Dosen Pengampu
Muharina Harahap , S.S M.Hum
Disusun Oleh :
Kelompok 3
REG B 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kami tentang “ Memahami Konteks Bahasa Indonesia Baku” secara
baik, meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan kami juga berterima kasih
kepada IBU Muharina Harahap , S.S M.Hum selaku Dosen mata “ Bahasa
Indonesia AUD “ yang telah memberikan tugas ini kepada kami
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………….. 1
BAB I PEDAHULUAN
❖ Kesimpulan ……………………………………………………………….. 11
❖ Daftar Pustaka …………………………………………………………… 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia. Cikal bakal
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berawal dari pernyataaan sikap
politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda. Dalam kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional, disamping menjadi alat komunikasi antar etnis yang mempunyai bahasa
daerah masing-masing sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia juga telah menjadi alat
komunikasi efektif bagi terjalinnya hubungan antar etnis di Indonesia. Oleh karena itu
pengetahuan tentang bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga
identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan
mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam
bahasan Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan standar
penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia. Istilah bahasa baku telah dikenal oleh
masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami
secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih
banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan
benar. “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga
dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku”. (Pateda, 1997 :
30).
Slogan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”, tampaknya mudah
diucapkan, namun maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud
nyata, sebab masih diartikan bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku.
Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas tentang pengertian
bahasa baku, pengertian bahasa tidak baku, pengertian bahasa Indonesia baku, pengertian bahasa
Indonesia tidak baku, ciri-ciri bahasa baku dan bahasa tidak baku, pemakaian bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, serta contoh-contoh kesalahan berbahasa .
4
Rumus Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk
dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik Einar Haugen. Ia dikatakan sebagai “loghat yang
paling betul” bagi sesuatu bahasa.
Kosasih dan Hermawan (2012:83) kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun
penulisannya sesuai dengan kaidah- kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud
dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus .
Halim (1980) mengatakan bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan
dan diakui oleh sebagian masyarakat, dipakai sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa dan penggunaannya.
Pei dan Geynor (1954: 203) menggatakan bahwa bahasa baku adalah dialek suatu bahasa
yang memiliki keistimewaan sastra dan budaya melebihi dialek-dialek lainnya, dan disepakati
penutur dialek-dialek lain sebagai bentuk bahasa yang paling sempurn
Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan maupun tulisan. Sementara
kata tidak baku digunakan dalam ragam tidak baku.Ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan
beberapa sudut pandang, di antaranya: (1) sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, (2)
sudut pandang informasi, dan (3) sudut pandang pengguna bahasa.
Berdasarkan sudut pandang kebakuan bahasa, bahasa baku adalah bahasa yang baik tata
tulis, kosakata, maupun tata bahasanya sesuai dengan hasil pembakuan bahasa. Dari sudut
pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi
tentang ilmu pengetahuan.
Dengan bahasa indonesai baku kita dapat berintraksi secara baik dengan teman-teman
kita dari berbagai daerah.itu sebebnya pemerintah selalu menyampaikan pembakuaan
bahasa,baik ejaan,kosakata,maupun tata bahasanya,agar komunikasi antara orang Indonesia dari
daerah yang satu dan orang Indonesia dari daerah lain berjalan lancar tanpa salah pengertian.
6
Bahasa Indonesia baku memiliki ciri cendikia artinya bahasa Indonesia baku yang
mencerminkan cara berpikir yang teratur,logis,dan sistematis untuk menggungkapkan
gagasan,bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan isi pikiran secara teratur
dan sistematis,oleh karena nya,pemahamaan nya pun dapat dilakukan secara baik berpikir
teratur,logis dan sistematis .
Bahasa baku dalam fungsi sebagai kerangka acuan, menjadi tolak ukur suatu norma atau
kaidah untuk dinyatakan benar atau salah. Bahasa baku juga menjadi kerangka acuan etika.
Bahasa baku digunakan untuk menilai pemakaian bahasa yang sopan terutama dalam pergaulan,
baik dalam bentuk bahasa lisan maupun dalam bentuk bahasa tulis .
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu: Ragam
bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.
Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain
yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
7
Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai taraf tertentu
berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman
variasi bahasa.
istilah bahasa nonbaku ini terjemahan dari “ nonstandard language “ istilah bahasa nonbaku
nonstandard ini sering disinonimkan dengan istilah “ ragam subbaku “ , “ bahasa non standartd “
, “ ragam tabbaku “ , “ bahasa tidak baku “ , “ ragam non standart “ atau bisa juga di artikan
bahwa bahasa nonbaku salah satu ragam bahasa indonesia yang tidak dikodifikasi . Tidak
diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas , teatapi dipakai
oleh masyarakat secara khusus .
crystal berpendapat bahwa bahasa nonbaku adalah bentuk – bentuk bahasa yang tidak
memenuruhi borma baku yang dikelompokan sebagai subbaku atau nonbaku ( linguistc froms or
dialetcs which do not conform to this norm are then refered to as sub-standart or nonstandard )
( 1985 : 286 )
Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidakbaku adalah salah satu
variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembangsesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian
bahasa tidak resmi(1981 : 23).
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasayang biasa memakai
kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan danpengucapan yang tidak biasa dipakai oleh
mereka yang berpendidikan(1985 : 116 ) .
8
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa
manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua ragam
bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa standar atau
pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah
bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya digunakan pada lingkungan
atau keadaan tidak resmi. Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan ciri
yang berbeda.
B. DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. dkk. 1999. Tata Bahasa Baku Basa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Alwi Hasan. Dkk, 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta. Balai
Pustaka.
Poerwadarminta, W.J.S, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Arifin, E, Zaenal dan S. Amran Tasai, 1986. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta. Medyatama
Sarana Perkasa.
Alwi, Hasan dkk. (2000). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Arifin, E. Zaenal dkk. (2014). Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada Era Teknologi
Informasi. Jakarta: Pustaka Mandiri (Penerbit Buku Super).
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi
Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
9
Depdikbud. Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar
Kosasih, E. dan Hermawan, Wawan. (2012). Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya
Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thursina.
Kushartanti dkk. (2009). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.Tim Penyusun. (2007). Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta: Indonesiatera
https://www.academia.edu/8712995/Bab_1_Bahasa_Indonesia_Baku_Pemakaiannya
10