Anda di halaman 1dari 55

Teknik Informatika

E-Business
ICT INDUSTRY - PERTEMUAN KEENAM
Mengingat kembali, apa yang
dimaksud dengan
1. Pengertian E-commerce ?
2. Apa keuntungan penggunaan e-commerce
di sisi pembeli ?
3. Apa keuntungan penggunaan e-commerce
di sisi pemilik toko ?
4. Sebutkan kekurangan e-commerce !
5. Berikan penjelas tentang e-commerce :
a) B2B dan contohnya
b) B2C dan contohnya
c) Online to Offline dan contohnya
PENGERTIAN
• e-Business
o e-Business merupakan aktifitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung
dengan proses pertukaran barang dan atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai
media komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasi teknologi internet yang
merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan,
pengembangan produk dan pengembangan usaha (Lou Gerstner-IBM)
o e-Business merupakan penggunaan jaringan elektronik dan teknologi terkait untuk
memungkinkan, memperbaiki, meningkatkan, mengubah atau menciptakan proses bisnis
atau sistem bisnis untuk menciptakan nilai superior bagi pelanggan saat ini atau
pelanggan yang potensial. (Mohan Sawhney)
o e-Business merupakan penggunaan TI khususnya teknologi jaringan dan komunikasi
untuk meningkatkan cara pengelolaan seluruh proses bisnisnya/proses internalnya.
Sejarah
❖ e-Business dimulai dengan diterapkannya pertukaran data/dokumen menggunakan EDI
(Electronic Data Interchange).
❖ EDI ini menggantikan pertukaran informasi yang sebelumnya menggunakan surat menyurat
dan atau telegram berubah menjadi pertukaran data yang dilakukan melalui computer.
❖ Tahun 1990 muncul “teleshopping” pertama kali dengan cara menggunakan televisi, telpon
dan computer untuk menjajakan barang dagangan.
❖ Dengan adanya internet, tahun 1995, Amazon membuat toko buku online pertama, yang
kemudian berkembang dengan menjual makanan, baju, elektronik, dan barang-barang yang
lain.
❖ Tahun 1994 IBM, dengan agensinya Ogilvy & Mather, mulai menggunakan fondasinya
dalam solusi dan keahlian TI untuk memasarkan dirinya sebagai pemimpin dalam
menjalankan bisnis di Internet melalui istilah "e-business."
Sejarah
❖ CEO IBM, Louis V Gerstner, Jr. siap menginvestasikan $1 miliar untuk memasarkan merek
baru ini.
❖ Oktober 1997, IBM memperkenalkan konsep "e-business" dan mengiklankan pad The Wall
Street Journal tentang keahlian IBM di bidang baru ini.
❖ Awalnya IBM memutuskan untuk tidak menggunakan merek dagang/istilah "e-bisnis"
dengan harapan bahwa perusahaan lain akan menggunakan istilah tersebut dan
menciptakan industri yang sama sekali baru.
❖ Namun, konsep e-business ini terbukti berhasil dan pada tahun 2000, untuk membedakan
dirinya, IBM meluncurkan kampanye tentang kemampuan "infrastruktur e-bisnis"-nya.
❖ Sejak saat itu, istilah, "e-business" dan "e-commerce" telah dipertukarkan secara longgar.
❖ Menurut Departemen Perdagangan A.S., perkiraan penjualan e-commerce ritel pada Q1
2020 mewakili hampir 12% dari total penjualan ritel A.S., dibandingkan 4% untuk Q1 2010.

Bisnis Tradisional vs e-Business

. Bisnis Tradisional e-Business


1. Terdefinisi dengan jelas. 1. Definisi masa depan tidak jelas.
2. Tidak ada perubahan pada 2. Perubahan pada lingkungan
lingkungan dan teknologi dan teknologi bisnis yang
bisnis. permanen dan tidak terduga.
3. Tekanan dan target waktu yang
3. Waktu dan kecepatan
tinggi.
pemasaran adalah faktor
4. Pembelajaran yang kompetitif yang utama
berkelanjutan
4. Pembelajaran yang
berkelanjutan dan dibutuhkan
adaptasi yang cepat
Dimensi Ruang Lingkup e-Business
• Cakupan atau spektrum e-Business dapat sangat luas
wilayahnya tergantung dari masing-masing sudut
pandang orang yang melihat definisi dari kata “bisnis”.
• Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup
pengertian e-Business, cara yang sering digunakan
adalah dengan menggunakan prinsip 4 W yaitu What,
Who, Where dan Why
Dimensi Ruang Lingkup e-Business
1. Prinsip What
E-Business memiliki cakupan jauh lebih luas tidak hanya pada aktifitas atau mekanisme transaksi
yang dilakukan secara online/digital namun termasuk di dalamnya aktifitas relasi antara dua entiti
perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan konsumennya, kolaborasi antara perusahaan
dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing
usahanya dan lain sebagainya.

2. Prinsip Who
Who adalah semua pihak yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis/serangkaian proses
bisnis yaitu pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-Business. Pihak yang berkepentingan
ini antara lain :
a. Agent e. Employee
b. Business f. Family
c. Consumer g. Goverment
d. Device
Ruang Lingkup e-Business
3. Prinsip Where
Dalam e-Business interaksi dan kegiatan e-Business dapat dilakukan dimana saja melalui berbagai
kanal akses, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal
akses.

4. Prinsip Why
Konsep e-Business tidak hanya menguntungkan perusahaan namun juga memberikan kesempatan
perusahaan untuk meningkatkan level pendapatanya (reveneu generation) secara langsung maupun
tidak langsung.
Implementasi e-Business yang dilakukan oleh perusahaan memberikan dampak perusahaan dapat
melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada
masyarakat.
Tren ke arah e-Business
Kategori Tren
• -
Customer • Pelayanan yang lebih cepat
• Self-service
• Lebih banyak pilihan produk
• Solusi yang terintegrasi
e-Service • Pelayanan dan penjualan yang terintegrasi
• Dukungan yang memadai
• Pembayaran yang fleksibel
• Pengiriman yang dapat diandalkan
• Waktu proses yang singkat
Organisasi • Outsourcing
• Kontrak manufaktur
• Distribusi virtual
Pegawai • Penyaringan perekrutan
• Mempertahankan karyawan terbaik
Teknologi • Menggunakan aplikasi web
• Konvergensi infrastruktur
• Penyedia layanan aplikasi (service provider)
Evolusi e-Business
Evolusi e-Business
1. Fase Inform
❖ Adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun program-
program kecil (software) berbasis internet.
❖ Aplikasinya memberikan informasi terkait :
✓ produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan. kepada pelanggannya, atau sebuah
✓ berita-berita mutakhir di bidang tertentu yang berkaitan dengan tugas sebuah unit
perusahaan, dan lain-lain.
❖ Aplikasi yang dibangun tidak terintegrasi
❖ Memberikan manfaat terutama terkait dengan penyebaran informasi yang sudah
paperless.
Evolusi e-Business
2. Fase Automate

❖ Pada fase ini adalah mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan yang masing-
masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business.

❖ Dasar penggabungan modul-modul ini adalah adanya rangkaian proses yang saling
berhubungan.

❖ Contohnya adalah :
✓ proses pengajuan anggaran dari masing-masing unit ke divisi keuangan.
✓ proses pengajuan pembelian material/bahan produksi oleh beberapa unit perusahaan
ke bagian pengadaan atau logistik yang secara otomatis melalui sebuah aplikasi.
Evolusi e-Business
3. Fase Integrate
❖ Pada tahap ini perusahaan mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan
perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan.
❖ Tujuan utama perusahaan pada fase integrate adalah meningkatkan dan
mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan.
❖ Level integrasi proses bisnis antara perusahaan dengan pihak luar pada tahapan ini
sangat tinggi; bahkan tidak jarang dibutuhkan suatu manajemen integrasi proses bisnis
yang online dan real-time.
❖ Contoh :
✓ Aplikasi “package delivery tracking” yang dimiliki Federal Express maupun DHL yang
memungkinkan pelanggan melalui komputernya (internet) melacak status pengiriman paketnya
(yang bersangkutan dapat mengetahui posisi terkini dari paket yang dimaksud).
✓ Aplikasi e-business yang diterapkan di industri penerbangan dimana perusahaan dapat
mengetahui secara persis lokasi terkini dari seluruh awak pesawatnya baik yang sedang
terbang maupun istirahat.
❖ Value yang ingin dicapai adalah meningkatnya keunggulan kompetitif (hal yang
membedakan perusahaan dengan para pesaingnya).
Evolusi e-Business
4. Fase Reinvent
❖ Tahap Reinvent terjadi jika ada perubahan paradigma mendasar dari manajemen
perusahaan, terutama yang berkaitan dengan cara mereka melihat bisnis yang ada.
❖ Tahap “reinvent” adalah mendefinisikan ulang mekanisme dan model bisnisnya dengan
berpedoman pada peluang-peluang usaha baru yang ditawarkan oleh e-business.
❖ Contoh :
✓ BTPN dengan brand “Jenius” berhasil mendefinisikan ulang pengertian banking kepada
masyarakat luas. Jenius disebut sebagai salah satu perusahaan banking pertama yang
memanfaatkan transformasi digital.
✓ By.U yang merupakan salah satu sub-brand Telkomsel mendefinisikan ulang pengertian layanan
telekomunikasi bagi masyarakat. Para pelanggan dimudahkan dengan layanan pembelian
sekaligus pendaftaran SIM card melalui aplikasi, dan nantinya SIM card akan dikirim atau
diambil oleh pelanggan di merchant terdekat.
Evolusi e-Business
4. Fase Reinvent (lanjutan)
❖ Kata kunci di dalam tahap ini adalah “business transformation” dan “industry
convergence”; dimana karena semakin kaburnya batas-batas segmen industri yang ada,
perusahaan dapat menawarkan berbagai jenis produk atau jasa yang belum pernah
terfikirkan sebelumnya, yang pada akhirnya dapat merubah bisnis inti yang sedang
digelutinya.
❖ Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah bahwa perusahaan tidak dapat
menerapkan konsep e-business murni tanpa adanya hubungan jejaring dengan berbagai
mitra bisnis (internetworking).
❖ Prinsip yang digunakan pada fase ini adalah “collaboration to compete” (berkolaborasi
untuk berkompetisi) dan atau “if you can not beat them (the competitors), join them!”.
e-Business Driving Force
e-Business Driving Force
CUSTOMER EXPECTATION
Dewasa ini seorang pelanggan tidak cukup dapat dipuaskan dengan baiknya kualitas sebuah
produk yang ditawarkan. Yang bersangkutan mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca
jual yang baik. Spektrum pelayanan (services) yang dimaksud di sini sangat luas, seperti
misalnya:
• Pelayanan pemesanan produk yang dapat dilaksanakan kapan saja dan dari mana saja
(anytime, anywhere);
• Pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam, seperti melalui penggunaan
kartu kredit, kartu debit, transfer antar rekening, dan lain-lain;
• Pemberian fasilitas asuransi produk yang sangat fleksibel, dimana berbagai lembaga asuransi
di dunia dapat berpartisipasi;
• Pengiriman produk ke rumah secepat mungkin, dengan pilihan durasi dan harga yang
kompetitif;
• Dan lain sebagainya.
e-Business Driving Force
COMPETITIVE IMPERATIVE
Lingkungan kompetisi yang sedemikan rupa mengharuskan perusahaan untuk menjalankan
berbagai strategi baru sebagai berikut:
• Memfokuskan diri pada bisnis inti dan kemampuan khususnya (core business and core
competencies) dan mengalihdayakan (outsourcing) berbagai proses yang bukan merupakan
spesialisasinya ke perusahaan lain;
• Melakukan berbagai kerja sama dengan mitra-mitra bisnis yang ada untuk membentuk
konsorsium penghasil produk dan/atau jasa baru (collaboration to compete);
• Memanfaatkan aset-aset non fisik (digital) sebagai pengganti sumber daya fisik yang
dipergunakan untuk menciptakan produk atau jasa;
• Merubah model bisnis konvensional dengan model bisnis baru yang berbasis website dan
internet;
• Dan lain sebagainya.
e-Business Driving Force
DEREGULATION
❖ Deregulasi adalah merujuk pada hal pengurangan atau menghilangkan suatu aturan yang
mampu menghambat aktivitas ekonomi tertentu, khususnya dalam hal persaingan dan juga
pasar bebas.
❖ Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain
(disamping keberadaan lembaga-lembaga dan komunitas dunia semacam WTO, APEC
(Asia-Pacific Economic Cooperation), AFTA (Asean Free Trade Area), dan lain-lain) telah
turut mewarnai bentuk dunia usaha di masa mendatang.
❖ Ditiadakannya pajak masuk produk-produk import, dibebaskannya kuota eksport produk,
disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dialirkannya informasi secara
bebas, tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien dari masa ke
masa.
e-Business Driving Force
TECHNOLOGY
❖ Faktor terahir dan menentukan dalam mengimplementasikan konsep e-business adalah
kemajuan teknologi informasi, yang didominasi oleh percepatan perkembangan teknologi
komputer dan telekomunikasi.
❖ Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business (enabling
function) tetapi justru telah menjadi penggerak dari dimungkinannya dikembangkan model-
model bisnis baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Jenis dan Karakteristik e-Business
Jenis e-Business Karakteristik
B2C (Business to Consumer) • Antara organisasi dengan perorangan
• Nilai transaksi kecil
• Transaksi tidak sering terjadi
• Relatif sederhana

B2B (Business to Business) • Antar organisasi


B2G (Business to Government) • Nilai transaksi besar
B2E (Business to Education) • Hubungan yang kuat dan
berkelanjutan
• Pemberian kredit dari penjual ke
pelanggan
• Lebih kompleks
Penerapan Teknologi Informasi pada e-Business
1. Teknologi dipakai bukan hanya sekadar untuk proses otomatisasi dalam pengolahan informasi.
2. Teknologi bergeser ke arah upaya membangun konfigurasi rantai bisnis yang terintegrasi
3. Peran teknologi sudah secara nyata mempengaruhi perubahan model bisnis perusahaan.
Arsitektur Aplikasi e-Business
Aplikasi e-Business
• ERP (Enterprise Resource Planning)
sistem informasi pendukung e-business, yg menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply
chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis
• CRM (Customer Relationship Management)
sistem kustomisasi real time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis
berdasarkan keinginan kustomer
• EAI (Enterprise Application Integration)
merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data yang
diambil dari model proses bisnis yang dikembangkan oleh pemakai.
• SCM (Supply Chain Management)
manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi.
• ECS (Enterprise Collaboration Systems)
Mendukung dan meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar tim dan kelompok kerja dalam suatu organisasi
ERP (Enterprise Resource Planning)
• ERP singkatan dari tiga elemen : Enterprise, Resource
dan Planning .
• Mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata
kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa Enterprise
Resource Planning (ERP) menekankan kepada aspek
perencanaan.
• Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah
sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk
mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan
aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
• Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) didasarkan
pada database pada umumnya dan rancangan perangkat
lunak modular.
• Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan software
yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi
suatu perusahaan ke dalam satu system yang dapat
melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari
departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
Tujuan dan Peranan ERP dalam Organisasi
Tujuan sistem Enterprise Resource Planning (ERP)
adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi
secara keseluruhan, yaitu :

1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis.

2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis


melalui enterprise.

3. Menghasilkan informasi yang real-time.

4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan


kegiatan perencanaan.
ERP dalam Klasifikasi Sistem Informasi
Dalam klasifikasi sistem informasi, Enterprise Resource Planning (ERP) diilustrasikan sebagai
berikut :
Pendekatan Implementasi (ERP)
1. The Big Bang
Strategi penerapan seluruh modul
dalam paket ERP secara simultan di
seluruh perusahaan.

Kelebihannya :
a. Hanya memerlukan sedikit interface
antara sistem lama dan sistem
baru.
b. Hangat efisien dari segi waktu dan
hasilnya optimal.

Kekurangannya :
• Implementasi yang kompleks
sehingga resiko kegagalan tinggi.
Pendekatan Implementasi (ERP)
2. Step by Step (Phased Approach)
Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi
mengimplementasikan modul yang terkait. Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu
disiapkan.

Kelebihannya :
a. Kompleksitas dapat dikurangi.
b. Memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal.
c. Ongkos tidak terlalu membebani.

Kekurangan :
a. Waktu implementasi keseluruhan lebih panjang.
b. Manfaat ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak optimal.
Pendekatan Implementasi (ERP)
3. Small Bang (Pilot Approach)
Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot
project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.

Kelebihannya :
a. Biaya relatif rendah.
b. Kompleksitas berkurang.

Kekurangannya :
Membutuhkan banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site.
CRM (Customer Relationship Management)
1. Menurut Kotler dan Keller (2008), Customer Relationship
Management (CRM) adalah proses mengelola informasi rinci
tentang pelanggan perorangan dan semua titik kontak
pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas
pelanggan.
2. Menurut Yahya (2008), Customer Relationship Management
(CRM) adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu
perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara
efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan.
Dengan demikian melalui Customer Relationship Management
(CRM) perusahaan dapat melakukan pendekatan sehingga
dapat menarik sejumlah informasi mengenai kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
3. Menurut Laudon dan Traver, Customer Relationship
Management (CRM) adalah proses menyimpan informasi
pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara
pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan
untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang
pelanggan tersebut.
Manfaat Customer Relationship Management
1. Mendorong Loyalitas Pelanggan
Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)
memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi
dari semua titik kontak dengan pelanggan baik melalui website,
call center, maupun melalui staff pemasaran dan pelayanan di
lapangan. Konsistensi dan kemudahan mengakses dan
menerima informasi memungkinkan penjualan dan pelayanan
yang lebih baik dengan menggunakan berbagai informasi
penting mengenai pelanggan tersebut.

2. Mengurangi Biaya
Dengan kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan
pelanggan, ada biaya yang dapat dikurangi, semisal dengan
memanfaatkan teknologi website. Aplikasi Customer
Relationship Management (CRM) juga memungkinkan
penjualan dan pelayanan yang lebih murah dalam sebuah
skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus. Tertuju
ke pelanggan yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.
.
Manfaat Customer Relationship Management
3. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Kemudahan proses penjualan dan proses layanan dapat
mengurangi risiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi
beban cashflow, penggunaan teknologi website dan call center
misalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta
proses administrasi yang mungkin timbul.

4. Peningkatan Time to Market


Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)
memungkinkan perusahaan membawa produk ke pasar dengan
lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik,
adanya data tren pembelian oleh pelanggan, sampai integrasi
dengan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) untuk
keperluan perencanaan yang lebih baik. Dengan kemampuan
penjualan di website, hambatan waktu, geografis sampai
ketersediaan sumber data dapat dikesampingkan untuk
mempercepat penjualan produk tersebut.
Manfaat Customer Relationship Management
5. Peningkatan Pendapatan
Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)
menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapat dan
keuntungan perusahaan. Melalui aplikasi CRM, perusahaan
dapat melakukan penjualan dan pelayanan melalui website
sehingga terbuka peluang penjualan secara global tanpa perlu
menyediakan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan
pelayanan.
Fungsi Customer Relationship Management
SCM (Supply Chain Management)
• Supply chain merupakan sebuah rangkaian atau
jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama
secara bersama-sama untuk membuat dan menyalur-
kan produk atau jasa kepada konsumen akhir.
• Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penam-
bangan bahan mentah (di bagian hulu) sampai retail /
toko (pada bagian hilir).
• Ada tiga aliran dalam supply chain, yaitu:
1. Aliran material, yaitu Aliran barang yang mengalir
dari hulu (upstream) ke hilir (downstream).
Contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier
ke pabrik.
2. Aliran Informasi, aliran informasi yang bisa terjadi
dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
3. Aliran uang / dana, aliran uang dan sejenisnya
yang mengalir dari hilir ke hulu.
Manfaat Supply Chain Management
Manfaatnya jika mengoptimalkan Supply chain
management yaitu :
1. Mengurangi Inventory Barang
Inventory merupakan bagian paling besar dari aset
perusahaan yang berkisar antara 30%-40%. Oleh
karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk
menekan penimbunan barang di gudang agar biaya
dapat diminimalkan.

2. Menjamin Kelancaran Penyediaan Barang


Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai
dari barang asal (pabrik pembuat), supplier,
perusahaan sendiri, whosaler, retailer, sampai
kepada konsumen akhir.
Manfaat Supply Chain Management
Manfaatnya jika mengoptimalkan Supply chain
management yaitu (lanjutan) :
3. Menjamin Mutu
Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses
produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu bahan
mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya.
4. Mengurangi Jumlah Supplier
Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman,
biaya-biaya negosiasi dan pelacakan (tracking).
5. Mengembangkan Supplier Partnership atau
Strategic Alliance
Dengan mengadakan kerjasama dengan supplier
(supplier partnership) dan juga mengembangkan
strategic alliance dapat menjamin lancarnya
pergerakan barang dalam supply chain management.
Nilai Positip Penggunaan e-Bisnis
• Mengurangi Biaya Operasional karena informasi distribusi produk dapat didigitalkan sehingga
berakibat:
✓ Pelacakan status produksi dan distribusi sangat mudah dan berkelanjutan
✓ Mengurangi inventory buffers
✓ Distribusi produk akan lebih cepat dan lebih akurat
✓ Aktivitas Inbound logistics dapat ditingkatkan
• Meningkatkan efisiensi operasi internal
• Meningkatkan efisiensi Penjualan dan Pemasaran
• Meningkatkan Revenue stream baru (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
• Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
• Memperpendek waktu product cycle
Keuntungan e-Business
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan Value Chain
• Mendukung ketersediaan layanan 24/7
• Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan dukungan purnajual
• Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas SDM
Kekurangan/Dampak Negatif e-Business
• Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
• Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-
teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam atau jaringan yang tidak berfungsi.
• Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan
tersebut
• Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan pembobolan sebuah sistem
perbankan oleh hacker, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya
sendiri.
• Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor manusia atau kesalahan
sistem elektronik.
Electronic Data Interchange
• EDI (Electronic Data/Document Interchange) merupakan proses pertukaran dokumen-dokumen
bisnis langsung dari komputer trading partners melalui jaringan komunikasi.
• EDI mempunyai standar dalam transaksi perdagangan sehingga perusahaan dapat
berkomunikasi secara langsung dari sistem komputer ke sistem yang lainnya, tanpa
memerlukan dokumen hard copy dan terhindar dari pekerjaan yang tertunda.
Komponen Electronic Data Interchange
Pesan Standar
Pesan standar adalah dokumen yang memuat informasi bisnis antar trading partners. Ada beberapa Pesan
standar yang dapat dipakai. Pesan standar yang banyak dipakai, mengacu pada ANSI X12 Uniform
Communication Standard (UCM). Setiap pesan standar memiliki kode EDI masing-masing yang terdiri dari 3
digit.

Software/Edi Translator
Software/Perangkat Lunak EDI berfungsi sebagai penerjemah pesan standar EDI kedalam internal file
format penerima dan harus terintegrasi dengan aplikasi bisnis organisasi penerima. Beberapa
contoh software yang digunakan dalam EDI adalah Tradelink, SPS Commerce Fulfillment, TrueCommerce
EDI, Cleo, Jitterbit, MuleSoft Anypoint Platform, dan IBM Sterling Supply Chain Business Network.

Jaringan Komunikasi
Komunikasi EDI dilakukan antar sistem komputer trading partners. Dalam melakukan EDI, trading
partners yang melakukan transaksi perlu menggunakan protokol/jaringan komunikasi yang sama dan
mempunyai kecepatan jaringan yang memadai.
Standar Electronic Data Interchange
Electronic Data Interchange
Electronic Data Interchange
Ruang Lingkup e-Business
Contoh kode EDI yang mengacu pada ANSI X12 Uniform Communication Standard (UCM).
Setiap pesan standar memiliki kode EDI masing-masing yang terdiri dari 3 digit. Pesan standar
yang termasuk dalam ANSI X12 adalah:
Transaction Set Pesan Standar
EDI 810 Invoice
EDI 820 Payment Order
EDI 830 Delivery Forecast
EDI 832 Price/sales Catalogue
EDI 846 Inventory Inquiry
EDI 850 Purchase Order
EDI 855 Purchase Order Acknowledgement
EDI 856 Ship Notice
EDI 860 Purchase Order Change
EDI 862 Delivery Just-in-Time
EDI 997 Functional Acknowledgement
Ruang Lingkup e-Business
Contoh penggunaan EDI 810

SELLER BUYER

EDI 810

EDI 997

Correct ?

EDI 820

Ref: https://www.truecommerce.com/edi-transaction-codes/edi-810
Contoh Invoice
• e-business
Contoh EDI 810
https://www.truecommerce.com/edi-
transaction-codes/edi-810
Contoh hasil konversi Invoice ke dokumen EDI 810
• e-business
Contoh EDI 810
https://www.truecommerce.com/edi-
transaction-codes/edi-810
Service Provider EDI di Indonesia
❖ EDI service provider : PT EDI Indonesia didirikan pada tanggal 1 Juni 1995 sebagai
perusahaan pelopor dalam mengembangkan Jasa Pertukaran Data Elektronik (PDE) di
Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
❖ Pengguna jasa PT EDI Indonesia saat ini meliputi instansi pemerintah, BUMN, importir,
eksportir, perusahaan pelayaran, bank, perusahaan farmasi, perusahaan retail, asuransi dan
otomotif antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pos dan Telekomunikasi, BPOM, Karantina, Unilever, Nestle,
Matahari, Giant, Lotte, Philips, Coca Cola, Toshiba, Indomaret, Toyota, AHM, Bakrie, serta
komunitas bank yakni Bank Mandiri, BRI, Bank Mega, Deutsche Bank, JP Morgan, Citibank,
Bank ANZ, Bank Panin, BCA, Standard Chartered, Bank Mizuho, CIMB Niaga, Mitsui
Bank, Bank Of Tokyo Mitsubishi UFJ, Bank BNI, Bank Danamon.
Referensi:

1. Indrajit, 2002, Konsep_dan_Strategi_E_Business, APTIKOM

2. Purwaningtyas, Deasy Dkk, 2020, Konsep Dasar e-Business, Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai