Dosen Pembimbing:
Ajat Manjato M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini
membahas tentang Bahasa Indonesia dengan Berbagai Ragamnya.Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.Akhirnya,
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu menambah
wawasan bagi semua orang.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................................................
Daftar pustaka............................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah
satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan
maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam
bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang
akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas
kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa
Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam
bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena
lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
1.3.Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia dan
macam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari media atau sarana yang akan
menghasilkan bahasa. Dan memenuhi tugas bahasa Indonesia.
1.4.Manfaat
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling
berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain,
dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal
Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam
penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai
dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di
dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di
dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.
Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di
kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak
resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari tiga kriteriaa,yaitu jumlah
penutur, luas daerah penyebarannya , dan terpakainya bahasa itu dalam sarana ilmu sastra,
dan budaya.
Yaitu bisa dibagi 3 berdasar media, cara pandang penutur, dan topik
pembicaraan.
A. Ragam Bahasa Menurut Cara Media
1. Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri
kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta
kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat
tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi
pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang
disampaikan secara lisan.
Adapun ciri-ciri ragam lisan terdiri dari :
1. Memerlukan orang kedua atau teman bicara.
2. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa
tubuh.
3. Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu.
4. Di pengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
Contoh ragam lisan
• Penggunaan Bentuk Kata
1) Kendaraan yang ditumpanginya nabrak pohon mahoni.
2) Bila tak sanggup , tak perlu lanjutkan pekerjaan itu.
3) Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu oleh pemimpin akademi
• Penggunaan Kosa Kata
1) Saya sudah kasih tau mereka tentang hal itu.
2) Mereka lagi bikin denah buat pameran entar.
3) Pekerjaan itu agak macet disebabkan karena keterlambatan dana yang
diterima.
• Penggunaan Struktur Kalimat
1) Rencana ini saya sudah sampaikan kepada Direktur.
2) Dalam “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur Jakarta.
2. Ragam tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media
tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam
bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan
penggunaan tanda baca daam mengungkapkan ide. Ragam tulis yang standar kita temui
dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat
menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Adapun ciri-ciri ragam tulis terdiri dari :
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2. Bersifat objektif.
3. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu
4. Harus memperhatikan unsur gramatikal
Contoh ragam tulis
• Penggunaan Bentuk Kata
1) Kendaraan yang ditumpanginya menabrak pohon mahoni.
2) Apabila tidak sanggup, engkau tidak perlu melanjutkan pekerjaan itu.
3) Fotokopi ijazah harus dilegalisasi dulu oleh pemimpin akademi
• Penggunaan Kosa Kata
1) Saya sudah memberi tau mereka tentang hal itu.
2) Mereka sedang membuat denah untuk pameran nanti.
3) Pekerjaan itu agak macet disebabkan oleh keterlambatan dana yang diterima.
• Penggunaan Struktur Kalimat
1) Rencana ini sudah saya sampaikan kepada Direktur.
2) “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur Jakarta.
Pada dasarnya, ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas ragam baku dan
ragam tidak baku.
Ragam baku ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Kemantapan dinamis
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa, kalau kata rasa dibubuhi
awalan pe-, akan terbentuk kata perasa. Kata raba dibubuhi pe-, akan terbentuk
kata peraba. Oleh karena itu, menurut kemantapan bahasa, kata rajin dibubuhi pe-
, akan menjadi perajin, bukan pengrajin. Kalau kita berpegang pada sifat mantap, kata
pengrajin tidak dapat kita terima.
b) Dinamis
Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Kata langganan mempunyai makna
ganda, yaitu orang yang berlangganan dan toko tempat berlangganan. Dalam hal ini,
tokonya disebut langganan dan orang yang berlangganan itu disebut pelanggan.
c) Cendekia
Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat
resmi. Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini
dimungkinkan oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui
jalur pendidikan formal (sekolah).
d) Seragam
Ragam baku bersifat seragam, pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa
ialah proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah
pencarian titik-titik keseragaman. Pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai
istilah pramugara danpramugari. Andaikata ada orang yang mengusulkan bahwa
pelayan kapal terbang disebut steward atau stewardes dan penyerapan itu seragam, kata
itu menjadi ragam baku.
Dalam berbahasa Indonesia, kita sudah mengenal ragam lisan dan ragam tulis,
ragam baku dan ragam tidak baku. Oleh sebab itu muncul ragam baku tulis dan ragam
baku lisan. Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-
buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Dalam masalah ragam baku lisan,
ukuran dan nilai ragam baku lisan ini bergantung pada besar atau kecilnya ragam
daerah yang terdengar dalam ucapan. Seseorang dikatakan berbahasa lisan yang baku
kalau dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek
daerahnya.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.Dalam
konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.Ragam baku dan Tidak baku,
yaitu Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.Pada ragam bahasa baku
tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa
lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan
baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
b. Saran
Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi mahasiswa dan
pihak lain dalam proses memahami lebih dalam mengenai kaidah-kaidah bahasa Indonesia,
yang terpenting adalah tentang betapa pentingnya bahasa bagi suatu negara . Dan juga
semoga tidak hanya berhenti sampai disini saja perjuangan kita dalam membudayakan
berbahasa, khususnya bahasa Indonesia secara benar.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E.Z dan S.A. Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Akademika Pressindo. Jakarta
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa Indah.
http://nurulnuey.blogspot.co.id/2014/12/bahasa-indonesia-dengan-berbagai.html
http://feniseptiani1801.blogspot.co.id/2015/10/tugas-bahasa-indonesia-makalah-ragam.html
https://sarahfaradita.wordpress.com/2015/10/27/makalah-ragam-bahasa/