Anda di halaman 1dari 60

JURNAL PENYESUAIAN

KELOMPOK1 :
f5

1
MATERI
» Jurnal Penyesuaian
» Dasar Pembukuan
» Contoh Soal
»
1.

HAL : 2
MENGAPA PERLU
PENYESUAIAN
Jumlah angka pada setiap rekening yang terdapat di Neraca Saldo,
terkadang tidak semuanya menunjukkan jumlah yang seharusnya.
Penyesuaian angka-angka tersebut dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
menyusun jurnal penyesuaian berdasarkan data yang disediakan.
Tahapan berikutnya adalah penyesuaian dengan bantuan daftar yang
disebut Neraca Lajur (worksheet).

HAL : 3
JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut
dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi
Jurnal yang dibuat setelah dilakukan penyesuaian neraca saldo setelah
penutupan kembali
Jurnal yang dibuat karena adanya ketidaksesuaian antara akun–akun
(perkiraan–perkiraan) pada neraca saldo dan keadaan yang sebenarnya
Bersifat opsional, boleh dilakukan boleh tidak

HAL : 4
JURNAL PENYESUAIAN
Neraca saldo harus disesuaikan dahulu, karena alasan berikut :
§ Adanya rekening campuran (Mixed Account) yaitu
Rekening yang sebagian merupakan harta dan
sebagian lagi merupakan rekening biaya.
§ Adanya kesalahan yang masih harus dikoreksi

HAL : 5
TUJUAN JURNAL
PENYESUAIAN
Agar pencatatan transaksi dilakukan secara konsisten
Untuk menyakinkan kewajaran penyajian harta, kewajiban, dan modal.
Menjaga konsistensi dengan buku pedoman akuntansi berkaitan dengan pos-
pos transitoris
Menghindari kesalahan atau kerepotan berkaitan dengan pos-pos antisipasi

HAL : 6
JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal Penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data
penyesuaian akhir periode
Dilakukan pada hari pertama pada periode berikutnya.
Contoh
§ Perusahaan melakukan penutupan buku dan penyusunan laporan keuangan periode
31 Desember 2009 maka jurnal penyesuaian kembali dibuat pada tanggal 1
Januari 2010.

HAL : 7
AKUN YANG PERLU
PENYESUAIAN
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterima
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin, dll
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
8. Persediaan Barang dagangan

HAL : 8
AKUN YANG PERLU
PENYESUAIAN
1. Perlengkapan (Supplies)
2. Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
3. Pendapatan diterima di muka (Deferred Income)
4. Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Income)
5. Beban yang masih harus di bayar (Accrued Expense)
6. Penyusutan aktiva tetap (Depreciation)
7. Penyediaan barang dagang (Merchandise inventory)

HAL : 9
AKUN YANG PERLU
PENYESUAIAN
Beban dibayar di muka (Prepaid Expense)
§ Dicatat sebagai harta
§ Dicatat sebagai beban
Pendapatan diterima di muka (Deferred Income)
§ Dicatat sebagai utang
§ Dicatat sebagai pendapatan

HAL : 10
DASAR PENCATATAN
AKUNTANSI
Pelaporan Pendapatan dan Beban
§ Accrual Basis (Dasar Waktu)
§ Cash Basis (Dasar Tunai)

HAL : 11
ACCRUAL BASIS
Pendapatan dicatat ketika jasa diberikan
Biaya dicatat ketika terjadi

HAL : 12
ACCRUAL BASIS
Akuntansi mengakui pengaruh transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi
Pendapatan dilaporkan pada saat perolehan
Beban dilaporkan pada saat timbul
Pendapatan dan Beban sangat sesuai untuk ditandingkan dalam menentukan
laba
Memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi
Menghasilkan informasi yang lebih lengkap
Digunakan di Indonesia

HAL : 13
ACCRUAL BASIS
Bila terjadi transaksi
§ pemberian jasa,
§ penjualan barang atau
§ pengeluaran biaya,
maka transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan sebagai
§ pendapatan, atau
§ biaya tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau
dikeluarkan.

HAL : 14
ACCRUAL BASIS
Konsep dasar yang digunakan
§ Periode Akuntansi (The Accounting Period)
§ Prinsip Pendapatan (Revenue Principle)
§ Prinsip penandingan (Matching Principle)

HAL : 15
KONSEP TIME PERIOD
Mengharuskan informasi akuntansi dilaporkan pada interval waktu yang
biasa
Rekening (akun) diperbarui di akhir setiap periode akuntansi

HAL : 16
ACCOUNTING PERIOD
Bisnis menyiapkan laporan keuangan untuk periode tertentu untuk evaluasi
kinerja
Periode akuntansi = satu tahun
§ Calendar year (1 January – 31 December)
§ Fiscal year
akhir periode merupakan titik terendah aktivitas bisnis dalam tahun
tersebut
Interim periods
§ Laporan keuangan kurang dari satu tahun

HAL : 17
ACCOUNTING PERIOD
Praktek Akuntansi mengadopsi suatu periode waktu artifisial untuk
melakukan evaluasi kinerja
Konsep ini menyatakan bahwa informasi akuntansi perlu disajikan secara
periodik, sesuai asumsi Periodicity
Interaksi dengan prinsip pengakuan pendapatan dan matching principle
Mengharuskan dilakukan pengukuran pendapatan secara akurat pada
setiap periode

HAL : 18
REVENUE PRINCIPLE
Kapan mencatat pendapatan (revenue) ?
§ Pada saat dibayarkan
Berapa jumlah pendapatan yang harus dicatat?
§ Sebesar nilai barang atau jasa yang diberikan
kepada pelanggan
Bilamana Pendapatan diakui?
§ Pada saat kepemindahan kepemilikan transfer of
title.
Pengakuan pendapatan dan
penerimaan kas tidak harus
terjadi pada saat uang sama.
HAL : 19
MATCHING PRINCIPLE
Prinsip menandingkan antara Beban dan Pendapatan
Matching principle adalah pencatatan Beban.
Beban adalah berkurangnya harta dan atau timbulnya kewajiban dalam
proses perolehan Pendapatan.
Beban diakui ketika manfaat atas beban tersebut diterima.

HAL : 20
CASH BASIS

HAL : 21
CASH BASIS
Pencatatan akuntansi dilakukan apabila telah terjadi penerimaan atau
pengeluaran kas.
§ Pendapatan/Revenue dilaporkan ketika kas diterima
§ Beban/Expense dilaporkan ketika kas dibayarkan
§ Pendapatan dan Beban Tidak senantiasa ditandingkan

HAL : 22
CONTOH
Pada Januari 2002, perusahaan asuransi “Prensa” menjual polis asuransi
kesehatan 3 tahun kepada klien.
Dalam kontak disebutkan, klien harus membayar $150,000 in advance.
Biaya tahunan sebesar $20,000.
What is the income or loss?

HAL : 23
SOLUSI

HAL : 24
SOLUSI

HAL : 25
TRANSAKSI IMPLISIT
Sebagaian besar transaksi dicatat pada saat kejadian. Namun beberapa
transaksi diakui pada akhir periode akuntansi.
Transaksi ini dikenal sebagai transaksi yang bersifat implisit
Adalah peristiwa yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu serta ada
bukti pendukung bahwa transaksi tersebut telah terjadi.
Pengakuan dilakukan dengan melakukan jurnal penyesuaian pada akhir
periode akuntansi
Contoh: Depresiasi

HAL : 26
TRANSAKSI EKSPLISIT
Transaksi yang bersifat eksplisit,
§ penerimaan dan pengeluaran kas,
§ pembelian secara kredit,
§ penjualan secara kredit,
§ secara keseluruhan hampir merupakan jurnal transaksi
rutin harian
Setiap pencatatan transaksi didukung oleh dokumen sumber

HAL : 27
PROSES JURNAL
PENYESUAIAN
Setiap jurnal penyesuaian akan mempengaruhi
setidaknya satu perkiraan rugi laba (beban atau
pendapatan) dan satu perkiraan neraca (harta
atau kewajiban).
Dipersiapkan pada akhir periode akuntansi
Penetapan:
§ Pendapatan pada periode ketika dibayarkan
§ Biaya pada periode ketika terjadi
Mempengaruhi akun asset and liability
Diperlukan untuk mengukur :
§ Net Income
§ Assets & Liabilities

HAL : 28
ATURAN JURNAL
PENYESUAIAN

HAL : 29
KAS
Uang kas perusahaan pada umumnya disimpan di bank.
Pengambilan sewaktu-waktu dapat dilakukan dengan menggunakan cek.
Pada akhir periode tertentu, bank akan melaporkan kepada perusahaan
saldo terakhir.
Biasanya akan terjadi perbedaan saldo antara catatan perusahaan dengan
laporan bank.
Perbedaan tersebut, bisa terjadi karena terdapat transaksi yang belum
dicatat salah satu pihak tetapi sudah dicatat pihak yang lain.

HAL : 30
KAS
Transaksi yang telah dicatat oleh bank namun belum dicatat perusahaan;
§ pembebanan biaya administrasi bank
§ pemberian pendapatan bunga oleh bank
§ penagihan piutang oleh bank
§ pelunasan utang perusahaan oleh bank
Transaksi yang telah dicatat oleh perusahaan, namun belum dicatat bank;
§ Setoran ke bank yang masih dalam perjalanan.
§ Cek dalam peredaran
§ Kesalahan pencatatan oleh perusahaan

HAL : 31
KAS -- JURNAL

HAL : 32
PIUTANG
Penyebab;
a) Piutang yang harus dihapus,
b) Kesalahan pencatatan,
c) Kelupaan pencatatan.

HAL : 33
PIUTANG -- JURNAL

HAL : 34
BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Pembayaran dimuka atas biaya-biaya
Dicatat sebagai Aktiva
Jurnal Penyesuaian mencatat sejumlah uang yang digunakan sebagai biaya

HAL : 35
CONTOH – PENDEKATAN
HARTA
Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000
pada tanggal 12 Januari.
Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali.
Sehingga, beban iklan untuk bulan ini adalah (2 kali) =
2/10 x Rp 90.000 = Rp 18.000

HAL : 36
CONTOH – PENDEKATAN
BEBAN
Dibayar iklan untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp 90.000
pada tanggal 12 Januari.
Iklan yang telah menjadi beban bulan ini adalah 2 kali.
Sehingga, iklan yang belum adalah 8 kali.
Iklan dibayar di muka (8 kali) = 8/10 x Rp 90.000 = Rp
72.000

HAL : 37
PERLENGKAPAN
Diketahui saldo perlengkapan salon pada Neraca
Saldo Rp. 293.000.
Penyesuaian; Perlengkapan yang tersisa pada 31
Januari adalah Rp 45.000.
Sehingga, perlengkapan yang dipakai bulan ini
atau Beban Perlengkapan = Rp 293.000 – Rp
45.000 = Rp 248.000.

HAL : 38
DEPRESIASI (PENYUSUTAN)
Plant assets
§ Adalah aset yang berwujud (tangible) dan berumur
panjang yang digunakan dalam operasi bisnis
Penyusutan
§ Alokasi biaya plant asset untuk membiayai selama
masa penggunaan aset
§ Tanah tidak dikenai penyusutan

HAL : 39
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Aktiva Tetap seperti Peralatan Kantor, Kendaraan,
Gedung, Mesin, dan lain-lain disusutkan sebagai
konsekuensi logis bahwa aktiva tetap tersebut
telah digunakan untuk aktivitas perusahaan.
Penyusutan aktiva tetap menggunakan akun
kontra yaitu seperti akumulasi penyusutan
peralatan kantor, akumulasi penyusutan
kendaraan dan lain-lain.
Besaran penyusutan bisa diperoleh dari %
tertentu, metode tertentu (metode garis lurus,
jumlah angka tahun), dan lain-lain.

HAL : 40
CONTOH
Peralatan Salon penyusutannya ditetapkan 12%
per tahun.
Peralatan Salon saldonya adalah Rp 2.200.000.
sehingga, Penyusutan peralatan salon bulan ini
adalah (12% / 12) x Rp 2.200.000 Rp 22.000.

HAL : 41
AKUMULASI PENYUSUTAN
Contra asset
§ Normal credit balance
§ Selalu dipasangkan dengan akun yang terkait
Merupakan jumlah dari seluruh penyusutan yang
dicatat dalam plant asset
Holds sum of all depreciation recorded on a plant
asset
Nilai buku :
§ Biaya dikurangi akumulasi penyusutan

HAL : 42
ACCRUED EXPENSES
Merupakan beban yang masih harus dibayar
Merupakan lawan / kebalikan dari biaya yang
dibayar dimuka
Beban yang masih harus dibayar merupakan
sejumlah beban yang menurut waktunya harus
diakui (ditanggung) sebagai beban pada periode
akuntansi yang bersangkutan.
Namun, karena alasan-alasan tertentu pembayaran
beban tersebut belum dilakukan.
Beban tersebut merupakan utang bagi perusahaan.

HAL : 43
ACCRUED EXPENSES
Contoh:
Diketahui perusahaan belum membayar gaji
sebesar Rp 90.000.

HAL : 44
PENDAPATAN DITERIMA
DIMUKA
Terkadang pelanggan memberikan pembayaran terlebih
dahulu, padahal jasanya belum diberikan oleh
perusahaan.
Contoh: Sewa selama tiga bulan sebesar Rp 360.000 diterima
pada tanggal 1 Januari. Pada tanggal 31 Januari, hanya
Rp 120.000 yang dapat dibukukan sebagai pendapatan.

HAL : 45
PENDAPATAN DITERIMA
DIMUKA
Pendapatan tersebut, terkadang langsung diakui sebagai
pendapatan (pendekatan akrual/accrual bases).
Penjelasan di atas adalah pendekatan kas (cash bases).
Sehingga, Sewa diterima dimuka = Rp 360.000 – Rp
120.000 = Rp 240.000

HAL : 46
RINGKASAN

HAL : 47
LATIHAN

HAL : 48
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
1. Ikhtisar Rugi Laba
2. Harga Pokok Penjualan
3. Tanpa di Jurnal

Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
Persediaan Barang Dagang Rp. 11.250.000 (D)
Pembelian Rp. 15.000.000 (D)
Ongkos Angkut Pembelian Rp. 500.000 (D)
Retur Pembelian Rp. 1.000.000 (K)
Potongan Pembelian Rp. 750.000 (K)

Data Penyesuaian 31 Desember 1990


Nilai Persediaan barang akhir sebesar Rp. 12.500.000

HAL : 49
1. Penyesuaian Metode Ikhtisar Rugi/Laba

Tanggal Keterangan Debet Kredit


31 Des’ 90 Ikhtisar R/L Rp. 11.250.000
Persediaan Awal Rp. 11.250.000

Persediaan Akhir Rp. 12.500.000


Ikhtisar R/L Rp. 12.500.000

2. Penyesuaian Metode Harga Pokok Penjualan


Tanggal Keterangan Debet Kredit
31 Des’90 Harga Pokok Penjualan Rp. 26.250.000
Persediaan Barang awal Rp. 11.250.000
Pembelian Rp. 15.000.000
Ongkos Angkut Pembelian Rp. 500.000

Persediaan Barang Akhir Rp. 12.500.000


Retur Pembelian Rp. 1.000.000
Potongan Pembelian Rp. 750.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 14.250.000

HAL : 50
PERSEDIAAN PERLENGKAPAN

Mencatat Persediaan Perlengkapan

Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Perlengkapan Toko Rp. 1.250.000 (D)
Perlengkapan Kantor Rp. 2.000.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 1990


Nilai Perlengkapan Toko Pada akhir periode Rp. 750.000
Perlengkapan Kantor yang telah terpakai Rp. 1.300.000

HAL : 51
Ayat Penyesuaian, 31 Desember 1990

Tanggal Keterangan Debet Kredit


31-12-90 B. Perlengkapan Toko Rp. 500.000
Perlengkapan Toko Rp. 500.000
(1.250.000 - 750.000)

B. Perlengkapan Kantor Rp. 1.300.000


Perlengkapan Kantor Rp. 1.300.000

HAL : 52
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Gedung Rp. 10.000.000 (D)
Akumulasi Penyusutan Gedung Rp. 2.000.000 (K)
Inventaris Rp. 6.000.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 1990


Gedung disusutkan 10 % dari harga Beli
Inventaris disusutkan sebesar Rp. 500.000

Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990

No. Keterangan Debet Kredit


1 Biaya Peny. Gedung Rp. 1.000.000
Akum. Peny. Gedung Rp. 1.000.000

2 Biaya Peny. Inventaris Rp. 500.000


Akum. Peny. Inventaris Rp. 500.000

HAL : 53
BIAYA-BIAYA YG MASIH HARUS DIBAYAR
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Biaya Gaji
No. Rp. 400.000 (D)
Keterangan Debet Kredit
Pajak Penghasilan
1 Biaya Gaji Rp. 150.000 (D)
Rp. 20.000
Gaji ymh dibayar Rp. 20.000

2 Pajak Penghasilan Rp. 25.000


Data Penyesuaian 31 Desember
PPh ymh dibayar
1990 Rp. 25.000
Gaji yang terutang sebesar
(175.000 - 150.000) Rp. 20.000

Taksiran Pengahasilan Rp. 175.000


Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990

HAL : 54
PENDAPATAN YG MASIH HARUS DITERIMA

Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
No. Keterangan Debet Kredit
Pendapatan
1 Bunga
Bunga ymh diterima Rp. Rp. 20.000 (K)
50.000
Pendapatan Bunga Rp. 20.000

Data Penyesuaian 31 Desember 1990


Bunga yang belum diterima sebesar Rp. 20.000

Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990

HAL : 55
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.620.000 (D)
Biaya Sewa Rp. 1.200.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 1990


Asuransi yang telah dibayar untuk 3 tahun dimulai 1 Januari 1990
Kontrak Sewa selama 2 Tahun dimulai awal Juli 1990
Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990

No. Keterangan Debet Kredit


1 Biaya Asuransi Rp. 540.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 540.000
(1.620.000 x 1/3)

2 Sewa dibayar dimuka Rp. 900.000


Biaya Sewa Rp. 900.000
(18/24 x 1.200.000)

HAL : 56
PENDAPATAN YG DITERIMA DIMUKA
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Bunga diterima dimuka Rp. 1.200.000 (K)
Pendapatan Sewa Rp. 4.800.000 (K)

Data penyesuaian 31 Desember 1990


Bunga yang telah diterima untuk masa 1 tahun dimulai 1 Maret 1990
Sewa yang telah dicatat dimulai awal agustus 1990

Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990


No. Keterangan Debet Kredit
1 Bunga diterima dimuka Rp. 1.000.000
Pendapatan Bunga Rp. 1.000.000
(10/12 x 1.200.000)
2 Pendapatan Sewa Rp. 2.800.000
Sewa diterima dimuka Rp. 2.800.000
(5/12 x 4.800.000)

HAL : 57
PENAKSIRAN PIUTANG TAK TERTAGIH
Contoh :
Neraca Saldo, 31 Desember 1990
No. Keterangan Debet Kredit
Piutang
1
Rp.
Biaya Penghapusan Piutang
10.000.000
Rp. 200.000
(D)
Cadangan Pengahapusan
Cad. Penghapusan Piutang Piutang Rp. 500.000
Rp. 200.000 (K)

Data Penyesuaian
2 31 Desember
Biaya Penghapusan Piutang Rp.1990
100.000
Kerugian Penghapusan
Cad. penghapusanPiutang
Piutang tahun ini sebesar
Rp. Rp. 200.000
100.000
Cadangan ((6% x 10.000.000)- 500.000)
Penghapusan Piutang ditaksir 6 % dari Piutang

HAL : 58
PENYESUAIAN SALDO KAS DENGAN REKENING
KORAN
Contoh :
Neraca Saldo 31 Desember 1990
Kas Rp. 7.500.000 (D)
Kas di Bank Rp. 10.250.000 (D)

Data Penyesuaian 31 Desember 1990


Saldo R/K menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 10.500.000 selisih
dengan saldo kas disebabkan Bank telah mendebet biaya administrasi
sebesar Rp. 100.000 dan mengkredit jasa giro sebesar Rp. 350.000 kedua
post ini belum tercatat oleh perusahaan .

Ayat Penyesuaian 31 Desember 1990

No. Keterangan Debet Kredit


1 Kas di Bank Rp. 250.000
Biaya Administrasi Rp. 100.000
Pendapatan Bunga Rp. 350.000

HAL : 59
A I
E S
E L
S

Anda mungkin juga menyukai