BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan zaman, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pun kian mutakhir dan
mulai dibutuhkan, baik dalam ranah akademik maupun professional. Kebutuhan Internet saat ini
sudah menjadi hal yang wajib dan sangat diperlukan. Hal tersebut melatarbelakangi pentingnya
literasi digital. Literasi digital berfokus pada akses informasi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi serta solusi atas sulitnya mengakses informasi karena sudah ada layanan internet
yang mempermudah dalam berbagai aktivitas masyarakat. Dari waktu ke waktu informasi terus
mengalami perkembangan yang juga diikuti dengan perkembangan media elektronik dan
telekomunikasi yang saat ini lebih sering disebut dengan media baru atau new media.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam era teknologi informasi yang berkembang demikian cepatnya, dimana kita sekarang
sedang dikepung dan dibanjiri oleh informasi, tidak ada cara lain selain ikut terlibat di dalamnya.
Tidak ada jalan keluar atau jalan lain untuk lari dari “kejaran” informasi. Kita membutuhkan
informasi untuk mampu bertahan di era ini, demikian juga kita harus mampu memproduksi
informasi dengan benar. juga harus pandai menyaring, memilih dan memilah informasi yang
akan kita konsumsi.
C. TUJUAN
1. Memenuhi tugas karya ilmiah untuk Mahasiswa Baru Universitas Terbuka UPPBJ Surabaya.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah wawasan si penulis dan si pembaca tentang makalah ini.
2. Untuk memudahkan pengguna dalam sistem peyampaian informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam literasi digital ini masyarakat dapat memilih mesin pemakai yang baik untuk
kebutuhan informasinya, mampu menggunakan mesin pencari secara efektif (misalnya dengan
“advanced search”.
- Gilster (2007) kemudian memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami
dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Dengan kata lain kemampuan untuk
membaca, menulis dan berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan
format yang ada pada masanya.
- IFLA ALP Workshop (2006) menyebutkan bagian dari literasi informasi adalah literasi digital,
didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai
format dari sejumlah besar sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui
komputer. Sesuai perkembangan Internet, maka pemakai tidak tahu atau tidak mempedulikan
darimana asalnya informasi, yang penting ialah dapat mengaksesnya.
Menurut Bawden (2008), komponen literasi digital terdiri dari empat bagian sebagai berikut :
(1) Tonggak pendukung berupa :
literasi itu sendiri dan
literasi komputer, informasi , dan teknologi komunikasi
(2) Pengetahuan latar belakang terbagi atas :
dunia informasi dan
sifat sumber daya informasi
(3) Kompetensi berupa :
pemahaman format digital dan nondigital
penciptaan dan komunikasi informasi digital
Evaluasi informasi
Perakitan engetahuan
Literasi informasi
Literasi media
(4) Sikap dan perspektif.
Media digital layaknya pisau bermata dua, punya sisi negative dan positif. Seiring
kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap. Bisa memberikan dampak positif bagi
masyarakat tetapi juga tidak sedikit informasi yang juga harus disaring.
Selain itu terdapat dampak negative dari kemajuan media digital antara lain:
1. memiliki ketergantungan dengan dunia digital (kecanduan)
2. menurunnya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar
3. meningkatnya tindak kejahatan di internet seperti penipuan online, peretasan, cyber bullying
dsb.
Oleh karena itu, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan lebih produktif,
bijak dan efektif perlu adanya keseimbangan antara peningkatan teknologi dengan pengetahuan
dan pemahaman masyarakat khususnya mahasiswa tentang literasi digital.
Temuan dalam penelitian Shopova (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa yang
masuk ke universitas Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.4 No.2, 2020
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik P-ISSN 2549-1725 E-ISSN 2549-4163 96
memiliki keterampilan yang baik dalam menggunakan jejaring sosial, e-mail atau skype, surfing
internet sebagai komunitas di dunia maya, namun pengetahuan dan kompetensi mahasiswa
mengenai penggunaan teknologi untuk proses pembelajaran masih tergolong rendah.
Saat ini rata-rata mahasiswa telah memiliki perangkat teknologi seperti handphone,
laptop/notebook, hard disk, dan flash disk. Mahasiswa juga telah memiliki akses wifi pada
lingkungan tempat tinggal yang dapat diakses setiap saat. Hal ini membuktikan kesiapan
perangkat teknologi mahasiswa telah memadai untuk melakukan berbagai aktivitas di dunia
maya. Meski demikian, kesiapan perangkat teknologi mahasiswa harus sejalan dengan
kemampuan mahasiswa dalam menciptakan informasi yang mudah dipahami oleh khalayak
ramai, sebab kemampuan literasi digital tidak hanya sekadar menggunakan, mencari, dan
menyebarkan informasi, akan tetapi juga membuat informasi dengan menggunakan media
digital.
Menurut Willems, Farley, & Campbell (2019) setiap individu masyarakat memiliki peran aktif
untuk ikut berpartisipasi pada era digital saat untuk menunjang proses pembelajaran pada
pendidikan tinggi. Literasi digital sangat dibutuhkan oleh para pendidik sebagai relevansi
kebutuhan pelajar dengan trend penggunaan digital dalam kelas pembelajaran (Kurniawati,
Maolida, & Anjaniputra, 2018).
Menurut Juliana & Baroroh (2016), adanya trend literasi digital menjadi kebutuhan akademik
pada perguruan tinggi, mengingat mahasiswa sekarang ini menjadi searching google sebagai
sumber refensi belajar. Rahmah (2015) mengungkapkan literasi digital perlu didukung melalui
sistem pembelajaran terintegrasi dengan menajemen pengetahuan. Pengguna literasi digital
sangat memungkinkan untuk mengusai semua dimensi pengalaman belajar yaitu sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Informasi literasi digital membantu keberhasilan akademik
mahasiswa pada lembaga pendidikan tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui potret penggunaan literasi digital dan
kemampuan mahasiswa dalam menciptakan informasi menggunakan media digital.
Whatsapp memberikan kesempatan bagi civitas akademik untuk menggelar berbagai kelas
virtual berbasis online dan fitur multimedia tanpa batasan ruang dan waktu. Penggunaan
Perangkat Teknologi berfokus pada pemanfaatan perangkat teknologi yang dimiliki oleh
mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa menggunakan perangkat teknologi yang dimilikinya
untuk hal-hal berikut:
1. Menggunakan perangkat teknologi untuk mendownload materi/tugas perkuliahan,
2. Melakukan browsing internet untuk mencari referensi/sumber belajar,
3. Mengupdate informasi terkini melalui kunjungan website tertentu sebagai penunjang kegiatan
perkuliahan,
4. Menjelajah internet untuk mendownload materi terkait tugas perkuliahan,
5. Memperoleh bahan materi/tugas melalui grup-grup media sosial,
6. Menggunakan fitur pada handphone dan jejaring sosial untuk berkomunikasi dengan teman
lainnya,
7 Memanfaatkan fitur jejaring sosial untuk berbagi konten perkuliahan, dan
8. Mahir membuat slide presentasi dalam bentuk power point.
Tidak menutup kemungkinan juga bahwa pada saat ini mahasiswa telah mampu memberikan dan
menyebarluaskan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas yang membutuhkan informasi
dengan memanfaatkan kemajuan perangkat teknologi untuk hal-hal berikut:
(1) mengunggah/mengupload materi pada website/blog pribadi,
(2) menggunakan layanan email untuk berkomunikasi dengan teman lainnya,
(3) menulis artikel pada pada website/blog sendiri sebagai sumber informasi/referensi,
(4) menggunakan aplikasi dalam membuat objek dua dan tiga dimensi,
(5) membuat vlogging (video blog) di channel youtoube dan aplikasi video lainnya, dan
(6) menggunakan jejaring sosial untuk membangun koneksi di tingkat lokal, regional, dan
nasional untuk mendukung tugas akademik.
Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki sikap yang positif dalam
menggunakan perangkat teknologi. Teknologi digital sekarang sangat membantu mahasiswa
untuk memiliki sumber belajar sehingga studi akademiknya dapat ditempuh dengan baik.
Pemanfaatan literasi digital bagi mahasiswa dapat ditinjau dari 3 aspek yaitu kepemilikan media
sosial, penggunaan perangkat teknologi, dan sikap mahasiswa dalam penggunaan perangkat
teknologi. Ditinjau dari kepemilikan media sosial, whatsapp menjadi aplikasi tertinggi yang
digunakan oleh mahasiswa. Ditinjau dari penggunaan perangkat teknologi, mahasiswa
menggunakan perangkat teknologi untuk keperluan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan
mahasiswa sebagai media pembelajaran mandiri, alat bantu pembelajaran, dan sumber belajar.
Tinjauan sikap mahasiswa dalam penggunaan perangkat teknologi menunjukkan bahwa sebagian
besar mahasiswa telah memiliki sikap yang positif dalam menggunakan perangkat teknologi. ia-
Pacific