Anda di halaman 1dari 5

MATERI LITERASI TGL 13 OKTOBER 2022

1. Literasi Baca-Tulis

Membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban
manusia. Keduanya tergolong literasi fungsional dan berguna besar dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi baca-tulis juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan,
bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Deklarasi UNESCO tersebut juga menyebutkan bahwa literasi
baca-tulis terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,
mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisir, menggunakan dan mengkomunikasikan
informasi untuk mengatasi bermacam-macam persoalan.
2. Literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam
angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang
ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil
analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

3. Literasi Sains

Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta
mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan
teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan
peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (Organisation for Economic Co-operation and
Development, 2016).

4. Literasi Finansial 

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang
konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial
untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi
dalam lingkungan masyarakat. 

5. Literasi Kebudayaan dan Kewargaan 

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan
Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam
memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan
kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan
sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.

6. Literasi Digital

Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul memahami dan menggunakan informasi dalam
berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.
Sedangkan David Bawden menawarkan pemahaman baru mengenai literasi digital yang berakar
pada literasi komputer dan literasi informasi, dimana literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan
keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.

Jadi, sekarang Sobat SMP sudah tahu kan jenis literasi dasar apa saja yang wajib dikuasai? Dengan
menguasai keenam literasi tersebut, Sobat SMP akan siap bersaing secara profesional masa
mendatang, baik dalam kancah lokal maupun global. Terus bersemangat dalam menimba
meningkatkan kapasitas diri ya, Sobat SMP!

Contoh Literasi Digital:

1. Contoh praktik literasi digital adalah siswa dan mahasiswa yang melakukan sekolah daring,
memanfaatkan internet dan aplikasi pendukung belajar online lainnya. 2. Contoh praktik
literasi digital adalah perusahaan yang melakukan meeting atau rapat secara online dengan
aplikasi pendukung.
Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam
memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain
sebagainya.

Prinsip dasar literasi digital Menurut Yudha Pradana dalam Atribusi Kewargaan
Digital dalam Literasi Digital (2018), literasi digital memiliki empat prinsip dasar,
yaitu:
1. Pemahaman Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk memahami
informasi yang diberikan media, baik secara implisit ataupun eksplisit.
2. Saling ketergantungan Artinya antara media yang satu dengan lainnya saling
bergantung dan berhubungan.
3. Media yang ada harus saling berdampingan serta melengkapi antara satu sama
lain.
4. Faktor sosial Artinya media saling berbagi pesan atau informasi kepada
masayrakat. Karena keberhasilan jangka panjang media ditentukan oleh pembagi
serta penerima informasi.
5. Kurasi Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami
serta menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari. Kurasi juga termasuk
kemampuan bekerja sama untuk mencari, mengumpulkan serta mengorganisasi
informasi yang dinilai berguna
Manfaat literasi digital

Dilansir dari Manfaat Literasi Digital Bagi Masyarakat dan Sektor Pendidikan Pada Saat
Pandemi Covid-19 (2020) karya Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital telah membawa
banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut di antaranya:

1. Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu.


2. Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami
informasi.
3. Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu, dari berbagai informasi yang dibaca.
4. Meningkatkan kemampuan verbal individu.
5. Literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu.
6. Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis
informasi.

Tantangan literasi digital

Literasi digital setidaknya memiliki dua tantangan yang harus dihadapi. Tantangan ini bisa diatasi
dengan menerapkan literasi digital dalam setiap penggunakan teknologi informasi dan
komunikasi. Berikut penjelasannya:

1. Arus informasi yang banyak

Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang banyak. Artinya masyarakat
terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital
berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar
dan tepat.

2. Konten negatif
Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital. Contohnya konten
pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses internet,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital.
Sehingga individu bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermafaat serta mana
konten negatif.
Contoh literasi digital
Literasi digital bisa diterapkan di mana saja, yakni di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
ataupun lingkungan masyarakat. Berikut beberapa contoh penerapan literasi digital:

Literasi digital di sekolah


1. Komunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial.
2. Mengirim tugas sekolah lewat e-mail.
3. Pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi ataupun web.
4. Mencari bahan ajar dari sumber tepercaya di internet.

Literasi digital di rumah


1. Melakukan penelusuran dengan menggunakan browser.
2. Mendengarkan musik dari layanan streaming resmi.
3. Melihat tutorial memasak dari internet.
4. Menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan tugas atau
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai