Anda di halaman 1dari 10

MK.

PENDIDIKAN BAHASA
INDONESIA

MAKALAH
KONTEKS BAHASA INDONESIA
BAKU DAN NON BAKU

Disusun oleh:
KELOMPOK 2

Rouli Agustina Zebua (1202471012)

Sofwatun Nabilah Nst (1202471015)

Sonya Zefanya Siburian (1203171027)

PRODI S1 PENDIDIKAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2O22

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas rutin Pendidikan Bahasa
Indonesia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.
Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Negeri
Medan atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk mengerjakan tugas makalah
ini. Penulis juga berterimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa dan orang tua yang telah
berpartisipasi dalam pengerjaan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah
ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Terima kasih

Medan, 20 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Bahasa Baku .......................................................................................................... 2
B. Ciri-ciri Bahasa Baku ............................................................................................................... 3
C. Pengertian Bahasa Tidak Baku ............................................................................................... 4
D. Ciri-Ciri Kata Tidak Baku ....................................................................................................... 5
E. Contoh Kalimat Baku dan Non baku ...................................................................................... 5
BAB III................................................................................................................................................... 6
PENUTUP.............................................................................................................................................. 6
A. Simpulan .................................................................................................................................... 6
B. Saran .......................................................................................................................................... 6
DAFTRA PUSTAKA ............................................................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan identitas dari suatu bangsa yang digunakan pada saat berinteraksi.
Manusia membutuhkan bahasa menjadi alat berkomunikasi. Bahasa memegang peranan
penting sebagai alat komunikasi pada kehidupan manusia kerena dengan bahasa manusia
bisa saling berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang dipakai hampir pada semua daerah Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai bahasa persatuan haruslah mempunyai struktur yang jelas dengan memakai kata
baku supaya menjadi bahasa yang baik dan benar dan mudah dipahami.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang
melandasi adanya rasa kebangsaan. Hal ini berarti bahasa Indonesia menyatukan
banyaknya bahasa wilayah atau daerah antarsuku di Indonesia sehingga terbentuk suatu
kesatuan dan rasa kebangsaan. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia yang digunakan haruslah
bahasa Indonesia yang menggunakan kata-kata baku, baik, dan benar. Kata baku ialah kata
yang digunakan telah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
Kata baku terdapat di entri Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berbeda dengan kata nonbaku,
entri kata tersebut tidak terdapat di Kamus Besar Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa baku?
2. Bagaimana ciri-ciri Bahasa baku?
3. Apa yang dimaksud dengan Bahasa non baku?
4. Bagaimana ciri-ciri Bahasa non baku?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Bahasa baku.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Bahasa baku.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Bahasa baku.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri Bahasa baku.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Baku


Istilah bahasa baku telah dikenal ole masyarakat luas. Namun, pengenalan istilah tidak
menjamin bahwa mereka memahami secara komperehensif konsep dan makna istilah itu.
Hal ini terbukti bahwa banyak orang atau masyarakat yang berpendapat bahwa bahwa
bahasa baku sama dengan bahasa baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baku artinya
bahasa Indonesia yang digunakan orang-orang terdidik serta yang dipakai menjadi tolak
ukur penggunaan bahasa yang benar. Ragam bahasa Indonesia yang standar ini ditandai
oleh adanya sifat kemantapan dinamis dan ciri kecendekiaan. Yang dimaksud
menggunakan kemantapan dinamis ini adalah bahwa bahasa tadi selalu mengikuti aturan
atau aturan yang permanen, tetapi terbuka buat menerima perubahan yang bersistem. Ciri
khas bahasa standar dapat dipandang dari kemampuannya pada mengungkapkan proses
pemikiran yang rumit diberbagai bidang kehidupan dan ilmu pengetahuan (Aminah dkk,
2020: 12).
Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai
dalam Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah setiap saat. Berdasar kantegori,
bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang
digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup pemakaian sehari-hari
pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan. Tetapi pada penggunaanya bahasa
baku lebih sering digunakan pada saat proses belajar mengajardi dalam dunia pendidikan,
pada urusan resmi pekerjaan misalnya saat rapat besar, dan juga pada semua konteks resmi.
Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan
bahasa tidak baku. Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan
ketetapannya telah ditentukan oleh negara. Baku atau standar beranggapan adanya
keseragaman. Berdasarkan teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi
bahasastandar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku
mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan.
Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem pendidikan
negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks resmi. Sementara itu,
di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang menggunakan bahasa tidak baku

2
dan sesuka hati. situasi resmi, seperti dalam perundangundangan, surat-menyurat, dan rapat
resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat
bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus
(ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta
penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dan sebagainya).
Berikut ini pengertian bahasa baku menurut pendapat dari beberapa para ahli, antara
lain sebagai berikut:
1. Di dalam Logman Dictionary of Applied Linguistics, Richard, Jhon dan Heidi
berpengertian bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam
suatu masyarakat atau bangsa dan biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di
dalam berbicara dan menulis (Standard variaty; standard variaty; standard dialect;
standard language is the variaty of a language which has on the speech and writing of
educated native speakers of the language) (1985: 271).
2. Di dalam Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan, Yus Rusyana berpengertian
bahwa bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan,
diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas (1984: 104).
3. Di dalam Tata bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan
Menengah, Gorys Keraf berpengertian bahwa bahasa baku adalah bahasa yang
dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu (1991:
8).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, jelas bahwa bahasa baku itu adalah bentuk
bahasa yang telah dikodifikasi atau ditetapkan, diterima dan difungsikan sebagai model
oleh masyarakat secara luas.

B. Ciri-ciri Bahasa Baku


Menurut Salliyanti (2003: 1) yang dimaksud dengan bahasa baku merupakan salah satu
ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang dijadikan
standar. Ragam bahasa ini lazim dipakai pada situasi bahasa berikut ini.
1. Komunikasi resmi, yakni pada surat menyurat resmi, surat menyurat dinas,
pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-
undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
2. Wacana teknis, misalnya pada laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan
sebagainya.
3. Pembicaraan didepan umum, misalnya pada ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya.

3
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya. Pemakaian (a) dan (b)
didukung oleh bahasa baku tertulis sedangkan pemakaian (c) dan (d) didukung oleh
ragam bahasa lisan.
Kaidah kata dalam bahasa baku itu dapat ditandai oleh beberapa ciri, yaitu ciri-ciri
umum dan ciri-ciri khusus. Ciri-ciri umum, yaitu ditandai oleh stabilitas yang luwes dan
intelektualisasi Mathesius dan Havranek dalam Kridalaksana (1980:31).
Adapun ciri-ciri khusus bahasa Indonesia baku adalah:
a. menggunakan lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal
bahasa daerah,
b. menggunakan ejaan menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD),
c. menggunakan istilah menurut Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahasa
Indonesia,
d. menggunakan kosakata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan menggunakan
tata bahasa menurut Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

C. Pengertian Bahasa Tidak Baku

Istilah bahasa tidak baku ini terjemahan dari “nonstandard language”. Istilah bahasa
nonstandar ini sering disinonimkan dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa nonstandar”,
“ragam takbaku”, bahasa tidak baku”, “ragam nonstandar”. Bahasa nonbaku ialah ragam
bahasa yang berkode berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak
resmi. Ragam bahasa nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar,
dan tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu
bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan. Bahasa
Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak
diterima dantidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai
olehmasyarakat secara khusus.

Berikut ini pengertian bahasa non baku menurut pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut:

1. Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah
salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya,
yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi (1981: 23).

4
2. Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak
biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan (1985: 116).
3. Richard, Jhon, dan Heidi dalam Barus (2014:7). Bahasa tidak baku adalah bahasa yang
digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bahasa, dan kosa
kata dari bahasa baku suatu bahasa.
4. Crystal berpengertian bahwa bahsa nonbaku adalah bentuk-bentuk bahasa yang tidak
memenuhi norma baku, yang dikelompokan sebagai subbaku atau nonbaku.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, jelas bahwa bahasa nonstandar adalah ragam
yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan di
lingkungan tidak resmi.

D. Ciri-Ciri Kata Tidak Baku


1. Bentuknya mudah berubah-ubah dan dipengaruhi oleh zaman/waktu.
2. Dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing.
3. Bahasa yang digunakan percakapan sehari-hari.
4. Memiliki arti yang sama, meski terkesan berbeda dengan bahasa baku.

E. Contoh Kalimat Baku dan Non baku

Kesalahan Kalimat Tidak Baku Kalimat Baku

Ketidaktepatan Ayah bertanya,”Kenapa kau tidak Ayah bertanya,”Kenapa kau tidak

Penulisan Tanda Baca belajar dengan sungguh-sungguh ? belajar dengan sungguh-sungguh?”

Ketidaktepatan Andi dan ani adalah saudara Andi dan Ani adalah saudara kembar

Penulisan Huruf kembar yang sudah lama terpisah. yang sudah lama terpisah.

Kapital

Ketidaktepatan Dalam masyarakat Jawa mengenal Masyarakat Jawa

Struktur dan tradisi mitoni untuk kehamilan. mengenal tradisi mitoni untuk

Tatabahasa kehamilan.

5
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Penguasaan terhadap bahasa baku bagi penutur bahasa Indonesia akan bisa bisa terujud
jika adanya rasa sikap positif dari pengguna bahasa tersebut. Sikap positif bisa
diimplementasikan dengan cara menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
sesuai situasi kebahasaan. Selain itu, dengan menumbuhkan rasa bangga berbahasa
Indonesia walaupun tidak menutup diri terhadap perkembangan bahasa sesuai tuntutan
zaman.
B. Saran
Melalui makalah penulis mengharapkan pembaca untuk lebih menyadari bahwa
pentingnya bahasa Indonesia yang baku sebegai alat komunikasi antar individu maupun
kelompok. Pembaca diharapkan untuk lebih meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia
baku didalam kehidupan sosialnya di dalam masyarakat, dengan mengurangi penggunaan
bahasa gaul yang perkembangannya semakin meningkat.

6
DAFTRA PUSTAKA

Alwi, Hasan, Dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rina Devianty. 2021. Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa Indonesia. Jurnal
Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(1), hal. 24-35.

Supriadin. 2016. Identifikasi Penggunaan Kosakata Baku Dalam Wacana Bahasa Indonesia
Pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Wera Kabupaten Bima Tahun Pelajaran
2013/2014. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 2(2)

Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai