Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA DENGAN BERBAGAI RAGAMNYA

Dosen Pembimbing:
Ajat Manjato M.Pd

Nama Anggota Kelompok 2 :


1. Rindy Balincha (2255201067)
2. Leo Ivando Agustian (2255201253)
3. Gading Cempaka (2255201085)
4. Ageng Pamora (2255201012)
5. Usandi Muslim (2255201154)
6. Yoga Aimar Rosyid (2255201133)
7. Maulana Alghifari (2255201202)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGNTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini
membahas tentang Bahasa Indonesia dengan Berbagai Ragamnya.Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.Akhirnya,
ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu menambah
wawasan bagi semua orang.

Bengkulu, 28 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................

Daftar isi.....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................

1.3 Tujuan..................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................

2.1 Pengertian Ragam Bahasa....................................................................................................

2.2 Penting atau tidaknya Bahasa Indonesia.............................................................................

2.3. Macam-macam ragam bahasa.............................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................

3.2 Saran.....................................................................................................................................

Daftar pustaka............................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai
oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah
satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan
maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam
bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang
akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas
kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa
Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam
bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena
lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari ragam bahasa?


2. Bagaimana penting atau tidaknya Bahasa Indonesia?
3. Apa saja macam-macam dari ragam bahasa?
4. Bagaimana Bahasa Indonesia yang baik dan benar?

1.3.Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang ragam bahasa Indonesia dan
macam-macam ragam bahasa Indonesia ditinjau dari media atau sarana yang akan
menghasilkan bahasa. Dan memenuhi tugas bahasa Indonesia.

1.4.Manfaat

1. Mahasiswa dapat memahami ragam bahasa.


2. Mahasiswa dapat mengerti mengenai penting atau tidaknya bahasa Indonesia.
3. Mahasiswa dapat mengerti macam-macam ragam bahasa.
4. Mahasiswa mampu menggunakan bahasa yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ragam Bahasa

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling
berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain,
dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal
Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam
penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai
dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di
dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di
dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.

Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di
kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak
resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

2.2. Penting atau Tidaknya Bahasa Indonesia

Sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari tiga kriteriaa,yaitu jumlah
penutur, luas daerah penyebarannya , dan terpakainya bahasa itu dalam sarana ilmu sastra,
dan budaya.

a. Dipandang dari Jumlah Penutur


Ada dua dua bahasa di Indonesia yaitu bahasa indonesia dan bahasa daerah. Yang
pertama kali muncul atas diri seseorang adalah bahasa daerah ( Bahasa Ibu).
Berdasarkan keterangan diatas , penutur bahasa indonesia yang mempergunakan
bahasa indonesia sebagai “ bahasa ibu” tidak besar jumlahnya. Jumlah penutur yang
dimaksud adalah jumlah penutur yang memberlakukan bahasa Indonesia sebagai “
bahasa kedua”. Data ini akan membuktikan bahwa jumlah penutur bahasa indonesia
adalah 240 juta orang(2008) ditambah dengan penutur-penutur yang berada di luar
indonesia.
b. Dipandang dari Luas Penyebarannya
Penyebaran suatu bahasa tentu ada hubungannya dengan penutur bahasa itu. Oleh
sebab itu, tersebarnya suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari segi penutur. Penutur
bahasa Indonesia yang berjumlah 210 juta lebih itu tersebar dalam daerah yang luas
yaitu dari Sabang sampai Merauke. Keadaan daerah penyebaran ini akan
membuktikan bahwa bahasa Indonesia amat penting kedudukannya di antara bahasa-
bahasa dunia.
c. Dipandang dari Pakainya sebagai Sarana Ilmu , Budaya, dan Susastra
Tentang susastra, bahasa Kerinci kaya dengan macam dan jenis susastranya walaupun
hanya susastra lisan. Susastra Kerinci telah memasyarakat ke segenap pelosok daerah
Kerinci. Dengan demikian, bahasa Kerinci telah dipakai sebagai sarana dalam
susastra. Tentang budaya, bahasa Kerinci telah dipakai pula walaupun hanya dalam
berkomunikasi, bertutur adat, bernyanyi, berpantun dan sebagainya. Tentang ilmu
pengetahuan, bahasa Kerinci belum mampu memecahkannya. Jika hendak menulis
surat, orang-orang Kerinci memakai bahasa Indonesia, bukan bahasa Kerinci. Hal ini
membuktikan bahwa bahasa Kerinci belum mampu menjalankan fungsinya sebagai
sarana ilmu. Ketiga hal di atas - sarana ilmu pengetahuan, budaya, dan susastra–telah
dijalankan oleh bahasa Indonesia dengan sangat sempurna dan baik. Hal ini
membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang penting.

2.3. Macam – Macam Ragam Bahasa

Yaitu bisa dibagi 3 berdasar media, cara pandang penutur, dan topik
pembicaraan.
A. Ragam Bahasa Menurut Cara Media
1. Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri
kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta
kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat
tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi
pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang
disampaikan secara lisan.
Adapun ciri-ciri ragam lisan terdiri dari :
1. Memerlukan orang kedua atau teman bicara.
2. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa
tubuh.
3. Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu.
4. Di pengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
Contoh ragam lisan
• Penggunaan Bentuk Kata
1) Kendaraan yang ditumpanginya nabrak pohon mahoni.
2) Bila tak sanggup , tak perlu lanjutkan pekerjaan itu.
3) Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu oleh pemimpin akademi
• Penggunaan Kosa Kata
1) Saya sudah kasih tau mereka tentang hal itu.
2) Mereka lagi bikin denah buat pameran entar.
3) Pekerjaan itu agak macet disebabkan karena keterlambatan dana yang
diterima.
• Penggunaan Struktur Kalimat
1) Rencana ini saya sudah sampaikan kepada Direktur.
2) Dalam “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur Jakarta.

2. Ragam tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media
tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam
bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan
penggunaan tanda baca daam mengungkapkan ide. Ragam tulis yang standar kita temui
dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat
menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Adapun ciri-ciri ragam tulis terdiri dari :
1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2. Bersifat objektif.
3. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu
4. Harus memperhatikan unsur gramatikal
Contoh ragam tulis
• Penggunaan Bentuk Kata
1) Kendaraan yang ditumpanginya menabrak pohon mahoni.
2) Apabila tidak sanggup, engkau tidak perlu melanjutkan pekerjaan itu.
3) Fotokopi ijazah harus dilegalisasi dulu oleh pemimpin akademi
• Penggunaan Kosa Kata
1) Saya sudah memberi tau mereka tentang hal itu.
2) Mereka sedang membuat denah untuk pameran nanti.
3) Pekerjaan itu agak macet disebabkan oleh keterlambatan dana yang diterima.
• Penggunaan Struktur Kalimat
1) Rencana ini sudah saya sampaikan kepada Direktur.
2) “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gubernur Jakarta.

Pada dasarnya, ragam tulis dan ragam lisan terdiri pula atas ragam baku dan
ragam tidak baku.
Ragam baku ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Kemantapan dinamis
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa, kalau kata rasa dibubuhi
awalan pe-, akan terbentuk kata perasa. Kata raba dibubuhi pe-, akan terbentuk
kata peraba. Oleh karena itu, menurut kemantapan bahasa, kata rajin dibubuhi pe-
, akan menjadi perajin, bukan pengrajin. Kalau kita berpegang pada sifat mantap, kata
pengrajin tidak dapat kita terima.
b) Dinamis
Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Kata langganan mempunyai makna
ganda, yaitu orang yang berlangganan dan toko tempat berlangganan. Dalam hal ini,
tokonya disebut langganan dan orang yang berlangganan itu disebut pelanggan.
c) Cendekia
Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat
resmi. Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini
dimungkinkan oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui
jalur pendidikan formal (sekolah).
d) Seragam
Ragam baku bersifat seragam, pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa
ialah proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah
pencarian titik-titik keseragaman. Pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai
istilah pramugara danpramugari. Andaikata ada orang yang mengusulkan bahwa
pelayan kapal terbang disebut steward atau stewardes dan penyerapan itu seragam, kata
itu menjadi ragam baku.
Dalam berbahasa Indonesia, kita sudah mengenal ragam lisan dan ragam tulis,
ragam baku dan ragam tidak baku. Oleh sebab itu muncul ragam baku tulis dan ragam
baku lisan. Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-
buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya. Dalam masalah ragam baku lisan,
ukuran dan nilai ragam baku lisan ini bergantung pada besar atau kecilnya ragam
daerah yang terdengar dalam ucapan. Seseorang dikatakan berbahasa lisan yang baku
kalau dalam pembicaraannya tidak terlalu menonjol pengaruh logat atau dialek
daerahnya.

B. Ragam Bahasa Menurut Cara pandang penutur


Ada dua bahasa di Indonesia,yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah.Bahasa
Indonesia lahir sebagai bahasa kedua bagi sebagian besar wargam bangsa Indonesia.
Yang pertama kali muncul atas diri seseorang adalah Bahasa Daerah (”bahasa ibu”).
Bahasa Indonesia baru dikenal anak-anak setelah mereka sampai pada usia sekolah
(Taman Kanak-kanak).
Berdasarkan keterangan di atas, penutur Bahasa Indonesia sebagai”bahasa ibu”
tidak besar jumlahnya. Kalau kita memandang Bahasa Indonesia sebagai “bahasa ibu”,
Bahasa Indonesia itu tidak penting. Akan tetapi, pandangan kita tidak tertuju pada
masalah “bahasa ibu”. Jumlah penutur yang dimaksud adalah jumlah penutur yang
memberlakukan Bahasa Indonesia sebagai “bahasa kedua”. Hal ini menunjukkan
bahwa Bahasa Indonesia amat penting kedudukannya dikalangan masyarakat.

C. Ragam Bahasa Menurut Cara topik pembicaraan


Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa dibagi menjadi: ragam politik,
ragam hukum,ragam pendidikan, ragam jurnalistik, dan Ragam sastra dan sebagainya.
Kelima jenis ragam bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1) Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata
dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa merupakan salah
satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam
pengembangan bahasa di masyarakat.
2) Ragam hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang
panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu
memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini
disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum yang
ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun,
terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena
dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan
penjelasan yang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
3) Ragam jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persurat-
kabaran (dunia pers = media massa cetak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Termasuk
media massa audio (radio), audio visual (televisi) dan multimedia (internet). Hingga
bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa, yang dibentuk karena spesifikasi
materi yang disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa
ringkas. Tujuan utama ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau mengerti. Kalimat-
kalimatnya disusun selogis-logisnya..
4) Ragam sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif,
kreatif dan inovatif. Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat kata-kata, cara-cara
penuturan, dan ungkapan-ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak dikenal
dalam bahasa umum. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan
emosi (perasaan) dan pikiran, fantasi dan lukisan angan-angan, penghayatan batin dan
lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa
5) Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma
dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang
lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa
berdasarkan hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan
atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial
ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan.
Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam profesional merupakan ragam
bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan
tertentu lainnya. Dalam kenyataan, ragam fungsional menjelma sebagai bahasa negara
dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/teknologi,
kedokteran, dan keagamaan. Perhatikan contoh-contoh berikut.
• Ragam Keilmuan/Teknologi
Komputer adalah mesin pengelola informasi. Berjuta-juta fakta dan bagan yang
berbeda dapat disimpan dalam komputer dan dapat dicari lagi apabila diperlukan.
Komputer dapat juga mengerjakan perhitungan yang rumit dengan kecepatan yang luar
biasa.
• Ragam Kedokteran
Kita mengenal dua macam diabetes, yaitu diabetes inspidus dan diabetes
mellitus. Diabetes inspidus disebabkan oleh kekurangan hormon antidiuretik
(antidiuretic hormone = ADH) diproduksi oleh kelenjar pituitaria yang berada di dasar
otak sehingga kita mengeluarkan urine terus atau kencing saja. Pada diabetes mellitus
yang kurang adalah hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berada
dibawah hati.
• Ragam Keagamaan
Tidaklah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan
dibangkitkan pada suatu hari yang besar yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap
Tuhan semesta alam.
BAB 3
PENUTUP
a.Kesimpulan

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.Dalam
konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.Ragam baku dan Tidak baku,
yaitu Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.Pada ragam bahasa baku
tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa
lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan
baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.

b. Saran

Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi mahasiswa dan
pihak lain dalam proses memahami lebih dalam mengenai kaidah-kaidah bahasa Indonesia,
yang terpenting adalah tentang betapa pentingnya bahasa bagi suatu negara . Dan juga
semoga tidak hanya berhenti sampai disini saja perjuangan kita dalam membudayakan
berbahasa, khususnya bahasa Indonesia secara benar.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E.Z dan S.A. Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Akademika Pressindo. Jakarta

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa Indah.

Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Penerbit Erlangga.


Jakarta

http://nurulnuey.blogspot.co.id/2014/12/bahasa-indonesia-dengan-berbagai.html

http://feniseptiani1801.blogspot.co.id/2015/10/tugas-bahasa-indonesia-makalah-ragam.html

https://sarahfaradita.wordpress.com/2015/10/27/makalah-ragam-bahasa/

Anda mungkin juga menyukai