Anda di halaman 1dari 45

BAB III

NEGARA-NEGARA BENUA EROP A DAN SEKITARNYA

A. KERANGKA IMPLEMENTASI ELECTRONIC GOVERNMENT DI


MACHESTER
Stockport ada lah salah satu kota metropolit an di wilaya h Inggris.
Sepe rti diketahui, e-Government di Inggris merupakan salah satu yan g
paling maju. Dewa n kota Stockport mempunya i visi untuk men jadikan
Stockpo rt sebagai kota paling bersih, paling hijau, paling aman , dan
paling kuat. Untuk m embangun ke arah sana, ten tu saja membutuhkan
jalan pan jang. Dewa n kota memulai dengan upaya memberikan layana n
yan g terbaik buat m asya rakat secara umum, dan egovernment adalah salah
satu agenda besar yang ingin diimplementasikan . E-Gove rnmen t buka n
hany a sekeda r menerapkan teknologi informasi dan komunikasi ke
dalam layana n pemerintah, tetapi leb ih jauh harus mampu membangun
kultur dan cara baru da lam pela yanan ke pada m asya rakat .
Ada lima hal yang men jadi tujuan merek a mene rapka n e-
Governm ent, yaitu (Horton, 2000 ):
1. Menyed iakan layana n yang terinteg rasi kepad a setiap warga negara.
2. Memperlanca r proses bisnis dan mendayagunaka n sumber daya
seba ik- baiknya .
3. Menyed iakan semua layana n seca ra elektronik.
4. Memberikan keterampilan dan alat yan g memadai bagi staf dan
pegawa i untuk bekerja seca ra efisien.
5. Membantu komunitas dalam menggunaka n tekno logi baru.
1. E-GOVERNMENT DAN M ANAJEMEN PERUBAHAN
Dalam pelaksanaan e-Government, strategi implemen tasinya di
lapangan tidak hany a terkait dengan pene rapa n teknologi informasi
dan pengem bangan sistem, bahkan leb ih banya k waktu akan
dihabiskan untuk adap tasi kultur dan mana jemen perubahan . Dalam
berbagai peneliti an, leb ih dari 60% implem entasi egove rnmen t
dihabiskan untuk manajemen perubahan, sisanya baru implemen tasi
sistem dan tekno logi informasi. Setidakny a ad a tiga hal terkait dalam
proses implemen tasi e- Gove rnmen t. Ketiga hal itu adalah strate gi e-
Gove rnmen t itu sendiri, pengembanga n sumber daya manusia, dan
manajemen infrastruktur serta asset negara. Ketiganya mempunya i
sinergi an tara satu denga n yang lain, dan diikat oleh sesuatu yang
sama, yaitu m anajem en perubahan.

Su mber: Horton, 2000


Implemen tasi e-Government tidak akan berjalan denga n baik
tanpa adanya mana jemen perubaha n pad a strateg i sumber day a pegawai
dan aset negara lainnya. Secara kultur misalnya , e-Government
menuntut jam kerja pelayana n masyarakat tidak lagi dari jam 08.00 –
15.00 setiap hari. Tetapi karena bisa mendapa tkan pelayana n selama
24 jam penuh secara online, ten tu saja perlu ada mekanisme dan
prosedur baru dalam pelayanan . Inti semuany a ten tu saja ada lah
pelayana n masyaraka t yang leb ih baik. Dan per lu diingat juga,
bahwa semua itu harus didukung oleh pe ngem ba nga n komunitas
masyaraka t menu ju kultur baru pemanfaatan teknologi informasi dalam
cara merek a berhubungan dengan pemerintah . Dengan adanya
partisipasi penuh dari masyaraka t inilah diharapka n egovernment bisa
memberikan nilai tambah yang kuat untuk pelayana n lebih baik
kepada m ereka.
Untuk mencapa i itu semua, mana jemen perubahan membutuhkan
beberapa langkah strateg is yang perlu ditempuh untuk menopang
implem enta si egovernm ent.
 Pertama ada lah Business Process Reeng ineering . Busine ss
Process Reenginee ring meng isya ratkan untuk merev iew secara
total prose s kerja yang sekarang ini berjalan. E-gove rnmen t
tidak boleh hanya sekeda r membuat alternatif akses untuk
pelayanan pemerintah, karena itu berarti malah mena mbah
biaya. Lebih dari itu, egove rnmen t ada lah prose s kerja baru di
mana layana n pem erintah terinteg rasi dalam sistem yan g leb ih
baik. Perubahan karen a itu tidak hanya sekedar pena mpilan di
sisi akses masyaraka t, tetapi juga pada prose s kerja secara
keseluruhan yang perlu direview seca ra reguler.
 Staf dan pegawai memerluka n cara kerja baru, di m ana
memungkinkan terben tuknya “kantor virtual” di an tara mereka.
Kantor virtual ada lah kondisi di mana setiap staf bisa
mengerjakan segala sesua tunya dari manapu n ia berad a tanp a
perlu berkantor setiap hari. Pemimpin dituntut untuk mengubah
pendekatan kepemimpinann ya denga n men jadikan performa dan
hasil kerja sebagai dasar penilaian seseo rang , dan bukan lagi
pada kehadiran. Tentu saja hal ini membutuhkan mana jemen
perubahan yang terencan a denga n baik.
 Fasilit as yang memungkinka n staf dan pegawai beke rja dari
rum ah dan kerja jarak jauh. Melalui penggunaa n fasilit as
teknologi dan internet, seorang staf bisa mengerjakan hampir
seluruh proses pelayana n masyaraka t tanpa perlu datang ke
kantor.
 Untuk mencapa i semua itu, tentu saja dibutuhkan ketrampilan
dan penge tahuan yan g memada i bag i semua pegawai. Pendidikan
dan pelatihan ada lah ca ra terbaik bagaiman a m enyiapkan
pegawai untuk bisa beke rja ketika saatnya egovernm ent
diim plementasikan.

2. STRATEGI IMPLEMENTASI
Dalam perencanaa n implementasi di lapangan , dewan kota Stockport
membag i perencanaa n secara lebih detil dalam empat bagian besar
yaitu: infrastruktur, program jangka pende k dan menengah , program
jangka panjang, dan program- program yan g mengha silkan efisiensi
bagi pe m erinta h. Penjabaran secara detil adalah sepe rti penjelasan di
bawah .
Pertam a , pembanguna n infrastruktur. Infrastruktur yan g baik
akan landa san bagi pelaksanaan taha p leb ih lanjut:
 Pengembanga n layana n pita lebar ( broadband ) untuk akses
komunikasi dan pertuka ran data. Menggunakan jalur telepo n biasa
(PSTN) untuk komunikasi data akan menyu litkan dan
mem perlambat akses. Dengan pembangunan broadband di
berbagai wilayah, diharapka n masyarakat mendapa tkan banyak
kemudaha n dalam kecepa tan proses pelayana n.
 Otomatisasi di berbaga i proses kerja di kantor. Kerja-kerja
administratif secara perlaha n diubah men jadi kerja se cara
elektronis m enuju era “ paperless work ”.
 Membangu n portal sebagai saran a akses masyarak at terhadap
berbagai layana n pemerintah . Portal aka n men jadi pintu masu k
awal bagi masyaraka t untuk mengakse s semua layana n yang
tersed ia.

Kedua , program jangk a pendek dan menengah , yan g seca ra detil


dijaba rkan sebaga i beriku t:
 Pembangunan internet akses u ntuk publik dan intrane t untuk
akse s staf dan pegawa i. Intrane t merupakan sarana
kom unikasi, administrasi, dan prosedu r kerja internal
pemerintah . Denga n dem ikian, di an tara pegawa i pemerintah
akan terbiasa melakuka n prosedu r kerja seca ra elektronik.
 Karen a yan g akan mengguna kan teknologi sebagai akse s
terhadap layana n pemerintah adalah masyarakat, maka
diperlukan konsultasi dan prose s mendenga r terhada p keinginan
dan pendapa t mereka . Dengan demikian, tekno logi yan g
dibangun aka n sesuai dengan kebutuha n da n keinginan
masya rakat.
 Customer Relationship M anagemen t System , di m ana
mem ungkinkan bag i pemerintah untuk melakuka n proses
pelayanan kepad a masyarakat seca ra leb ih individual sehingga
menghasilkan layana n sesuai kebu tuhan masing-masing.
 Pembangunan con tact centre , sebaga i sarana di m asyarakat bisa
menghubungi untuk meminta informasi ataupun ban tuan
terhadap sem ua proses laya nan ya ng ingin mereka dapatkan.
 Integ rasi denga n berbaga i proye k egove rnmen t pada tingka t
nasional.
 Karen a pad a akh irnya nanti pengemb angan egove rnmen t harus
bisa berinteg rasi denga n wilaya h dan depa rtemen lain, kordinasi
dengan pem erintah pusat m enjadi penting.
 Manajemen pengelolaa n informasi dan penge tahuan ( knowledg e
managemen t ), melalui pemberdayaa n perpustakaan umum
sebagai sarana utama masyarakat mendapa tkan pengetahuan.

Ketiga , program jangk a panjang , yaitu:


 Pembangunan “one stop shop”, sebuah kantor ataupun tempat di
mana masyaraka t bisa mendapa tkan semua layana n pem erintah
dalam satu waktu. Karen a diharapkan semua layana n pemerintah
bisa dilakuka n di sana, ten tu saja membutuhkan kordinasi dari
semua sek tor pem erintahan.
 Pengembanga n ke arah TV digital, di man a akses terhadap
layana n pemerintah nan tinya juga bisa diakses lewat TV. Karena
bagaimanapun , pene trasi TV di rumah tangg a lebih banyak, dan
masyaraka t sudah terbiasa menggunaka n telev isi sebaga i sarana
mendapa tkan hibu ran dan pengetahuan.
 Pembangunan berbaga i kios informasi terutama di fasilit as
umum . Pada saatnya, ke manapun masyarakat pergi, mereka akan
punya akses terhadap layana n pemerintah.
 Pengembanga n ke arah “smart card”, yan g aka n m enja di identitas
individu masyarakat dan menjad i akses ke berbaga i layanan .

Kee m pat , program-program yan g menghasilkan efisiensi bagi


pem erintah:
 Pengembanga n e-procu rement, di mana pengadaa n berbagai
kebutuhan pemerintah bisa dilakukan seca ra online, dan
memungkinkan adanya tende r secara cepa t. Sistem ini akan
menghasilkan efisiensi dalam prose s pengadaa n dan
memungkinkan bag i pemerintah untuk mendapa tkan penawa ran
terbaik.
 Pelatihan bagi pegawa i pemerintah terutama dalam ha l
penggunaa n tekno logi informasi. Kemampuan dan pengetahuan
pegawai akan sangat membantu proses pelaksanaa n egovernme nt
pada sa atnya diim plementa sikan.
 Mana jemen perubaha n pad a proses kerja. Dengan m enghilangkan
berbagai prose s kerja manua l, diharapka n akan mempercepa t
proses dan men ingkatkan kua litas kerja.
 Peningkatan budaya pelayana n kepad a masyarakat. Dengan
pelayana n yang baik dan cepa t, masyaraka t akan terdorong
untuk m enggunaka n layanan ini seca ra maksimal.
Kerjasama dengan berbagai pihak , baik pemerintah maupun swasta
karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kerjasama denga n
berbagai pihak di samping meringanka n beba n pemerintah, juga
menjamin prog ram egovernment akan m endapatkan dukungan dan
parti sipa si penuh.
Tidak mudah meman g untuk meng integrasikan berbaga i proses
ini menjadi satu kesatuan strategi yang lengkap . Gambar di bawah bisa
mengilustrasikan bagaiman a an tara satu rencan a denga n yang lain
saling berhubungan .

Sumber: Horton, 2000

B. SOLUSI PEMERINTAH INGGRIS MEMBANGUN KERANGKA


INTEROPERABILITY
Pelaksanaan e-Government membutuhka n keterkaitan kerja antar
depa rtemen pemerintaha n dan semua sektor yan g tergabun g di dalam nya.
Keterkaitan kerja membutuhka n sistem informasi yang bisa saling
berhubungan antara satu dengan yan g lain. Karena itulah , pemerintah
Inggris kemudian membentuk apa yan g disebut sebagai e-Government
Interoperabilit y Framework (GIF) yan g mengatur standar keb ijakan ,
prosedu r dan sistem informasi untuk menjamin aliran informasi antar
depa rtemen pemerintaha n dan denga n dunia luar berjalan denga n lanca r
(McCartney, 2000). Ruang lingkup GIF meliputi kemampua n operasional
an tar sistem dalam satu departem en da n hubunga n denga n departemen
atau organisasi lain, yaitu:
 Sistem dalam satu departemen dengan depa rtemen lain;
 Pemerintah Inggris dengan masyarakat secara lua s;
 Pemerintah Inggris dengan pemerintah asing;
 Pemerintah Inggris dengan kalangan bisnis; dan
 Pemerintah Inggris dengan warga ne gara.

Ada tiga bagian besar aturan yang diatur dalam GIF. Tiga bagian itu
ada lah standa r dan keb ijakan , strateg i pene rapa n ske ma XML seba ga i
bahas a standar, dan proses pengelolaan.

1. STANDAR DAN KEB IJAKAN


Terdapa t tiga area tekn is yang tercaku p dalam standa r dan
kebijakan ini, yaitu interkonektifit as, integ rasi data, dan akses
informasi. Interkonektifit as menyangku t bagaiman a aturan ten tang
jaringan dan dan operasiona l antar ap likasi, integ rasi data menga tur
tentan g proses pertukaran dan integrasi data seca ra nasional,
sedangkan akses informasi. Yang tercakup dalam interkonektifitas
meliputi jaringan, kea manan jaringan , email, domain, transfer file,
dan lain-lain. Data di bawah bisa menggambarkan aturan ini secara
lebih detil.
Untuk integ rasi data , pemerintah Inggris menggunakan XML
sebaga i standar acuan . Penggunaan XML ini sesua i juga dengan
reko mendasi dari organisasi World Wide Web Consortium (W3C),
yang aka n menjadikan integrasi data dengan berbagai piha k akan
lebih m udah.
Untuk kebijakan terhada p akses informasi, bebe rap a aturan
dasarnya adalah:
 Semua informasi didesain sedemikian rupa sehingga bisa
diakses lewat berbaga i browser yang umum dipaka i
masya rakat.
 Sistem informasi pemerintaha n didesain untuk bisa diakse s
lewat internet.
 Sistem informasi pemerintaha n didesain denga n sistem
keam anan yan g ketat termasuk penjagaa n terhada p informasi
yang didownload bukan oleh ahlinya.

2. PENGGUNAA N BAHASA STANDAR


Pene rapa n XML ( Extensible M ark-up Language ) dan XSL (
Extensible Styleshee t Language ) sebaga i bahasa standa r aka n men jadi
batu landasan bagi strateg i integrasi dan pertukaran data. Namun
demikian, koneksi antar aplikasi jugamembutuhka n skema dan standar
yan g sama ten tang data yang akan dipertuka rkan . Standa r penulisan
data karenan ya menjad i mutlak , di mana hal ini diketahui dan
dipaha mi bersama baik oleh pemerintah maupun kalangan masyarakat.
Untuk memudahka n agar prose s standarisasi bisa dijalankan oleh semua
pihak , Pemerintah Inggris membangun website berisi informasi, Tanya
jawab, con toh-con toh pelaksanaan , dan berbaga i con toh kasus. Dalam
website yan g beralamat di www.g o v t a l k . g o v . u k ini juga terdapat
inform asi m enge nai penerapan XM L dalam setiap aplikasi yang
dibangun.

3. PROSES PENG ELO LAAN


Prose s pengelolaan mencaku p pembag ian tugas dan tanggung
jawab, dan yang juga penting ada lah manajemen perubahan. Tugas
pemerintah adalah menjadi kordinator utama untuk melihat baga imana
prose s setiap aplika si bisa saling beroperasi dengan baik dan men jamin
bahwa integ rasi data, dan pembangunan semua ap likasi yan g
berhubunga n denga n e-Governm ent berjalan dengan lanca r. Dari
kalangan industri, tugasnya memberikan masuka n kepada pemerintah
ten tang ap a dan bagaiman a sistem informasi pada setiap industri serta
pemanfaatanny a untuk kepentingan nasional. Kalangan industri juga
berperan untuk bersama-sama pemerintah mengembang kan standar
nasional untuk berbaga i ap likasi yang dibutuhkan . Karen a e-
Governm ent bertujuan untuk mengembangka n layana n pemerintah secara
leb ih baik kepad a masyaraka t, masyarakat berhak untuk menga jukan
usulan, kom entar, dan kriti k terhadap aplikasi yan g sedang berjalan.
Dengan demikian , sistem informasi yan g diimplemen tasikan akan
berorientasi pada kepen tinga n publik yang leb ih besar.

Terakh ir adalah mengena i manajemen perubahan . Dalam hal ini,


perkembangan teknologi internet akan menguba h pola kerja pegawa i
pemerintah, dan cara masyaraka t mendapa tkan layanan . Karena itu,
diperlukan adan ya mana jemen perubaha n terhada p ca ra kerja pegawai.
Jika sebelumnya pelayana n fisik hany a dilayani pada jam kerja
misalnya, perlu dipikirkan ketika masyarakat bisa menga jukan berbagai
perm ohonan selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

C. PENERAPA N GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM DI BADAN


PERTANAHA N NASIONAL SWEDIA
Lantmateriet-Badan Pertanaha n Nasiona l Swedia- adalah lem baga
pemerintah yan g bertugas mengatur dan mengelola penggunaa n tanah dan
air di seluruh kawasan Swedia. Lembag a ini mempunya i tuga s utam a
menyed iakan informasi geog rafis, informasi tanah , pengu kuran batas-
batas tanah, dan tekn ik informasi geog rafis. Lembag a ini mempunya i
sekitar 220 0 pekerja yang tersebar di 100 caban g di seluruh Swedia, dan
berpusat di kota Gavle.
Lantmateriet ada lah lembag a yan g mempunya i database geografis
dan pemetaan terbesar. Dan pad a tahun 2001, denga n mengaku isisi
Sa tellus yang bergerak dalam bidan g penyed iaan jasa Satelit, lantmateriet
m empunya i nilai strateg is dalam bidang pemetaa n dan pengukuran
geografis secara leb ih aku rat. Tan tangan terbesar dari lembaga ini adalah
bagaim ana memberikan layana n yan g disesua ikan denga n kebutuhan
penggun a dan konsumen.Informasi geog rafis mempunyai peran pen ting
sebaga i dasar berbagai aktifit as bisnis. Hampir semua industri
membutuhkan peta geografis untuk melakukan aktifit asnya. Perusahaa n
riset membutuhkan pembag ian informasi geografis yang terukur untuk
menen tukan penyeba ran risetnya , perusahaa n distribusi membutuhka n peta
geog rafis untuk menentukan penyeba ran produk yan g mereka pegang,
departemen kehu tanan membutuhkan peta hutan untuk kepentingan
pengam bilan kebijakan, konsumen juga memerlukan informasi
perband ingan harga tanah dan rumah di berbagai lokasi. Artinya,
kepen tingan informasi geog rafis ini memang m eram bah pad a seluruh
sek tor.
Tu juan utama dari inisiatif eGovernment adalah memberikan
perbaikan kualitas terus mene rus dari pemerintah terhadap layana n yang
diberikan kepada masyarakat. Salah satu yan g ingin dilakuka n adalah
baga imana masyarakat bisa mendapa tkan akses layana n ini sebesar-
besa rny a tanpa harus terbatas oleh tempat dan waktu. Artinya, baga imana
masyarakat bisa mendapa tkan semua layana n ini dari man a saja mereka
berada . Salah satu solusinya adalah memberikan fasilit as layana n tersebut
melalui website. D engan website masyarakat bisa mengakse s seluruh
layana n 24 jam sehari dan 7 hari seminggu di manapun berada asal
mempunyai akses internet. Penggunaa n website juga memungkinka n semua
layana n dilakukan denga n efisien karen a hany a perlu dilakukan di depa n
komputer oleh m asyarakat.
Banya k hal yang mendukun g operasional layana n ini, salah satunya
adalah karena infrastruktur jaringan komputer yan g baik pad a
masyarakat Swedia dan didukung pula oleh pene trasi internet yang
cuku p besar. Masyarakat sudah terbiasa untuk menggunaka n internet
sebaga i prose s komunikasi dan transaksi, maka ketika layana n ini
diluncurkan, mendapa tkan apresiasi yan g baik da ri masya rakat.
Dengan pengun jung sekitar 230.000 orang setiap bulan,
L antm ateriet menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Perkembangan
yan g pesat tidak hany a ditunjukka n oleh jumlah pengunjung, tetap i juga
oleh jumlah transaksi yan g dihasilkan yan g pad a 2 tahun terakhir selalu
menun jukka n kem ajuan dan perkembanga n yang berarti.

1. LAYANAN YANG ADA SECARA ON LINE


Layana n yan g diberikan seca ra online melalui website pada
dasa rnya bisa dikatego rikan dalam empat tingka tan: pertama, adalah
layana n yang sifatnya hany a menyeba rkan informasi kepad a publik.
Pada tingkatan ini, masyaraka t hany a bisa melihat informasi yang
diberikan oleh organisasi atau lembaga terten tu. Tingka tan kedu a
masyaraka t sudah mulai bisa melakukan komunikasi tetap i masih satu
arah, misalnya mendownload form, file, dll. Tingka tan ketiga adalah
komunikasi dan interaksi dua arah, di man a masyarakat sudah bisa
melakuka n proses verifikasi dokumen ataupun proses otentifikasi.
Dalam fase ini, beberapa inisiatif suda h bisa diajuka n dan direspon
langsung melalui internet. Dan tingka tan keempat adalah tingkatan
transaksi, di mana masyaraka t bisa melakuka n transaksi pembelian
produk atau layana n terten tu melalui internet.
Pemerintah Swedia meng inginkan bahwa layana n pertanaha n
nasional ini dalam website tidak hanya terbatas pad a informasi dan
kom unikasi, tetap i juga melangka h pada tingka tan transaksi. Karen a
adanya fasilit as transaksi online, pada satu sisi akan memudahkan
masyaraka t mendapa tkan informasi seca ra cepa t dan akurat, di sisi
lain di samping m enam bah efisiensi dan produktifit as pemerintah,
diharapkan juga men jadi sum ber pendapa tan baru bagi pemerintah .
Untuk kepen tingan itulah , pem erintah kemudian mengadaka n survey
yang menda lam tentan g kebutuhan masyaraka t dan layana n seperti
apa yan g mereka inginkan dalam kerangka pertanaha n nasional.
Survey itu kemudian dijaba rkan pada proses implemen tasi denga n
mendirikan w eb-based service . Bebe rap a layana n yang bisa diakses
online, di antaranya:
a. Map S t o r e
MapStore ada lah layana n penjualan peta seca ra online.
Masyarakat bisa membeli peta seluruh kawasan Swedia melalui
internet dan mem bayarnya melalui fasilit as kartu kredit.
Dengan demikian , seluruh masyaraka t yang membutuhka n peta
tidak perlu lagi menca ri di toko buku, dan hany a perlu
membelinya lewat internet.
b. Map S e a r c h a n d G e o g r a p h i c a l N a m e
MapSea rch and Geographica l Name adalah salah satu fasilit as
yang diberikan lewat website. Pada fasilit as ini masyarakat
bisa menca ri dan m emperbe sa r ska la pada sua tu peta untuk
menge tahui seca ra leb ih detil nama-nama jalan, gedung, alat
komunikasi, batas-batas daerah, kantor-kan tor pem erintahan,
monumen , dan lain-lain. Dalam database ini terdapat lebih dari
700.000 nama tempat dan kawasan geog rafis. Masyarakat bisa
mengakse s ini secara gratis sebaga i bagian dari layana n dan
tanggun g jawab pemerintah dalam memberikan informasi
kepad a publik.
c. Histo r i cal M a p
Historical Map ada lah layana n yang menyed iakan peta digital
dari kawa san negara Swedia pad a zaman dahulu kala.
Pembuatan peta ini suda h disesua ikan dengan metodologi
keilmuan dari para peneliti dan sejarawan . Hal ini mungkin
terjad i karen a adanya kemajuan dalam perkem bangan teknologi.
d. You r M a p
YourMap ada lah fasilit as diman a masyaraka t bisa melakuka n
download peta digital sua tu objek terten tu yang aka n
disesuaikan denga n kebutuhan perusahaa n ataupun personalnya.
Skala objek peta bisa diperbesar sesuai denga n kebutuhan .
Biasanya dipaka i untuk menunjukka n alamat kantor, gedung,
ataupun peta jalan yan g terbatas.
e. Ima g e N e t
Image Net adalah layana n di masyaraka t bisa mendapa tkan foto
kualitas tinggi dari Satelit EROS A1 yan g dipunya i Swedia.
Foto satelit ini bahkan bisa menun jukkan hingga detil objek
pad a suatu dae rah tertentu, dan tidak terbatas pad a kawasan
nega ra Swedia ataupu n Eropa saja. Artinya , foto satelit ini
bisa untuk melakukan pemotretan berbaga i kawasan selama
masih dalam orbit dan terjangka u oleh kamera satelit .
f. Swe d e l M a g
SwedelMag berisi foto-foto pen ting ten tang banguna n dan
kawasan geografis di seluruh Swedia. Foto-foto ini bisa
dicetak ataupu n didownload sesuai kebutuhan . Masyarakat bisa
membeli foto-foto ini baik dalam bentuk cetak maupun dalam
ben tuk CD-ROM. Jika peta Swedia selama ini dalam bentuk
hitam putih, mak a foto - foto ini mayo ritas dalam ben tuk foto
warna.
g. Pro p e r t y Sea r c h
Layana n Property Search menyediaka n hampir semua informasi
m engenai properti di seluruh kawasan Swedia. Properti Search
memuat lebih dari 3,2 juta informasi ten tang properti dari
seluruh Swedia mulai dari perum ahan, perkan toran , apartemen ,
hingga areal tanah. Layana n ini pada dasarnya ditujuka n
untuk dua kalangan, pertama ada lah kalangan profesional yang
bergelut dalam industri prope rti dan kedua ada lah untuk
masyarakat umum. Untuk kalangan profesional dikenaka n
sistem kea nggotaan denga n membayar sekitar 160 euro setiap
tahun . Mereka dapat me ndown load semua informasi yang
diperlukan dari layana n ini. Sedangka n untuk masyarakat umum
yan g tidak menjad i anggo ta, layana n yan g diberikan le bih
terbatas. Penca rian properti bisa melalui nama gedung ataupu n
perum ahan, pemilik dan penge mbang, ataupun berdasarkan nilai
jual suatu kawasan. Hal ini memungkinka n dengan adany a
kerjasama dan jaringa n dari seluruh pelak u industri prope rti di
sana dengan mengirimkan berbaga i data da n informasi yan g
diperlukan dan melakuka n update seca ra terus me nerus.
h. Rea l P r o p e r t y B a r o m e t e r
Layana n ini merupakan layana n yang berisi informasi tentan g
perbandingan harga dari seluruh properti di kawasan Swedia.
Baik profesional maupun masyaraka t umum bisa melihat denga n
leb ih transparan semua inform asi mengena i harga, kua litas, dan
layana n yan g diberikan oleh sua tu kawasan perum ahan
m isalnya dibandingkan dengan kawasan yang lain.

2. BEBERAPA MANFAA T YANG BISA DIPEROLEH


Perkembanga n layana n Badan Pertanaha n Swedia ini mengalami
kem ajuan yang cukup pesat, terutama dengan meningka tnya transaksi
dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2002, layana n ini menghasilkan
penerimaan sebesar SE K 12 Juta, dengan biay a yan g dikeluarkan
sebesar SEK 9 juta (sekitar 1,5 juta Eu ro). Artinya, secara ekonomis,
layana n ini telah menghasilkan ke untungan untuk Pemerintah.
Melalui layana n internet inilah , pemerintah bisa memberikan
informasi geog rafis dan mengembang kan jaringan dalam industri
properti seca ra lebih luas. Dari sini, tidak hany a fungsi pelayana n
informasi publik yang diberikan, tetap i pemerintah turut aktif
menciptaka n dan menge mbangkan pasar properti di seluruh Swedia
dengan layana n ini. Man faa t lain ada lah layana n ini membuktikan
pemerintah bisa memberikan sesuatu yang terbaik buat masyarakat
yang bisa diakses seca ra mudah dan disesua ikan dengan kebu tuhan
masing-masing. Karena layana n ini ditujuka n untuk berbagai kalangan
mulai dari kalangan bisnis, profesiona l, hingga masyaraka t umum
secara keseluruhan.
Keuntunga n lain adalah bahwa masyarakat sekarang ini bisa
memilih send iri dan melakuka n ak tifit asnya di manapun dia berada,
sehingga secara umum mempercepa t prose s bisnis dan produktifit as.
Staf di Lantmateriet tidak lagi disibukka n oleh urusan administratif,
tetap i dikembang kan untuk m engarah pada konsultasi dan pem ikiran
lain ya ng lebih strate gis.
Ten tu saja semua keberhasilan itu tidak berjalan mulus begitu
saja. Banya k kenda la yang harus dilakuka n mulai dari pengembanga n
teknologi yang aka n dipakai, pemasaran dan promosi, hingga pelatihan
sumber daya manusia yang akan menangan i prose s bisnisnya. Namun
demikian , de ngan kepemimpinan yan g kuat, semua hal itu bisa
diatasi. Ke depan, peluang-peluan g lain masih sangat terbuka denga n
adanya berbaga i loncatan teknologi. Misalnya adany a teknologi 3G
akan memungkinkan download peta dari Telepon Selular maupun
PD A. Artinya, apa yang ada sekaran g tidak akan berhenti pad a titik
ini, tetapi terus be rkembang di masa m endatang.

D. ENAM STRATEGI PADA MASTERPLAN KO MISI E-MALTA


Dalam upaya melakuka n studi dan penerapan eGove rnmen t di
M alta, pemerintah Malta membentuk komisi eMalta yan g bertugas untuk
m enyusu n master plan penggunaa n sistem informasi dalam proses
pemerintahan sekaligus mengawas i prose s pelaksanaann ya di lapangan .
Komisi ini membuka kesempatan diskusi kepad a semua pihak dan yang
m empunya i kepen tingan dan keah lian baik dari dalam maupun luar negeri.
Komisi ini juga membantu baik sektor pemerintah maupun swasta da lam
m enerapkan sistem informasi yang sesuai pada orga nisasinya. Di an tara
bebe rap a ruan g lingkup kerja dari komisi eM alta adalah:
 Meng identifikasikan bebe rap a perbandinga n pelaksanaan
implementasi Tekno logi Informasi pad a berbaga i organisasi di
M alta dan mem onitor pelaksanaan ya.
 Mempromosikan pengena lan dan penggunaa n Tekno logi Informasi
melalui berbaga i pelatihan yan g diadaka n terutama melalui
pend idikan formal.
 Merekomendasikan berbagai program dan inisatif yan g me ngarah
pad a pembinaa n profesi di bidang Tekno logi Informasi untuk
mendu kung terbentuknya komunitas berbasis teknologi informasi di
M alta.
 Membangun inisiatif untuk pengena lan dan promosi program bekerja
sama denga n berbaga i sektor pemerintahan dan swasta untuk lebih
mengena lkan manfaat penggunaa n Tekno logi Inform asi.
 Membuat parameter penguku ran untuk meningka tkan akse s
komunikasi baik di rumah , kantor, maupun di tempat publik,
terma suk pengukuran di tempat-tempat yang kurang mampu dan
belum terjangkau teknologi.
 Membuat parameter penguku ran pelaksanaan implemen tasi
Tekno logi Informasi pada berbagai sektor pem erintahan.
 Memonitor trend yang terjad i pad a berbaga i sektor Teknologi
Informasi di seluruh dunia.
 Menye laraskan an tara tujuan eGovernmen t di Malta dengan inisiatif
eGovernm ent di seluruh Eropa.

Dari berbagai diskusi dan pemikiran yang berkembang , Kom isi eMalta
meng identifikasi enam sektor yang harus men jadi prioritas pe m erinta h:
 Penge mbangan penggunaa n Tekno logi Informasi dan internet pada
seluruh lapisan m asyarakat
 Penyeba ran industri eCo mmerce pada semua level komunitas bisnis
 Kampany e dan komunikasi yan g agresif untuk penggunaa n
Tekno logi Inform asi
 Menye laraskan inisiatif implementasi TI di Malta denga n
implementasi TI di Uni Eropa untuk pengem bangan ke depa n.
 Mendesa in dan menyelengga raka n program yang menga rah pada
proses eGovernm ent, dan;
 Menge mbangkan partisipasi dan kerjasama antara swa sta dengan
pemerintah dalam penge mbangan eCo mmerce dan eGovernment.

E. ENAM KERANGKA STRATEGI PENGEMBANGAN EGOVERNMENT


eGovernmen t bukan lah kerja yan g muda h dan murah, karen a itu
komisi eMalta telah menetapka n enam kerangka strateg i sebaga i acuan
penge mbangan eGovernment di Malta. Ena m strateg i tersebut adalah
sebaga i berikut.

1. STRATEGI 1: MEMBANGU N KERANGKA D ASAR


PENGEMBANGA N MASYARAKA T INFORMASI DAN E KONOM I
1. Membangun komunikasi dan kerangk a pembuatan undang-unda ng
penge mbangan sistem informasi. Aturan dan perundang -undanga n
aka n men jadi dasar bagi pelaksa naan banguna n sistem informasi
pad a pemerintahan . Termasuk dalam hal ini adalah mengana lisis dan
mengeva luasi aturan dan perundang-undanga n yang telah ada.
Selan jutnya, selain undang -undang lokal, perlu juga m emonitor tren
perkembangan aturan secara internasional. Dan untuk menu mbuhkan
dinamika dan inovasi dalam bidang teknologi informasi, adanya
u ndang- undan g hak cipta dan kekayaa n intelek tual mutlak
diperlukan.
2. Mendo rong berbaga i organisasi dan kalanga n bisnis untuk
menge mbangkan dan meman faa tkan Tekno logi Informa si. Pemaka ian
tekno logi informasi akan semak in intensif di m asa depan, karen a
itu infrastruktur teleko munikasi yang berhubunga n erat dengan
tekno logi informasi perlu dibenah i terus menerus terutama untuk
m endorong pertumbuha n penggunaa n internet, karena internet aka n
m enjadi salah satu kanal akses pen ting layana n eGove rnm ent.
3. Meng identifikasi tantanga n dan hambatan yang mungkin timbul,
mulai dari aturan -aturan yan g berpotensi mengha mbat tum buhn ya
industri tekno logi informasi, rendahnya infrastruktur, ataupun
rendahnya kepercayaa n masyarakat terhada p transaksi di internet.
4. Menya takan perang terhadap kejaha tan di dunia cyber ( cy ber crime
), dengan menyeba rkan berbaga i kampany e anti cyber crime,
membangun mekan isme untuk penye lidikan dan pe nangka lan
terha dap hal-hal yan g menga rah pada pelangga ran hak cipta atas
kekayaa n intelektual, memfasilit asi pelatihan skala internasiona l
untuk pegawa i pemerintah dan swasta, m emba ngu n forum yan g
terdiri dari semua pelaku industri dan pemerintah untuk
menyeba rluaskan informasi tentan g kejahatan di dunia cybe r se cara
menye luruh, dan merekomendasikan pengambil keb ijaka n tentang
langkah -langka h yang diperluka n dalam pemberantasan cybe r crime .
5. Membangun parameter pengukuran untuk melindungi a nak-anak dari
peleceha n di dunia cybe r yan g dilakukan dengan memfasilit asi
kerjasama antara sektor pemerintah , swasta, masyaraka t dan pelak u
bisnis teknologi informasi dalam mem bangu n website yan g aman
untuk anak -anak . Kampanye program anti peleceha n ana k di internet
juga secara genca r dila kuka n.

2. STRATEGI 2: PENGEMBANGA N PENGGUNAAN TEKNOLOG I


INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SELURUH PENDUDU K
MA L TA
1. Membangun kepe rcayaa n masyarakat dalam penggunaa n internet dan
tekno logi informasi. Kampany e penggunaa n internet dilakukan
seca ra serius dan menyeluruh agar mendapa tkan apresiasi yang luas.
Di samping itu, perlu adany a smart ca rd sebaga i identit as elektronik
sekaligus password yan g aman untuk m endapatkan semua layanan
pemerintah.
2. Mendukun g akses menye luruh pad a masyarakat Malta. Studi
dilakukan untuk penggunaa n internet, telepon selular, TV, pda dan
berbaga i peralatan lain yang mungkin bisa diterapka n di Malta.
Bench mark terhadap layana n internet dan program dalam m engatasi
kesen jangan digital juga perlu dilakukan.
3. Mendo rong biaya yan g leb ih murah untuk akses internet. Tidak bisa
dipungkiri, salah satu hambatan utama dalam e Governm ent adalah
baga imana masyaraka t bisa mengakses dengan biay a murah. Karena
itu, perlu kerjasama menye luruh dari berbagai pihak terkait agar
bisa meringankan biaya akses internet.
3. STRATEGI 3: MENDORONG PENINGKATAN EKONOMI BARU
ME LALUI E- COM M ERCE
1. Membantu industri bisnis lokal untuk mengembangka n layanan
berbasis internet dengan memberikan berbagai konsultasi dan aturan
yan g memudahkan.
2. Menge mbangan layana n Business to Business berbasis web di M alta
3. Membantu bisnis skala kec il, menengah , dan be sar dalam
menge mbangkan eBusiness dan eExpo rt .
4. Mendo rong semua sektor ekono mi untuk memakai pembayaran
melalui elek tronik melalui kerjasama denga n berbagai pihak
terutama dari pihak perba nkan.

4. STRATEGI 4: MEMBANGU N FIRST CLASS LAYANAN


EGO VERNMEN T
1. Menge lola badan -bada n pemerintah pusa t dan lokal dalam upaya
memberikan layana n eGovernment dan m empromosikan sektor-
sektor pemerintah untuk memberikan layana n lewat internet.
2. Mempersiapka n pegawa i pemerintah untuk memberikan layanan
denga n metode dan teknologi baru, untuk selan jutnya menguba h
parad igma pemerintah men jadi partner bisnis
3. Membangun masyarakat secara online denga n mem biasaka n untuk
melakukan transaksi dan komunikasi seca ra online.
5. STRATEGI 5: MENGA TASI KESENJANGA N DIGITAL
1. Menge mbangkan konten secara lokal aga r menu mbuhkan minat dan
partisipasi dari seluruh masyarakat.
2. Men jembatani kesenjanga n terutama pada dae rah-daerah ya ng tidak
mampu denga n membuat pusat informasi dan kios-kios berisikan
komputer untuk bisa mengakse s internet.
3. Menggunaka n teknologi informasi dan komunikasi untuk
memperbaiki kualitas hidup dari para orang tua dan juga
menge mbangkan layanan te knologi inform asi dan kom unikasi
kepada orang-orang caca t

6. STRATEGI 6: MEMPERBAIKI KUALITAS SUMBER DAYA


MA NUSIA DALAM BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOM UNIKASI
1. Menge mbangkan konten Teknologi Informasi dan Komunikasi pad a
kurikulum pend idikan dasar dan memfasilit asi keterli batan pelajar
dalam pe nelitian yang bersifat nasional m aupun internasiona l
2. Mene tapkan standa r pelatihan dan pendid ikan Tekno logi Informasi
dan Komunikasi serta terus-menerus menge mbangkan kualitas
peke rja profesional dalam bidan g Teknologi Informasi

Ena m rencan a strateg is yang dicanangka n oleh komisi eMalta seperti


tersebut di atas meman g diperluka n dalam setiap pentahapa n
implementasi eGovernm ent agar pelaksanaa n di lapanga n sesua i denga n
tujuan dan strateg i besa r eGovernm ent secara keseluruhan.
F. PORTAL CANGGIH LAYANAN ONLINE DI KOTA BREMEN
Pemerintah kota Bremen membangun portal Bremer -Online-
Service sebagai portal informasi dan transaksi layana n Pemerintah
untuk m asya rakat Bremen. Tidak sekedar portal informasi, denga n
tekno logi kea manan da n enkripsi yan g semakin maju memungkinkan
masyarakat uum dan bisnis melakuka n berbagai transaksi elek tronik
melalui portal ini. Selain itu, tekno logi tand a tanga n digital juga
memungkinkan proses ap likasi dan transaksi dokumen bisa berlangsung
seca ra online. Layana n online di Bremen ini merupaka n salah satu
yan g berkemban g baik di Eropa, tidak heran be berapa penghargaan
telah didapatkan , misalnya “TeleTrust Innovation Prize” tahun 2001,
“Best Practice Labe l” di Uni Eropa tahu n 2003, dan juga mendapa tkan
pengha rgaa n dalam pertemuan Tingkat Tinggi Eropa pad a katego ri “The
Role of eGovernment for Eu ropea n Com pe titive ness ”.
Inisiatif pengembanga n Bremer-Online-Service ini dimulai pada
tahu n 1999 saat Senat Kota Bremen memutuskan untuk membangun
layana n informasi dan transaksi yang bisa diakses seca ra online.
Konsep dari layana n ini adalah “Penyed iaan layana n yan g berorien tasi
kepada konsumen melalui integ rasi berbaga i layana n elektronik kepada
m asya rakat umum dan kalangan bisnis”.
Pemerintah kota kemudian membentuk perusahaa n untuk
m ere alisasikan konse p ini dan berdiril ah G mbH & Co. KG. Perusahaa n
inilah yang kemudian membangun rencan a aksi, master plan, sekaligus
bertanggun g jawab terhadap pengembanga n portal. Dan seca ra berkala,
perusahaa n ini juga melakukan kampanye dan promosi secara intensif
untuk proses sosialisasi layana n ini kepada m asya rakat luas.

1. PROSES PENG EMBANGA N


Untuk membangu n portal yan g bisa melakuka n berbagai layana n dan
transaksi online, ad a dua sisi pen ting yan g harus diperhatikan .
Pertama dari sisi penggun a adalah baga imana menc iptakan sistem
yan g aman dan identit as digital yang bisa diguna kan untuk
menga kses semua layanan . Sem entara di sisi lain ada lah
penge mbangan konten dan integ rasi berbagai aplikasi yang aka n
disediaka n seca ra online. Faktor lain yan g juga diperluka n adalah
prose s pembayaran untuk transaksi online. Karena itu, layana n ini
meng integrasikan antara Home Banking Computer Interface Standard
(HBCI) denga n Online Service Computer Interface Standard (OSCI).
Integrasi ini memungkinkan berbagai pembayaran transaksi dilakukan
seca ra online. Seca ra umum ada tiga taha pan besar pelaksanaan
proyek penge mbangan portal ini, yaitu:
a. Pertam a, pembuatan dan penyeba ran fasilit as akses yan g aman .
Pembuatan kartu identitas elek tronik yan g berlaku sebaga i
iden titas nasional adalah salah satu kunc i utama aga r pelayana n
individual secara online bisa dilaksanakan . Kartu iden titas
elektronik tidak hanya berfungsi sebaga i ka rtu pengena l, tetapi
juga dilengkapi tand a tangan digital untuk proses otentifikasi dan
otorisasi. Kartu identitas elek tronik ini dicetak dalam format
kartu kredit biasa dan pemakaianny a juga memerlukan mesin
otorisasi sebaga imana pemaka ian kartu kredit. Untuk
mempermudah proses transaks i, mesin otorisasi ini dibua t dengan
desain yan g kompak dan kec il se hingga bisa dipaka i dari rumah.
Infrastruktur otorisasi ini juga disebarluaskan pada berbagai
tempat umum untuk memperbanya k akses dan memberikan
penga laman yan g leb ih banya k kepad a masyaraka t dalam proses
penggunaann ya. Kartu identitas elek tronik dan tanda tangan
digital ini mempunyai banyak sekali fungsi dalam pelaksanaan
eGovernm ent:
 Sebaga i iden titas pribadi dan akses masuk untuk
m endapatkan layana n pemerintah yan g disediakan seca ra
online. Setiap priba di mempunyai iden titas unik yang
dilengkapi password sehingga sulit dipalsuka n orang lain.
 Tand a tangan digital berfungsi juga sebaga i password untuk
prose s enk ripsi dokumen . Dokumen yang dikirimkan hanya
bisa diakses oleh orang yan g dituju lewat tand a tanga n
digital. Arti nya, walaupu n sua tu dokumen bisa didownload
oleh oran g lain, tetapi tidak akan bisa dibac a tanp a adany a
tanda tanga n digital dari oran g yang berwenang
m embukanya.
b. Kedua , standardisasi platform menjad i salah satu tan tangan lain
yang harus diselesaikan . Standa rdisasi ini diperlukan untuk
m emungkinkan terjad inya komunikasi dan integ rasi an tara satu
ap likasi dengan aplikasi yan g lain. Standa rdisasi juga akan
memudahkan dalam prose s pengembangan ap likasi sesua i denga n
dinamika yan g berkembang . Yang dilakukan pertama kali ada lah
melakukan standardisasi untuk Online Service Customer Interface
(OSCI), dan penyesua ian aplikasi loka l maupu n nasional denga n
standard tersebut. Setelah itu, penge mbangan lain yang dilakukan
adalah aplikasi untuk pembayaran dengan berbagai m etode .
Pada tahu n 2001, standa rd OSCI kemudian diinteg rasikan dengan
software Gove rnikus , sebuah software ap likasi untuk transaksi
online, ya ng memungkinkan adan ya enk ripsi dan tanda tangan
digital. Perkembangan Gove rnikus juga cukup cepa t, dengan
penga mbahan berbagai features yang sem akin ba nya k:
 Enk ripsi untuk tanda tanga n digital
 Fasilitas pembayaran secara online
 Virus scann ing
 Mendukun g ap likasi untuk public key infrastructure (PKI)
c. Ketiga , pembanguna n aplikasi dan persona lisasi untuk
m asyarakat. Seiring denga n pengembanga n pada aspek keamana n
dan identitas pengguna , aplikasi- ap likasi yang aka n diberikan
seca ra online juga mulai dibangun . Pembanguna n aplikasi ini
ten tu saja melibatkan pemerintah dan berbaga i divisinya karen a
mereka lah yang akan menjalankan proses bisnisnya . Layana n
dalam Bremen Online Service dikembangkan m elalui konsep lif e
situation , di man a pemerintah mengiden tifi kasi sem ua kebutuhan
yan g diperlukan sepanjan g keh idupan keseha rian masyarakat
Bremen . Masyaraka t bisa mengakses layana n dan m emilih
layana n ap a saja yan g sesuai denga n kebu tuhan ataupun
kesenangannya .
Konsep life situation adalah baga imana pemerintah melihat
kebutuha n masing- masing oran g yan g berbeda -bed a sesuai
denga n umur, status, dan hubungann ya denga n aktifit as bisnis
dan sosial. Dari situ, masyarakat bisa mengakses se ga la layana n
pemerintah sesua i dengan kebutuha n pribadi dan keluarganya.
Layana n online service yan g diberikan cukup luas, mulai dari
periji na n, pembayaran pajak, pengajuan berbagai ap likasi, bahkan
hingga pem belian tiket untuk menon ton pertand ingan sepak bola
kesebe lasan Werder Brem en. Hingga mei tahun 2003, terdapat
leb ih dari 100 layana n yang bisa diakse s secaa online.

2. POTENSI EKONOMI DARI EGOVERNMENT


Layana n eGovernment di kota Bremen mengha silkan bebe rap a
potensi ekono mi yan g cukup besar. Pertama adalah efisiensi dari
staf dan pegawa i pemerintahan. Adanya layana n online
memungkinkan kerja-kerja administratif yan g selama ini dilakukan
oleh orang menjad i berkurang . Staf dan pegawa i pemerintaha n pad a
akh irnya tidak lagi disibukka n untuk m enjalankan kerja-kerja
ad ministratif, tetapi lebih difungsikan men jadi petugas customer
service yang m elaya ni berbaga i pertanyaa n masyarakat tentan g
layana n pemerintah ataupun cara mendapa tkan layana n secara online.
Potensi lain dari penge mba ngan eGove rnmen t ada lah adanya
tambahan pendapa tan dari komisi dan juga fee transaks i di website.
Potensi keun tungan terbesar sebena rnya ad a pada pertumbuha n bisnis
dan ekonomi yan g semak in maju karen a kemudaha n dalam proses
adm inistrasi dan transparansi dalam penge lolaan dan keb ijaka n
pemerintah. Kalanga n bisnis akan denga n suka rela berpartisipasi
seca ra ak tif untuk mendapa tkan layana n pemerintah melalui
eGovernment. Namun demikia n, sebelum layana n ini diberikan
seca ra online, perlu adanya pergan tian prosedu r dan sistem
penge lolaannya dalam pemerintahan. Karen a bagaimanapun ,
penge lolaan layana n lewat online mempunya i banya k perbedaa n
diband ingkan sistem pelayana n tradisional.
G. PENGEMBANGA N KARTU IDENTITAS ELEKTRONIK NEGARA
ITALIA
Salah satu faktor penting dalam pene rapa n eGovernment ada lah
adanya satu iden titas nasiona l bagi seluruh masyarakat yang bisa
dipergunaka n untuk berbaga i kepentingan. Identit as tunggal bagi setiap
pendudu k ini akan memudahkan berbaga i pihak dalam mendapa tkan
layan a Pemerintah. Di Italia, kartu identitas nasiona l ini dinamaka n
Electronic Identity Card (EIC). Electronic Iden tity Card ini
mempunyai dua fungsi pen ting. Pertama, sebagai bukti bahwa dia
ada lah pendudu k Italia yang sah, dan kedua sebaga i akses untuk
mendapa tkan be rbagai pelayanan pemerintaha n sec ara online.
Kartu Identitas Nasional ini secara fisik terbagi dua , pertama
ada lah laser band , yaitu fisik kartu semaca m kartu kred it biasa yang
m emuat data-data kependudukan , foto dan dilengkapi denga n tand a
tanga n dan bisa juga ditambah ca p jari tangan. Satunya lag i ada lah
microchip yan g berisi data-data digital yang aka n dipakai sebagai
iden titas nasional untuk menggunakan semua layana n pemerintah seca ra
online, baik di leve l pusat maupu n daerah. Tan tangan utama dari
pelaksanaan pembuatan Electronic Iden tity Card adalah bagaiman a
menyesua ikan denga n aturan dan regulasi yan g diatur oleh AIPA,
depa rtemen yang ditunjuk pemerintah untuk mengurusi seluruh
ad ministrasi penduduk. Ada bebe rap a regu lasi dan aturan yan g harus
diikuti dalam hal ini:
1. Electronic Iden tity Card harus berupa nomor unik yang dim iliki
oleh setiap orang untuk didaftarkan pada badan kependudu kan
nasional. Nomor unik ini untuk menjamin satu identitas tidak bisa
ditiru atau dipalsukan oleh ora ng lain.
2. Bisa dipaka i untuk menggunaka n layana n leb ih dari 800 0 badan
pemerintah pusa t dan lokal, dalam hal ini microchip yang digunakan
harus sesuai dengan karak ter layana n pemerintah yang selam a ini
ada.
3. Sesuai dengan perencanaa n strateg is pemerintah seca ra keseluruhan
mengena i penge mbangan eGovernment, karena Electron ic Iden tity
Card ini hanya lah satu bag ian dar i strategi pengembanga n
eGovernment secara kese luruhan.
4. Desain fisik yang baik dan mempunya i interoperabilit as dengan
berbaga i layana n pemerintahan . Persyaratan ini diperlukan karena
memang aka n dipaka i sebaga i kartu akses terhada p semua laya nan
pemerintah.
5. Aspek keamana n untuk mencega h kerugian yan g tidak diinginkan
oleh penduduk. Masing-masing pendudu k mempunya i satu nomer
iden titas unik yan g dilengkap i denga n password untuk mencega h
terjad inya pemalsuan ataupu n pemaka ian kartu oleh orang yang tidak
berha k.

1. PIHAK-PIHAK YANG BERPERAN


Banyak pihak yang berperan dalam pelaksanaan penda taan Electronic
Ide ntity Card ini, di antarnya adalah.
Kementrian terkait, dalam hal ini beberapa badan dalam kemen trian
alam negeri yang mengurusi masalah administrasi da n teknologi
informa si.
 Town Hall ada lah pelaksana keseluruha n dari proyek
Electronic Identit y Ca rd ini.
 Penyed ia kartu plastik yang memenuhi standa r dan spesifikasi
yang telah ditentukan.
 Penyed ia microch ip untuk menyimpan data-data digital dari
seluruh penduduk dan juga sebaga i sertifi kat digital yan g bisa
dipakai untuk mendapa tkan layana n eGovernme nt.
 Penyedia layanan , dalam hal ini semua bada n-bada n
pem erintah baik lokal maupu n pusa t yan g memberikan layana n
secara online kepad a masyaraka t.
2. PROSES PELAKSANA AN
Tahapa n dalam proses pelaksanaa n pembua tan Electronic Identit y
C ard untuk penduduk Italia adalah sebagai berikut:
Pertama , persiapan pembuatan kartu secara fisik, dalam hal ini
menen tukan vendo r untuk kartu plastik dan microchip yang sesuai
dan bisa diperguna kan untuk mendapa tkan layana n dari pemerintah
yan g selama ini ada. Proses ini tidak terlalu rumit karena cukup
banya k penyedia produk dan layanan yang ada.
Kedu a , pengak tifan kartu. Kartu-kartu yang sudah ad a mulai
dice tak dan diisi dengan data-data digital yan g disesua ikan dengan
bada n kepe ndudu kan nasional dan badan -bada n pemerintah yang
menye lenggarakan layanan seca ra online. Data-data digital ini masih
kosong, dan nantinya a kan dicocokka n dengan data personal masing-
masing penduduk .
Ketiga , pence taka n dan penyeba ran. Untuk memudahka n
penduduk, m aka pendaftaran peroleha n Elec tronic Iden tity Card ini
tidak dilakukan di pemerintah pusat, tetapi diserahka n kepada
pemerintah daerah. Karena pada pemerintah daerah suda h terdapa t
standarisasi dalam form at informasi, mak a prose s pendaftaran oleh
pendudu k tidaklah terlalu menyu litkan . Gambaran prose s pendaftaran
ada lah sebaga i berikut:
 Penduduk menda tangi kantor-kantor pemerintah loka l untuk
m elakukan proses pendaftaran.
 Penduduk membawa bukti-bukti identitas fisik yang selama ini
telah dikeluarkan oleh pemerintah lokal sebagai bukti
kepe ndudu kan.
 Setelah data-data personal diterima, dilan jutkan denga n foto
dan tand a tangan untuk selan jutnya dicetak dalam kartu
plastik.
 Kartu siap digunakan, disertai dengan Personal Ide ntification
Number (PIN), dan sertifikat digital yan g aka n jad i identitas
untuk penggunaa n semua layana n masyarakat seca ra online.

3. KARTU IDENTITAS DAN NILAI TAMB AH


Pene rapa n Electronic Identity Card sekarang ini prosesnya
m asih berjalan , sehingga masyarakat Italia masih mempunya i dua
kartu identitas denga n yang tradisional ada. Diharapkan pad a tahu n
2008 sem ua masyaraka t Italia sudah mempunyai Elec tronic Identit y
Card . Kesukse sa n pene rapa n Electronic Iden tity Card di Italia
bukan lah perkara mudah dan terjadi beg itu saja. Salah satu yang
memudahkan ada lah intensitas laya nan eGovernmen t pad a berbaga i
sektor yang suda h tinggi di masyaraka t sehingg a memudahkan
iden tifi kasi dan penyesuaian yang diperlukan.
Juga adanya standarisasi dari berbaga i aplikasi sistem informasi
baik pad a pemerintah pusat maupu n dae rah yan g memudahkan
penerbitan kartu dan sertifi kat digital yan g bisa dipakai di seluruh
nega ra. Tanpa adanya standarisasi, akan menyulitkan pemakaian
satu identitas untuk seluruh negara. Di sini, factor
interoperabilit as antar ap likasi men jadi sangat penting.
Interope rabilitas memungkinka n pertuka ran informasi dan
pembacaa n data yang seragam .
Faktor lain yan g juga membantu adalah tekno logi kea manan
pad a sertifi ka t digital yang cuku p cangg ih sehingga memungkinka n
pendudu k merasa am an dan nya man dalam proses pemakaian kartu
tersebut. Tanpa adanya kea manan data yan g memada i, partisipasi
pendudu k tidak bisa diharapkan terlalu besar. Seca ra fisik
Electronic Identity Card didesain tidak m enunjukka n data-data
lengka p seseorang, sehingga jika hilan g atau digunaka n orang lain
tidak bisa dipaka i secara lebih luas. Data-data itu tersimpan di
dalam bank data pemerintah yang hany a bisa diakses oleh yang
berwenang. Electronic Identit y Card juga didukung oleh ke siapan
pegawa i dari Pemerintah Lokal untuk melaksanaka n eGovernmen t
secara nasional. Kesiapan pegawa i loka l ini diperlukan meng ingat
yang melaksanaka n proses pendataa n ini ada lah pegawai loka l,
walaupu n data-data yan g diberikan langsung masuk dalam sistem
kependuduka n na sional.
Dan terakhir, pene rbitan Elec tronic Iden tity Card dirasaka n
m empunyai nilai tambah denga n banyaknya layana n pemerintah
seca ra online pada hampir semua sektor. Jadi, kartu ini tidak
hany a berfungsi sebaga i kartu identitas, tetapi juga sebaga i tand a
masuk untuk mendapa tkan layana n pem erintah seca ra online. Adany a
nilai tambah semaca m inilah yang menambah parti sipasi masyaraka t
untuk menggunaka n kartu ini seca ra maksimal.

H. STRATEGI MEMBANGUN KOMUNITAS BERBASIS INFOR MASI DI


ESTONIA
Estonia merupakan salah satu nega ra yan g cuku p maju dalam
penge mbangan eGovernment. Dengan pene trasi internet sekitar 45%
dari keseluruhan penduduk, Estonia mene mpati nomor 9 dalam
pencipta an lingkunga n online me nurut World Competiti veness
Yearbook dan sepu luh besar peringkat eRead iness menu rut McConnell
International. Kemajuan yan g sudah dicapa i di Estonia bukanlah
kemajuan yan g dicapa i dalam sekejap . Prestasi ini didapatkan dari
komitmen yang tinggi dari elit politi k untuk membangun eGove rnmen t,
juga konsensus umum dari seluruh potensi kekuatan yan g ad a di
Estonia.
Dengan dukungan ak tif pemerintah yan g besar, pembangunan
m asya rakat informasi dan eGove rnmen t dilaksanakan melalui
pere nc anaan yang rapih dalam format penge mbangan proye k yan g
berkesinambungan. Inisiatif ini didukung partisipasi sektor swasta yang
terlibat aktif dalam berbagai proyek pemerintah . Dukungan dari seluruh
pihak inilah yan g m enjadikan pengembanga n m asya rakat informasi
menun jukkan kemajuan yang pesat. Masyarakat informasi merupakan
salah satu agenda utama yang men jadi prasyarat bagi terciptany a
kerangk a eGovernment yan g efek tif. Bebe rap a prinsip utam a da ri
m asya rakat informasi adalah:
1. Masyarakat informasi adalah konse p utuh di mana bangunan
kehidupa n bermasyaraka t dan bernegara di Estonia didasarkan atas
mana jemen informasi terpad u sehingga menghasilkan kualit as
keh idupan yang lebih baik bag i m a syarakat.
2. Pemerintah akan berperan dalam dua hal: pertama sebaga i promotor
penge mbangan masyarakat informasi, dan kedua sebagai penyedia
kerangk a pembanguna n m asyarakat inform asi. Pelaksanaa n
pembangunan aplikasi dan teknis pengembanga n sistem informasi
aka n melibatkan pihak swasta, masyarakat, dan berbagai lembaga
yan g berminat.
3. Pemerintah akan berusaha memberikan akses yan g sama dan
terjangka u oleh semua lap isan masyaraka t di semua lokasi.
Masyarakat informasi menun tut adanya kesetaraa n dan kesa maan
dalam mengakse s layanan dan informa si yang disediakan
pemerintah.
4. Dalam melaksanakan inisiatif eGove rnmen t, sanga t diperlukan
mekan isme kordinasi yang efektif antar departemen. Kordinasi
menyangku t standa rdisasi aplikasi yan g akan digunaka n dan layana n
ap a saja yang memungkinkan dilakukan sharing informasi antar
beberapa departemen.
5. Fokus pemerintah untuk pembangunan masyaraka t informasi ini
dipusatkan pada dua sektor: pend idikan di Estonia dan
penge mbangan solusi untuk administrasi umum. Sektor pendidikan
menyangku t penyiapa n sumber daya yang m emadai, sementara
penge mbangan solusi dan administrasi umum dipe rlukan untuk
implementasi eGovernm ent.

1. APLIKASI EGOVERN MENT


Cukup banya k ap likasi eGovernment yang suda h dibangun di
Estonia. Beberapa di antaranya adalah:
Pertama, Portal eGovernment
Portal eGovernment di Estonia beralamat di www . r i i k . e e
merupakan portal informasi resmi pemerintah kepad a masyarakat
dan seluruh kalangan. Sebaga i sebuah media layanan , portal ini
tidak sekedar berfungsi sebagai sarana informasi pemerintah seca ra
virtual tetap i juga menjad i pintu a kses bagi seluruh layana n
eGovernmen t yang disediakan pemerintah . Isi dari portal ini adalah
informasi umum mengena i Estonia dari sisi geog rafis dan berbaga i
potensi ekonomi dan pembangunan di sana. Selain itu, struktur
pemerintaha n dengan alamat dan email lengkap untuk setiap staf
dan pejabat pemerintah bisa di dapat di sini.
Kedua, Pene rapan Konsep eC itizen
eCitizen ada lah layana n pemerintah yan g berhubungan dengan
masalah kependuduka n dan kenega raa n yang bisa diakses secara
online. Layana n ini memungkinka n pendudu k melakukan pendaftaran
kependudukan , domisili, kartu keluarga, dan berbagai layana n yang
berhubungan dengan kehidupa n keseha rianny a dilakuka n seca ra
online. Layanan yang disediaka n dibua t menyesuaikan dengan pola
kehidupa n seseorang mulai dari kecil hingga men jadi orang tua.
Masyaraka t bisa memilih layanan mana sesua i denga n
kebutuhann ya. Faktor pen ting dalam pelaksanaa n eCitizen ada lah
identifikasi dan otentifikasi dari masing-masing penduduk .
Pem erintah mengan tisipasi hal ini denga n menerbitkan kartu
identitas elek tronik dan sistem otentifikasi online, sehingga
ham pir semua layana n bisa diakses secara online.

Ketiga, Implementasi eDemoc racy


Prinsip eDemocracy ada lah baga imana masyaraka t mendapa tkan
akse s untuk berpartisipasi aktif dalam prose s pengambilan keputusan
pem erintah. Dengan demikian, semua keputusan yang diambil
pemerintah diharapkan memenuh i aspirasi masyarakat dan program-
programnya dapat dipertanggungjawabkan. Pada prose s partisipasi
masyaraka t dalam proses pengambilan kepu tusan , telah
dibukaforum diskusi online atas keb ijaka n pemerintah baik yan g
sudah dikeluarkan maupun sedang dibahas. Forum diskusi ini bisa
diakses oleh semua kalanga n sehingga diharapka n semua aspriasi
masyaraka t bisa tersalurkan. Pada tahapa n lebih lanjut ada lah
penerapan eVoting untuk pem ilu online yan g undan g -undangnya
dibuat pad a tahun 2002 dan diharapka n bisa mulai dilaksanaka n
pada tahun 2005.

Kee mpat, Penge mbangan Ka rtu Identitas Elektronik


Kartu identitas elektronik ada lah kartu informasi pribad i yang berisi
semua informasi terpadu tentan g diri seseorang. Kartu iden titas
elektronik secara fisik dice tak sebaga imana kartu kredit tetapi
dilengkap i dengan microchip yan g berisi nomer identitas pribad i
dan tanda tanga n digital. Kartu identitas elektronik men jadi
prasyarat untuk memperoleh layana n informasi online karena
proses oten tifi kasi dilakukan melalui microchip ini. Direnc anakan,
setiap pendudu k sudah mempunya i kartu identitas elek tronik ini
pada akhir tahu n 2004. Sejalan den gan penerbitan kartu identit as
penduduk ini, setiap penduduk juga diberikan satu email yang aka n
digunakan sebaga i sarana kom unikasi utam a dengan pem erintah.
Penerbitan kartu iden titas elektronik ini tidak mungkin bisa
dilakuka n tanpa adanya standa rdisasi platform dan ap likasi dari
seluruh layana n pem erintah pada setiap depa rtemen. Karena
bagaimanapun , sebagai kunc i akses, kartu identitas elek tronik harus
bisa dipaka i untuk memperoleh semua layanan pem erintah.

2. PENGEMBANGAN KE DEPAN
Pembangunan masyarakat informasi dan eGove rnmen t di Estonia
terus mengalami kemajuan dan perkembangan. Berbagai layana n
pemerintah dan penge mbangan sistem informasi terpad u terus
dilakuka n sesuai dengan kemajuan tekno logi dan tingkat kesiapa n
departemen bersangkutan. Di antara beberapa aplikasi yang terus
dibangun adalah:
 Ketersediaan informasi yang lengkap dan terpadu di internet.
Portal eGovernment diharapkan men jadi pusa t informasi
lengka p mengena i pemerintah dan nega ra Estonia bagi semua
kala nga n.
 Aplikasi eFinance untuk menga tur semua sektor keuanga n
pemerintaha n yang menyangku t anggaran dan pem akaiannya.
 Sistem informasi hukum eLega l di man a masyarakat bisa
mengakses semua informasi yang berkaitan dengan huku m ,
pengadilan dan prose s perkara yan g sedang merek a ajukan.
 Sistem perpajakan online eTaxa tion, dimana masyaraka t dan
kalanga n bisnis bisa mendapa tkan informasi tentan g pajak,
menghitung berapa pajak yang harus dibaya rkan , sekaligus
mem bayarny a secara online.
 Manajemen dokumen secara digital untuk seluruh inform asi,
surat menyurat, dan dokumentasi pemerintahan.
 Sistem informasi kependuduka n eReg istries untuk pendaftaran
semua surat-surat izin secara online.
Layana n tersebut aka n terus dikembang kan apa lagi denga n
kem ajuan tekno logi informasi yang memungkinkan adan ya
konvergensi an tara sistem komputer denga n peralatan
komunikasi. Pelayana n pemerintah di m asa depan tidak hanya
bisa diakses melalui internet, tetapi juga melalui berbagai
peralatan komunikasi seperti telepo n dan PD A.
Pada akhirnya inisiatif e- government selain memberikan manfaat
memudahkan masyarakat mengakses layanan pemerintah, juga memungkinkan
terbangunnya pemerintahan yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan.

I. RENCANA STRATEGIS MODERNISASI MASYARAKAT WINA


Sejak tahu n 1990-an Dewa n Kota Wina telah meng identifikasi
pentingny a sistem informasi dalam prose s pemerintahan . Setelah
melalui berbagai perjalanan dan diskusi pan jang, dibangunlah rencan a
strategis modernisa si proses administrasi publik di Wina pada tahun
2001. Rencan a strategis ini menyangkut pembanguna n sistem informasi
dan administrasi publik di Wina yang dikembangkan untuk memperbaiki
layana n masyaraka t. Sebanya k 39 proye k terca kup dalam rencan a
pembangunan hingga tahun 2004.
Prinsip dasar dari penge mbangan sistem informasi dan administrasi
publik di Wina adalah:
 Baga imana pemerintah menciptaka n kepuasan pelanggan dan
masyarakat yang leb ih tinggi terhadap layana n yan g selama ini
ad a melalui eGovernment.
 Sistem administrasi publik harus mampu menge mbang kan
budaya kerja dan buda ya pemerintahan yang lebih produktif dan
bertanggung jawab .
 Penge lolaan keuanga n seca ra modern sebagaiman a dilakukan oleh
perusahaa n untuk mempertinggi akuntab ilit as dan
pertanggung jawaba n publik.
 Membangun kinerja dan produktifitas yan g tinggi pada sem ua
departemen dan pe gawai pemerintahan
 Penggunaa n tekno logi informasi harus mampu men jadikan
proses bisnis leb ih efisien.
 Pengadaa n barang secara mode rn denga n eProcu remen t untuk
men jamin transparansi dan keadilan.

1. TU JUAN E GOVERNMENT
eGovernment mempunyai arti bahwa seluruh prose s yang
dikerjakan pemerintah dalam penga mbilan berbagai kebijakan dan
dalam mem berikan pelayanan kepada masyarakat dilakukan dengan
penggunaa n teknologi informasi yan g intensif. Di Wina, inisiatif
eGovernmen t mempunya i beberapa arah dan tujuan strategis, yaitu:
 Dengan eGovernment pemerintah ingin memberikan
penaw aran yang luas mengena i berbaga i informasi pen ting
yang dibutuhkan masyarakat dan juga pilihan akses terhadap
layana n pemerintah. Masyarakat bisa mendapa tkan layana n
pemerintah seca ra interaktif dan online sesuai dengan
kebutuha n kehidupan mereka.
 Mengembangka n transparansi yan g leb ih luas dalam proses
pelayana n publik. Karen a masyaraka t bisa mendapa tkan
informasi tentan g berbaga i program dan kegiatan pemerintah,
masyaraka t bisa melakukan kontrol dan pertanggung jawaba n
lebih besar terhadap apa yang dilakukan pemerintah.
 Dukungan dan partisipasi masyaraka t yang lebih luas dalam
proses penga mbilan keputusan. eGovernment mengharuskan
pemerintah memberikan akses yan g lebih luas kepad a
masyarakat dalam proses penga mbilan keputusan dan
kebijakan yan g akan diambil. Partisipasi yang luas aka n lebih
menjamin keputusan yang diambil memenuhi aspirasi
masyaraka t menuju proses pemerintahan yan g lebih
transparan dan demokratis
 Menggantikan peran penyed iaan layana n kepad a masyaraka t,
di man a mereka bisa mendapa tkan layana n langsung melalui
internet. Selama ini masyarakat mendapa tkan informasi dan
layanan dengan menda tangi langsung kantor-kantor
pemerintahan . Lewat eGovernmen t masyaraka t mempunya i
pilihan akses yang leb ih ba nyak.

Pelaksanaa n eGovernment ten tu saja aka n menguba h peran


dari staf da n pegawai pemerintaha n di Wina. Dalam pelayana n
trad isional staf dan pegawai pemerintaha n akan banya k berurusan
dengan penangana n masyarakat secara langsung, dokumentasi dan
aspek administratif. Melalui eGovernm ent, kontak masyaraka t seca ra
langsung berkuran g karena masyaraka t bisa mendapa tkan layana n
secara online. Urusan administratifpun bisa dikurangi dengan proses
otomasi sistem .
Peran staf dan pegawa i pemerintah denga n aka n dialihka n
menjadi customer service yang siap melayani berbagai pertanyaa n
melalui telepon dan email mengena i ca ra menggunaka n portal dan
mendapa tkan layanan pemerintah. M ere ka juga bertanggun g jawab
mengelola portal denga n memberikan berbagai informasi yan g
diperlukan. Semen tara staf lain diarahka n untuk m engem bangkan
pemikiran strategis dan membangun kerjasama ya ng lebih intens
antara pemerintah , masyarakat dan kalangan bisnis.

2. BEBERAPA CONTOH APLIKASI EGO VERNMENT


Pemerintah kota Wina membangu n portal resmi kota Wina
yang beralamat di www . w i e n . a t . Portal ini merupakan salah satu
yang tersukses di Austria dengan 20.000 pageviews dan 13 juta
hits per bulan. Portal ini juga m empunya i layana n newsletter
wien .at.rk. Pihak Departemen informasi dan komunikasi yang
mengelola portal ini. Walaupun demikian, karen a isi portal ini
bera sal dari berbagai departemen , update informasi sangat
tergantung dari keaktifan tiap -tiap depa rtemen, karena isinya
diserahka n kepada mereka. Departemen informasi dan komunikasi
hanya memberikan arahan dan konsultasi tentan g ap a yang perlu
mereka tampilkan.
Target pengun jung dari portal ini adalah masyaraka t dan
kalanga n bisnis di kota Wina. Selain itu, juga ditujuka n bag i
kalanga n turis dan m asya rakat internasional yang ingin
mendapa tkan informasi leb ih jauh tentan g Wina. Secara umum
informasi tentan g Wina mendapa tkan porsi sangat besar di
halam an depan . Dengan target market yang berbed a itulah, portal
ini disajikan dalam 2 bahasa : Inggris dan Jerman . Penggunaa n
bahasa Inggris diperuntukkan terutama bagi pe ngun jung
internasional.
Pengunjung bisa memulai men jelajah portal ini sesua i denga n
informasi yang ingin didapa tkan. Terdapa t men u yang sangat
lengkap mulai dari inform asi bisnis, ad ministrasi kota, kebuda yaan ,
pendidikan , politi k, ekono mi, wisata, dan berbaga i informasi lain.
Bahkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas ten tang Wina,
disediakan berbaga i foto-foto dan gambar-ga mba r sudut kota Wina
yang memudahkan kalangan wisatawan manca negara dalam
menentukan tujuan wisatanya.
Dari portal inilah , masyarakat Wina bisa mendapa tkan
layana n yang dibutuhka n secara langsung, mulai dari prose s
perijinan hingga pe mbe lian tiket. Di antara beberapa layana n
adalah:
 Pemrosesan periji nan untuk mendirikan perusahaa n ataupun
melakuka n perdaganga n bisa dilakukan secara online. Formulir
dan persya ratan bisa dilampirkan di sana dan pembaya ranpu n
bisa dilakukan secara online. Pemrosesa n yan g cepa t ini
mem ungkinkan tumbuhnya berbagai un it usah a seca ra
signifikan.
 Proses pengu rusan sertifi kat tana h baik untuk masyarakat
dalam maupu n luar Wina juga bisa dilakuka n seca ra online.
Sem ua aplikasi dan pemrosesan dokumen dilakuka n secara
online. Pada saat pemrosesan , orang bisa melihat status
aplikasinya apakah diterim a atau tidak . Selesai aplikasi
diterima oran g tersebut akan mendapa tkan notifikasi seca ra
online.

Banya k sekali ap likasi lain yan g bisa dilakuka n seca ra


online. Dengan demikian , eGovernmen t akan memberikan
kemudaha n bagi masyarakat dalam mendapa tkan layana n
pemerintah sekaligus mempercepa t proses bisnis dan produktifit as
dari sisi pem erintahan.

Anda mungkin juga menyukai