Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN

LITERASI DIGITAL MAHASISWA

ALLIYAH MAHIRA SHAFA, CRISTINA ASVERA SARAGIH,


FADILATUL HASANAH, FITRIA ANJANI NST,
NASER MAULIDINA FITRAH SUCI, RATIH SYAHFITRI
Abstrak
Pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan proses pembelajaran dari tatap
muka langsung menjadi pembelajaran daring yang memerlukan kemampuan literasi
digital. Di era millennial seperti saat ini penggunaan media digital semakin massive,
kalangan pelajar dan guru merupakan pengguna aktif. Penelitian mengenai tingkat
pemahaman literasi digital dilingkungan mahasiswa tergolong sedikit. Dikatrenakan
sekarang ini masih terdapat juga mahasiswa yang kurang literat dalam digital. Banyak
masalah – masalah yang tidak terlihat oleh orang lain dikarenakan kurangnya
keperdulian dalam mengetahui apakah seluruh mahasiswa sudah mampu memahami
bagaimana cara menggunakan computer dan handphone dan sebagainya. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman literasi digital mahasiswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan Kualitatif dengan format penelitian
deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode observsi dan wawancara untuk
mengetahui sampai sejauh mana pemahaman literasi digital dikalangan mahasiswa.
Teknik analisis data menggunakan berupa content analysis.
Pendahuluan
Pendahuluan

Masyarakat Indonesia memiliki budaya melek teknologi yang masih rendah.


Tanda-tanda rendahnya tradisi literasi begitu tampak dalam kehidupan sehari-
hari, seperti rendahnya minat membaca dan menulis di kalangan masyarakat.
Masyarakat lebih senang menonton TV dan mendengarkan music, dll.
Rendahnya budaya literasi dapat menyebabkan kegagapan dalam menghadapi
teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang luar biasa pada saat ini.
Masyarakat mudah mengakses dan menyebarkan berita-berita atau informasi
hoax. Tak sedikit kasus bullying, penipuan, dan pornografi/aksi yang berawal
dari kurang cerdasnya berliterasi, baik yang terjadi secara langsung maupun
tidak langsung Masyarakat yang tidak memiliki kesiapan dalam menerapkan
teknologi informasi, dan juga yang tidak melek terhadap informasi yang
dibawa media menimbulkan berbagai permasalahan seperti masalah fisik dan
psikis.
Lanjutan Pendahuluan…

Seorang mahasiswa yang lahir pda rentang tahun 1994-2000 masuk ke


dalam kategori generasi Z, masih memiliki karakter yang menggemari
teknologi, fleksibel, cerdas dan toleran pada perbedaan budaya serta
sering mengunggah hidupnya di media sosial. Literasi digital tidak akan
bisa lepas dari adanya literasi informasi maka dari itu perlu adanya
kemampuan literasi digital yang diukur dan diterapkan oleh generasi Z.
namun masih banyaknya mahasiswa yang menyatakan kemampuan teknis
dalam menggunakan teknologi digital serta pemahaman mengenai sumber
informasi yang valid dan terpercaya menjadi salah satu penghambat
dalam pengerjaan tugas.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif


dengan format penelitian deskriptif. Lokasi Penelitian
yang dipilih pada penelitian ini yaitu lingkungan daerah
Kota Medan. Metode yang digunakan dalam kebutuhan
penelitian adalah metode observasi dan wawancara
untuk melihat sejauh mana mereka mengenai teknologi
serta pemahaman akan literasi digital. Selain metode
observasi dan wawancara peneliti juga menggunakan
metode dokumentasi untuk mendukung peneliti dalam
menyusun terbentuknya jurnal ini dengan menggunakan
sumber data primer dan sekunder serta dalam teknik
analisis penulis menggunakan berupa content analysis.
Pembahasa
n
Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tentang tingkat kompetensi literasi
digital masyarakat. Literasi digital merupakan ketertarikan sikap dan kemampuan
individu dalam menngunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses,
mengelola, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru,
berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam
masyarakat. Menurut Glister (1997:49) pencarian di internet sebagai kemampuan
seseorang dalam menggunakan internet dan berbagai aktivitas di dalam internet tersebut
seperti menggunakan dan mengelola akun email yang dimiliki secara berkala, bergabung
dalam newsgroup/mailing list, melakukan kegiatan bisnis online, melakukan transaksi
online, menggunakan internet dalam memenuhi tugas, membaca berita online hingga
menggunakan multimedia secara online seperti mendengarkan musik, melihat video dsb.
Lanjutan Pembahasan…..

Berdasarkan hasil penelitian, hampir seluruh responden/mahasiswa mampu untuk menggunakan teknologi
seperti Handphone dalam penggunaan informasi seperti dari aplikasi Whatsapp, Instagram, Tiktok dsb.
Penggunaan tersebut mereka pelajari secara otodidak dan bersama dengan teman temannya. Namun dalam
penggunaan komputer masih banyak mahasiswa yang benar - benar belum memahami sepenuhnya terkait
penggunaan dan pengoperasian komputer, Hal ini terjadi akibat sebelumnya saat mereka belajar di Sekolah
kurangnya pengimplementasian penggunaan komputer untuk siswa dan hanya menggunakan komputer saat
proses UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Bila tidak adanya sistem pemberlakuan UNBK (Ujian Nasional
Berbasis Komputer), mungkin para siswa sampai tamat sekolah tidak akan pernah belajar tentang komputer.
Contoh kecil dalam pembuatan makalah/laporan dalam Microsoft Word yang ternyata mereka masih belum
paham seperti kolom untuk membuat tulisan rata (Justify), penulisan daftar isi, pembuatan tabel, pembuatan
numbering, pembuatan text box, membuat blank page, meletakkan gambar dalam word, mengubah ukuran
kertas, membuat daftar pustaka, mengatur ukuran gambar, membuat footnote, serta penggunaan heading dan
masih banyak lagi terkait penggunaan word dalam membuat laporan/makalah/karya tulis. Para mahasiswa ini
pun juga kurang memahami terkait etika penulisan dalam microsoft word sehingga pembuatan laporan selalu
kurang maksimal akibat kurangnya edukasi dan pemahaman. Sama hal nya dalam membuat Power Point,
Microsoft Excel yang masih memerlukan pembelajaran untuk dapat menguasai penggunaan teknologi dimulai
dari hal dasar.
Mahasiswa juga perlu mendapatkan pemahaman komputer yang sangat penting dan
menjadi motivasinya untuk dapat belajar dalam pengoperasian komputer. Jika saja masih
terdapat mahsiswa yang kurang memahami mengoprasikan computer bagaimana untuk
kedepannya mahasiswa tersebut menyelesaikan tugas yang diberikan dosen. Padahal hal
penting dan yang harus ditingkatkan mahasiswa dalam memahami teknologi ialah
penggunaan komputer sebagai penunjang untuk membantu menyelesaikan semua tagihan
– tagihan yang terdapat dibangku perkuliahan. Jika saja sebagian mahasiswa yang kurang
literat terhadap penggunaan computer dan hanya mengandalkan bantuan jasa serta tidak
ingin mempunyai kemampuan untuk memahami menggunakan computer untuk sekedar
mengerjakan tugas kuliah maka kedepannya saat sudah lulus didalam bangku perkuliahan
mahasiswa tersebut tetap buta dengan namanya teknologi.
Komputer sebagai Komputer
Manfaat dalam sarana dalam bisa sebagai
memudahkan sarana
menggunakan Komputer pekerjaan usaha

Komputer
Komputer
bisa sebagai
bisa sebagai
sarana
alat hiburan
kontrol

Komputer
termasuk salah
satu alat
pendidikan
Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa saat ini masih adanya
mahasiswa yang belum memahami benar terkait penggunaan teknologi secara keseluruhan.
Walaupun mereka adalah pengguna gadget dan mayoritas remaja serta mahasiswa sudah tahu
tentang gadget namun hanya digunakan dalam melakukan chatting atau komunikasi jarak jauh.
Aplikasi yang sering digunakan saat ini adalah Whatsapp, Instagram, Tiktok dsb untuk sekedar
mencari informasi dan menjadi hiburan mereka dikarenakan banyaknya tuntutan yang
diberikan oleh dosen didalam bangku perkuliahan. Tetapi dalam penelitian yang penulis
lakukan mendapatkan sebuah hasil tentang mereka yang belum menguasai media yang ada
dalam komputer. Selarasnya sebagai mahasiswa haruslah paham terhadap teknologi tetapi
masih ada yang belum memahami. Karena sebagian dari mereka yang belum memahami
terhadap penggunaan teknologi seperti hal yang sepele untuk melengkapi tagihan yang
diberikan oleh dosen mereka beranggapan bahwa banyak masyarakat diluar yang mengerti
cara penggunaan teknologi sehingga mereka hanya membayar dan tugas mereka selesai. Hal
ini perlu diberikan sosialisasi serta edukasi kepada mahasiswa untuk dapat belajar dalam
penggunaan teknologi secara keseluruhan serta memahami etika dalam penggunaan
teknologi. Oleh karena itu temuan penelitian ini dapat dijadikan dasar bahwa literasi digital
sangat penting dan haruslah menjadi pemahaman seluruh masyarakat untuk dapat
menjadikan masyarakat yang literat.
Sekian Trimaksih………

Anda mungkin juga menyukai