang kuliah, hanya

akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja.

6
Dr. Esti Royani, S.H, Buku Ajar Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Zahir Publishing, januari 2023,
Hal. 14
7
E. Zaenal Arifin, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Kota
Tanggerang, PT Pustaka Mandiri, 2017, hal.17
4. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang

pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca,

huruf besar, dan huruf miring.

G. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Penentuan atau kriteria Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu tidak

jauh beda dari apa yang kita katakan sebagai Bahasa baku. Kebakuan suatu

kata sudah menunjukan masalah benar kata tersebut. Namun, masalah “baik”

tidak berkaitan dengan kebakuan suatu kalimat, tetapi berkenaan dengan

keefektifan suatu kalimat8.

Pengertian “benar” pada suatu kata atau suatu kalimat adalah pandangan

yang diarahkan dari segi kaidah bahwa sebuah kalimat atau sebuah

pembentukan kata diangggap benar apabila bentuk itu mematuhi kaidah-

kaidah yang berlaku. Kaidah yang dimaksud itu adalah kaidah pembentukan

kata, kaidah ejaan, kaidah kalimat, dan sebagainya. Contoh:

“Penggembala itu menggiring sapi”

Kalimat diatas benar menurut struktur karena ada subjek, predikat, dan ada

objek. Kalimat ini memenuhi kaidah sebuah kalimat dari segi makna, yaitu

mendukung sebuah informasi yang dapat dimengerti oleh pembaca.

Pengertian “baik” pada suatu kata (bentukan kata) atau kalimat adalah

pandangan yang diarahkan dari pilihan kata. Dalam suatu pertemuan kita

dapat memakai kata yang sesuai dengan pertemuan itu sehingga kata-kata
8
E. Zaenal Arifin, Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Kota
Tanggerang, PT Pustaka Mandiri, 2017, hal.25
yang keluar atau dituliskan itu tidak akan menimbulkan nilai rasa yang tidak

pada tempatnya. Pada suatu ketika kita menggunakan kata menugasi, tetapi

pada waktu lain kita menggunakan kata memerintahkan, meminta bantuan,

memercayakan, dan sebagainya. Pemiihan kata yang tepat untuk konteks

tertentu merupakan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik.

H. Bahasa Bukan Sekedar Alat Komunikasi

Bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki sistem. Oleh karena itu, dalam

membangun komunikasi dengan bahasa, tidak boleh asal mengerti atau

pokoknya mengerti. Berbahasa perlu menaati kaidah kaidah atau aturan

bahasa yang berlaku.

Kaidah-kaidah bahasa ada yang tersirat dan ada yang tersurat. Kaidah-

kaidah bahasa yang tersirat adalah kaidah yang berupa intuisi penutur bahasa.

Kaidah ini diperoleh secara alami sejak penutur belajar berbahasa Indonesia

Kaidah-kaidah bahasa yang tersurat adalah sistem bahasa (aturan bahasa) yang

dituangkan dalam berbagai terbitan yang dihasilkan oleh penutur. Kaidah

tersurat dapat dimanfaatkan penutur sebagai pedoman atau penuntun dalam

berbahasa.

Wujud kaidah bahasa tersurat, yang dapat dijadikan pedoman para penutur

bahasa Indonesia, yaitu buku-buku tata bahasa, kamus, dan berbagai buku

pedoman (misalnya pedoman ejaan atau pedoman pembentukan istilah).

Melalui buku tata bahasa dan buku berbagai kaidah yang harus diperhatikan

dalam dalam berbahasa, khususnya berbahasa Indonesia. Dalam berbahasa


sesuai dengan pedoman pada kaidah bahasa yang berlaku, penutur dapat

dikatakan sebagai orang yang berbahasa dengan baik dan benar9.

9
Drs. Hari Wahyono, M.Pd, Bahasa Indonesia Penuntun Terampil Bahasa, Yogyakarta:
Deeppublish, 2016, hal. 168
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Ragam bahasa Indonesia adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya

yang berbeda-beda dan mengikuti topik pembicaraan. Bahasa Indonesia

memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan

pemakainya yaitu sebagai alat ekspresi diri, alat komunikasi, Alat integrase

dan adaptasi sosial, alat kontrol sosial.

Ragam Bahasa juga di bagi menjadi beberapa bagian ragam yaitu

Penggunaan Bahasa, Ragam Bahasa dialek, Ragam Bahasa terpelajar, Ragam

Bahasa resmi dan tidak resmi, Ragam Bahasa berdasarkan pokok persoalan,

Ragam Bahasa lisan dan ragam Bahasa tulisan, Bahasa Indonesia yang baik

dan benar, dan Bahasa bukan sekedar alat komunikasi.

Bahasa yang benar adalah Bahasa yang menerapkan kaidah Bahasa dengan

konsisten, sedangkan yang dimaksud dengan Bahasa yang baik adalah Bahasa

yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi

pemakaiannya.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, z. (2017). Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian. Tanggerang: PT Pustaka Mandiri.

Esti, R. (2023). Buku Ajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Esti, R. (2023). Buku Ajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Hana, H. (2019). Analisis Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Siswa Dalam

Komunikasi Verbal. Pedagogi Dan Pembelajaran, 359.

Hari, W. (2016). Bahasa Indonesia Penuntun Terampil Bahasa. Yogyakarta:

Deeppublish.

Heri, I. (2022). Tindak Tutur Dan Implikatur Dalam Penggunaan Bahasa. Riset

Sosial Humaniora Dan Ilmu Pendidikan, 37.

Heri, I. (2022). Tindak Tutur dan ImpliksturDalam Penggunaan Bahasa. Riset

Sosial Humaniora Dan Ilmu Pendidikan, 39-40.

Anda mungkin juga menyukai