Anda di halaman 1dari 5

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN

PERKEMBANGANNYA
A. Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI)
Infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang
menyediakan platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang
terperinci. Infrastruktur TI berguna bagi dasar perusahaan untuk melayani para pelanggan,
berhubungan dengan vendor, dan mengatur proses bisnis internal perusahaan.
Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti
lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara
keseluruhan. Namun infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan
layanan firewide(mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak
manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Layanan
yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk para pelanggan, pemasok dan
para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari infrastruktur TI perusahaan
tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung bisnis perusahaan dan strategi
sistem informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar
terhadap bisnis perusahaan dan strategi system informasinya. Teknologi
informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis dan strategi TI,
sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para pelanggan.

B. Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI)

Infrastruktur TI di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi


selama lebih dari 50 tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam
evolusi ini adalah :

1. Era Mesin Akuntansi Elektronik


Evolusi mesin akuntansi elektronik (pada tahun 1930-1950) adalah mesin
akuntansi elektronik terspelisiasasi yang merupakan komputer primitif yang
digunakan untuk perusahaan akuntansi.
2. Era Maninframe Umum dan Komputer Mini
Infrastruktur TI dalam era mainframe (tahun 1959 hingga 1981) terdiri atas
sebuah mainframe yang melakukan pemrosesan terpusat yang dapat
dihubungkan keribuan terminal dan pada akhirnya beberapa komputasi
terdesentralisasi dan per departemen menggunakan komputer mini dalam
jaringan.
3. Era PC
Era PC (tahun 1981 hingga sekarang) dalam infrastruktur TI didominasi oleh
penggunaan komputer deskop dengan perangkat produktivitas kantor.
4. Era Klien/Server
Infrastruktur yang lebih mendominasi pada era klien /server (tahun 1983 hingga
sekarang) terdiri atas jaringan klien deskop atau leptop hinggan komputer server
yang lebih kuat menangani kebanyakan pengelolaan dan pemrosesan data.
5. Era Komputasi Internet Perusahaan
Perubahan infrastruktur TI yang diatas telah menghasilkan perkembangan dalam
pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi,
dan jaringan peranti keras dan peranti lunak, dan rancangan peranti lunak yang
telah meningkatkan daya komputasi secara eksponensial sementara mengurangi
biaya juga secara eksponensial.
C. Dampak dari Perkembangan Teknologi

Dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat dan luasnya, tentu


saja akan timbul berbagai dampak padapola tingkah laku manusia dalam
kehidupannya sehari-hari. Contohnya,interaksi sosial dalam suatu
masyarakatdari yang semula sulit mendapatkan akses pengetahuan karena
keterbatasan atau letak geografis yang tidak strategis bisa berubah menjadi
sangat mudah untukmengakses berbagai informasi sesuai dengan
keinginan dan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun tak jarang teknologi
membuat interaksi antar manusia menjadi semakin sedikit. Karena antar
masyarakat lebih cenderung sibuk dengan teknologi yang digunakan tanpa
berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar atau dengan lawan
bicaranya. Jika hal tersebut terjadi berkelanjutan, maka akan muncul dampak-
dampak interaksi sosial yang tidak menyenangkan. Selain itu, dampak dari
perubahan suatu bangsa terhadap bentuk teknologi yang dihasilkan dapat pula
berpengaruh pada sistem sosial yang ada. Perubahan ini berasal dari luar yang
disebut sebagai perubahan kontak, yaitu perubahan selektif, terjadi apabila
warga dalam suatu sistem sosial bersikap terbuka terhadap pengaruh yang
datang dari luar. Ini berarti, ide baru yang diterimanya itu didasarkan atas
kebutuhan yang dirasakannya sendiri. Sebaliknya perubahan kontak yang
terarah atau terencana memang disengaja oleh pihak luar seperti dari agen
pembaru tadi, yang secara intensif guna suatu tujuan tertentu berusaha
memperkenalkan ide baru.

Adopsi terhadap ide-ide baru didasarkan atas kesadaran


sendiri sehinggaproses penyebaran dan penggunaannya dalam
suatu masyarakat juga akan disesuaikan dengan sistem sosial budaya mereka,
paling tidak akan dilakukan secara spontan serta warga masyarakat cenderung
pasif. Kesadaran perlunya perubahan dan kemungkinan manfaat yang akan
diperoleh melalui perubahan sangat ditentukan oleh pihak luar sehingga dapat
mengakibatkan perubahan persepsi; misalnya perubahan itu perlu dilakukan dan
terdapat manfaatyang diperoleh melalui perubahan tersebut.

D. Peran Teknologi Informasi

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan


telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang
menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :

1. Bidang pendidikan (e-education).

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia


pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di
Perancis proyek Flexible Learning. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan
Illich awal tahun 70-an tentang Pendidikan tanpa
sekolah (Deschooling Socieiy) yang secara ekstrimnya guru tidak lagi
diperlukan.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:

Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh(Distance


Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak
jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.

Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah


jaringan

Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah


fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia,


dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang


pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar
jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara
mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek
keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan
dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
2. Dalam Bidang Pemerintahan (egovernment).

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh


pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai
kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya.
Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah
melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal
sebagaiworld wide web. Pada intinya egovernmentadalah penggunaan teknologi
informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-
pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan
hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to
Business), dan G2G(Government to Government).

Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

1) Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.

2) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan

masyarakat umum.

3) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.

4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.

3. Bidang Keuangan dan Perbankan

Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar
yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi
telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern
yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan
ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang
menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor
perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit
banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis
Indonesia yang unik dan luas.

Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga


keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang
handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya
akan bergantung pada teknologi informasionline, sebagai contoh, seorang
nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan
ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan
mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit
saja, semua transaksi dapat dilakukan. Pengembangan teknologi dan
infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan
industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan
membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama
perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan
lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh
pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat
beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini
memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk
memberikan jasajasa mereka kepada pelanggan mereka.

Anda mungkin juga menyukai