Anda di halaman 1dari 12

BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Matakuliah

Ibu Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd

Oleh

Kelompok III

CHRISTOFFER H DAMANIK 5141121006

POLTAK P A TARIHORAN 5143121028

CHANDRA MARBUN 5141121005

IBNU AZMAN 5151121011

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan baik. Kami juga sangat
berterima kasih kepada Ibu Fitriani Lubis, S.Pd, M.Pd yang telah membimbing kami dalam menyusun
makalah ini.

Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui mengenai bahasa Indonesia baku dan
nonbaku serta penggunaannya baik di dalam proses pembelajaran maupun di dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada manusia yang sempurna. Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tanpa sengaja
dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 19 September 2016

Penulis,

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB IPENDAHULUAN. 1

1.1 Latar Belakang.. 1

1.2 Identifikasi Masalah 1

1.3 Pembatasan Masalah 1

1.4 Rumusan Masalah. 2

1.5 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN.3

2.1 Pengertian Bahasa Baku. . 3

2.2 Pengertian Bahasa Nonbaku. . 4

2.3 Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku. . 4

2.4 Fungsi Bahasa Baku. . 4

2.5 Fungsi Bahasa Nonbaku. . 5

2.6 Ciri-ciri Bahasa Baku dan Nonbaku. . 5

2.7 Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar. . 6

2.8 Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku . 6

BAB III PENUTUP. 10

3.1 Kesimpulan . 10

DAFTAR PUSTAKA. 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa
mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih
banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka
tidak mampu membedakan antara bahasa yang baku dan yang nonbaku. Pateda (Alwi, 1997:30) mengatakan
bahwa, Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga dalam situasi yang
tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku.

Slogan Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tampaknya mudah diucapkan, namun
maknanya tidak jelas. Slogan itu hanyalah suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab masih diartikan
bahwa di segala tempat kita harus menggunakan bahasa baku. Demikian juga, masih ada cibiran bahwa bahasa
baku itu hanya buatan pemerintah agar bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau berbahasa.
Manakah ada bahasa baku, khususnya bahasa Indonesia baku? Manalah ada bahasa Indonesia lisan baku?
Manalah ada masyarakat atau orang yang mampu menggunakan bahasa baku itu, sebab mereka berasal dari
daerah. Atau mereka masih selalu dipengaruhi oleh bahasa daerahnya jika mereka berbahasa Indonesia secara
lisan. Dengan gambaran kondisi yang demikian itu, di dalam bab ini dibahas tentang pengertian bahasa baku,
pengertian bahasa nonbaku, pengertian bahasa Indonesia baku, fungsi pemakaian bahasa baku dan bahasa
nonbaku. Terakhir, akan dibahas tentang ciri-ciri bahasa baku dan bahasa nonbaku, serta berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Pengertian bahasa baku.


2. Pengertian bahasa nonbaku.
3. Pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku.
4. Proses pembakuan bahasa.
5. Fungsi pemakaian bahasa baku dan nonbaku.
6. Ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.
7. Pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.

1.3 Pembatasan Masalah

1. Pengertian bahasa baku.


2. Pengertian bahasa nonbaku.
3. Pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku.
4. Fungsi pemakaian bahasa baku dan nonbaku.
5. Ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.
6. Pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar.
1.4 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud bahasa baku?


2. Apa yang dimaksud bahasa nonbaku?
3. Apa yang dimaksud bahasa Indonesia baku dan nonbaku?
4. Apa fungsi pemakaian bahasa baku dan bahasa nonbaku?
5. Apa ciri-ciri bahasa baku dan bahasa nonbaku?
6. Bagaimana pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan benar?

1.5 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian bahasa baku.


2. Untuk mengetahui bahasa nonbaku.
3. Untuk mengetahui pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku.
4. Untuk mengetahui fungsi pemakaian bahasa baku dan nonbaku.
5. Untuk mengetahui ciri-ciri bahasa baku dan nonbaku.
6. Untuk mengetahui cara pemakaian bahasa Indonesia baku dan nonbaku dengan baik dan
benar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Baku

Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan seseorang dengan yang
lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai
alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Pada kaidah bahasa Indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa tidak baku.

Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam bahasa Inggris, dalam dunia ilmu
bahasa atau linguistik pertama sekali diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus
Aliran Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek dan Vilem Mathesius merumuskan pengertian
bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telahdikodifikasi,
diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.

Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya telah ditentukan oleh negara.
Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Baku atau standar beranggapan adanya
keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan
acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada
bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering
digunakan pada sistem pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi.
Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa tidak baku dan
sesuka hati.

Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar dan digunakan oleh suatu
masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau standar itu harus diterima dan berterima bagi masyarakat
bahasa.

2.2 Pengertian Bahasa Nonbaku

Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di
lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar,
dan tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai
dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.
2.3 Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi,
diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bahasa Indonesia
nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan
sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

2.4 Fungsi Bahasa Baku

Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:15) bahasa baku mendukung empat fungsi, yaitu:

1. Fungsi pemersatu. Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap
masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi dengan
masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur
berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka
menjadi satu masyarakat bangsa.
2. Fungsi pemberi kekhasan. Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari bahasa yang
lain. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional
masyarakat bahasa yang bersangkutan.
3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau
prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku
sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
4. Fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya
norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu menjadi tolak ukur
bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau golongan.

2.5 Fungsi Bahasa Nonbaku

Bahasa nonbaku adalah bahasa yang digunakan dalam kehidupan santai (tidak resmi) sehari-hari yang biasanya
digunakan pada keluarga, teman, dan di pasar. Fungsi penggunaan bahasa nonbaku adalah untuk
mengakrabkan diri dan menciptakan kenyamanan serta kelancaran saat berkomunikasi (berbahasa).

2.6 Ciri-ciri Bahasa Baku dan Nonbaku

1. A. Ciri Bahasa Baku


Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan
yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
2. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain
yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk
akal.
3. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan sampai taraf
tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau
penyeragaman variasi bahasa.

Ciri-ciri lain bahasa baku adalah:

1. tidak terpengaruh bahasa daerah;


2. tidak dipengaruhi bahasa asing;
3. bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;
4. pemakaian imbuhannya secara eksplisit;
5. pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;
6. tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

B. Ciri Bahasa Nonbaku


Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:

1. walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang sama;
2. dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman;
3. dapat terpengaruh oleh bahasa asing;
4. digunakan pada situasi santai/tidak resmi;

2.7 Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar

Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan fungsi pemakaian yang berbeda.
Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa itu saling berkait. Bahasa Indonesia baku berciri seragam,
sedangkan ciri bahasa Indonesia nonbaku beragam. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang
dibakukan atau yang dianggap baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian,
pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa atau
gramatikal bahasa baku.

Sebaliknya, pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang tidak
mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku, melainkan kaidah gramatikal nonbaku. Pemakaian bahasa
Indonesia baku dengan baik adalah pemakaian bahasa Indonesia yang mengikuti atau sesuai dengan fungsi
pemakaian bahasa baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan baik adalah pemakaian bahasa yang
tidak mengikuti atau sesuai dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia nonbaku.

Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun nonbaku saling mendukung dan
saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian bahasa Indonesia yang baik, tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis
ada pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep yang benar adalah pemakaian
bahasa yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar atau sebaliknya.
2.8 Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku

Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak baku. Berikut ini adalah daftar kata-kata
baku bahasa Indonesia yang disusun secara alfabetis.

N Kata Baku Kata Nonbaku


o

1. Aktif aktip, aktive


2. Alquran Al-Quran, Al-Quran, Al Quran
3. Apotek Apotik
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. Doa doa
8. Efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. Elite Elit
1 e-mail email, imel
0.
1 Februari Pebruari, February
1.
1 Foto Photo
2.
1 Fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi
3.
1 Hakikat Hakekat
4.
1 Ijazah ijasah, izajah
5.
1 Izin Ijin
6.
1 Jadwal Jadual
7.
1 Jumat Jumat
8.
1 Karena Karna
9.
2 Karismatik Kharismatik
0.
2 Kreatif kreatip, creative
1.
2 Lembap Lembab
2.
2 Lubang Lobang
3.
2 Maaf maaf
4.
2 Makhluk Mahluk
5.
2 Mukjizat mujizat
6.
2 Napas Nafas
7.
2 Nasihat Nasehat
8.
2 Objek Obyek
9.
3 Provinsi propinsi, profinsi
0.

Contoh kalimat baku dan tidak baku

1. A. Kalimat Tidak Baku


a. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
b. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
c. Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
d. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
e. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.
f. Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.

B. Kalimat Baku
i. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
ii. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
iii. Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
iv. Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
v. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.
vi. Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengembangan kota.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa manusia dapat
menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku
dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa standar atau pokok yang digunakan oleh masyarakat
pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku,
dan biasanya digunakan pada lingkungan atau keadaan tidak resmi.

Bahasa Indonesia juga memiliki bahasa baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku pada umumnya sesuai
dengan pola SPOK dan biasanya dipelajari di sekolah dan digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi.
Begitupun dengan bahasa Indonesia nonbaku.

Masing-masing bahasa baku dan nonbaku memiliki fungsi dan ciri yang berbeda. Baik itu bahasa Indonesia baku
dan nonbaku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Cavi. 2007. Linguistik. (http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2139737-kata-baku-dan-tidak-


baku/#ixzz2LAFl0NSl)

Keraf, G. 1991. Tatabahasa Indonesia Rujukan Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Menengah. Jakarta:
Gramedia.

Marmoet. 2010. Bahasa Baku dan Tidak Baku. (http://marmoet5.blogspot.com/2010/10/bahasa-baku-


dan-tidak-baku.html)

Anda mungkin juga menyukai