Disusun Oleh :
Regina Yuliantina Putri – 0122040057
Dosen Pembimbing :
Denny Oktavina Radianto, S.Pd., M,Pd.
COVER
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................19
3.1 Simpulan..............................................................................................19
3.2 Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat telah mengetahui Bahasa Indonesia yang baik, hal itu dapat di
temui di kehidupan sehari hari. Namun pengenalan istilah saja tidak menjamin
masyarakat untuk memahami konsep dan makna istilah Bahasa Indonesia yang
baik. Hal ini terbukti dengan masyarakat Indonesia cenderung berpendapat bahwa
Bahasa Indonesia yang baik sama dengan Bahasa Indonesia yang baku.
1
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini berjudul “Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar”, maka dari
beberapa penjelasan yang telah di jelaskan oleh peneliti pada latar belakang di
atas. Maka terbentuklah suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa maksud dari Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Mengatahui cara penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Mengetahui manfaat dari penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
d. Mengetahui cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan sehari-hari
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa yang baik dan benar
Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat
komunikasi, bahasa harus dapat efektif dalam menyampaikan maksud kepada
lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang di gunakan pun harus sesuai.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah atau aturan
bahasa yang baku, baik untuk kaidah bahasa baku tertulis maupun lisan. Ciri-ciri
ragam bahasa yang baku adalah sebagai berikut :
Misal nya dengan penerapan pola kalimat baku. Contoh : acara itu sedang
kami ikuti dan bukan acara itu sedang kami ikuti.
Contoh cantik sekali dan bukan cantik banget, uang dan bukan duit, tidak
mudah dan bukan nggak gampang.
Meskipun hingga saat ini masih belum ada lafal baku yang telah di
tetapkan secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang
bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya “atap”
dan bukan “atep”.
3
e. Penggunaan kalimat secara efektif.
Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan
jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau tepat. Bahasa
yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu bergam baik (Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1988, halaman
19). Jadi jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai sasarannya,
begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik belum tentu harus benar, kata
benar dalam hal ini mengacu kepada bahasa baku. Contohnya jika kita melarang
seorang anak kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh naik meja, nanti
jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan bahasa baku, “Adik tidak
boleh naik ke atas meja, karena nanti engkau bisa jatuh!”.
4
Sepertinya perlu pembahasan tersendiri mengenai hal itu. Jadi yang penting dalam
masalah “yang baik dan benar” kali ini adalah kita tetap berbahasa sesuai keadaan,
situasi, dengan siapa kita berbicara, dan untuk tujuan apa kita berbahasa.
Marilah kita gunakan contoh sebuah majalah atau buku. Pengirim pesan
dapat berupa penulis artikel atau penulis cerita, baik komik, dongeng, atau narasi.
Isi pesan adalah permasalahan atau cerita yang ingin disampaikan atau dijelaskan.
Media pesan merupakan majalah, komik, atau buku cerita. Semua bentuk tertulis
itu disampaikan kepada pembaca yang dituju. Cara artikel atau cerita itu
disampaikan tentu disesuaikan dengan pembaca yang dituju. Berarti, dalam
pembuatan tulisan itu akan diperhatikan jenis permasalahan, jenis cerita, dan
kepada siapa tulisan atau cerita itu ditujukan.
5
2.3 Kesalahan kesalahan umum dalam penggunaan Bahasa Indonesia
a. Kesalahan berbahasa
Pakar linguistik dan para guru Bahasa Indonesia sepakat bahwa kesalahan
berbahasa pada siswa harus dikurangi dan dihapuskan. Kesalahan berbahasa
merupakan suatu proses yang didasarkan pada analisis kesalahan siswa atau
seseorang yang sedang mempelajari sesuatu, misalnya, bahasa. Bahasa itu bias
Bahasa daerah, Bahasa Indonesia, bias juga Bahasa asing.
6
Bahasa merupakan sistem komunikasi yang kompleks sebagai
penghubung kita dengan lawan bicara kita yang digunakan sehari-hari. Berbahasa
Indonesia yang baik dan benar erat kaitanya dengan pemilihan kata yang tepat dan
di dalamnya terkandung maksud dan tujuan yang ingin disampaikan serta
mengikuti kaidah berbahasa yang baik dan benar.
7
digunakan menjadi tidak baik. Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan
menggunakan bahasa yang baku, berikut contoh nya :
Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ? Apa yang kamu lakukan
tadi?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
8
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi
tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-
kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, Berikut kalimat yang lebih tepat.
Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Indonesia Bahasa Gaul (nonformal)
Aku, Saya Gue
Kamu Elo
Dimasa depan Kapan kapan
Apakah benar Emangnya benar
Tidak peduli Emang gue pikirin
Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku dapat
terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa indonesia baik
dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang
sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa
nasional. Contoh pada naskah sumpah pemuda :
Paragraf dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan
EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata popular dan
bersifat objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat. Dalam paradigma
profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informatif dalam jaring
komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis.
9
Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah
efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita.
Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran
informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa
kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-
usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan
pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatik
yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan
serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan
gagasan atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai
dengan situasi pembicaraan (seperti: sesuai dengan lawan bicara, topik
pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.). Kata yang baku merupakan kata yang
sesuai dengan ejaan (yakni: EYD).
Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif.
Kalimat efektif harus :
10
Efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak boleh berlebihan).
Tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan)
Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang baik.
Paragraf ini harus :
11
salah satu yang digemari bahasa gaul yang di ucapkan oleh pelajar ataupun anak
muda jaman sekarang, yaitu “pede aja lagi”,”so what gitu loh”, “cape dech”.
Ataupun dalam berbicara atau bertutur kata dengan seseorang anak muda
dan pelajar menggunakan bahasa gaul sebagai pola hidup yang wajar di ucapkan
walaupun kata-katanya tidak baku.
Misal contohnya : kata ”pede aja lagi”
Istilah lain dalam penggunaan huruf : Cantik@kece
Ataupun dalam Bahasa inggris : “Soriy@-sori
12
gunakan sebagai sarana untuk memudahkan bahasa asing. Bahasa Indonesia lebih
dicintai dan digemari daripada bahsa lainnya Remaja Indonesia harus lebih tekun
dalam mempelajari bahasanya.
13
rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap
lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau
makro akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan,
nuansa intelektualitas, nuansa tradisional.
14
Sedangkan pada situasi formal seperti kuliah, seminar, rapat dan lain- lain,
menggunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal serta memperhatikan
kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, seperti kaidah ejaan, kaidah pembentukan
kata, kaidah penyusunan kalimat dan kaidah penataan penalaran. Jika kaidah –
kaidah bahasa kurang ditaati, maka pemakaian bahasa Indonesia tersebut tidak
benar atau tidak baku. Jadi, berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan juga mengikuti
kaidah bahasa yang benar. Agar penggunaan bahasa Indonesia dapat digunakan
dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Isi atau makna, yaitu berhubungan dengan pikiran, gagasan atau perasaan
yang disampaikan
b. Keadaan pemakaian bahasa, yaitu yang berhubungan dengan suasana
tempat, atau waktu bahasa
c. Khalayak/sasaran, yaitu yang berkenaan dengan usia, kelamin, pendidikan,
pekerjaan dan kedudukan
d. Sarana saluran yang digunakan, umpamanya melalui telepon, radio,
televisi
e. Cara berhubungan langsung atau tidak langsung, misalnya melalui forum
rapat, televisi, radio, dan surat
Untuk itu ada baiknya kita tetap harus selalu berbahasa Indonesia yang
baik dan benar yang berarti pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan
sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ungkapan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaliknya mengacu ke ragam bahasa yang
sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat kita
menggunakan bahasa Indonesia yaitu :
a. Tata bunyi (fonologi), fonologi pada umumnya dibagi atas dua bagian
yang meliputi :
15
Fonetik, adalah ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi-
bunyi ujaran yang dipakai dalam tutur, serta mempelajari
bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tersebut dengan alat ucap
manusia.
Fonemik, adalah ilmu yang mempelajari bunyi atau ujaran yang
dalam fungsinya sebagai pembeda arti.
Kalau dalam fonetik kita mempelajari segala macam bunyi yang dapat
dihasilkan oleh alat ucap serta bagaimana tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan, maka
dalam fonemik kita mempelajari dan menyelidiki kemungkinan-kemungkinan,
bunyi-bunyi yang dapat mempunyi fungsi untuk membedakan arti.
c. Kosakata
16
Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita dituntut
untuk memilih dan menggunakan kosa kata bahasa yang benar. Kita harus bisa
membedakan antara ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku, baik tulis
maupun lisan. Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap kawan
bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika dituliskan). Sikap itu
antara lain resmi, akrab, dingin, dan santai. Perbedaan-perbedaan itu tampak
dalam pilihan kata dan penerapan kaidah tata bahasa. Sering pula raga mini
disebut gaya. Pada dasarnya setiap penutur bahasa mempunyai kemampuan
memakai bermacam ragam bahasa itu. Namun, keterampilan menggunakan
bermacam ragam bahasa itu bukan merupakan warisan melainkan diperoleh
melalui proses belajar, baik melalui pelatihan maupun pengalaman. Keterbatasan
penguasaan ragam/gaya menimbulkan kesan bahwa penutur itu kurang luas
pergaulannya. Jika terdapat jarak antara penutur dengan kawan bicara (jika lisan)
atau penulis dengan pembaca (jika ditulis), akan digunakan ragam bahasa resmi
atau apa yang dikenal bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara,
akan makin resmi dan berarti makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
d. Ejaan
17
sana. Kecuali itu, penggunaan huruf kapital juga merupakan unsur penting yang
harus diperhatikan dalam penulisan dengan ejaan yang tepat. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan
lambing-lambang bunyi-ujaran dan bagaimana inter-relasi antara lambang-
lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa disebut ejaan.
e. Makna
18
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Selain itu di harapkan setiap teori – teori dan materi – materi yang
berkaitan dengan makalah ini dapat di kembangkan dan di analisis lebih lanjut
lagi agar pengembangan ilmu pengetahuan tentang Bahasa Indonesia yang baik
dan benar bisa lebih lengkap dan sempurna lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:
Balai Pustaka.
Charli, Lie. 1999. Bahasa Indonesia yang Baik dan Gimana Gitu….Jakarta:
Gramedia Pustaka
http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-
benar/
http://david-laisina.blogspot.com/2010/10/contoh-fungsi-bahasa-sebagai-
alat.html
http://vhi3y4.wordpress.com/2010/02/27/contoh-menggunakan-bahasa-
indonesia-secara-baik-dan-benar/
20