Anda di halaman 1dari 14

KAIDAH DAN TATACARA BERBAHASA

Disusun oleh: kelompok l

Nama: Ridho Leko

DOSEN PENGAMPU : Sarni soamole,.SH,.I,.M.SI

PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA


JURUSAN TARBIYAH
STAI BABUSSALAM MALUKU UTARA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa,karna berkat Rahmat
dan bimbingan-Nya makalah ini dapat di selesaikan sesuai dengan rencana. Makalah yang
berjudul “kaidah dan tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar” Ini sebagai
pemenuhan tugas dari Dosen pembina bahasa Indonesia.

Selama penyusunan makalah ini banyak kendala yang dihadapi, namun berdasarkan
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak semua kendala tersebut dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis, penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebanyak -banyaknya kepada yang terhormat. Dosen pengampu:

Penulis merasa masih banyak kekurangan -kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, untuk itu keritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi demi penyempurna pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
AAMIIN.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUN

A Latar Belakang ………………………………………………………………………..

B Rumusan Masalah …………………………………………………………………..

C.Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kaidah bahasa Indonesia……………………..


1.Bagaimana bahasa baik dan benar………………….
2.pengertian kata baku………………………………………..

B. Tatacara berbahasa…………………………………………….
1. Memahami Tujuan pembicaraan…………………..
2. Memperhatikan bahasa tubuh …………………………
3. Hindari intrupsi……………………………………………….
4. Mengunakan bahasa yang sederhana…………….
5. Hindari penggunaan bahasa kasar……………………..
6. Gunakan humor dengan bijak……………………………

C. Dasar-dasar berbicara di depan umum………………..


1. Persiapan yang matang…………………………….
2. Gunakan teknik komunikasi nonverbal yang baik………….

BAB lll PENUTUP

A.Kesimpulan……………………………………………………

B.Saran……………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAK

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah di ketahui sebagai alat komunikasi.setiap situasi
memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang digunakan nya.berbagai faktor turut
menentukan pemilihan. Seperti penulis,pembaca pokok pembicaraan,dan sarana.

Dalam berbahasa Indonesia, tingkat kesadaran dan kepatuhan akan kaidah -kaidah kebahasaan secara
jelas tergambar kan melalui perilaku berbahasa kita,baik kita menggunakan bahasa Indonesia dalam
bentuk lisan maupun dalam tulisan.Tata bahasa baku bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan
rambu-rambu yang harus di sadari dan sekaligus dipatuhi oleh para pemakai bahasa Indonesia agar
prilaku berbahasa mereka tetap memperhatikan ciri kerapatan dan kecermatan. Kerapian dan
kecermatan bahasa ini hanya mungkin apabila bahasa Indonesia itu sendiri sebagai alat komunikasi
memang telah siap untuk di gunakan secara rapi dan cermat.

Ada dua hal mendasar yang harus di penuhi oleh bahasa Indonesia agar bahasa persatuan dan bahasa
negara milik bangsa Indonesia itu tetap menetap dapat di gunakan sebagai alat komunikasi yang
efektif dan efisien. pertama, kaidah kaidah dan tatacara berbaha kebahagiaan nya harus
mantap.keuda perbendaharaan kata dan peristilahaannya harus kaya dan lengkap.apabila kedua
macam persyaratan itu terpenuhi, bahasa Indonesia telah siap untuk digunakan secara rapi cermat
untuk berbagai keperluan komunikasi, termasuk dalam konteks supaya mencerdaskan kehidupan
bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa pengertian kaidah tata cara berbahasa?
 2. kaidah dasar bahasa Indonesia mengenai kata yg penting di sebutkan atau di tulis lebih
dahulu, sesudah itu baru keterangan nya.
 3. Apa yang di maksud memahami pembicaraan.
 4. Bagaimana bahasa baik dan benar.

C.Tujuan

4
1. Untuk mengetahui apa apa saja kqidat tata cara berbahasa yang terdapat pada bahasa
Indonesia.
2. Untuk mengetahui bahasa Indonesia setandar dan baku.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Kaidah Bahasa Indonesia

Ada beberapa hal yang perlu kita cermati. Pertama, tampaknya pengertian bahasa yang baik dan
benar itu belum dipahami oleh sebagian orang. Kedua, ada anggapan bahwa di mana dan kapan saja
berada, kita harus berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apakah memang
demikian?.Komoditi sebagai tulisan yang benar, baku atau baku. Sebaliknya kita lupa akan penulisan
barang dagangan, kita tinggalkan karena salah, kita tidak menaati kaidah dasar EYD yang harus kita
junjung tinggi dalam penegakan hukum di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Dalam acara yang resmi, seperti tayangan berita, kata Remy, diperlukan bahasa Indonesia yang tertib.
"Kemudian dalam acara yang tergolong populer, menyangkut semua aspek kemasyarakatan,
kebudayaan dan kesenian seyogyanya tidak perlu ada pagar-pagar bahasa yang membuat bahasa
menjadi kering, tidak mengalir, tidak intuitif, tidak hidup, sejauh tentu saja itu tidak merupakan
bahasa yang kasar, tidak santun, dan tidak senonoh menurut kaidah moralitas statistik,"
katanya.Ketaatan setiap warga negara terhadap ketentuan yang digariskan oleh Pusat Bahasa seperti
standarisasi kosakata, dapat dilihat sebagai partisipasi aktif yang positif dalam membangun
terwujudnya bahasa Indonesia yang baik dan benar.Di pihak lain, pakar bahasa menyarankan
pemakaian bahasa yang sesuai dengan kaidah, tetapi di pihak lain masyarakat masih terbiasa
berbahasa dengan mengabaikan kaidah bahasa Indonesia

Namun, tidak berarti kesalahan itu kita biarkan berlarut-larut. Akan tetapi, tampaknya dalam
pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat, baik bahasa formal atau bahasa sehari-hari, lisan atau
tulisan, selera "pasar" juga berlaku, terlepas dari baku atau tidaknya.Memang dalam bahasa Indonesia
ada sejumlah kata atau frasa yang maknanya samar atau tidak jelas. Betapa sering pejabat Indonesia
mengatakan, "Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, bla bla bla....." Tidak diinginkan oleh
siapa? Tidak jelas. Apa hal-hal yang tidak diinginkan itu? Juga tidak jelas.Perbedaan makna kata betina
dengan wanita atau betina dengan perempuan itu sudah jelas bagi kita. Akan tetapi, apa beda antara
wanita dan perempuan ini yang belum jelas.Yang mengherankan adalah bahwa dalam tulisan-tulisan
surat kabar hampir selalu hipnotis (adjektiva) dipakai sebagai nomina, atau verba (mestinya:
menghipnosis) dibentuk berdasarkan adjektiva. Mayoritas penutur bahasa Indonesia sudah kerap
mendengar atau mengenal EYD sebagai akronim dari Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan,
tetapi belum memahami sepenuhnya.
5

1 . Bagaimana bahasa yang baik dan benar?

Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi
pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan
sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah
ejaanPenggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa
Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan
pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud
aslinya.Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, terlebih
dahulu saya akan memberikan sedikit penjelasan. "Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar"
dapat diartikan sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan
sasaran atau tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan
benar.Pernyataan "bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada ragam bahasa yang dimana
memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan biasanyaMenggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan
pemakaiannya yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada situasi
formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau prioritas utama dalam
berbahasa.Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah
bahasa dan kaidah itu sendiri meliputi 6 aspek.Tata Bunyi (Fonologi); Tata bahasa (Kata dan Kalimat);
Kosakata: Ejaan; Makna; kelogisan. Dan Pada aspek tata bunyi kita mungkin sudah mengenal bunyi
[fl.lv) dan Izl

Contoh Kata kata yang benar adalah fajar, fakir (miskin), motif, aktif, variable, vitamin, devaluasi,
zakat, zebra dan izin. dan bukan pajar, pakir (miskin), motip, aktip, pariable, pitamin, depaluasi, jakat,
jebra dan ijin.Pada aspek pelafalan termasuk juga aspek tata bunyi. Contoh pelafan yang benar Pada
aspek pelafalan termasuk juga aspek tata bunyi. Contoh pelafan yang benar adalah kompleks, korps,
transmigrasi, ekspor bukan komplek, korp, tranmigrasi dan ekspo

Contoh bentuk tata bahasa yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakan dan
pertanggung jawaban. bukan obah/robah/rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertangungan
jawab.Dalam segi kalimat dalam kalimat mandiri, pada kalimat mandiri harus mempunyai subjek,
predikat dan objek/keterangan.

Pada aspek kosakata kata-kata, seperti bilang, kasih, entar dan udah. Lebih baik diubah dengan
berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah. Agar menjadi bahasa indonesia yang benar.
Dalam hubungannya dengan peristilahan, istilah dampak (impact), Bandar udara, keluaran (output)
dan pajak tanah (land tax) sebagai istilah yang benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil
dan naiak humi. Dalam seni elaanPada aspek kosakata kata-kata, seperti bilang, kasih, entar dan udah.
Lebih baik diubah dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah. Agar menjadi bahasa
indonesia yang benar. Dalam hubungannya dengan peristilahan, istilah dampak (impact), Bandar
udara, keluaran (output) dan pajak tanah (land tax) sebagai istilah yang benar daripada istilah
pengaruh, pelabuhan udara, hasil dan pajak bumi.

Dalam segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, hakikat, objek, jadwal, kualitas dan hiraki.
Dalam segi makna, penggunaan bahasa yang benar berikatan dengan ketepatan menggunakan kata
yang sesuai dengan makna. Seperti dalam bahasa ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang bermakna
konotatif (kiasan).

Pemelihan itu berikatan dengan topik yang di bicarakan, tujuan pembicaraan, orang yang di ajak
berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika tulis), dan tempat pembicaraan, selain itu, bahasa yang baik
itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat
kita.**

2.Pengertian kata baku.

Untuk melihat apakah kata baku yang digunakan sudah baik dan sesuai aturan, adalah dengan melihat
kata yang ingin digunakan di KBBI.

Kamu dapat melihatnya secara online atau KBBI dalam bentuk buku. Jika kata yang akan kamu
gunakan berada dalam KBBI, kata tersebut adalah kata baku.Adapun kata tidak baku biasanya adalah
kata yang telah dipengaruhi oleh beberapa faktor, satu di antaranya bahasa daerah, dan kata tersebut
tidak ada di KBBI. Pengertian Kata Baku Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau
kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya.Pengertian lain dari kata baku ialah
kata yang penggunaannya sudah sesuai ejaan dan aturan pedoman bahasa Indonesia yang baik dan
benar, bersumber pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).Selain itu, penggunaan kata baku dapat
dilihat dari penggunaanya yang sudah sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Penggunaaan kata baku ini biasanya digunakan untuk pengungkapan bahasa yang bersifat resmi,
dalam bentuk surat maupun naskah pidato.

Pengertian Kata Tidak Baku

Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku. Jadi, kata tidak baku penggunaanya tidak sesuai
aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang suda ditentukan sebelumnya. kata baku. Jadi, kata tidak
baku penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan
sebelumnya.Tidak bakunya sebuah kata atau bahasa tidak hanya ditentukan dari penulisan yang tidak
sesuai pedoman saja, tetapi juga bisa terjadi karena salah penulisan, pengucapan, dan susunan
kalimat.Kalimat tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terkesan lebih
santai dan tidak kaku. Kata tidak baku juga dapat digunakan saat berdiskusi biasa untuk membahas
suatu hal bersama teman atau keluarga.

( Baku) = (Tidak Baku)

1. Abjad = Abjak
2.Advokat =Adpoka

3. Afdal = Afdol

4. Ajeg = Ajek

5. Akhirat = Akherat

6. Aktif = Aktip

7. Aktivitas = Aktifitas

8. Ambeien Ambeyen

9. Ambulans Ambulan

B.Tataca berbahasa

Cara berbicara yang baik adalah suatu kemampuan untuk menyampaikan pesan atau informasi, secara
jelas dan efektif kepada lawan bicara, dengan menggunakan bahasa yang tepat dan mudah dipahami.
Berbicara dengan baik juga melibatkan penggunaan. dan mudah dipahami. Berbicara dengan baik
juga melibatkan penggunaan intonasi, nada, dan volume suara yang tepat, serta menghindari
penggunaan kata-kata atau bahasa tubuh yang dapat menyinggung atau menyakiti perasaan lawan
bicara.Cara berbicara yang baik juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, dan
memberikan respons yang tepat terhadap lawan bicara. Hal ini dapat membantu membangun
hubungan yang baik antara komunikator dan lawan bicara, serta meningkatkan efektivitas komunikasi
saat di tempat kerja, dalam keluarga, atau dalam pergaulan sosial. harus menggunakan bahasa yang
tepat, dan mudah dipahami oleh lawan bicara. Anda juga perlu menghindari gangguan
saatberbicara,seperti menatap ke luar atau menggunakan bahasa tubuh yang tidak sopan, sehingga
bisa meningkatkan kualitas hubungan sosial dan memperoleh hasil yang positif dalam berbagai situasi.
Berbicara dengan baik merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari.Kemampuan berbicara dengan baik dan efektif, dapat memengaruhi hubungan sosial dan karir
seseorang.Meskipun terlihat mudah, tetapi berbicara dengan baik membutuhkan perhatian dan latihan
yang terus- menerus. Berikut adalah beberapa tips yang lebih spesifik dan mendalam tentang cara
berbicara yang baik:

1. Memahami tujuan dari pembicaraan

Cara berbicara yang baik yang pertama adalah pastikan Anda memahami tujuan dari pembicaraan
tersebut. Apakah itu untuk memberikan informasi, pendapat, atau hanya sekadar bercakap-cakap?
Dengan memahami tujuan dari pembicaraan, Anda dapat memilih kata-kata yang tepat dan
mengkomunikasikan pesan Anda secara efektif.

2. Memperhatikan bahasa tubuh

Selain kata-kata yang diucapkan, bahasa tubuh juga memainkan peran penting dalam berbicara
dengan baik. Pastikan bahwa postur tubuh Anda menunjukkan ketertarikan dan keinginan untuk
berbicara dengan orang lain. Perhatikan ekspresi wajahorang lain. Perhatikan ekspresi wajah dan
gerakan tubuh Anda agar dapat memengaruhi perasaan orang lain saat berbicara.. Hindari interupsi
hindari menginterupsi orang lain saat mereka berbicara. Tunggu hingga mereka selesai berbicara, dan
berikan tanggapan yang tepat. Interupsi dapat mengganggu alur pembicaraan dan dapat menunjukkan
ketidaksopanan. Gunakan bahasa yang sederhana dan Cara berbicara yang baik selanjutnya adalah
gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, agar orang lain dapat memahami pesan Anda dengan
mudah. Hindari penggunaan kata-kata yang rumit atau sulit dipahami. Jika Anda perlu menggunakan
istilah teknis, pastikan Anda menjelaskannya dengan jelas dan ringkas. Jika Anda tidak memahami apa
yang sedang dibicarakan, jangan takut untuk bertanya. Bertanya dapat menunjukkan ketertarikan dan
keinginan untuk memahami dengan benar. Dengan bertanya, Anda dapat menghindari
kesalahpahaman dan meningkatkan kualitas komunikasi.

5. Hindari penggunaan bahasa kasar atau ofensif

Hindari penggunaan bahasa kasar atau ofensif saat berbicara dengan orang takut untuk bertanyalain.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, dan dapat mempengaruhi hubungan sosial.Gunakan
bahasa yang sopan dan menghormati orang lain. Praktikkan berbicara di depan cermin

adalah praktikkan berbicara di depan cermin, untuk meningkatkan percaya diri dan kemampuan
berbicara Anda. Cobalah untuk menggunakan intonasi yang tepat dan ekspresi wajah yang sesuai dengan
pesan yang ingin disampaikan. Dengan berlatih, Anda dapat meningkatkan kemampuan berbicara
dengan baik dan efektif.. Berbicaralah dengan empati. Berbicaralah dengan empati dan memperhatikan
perasaan orang lain. Cobalah untuk memahami perspektif orang lain dan berbicara dengan caraorang
lain, dan berbicara dengan cara yang tidak menyakiti atau menyinggung perasaan mereka. Ini dapat
membantu membangun hubungan yang baik dan meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap Anda.

6. Gunakan humor dengan bijak

Humor dapat membantu memecah suasana canggung atau membantu mengurangi ketegangan dalam
pembicaraan. Namun, penggunaan humor yang tidak tepat atau ofensif dapat merusak hubungan
danmembuat orang lain merasa tidak nyaman. Gunakan humor dengan bijak dan hindari mengambil
risiko yang berlebihan.. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat,Cara berbicara yang baik
selanjutnya, adalah jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat, yang wajar dan mudah dipahami
oleh orang lain.. Fokus pada pesan yang ingin disampaikan. Fokus pada pesan yang ingin disampaikan,
dan hindari mengalihkan topik atau terlalu banyak berbicara tentang diri sendiri. Ingatlah bahwa tujuan
dari berbicara adalah untuk berkomunikasi dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.Evaluasi
diri sendiri setelah berbicara, untuk memperbaiki kemampuan berbicara dan meningkatkan kualitas
komunikasi. Tinjau kembali pesan yang ingin disampaikan, cara berbicara, dan reaksi orang lain terhadap
Anda.Dengan melakukan evaluasi diri secara teratur, Anda dapat meningkatkan kemampuan berbicara
dan memperbaiki kekurangan yang ada.

C. Dasar-dasar Berbicara di Depan Umum.

1.Persiapan yang Matang.

Persiapan yang matang adalah kunci utama keberhasilan dalam berbicara di depan umum. Setiap
pidato atau presentasi harus dipersiapkan dengan matang, termasuk konten, alat bantu presentasi,
dan materi tambahan lainnya. Penting untuk membuat rangkuman yang jelas dan padat, serta
menghindari pengulangan yang berlebihan.Salah satu dasar yang penting dalam berbicara di depan
umum adalah mengenali audiens. Setiap audiens memiliki latar belakang, usia, dan kepentingan yang
berbeda-beda, sehingga cara penyampaian pesan sehingga cara penyampaian pesan harus
disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dengan mengetahui audiens, maka pesan yang
disampaikan akan lebih mudah dipahami dan diterima..Gunakan Bahasa yang Jelas dan
Sederhana. Bahasa yang digunakan dalam presentasi harus jelas dan mudah dipahami.
Gunakan bahasa yang sesuai dengan audiens, serta hindari penggunaan kata-kata yang terlalu
teknis atau jargon yang sulit dimengerti. Penggunaan bahasa yangdimengerti. Penggunaan
bahasa yang sederhana akan membantu audiens dalam memahami materi yang disampaikan.

3. Gunakan Teknik Komunikasi Nonverbal yang Baik


Teknik komunikasi nonverbal yang baik adalah kunci penting dalam berbicara di depan umum.
Penampilan fisik yang rapi dan sesuai dengan acara, serta gerakan tangan dan bahasa tubuh yang
tepat, dapat membantu meningkatkan kesan positif. meningkatkan kesan positif dari audiens.
Teknik komunikasi nonverbal yang baik akan membantu meningkatkan kepercayaan diri, dan
memberikan kesan bahwa materi yang disampaikan penting dan serius.

4. Gunakan Metode Komunikasi yang Interaktif

Metode komunikasi yang interaktif, dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kesan
positif dari materi yang disampaikan. Misalnya, dengan memberikan sesi tanya-jawab maka
pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan lebih berkesan.
10

BAB III
Penutupan

A.Kesimpulan

Dari uraian di atas kita dapat mengambil kesimpulan, yaitu:

1. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang pemakaian nya sesuai dengan
situasi dan kondisi dengan memperhatikan ragam bahasa yang serasi dengan sasaran nya.

2. Cara mengunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan


menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah ejaan atau ejaan yang di sempurnakan.

3. Manfaat yang kita peroleh dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
mempermudah kan dalam berkomunikasi dan dapat mempermudah dalam beradaptasi di
lingkungan bermasyarakat.

B . Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari.Dengan menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah ejaan atau ejaan
yang di sempurnakan.
11
DAFTAR PUSTAKA

1. Alwi, Hasan.Dkk 2003, tata bahasa baku bahasa Indonesia edisi -2 Jakarta: Balai pustaka
2. Arifin, Zaenal -2006. Cermat berbahasa Indonesia. Jakarta Akapress
3. Badudu, J.s. 1983. Ini lah bahasa Indonesia Yang besar, Jakarta Gramedia
4.

Anda mungkin juga menyukai