Anda di halaman 1dari 12

BAHASA BAKU DAN BAHASA TIDAK BAKU

MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KONSEP BAHASA DAN SASTRA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. FITRI MULYA NINGSIH 2303011045


2. MARIA ULFA 2303011064
3. MIKA ANGGRAINI 2303011068

DOSEN PENGAMPU :

RENDI MARLIANDRA, M.Pd

KELAS 1B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA


NOVEMBER 2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur seraya penyusun panjatkan ke


hadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehinnga penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam
bahasa Indonesia” ini tepat waktu.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada bapak
Andree Tiono Kurniawan elaku dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.

DHARMASRAYA , 14 DESEMBER 2023

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 2

C. TUJUAN....................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 3

A. PENGERTIAN BAHASA BAKU.............................................................................. 3

B. FUNGSI BAHASA INDONESIA YANG BAKU...................................................... 3

C. KONTEKS PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA BAKU.................................... 4

D. CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA BAKU.............................................................. 5

E. SEBAB-SEBAB KETIDAKBAKUAN KALIMAT DAN


PEMBENARANNYA.................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 7

A. KESIMPULAN............................................................................................................ 7

B. SARAN......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 7
ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bagi sebagian besar bangsa Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua bahasa
pertarna kita adalah bahasa daerah kita masing masing sebagai bahasa kedua maka bahasa
Indonesia tidak digunakan sebagai bahasa dalam percakapan sehari hari, baik dirumah
maupun di luar rumah dalam berbahasa daerah kita takut melakukan kesalahan sebab
masyarakat yang sedaerah kita akan menegur kesalahan itu dan menganggap kita kurang
beradab. Tetapi dalam bahasa. Indonesia sering kali kita tidak takut melakukan kesalahan
sebab tidak akan adal anggota masyarakat yang akan menegur kesalahan itu, dan
menganggap kita kurang beradab.

Sikap sebagian besar dari kita seperti ini menyebabkan timbulnya kesan. Bahwa kita
belum berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai orang indonesia setidaknya di
bangku sekolah dasar, kita telah menggunakan bahasa indonesia, tetapi dengan sikap
“pokokya mengerti dan tanpa usaha untuk menggunakanya dengan baik maka itu adalah
wajar kalau pemerintah terus menerus melontarkan anjuran gunakanlah bahasa Indonesia
dengan baik dan benar kita sebagai orang Indonesia sudah seharusya mengindahkan
anjuran tersebut dengan cara lebih memperhatikan lagi pengunaan bahasa Indonesia..

Anggapan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu identik dengan bahasa indonesia
baku datang dari sebagian besar yang awam dalam bidang kebahasaan. Sebab bagi
mereka bahasa itu Cuma ada dua macam, yaitu “yang tinggi” dan “yang rendah”, Bahasa
tinggi digunakan dalam pendidikan dan oleh orang yang berpendidikan, sedangkan
bahasa yang rendah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di pasar dan
sebagainya. Padahal sesuai dengan fungsinya sebagai alat komunikasi dan bahasa itu
beragam atau bervarias. Maka yang baik
1

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pemakaian bahasa indonesia dengan baik dan benar?

2. Apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia baku ?

3. Apa fungsi pengggunaan bahasa Indonesia yang baku?

4. Apa ciri-ciri bahasa Indonesia baku?

5. Apa saja faktor dan contoh kalimat baku?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pemakaian bahasa indonesia dengan baik dan benar.

2. Mengetahui pengertian bahasa indonesia baku.

3. Mengetahui ciri-ciri bahasa indonesia baku.

4. Mengetahui faktor-faktor dan contoh kalimat baku.


2
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAHASA BAKU

Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, dasar ukuran, atau yang
menjadi standar.

 Menurut B.Havranek dan Vilem Mathesius, bahasa baku adalah bentuk bahasa
yang telah dikondisikan, diterima, dan difungsikan sebagai model atau acuan
bagi masyarakat luas.

 Di dalam bukunya, Yus Rusyana berpengertian bahwa bahsa baku adalah


bahasa yang dikondisikan, diterima, dan dijadikan contoh bagi masyarakat
luas.

 Gorys Keraf berpendapat bahwa bahasa baku adalah bahsa yang dianggap dan
diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa tersebut.

 Diana Nababan (2008:44), bahwa “Bahasa baku Adalah kata-kata yang cara
pengucapannya dan penulisannya sesuai Dengan kaidah bahasa Indonesia
yang berlaku”.

Dari beberapa pengertian diatas jelaslah bahwa bahsa baku adalah bahasa yang
telah ditetapkan, diterima, dan difungsikan sebgai model atau contoh oleh masyarakat
luas.

Bahasa baku harus diterima oleh massyarakat luas karena dengan penerimaan
inilah bahasa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan da menyimbolkan
masyarakat bahsa baku tersebut.

B. FUNGSI BAHASA INDONESIA YANG BAKU


Bahasa Indonesia yang baku mempunyai tiga fungsi pokok sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu

2. Bahasa Indoensia baku sebagai penanda kepribadian bangsa

3. Bahasa baku berfungsi sebagai penambah wibawa bangsa

4. Bahasa Indonesia baku sebagai kerangka acuan

3
C. KONTEKS PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA BAKU

Bahasa Indonesia baku dapat dipakai dalam beberapa konteks yaitu:

1. Dalam kondisi resmi

Pemakaian bahasa Indonesia baku dipakai dalam surat menyurat


resmi atau dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan
instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi.

2. Dalam wacana teknis

Bahasa baku dipakai dalam laporan resmi karangan ilmiah berupa


makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.

3. Pembicaraan di depan umum (khotbah, ceramah, dan kuliah)

4. Pembicaraan dengan orang yang dihormat


4

D. CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA BAKU

Ciri-ciri bahasa indonesia baku sebagai berikut:

 Selalu menggunakan awalan me- atau ber- pada kata kerja yang menjadi
predikat di dalam kalimat. Misalnya:

 Baku : Kami berjalan kaki ke sekolah.

 Tidak baku kami jalan kaki ke sekolah.

 Selalu menggunakan fungsi gramatikal (SPOK) secara konsisten. Misalnya:

 Baku : Temanku itu datang dari Medan.

 Tidak baku Temanku dari Medan.

 Selalu menggunakan kata penghubung bahwa atau karena didalam.

 Kalimat majemuk. Misalnya:

 Dia tidak masuk sekolah karena hari hujan.

 Selalu menggunakan bentuk sintetis. Misalnya:

 Baku: memberitahukan.

 Tidak baku: kasih tahu


5
E. SEBAB-SEBAB KETIDAKBAKUAN KALIMAT DAN PEMBAYARANNYA

Banyak hal yang berkaitan dalam rangka menyusun sebuah kalimat. Hal-hal itu
ada ialah ejaan, pilihan kata, pembentukan kata, pembentukan frase, dan tata. Bahasa.
Oleh karena itu, banyak hal yang menyebabkan sebuah kalimat menjadi tidak baku

1. Pelesapan Imbuhan

Imbuhan adalah awalan, sisipan, dan akhiran. Awalan dan akhiran sering
dilesapkan dalam penyusunan kalimat adalah sebagai berikut:

2. Pelesapan Awalan

Awalan yang sering dilesapkan yang mengakibatkan kalimat yang terbentuk


menjadi tidak baku adalah me-/meN-,ber-, dan di-.

 Awalan me- atau meN-

Bentuk yang mengandung awalan me- atau meN- yang tidak dilesapkan
merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk yang awalan me- atau meN- yang
dilesapkan merupakan kalimat tidak baku.

Contoh:

Kalimat Baku

1. Pencuri itu membobol sebelas rumah.

2. Presiden akan mendatangi lokasi bencana.


Kalimat tidak baku

1. Pencuri itu bobol sebelas rumah.

2. Presiden akan datangi lokasi bencana.

6
 Awalan ber-
Bentuk-bentuk yang mengandung kata kerja berawalan kata kerja berawalan
ber- tanpa pelesapan merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk-bentuk yang
mengandung awalan ber- dengan pelesapan merupakan kalimat tidak baku.

Contoh:
Kalimat Baku
1. Saya ingin bertanya, Pak?

2. Saya ingin berlangganan majalah itu.

3. Gadis itu sedang berekreasi di pantai.

Tidak baku
1. Saya ingin tanya Pak?

2. Saya ingin langganan majalah itu,

3. Gadis itu sedang rekreasi di pantai.

 Awalan di-
Bentuk-bentuk yang mengandung kata kerja yang berawalan di- tanpa
pelesapan merupakan kalimat-kalimat baku, sedangkan bentuk-bentuk yang
mengandung kata di- yang dilesapkan merupakan kalimat tidak baku.
Contoh:
Kalimat Baku
1. Dua orang pemulung dihukum dua tahun.

2. Pompa air di Karanganyar, Demak tetap difungsikan.

3. Soviet dituntut menarik pasukannya yang berada di Ceko.


Tidak Baku
1. Dua orang pemulung hukum dua tahun.

6
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, dasar ukuran, atau yang
menjadi standar. Bahasa baku harus diterima oleh massyarakat luas karena
dengan penerimaan inilah bahsa baku mempunyai kekuatan untuk
mempersatukan da menyimbolkan masyarakat bahsa baku tersebut.
Ada empat fungsi dari bahasa Indonesia yang bakuyaitu: bahasa
Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu, bahasa Indoensia baku sebagai
penanda kepribadian bangsa, bahasa baku berfungsi sebagai penambah
wibawa bangsa dan bahasa Indonesia baku sebagai kerangka acuan.
Banyak hal yang berkaitan dalam rangka menyusun sebuah kalimat. Hal-
hal itu ada ialah ejaan, pilihan kata, pembentukan kata, pembentukan frase,
dan tata bahasa. Oleh karena itu, banyak hal yang menyebabkan sebuah
kalimat menjadi tidak baku.

B. SARAN

Semoga dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap agar kita yang
telah mengetahui bahasa baku baik dari segi makna maupun penggunaan
dalam kalimatnya dapat mengaplikasikan dan dapat meminimalisir kesalahan.
Mengingat betapa penting fungsi bahasa Indonesia dalam mempersatukan
ragam daerah marilah kita sama-sama berusaha belajar dan memaknai dan
memahami bahasa persatuan Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer. Pembakuan Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.


Chaer, Abdul. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Hidayah, Nurul. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Garudhawacana, 2016.

Anda mungkin juga menyukai