MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KONSEP BAHASA DAN SASTRA
DOSEN PENGAMPU :
KELAS 1B
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada bapak
Andree Tiono Kurniawan elaku dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun penyusun tetap
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 2
C. TUJUAN....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 3
A. KESIMPULAN............................................................................................................ 7
B. SARAN......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 7
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagi sebagian besar bangsa Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua bahasa
pertarna kita adalah bahasa daerah kita masing masing sebagai bahasa kedua maka bahasa
Indonesia tidak digunakan sebagai bahasa dalam percakapan sehari hari, baik dirumah
maupun di luar rumah dalam berbahasa daerah kita takut melakukan kesalahan sebab
masyarakat yang sedaerah kita akan menegur kesalahan itu dan menganggap kita kurang
beradab. Tetapi dalam bahasa. Indonesia sering kali kita tidak takut melakukan kesalahan
sebab tidak akan adal anggota masyarakat yang akan menegur kesalahan itu, dan
menganggap kita kurang beradab.
Sikap sebagian besar dari kita seperti ini menyebabkan timbulnya kesan. Bahwa kita
belum berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai orang indonesia setidaknya di
bangku sekolah dasar, kita telah menggunakan bahasa indonesia, tetapi dengan sikap
“pokokya mengerti dan tanpa usaha untuk menggunakanya dengan baik maka itu adalah
wajar kalau pemerintah terus menerus melontarkan anjuran gunakanlah bahasa Indonesia
dengan baik dan benar kita sebagai orang Indonesia sudah seharusya mengindahkan
anjuran tersebut dengan cara lebih memperhatikan lagi pengunaan bahasa Indonesia..
Anggapan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu identik dengan bahasa indonesia
baku datang dari sebagian besar yang awam dalam bidang kebahasaan. Sebab bagi
mereka bahasa itu Cuma ada dua macam, yaitu “yang tinggi” dan “yang rendah”, Bahasa
tinggi digunakan dalam pendidikan dan oleh orang yang berpendidikan, sedangkan
bahasa yang rendah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di pasar dan
sebagainya. Padahal sesuai dengan fungsinya sebagai alat komunikasi dan bahasa itu
beragam atau bervarias. Maka yang baik
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, dasar ukuran, atau yang
menjadi standar.
Menurut B.Havranek dan Vilem Mathesius, bahasa baku adalah bentuk bahasa
yang telah dikondisikan, diterima, dan difungsikan sebagai model atau acuan
bagi masyarakat luas.
Gorys Keraf berpendapat bahwa bahasa baku adalah bahsa yang dianggap dan
diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa tersebut.
Diana Nababan (2008:44), bahwa “Bahasa baku Adalah kata-kata yang cara
pengucapannya dan penulisannya sesuai Dengan kaidah bahasa Indonesia
yang berlaku”.
Dari beberapa pengertian diatas jelaslah bahwa bahsa baku adalah bahasa yang
telah ditetapkan, diterima, dan difungsikan sebgai model atau contoh oleh masyarakat
luas.
Bahasa baku harus diterima oleh massyarakat luas karena dengan penerimaan
inilah bahasa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan da menyimbolkan
masyarakat bahsa baku tersebut.
3
C. KONTEKS PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA BAKU
Selalu menggunakan awalan me- atau ber- pada kata kerja yang menjadi
predikat di dalam kalimat. Misalnya:
Baku: memberitahukan.
Banyak hal yang berkaitan dalam rangka menyusun sebuah kalimat. Hal-hal itu
ada ialah ejaan, pilihan kata, pembentukan kata, pembentukan frase, dan tata. Bahasa.
Oleh karena itu, banyak hal yang menyebabkan sebuah kalimat menjadi tidak baku
1. Pelesapan Imbuhan
Imbuhan adalah awalan, sisipan, dan akhiran. Awalan dan akhiran sering
dilesapkan dalam penyusunan kalimat adalah sebagai berikut:
2. Pelesapan Awalan
Bentuk yang mengandung awalan me- atau meN- yang tidak dilesapkan
merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk yang awalan me- atau meN- yang
dilesapkan merupakan kalimat tidak baku.
Contoh:
Kalimat Baku
6
Awalan ber-
Bentuk-bentuk yang mengandung kata kerja berawalan kata kerja berawalan
ber- tanpa pelesapan merupakan kalimat baku, sedangkan bentuk-bentuk yang
mengandung awalan ber- dengan pelesapan merupakan kalimat tidak baku.
Contoh:
Kalimat Baku
1. Saya ingin bertanya, Pak?
Tidak baku
1. Saya ingin tanya Pak?
Awalan di-
Bentuk-bentuk yang mengandung kata kerja yang berawalan di- tanpa
pelesapan merupakan kalimat-kalimat baku, sedangkan bentuk-bentuk yang
mengandung kata di- yang dilesapkan merupakan kalimat tidak baku.
Contoh:
Kalimat Baku
1. Dua orang pemulung dihukum dua tahun.
6
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, dasar ukuran, atau yang
menjadi standar. Bahasa baku harus diterima oleh massyarakat luas karena
dengan penerimaan inilah bahsa baku mempunyai kekuatan untuk
mempersatukan da menyimbolkan masyarakat bahsa baku tersebut.
Ada empat fungsi dari bahasa Indonesia yang bakuyaitu: bahasa
Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu, bahasa Indoensia baku sebagai
penanda kepribadian bangsa, bahasa baku berfungsi sebagai penambah
wibawa bangsa dan bahasa Indonesia baku sebagai kerangka acuan.
Banyak hal yang berkaitan dalam rangka menyusun sebuah kalimat. Hal-
hal itu ada ialah ejaan, pilihan kata, pembentukan kata, pembentukan frase,
dan tata bahasa. Oleh karena itu, banyak hal yang menyebabkan sebuah
kalimat menjadi tidak baku.
B. SARAN
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, kami berharap agar kita yang
telah mengetahui bahasa baku baik dari segi makna maupun penggunaan
dalam kalimatnya dapat mengaplikasikan dan dapat meminimalisir kesalahan.
Mengingat betapa penting fungsi bahasa Indonesia dalam mempersatukan
ragam daerah marilah kita sama-sama berusaha belajar dan memaknai dan
memahami bahasa persatuan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA