Anda di halaman 1dari 38

Teknik Informatika

E-GOVERNMENT
ICT INDUSTRY - PERTEMUAN KETIGA
‫اجنَا َوذُ ِ ِّريَّا ِتنَا‬
‫ِ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ز‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ْ‬
‫ن‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫ه‬ ‫ا‬‫َ‬ ‫َربَّن‬
‫قُ َّرةَ أ َ ْعيُ ٍن َو ْ‬
‫اجعَ ْلنَا ِل ْل ُمت َّ ِق َ‬
‫ين ِإ َما ًما‬
Mengingat kembali, apa yang
dimaksud dengan
1. Pengertian Internet
2. Kapan prototipe email pertama kali
dikirimkan melalui jaringan computer
antar kota ?
3. Web Browser
4. ISP
5. Domain Registrar
6. Apa yang akan anda lakukan bilamana
anda ingin memiliki website pribadi
dengan nama anda ?
PENGERTIAN e-Government
• PBB mendefinisikan :
E-government merujuk pada situasi di mana proses pemerintahan dijalankan dengan
bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya internet.
• Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government sebagai berikut:
Penggunaan/pemanfaatan teknologi informasi oleh lembaga pemerintah untuk meningkatkan
pelayanan pada masyarakat, pelaku bisnis, dan sekaligus menfasilitasi kerja sama dengan
lembaga pemerintah lainnya”.
• Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-Government sebagai
berikut :
E-government mengacu pada penyampaian informasi dan layanan pemerintah secara online
melalui Internet atau sarana digital lainnya.
• Direktur dari Institute for Electronic Government (IBM Corporation)
memberikan definisi
E-government tidak lain adalah transformasi fundamental pemerintah dan pemerintahan
dalam skala yang belum pernah kita saksikan sejak awal era industri.
PENGERTIAN e-Government
• Dari berbagai definisi tentang e-Government,
Indrajit menyimpulkan bahwa e-Government
adalah :
❖ Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen)
antara pemerintah dengan
❖ masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan
(stakeholder); dimana
❖ melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama
internet); dengan tujuan
❖ memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan publik
MANFAAT e-Government
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan
bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan
bernegara;
2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
penerapan konsep Good Corporate Governance;
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan
pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui
interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan; dan
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab
berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada;
serta
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses
pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
PEMICU PENERAPAN e-Government

Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah
membuat isu-isu semacam demokratisasi, hak asasi manusia,
hukum, transparansi, dll.

Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi)


terjadi sedemikian pesatnya

Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat di dunia tidak


terlepas dari semakin membaiknya kinerja industri swasta dalam
melakukan kegiatan ekonominya.
Keinginan Masyarakat atas Penerapan e-Government

Masyarakat bebas memilih kapan dan darimana yang bersangkutan ingin


berhubungan dengan pemerintahnya untuk melakukan berbagai
transaksi yang dia perlukan.

Mekanisme interaksi tersebut memperbolehkan masyarakat untuk


memilih berbagai kanal akses (multiple channels), baik yang sifatnya
tradisional/konvensional maupun yang paling moderen

Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai koordinator utama yang


memungkinkan berbagai hal yang diinginkanmasyarakat tersebut
terwujud.
Keinginan Masyarakat atas Penerapan e-Government

SEBELUM PENERAPAN E-GOV SESUDAH PENERAPAN E-GOV


Empat Landasan Visi e-Government yang Baik

Fokuslah pada perbaikan


Bangunlah sebuah lingkungan yang
pelayanan pemerintah kepada kompetitif.
masyarakat.

Visi e-
Government

Berikan penghargaan pada inovasi ,


dan beri lah ruang kesempatan Tekankan pada pencapaian efisiensi
bagi kesalahan.
Elemen Sukses Pengembangan E-Government

Menurut hasil kajian dan riset


dari Harvard JFK School of
Government, untuk menerapkan
konsep-konsep digitalisasi pada Value
sektor publik, diperlukan tiga
elemen sukses.

Support

Capacity
Elemen Sukses Pengembangan E-Government

1. SUPPORT
Dukungan yang diberikan oleh pemerintah antara lain berupa :
1. Disepakatinya kerangka e-Government sebagai salah satu kunci sukses negara
dalam mencapai visi dan misi bangsanya.
2. Dialokasikannya sejumlah sumber daya (manusia, finansial, tenaga, waktu, informasi,
dan lain-lain) di setiap tataran pemerintahan untuk membangun konsep ini dengan
semangat lintas sektoral;
3. Dibangunnya berbagai infrastruktur dan superstruktur pendukung agar tercipta
lingkungan kondusif untuk mengembangkan e-Government.
4. Disosialisasikannya konsep e-Government secara merata, kontinyu, konsisten, dan
menyeluruh kepada seluruh kalangan.
Elemen Sukses Pengembangan E-Government

2. CAPACITY
Kapasitas yang dimaksud disini adalah unsur kemampuan atau keberdayaan dari
pemerintah setempat dalam mewujudkan “impian” e-Government. Terdapat 3 hal yang
diperlukan yakni :
1. Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melaksanakan berbagi inisiatif e-
Government, terutama yang berkaitan dengan sumber daya finansial;
2. Ketersedaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai karena fasilitas ini
merupakan 50% dari kunci keberhasilan penerapan konsep e-Government; dan
3. Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian yang
dibutuhkan agar penerapan e-Government dapat sesuai dengan asas manfaat yang
diharapkan.
Elemen Sukses Pengembangan E-Government

3. VALUE
❖ Yang dimaksud dengan nilai (VALUE) di sini adalah e-Government ini harus
memberikan keuntungan/manfaat bagi segenap stake holder.
❖ pemerintah harus benar-benar teliti dalam memilih prioritas jenis aplikasi e-
Government apa saja yang harus didahulukan pembangunannya agar benar-benar
memberikan value (manfaat) yang secara signifikan dirasakan oleh masyarakatnya.
❖ Salah dalam mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat justru akan mendatangkan
bumerang bagi pemerintah yang akan semakin mempersulit meneruskan usaha
mengembangkan konsep e-Government.
Tantangan Besar E-Government
Berdasarkan hasil studi sejumlah praktisi e-Government di berbagai negara, secara pokok ada
3 (tiga) tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat dalam
mengembangkan konsep e-Government di negaranya masing-masing, yaitu:
1. Tantangan yang berkaitan dengan cara menciptakan dan menentukan kanal-kanal
akses digital (maupun elektronik) yang dapat secara efektif dipergunakan oleh masyarakat
maupun pemerintah;
2. Tantangan yang berkaitan dengan keterlibatan lembaga-lembaga lain di luar
pemerintah (pihak komersial swasta maupun pihak-pihak non komersial lainnya) dalam
mengembangkan infrastruktur maupun superstruktur e-Government yang dibutuhkan;
3. Tantangan yang berkaitan dengan penyusunan strategi institusi terutama yang
berkaitan dengan masalah biaya investasi dan operasional sehingga program
manajemen perubahan e-Government ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
yang diinginkan.
Jenis-jenis Pelayanan pada E-Government
Dalam implementasinya, dapat dilihat sedemikan beragam tipe pelayanan yang ditawarkan
oleh pemerintah kepada masyarakatnya melalui e-Government. Salah satu cara
mengkategorikan jenis-jenis pelayanan tersebut adalah dengan melihatnya dari dua aspek
utama:
• Aspek Kompleksitas, yaitu yang menyangkut seberapa rumit anatomi sebuah aplikasi e-
Government yang ingin dibangun dan diterapkan; dan
• Aspek Manfaat, yaitu menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan besarnya manfaat yang
dirasakan oleh para penggunanya.
Jenis-jenis Pelayanan pada E-Government

Gartners Four Phases of E-Government Model


Jenis-jenis Pelayanan pada E-Government
• Evolusi jenis pelayanan e-government dari jenis Presence (Publish)
menjadi jenis Transformation, akan membuat perubahan perilaku
baik pemerintah maupun masyarakatnya.

Transformasi
Tipe Relasi E-Government
Evolusi menuju E-Government
Menurut pendapat ahli dari Kanada yang disadur oleh Indrajit, secara umum, evolusi terjadi
melalui empat tahapan besar
Evolusi menuju E-Government
1. Pertumbuhan Knowledge Society
❖ Secara alami, pemicu utama terbentuknya e-Government bergantung pada
seberapa cepat tumbuhnya Knowledge Society di dalam sebuah negara.
❖ Knowledge Society adalah sebuah komunitas yang memiliki ciri-ciri utama
antara lain sebagai berikut:
• Menyadari bahwa aset terbesar komunitas terletak pada kompetensi, keahlian, dan
pengetahuan (intelligence) dari masing-masing anggotanya (sumber daya manusia
• Memahami bahwa pengetahuan merupakan hasil metabolisme berbagai entiti yaitu
data/informasi, pengalaman, content, dan context; sehingga sehari-harinya mereka akan
“haus” untuk mengkonsumsi hal-hal tersebut;
• Melakukan inovasi-inovasi baru dari hari ke hari baik yang bersifat tangible maupun
intangible
• Memiliki standard kehidupan yang relatif telah baik, sehingga prioritas aktivitas sehari-
harinya saat ini adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara
memperbaiki aspek-aspek semacam keuangan, kesehatan, dan pendidikan.
Evolusi menuju E-Government
2. Pembangunan Infrastruktur Teknologi Informasi
❖ Perkembangan industri komputer dan telekomunikasi dalam sebuah negara
ditandai dengan semakin tersedianya fasilitas infrastruktur teknologi
informasi canggih yang dapat dipakai oleh berbagai kalangan.
❖ Dengan semakin stabilnya lingkungan bisnis di internet, maka konsep
berdagang melalui dunia maya (e-commerce dan e-business) telah menjadi
hal yang biasa dilakukan oleh mereka yang berpikiran maju, karena jelas
bahwa proses tersebut jauh lebih baik, cepat, dan murah dibandingkan
dengan cara-cara konvensional.
❖ Internet akan menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari karena
secara logika banyak sekali prosedur atau mekanisme yang jika dilakukan
melalui internet akan memakan waktu dan biaya yang jauh lebih cepat dan
murah.
Evolusi menuju E-Government
3. Pemberlakuan Enabling Policy
❖ Perkembangan kehidupan manusia akibat teknologi informasi yang berkonvergensi
dengan tumbuhnya masyarakat berbasis pengetahuan (Knowledge Society) secara
signifikan memaksa pemerintah untuk mulai memikirkan berbagai kebijakan yang
harus disusun dan diberlakukan segera agar perubahan paradigma di berbagai
aspek kehidupan dijamin akan mengarah ke hal-hal yang positif. Pada saat inilah
embrio e-Government mulai dihasilkan.
❖ Pemerintah sebagai sebuah entiti kehidupan sebuah negara mau tidak mau akan
melibatkan berbagai pihak seperti masyarakat, kalangan swasta, dunia pendidikan,
dan lain sebagainya dalam mencoba bersama-sama merumuskan kebijakan-
kebijakan yang dapat menjawab tantangan di masa mendatang tersebut.
❖ Karena adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung tersebut, maka secara
otomatis masyarakat akan mulai memilih jenis pelayanan yang lebih baik, lebih
cepat, dan lebih murah.
Evolusi menuju E-Government
4. Pembangunan dan Pengembangan e-Government
❖ Sosialisasi penggunaan e-Government yang paling baik dan efektif adalah dari
“mulut ke mulut”.
❖ Konsep e-Government tidak hanya berarti adanya perubahan kinerja yang baik dari
kalangan pemerintah kepada rakyatnya, namun lebih jauh berarti adanya
transformasi pendekatan penyelenggaraan sebuah pemerintahan dari yang berpusat
pada pemerintah (eksekutif) menuju kepada yang berpusat pada masyarakat
(demokrasi).
❖ Cepat lambatnya evolusi sebuah negara dari Knowledge Society menuju e-
Government tersebut sangat bergantung dari seberapa peka pemerintah dan
masyarakatnya dalam membaca tanda-tanda jaman (trend atau kecenderungan).
Perubahan Paradigma Manajemen Pemerintah

Keberhasilan penerapan e-
government akan mengubah
paradigma dari paradigma
birokratis menjadi paradigma e-
government
United Nations (UN) E-Government Survey
• Survei yang dilakukan oleh PBB ini adalah untuk mengukur capaian e-government suatu
negara berdasarkan efektivitas pelayanan publik dalam enam sektor, yakni sektor
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, ekonomi dan finansial, kesejahteraan sosial, serta
lingkungan hidup.
• Untuk melakukan hal itu, mereka mengembangkan E-Government Development Index
(EGDI), sebuah alat ukur yang terdiri atas tiga buah indeks, yakni:

• Telecommunications Infrastructure Index (TII),


untuk mengukur ketersediaan infrastruktur penunjang e-government;

• Human Capital Index (HCI),


untuk mengetahui gambaran umum demografis masyarakat di masing-masing negara;
serta

• Online Service Index (OSI),


untuk mengukur national presence masing - masing negara melalui situs resmi
pemerintah serta kementerian di negara yang bersangkutan.
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey
Lima indikator pengukuran TII:
(1) jumlah pengguna internet per seratus orang,
(2) jumlah pengguna jaringan telepon per seratus orang,
(3) jumlah pengguna telepon genggam per seratus orang,
(4) jumlah pengguna broadband atau high speed internet access per 100 orang, dan
(5) jumlah pengguna jaringan broadband nirkabel per seratus orang.
United Nations (UN) E-Government Survey
United Nations (UN) E-Government Survey

Indikator pengukuran HCI:


(1) tingkat literasi orang dewasa (adult literacy rate)
(2) rasio dari akumulasi jumlah pendaftar ke institusi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi (pasca SMA),
(3) perkiraan lama belajar di institusi pendidikan
(4) rata-rata lama belajar di institusi pendidikan.

Ref : https://publicadministration.un.org/egovkb/en-us/Data/Country-Information/id/78-Indonesia
Referensi:

1. Indrajit, Electronic Government : Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan Teknologi Informasi, Aptikom,

2006

2. Samuel, Case study Series 15 : Capaian, Peluang, dan Tantangan Implementasi E-Government di Indonesia,

Center For Digital Social – UGM

3. https://www.researchgate.net/figure/Gartners-Four-Phases-of-E-Government-Model-and-the-Necessity-for-a-

Legal-Protection_fig1_237329822

4. https://publicadministration.un.org/egovkb/en-us/Data/Compare-Countries

Anda mungkin juga menyukai