MAKALAH
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
JURUSAN KIMIA
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………...... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. ii
BAB I PEDAHULUAN…………………………………………………......... 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………. 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 11
3.2 Saran………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Umumnya bahasa yang digunakan warga Indonesia sekarang
berbeda dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga
munculah jenis bahasa lain merupakan akibat dari penggunaan Bahasa
Indonesia yang tidak baik dan tidak baku.
Pemakaian jenis-jenis bahasa tersebut tidak mendukung dan tidak
mempedulikan pembinaan Bahasa Indonesia. Ungkapan “bahasa
menunjukkan bangsa”, berarti bahwa apa yang ada dipikirkan oleh
pengguna bahasa akan terlihat pada saat berututr kata dalam bahasa
tertentu. Dalam hal ini apabila munculk ketidak teraturan dan
kekacauan dalam berbahasa, berarti pengguna bahasa tersebut juga
sedang mengalami kekacauan dan ketidak teraturan dalam berpikir.
2
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hal ini menjadi sebuah keharusan karena dalam kedudukannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan nasional, identitas
nasioanal, dan alat pemersatu bangsa. Bahkan kedudukan bahasa
Indonesia dijelaskan pada UUD 1945 pasal 36 mengenai kedudukan
Bahasa.
Pengertian dari bahasa Indonesia yang baik sendiri adalah bahasa
yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta efektif dalampenyampaian
maksud kepada lawan bicara.
lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut
sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat
sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan
pengadilan, dan upacara pernikahan.
2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi
seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan
yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam
percakapan di sekolah dan di pasar.
4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan
dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan
akrab.
5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang
memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
4
2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan
cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan
nggak gampang.
5
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai
beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai
dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada
situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi
pilihan atau prioritas utama dalam berbahasa.
Dan Pada aspek tata bunyi kita mungkin sudah mengenal bunyi f,v,
dan z. Contoh Kata – kata yang benar adalah fajar, fakir (miskin), motif,
aktif, variable, vitamin, devaluasi, zakat, zebra dan izin. dan bukan
pajar, pakir (miskin), motip, aktip, pariable, pitamin, depaluasi, jakat,
jebra dan ijin .
Pada aspek pelafalan termasuk juga aspek tata bunyi. Contoh pelafan
yang benar adalah kompleks, korps, transmigrasi, ekspor bukan
komplek, korp, tranmigrasi .
Pada aspek tata bahasa Contoh bentuk tata bahasa yang benar adalah
ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakan dan pertanggung jawaban.
Bukan obah/robah/rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan
pertangungan jawab .
6
Pada aspek kosa kata. Kata – kata seperti bilang, kasih, entar dan
udah. Lebih baik diubah dengan berkata mengatakan, memberi,
sebentar, dan sudah. Agar menjadi bahasa indonesia yang benar.
7
Seseeorang tidak dapat memperoleh keterampilan berbahasa hanya
dengan duduk dan mendengar keterangan atau penjelasan dari pendidik
saja. Keterampilan berbahasa dapat diperoleh dengan melakukan
kegiatan berbahasa secara terus menerus.
1. kenyaringan suara
2. kelancaran
3. sikap berbicara
5. penalaran
6. santun berbicara
8
bicara dalam memperoleh pelajaran di kelas. Di pihak lain, orang tua
sebagai komponen penting yang dapat mempengaruhi keterampilan
berbahasa. Orang tua hendaknya dapat memberikan suatu keterampilan
berbahasa lewat kegiatan berbicara.
9
asing lebih bermanfaat untuk kehidupan pada kala ini .Dan tanpa
disadari mereka juga lupa apa manfaat dari Bahasa Indonesia yang
sebenarnya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
11
Untuk mengembangkan kemampuan penggunaan bahasa Indonesia
diperlukan keterampilan dan memerlukan banyak Latihan. Karena
seringnya kita berlatih berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang
benar maka kita juga akan terbiasa menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://beritagar.id/artikel/tabik/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar
https://faktapers.id/2019/04/cara-menggunakan-bahasa-indonesia-secara-baik-dan-
benar/#:~:text=%E2%80%9CBerbahasa%20Indonesia%20dengan%20baik%20dan,b
ahasa%20yang%20baik%20dan%20benar.
https://media.neliti.com/media/publications/258656-pelatihan-keterampilan-berbicara-
bahasa-1d4c3a03.pdf.
https://penerbitbmedia.com/manfaat-berbahasa-yang-baik-dan-benar/
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ijtimaiyah/article/download/1400/1136
12