Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang semakin canggih dan

selalu meningkatkan keunggulannya. Manusia harus mampu memahami

dengan benar teknologi tersebut sesuai dengan perkembangannya.

Kemajuan teknologi memberi dampak yang sangat signifikan tidak hanya

dalam bidang ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, tetapi juga di dunia

pendidikan.

Teknologi (technology) merupakan peralatan yang digunakan manusia

dalam memecahkan masalah yang digunakan sebagai pengetahuan tata cara

pemakaian sebuah perangkat baik perangkat keras maupun lunak sehingga

dapat bekerja secara mudah, baik, dan efisien. Umumnya teknologi erat

kaitannya dengan kehidupan manusia. Berbagai aspek kehidupan sudah

digantikan oleh teknologi. Pekerjaan yang semula dikerjakan secara manual,

sekarang sudah dikerjakan melalui penggunaan teknologi. Teknologi

terbukti membantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah (Fauziah

dan Hedwig, 2010:4).

Seiring berkembangnya teknologi, banyak kegiatan manusia yang

tergantikan oleh mesin, khususnya dalam pekerjaan yang berkaitan dengan

adminitrasi. Administrasi adalah sebuah bangunan yang tertata secara

sistematis yang membentuk sebuah jaringan yang saling bekerja sama satu

1
sama lainnya untuk mendukung terwujudnya suatu mekanisme kerja yang

tersusun dalam mencapai tujuan yang diharapkan (Fahmi, 2015:1). Dalam

administrasi banyak pekerjaan yang digantikan oleh suatu sistem sebagai

contoh pekerjaan surat-menyurat. Dahulu kegiatan tersebut masih

menggunakan sistem manual dengan menulis pada selembar kertas.

Pekerjaan tersebut menjadi tidak efektif, harus menggunakan ketelitian

dalam membuat surat kemudian surat tersebut dikirim kebagian yang dituju.

Namun, seiring perkembangan teknologi kegiatan tersebut diringkas dengan

mengetik surat menggunakan aplikasi dan mengirim surat menggunakan

email.

Teknologi informasi juga mempermudah pegawai dalam menjalankan

kegiatan kantor atau instansi. Teknologi informasi sangat memberi

keuntungan dibidang administrasi, dengan penerapan elektronik untuk

semua kegiatannya akan lebih mudah dibandingkan dengan penggunaan

teknologi yang manual. Diimbangi kemajuan secara ilmiah dan teknis

sehingga dengan teknologi mendapatkan perubahan yang signifikan bidang

administrasi. Karena dizaman sekarang teknologi khususnya elektronik

sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan khususnya bidang administrasi.

Penggunaan teknologi informasi juga mempermudah dalam berkomunikasi,

membantu pekerjaan menjadi lancar, dan teknologi informasi bermanfaaat

untuk membantu suatu kantor atau instansi. Dalam melakukan suatu

promosi, instansi bisa memanfaatkan internet dengan menggunakan website

(Farid, Wael, dan Ahmed, 2018:1)

2
Teknologi informasi memberi dampak yang positif bagi instansi

berupa: 1) Membuka peluang dalam berbisnis, 2) Memperkaya budaya, 3)

Menciptakan berbagai lapangan kerja yang baru, 4) Meningkatkan kualitas

dan kuantitas dalam bidang politik, 5) Mempermudah dalam berkomunikasi

dan mencari informasi, 6) Meningkatkan pembaharuan berbagai teknologi,

7) Membuka peluang bisnis baru, 8) Mengembangkan kemampuan pada

masyarakat, 9) Meningkatkan kualitas dalam pendidikan (Sutarman,

2012:64).

Teknologi website sebagai sebuah media yang menyediakan banyak

informasi, membuat penggunanya semakin ingin menjelajah berbagai situs

dengan lebih praktis dan efisien. Salah satu cara yang dilakukan yaitu

menjelajah situs melalui telepon genggam. Sesuai dengan

perkembangannya, website sekarang ini tidak hanya bisa diakses melalui

personal computer (PC) saja, tetapi juga dapat diakses melalui telepon

genggam, yang biasa disebut mobile web. Mobile web dapat memungkinkan

pengguna mengakses informasi tanpa ada batasan waktu dan tempat.

Banyaknya penggunaan perangkat mobile saat ini, membuat mobile web

semakin banyak digunakan dan dikembangkan lagi.

Penggunaan website sudah diterapkan pada kantor kelurahan Penanae,

dan sudah menggunakan internet jika ingin memberikan informasi kepada

masyarakat tidak lagi secara manual atau lewat surat. Penggunaan website

sudah diterapkan pada kantor kecamatan raba dan pegawai kecamata

sekarang lebih mudah menginformasikannya atau menyebarkan informasi

3
kepada masyarakat, informasi mengenai tentang Kecamatan Raba dan data

kependudukan lebih mudah disebarka lewat website. Penggunaan teknologi

khususnya informasi yang membantu dalam mempermudah pekerjaan,

kecepatan dalam penyampaian informasi, jangkauan yang luas, dan mudah

diakses. Oleh karna itu, dalam era modern ini untuk perubahan tersebut

sangatlah gampang salah satunya dengan penerapan teknologi informasi

yang baik. Namun dengan penerapan teknologi tidak semua pekerjaan

diganti menjadi sistem yang berbasis teknologi.

Penerapan teknologi informasi berbasis data saat ini sangat

dibutuhkan karena kebutuhan akan informasi yang aktual dan akurat.

Mengingat pentingnya kebutuhan teknologi informasi, maka kecamatan

Raba sudah melakukan perubahan teknologi tersebut dan peningkatan

kualitas pelayanan sudah lebih baik sekarang karna adanya teknologi

website dan pegawai bisa lebih mudah bekerja. Pegawai akan lebih mudah

dalam menyelesaikan pekerjaanya jika mereka bisa memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi. Seiring berkembangnya zaman, teknologi

semakin berkembang dan juga semakin memudahkan pekerjaan pegawai.

Salah satunya yaitu dengan bisa mengoperasikan komputer. Komputer

merupakan suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas,

yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang

diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta

menyediakan output dalam bentuk informasi. Komputer bisa memudahkan

pekerjaan pegawai instansi pemerintah, contohnya mengolah berbagai jenis

4
administrasi negara seperti administrasi data kepegawaian, administrasi data

kependudukan, pembuatan KTP, SIM dan lain sebagainya.

Komputer yang dimiliki Kantor kecamatan raba sejumlah 5 dalam

kondisi kurang baik semua karena kadang mengalami error. Penggunaan

komputer akan mempermudah pegawai dalam menyelesaikan setiap

pekerjaan kantor. Selain bisa mengoperasikan komputer pegawai instansi

pemerintahan juga harus bisa menggunakan teknologi yang lain, seperti:

mesin cetak atau printer, namun berdasarkan observasi dari 15 pegawai

diketahui ada 12 pegawai masih belum bisa memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dengan baik. Dilihat dari banyak pegawai yang

tidak bisa mengoperasikan komputer seperti membuat laporan keuangan

dengan excel dan mengolah data menggunakan komputer. Masih adanya

pegawai yang belum bisa memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi akan menghambat kinerja pegawai.

Berdasarkan latar belakang masalah diketahui bahwa Kecamatan Raba

membutuhkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang

optimal. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai

”Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi Berbasis Website Dalam

Transparansi Informasi Pada Kantor Camat Raba (Studi Di Kantor

Kecamatan Raba)”

5
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah

antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak positif dari pemanfaatan teknologi website dalam

peningkatan kualitas layanan informasi di kantor kecamatan raba?”

2. Bagaimana pemanfaatan teknologi website sebagai media dalam

memperoleh informasi atau data pada kantor camat raba ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan

dampak positif dari pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Transparansi Informasi pada kantor kecamatan raba .

2. Kegunaan penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini antara lain :

a. Informasi yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan masukan dan konsep dasar serta sebagai bahan

rujukan bagi para peneliti lain yang hendak memperdalam

penelitian lain yang hendak memperdalam penelitiannya pada

masalah yang sama di masa-masa mendatang dengan populasi

yang lebih besar lagi.

6
b. Melalui informasi dan fakta-fakta yang ditemui dalam penelitian

ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam proses

dampak pemanfaatan teknologi informasi di kecamatan raba.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah konsep dimana berisi pengertian atau definisi

konsep tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dan sebagainya

dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep

tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya (Moleong,

2012:27).

Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-

topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila

digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-

pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya

pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran

apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.

Fokus penelitian ini digunakan agar penelitian ini lebih terarah, maka

jangkauan dari ruang lingkup penelitian ini perlu ditegaskan. sesuai dengan

judul yang peneliti angkat, oleh karena itu peneliti ingin berfokus untuk

mengamati dan meneliti dampak postif dari pemanfaatan teknologi

informasi,menurut supriyanto (2009;10)

1. Internet sebagai media komunikasi

7
2. Media pertukaran data

3. Media untuk mencari informasi atau data

4. Kemudahan memperoleh informasi

5. Sumber informasi

6. Kemudahan berbisnis

7. Sumber penghasilan

Namun dari beberapa dampak tersebut kami fokus kepada empat dampak

positif dari pemanfaatan teknologi informasi yaitu,

1. Media pertukaran data

2. Media untuk mencari informasi atau data

3. Kemudahan memperoleh informasi

4. Internet sebagai media komunikasi

E. Sistematika Pembahasan

Untuk menjelaskan gambaran yang dikemukakan dalam Proposal


Skripsi dengan judul “Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi
Berbasis Website Dalam Transparansi Informasi Pada Kantor Camat
Raba (Studi Di Kantor Kecamatan Raba)” secara garis besarnya
menyajikan 5 (lima) bab sebagai berikut.

BAB PERTAMA : bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian,

Fokus Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

BAB KEDUA : merupakan bab yang mengupas tinjauan teoritis atau

tinjauan pustaka, terdiri dari beberapa pengertian,

(pengertian teknologi dan pengertian administrasi)

8
Administrasi, pngertian dampak, administrasi

kelurahan, pemanfaatan teknologi informasi, dan

dampak pemanfaatan teknologi informasi terhadap

pelaksanaan administrasi.

BAB KETIGA : Merupakan bab yang membahas tentang metode

penelitian yang terdiri atas: jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, informan penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pemeriksaan keabsahan

data, dan analisis data.

BAB KEEMPAT : Merupakan bab yang membahas tentang gambaran

umum lokasi penelitian dan pembahasan hasil

penelitian yakni gambaran lokasi penelitian terdiri

dari ; Sejarah singkat lokasi penelitian, organisasi dan

tata kerja, keadaan sarana dan prasarana. Sedangkan

pembahasan hasil penelitian terdiri dari ; mekanisme

penyusunan profil desa dan faktor penghambat dan

pendukung penyusunan profil desa.

BAB KELIMA : Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan

saran-saran.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Administrasi

Administrasi adalah mengurus, mengatur, mengelola (Faried Ali,

2011:19). Selain itu, menurut The Liang Gie (Sahya Anggara, 2012:21)

administrasi adalah segenap rangkaian penataan terhadap pekerjaan pokok

yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan

tertentu. Adapun John Pliffer (Sahya Anggara, 2012:21) mengatakan bahwa

administrasi dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian dan penjurusan

sumber-sumber dan bahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Selanjutnya Widjaja (2002:87) menyatakan administrasi sebagai perbuatan

penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama kelompok manusia untuk

mencapai tujuan tertentu.

Administrasi berasal dari bahasa Belanda “administratie” yang

merupakan pengertian administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan

usaha tata kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan

sebagainya). Dalam bahasa Inggris sendiri menurut Kamus Webster yang

dikutip oleh Abdul Solihin Wahab bahwa administrasi berasal dari kata “ad”

yang berarti “untuk” dan “ministro” yang berarti “melayani atau

menyelenggarakan” (Wahab, 2005:64). Administrasi secara sempit adalah

segenap penyelenggaraan kegiatan tulis-menulis, surat menyurat, beserta

peyimpanan, pengurusan masalah-masalah, dan segala pencatatannya

dilaksanakan oleh aparat dalam arti pencapaian tujuan.

10
Kemudian Ulbert (1992:2) juga mengungkapkan pengertian

administrasi secara sempit yang didefinisikan sebagai penyusunan dan

pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun

eksternal dengan maksud menyediakan keterangan dan memudahkan

dalam memperoleh kembali, baik sebagian maupun secara menyeluruh.

Administrasi secara etimologi beerasal dari bahasa Latin yaitu Yunani

yang terdiri dari kata “ad” dan “ministrate” yang berarti “to serve” yang

didalam bahasa indonesia berarti melayani atau memenuhi. Sedangkan

pendapat A. Dunsire yang dikutip kembali oleh Keban (2008:2) bahwa

administrasi adalah arahan, pemerintahan, kegiatan implementasi, kegiatan

pengarahan, penciptaan prinsip-prinsip implementasi kebijakan publik,

kegiatan melakukan analisis, menyeimbangkan dan mempresentasikan

kesimpulan, pertimbangan- pertimbagan kebijakan, sebagai pekerja individu

dan kelompok dalam menghasilkan barang dan jasa publik, dan sebagai

arena bidang kerja akademik dan teoritik.

Pengertian Administrasi dalam arti luas menurut P. Siagian

(2008:2) berasal daari bahasa Inggris “Administration”, yaitu proses

kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu

untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan. Menurut White

(2009:1), administrasi ialah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha

kelompok-kelompok, baik pemerintahan maupun swasta, baik sipil maupun

militer, baik dalam ukuran besar maupun kecil.

11
Berdasarkan definisi-definisi administrasi menurut para ahli di atas,

dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi merupakan proses kerjasama

yang yang melibatkan dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya.

B. Pengertian Dampak

Pengertian dampak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,

adalah pengaruh sesuatu yang menimbulkan akibat; benturan; benturan yang

cukup hebat sehingga menimbulkan perubahan (Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia, 2003: 234). Secara etimologis dampak berarti pelanggaran,

tubrukan atau benturan (Soerjono Soekanto, 2005:429). Pada mulanya

istilah dampak digunakan sebagai padanan istilah dalam Bahasa Inggris

yakni kata impact. Makna impact dalam Bahasa Inggris ialah tabrakan

badan ; benturan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak berarti

benturan; pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun

positif).

Peneliti menyimpulkan bahwa dampak adalah segala sesuatu yang

timbul akibat adanya suatu kejadian atau pembangunan yang ada didalam

masyarakat dan menghasilkan perubahan yang berpengaruh positif ataupun

negatif terhadap kelangsungan hidup. Pengaruh positif berarti menunjukkan

perubahan kearah yang lebih baik, sedangkan pengaruh negatif berarti

menunjukkan perubahan kearah yang lebih buruk dari sebelum adanya

pembangunan yang dilakukan. Keberadaan Pabrik Rokok di desa Giripeni

12
sedikit banyak memberikan dampak kepada masyarakat Giripeni sendiri.

Dampak yang timbul meliputi dampak sosial dan ekonomi masyarakatnya.

C. Pengertian Pemanfaatan

Pemanfaatan merupakan turunan kata dari kata ”manfaat”, yakni suatu

penghadapan yang semata-mata menunjukan kegiatan menerima.

Penghadapan tersebut pada umumnya mengarah pada perolehan atau

pemakain hal-hal yang berguna baik di pergunakan secara langsung maupun

tidak langsung agar dapat bermanfaat.

Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna,

faedah. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002:928)

disebutkan bahwa pemanfaatan memiliki makna “Proses, cara atau

perbuatan memanfaatkan.”

Pemanfaatan sendiri memiliki berbagai macam pengertian. Pengertian

tersebut menurut berbagai ahli, salah satunya menurut J.S badudu.

Pemanfaatan sendiri mengandung arti pemakaian hal-hal yang berguna baik

digunakan secara langsung maupun tidak.

Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu

yang berguna.(Badudu, 2003:17). Memanfaatkan sesuatu yang berguna

merupakan suatu bentuk dari pemanfaatan. Apabila suatu hasil kerja itu

tidak berguna maka tidak dapat dikatakan bermanfaat.

Pemanfaatan sendiri mempunyai arti lebih dari satu kata. Kata tersebut

sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pendapat telah

mengemukakan arti dari kata pemanfaatan itu sendiri dan hampir sama.

13
Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:711)

mendefinisikan pengertian pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan

memanfaatkan.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pemanfaatan adalah cara hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu

yang berguna. Pemanfaatan bisa diartikan sebagai memanfaatkan sesuatu

hal yang berguna dan bisa digunakan. Pemanfaatan dari hal yang berguna

dan bisa dipakai tidak hanya secara langsung akan tetapi bisa tidak secara

langsung.

D. Pengertian Teknologi

Teknologi saat ini sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan manusia. Tanpa teknologi manusia tidak akan bisa mengetahui

segala sesuatu maupun informasi dari manapun. Kata teknologi berasal dari

bahasa yunani,”technologia”, techno yang berarti “keahlain” dan logia

berarti “pengetahuan”, dalam arti sempit teknologi mengacu pada suatu

benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia seperti

mesin, perkakas, atau perangkat keras lainnya. Dalam pengertian yang lebih

luas teknologi dapat meliputi pengertian sistem organisasi dan juga teknik.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman, pengertian

teknologi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah

konsep berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat,

keahlian serta bagaimana dia dapat memberi pengaruh pada kemampuan

14
manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada

disekitarnya.

Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang ditransformasikan

ke dalam produk, proses, jasa dan struktur terorganisasi yang pada dasarnya

merupakan seperangkat instrumen ekspansi kekuatan manusia sehingga

dapat menjadi sumber daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui

peningkatan produktivitas.(Besari, 2008:148)

Teknologi sangat berkaitan erat dengan sains dan perekayasaan. Di

dalam teknologi sendiri mengandung dua dimensi. Keduanya antara sains

dan engineering tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya.

Pengertian teknologi yang didalamnya mengandung dua dimensi,

yaitu secience dan engineering yang saling berkaitan satu dengan yang

lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata disekitar

kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, materi dan energi

dalam interaksi satu terhadap lainnya.

Teknologi juga bisa dipandang sebagai kemampuan manusia.

Teknologi yang bisa dipandang dari kemampuan manusia itu sendiri

mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan manusia dan ada dalam diri

manusia itu sendiri. Bisa dikatakan bahwa manusia itu bisa menciptakan

kemampuan dan kemampuan tersebut merupakan teknologi.

Menurut Nazarudin (2008:2) Teknologi dapat dipandang sebagai

kemampuan manusia yang mencangkup:

1) Teknologi yang terkandung dalam mesin, peralatan dan produk


(object enbodied technology)

15
2) Teknologi yang terkandung dalam diri manusia seperti pengetahuan,
sikap, perilaku dan keterampilan (human enbodied technology)
3) Teknologi yang terkandung dalam organisasi dan manajemen
(organization enbodied technology)
4) Teknologi yang terkandung dalam dokumen (document enbodied
technology)

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa teknologi adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis

penggunaan dan pengetahuan tentang alat, keahlian serta bagaimana suatu

teknologi itu dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk

mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada disekitar. Suatu hasil karya

cipta manusia yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Teknologi juga mempermudah manusia dalam melakukan sebuah pekerjaan.

E. Pengertian informasi

Manusia itu hidup membutuhkan informasi, tersebut bisa didapat dari

mana saja dan kapan saja. Tanpa sebuah informasi maka manusia tidak akan

bisa mengembangkan kemampuannya dan ide-idenya. Informasi bisa diolah

dan bisa dimanfaatkan menjadi hal yang berguna.

Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

(Kadir, 2003:31) Informasi akan diproses sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh si pemproses. Apabila sudah diproses maka akan

mendapatkan sesuatu yang berguna bagi seseorang dan dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang tersebut.

16
Informasi dapat diolah dan dapat diklasifikasikan. Informasi setelah

diolah dan diklasifikasikan kemudian diiterpretasikan. Setelah

diinterpretasikan maka informasi akan dapat digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, diolah atau

diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

(Sutabri, 2005:23) Suatu informasi yang berupa data akan melewati proses

pengklasifikasikan agar supaya mudah untuk membedakannya. Data

tersebut kemudian akan diolah atau diinterpretasi sehingga memudahkan

seseorang untuk menggunakan data tersebut.

Informasi merupakan suatu hal yang tampak dan tidak tampak.

Informasi sangat berguna sekali untuk mengetahui segala suatu yang sedang

terjadi. Tanpa informasi maka tidak akan mungkin kehidupan manusia ini

mendapatkan kejelasan tentang suatu hal.

Informasi adalah kenyataan yang tampak maupun tidak tampak yang

tersedia untuk mengurangi ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau

kejadian.( Jugiyanto,2003:24). Informasi merupakan suatu yang penting

untuk mendapatkan kejelasan tentang suatu hal atau kejadian. Informasi

juga bisa menjelaskan suatu keadaan dan mengurangi ketidakpastian tentang

suatu kejadian.

Informasi disimpulkan sebagai sebuah proses pengolahan data berupa

data (informasi) dengan menggunakan perangkat komputer atau alat

17
elektronik lain yang berfungsi memproses termasuk menyimpan dan

menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna serta lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi

menggambarkan kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact and

entity) serta digunakan untuk pengambilan keputusan informasi bisa

digunakan untuk menjelaskan keadaan dan mengurangi suatu

ketidakpastiian kejadian.

F. Teknologi Informasi

1. Definisi Teknologi Informasi

Semakin berkembangnya zaman banyak yang berubah seperti

sistem halnya sistem informasi manajemen yang sekarang lebih

dikenal dengan teknologi informasi. Teknologi informasi sangatlah

penting dan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Tanpa

teknologi informasi maka manusia tidak akan bisa berkembang

mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Jogiyanto (2005:3) istilah yang baru berkembang dan

mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi

manajemen adalah teknologi informasi (information technology).

Istilah teknologi informasi lebih berorientasi ke teknologinya.

Teknologi informasi (TI) adalah:

18
Sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi. Sistem
informasi mempunyai enam komponen atau bagian dan salah satu dari
komponen sistem informasi adalah teknologi atau teknologi informasi.
Istilah teknologi sistem informasi (information System Technology)
juga digunakan. Istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau
Information System Technology (IST) juga menunjukkan ke teknologi
yang digunakan oleh sistem informasi. Istilah teknologi sistem
informasi mempunyai arti yang mirip dengan Teknologi Informasi
(TI) atau Information Technology (IT).

Teknologi informasi mencakup beberapa perangkat. Perangkat

keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dan lunak merupakan hal

yang berkaitan dengan bagian yang digunakan untuk memproses

menyimpan dan mengoalh data.

Teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat

lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data

seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,

memanipulasi atau menampilkan data.(Kadir, 2003:13). Pertama,

menangkap data merupakan proses suatu server dapat menerima

sinyal yang dihasilkan dari server yang lain melaui

gelombang/perantara untuk mendapatkan data. Kedua,

mentransmisikan data merupakan proses untuk melakukan pengiriman

data dari salah sumber data ke penerima data menggunakan

komputer/media elektronik, sehingga data tersebut mudah diterima

dan juga dipahami oleh orang lain.

Transmisi data dapat dilakukan dengan menggunakan kabel dan

tanpa kabel atau wireless. Ketiga, menyimpan data merupakan

menyimpan atau merekam data informasi suatu media yang dapat

19
digunakan untuk keperluan lainnya, kegiatan menyimpan data bisa

menggunkan harddisk, disket, compact, flashdisk, dan tape. Keempat,

mengambil data merupakan proses penarikan pilihan pada sebuah

server yang akan dipilih untuk kemudian diproses. Kelima,

memanipulasi data merupakan cara untuk mengubah data asli,

memanipulasi dapat berupa menambah, menghapus, mengganti,

menyisip, dan menarik suatu informasi tertentu dan hasil dari

penggabungan tersebut menimbulkan produk baru. Terakhir keenam,

menampilkan data merupakan proses pemaparan sebuah hasil dari

data yang telah diperoleh dengan menggunakan sebuah media. Secara

lebih umum menurut Kadir (2003:13) menyatakan teknologi informasi

adalah:

Segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan

mengirmkan informasi dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer,

computer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses

transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet) dan peralatan

komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi.

Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari perangkat keras

dan perangkat lunak. Keduanya sangat berkaitan dan saling

berhubungan dalam kegiatan mengolah data. Tanpa keduanya maka

tidak bisa dikatakan sebagai teknologi informasi.

20
Selanjutnya menurut Information Technology Association of

America (ITAA) dalam Sutarman (2009:13) teknologi informasi

adalah:

Suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi,

dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer,

khususnya aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak. Teknologi

informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak

komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses,

mentransmisi dan memperoleh informasi secara aman.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa teknologi informasi merupakan bagian dari sistem

informasi yang menggunakan perangkat komputer. Perangkat

komputer tersebut berupa perangkat keras maupun perangkat lunak

saling berkaitan yang berguna untuk meningkatkan penyaluran

informasi agar menjadi lebih efektif dan berkualitas.

2. Ruang Lingkup Teknologi Informasi

Semakin berkembangnya zaman nama sistem infomasi

manajemen berubah menjadi teknologi informasi. Nama tersebut

berubah akan tetapi komponennya tetap sama. Secara garis besar

teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat

keras mencakup peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer,

21
dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait dengan intruksi-

intruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan

tujuan intruksi-intruksi tersebut. (Kadir, 2003:14).

Dalam teknologi informasi salah satu perangkatnya disebut

komputer. Komputer merupakan komponen perangkat yang dapat

mempermudah pekerjaan manusia dalam mengolah suatu data.

Konfigurasi komputer merupakan komponen-komponen perangkat

(devices) penyusun terbentuknya komputer.(Supriyanto, 2005:54).

Secara garis besar komputer disusun atas perangkat keras (hardware)

dan perangkat lunak (software). Hardware merupakan perangkat yang

secara fisik ada, dapat dilihat dan dipegang. Sedangkan perangkat

lunak adalah perangkat yang sifatnya abstrak yaitu berupa program

atau data untuk membangkitkan hardware komputer. Tanpa software

komputer, komputer tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya,

jadi komputer adalah susunan atas hardware dan software yang saling

bekerja sama.

Hardware komputer secara fungsional menurut Supriyanto

(2005:54), dibedakan menjadi empat macam perangkat yaitu:

a. Perangkat masukan (input device)

b. Perangkat proses (process device)

c. Perangkat keluaran (output device)

d. Perangkat penyimpan (memory/storage memory)

22
Perangkat masukan (input device) adalah perangkat yang dapat

digunakan untuk menerima data yang akan diolah kedalam komputer.

Perangkat input dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu

perangkat input langsung dan perangkat input tidak langsung.

Perangkat input langsung yaitu input yang dimasukan langsung

diproses oleh CPU, tanpa melalui media lain. Contohnya adalah

keyboard, mouse, joystick, scanner, card reader, touch screen, ligt

pen, mikrofon dan lain-lain. Sedangkan perangkat input tidak langsung

yaitu input yang dimasukkan tidak langsung diproses oleh CPU.

Contohnya adalah pita magnetik (magnetic tape) dan disk magnetik

(magnnetic disk).

Perangkat proses (process device) perangkat pengolah atau

pemroses data dalam komputer adalah processor atau lengkapnya

adalah mikroprocessor atau pada umumnya sering disebut dengan

CPU (Central Processor Unit). CPU memiliki tiga komponen utama

yaitu unit kendali (control unit), unit aritmatika dan logika (aritmatic

and logic unit) dan komponen register yang berfungsi membantu

melakukan hubungan (interface) ke memori.

Perangkat keluaran (output device) merupakan perangkat yang

dipakai untuk menampilkan hasil proses. Contohnya seperti layar

monitor, printer, plotter display, card, dan speaker. Perangkat output

merupakan perangkat yang terdiri atas alat-alat yang menterjemahkan

23
perintah yang telah diproses oleh komputer ke dalam bentuk yang

dimengerti oleh pengguna.

Perangkat penyimpan (memory device) atau disebut memori.

Memori merupakan perangkat yang digunakan untuk melakukan

penyimpanan data dalam komputer. Contohnya seperti floppy disk,

hard disk, optical disk, CD-ROM, flash memory, tape drive, zipdisk

dan lain-lain.

Komputer memiliki beberapa komponen dasar. Komponen yang

melekat pada komputer tersebut yaitu perangkat keras dan perangkat

lunak. Selanjutnya menurut Sutarman (2009:87) komponen dasar yang

terdapat pada sistem komputer terdiri dari:

a. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras (hardware) merupakan perangkat keras

yang terdapat pada sistem komputer. Hardware terdiri atas

beberapa bagian sebagai berikut:

1) Alat input yang terdiri dari keyboard, mouse, dan lain-lain.

2) Alat pemroses yang terdiri dari CPU (Central Processing

Unit) dan media penyimpanan serta alat penghubung.

3) Alat output yang terdiri dari monitor dan printer.

b. Perangkat lunak (software)

Software merupakan suatu program yang berisi barisan

intruksi (perintah) yang ditulis kedalam bahasa komputer dan

24
dimengerti oleh hardware. Software komputer terdiri dari

beberapa jenis sebagai berikut:

1) Software Sistem Operasi (Operating system)

Software ini antara lain digunakan untuk:

a) Interpreter: menerjemahkan perintah software

aplikasi sehingga dimengerti oleh hardware.

b) Konfigurasi hardware: mengenal pheriperal

(peralatan pendukung komputer).

c) Management file: pengolahan file (data/program).

d) Manajemen proses: mengatur antrian proses dalam

CPU ataupun I/O.

2) Software aplikasi

Software antara lain digunakan untuk mengolah data

elektronik. Berikut ini merupakan beberapa software

aplikasi menurut kegunaannya antara lain:

a) Software untuk pengolahan kata (word processing)

b) Software untuk pengolahan angka atau data tabel

(spreadshet)

c) Software untuk pengolahan database

d) Software untuk pengolahan statistik

e) Software untuk menggambar teknik (autocad)

f) Software untuk pengolahan gambar (citra foto)

25
g) Software bahasa pemrograman untuk membuat

aplikasi sendiri

c. User, operator, administrator (brainware)

User atau operator adalah orang yang mampu

mengoperasikan komputer sedangkan administrator adalah

orang yang mengatur/merancang sistem kerja, urutan kerja,

pengolahan data sampai dengan output.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa ruang lingkup teknologi informasi

mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software). Perangkat keras (hardware) merupakan perangkat

fisik pada komputer. Sedangkan perangkat lunak (software)

merupakan serangkaian perintah untuk menjalankan komputer

agar sesuai dengan kebutuhan pengguna (user).

Pada dasarnya sistem komputer terdiri dari Central

Processing Unit (CPU), memori, dan peralatan input. Input

merupakan proses memasukkan data ke dalam proses komputer

melalui alat input (input device). Dalam proses memasukkan

data, dibantu oleh hardware. Hardware yaitu peralatan fisik

komputer itu sendiri. Peralatan yang secara fisik dapat dilihat,

dipegang, ataupun dipindahkan. Data kemudian diproses, proses

pengolahan data dengan alat pemroses (processing device) yang

berupa proses menghitung, membandingkan,

26
mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan, atau mencari

distorage.

Proses pengolahan data dibantu oleh CPU (central

processing unit). CPU adalah tempat berlangsungnya semua

proses. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi

aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori

atau dari informasi yang dimasukkan melalui berbagai perangkat

keras. Hasil dari pengolahan data berupa output. Output

merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan

data dengan menggunakan alat output (output device), yaitu

berupa informasi. Informasi dapat dilihat melalui monitor, atau

dapat dicetak menggunakan printer.

3. Peranan Teknologi Informasi

Teknologi informasi selain mempunyai komponen dasar juga

mempunyai peran. Peranan teknologi informasi sangatlah besar. Peran

teknologi informasi dapat menggantikan manusia dalam

melaksanakan tugasnya.

Menurut Abdul Kadir (2003:15) secara garis besar teknologi

informasi mempunyai peranan sebagai berikut:

Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini


teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau
proses.

a. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan


menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

27
b. Teknologi informasi berperan sebagai restrukturiasi terhadap
peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam
melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas
atau proses.

Teknologi informasi dan komunikasi sangatlah membantu tugas

manusia. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi maka

manusia akan dipermudah dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pekerjaan mengolah data akan akan lebih mudah dilaksanakan dengan

bantuan teknologi informasi dan komunikasi, misalnya menggunakan

komputer.

Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai peranan yang

sangat kompleks, salah satunya adalah alat bantu manusia dalam

menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjan sehari-hari. Selain itu,

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan

dampak positif dan negatif dalam kehidupan sehari-hari.

a. Dampak positif penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi antara lain: memudahkan berkomunikasi dan

memperoleh informasi, mengembangkan kemampuan dan

kesadaran masyarakat, menunjang dan meningkatkan kualitas

pendidikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas publik,

mendorong pertumbuhan demokrasi, menciptakan lapangan

kerja serta membuka peluang bisnis baru.

b. Dampak negatif penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi antar lain: mendorong munculnya kejahatan baru,

28
mempermudah masuknya nilai-nilai budaya asing yang negatif,

mempermudah menyebarluaskan karya-karya pornografi,

mendorong tindakan konsumtif dan pemborosan dalam

masyarakat, mendorong kekejaman dan kesadisan (voilence and

gore), memperluas perjudian dan lain-lain

Berdasarkan pendapat yang diuraikan diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa teknologi informasi memberikan perubahan yang

sangat besar terhadap kehidupan manusia. Tujuan penggunaan

teknologi informasi adalah untuk memecahkan masalah, membuka

kreativitas dan meningkatkan efisiensi serta efektifitas dalam

melakukan pekerjaan. Penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi juga memberikan dampak positif dan negatif bagi tatanan

kehidupan manusia.

G. Konsep Dasar Website

1. Website

Website merupakan suatu kumpulan dari halaman-halaman

situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang

tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam

Internet (Sibero, 2011). Pengertian lainnya website adalah suatu

metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks,

gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai

kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen lainnya

(hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser (Dewanto,

29
2006). Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan website dapat

menyampaikan segala informasi bagi pemakainya yang terhubung

dengan sistem internet.

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan

halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam

atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari

semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk

satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat

statis apabilaisi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi

informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis

apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi

informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna

website.

Untuk menyediakan keberadaan sebuah website, maka harus

tersedia unsur-unsur penunjangnya (Prihatna, 2005), adalah sebagai

berikut:

a. Nama domain (URL- Uniform Resource Locator)

Penegertian nama domain (URL) adalah alamat unik di

dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah

website, atau dengan kata lain nama domain adalah alamat yang

digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia

internet.(Prihatna, 2005).

30
b. Rumah tempat website (Web hosting)

Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang

terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-

file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di

website (Prihatna, 2005). Besarnya data yang bisa dimasukkan

tergantung dari besarnya web hosting yang disewa atau

dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data

yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website

(Dewanto, 2006).

2. Bahasa Program (Scripts Program)

Bahasa digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam

website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat

menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website (Sibero,

2011). Semakin banyak ragam program yang digunakan maka akan

terlihat website semakin dinamis dan interaktif serta terlihat bagus.

3. Desain Website

Desain website menentukan kualitas sebuah website (Dewanto,

2006). Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan

bagus tidaknya sebuah website.

4. Web Server

Menurut Oktavian, “Web Server adalah aplikasi yang berguna

untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web

browser, dan mengirmkan permintaan kembali informasi yang diminta

31
melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya Web Server

diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

H. Administrasi Kecamatan

1. Administrasi

Administrasi adalah mengurus, mengatur, mengelola (Faried

Ali, 2011:19). Selain itu, menurut The Liang Gie (Sahya Anggara,

2012:21) administrasi adalah segenap rangkaian penataan terhadap

pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja

sama mencapai tujuan tertentu. Adapun John Pliffer (Sahya Anggara,

2012:21) mengatakan bahwa administrasi dapat dirumuskan sebagai

pengorganisasian dan penjurusan sumber-sumber dan bahan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Selanjutnya Widjaja (2002:87)

menyatakan administrasi sebagai perbuatan penyelenggaraan dalam

setiap usaha kerja sama kelompok manusia untuk mencapai tujuan

tertentu.

Administrasi berasal dari bahasa Belanda “administratie” yang

merupakan pengertian administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai

kegiatan usaha tata kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan,

dan sebagainya). Dalam bahasa Inggris sendiri menurut Kamus

Webster yang dikutip oleh Abdul Solihin Wahab bahwa administrasi

berasal dari kata “ad” yang berarti “untuk” dan “ministro” yang

berarti “melayani atau menyelenggarakan” (Wahab, 2005:64).

32
Administrasi secara sempit adalah segenap penyelenggaraan kegiatan

tulis-menulis, surat menyurat, beserta peyimpanan, pengurusan

masalah-masalah, dan segala pencatatannya dilaksanakan oleh aparat

dalam arti pencapaian tujuan.

Kemudian Ulbert (1992:2) juga mengungkapkan pengertian

administrasi secara sempit yang didefinisikan sebagai penyusunan

dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal

maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan dan

memudahkan dalam memperoleh kembali, baik sebagian maupun

secara menyeluruh.

Administrasi secara etimologi beerasal dari bahasa Latin yaitu


Yunani yang terdiri dari kata “ad” dan “ministrate” yang berarti “to
serve” yang didalam bahasa indonesia berarti melayani atau
memenuhi. Sedangkan pendapat A. Dunsire yang dikutip kembali
oleh Keban (2008:2) bahwa administrasi adalah arahan,
pemerintahan, kegiatan implementasi, kegiatan pengarahan,
penciptaan prinsip-prinsip implementasi kebijakan publik, kegiatan
melakukan analisis, menyeimbangkan dan mempresentasikan
kesimpulan, pertimbangan- pertimbagan kebijakan, sebagai pekerja
individu dan kelompok dalam menghasilkan barang dan jasa publik,
dan sebagai arena bidang kerja akademik dan teoritik.
Pengertian Administrasi dalam arti luas menurut P.

Siagian (1983:2) berasal daari bahasa Inggris “Administration”,

yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah

ditentukan. Menurut White (1955:1), administrasi ialah suatu proses

yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik

33
pemerintahan maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik dalam

ukuran besar maupun kecil.

Berdasarkan definisi-definisi administrasi menurut para ahli di

atas, dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi merupakan proses

kerjasama yang yang melibatkan dua orang atau lebih dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Kecamatan

Kecamatan adalah sebuah pembagian wilayah administratif negara

Indonesia di bawah Kabupaten atau Kota. Sebuah kecamatan dipimpin oleh

seorang camat dan dipecah kepada beberapa kelurahan dan desa-desa. Di

Indonesia, sebuah kecamatan atau kabupaten adalah pembagian dari

kabupaten (kabupaten) atau kota (kota madya). Sebuah kabupaten itu sendiri

dibagi menjadi kelurahan atau desa administratif. Dalam Hal Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten yang mempunyai wilayah kerja

tertentu dibawah pimpinan Camat.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah menegaskan bahwa, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu

melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing

34
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,

keistimewaan dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Implementasi kebijakan otonomi daerah tersebut mendorong

terjadinya perubahan secara struktural, fungsional dan kultural dalam

keseluruhan tatanan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu

perubahan yang sangat esensial adalah yang berkenaan dengan kedudukan,

kewenangan, tugas dan fungsi Camat. Camat juga berperan sebagai kepala

wilayah (wilayah kerja, namun tidak memiliki daerah dalam arti daerah

kewenangan) ini salah satu fungsi Camat, karena melaksanakan tugas umum

pemerintahan di wilayah kecamatan, khususnya tugas-tugas atributif dalam

bidang koordinasi pemerintahan terhadap seluruh instansi pemerintahan di

wilayah kecamatan, dalam hal ini mengkoordinasikan kegiatan

pemberdayaan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban,

penegakan peraturan perundang-undangan pembinaan penyelenggaraan

pemerintahan desa atau kelurahan, serta melaksanakan tugas pemerintah

lainnya yang belum dilaksanakan oleh pemerintahan desa atau kelurahan

dam instansi pemerintah lainya di wilayah kecamatan. Yang dimaksud

dengan mengkoordinasikan bertujuan untuk mendorong kelancaran berbagai

kegiatan ditingkat kecamatan dan penyelenggaraan tugas pemerintahan

lainya dikecamatan.

Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, Kecamatan tidak lagi merupakan satuan wilayah kekuasaan

35
pemerintahan, melainkan sebagai perangkat daerah. Status kecamatan kini

merupakan perangkat daerah kabupaten/kota yang setara dengan dinas dan

lembaga teknis daerah bahkan kelurahan, hal ini dinyatakan dengan jelas

dalam Pasal 120 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yakni, “Perangkat

daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD,

dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan”.

Sejalan dengan itu, Camat tidak lagi ditempatkan sebagai Kepala

Wilayah dan Wakil Pemerintah Pusat, melainkan sebagai perangkat daerah.

Seperti yang dikatakan oleh Prof. Koeswara Kertapradja, Camat tidak lagi

berkedudukan sebagai kepala wilayah kecamatan dan sebagai alat

pemerintah pusat dalam menjalankan tugas-tugas dekonsentrasi, namun

telah beralih menjadi perangkat daerah yang hanya memiliki sebagian

kewenangan otonomi daerah dan penyelengaraan tugas-tugas umum

pemerintahan dalam wilayah kecamatan.

I. Teknologi Informasi di Kecamatan

1. Sumber Daya Manusia

Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau

individu, suatu organisasi (kelembagaan) untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. Kemampuan seseorang atau individu dalam

suatu organisasi atau kelembagaan dapat dilihat dari pencapaian

tujuan dan efektifitas serta efisiensi kinerja sehingga menghasilkan

suatu keluaran (outputs) dan hasil (outcomes).

36
Adapun tinjauan aspek sumber daya manusia dalam

pemanfaatan teknologi informasi berbasis website

a. Pemahaman pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi

berbasis website

Pemanfaatan teknologi informasi berbasis website dalam

pelaksanaannya diperlukan kesamaan pemahaman,

keserempakan tindak dan keterpaduan langkah dari seluruh

pegawai. Dalam menggunakan teknologi informasi yang ingin

diterapkan dibutuhkan pemahaman pegawai yang

menggunakannya. Apabila pemahaman pegawai dalam

memanfaatkan teknologi informasi berbasis website rendah,

maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai

tersebut.

b. Kemampuan pegawai dalam pemanfaatan teknologi informasi

berbasis website

Kemampuan adalah sifat yang dibawa sejak

lahir/dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan

tugasnya. Kemampuan menunjukkan potensi orang untuk

melaksanakan tugas/pekerjaan. Kemampuan pegawai dalam

melaksanakan tugasnya merupakan perwujudan dari

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

c. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan

kemampuan sumber daya manusia

37
Pendidikan dan pelatihan pegawai adalah upaya yang

dilakukan bagi pegawai untuk meningkatkan kepribadian,

pengetahuan, dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan

prasyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai pegawai.

Pendidikan diartikan sebagai suatu proses, teknik, dan metode

belajar mengajar dengan maksud mentrasfer suatu pengetahuan

dari seseorang kepada orang lain secara sistematis dan

terorganisir yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif

lama. Pelatihan diartikan sebagai suatu proses belajar mengajar

dengan menggunakan teknik tertentu, guna meningkatkan

keahlian dan/atau keterampilan seseorang atau sekelompok

orang dan berlangsung secara singkat.

Sumber daya manusia merupakan pilar penyangga utama

sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan

visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut. Sumber daya

manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat

penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa pengelolaan

sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu

memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian

tujuan organisasi (Yosefrinaldi, 2013).

Menurut Griffin (2004) Sumber daya manusia dapat

diukur melalui rata-rata pendidikan, pelatihan dan tingkat

pengalaman. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang

38
universal dalam kehidupan manusia. Pelatihan adalah proses

sistematis mengubah tingkah laku seseorang untuk mencapai

tujuan organisasi. Pelatihan yang baik, harus berkaitan dengan

keahlian dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaannya.

Pengalaman diliahat dari lamanya seseorang bekerja. Dengan

pengalaman, seseorang akan terbiasa melakukan suatu pekerjaan

dan mempunyai wawasan yang luas serta mudah beradaptasi

dengan lingkungan. Kompetensi merupakan suatu karakteristik

dari seseorang yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan

(knowledge), dan kemampuan (ability) untuk melaksanakan

suatu pekerjaan (Hevesi, 2005 dalam Indriasari dan Nahartyo,

2008).

2. Infrastruktur Teknologi Informasi

a. Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur teknologi informasi merupakan prasarana

penunjang utama sumber daya teknologi dalam rangka

terselenggaranya proses penyebaran informasi. Terdapat

beberapa pengertian infrastruktur teknologi informasi berikut.

1. Menurut Turban, Rainer, dan Peter, infrastruktur teknologi

informasi adalah fasilitas fisik, komponen teknologi

informasi, layanan teknologi informasi, dan manajemen

teknologi yang mendukung keseluruhan perusahaan.

39
2. Menurut Yohan Jati Waloeyo menyatakan bahwa

infrastruktur teknologi informasi merupakan sumber daya

teknologi bersama yang menyediakan platfrom untuk

aplikasi sistem informasi perusahaan atau organisasi

terperinci.

3. Menurut ITIL V3 (Information Technology Infrastructure

Library V3 2011) definisi infrastruktur teknologi informasi

adalah suatu kombinasi sekumpulan perangkat keras,

perangkat lunak, jaringan komputer, fasilitas dan

lainnya(termasuk seluruh teknologi informasi), untuk

mengembangkan, menguji, memberikan, memantau,

mengendalikan layanan teknologi informasi.

b. Infrastruktur Teknologi Informasi

Komponen Infrastruktur TI terdiri dari tujuh komponen

utama sebagai Komponen berikut.

1. Platfrom peranti keras komputer

Meliputi PC desktop, notebook, komputer server,

smartphone.

2. Platfrom sistem operasi

Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang

mengatur sumber daya dari perangkat keras dan perangkat

lunak, serta sebagai daemon (suatu proses dalam sistem

operasi yang berjalan di-background proses) untuk

40
program komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak

dapat menjalankan program aplikasi. Produsen sistem

operasi antara lain Linux Redhat, Centos, Microsoft

Windows, Unix IBM, Unix HP, Unix Sun, Android untuk

smartphone, Ios iphone.

3. Platfrom peranti lunak komputer

Melalui perangkat lunak data dikumpulkan, diolah, dan

disajikan untuk mendukung aktivitas bisnis organisasi.

Perusahaan yang menerapkan perangkat lunak ini harus

terlebih dahulu memilih fungsi sistem yang ingin mereka

gunakan dan kemudian memetakan proses bisnis mereka

ke proses bisnis yang telah ditetapkan dalam perangkat

lunak. Beberapa penyedia perangkat lunak untuk aplikasi

enterprise antara lain SAP, Oracle, Microsoft, dan lain-

lain.

4. Manajemen menyimpan data

Bertanggung jawab dalam mengelola dan mengatur data

organisasi sehingga data tersebut dapat digunakan dan

diakses dengan mudah. Beberapa penyedia perangkat

lunak basis data antara lain DB2 IBM, Oracle, Microsoft

SQL Server, PostgresSQL, dann sebagainya.

5. Platfrom jaringan/telekomunikasi

41
Platfrom jaringan komunikasi data dan

telekomunikasi biasanya disediakan oleh perusahaan jasa

komunikasi data dan telekomunikasi yang menawarkan

konektivitas suara dan data, jaringan area luas, layanan

nirkabel, dan akses Internet.

6. Platfrom Internet

Platfrom internet harus berhubugan dengan

infrastruktur jaringan perusahaan secara menyeluruh dan

juga perangkat keras serta perangkat lunak. Tersedia

perangkat keras, perangkat lunak dan layanan untuk

mendukung website milik perusahaan termasuk web

hosting, routers, kabel atau peralatan wireless.

7. Layanan dan konsultasi integrasi sistem

Saat ini, banyak perusahaan yang tidak memiliki

staf, kemampuan, atau pengalaman yang diperlukan untuk

menerapkan dan memelihara keseluruhan infrastruktur

teknologi informasinya. Perusahaan konsultan dapat

menyediakan layanan keahlian untuk mengelola

infrastruktur teknologi informasi perusahaan tersebut

sehingga perusahaan dapat lebih fokus terhadap bisnis

utamanya. Integrasi perangkat lunak memastikan

infrastruktur baru dapat bekerja dengan sistem lama.

Mengganti sistem ini umumnya tidak diperlukan karena

42
sistem yang lebih tua dapat diintegrasikan ke dalam

infrastruktur baru.

Secara lengkap infrastruktur teknologi informasi

merupakan sesuatu yang disusun menggunakan pola

tertentu untuk mendukung penerapan informasi dan

bersifat mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.

Kebutuhan infrastruktur teknologi informasi, yaitu

bagaimana infrastruktur dapat mengikuti setiap perubahan

dalam lingkungan pemerintahan Kelurahan.

Infrastruktur teknologi informasi yang melibatkan

keseimbangan pada tiga area berikut.

1) Sumber daya manusia meliputi peranan,

keterampilan, dan struktur organisasi yang

melibatkan proses daur hidup infrastruktur.

Pemanfaatan teknologi informasi menuntut

perubahan di profil kompetensi dri sumber daya

manusia yang dimiliki suatu organisasi, kompetensi

terhadap penggunaan maupun beradaptasi dengan

perubahan-perubahan proses yang terjadi akibat

penggunaan teknologi tersebut. penerapan teknologi

diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap

kualitas individu dan kualitas lingkungan kerja bagi

43
sumber daya manusia berupa kemudahan kerja dan

peningkatan produktivitas kerja.

2) Teknologi, terdiri dari perangkat keras, perangkat

lunak dan layanan yang merupakan bagian dari

infrastruktur. Teknologi yang digunakan sebaiknya

memenuhi standar yangb ditetapkan, andal, aman,

memiliki fleksibel untuk dikembangkan, serta cost-

effective.

3) Proses, terdiri dari standar dan informasi yang

mendefinisikan daur hidup dari infrastruktur.

Pemanfaatan teknologi informasi akan membuat

berbagai paradigma, asumsi dan batasan dari suatu

proses mengalami perubahan sehingga pemerintah

Kecamatan harus meninjau ulang proses dan

mengubahnya bila diperlukan. Penerapan teknologi

diharapkan dapat memberikan manfaat berupa

optimasi dan efektivitas proses pemerintahan dan

mendukung proses pengambilan keputusan di level

strategis dan operasional.

44
BAB III

METODE PENELITIAN

Sebagai sebuah karya ilmiah, maka konsekuensi yang harus dipertangung

jawabkan obyektivitasnya, maka dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan

dalam penulisan proposal ini penulis melakukan rangkaian kegiatan dengan

mengacu pada kerangka metode penelitian berturut-turut sebagai berikut.

1. Jenis penelitian

Guna pengklasifikasian penelitian, banyak istilah yang digunakan :

ada yang menyebutnya tipe, sifat, dan yang lainnya menyebut jenis

penelitian, dan dalam penelitian ini penulis menggunakan istilah jenis

penelitian.

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian

deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:6), “Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat

perbandinga.n, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”

Deskriptif dimaksudkan dimana penulis akan menguraikan dan

menggambarkan serta menganalisis tentang dampak pemanfaatan teknologi

informasi dalam transparansi informasi di kantor Kecamatan Raba

45
2. Lokasi dan waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penentuan lokasi penelitian biasanya berkenaan dengan

generalisasi, dalam pengertian wilayah diberlakukannya hasil

penelitian tersebut, walaupun penelitian ini tidak bermaksud untuk

melakukan penggeneralisasian hasil penelitian. Sebab, penelitian ini

sifatnya hanya kasus, dalam arti bahwa hasil penelitian ini hanya

diberlakukan pada lokasi yang diteliti.

Penelitian ini mengambil lokasi di kantor Kecamatan Raba

secara sengaja atau purposive yang didasarkan atas pertimbangan-

pertimbangan khusus peneliti, termasuk pertimbangan yang bersifat

subyektivitas. Mulkhan (Sugiyono, 2013:49) mengemukakan, “para

ahli sosiologi tampaknya harus sepakat untuk mengakui adanya

subjektivitas suatu tindakan sosial dan orientasi tindakan tersebut.”

Kemudian, Ritzer (2014:79), mengemukakan : “Tindakan sosial

dikatakan bersifat subyektif oleh karena setiap tindakan selalu

dilandasi oleh motivasi dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu secara sadar.”

b. Waktu penelitian

Penelitian ini mengambil tempat/lokasi pada Kantor Kecamatan

Raba atas pertimbangan-pertimbangan khusus peneliti. Karena

peneliti bertempat tinggal di Kecamatan Raba dan di samping itu

46
pengambilan lokasi ini bertujuan untuk menghemat waktu, biaya serta

tenaga. Waktu penelitian dilakukan selama 2(dua) bulan.

3. Informan penelitian

Penelitian kualitatif tidak mengenal adanya istilah populasi, tetapi

oleh Spradley (Sugiyono, 2013:49) dinamakan social situation atau situasi

sosial yang terdiri dari tiga hal yaitu tempat, pelaku dan aktivitas yang

berinteraksi secara sinergis.

Sugiyono (2013:50) sampel dalam penelitian kualitatif bukan

dinamakan informan melainkan informan kunci, narasumber, partisipan,

teman atau guru dalam penelitian. Sugiyono (2013:54) menyatakan bahwa

“penentuan informan kunci dalam penelitian kualitatif dilakukan saat

peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung yaitu

memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang

diperlukan dan selanjutnya berdasarkan data atau informasi kunci yang

lainnya yang diharapkan dapat memberikan data yang lebih lengkap.”

Informan adalah mereka yang memberikan keterangan bukan saja

menyangkut diri dan lingkungannya tetapi juga menyangkut orang lain.

Informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi

mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai nara

sumber selama proses penelitian (Moleong, 2012:78).

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena

memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti,

47
dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan

atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek

penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan unit), antara lain yang berupa

lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial.

Narasumber atau informan adalah orang yang bisa memberikan

informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian kita. Informan

dalam penelitian ini yaitu kepala Camat Raba, sekertaris Camat Raba, dan

seluruh karyawan yang ada di Kantor Kecamatan Raba Kota Bima.

Guna memperkuat analisis data, maka dalam penelitian ini dibutuhkan

pula informasi atau data yang bersumber dari beberapa key informan atau

informasi kunci yang berasal dari Kecamatam Raba Kota Bima

sebagaimana dalam data di bawah ini.

1. Kepala Camat

2. Staff Kecamatan

3. Tata Usaha

4. Sumber Data

a. Data Skunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2017;193) adalah sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada mpengumpul data. Artinya

sumber data penelitian diperoleh melalui media perantara atau secara

tidak langsung yang berupa buku catatan, bukti yang telah ada atau

arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan

48
secara umum. Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan

data dengan cara berkunjung ke Perpustakaan Pusat Kajian, pusat

arsip atau membaca banyak buku yang berhubungan dengan

penelitiannya.

Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang

dibutuhkan untuk penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan

mengevaluasi data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan

pengumpulan data primer titik sedangkan kekurangan dari data

sekunder adalah jika terjadi Sumber data kesalahan, kadaluarsa atau

sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

b. Data Primer

Menurut Sugiyono (2017;193) yang dimaksud data primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Artinya sumber data penelitian diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau

kelompok (orang) maupun hasil obersvasi dari suatu objek, kejadian atau

hasil pengujuan (benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan

pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode

survei) atau penelitin benda (metode observasi).

Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan

kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat dan didengar langsung

oleh peneliti sehingga unsur-unsur kebohongan dari sumber yang

fenomenal dapat dihindari. sedangkan kekurangan dari data primer adalah

49
membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif

cukup besar.

5. Tektik pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang akan dilaksanakan

dan dilakukan sebagai berikut.

a. Kajian pustaka

Dalam kajian pustaka ini data yang dikumpulkan berdasarkan

teori yang dikutip daribuku-buku referensi, majalah, jurnal, surat

kabar di samping laporan-laporan tertulis yang menyangkut tentang

dampak pemanfaatan teknologi informasi berbasis website dalam

transparansi informasi.

b. Penelitian lapangan

Penelitian lapangan dimaksudkan bahwa penelitian dilaksanakan

langsung kepada obyek dan faktor-faktor yang menunjang yang

berkaitan dengan penulisan proposal ini. Selanjutnya dalam penelitian

lapangan ini data dikumpulkan melalui cara-cara sebagai berikut.

1) Observasi

Kaitan dengan alat pengumpul data yang berupa observasi,

Sanapiah Faisal (2005:75), mengemukakan sebagai berikut:

“observasi atau pengamatan bisa dilakukan terhadap sesuatu

benda, keadaan, kondisi, kegiatan, proses, atau penampilan

tingkah laku seseorang.” Koentjaraningrat dalam Papayungan

dkk. (2002:45) mengemukakan, “data yang benar sifatnya hanya

50
dapat dikumpulkan melalui teknik observasi, partisipasi dan

wawancara mendalam (indepth interview).”

Black dan Champion dalam Papayungan dkk. (2002:46),

“penggunaan teknik observasi vital, mengingat kuesioner dan

wawancara tidak sepenuhnya memuaskan. Ada jenis-jenis

masalah tertentu yang tidak dapat dijangkau oleh kedua alat

pengumpul data tersebut. Ada kalanya penting untuk melihat

perilaku dalam keadaan (setting)alamiah, melihat dinamika,

melihat gambaran perilaku berdasarkan situasi yang ada.”

Dalam hal ini, observasi menjadi penting sebagai metode utama

untuk mendapatkan informasi. Dan jenis observasi yang dipakai

yaitu participant as observer (Ritzer, 2014:48).

Adapun yang menjadi objek observasi/pengamatan dalam

penelitian ini, di antaranya dampak pemanfaatan teknologi

informasi berbasis website dalam pelaksaanan administrasi

kelurahan.

2) Wawancara

Wawancara (interview) dimaksudkan untuk mendapatkan

data yang relevan dengan jalan mewawancarai atau tanya jawab

dalam situasi berhadapan (face to face)dan mendapatkan

jawaban secara spontan yang didasarkan atas tujuan penelitian.

51
Dalam menggunakan teknik wawancara (interview) ini,

penulis lakukan terutama untuk mendukung data-data penelitian

sejak awal hingga akhir penelitian, terkhusus ditujukan kepada

informan terkait mulai dari Top Leader-nya pemerintah

Kecamatan Kota Bima dengan alat pengumpul data yaitu

pedoman wawancara, dan data-data lain yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

Di samping itu juga, dilakukan wawancara (interview)

bebas. Kaitan dengan wawancara bebas ini, Hadi (2004:244)

mengemukakan sebagai berikut: “Interview bebas terpimpin

inilah yang paling sering digunakan dalam penelitian–penelitian

sosial. Ia merupakan alat yang besar jasanya untuk studi intensif

tentang sikap sosial. Keluasan yang dikandung di dalamya akan

memberikan penyelidikan mengungkapkan segi-segi positif dan

dibalik jawaban-jawabannya yang diberikan oleh interviewer.”

3) Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan alat pengumpulan data

dengan cara mengadakan pencatatan langsung melalui

dokumen-dokumen, arsip, laporan catatan harian, dan

sebagainya.

Linton dalam Usman (2008:99) teknik dokumentasi ini

disebut Metode Rekonstruksi Historis. “Metode Rekonstruksi

52
Historis adalah metode untuk mengetahui peristiwa-peristiwa

yang telah lampau. Metode ini mengandalkan kepada bukti-

bukti dokumen sezaman, meskipun selalu tidak akan pernah

lengkap. Dengan dokumen-dokumen itu dapat dilakukan

rekonstruksi atas peristiwa yang telah berlangsung .“

Adapun teknik dokumentasi dalam penelitian ini yaitu

teknik pengumpulan data melalui pencatatan-pencatatan secara

langsung, sistematis terhadap dokumen-dokumen yang

tersimpan pada Kantor Kecamatan Raba.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan persoalan yang cukup signifikan dalam

penelitian kualitatif. Oleh karena itu, pemeriksaan keabsahan data dilakukan

dengan triangulasi (triangulation), pengecekan dengan teman sejawat (peer

debriefing), analisis terhadap kasus-kasus negatif (negative case analysis),

penggunaan referensi yang akurat (referential adequacy), pengecekan

anggota (member cheking) dan keikutsertaan di lapangan dalam rentang

waktu yang panjang (prolonged engagement) (Sugiyono, 2013).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keabsahan data penelitian

kaulitatif, yaitu: nilai subyektivitas, metode pengumpulan dan sumber data

penelitiam. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya

karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang

dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah

53
wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan

secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang

kurang kredibel akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena

itu, dibutuhkan beberapa cara untuk meningkatkan keabsahan data

penelitian kualitatif, yaitu: kredibilitas, transferabilitas dan konfirmitas.

Untuk mempertinggi kebenaran hasil penelitian kualitatif, dalam

proses pengolahan data kualitatif menurut Danim (2002:156) digunakan

prinsip-prinsip tertentu, yaitu :

a. Credibility, yaitu meningkatkan ketelitian selama proses kerja

penelitian;

b. Dependability, yaitu mempertahankan konsistensi proses kerja

pengumpulan data, membentuk dan menggunakan konsep,

menafsirkan dan memeriksa data dan audit trial;

c. Conformability, yaitu meminta para ahli untuk mereviu hasil

penelitian dan memeriksa secara teliti data yang terhimpun; dan

d. Transferability, yaitu bahwa hasil penelitian tidak dapat

digeneralisasikan pada lokasi lain, kecuali konteks dan situasi

lapangannya sama atau mendekati sama.

7. Analisis Data

Pendekatan kualitiatif merupakan cara pendekatan dalam melakukan

penelitian yang berdasarkan pada fakta empiris dan apa yang dialami

informan, yang akhirnya dicarikan rujukan teorinya, dan bersifat vestehen.

54
Dalam penelitian kualitatif, juga menggunakan pendekatan sebagaimana

dipopulerkan Kaplan dan Menners sebagai pendekatan emoc dan etic.

Pendekatan emic diartikan sebagai suatu cara mendekati fenomena dengan

menggunakan kerangka konseptual informan. Sedangkan pendekatan etic

mengacu kepada konseptual penelitinya (Nurhayati dalam Sudjarwo,

2001:25).

Miles dan Huberman (2002:15-17) menguraikan analisa data kualitatif

sebagai berikut.

a. Pertama, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian

angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara

(observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman), dan yang

biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan (melalui

pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alat tulis), tetapi analisis

kualitatif tetap menggunakan kata-kata, yang biasanya disusun ke

dalam teks yang diperluas.

b. Reduksi Data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstarakan, dan

transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan di

lapangan. Reduksi data, berlangsung terus-menerus selama proyek

yang berorientasi kualitatif berlangsung.

c. Penyajian data. Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

55
d. Menarik kesimpulan/verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data,

seorang penganalis kualitatif mulai mencari arti benda-benda mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi

56
BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN HASIL PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

a. Gambaran UmumLokasi Penelitian

Kantor kecamatan merupakan instansi yang menaungi

masyarakat. Kota Bima merupakan salah satu wilayah Nusa Tenggara

Barat yang berada pada bagian timur Pulau Sumbawa dengan koordinat

Lintang Selatan antara 8º20’ - 8º30’ dan antara 118º41’ - 118º48’ Bujur

Timur. Luas wilayah Kota Bima adalah sebesar 222,25 km².

Kota Bima memiliki areal tanah berupa persawahan seluas 1.923

hektar (94,90 persen merupakan sawah irigasi), hutan seluas 13.154 ha,

tegalan dan kebun seluas 3.632 ha, ladang dan huma seluas 1.225 ha dan

wilayah pesisir pantai sepanjang 26 km. Secara umum kondisi tanah di

Kota Bima didominasi oleh gunung batu, hal ini menyebabkan rata2

masyarakatnya bertani dengan menananm jagung dan tanaman keras

lainnya.

Tabel 4.1.1 Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :

Utara Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima

Timur Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima

Selata Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima

57
Barat Teluk Bima

Sumber Data : Arsip Badan Pusat Statistik Kota Bima

Tabel 4.1.2 Luas Wilayah Kota Bima


No Kecamatan Kelurahan/Desa Luas Wilayah
(km²)
1 Kecamatan 1. Kel. Tanjung 0,79
Rasanae Barat 2. Kel. Paruga 0,91
3. Kel. Sarae 0,48
4. Kel. Na`e 0,31
5. Kel. Pane 0,31
6. Kel. Dara 7,34
JUMLAH I 10.14
2 Kecamatan 1. Kel Sambinae 5,43
Mpunda 2. Kel. Panggi 3,51
3. Kel. Monggonao 0,63
4. Kel. Manggemaci 0,52
5. Kel. Penatoi 0,74
6. Kel. Lewirato 0,49
7. Kel. Sadia 0,68
8. Kel. Mande 0,69
9. Kel. Santi 0,72
10. Kel. Matakando 1,87
JUMLAH II 15.28
3 Kecamatan Raba 1. Kel. Penaraga 0,74
2. Kel. Penanae 5,34
3. Kel. Rite 1,84
4. Kel. Rabangodu 0,89
Utara 1,43
5. Kel. Rabangodu 0,54
Selatan 1,66
6. Kel. Rabadompu 4,74
Timur 31,19
7. Kel. Rabadompu 9,08
Barat 6,19
8. Kel. Rontu
9. Kel. Ntobo
10. Kel. Kendo
11. Kel. Nitu
JUMLAH III 63,73
4 Kecamatan 1. Kel. Melayu 0,76
Asakota 2. Kel. Jatiwangi 18,91
3. Kel. Jatibaru 17,18

58
4. Kel. Kolo 26,49
5. Kel. Ule 3,27
6. Kel. Jatibaru Timur 2,42
JUMLAH IV 69,03
5 Kecamatan 1. Kel. Kumbe
Rasanae Timur 2. Kel. Lampe 7,23
3. Kel. Oi Fo’o 9,20
4. Kel. Kodo 5,55
5. Kel. Dodu 7,93
6. Kel. Lelamase 21,05
7. Kel. Nungga 11,59
8. Kel. Oimbo 2,74
JUMLAH V 64,07
JUMLAH I + II + III + IV + V 222,25
Sumber: Kota Bima Dalam Angka, BPS Kota Bima 2018

b. Profil Umum Kantor Kecamatan Raba

Kecamatan Raba adalah salah satu kecamatan hasil pemekaran di

wilayah kota bima melalui Peraturan Daerah Kota Bima Nomor 21 Tahun

2006 tentang Pembentukan Kecamatan Raba di Wilayah Kota Bima. Wilayah

Kecamatan Raba terdiri dari 11 kelurahan yaitu , Ntobo, Rite, Penanae,

Kendo, Rabadompu Timur, Rabadompu Barat, Penaraga, Rabangodu Utara,

Rabangodu Selatan, Rontu dan Nitu Kelurahan terluas adalah Kelurahan

Ntobo dengan luas 31,19 km2, sedangkan yang tersempit wilayahnya adalah

Kelurahan Rabadompu Timur dengan luas 0,64 km2.

Kecamatan Raba merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang dipimpin

kepala pemerintahan Kecamatan (pejabat administrator) yaitu Camat yang

kedudukannya merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Bima

sebagai bawahan langsung dari Sekretaris Daerah dan merupakan

penanggung jawab kegiatan pemerintahan di lapangan. Sesuai tugas dan

fungsinya Pemerintah Kecamatan mempunyai kewenangan mengatur dan

menyelenggarakan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan dan

59
bertanggung jawab kepada Walikota Bima. Tanggung jawab Pemerintah

Kecamatan adalah menjalankan roda pemerintahan satu tingkat dibawah

Pemerintah Kota Bima, guna mengatur kewenangan dalam berbagai bidang

yang ada diwilayahnya sesuai pendelegasiannya serta sebagai pengendali

terhadap dinamika kehidupan sosial masyarakat baik ekonomi, politik

maupun sosial budaya.

c. Visi Dan Misi

1. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan kemana suatu organisasi

harus diarahkan agar tetap eksis, antisipatif dan inofatif. Visi akan membawa

atau mengarahkan tumbuh dan berkembangnya suatu organisasi untuk kurun

waktu panjang kedepan minimal sepanjang organisasi itu hidup. Visi

mencerminkan apa yang harus dilakukan organisasi.

2. Misi

Dalam mencapai visinya, Kecamatan Raba telah menetapkan beberapa

Misi yang menjadi pegangan dalam mengembangkan atau merumuskan

langkah-langkah kegiatan operasionalnya. Adapun Misi yang dimaksud

adalah :

1. Meningkatkan penyelenggaraan tugas –tugas Pemerintahan,

Pembangunan dan Pelayanan kepada masyarakat”.

2. “Membudayakan Ekonomi masyarakat melalui Peningkatan

Ekonomi Mikro ( Peningkatan Usaha Kecil dan Kelompok

Menengah ke bawah)”.

3. Peningkatan Pendidikan Keagamaan melalui Pembentukan TPQ dan

Guru ngaji pada setiap wilayah paling bawah (RT/RW)”.

60
4. Menyediakan Infra Struktur Perkotaan dalam pengendalian Rencana

tata ruang dan wilayah (RT/RW) dalam Penataan Kota”.

5. Pembentukan dan budayakan Motivasi lokal (RT/RW, LPM) dalam

rangka mempercepat Penataan Kota”.

Dari Misi tersebut, apa yang direncanakan dan apa yang akan

dikerjakan dalam lima tahun kedepan oleh Kecamatan Raba harus selalu

mengacu pada jiwa yang tertuang dalam pernyataan Misi tersebut, sebab

apabila terjadi penyimpangan dari Misi tersebut akan mempengaruhi

perjalanan organisasi Pemerintahan di Kecamatan Raba dalam mencapai

Visinya.

3. Struktur Organisasi Kantor Camat Raba

CAMAT

Muhammad Sidik, S., Sos


NIP. 19651231 199212 1 006

Sekertaris Camat Bendahara Pengeluaran

Kamarudin, S ST Jufriadin,SE
NIP. 19711231 200604 1 141 NIP. 19760402 200701 1 014

Bendahara Gaji

Erma Suryaningsih, SE
NIP. 1985061 6200501 2 003

Kasubbag Umum dan Kasubbag Perencanaan dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat


Kepegawaian Keuangan
Sri Rahayu,S.Sos,MM
Ahmad Yani,S.Pd Sitti Hasnawiah,S.Sos NIP. 19740526 199803 2 008
NIP. 19710103 199301 1 001 NIP. 19711215 199402 2 001
61
Kasi Ketentraman dan Kasi Pemerintah Kasi Pelayanan Umum
Ketertiban
Aluh Fitriah,SP Maryati, SE
Darwis, S.Sos NIP. 19811107 200003 1 022 NIP. 19790604 201001 2 006
NIP. 19670308 200701 1 002

Fungsional

Friska Angelina Sitorus,SH.


NIP. 19880718 202012 1 004

4. Peta Wilayah Kota Bima Dan Kecamatan Raba

Kota Bima sebagai salah satu Kota di Provinsi Nusa Tenggara

Barat. Terletak antara 118 ⁰ 41' –118 ⁰48' Bujur Timur dan 8 ⁰20' – 8

⁰30'Lintang Selatan.Adapun wilayah Kota Bima mempunyai luasan

sebesar 222,25 Km2, yang terbagi menjadi lima kecamatan diantaranya

adalah Rasanae Barat, Rasanae Timur, Mpunda, Raba, dan Asakota.

Adapun batas-batas wilayah Kota Bima, yaitu :

 Utara : Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima


 Timur : Kecamatan Wawo Kabupaten Bima
 Selatan : Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima

 Barat : Teluk Bima

Kota Bima memiliki areal tanah berupa: persawahan seluas

1.923 hektare (94,90% merupakan sawah irigasi), hutan seluas

13.154 ha, tegalan dan kebun seluas 3.632 ha, ladang dan huma

62
seluas 1.225 ha dan wilayah pesisir pantai sepanjang 26 km.

Secara umum kondisi tanah di Kota Bima didominasi oleh gunung

batu, hal ini menyebabkan rata-rata masyarakatnya bertani dengan

menanam jagung dan anaman keras lainnya.

Gambar. 4.1.4. Peta Wilayah Kota Bima Dan Kecamatan

Sumber : Data BPS Kota Bima

Dari ke lima kecamatan yang terbagi di Kota Bima, kecamatan

yang mempunyai luasan paling besar yaitu berada pada Kecamatan

Asakota , yaitu dengan luasan wilayah sebesar 69,03 Km 2, sedangkan

wilayah paling terkecil yaitu berada pada Kecamatan Rasanae Barat

dengan luasan sebesar 10,14 Km2.

Jumlah Penduduk Kota Bima berdasarkan data Berdasarkan

kelompok umur, penduduk Kota Bima yang berada pada usiaproduktif

(15-64 tahun) berjumlah 95.514 jiwa atau 66,32 %. Dari jumlah tersebut

proporsi perempuan lebih tinggi dari laki-laki, yaitu 49.294 jiwa (51,61%)

berbanding 46.220 jiwa (48,39%). Kelompok usia muda (0-14 tahun)

63
berjumlah 41.897 jiwa atau 29,09% dan kelompok usia non produktif (65

tahun ke atas) berjumlah 6.607 jiwa atau 4,59 %.

Tabel 4.1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur


Jenis Kelamin
Umur Persentase Jumlah
Laki-Laki Perempuan
20,552 jiwa 21,345 jiwa 29,09% 41,897 jiwa
0-14 tahun
46,220 jiwa 49,294 jiwa 66,32% 95, 514 jiwa
15-64 tahun
3,205 jiwa 3,402 jiwa 4,59% 6,607 jiwa
65-ke atas
Sumber : Pusat Statistika Kota Bima 2021

Komposisi penduduk Kota Bima berdasarkan mata pencaharian didominasi

oleh petani/peternak dan jasa/pedagang/pemerintahan yang besarnya masing-

masing 45,84 % dan 45,05%. Jenis pekerjaan yang digeluti penduduk Kota Bima

antara lain: petani 15.337 orang, nelayan 425 orang, peternak 13.489 orang,

penggalian 435 orang, industri kecil 1.952 orang, industri besar/sedang 76 orang,

perdagangan 1.401 orang, ABRI 304 orang, guru 1.567 orang dan PNS berjumlah

2.443 orang.

Tabel. 4.1.6 Mata Pencaharian Masyarakat Kota Bima

Jenis Pekerjaan Jumlah

Petani 15.337 orang


Nelayan 425 orang
Peternak 13.489 orang
Penggalian 435 orang
Industri kecil 1.952 orang
Industri besar 76 orang
Pedagang 1.401 orang
ABRI 304 orang
Guru 1.567 orang
PNS 2.443 orang
sumber : Pusat Statistika Kota Bima 2021

64
Pendidikan terakhir, Penduduk Kota Bima pada tahun 2011

didominasi oleh lulusan SLTA/sederajat yaitu mencapai 29,80 %. Dari

data juga diketahui bahwa jumlah penduduk yang menyelesaikan

pendidikan tinggi baru mencapai 9,94 %, sangat kecil dibandingkan

penduduk yang menempuh pendidikan sampai tingkat sekolah menengah.

B . PEMBAHASAN

Pembahasan hasil penelitian, lainnya merupakan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan masalah (Bab 1). Oleh karena

itu, pada bagian ini penulis akan menganalisis sejumlah masalah yang akan

diajukan, diawali dengan kegiatan mengumpulkan data-data atau informasi-

informasi dilapangan dengan menanyakan informan (sampel) yang telah

ditentukan sebagaimana dijelaskan pada Bab I.

Sesuai dengan masalah yang diajukan pada Bab I, maka dalam penelitian

ini terdapat satu fokus yang akan dianalisis atau dibahas kaitan dengan dampak

pemanfaatan teknologi informasi berbasis website dalam pelaksanaan

transparansi informasi pada kantor camat raba Kota Bima, yaitu: Bagaimana

dampak dari pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan pada kantor

Kecamatan Raba.

Sejak jabatan pemerintahan camat Bapak H.Surfil, Kantor Camat Raba

secara resmi meluncurkan laman situs (website) kecamatan Raba dengan

domain (https://raba.bimakota.go.id)). Hal ini merupakan suatu terobosan yang

dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Raba dalam menjawab tantangan

perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi di era digital.

65
Pemerintahan Kecamatan Raba telah mengintegrasikan informasi

kelurahan ke dalam website kecamatan. Data kelurahan yang ada diantaranya

profil kelurahan, struktur organisasi pemerintah kelurahan, data penduduk,

program kerja atau kegiatan yang berlangsung dikelurahan dan juga formulir

yang berkaitan dengan kelengkapan berkas pelayan publik. Dengan demikian,

masyarakat bisa dengan mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan

kebutuhan layanan publik.

Penggunaan teknologi webiste bagi instansi pemerintah daerah dapat

dikatakan sebagai salah satu media informasi kepada masyarakat. Hal ini juga

terjadi pada pemerintah kecamatan Raba yang memanfaatkan penggunaan

webiste lebih banyak ditujukan sebagai sarana penyebarluasan informasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Maryanti, SE (Kasi Pelayanan

Umum Kec. Raba), sebagai berikut :

“Website ini ditujukan agar masyarakat lebih tahu tentang profil

kecamatan Raba. Juga sebagai sarana mempublikasikan kegiatan atau aktivitas

yang berlangsung di wilayah kecamatan sehingga masyarakat lebih mudah dan

cepat mengakses informasi”.

Kehadiran teknologi dalam tata kelola pemerintahan salah satunya agar

mampu mewujudkan kemudahan dan meningkatkan kualitas dalam pelayanan

publik. Namun keadaan ini belum terasa secara menyeluruh di kecamatan

Raba. Penelitian menunjukan pengetahuan publik masih rendah berkaitan

dengan kehadiran website di kecamatan. Keadaan inipun belum terasa secara

signifikan dilingkungan kerja kecamatan Raba dikarenakan beberapa pegawai

66
yang belum paham pemakaian dan penggunaan website. Serta belum tersedia

sarana dan pra sarana yang menunjang penggunaan teknologi informasi

berbasis website.

Oleh karena itu belum ada dampak yang signifikan sebagai akibat

penggunaan website terhadap peningkatan kualitas layanan publik. Hal ini

selain karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan

website kecamatan juga mereka belum menggunakan secara optimal. Mereka

lebih cenderung untuk langsung datang ke kantor dan memanfaatkan fasilitas

pelayanan publik yang ada.

Saat ini,teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu jenis

dari bentuk teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Melalui fitur

andalannya yaitu internet, saat ini teknologi komunikasi dan informasi

merupakan salah satu jenis teknologi yang menduduki peringkat teratas,baik

dari sisi positif,negatif hingga penggunaannya.

Memang sebagai sebuah teknologi yang berkembang pesat, pastilah

teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa kelebihan. Ada yang

disadari,dan ada juga yang mungkin tidak disadari karna sudah menjadi bagian

dari kepribadian individu tertentu. Berikut ini tiga dampak postif dari

pemanfaatan teknologi informasi menurut supriyanto (2009:10)

1. Media Pertukaran Data

Sekarang ini pertukaran data dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi bisa menggunakan yang namanya email,

google drive atau media sosial seperti WhatsApp dan telegram.

67
Kita juga bisa menggunakan website yaitu jaringan berupa web jadi

Pengguna internet yang ada dimana saja dan seluruh dunia bisa

bertukar data dengan lebih cepat. File dan juga dokumen saat ini

sudah merupakan kebutuhan dari setiap orang. Baik dari file music

ataupun dokumen penting, bisa dibagikan dengan menggunakan

internet yang merupakan produk dari teknologi informasi dan juga

komunikasi. Setiap user dapat saling membagikan file dan dokumen

dengan mudah, bahkan kita saat ini bisa menyimpan file yang kita

miliki dengan mudah di dalam cloud storage, atau media

penyimpanan di dalam internet.

“ dengan adanya internet pegawai pada kantor kecamatan raba

bisa lebih mudah membagikan/transmisi data antar organisasi secara

elektronis dengan bentuk file,jika sudah berbentuk file,file tersebut

bisa dikirim langsung melalui media sosial seperti whatsapp.”

Wawancara ibu Friska angelina S. SH selaku pegawai kecamatan

raba.

Kegiatan membagikan file ke user tujuan tentunya memerlukan

security yang cukup aman agar data yang di share tetap rahasia hingga

user yang dimaksud menerima. Cara menjaga keamanan jaringan

komputer perlu diperhatikan agar data yang dibagikan tetap terjaga.

2. Media Untuk Mencari Informasi dan Data

Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini

kita bisa mencari informasi dimana saja dan kapan saja. Melalui

68
internet seperti mencari sebuah lowongan pekerjaan ataupun berita,

tidak perlu membeli koran kita bisa mengakses menggunakan

Smartphone kita. Media sosial juga merupakan dampak positif lainnya

dari perkembangan teknologi informasi dan kommunikasi. Media

sosial dapat memberikan banyak sekali manfaat, salah satunya adalah

dapat mempertemukan individu dengan orang baru, dan menambah

relasi antar individu. Pemerintah kecamatan juga bisa lebih mudah

menyampaikan informasi mengenai kantor kecamatan.

” karna media sosial mudah di akses oleh para penggunanya,dan

tidak memiliki keterbatasan dalam pengaksesan dalam artian semua

orang dapat mengakses media sosial asalkan ada media nya seperti

( handphone,laptop maupun komputer) dan meiliki sinyal internet.

Media sosial juga menjadi media yang sangat mudah untuk

menyebarkan berbagai informasi dan dapat dilakukan oleh siapapun

dan kapan pun.” Wawancara Sri Rahayu, S.Sos,MM selaku pegawai

kecamatan Raba

Sebagai contoh, salah satunya adalah facebook. Situs yang cukup

besar ini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak orang

gunakan. Tidak hanya untuk menambah jaringan pertemanan di dunia

maya, facebook juga menjadi sarana promosi dalam bisnis. Manfaat

facebook bagi user sangatlah berguna, terlebih untuk menjalankan

bisnis, baik itu bisnis kecil maupun bisnis besar.

69
Dalam mencari informasi yang baru dan masih hangat, maka

teknologi informasi dan juga komunikasi sangat memegang peranan

yang penting. Dengan adanya arus informasi yang menjadi jauh lebih

cepat, maka individu akan menjadi lebih mudah dalam mencari

informasi yang diinginkan.

3. Kemudahan Mencari Informasi

Merupakan salah satu efek domino dari bertambah cepatnya arus

informasi. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang

berkembang sangat pesat, maka siapapun akan bisa memperoleh

informasi dengan mudah. Akses terhadap informasi ini bisa dilakukan

kapanpun, dimanapun, dan dari siapapun itu. Hal ini akan membantu

individu dalam meningkatkan informasi dan pengetahuan yang

dimilikinya, meski terkadang realibilitas dan validitas dari informasi

tersebut dipertanyakan.

“untuk mempermudah masyarakat mencari informasi tentang

kantor camat raba,kantor camat raba sudah menyediakan website

sebagai sarana untuk membagikan informasi atau pun kegiatan ,yang

dapat dilihat oleh masyarakat.”wawancara bapak darwis,S.Sos selaku

pegawai kecamatan raba.

Kemudahan dalam mendapatkan informasi yang dirasakan oleh

masyarakat indonesia saat ini tak lepas dari pesatnya perkembangan

teknologi informasi. Hal ini membuat banyak informasi yang muncul

dari berbagai sumber sehingga masyarakat harus dengan pandai

70
menyaring informasi yang mereka peroleh atau mereka cari dengan

baik. Dengan menggunakan teknologi informasi berbasis website ini

masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan informasi mengenai

kegiatan-kegitan seputar tentang kecamatan ataupun kelurahan. Dan

pemerintah kecamatan bisa lebih mudah juga untuk menyampaikan

informasi melalui website kecamatan kepada masyarakat.

Hal ini menjadi penanda bahwa penggunaan internet untuk

berkomunikasi menjadi salah satu pilihan yang sangat diminati.

Karena dapat terhubung ke setiap orang dari belahan dunia manapun.

Disinilah peranan manfaat jaringan komputer sebagai salah satu

sumber penggunaan internet menjadi lebih optimal.

Dampak lainnya yang paling terasa dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi adalah dalam bidang pendidikan dan juga

bisnis Materi pelajaran dan segala hal yang berhubungan dengan

pendidikan akan menjadi lebih mudah untuk diakses dan diperoleh.

Sehingga hal ini pun akan membantu meningkatkan efektivitas dan

juga efisiensi dari kebutuhan pendidikan itu sendiri bagi tiap individu

di dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ini, muncul banyak lapangan pekerjaan baru yang dihasilkan

berkat adanya perkembangan teknologi informasi dan juga

komunikasi, yaitu online shop dan juga bisnis online. Hal ini

menggeser kedigdayaan penjualan barang melalu toko fisik, karena

71
dianggap lebih murah, praktis dan juga lebih efisien dari segi

pemasaran produknya.

4. Intenet sebagai media komunikasi

Kurangnya parsitipasi dari berbagai segmen masyarakat untuk

mendapatkan informasi publik di media yang disediakan,merupakan

fenomena yang dihadapi,kalaupun ada masih disikapi sebagai media

untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan website dalam

memberikan pelayanan informasi publik. Padahal hakikat keberadaan

UU KIP ini, masyarakat diberi layanan informasi oleh badan publik

dalam perspektif lebih luas lagi. Semua badan publik berkewajiban

menyediakan informasi publik, diantarannya melalui media website

sebagai akses informasi yang terbuka kepada seluruh

masyarakat,kecuali informasi yang terkait kerahasiaan negara. Apalagi

dalam era keterbukaan ini fungsi institusi publik semacam PPID

menjadi sangat penting dalam membentuk pencitraan badan publik

yang selama ini menjadi sorotan masyarakat yang dianggap penerapan

sistem manajemen informasi yang tertutup menjadi berorientasi

kepada kebutihan masyarakat yang transparan,serta untuk membangun

pola komunikasi yang lebih apresiatif antara pemerintah dan

masyarakat.

Dalam pola komunikasi yang lebih apresiasi oleh

masyarakat,diperlukan ruang publik yang terbuka agar memperoleh

informasi seluas mungkin mengenai penyelenggaraan pemerintah kota

72
di pemerintaha kantor camat raba yang selalu berkomitmen untuk

mewujudkan tata perintah yang baik ( good governance) dengan

senantiasa mengedepankan keterbukaan kinerja pemerintah dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Terlebih dengan

pemanfaatan website yang ada membuat pelayanan informasi publik

lebih cepat, mudah da murah tanpa sekat birokrasi yang selama ini

menjadi hambatan. Pemerintah Kantor Camat Raba dalam

menggunakan website bertujuan untuk menyediakan informasi yang

benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Namun perkembangan

website E-PPID ini dinilai belum optimal, terdapat beberpa kendala

pada layanan informasi oublik website itu. Apalagi dalam

perkembangan era revolusi 4.0 ini, Pejabat pengelola informasi dan

dokumentasi (PPID) mempunyai kewajiban terhadap pengelola

website.

“Pemerintah Kantor Camat Raba dalam perkembangan teknologi

dituntut memberikan pelayanan informasi publik berbasis website.

Oleh karena itu penelitian ini berorientasi terhadap pemanfaatan

website yang diakses masyarakat kecamatan raba. Dalam hal ini

kesiapan msyarakat dalam menggunakan teknologi berdampak besar

terhadap pelayanan publik” ( wawancara ibu Aluh Fitriah.SP selaku

pegawai kantor camat Raba)

Pemanfaatan teknologi informasi sangat membantu dalam

penyelesaian pekerjaan administrasi perkantoran meskipun masih ada

73
beberapa pegawai yang belum tau cara menggunakan teknologi

informasi seperti pengiriman data menggunakan e-mail,namun

pemanfaatan teknologi informasi ini sudah sangat membantu proses

pelaksanaan administrasi perkantoran pada kantpr Camat Raba.

74
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, khususnya pada

Bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut:

Penyebab tidak dimanfaatkannya TIK oleh lembaga Pemerintah level

Kecamatan, yaitu:

1. Kehadiran website di kecamatan Raba merupakan suatu langkah

strategis dalam menjawab tantangan di era perkembangan tata kelola

pemerintahan dan peningkatan kualiatas layanan publik berbasis

teknologi digital. Kemudahan penyebaran informasi dan integrasi data

antara kelurahan dan kecamatan adalah keunggulan yang seharusnya

mempermudah akses publik.

2. Kita juga bisa menggunakan website yaitu jaringan berupa web jadi

Pengguna internet yang ada dimana saja dan seluruh dunia bisa bertukar

data dengan lebih cepat. File dan juga dokumen saat ini sudah

merupakan kebutuhan dari setiap orang. Baik dari file music ataupun

dokumen penting, bisa dibagikan dengan menggunakan internet yang

merupakan produk dari teknologi informasi dan juga komunikasi.

Setiap user dapat saling membagikan file dan dokumen dengan mudah,

75
bahkan kita saat ini bisa menyimpan file yang kita miliki dengan mudah

di dalam cloud storage, atau media penyimpanan di dalam internet.

3. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini kita

bisa mencari informasi dimana saja dan kapan saja. Melalui internet

seperti mencari sebuah lowongan pekerjaan ataupun berita, tidak perlu

membeli koran kita bisa mengakses menggunakan Smartphone

kita.Terdapat beragam jenis media yang sering digunaka untuk

berkomunikasi dan meyebarkan informasi, diantarannya adalah

televisi,internet website dan sebagainya.

4. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang

sangat pesat, maka siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan

mudah. Akses terhadap informasi ini bisa dilakukan kapanpun,

dimanapun, dan dari siapapun itu. Hal ini akan membantu individu dalam

meningkatkan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya, meski

terkadang realibilitas dan validitas dari informasi tersebut dipertanyakan.

B. SARAN

Setelah melakukan penelitian, ada beberapa hal yang dijadikan saran oleh

peneliti kepada pembaca yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan dan

masukan dimasa mendatang.

1. Penggunaan alat teknologi dalam pemanfaatan teknologi informasi


berbasis website sudah tidak asing lagi, oleh karena itu diharapkan dengan

76
teknologi yang terus mengalami perkembangan dapat meningkatkan
kinerja para pegawai terutama dibidang pelayanan public..

2. Agar penelitian lebih komperhensif, hendaknya peneliti selanjutnya dapat


menambah perspektif-perspektif yang dianggap memiliki pengaruh
terhadap penggunaan alat teknologi informasi berbasis website sehingga
masyarakat dapat dengan mundah mendapatkan informasi yang lebih
cepat dan akurat.

3. Saran bagi peneliti lain dalam mengumpulkan data di lapangan dengan


metode kuisioner, sebaiknya menggunakan format dan bahasa yang
sederhana agar mudah dipahami oleh responden.

4. Saran bagi responden dalam menjawab pertanyaan adalah diharapkan bias


lebih jujur dalam memberikan informasi untuk penelitian-penelitian
sehingga dampak pemanfaatan teknologi informasi berbasis website dalam
transparansi informasi agar data yang didapat lebih akurat dan dapat
digunakan.

77
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan, 2002, Menjadi Peneliti Kualitatif, Cetakan I, Pustaka Setia,

Bandung.

Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab,

Alfabeta, Bandung.

Faisal, Sanapiah, 2005, Format-Format Penelitian Sosial, Rajawali, Jakarta.

Fauziah dan Hedwiq, R. 2010, Pengantar Teknologi Informasi, Muara Indah,

Bandung.

supriyanto (2009;10) dampak positif pemanfaatan teknologi informasi

Hadi, Sutrisno, 2004. Statistik II, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM,

Yogyakarta.

Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman, 2002, Analisis Data Kualitatif,

Cetakan Pertama, UI-Press, Jakarta.

Moleong, Lexy J., 2012, Metode Penelitian Kualitatif, Cekatan Kesepuluh,

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Papayungan, M,M., Dkk., 2002, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Teori dan

Praktek), Pusat Studi Unhas, Ujung Pandang.

Ritzer, George, 2014, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda,

Rajawali Pers, Jakarta.

Sudjarwo, 2001, Metodologi Penelitian Sosial, Mandar Maju, Bandung.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung.

78
Sutarman. 2012, Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, Ahmad, 2008, Mari Belajar Meneliti, Genta Press, Yogyakarta.

Sayadi, S., Putra, A. N., Halim, H., Saputra, A., & Rozi, R. F. (2021). Pelatihan

Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Web Di

Kelurahan Jati. Jurnal AbdiMas Nusa Mandiri, 3(2), 71-78.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung :Alfabeta, CV

Nasir, N., & Rahmi, R. (2021). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam

Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Pada Kantor kelurahan

Tabaringan kecamatan ujung Tanah kota Makassar. Jurnal Mirai

Management, 6(2), 288-295.

Kadir 2003:31 Pengenalasan sistem Informasi , Yogyakarta

Zainudin, Z., Ilaalloh, F., Hermanto, D., Wijayanti, R., Affaf, M., Liesdiany,

M., ... & Salam, A. (2022). Pelatihan Penggunaan Aplikasi Administrasi

Kependudukan Berbasis Website Bagi Perangkat Desa Tlangoh.

Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), 4(4), 611-

617.

Besari , 2008 , Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Somantri, O., & Hasta, I. D. (2017). Implementasi e-Government Pada Kelurahan

Pesurungan Lor Kota Tegal Berbasis Service Oriented Architecture

(SOA). Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT, 2(1), 23-29.

Dewanto , 2006 ,Web Desain Metode Aplikasi dan Implementasi, Yogyakarta

79
Retnawati, L., Saurina, N., Pratama, F., Wahyuningtyas, E., & Syidada, S. (2018).

Pelatihan Pembuatan Penataan Arsip Berbasis Web di Kecamatan

Panjang Jiwo. JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian Dan Penerapan IPTEK),

2(2), 53-61.

Sutabri, 2005 Teknologi Informasi dan Komunikasi Bandung.

Farid , Wael, dan Ahmad 2018 pemanfaatan teknologi informasi dalam

manajemen perkantoraran Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sahya Anggara, 2012 ilmu administrasi negara , Bandung: CV Pustaka Setia

Widjaja , 2002 , Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : PT.Bumi

Aksara

Ulbert , 1992 , sistem informasi manajemen , jakarta

Soerjono Soekanto , 2005, Metode Penelitian, Bandung

P Siagian , 2008 , Manajemen Sumber Daya Manusia , Bumi Aksara,indonesia

Jakarta

Badudu , 2003 , Pemanfaatan Teknologi Informasi , Jakarta

Jogiyanto , 2003 Sitem Teknologi Informasi,pendekatan terintegrasi: konsep

dasar,teknologi,pengelolaan dan aplikasi. Yogyakarta

Sutarman, 2009 , Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta

Danim, Sudarwan 2002 , Penelitian Kualitatif, Bandung,Pustaka Setia

80
LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA
Mengenai : “Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi Berbasis

Website Dalam Transparansi Informasi (Studi Di

Kantor Kecamatan Raba)”

Pengantar

Peneliti memohon dengan segala kerendahan hati kepada

Bapak/Ibu/Saudara (i) sudi kiranya berkenan meluangkan waktu untuk

mengisi daftar pernyataan berikut ini sesuai dengan pemahaman,

pengalaman, dan pengamatannya tentang Dampak pemanfaatan

Teknologi Informasi dalam Transparansi Informasi di Kantor

Kecamatan Raba.

Dengan segala perkenannya menjawab pernyataan ini,

peneliti mengkhaturkan terima kasih. Segala budi baik

Bapak/Ibu/Saudara (i), tiada daya peneliti membalasnya, semoga

Allah SWT menilai budi baik Bapak/Ibu/Saudara (i) sebagai suatu

ibadah. Dan segala kerahasiaan, maka identitas Bapak/Ibu/Saudara (i)

kami akan rahasiakan.

3. Identitas Informan

1. Nama :………………………

2. Jenis Kelamin :.....................

3. Umur : ………… tahun.

81
4. Status dalam perangkat Desa :……

Pertanyaan-Pertanyaan

1. Bagaimana internet bisa berdampak positif sebagai media

pertukaran data dengan cepat ?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

2. Mengapa internet atau media sosial dapat menjadi sumber informasi

yang cepat dan mudah ?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

3. Bagaimana cara mempermudah masyarakat untuk mencari

informasi mengenai kantor camat Raba ?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

82
4. Bagaimana cara pegawai kecamatan raba menggunakan internet

sebagai media komunikasi ?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

5.

83
84

Anda mungkin juga menyukai