PENGAMALAN SILA KE 4
KELOMPOK 3
1. FELADRIANA
2. MARDEBI SOBUBER
3. YUNITA ARWIMBAR
4. LIDIA IRNA
5. WONSELINA GIYAI
6. DINAR ALHALIANTI
7. RIZKY PRATAMA
8. YUPITE LAMBE
BUNYI SILA KE EMPAT
1.kita diminta untuk menjunjung tinggi kehormatan dan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. Namun praktiknya masih ada dari
mereka yang merendahkan orang lain, berlaku tidak adil, tidak jujur, dan masih suka menipu sesamanya.
2.mengamanatkan bahwa dalam nilai-nilai yang dikandungnya tersebut melarang setiap individu untuk memaksakan kehendaknya
terhadap orang lain karena pada dasarnya setiap individu mempunyai kedudukan yang sama. Jadi tidak dibenarkan adanya tindakan
yang semena-mena karena misalnya disebabkan oleh posisi kedudukan yang lebih tinggi dari yang lainnya. Hal semacam ini masih
sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat kita.
3. juga menyatakan bahwa di dalam mengambil suatu keputusan hendaknya mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa masih ada di antara pengambil keputusan yang karena punya wewenang akhirnya mengambil
suatu keputusan yang tidak pro rakyat tapi hanya demi memenuhi kepentingan golongan tertentu. Ini mengindikasikan bahwa masih
ada terjadi penyalahgunaan wewenang yang cenderung korup, yang pada akhirnya akan merugikan banyak pihak.
4. mengingatkan pula agar semua pihak untuk menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah. Jadi tidak dibenarkan adanya kesewenang-wenangan pihak tertentu terhadap pihak lain yang cenderung mengabaikan
keputusan yang telah ditetapkan
Temukan hubungan antara sila ke- 4 dan peran
dalam fungsi pemerintah
Saat sedang rapat atau diskusi kita harus menghargai pendapat orang lain, tidak memaksakan pendapat atau opini kita
yang harus benar dan tidak boleh egois saat pendapat kita di tolak agar rapat atau diskusi dapat berjalan dengan baik
untuk menhasilkan keputusan bersama.
Saat ada masalah/konflik yang terjadi kita harus menyelesaikannya dengan cara musyawarah, kita tidak boleh
menghakimi sendiri.
Ketikdakadilan hukum : Penyimpangan kasus dari sila keempat ini adalah ketikdakadilan hukum bagi pejabat dan kaum
bawah. Buktinya beberapa tahun silam orang yang dikataka mencuri buah seperti semangka dan kakao harus
mendekam di balik jeruji besi mulai dari ancaman 1 hingga 5 tahun, hanya karena mencuri kakao seharga 2000 rupiah
saja. Sedangkan para pejabat yang sudah menelan uang milik negara milyaran rupiah hanya ditahan selama 1-2 tahun
bahkan tidak diselidiki. Hal ini memang ironis tapi memang ada di Indonesia, merupakan salah satu pelangagran berat
pancasila.
Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku, ras, agama, dll Sangat disayangkan jika Indonesia ini memiliki
beragam suku namun masyarakatnya masih banyak yang belum bisa berkembang dengan baik. Contohnya saja adanya
larangan seseorang yang beragama dan suku minoritas yang dilarang menduduki suatu jabatan hanya karena tidak
seagama atau tidak satu suku.