Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INDONESIA BAKU,TANTANGAN , SERTA PENGEMBANGANNYA


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
Liga Febriana,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6


ANGGOTA :
1.PRETY DWI APRILIA NIM: 2261201037
2.YUNITA PUTRI SHALSABILLA NIM : 2261201108
3.SYAHIRA SHANAZ GIFFANI NIM: 2261201093

KELAS A
MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


YASASAN PENDIDIKAN PERSADA BUNDA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “BAHASA INDONESIA
BAKU” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas matakuliah bahasa Indonesia
. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan terima kasih
kepada bapak Supriadi S.pd, M.pd selaku dosen pembimbing mata kuliah bahasa
Indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun kami sebagai penyusun
tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi
acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

PEKANBARU,20 SEPTEMBER 2022


DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR …………………………………………………………… i

DAFTARISI ………………………….………………………………………… ii

BAB1PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1

1.1. LatarBelakang ……………………………………………………. 1

1.2. RumusanMasalah ……………………………………………………. 2

1.3. TujuanPenelitian ……………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………. 3

2.1. Pengertian Bahasa Baku …………………………………………… 3

2.2. Fungsi Bahasa Baku …………………………………………….. 4

2.3. Ciri - Ciri Bahasa Baku …...........................……………………………. 5

2.4. Cara Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Dengan Baik Dan Benar ……....... 7

BAB III PENUTUP …..............................................................……………………. 11

3.1. Kesimpulan ...........................................…………………………………. 11

3.2. Saran ….................................…………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun
pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan
makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat
berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka tidak mampu
membedakan antara bahasa yang baku dan yang nonbaku. Pateda (Alwi, 1997:30) mengatakan
bahwa, “Kita berusaha agar dalam situasi resmi kita harus berbahasa yang baku. Begitu juga
dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha menggunakan bahasa yang baku.”
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara yang ditetapkan
sehari setelah hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
pasal 36 UUD 1945, sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan
dalam mengelola Negara dalam situasi formal, seperti interaksi di kantor-kantor, di sekolah-
sekolah, pidato dan ceramah serta secara tertulis dalam buku. Namun tidak semua orang
menggunakan tatacara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa
Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan. Oleh karena itu pengetahuan tentang
bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang
akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita
sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam
bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan
standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang dibahas:
1. Apa yang dimaksud bahasa baku?
2. Pengertian bahasa indonesia baku?
3. Fungsi pemakaian bahasa baku?
4. Ciri – ciri bahasa baku ?
5. Pemakaian bahasa indonesia baku dengan baik dan benar ?

1.3.TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa baku.
2. Untuk mengetahui pengertian bahasa indonesia baku.
3. Untuk mengetahui fungsi pemakaian bahasa baku.
4. Untuk mengetahui ciri – ciri bahasa baku.
5.Untuk mengetahui cara pemakaian bahasa indonesia baku dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bahasa Baku
Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan seseorang
dengan yang lainnya. Pada kaidahnya bahasa indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu
bahasa baku dan bahasa tidak baku. Bahasa baku yaitu kata atau kalimat yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Pedoman yang digunakan adalah (KBBI), Pedoman Pembentukan
Istilah, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dialek yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
disebut bahasa tidak baku. Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard
language dalam bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama sekali
diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926.
Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya telah
ditentukan oleh negara. Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Baku atau
standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa
pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat.
Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa
tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan
negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara itu, di
dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa tidak baku dan
sesuka hati.
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakat Indonesia secara luas.
Contoh pada Undang-undang dasar :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa baku, dan
merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara
luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
2.2. Fungsi Bahasa Baku
Secara umum, fungsi bahasa baku adalah sebagai berikut :
1. Sebagai fungsi pemersatu, Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah.
Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat
berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku
memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian,
bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa.
2. Sebagai fungsi pemberi kekhasan, Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari
bahasa yang lain atau satu negara dengan negara lainnya berbeda, karena itu digunakan
sebagai salah satu ciri dari suatu negara. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat
perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan.
3. Fungsi pembawa kewibawaan. Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa
atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku
sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
4. Sebagai fungsi kerangka acuan. Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa
dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu
menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau golongan.
2.3. Ciri – Ciri Bahasa Baku
Secara umum ciri- ciri bahasa baku, antara lain :
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah
Contoh : Baku - Tidak Baku
Saya - Gue
Ayah - Bokap
Merasa - Ngerasa
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing
Contoh : Baku - Tidak Baku
Banyak guru - banyak guru - guru
Itu benar - itu adalah benar
Kesepakatan lain - dimantapin
3. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
Contoh : Baku - Tidak Baku
Bagaimana - gimana
Begitu - gitu
Tidak - nggak/gak
4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit
Contoh : Baku - Tidak Baku
Anak itu menangis - anak itu nangis
Ia mendengarkan radio - ia dengarkan radio
Kami bermain bola di lapangan - kami main bola di lapangan
5. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
Contoh : Baku - Tidak Baku
Siapa namamu ? - siapa namanya ?
Dan lain sebagainya - dan sebagainya
Sehubungan dengan - sehubungan
6. Tidak mengandung makna ganda, tidak rancu
Contoh : Baku - Tidak Baku
Menghemat waktu - mempersingkat waktu
Mengatasi berbagai ketinggalan - mengejar ketinggalan
7. Tidak mengandung arti pleonasme
Contoh : Baku - Tidak Baku
Para juri - para juri - juri
Hadirin - pada hadirin
Pada zaman dahulu - pada zaman dahulu kala
8. Tidak menganduk hiperkorek
Contoh : Baku - Tidak Baku
Khusus - husus
Sabtu - saptu
Akhir - ahir
9. Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang paling sedikit memperlihatkan ciri
kedaerahan.
10. Sistem bunyinya lebih kompleks.
11. Bahasa baku cenderung juga berbeda dari bahasa non baku dalam hal kaidah pemberian
tekanan pada kata.
2.4. Cara Pemakaian Bahasa Indonesia Baku Dengan Baik Dan Benar
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang dianggap
baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian bahasa
Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa
atau gramatikal bahasa baku. Sebaliknya pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar
adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku,
melainkan kaidah gramatikal bahasa nonbaku.
Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa
yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku. Pemakaian bahasa Indonesia
nonbaku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi dan ciri
kode bahasa Indonesia nonbaku. Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia
baik baku maupun nonbaku saling mendukung saling berkait. Konsep yang benar adalah
pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar.
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Kita harus
memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh karena itu, unsur
umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran
kita tidak boleh diabaikan.
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Ada empat
hal yang harus diperhatikan, yaitu: tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Pengetahuan
atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam penggunaan bahasa lisan dan tulisan.
Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki dalam penggunaan bahasa tulis. Tanpa
pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita akan mengalami kesulitan dalam bermain dengan
bahasa.
Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar:
1. Tata bunyi (fonologi), misalnya bunyi f,v,dan z. contao kata-kata yang benar adalah fajar,
motif, aktif, variabel, vitamin,devaluasi, zakat, izin, bukan pajar, motip, aktip, pariabel,
pitamin, depaluasi, jakat, ijin. Masalh lafal juga termasuk aspek tata bunyi. Pelafalan yang
benar adalah kompleks, transmigrasi, ekspor, bukan komplek, tranmigrasi, ekspot.
2. Tata bahasa (kata dan kalimat) misalnya, bentuk kata yang benar adalah ubah, mencari,
terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawabkan, bukan obah, rubah, robah, nyari,
kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban.
3. Aspek kosa kata (termasuk istilah), kata-kata seperti bilang, kasih, entar, dan udah lebih
baik diganti dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah dalam penggunaan
bahasa yang benar. Dalam peristilahan, istilah dampak (impact), bandar udara, keluaran
(output) dipilih sebagai istilah yang benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil.
4. Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, system, objek, jadwal, kualitas, dan
hierarki.
5. Dari segi maknanya, penggunaan bahas ayang benar bertalian dengan ketepatan
menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak
tepat jika digunakan kata yang sifatnya konotatif (kiasan).
Contoh kata baku dan tidak baku, antara lain :
Contoh : Kata Baku - Kata Non Baku
Aktif - aktip, aktive
Apotek - apotik
Cabai - cabe, cabay
Fotokopi - foto copy, photo copy, photo kopi
Contoh kalimat baku dan tidak baku, antara lain :
a. Kalimat Baku
1. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
2. Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.
3. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
b. Kalimat Tidak Baku
1. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
2. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
3. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Dengan bahasa
manusia dapat menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Pada bahasa terdapat dua
ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa nonbaku. Bahasa baku merupakan bahasa standar
atau pokok yang digunakan oleh masyarakat pada suatu negara. Sedangkan bahasa nonbaku
adalah bahasa yang berbeda dengan struktur atau gaya baku, dan biasanya digunakan pada
lingkungan atau keadaan tidak resmi.
Bahasa Indonesia baku pada umumnya sesuai dengan pola SPOK dan biasanya
dipelajari di sekolah dan digunakan pada lingkungan dan keadaan yang resmi.
3.2. Saran
Setelah membaca karya tulis ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman
– teman agar pembuatan makalah kedepannya lebih baik. Dan kami mengharapkan agar
kiranya bahasa indonesia baku dan non baku sebaiknya digunakan dan dipakai dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://www.ebahasaindonesia.com/2014/11/definisi-fungsi-dan-ciri-ciri-bahasa.html ( di akses
pada tanggal 27 september 2015 )
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_baku ( di akses pada tanggal 27 september 2015 )
http://materi-pelajaran-smk.blogspot.com/2015/04/pembahasan-lengkap-bahasa-baku-dan-
contohnya.html ( di akses pada tanggal 27 september 2015 )

Anda mungkin juga menyukai