Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN BIG DATA UNTUK LITERASI DIGITAL MAHASISWA

BANDUNG

Olih Solihin1 , Euis Nurul Bahriyah2


Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia
Jalan Dipati Ukur 112-116 Bandung, Jawa Barat
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No.9. Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
olih.solihin@email.unikom.ac.id1 , euis.nurul@esaunggul.ac.id2

Abstract

This study aims to determine the use of big data for digital literacy by Bandung students. This
research method uses a qualitative approach with a descriptive method. The technique in
determining the informants that the researcher uses is the purposive sampling technique so that
the researchers get research informants consisting of eight key informants, namely ten students
from several campuses in Bandung. The results showed that: 1) Ability, Bandung students have
the ability to use big data as a digital literacy material. 2) Motivation, Bandung students are
motivated to learn and use big data because it is considered more economical, effective and
efficient. 3). Barriers, Bandung students experience infrastructure barriers that are not yet
optimal

Keywords: big data, digital literacy, students

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan big data untuk literasi digital oleh
mahasiswa Bandung. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif . Teknik dalam menentukan informan yang peneliti gunakan adalah dengan teknik
Purposive Sampling sehingga peneliti mendapatkan informan penelitian yang terdiri dari
delapan informan kunci yaitu sepuluh orang mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus di
Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Kemampuan, mahahasiswa Bandung
memiliki kemampuan untuk menggunakan big data sebagai bahan literasi digital. 2) Motivasi,
mahasiswa Bandung termotivasi mempelajari dan menggunakan big data karena dianggap lebih
ekonomis, efektif dan efisien. 3). Hambatan, mahasiswa Bandung mengalami hambatan
infrastruktur yang belum optimal.

Kata kunci: big data, literasi digital, mahasiswa


PENDAHULUAN maupun luar negeri. Sebagaimana
diketahui bersama, bahwa era digital telah
Teknologi internet telah mengubah setiap sektor kehidupan
melahirkan sistem data raksasa yang berisi manusia modern, tanpa kecuali dalam
informasi yang komplek dalam jumlah dunia literasi, yang kemudian melahirkan
yang sangat banyak. Sistem data raksasa yang disebut literasi digital. Pada tahun
itulah yang dinamakan dengan big data. 1958 UNESCO telah mendeskripsikan
Mengingat banyaknya jumlah data yang mengenai literasi digital. Lembaga
tertampung maka software tradisional Perserikatan Bangsa-Bangsa ini
diyakini tidak akan mampu untuk menyatakan bahwa seseorang sudah
mengelola data yang sangat banyak menjalankan litersi manakala orang
tersebut. Big data merupakan sebuah tersebut mampu memahami hasil bacaan
konsep mengenai kemampuan dalam dari tulisan sederhana yang terkait dengan
mengumpulkan, menganalisa, dan kehidupan sehari-hari.
mengolah jumlah data yang cukup besar Lalu bagaimana dengan Indonesia?
yang datang setiap detiknya.(Solihin, Meskipun saat ini istilah literasi digital
2021). sudah populer, tapi sebenarnya hal ini
Perkembangan big data ini seiring relatif masih baru berkembang. Dengan
dengan pertumbuhan jumlah pengguna kata lain keberadaan literasi di tanah air
internet di dunia ini. Sebagai gambaran, belum benar-benar dipahami secara
pada tahun 2021 awal jumlah pengguna optimal oleh pelakunya. Berdasarkan
internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta kenyaataan tersebut Pemerintah belum
jiwa. Angka ini meningkat sebanyak 27 lama ini memerintahkan para guru di
juta jiwa (15 persen) dari tahun sekolah agar mulai membudayakan literasi
sebelumnya. (kompas.com, 2021). di sekolah serta membina dan menerapkan
Kenyataan ini menandakan bahwa saat ini literasi beberapa menit ini kepada
kita benar-benar sudah memasuki muridnya dengan cara membaca. Literasi
peradaban digital, dimana setiap sendi digital sebagai kemampuan seseorang
kehidupannya tak lepas dari internet. hal untuk mengaplikasikan keterampilan
ini kemudian akan melahirkan data-data fungsional pada perangkat digital sehingga
yang tersimpan dalam tabulasi data raksasa bisa menemukan, memilih informasi,
(big data). berpikir kritis, berkreativitas,
Berbagai Arsip, informasi dan berkolaborasi, dan berkomunikasi secara
dokumentasi dalam big data, bersumber efektif. Hague dan Payton (2010).
dari beragam sumber saluran, diantaranya Sementara itu Febiliza dkk (2020,
dari media sosial, sensor, video menerangkan bahwa literasi digital bukan
surveillance, dan smart grids. Semua saja kompetensi dalam bidang Teknologi
saluran data data tersebut bermuara pada informasi dan komunikasi tetapi harus
teknologi big data. Banyak dan melibatkan kemampuan dalam
beragamnya data-data bisa dimanfaatkan pembelajaran, kemampuan sosialisasi,
oleh semua pihak, mengingat beragamnya sikap kritis, kreatif serta inspiratif. Intinya,
informasi, kompleksitas data sesuai literasi digital menyangkut kecakapan
dengan kebutuhan pihak masing- masing. hidup yang mampu menyeimbangkan
Big data bisa dimanfaatkkan untuk penggunaan teknologi dengan sikap
mendukung prgram kerja suatu lembaga menjunjung tinggi sikap yang baik.
atau individu- individu. Salah satu manfaat
big data bisa dijadikan sebagai media Hal lain dikemukakan Zhang &
literasi digital yang saat ini mulai populer Zhu (2016), masyarakat abad 21 perlu
di kalangan perguruan tinggi baik dalam
memahami karakteristik digital, mampu barang tentu sudah cakap untuk
mengoperasinalkan teknologi digital serta menentukan laman internet yang dapat
akibat-akibat yang ditimbulakannya. Hal diandalkan untuk memperoleh informasi.
demikian, kata Zhang merupakan bagian Mahasiswa jaman sekarang tak bisa
dari kecakapan literasi digital yang harus mengabaikan lagi literasi digital sebab hal
dimiliki masyarakat abad ini. Sejalan ini menjadi tuntutan era digital saat ini.
dengan Zhang, Kurniasih dkk (2017) Mengenai pentingnya mahasiswa
Kurnianingsih dkk (2017), memahami dan melaksanakan literasi
menerangkan bahwa karakteristik literasi digital ini dikemukakan oleh Firmansyah
digital bukan saja berpatokan kepada (2017). Menurut Firmansyah pelaksanaan
kecakapan dalam mengoperasionalkan literasi digital di perguruan tinggi memiliki
perangkat-perangkat TIK, melainkan harus tiga ciri yaitu resonding, revision, dan
pula dibarengi dengan pemahaman proses reflekting.
membaca sajian konten perangkat a. Responding, Pada proses
teknologi serta memahami proses menulis perkuliahan, mahasiswa
dan melahirkan konten sebagai sebuah mendapatkan materi kuliah
pengetahuan baru. Meurut Kurniasih dkk, serta tugas kuliah dari dosen.
dunia digital memungkinkan setiap b. Revision, merupakan tindakan
individu untuk menyebarluaskan informasi evaluasi serta prosos menyusun
dengan mudah. tugas yang diberikan oleh
Mahasiswa sebagai kalangan dosen, dimana mahasiswa
intelektual tentu senantiasa berhubungan melakukan langkah- langkah
dengan aktivitas literasi, yang salah tepat agar hasilnya optimal.
satunya adalah literasi digital. Kegiatan c. Reflecting, ini adalah langkah
literasi digital berkaitan dengan terakhir, paska evaluasi,
peengelolaan internet untuk proses dimana mahasiswa mampu
studinya. Kalangan terpelajar seperti membuat serta membaca,
mahasiswa dituntut mempunyai kecakapan memahami yang ia sudah
dalam mengoperasikan internet dibanding kerjakan tersebut.
publik pada umumnya. Saat ini Berkenaan dengan pemaparan di atas
pemanfaatan big data baik dalam peneliti tertarik untuk mengetahui
penelitian maupun untuk kebutuhan bagaimana pemanfaatan big data untuk
pembuatan kebijakan menunjukan tren literasi digital mahasiswa Bandung. Untuk
yang positif. Mahasiswa abad 21 tentunya menjabarkkannya, peneliti membuat sub
dituntut untuk memahami bahwa big data fokus peneletian yang terdiri atas:
bisa dimanfaatkan sebagai sumber literasi kemampuan mengoperasikan big data,
digital. Sebagai kalangan yang selalu motivasi menggunakan big data, serta
berhubungan dengan aktivitas ilmiahnya, hambatan menggunakan big data untuk
tentu mereka tak bisa dilepaskan dari literasi digital.
literasi digital ini.
Mahasiswa harus menguasai media TINJAUAN PUSATAKA
dalam menemukan data informasi
berkaitan dengan aktivitas akademiknya. Perkembangan penelitian terkait
Mahasiswa yang sudah cakap dalam pemanfaatan big data sudah banyak
melakukan litersi digital tentu mudah dilakukan. Pun demikian dengan topik
dalam menggunakan serta memanfaatkan literasi digital sudah banyak yang meneliti.
perangkat-perangkat pendukungnya untuk Naman sejauh ini penelitian yang
menemukan informasi yang menggabungkan topik big data dan literasi
dibutuhkannya. Mereka yang sudah digital belum secara komprehenshif
terbiasa melakukan literasi digital sudah dilakukan, masih sebatas irisan- irisan tipis
hubungan keduanya. meski demikian, kecakapan literasi digital yang
peneliti mencoba untuk memunculkan meliputi: literasi informasi, literasi
beberapa penelitian terdahulu yang media, serta literasi TIK.
membahas topik tersebut, sebagai berikut:
Teknologi Big data
1. Solihin (2021), judul penelitian
Implementasi big data pada media Keberadaan data raksasa atau big
social untuk komunikasi Krisis data merupakan fenomena khsusu dari
Pemerintah. Hasil penelitian perkembangangan teknologi internet.
menunjukan: 1). Pemerintah perlu Kenapa demikian, sebab segala sesuatu,
mendefinisikannya terlebih dulu. segala yang dilakukan, dikataan, atau
Setiap krisis yang muncul disertai segala yang diamati adalah data itu sendiri.
karakteristiknya tersendiri. 2). Sebenarnya berbicara mengenai big data
Pemerintah bisa memanfaatkan ada banyak pakar yang mendefinisikannya.
sumber informasi Big Data untuk Secara umum big data didefinisikannya
mempercepat pelaksanaan program sebagai data yang melebihi kapasitas
pemerintah. 3). Salah satu upaya pengolahan sistem pusat data konvensional.
melihat big data untuk Secara sederhana memahami big data
mengindentifiksi masalah dengan menyangkut tiga hal utama didalamnya,
melakukan tahapan-tahapan media yaitu jenis data yang dihasilkan (variety),
social. jumlah data yang berhasil dihimpun
2. Agustin et al (2018), Kemampuan (vulume), serta pertumbuhan data
literasi digital mahasiswa S-1 (velocity). (Dumbil, 2013).
Angkatan 2018 fakultas ilmu Mengutip laman idc.com (2021),
budaya universitas Diponegoro. bahwa big data merupakan teknologi
Hasil penelitian ini menunjukan internet generasi baru yang dibangun
bahwa mahasiswa S-1 angkatan dengan sebuah arsitektur data. Big data
2018 Fakultas Ilmu Budaya melakukan ekstraksi data secara global
Universitas Diponegoro sebagian kemudian dinilai secara efisien berbagai
besar menguasai beberapa aspek variasi data yang ada tersebut. Karena itu,
literasi digital khusus dalam keberadaan big data adalah sebuah
kemampuan memahami mesin fenomena pertumbuhan data raksasa
pencarian di internet untuk mencari karenanya mereka tidak bekerja melalui
dan menemukan informasi, sistem manajemen tradisional. Teknologi
memahami internet sebagai sumber ini sebagai kumpulan data global yang
informasi, penghubung dan mempunyai struktur data besar, banyak
memanfaatkan internet untuk variasi data serta kompleks informasinya.
melakukan beberapa aktivitas. Di dalamnya terdiri atas persekutuan data
3. Sujana, et al (2019), judul sangat besar dengan jenis yang sangat
penelitian Literasi digital abad 21 beragam serta mengalami pertumbuhan
bagi mahasiswa PGSD: apa, yang amat cepat. Sekali lagi, perangkat
mengapa, dan bagaimana. tradisional tidak akan mampu menangani,
Mahasiswa PGSD sangat penting mengalisanya.
melakukan literasi digital. Selama
proses belajar mengajar, mahasiwa Data yang masuk secara real time
PGSD penting melakukan literasi dan quick time dari berbagai saluran
digital untuk kemudian internet. Novia Kurni dan Amalinda
menerapkannya saat melakukan Savirani (2021), menggambarkan, bahwa
pengajaran di Sekolah Dasar. saluran data tersebut bukan saja berasal
Mahasiswa PGSD harus memiliki dari laman-laman internet yang sifatnya
mainstream seperti portal berita atau sosial Saat ini banyak Inovasi dalam
media, tetapi juga dari aplikasi internet teknologi telah membuat data aktual yang
lainnya, halnya gojek, grab, laman sangat masif. Implementasi Big data
marketplace dan sejenisnya. Ketika dilakukan pertama kali pada algoritme
seseorang memesan ojek melalui aplikasi pencarian web Google untuk menunjukkan
gojek atau memsesan makanan melalui Go perilaku pencarian pengguna google. Saat
food, maka otomatis orang yang ini perusahaan Netflix telah mengubah
bersangkutan sudah menyerahkan data cara orang memilih dan mengonsumsi film
dirinya, data aktivitasnya selama dan televisi melalui mesin rekomendasi
perjalanan dan seterusnya. Begitu juga melalui implementasi Big data.
ketia seseorang membuka aplikasi
marketplace lalu belanja, maka dia sudah Literasi digital
menyumbangkan data. Semua data-data Glister (1997: 1) memaparkan literasi
tersebut akan bermuara pada tabulasi data digital sebagai kemampuan untuk
yang dinamakan big data. Adapun sumber memahami serta memanfaatkan informasi
saluran mainstream saat ini bersumber-
dalam berbagai format dari berbagai
sumber itu seperti laman aplikasi sosial
sumber ketika disajikan melalui komputer.
seperti Facebook, twitter, google +, dan
banyak lagi yang menghasilkan banyak Selain itu Gilster menekankan literasi
data dalam satu hari dan data itu dalam digital dengan berpikir kritis sesorang
bentuk Video, Gambar , Tekstual, Audio ketika mendapakan informasi dari laman
dan Lainnya. (Gondaliya, 2015). internet. informasi yang didapatnya
melalui web dengan menguasai beberapa
Seperti disinggung di atas,
kompetensi inti. Bawden (2001)
berbagai perangkat ilmiah serta instrumen,
menawarkan pemahaman baru mengenai
media dan perangkat handphone juga
literasi digital yang berakar pada literasi
merupakan salah satu alasan yang
menyumbangkan sejumlah besar data. komputer dan literasi informasi. Pada
Dalam menganilisis, menyimpan dan tahun 1980-an literasi komputer telah
memvisualkan setiap proses data tumbuh, ditandai dengan semakin
mempunyai tantangan tersendiri. Saat ini banyaknya penggunakan komputer di
big data sudah dashboard perilaku dunia ini. Tak hanya pada institusi bisnis,
manusia, seperti dikemukakan oleh Rick masayakat luas pun di era tersebut sudah
Smolan dan Jennifer Erwitt, penulis utama banyak yang menggunakan komputer.
dari buku ilustrasi The Human Face of Big
data. Dengan adanya anggapan sebagai Pada tahun 1990-an literasi
dashboard tentunya butuh waktu untuk informasi mulai tumbuh dan menyebar
membahas mengenai bagaimana luas di dunia ini. Hal ini ditandai dengan
menghadapi tantangan ini menggunakan semakin mudahnya informasi untuk
berbagai alat big data. diakses, disusun, dianalisa lalu
Kontribusi berikutnya big data disebarluaskan melalui jejaring teknologi
bisa melihat sikap perilaku manusia ketika informasi dan komunikasi. Kenyataan ini
informasi big data dianalisa dengan sejalan dengan pendapat Bawden, bahwa
metode yang tepat. Bahwa perilaku literasi digital terkait dengan ketarampilan
manusia bisa diukur serta dianalisa melalui teknis mendapatkan informasi, menyusun,
aliran data konstan yang ditangkap dengan memahami serta menyebarkannya.
sensor, satelit dan peralatan yang mutakhir. Terdapat empat kompetisi inti dalam
Tak berlebihan jika (Rheinhalter, 2014) melakukan literasi digital (Gilster, 1997),
kemudian menyatkan big data sebagai yaitu: internet searching, navigation
emas saking berharganya.
hypertekstual, eveluation of content, dan Penentuan informan menggunakan
knowledge assembly. teknik Purposive sampling yang melalui
seleksi atas kriteria tertentu yang
Mahasiswa
ditentukan oleh peneliti untuk
Menurut Taufik (2010), mahasiwa mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
adalah orang yang melaksanakan proses Peneliti juga melengkapi data penelitian
pendidikan di perguruan tinggi. Perguruan melalui studi litetarur dari buku, jurnal dan
tinggi sendiri bisa berupa seklah tinggi, penulusaran melalui internet
institut, atau universitas. Mahasiswa
terdiri atas beberapa strata, yakni dari Tabel 1 Daftar Informan
diploma 1, diploma 2, diploma 3, diploma Berdsarkankan Kampus
4, sarjana (S1), magister (S2), dan doktor
(S3). pendapat lain dikemukakan oleh No Perguruan Tinggi
Salim (dalam Spica, 2008), menurut dia 1 Universitas Pasunda
mahasiswa adalah orang yang terdaftar dan 2. Universitas Pendidikan Indonesia
menjalani pendidikan pada 3 Universitas Komputer Indonesia
perguruantinggi. Susantoro (dalam Siregar, 4 Universitas Padjajaran
2006) menyatakan bahwa sosok 5 Universitas Telkom
mahasiswa juga kental dengan nuansa 6 Internasional Women University
kedinamisan dan sikap keilmuwannya 7 Universitas Jendral Ahmad Yani
yang dalam melihat sesuatu berdasarkan 8 Politeknik Negeri Bandung
kenyataan objektif, sistematis dan rasional. 9 Universitas Islam Negeri
Mahasiswa secara harfiah adalah orang 10 Universitas Islam Nusantara
yang belajar di perguruan tinggi, baik di 11 Universitas Kristen Maranatha
universitas, institut atau akademi. Mereka 12 Universitas Terbuka
yang terdaftar sebagai murid di perguruan Sumber: peneliti 2021
tinggi otomatis dapat disebut sebagai
mahasiswa
PEMBAHASAN
METODOLOGI
Era digital saat ini ditandai dengan
Peneltian ini menggunakan metode melimpahnya sumber daya informasi
kualitatif dengan dengan pendekatan berbasis digital. Mahasiwa perguruan
deskriptif. Teknik pengumpulan data tinggi di Bandung harus menjadikan hal
dilakukan dengan survey, wawancara ini sebagai peluang sekaligus tantangan
dalam proses intelektualnya. Data dalam
dengan informan yang berjumlah 12 orang
sistem big data sebagian besar bebas untuk
mahasiswa mewakili perguruan tinggi
diakses oleh siapa saja yang
yang berada di wilayah Bandung sebagai memerlukannya. Demikian juga diera
berikut: yaitu: Universitas Pasudan, sekarang setiap orang bebas memasukan
Universitas Pendidikan Indonesia, informasinya di internet, karena itulah
Universitas Komputer Indonesia, belakangan ini muncul istilah digital native.
Universitas Padjajaran, Telkom University, Tak dipungkiri bahwa kebutuhan
Internasional Women University, literasi mahasiwa saat ini sudah mulai
Universitas Jenderal Ahmad Yani, bergantung kepada big data, yang
Politeknik Negeri Bandung, Universitas sederhana misalnya dengan menggunakan
Islam Negeri Sunan Gunung Jati, mesin pencarian di internet. Beragam dan
Universitas Islam Nusantara, Universitas banyaknya data pada big data merupakan
Kristen Maranatha, dan Universitas suatu keuntungan bagi para mahasiswa
untuk mendapatkan informasi berkenaan
Terbuka Bandung.
dengan aktivitas ilmiahnya. Hal ini diakui Sementara itu, 92.3 persen responden
oleh beberapa mahasiswa Perguruan tinggi mengatakan sudah menggunakan big data
di Bandung yang diwawancara peneliti, untuk literadi digital, seperti pada tabel 3.
Seperti dikatakan Muhammad Ilham
Mahasiswa Unikom.” Sebagian besar Tabel 3. Penggunaan big data untuk literasi
bahan untuk pembuatan tugas kuliah saya digital
dapatkan dari internet. Sumber bacaan
saya kebanyakan di download dari laman
internet,”. Apa yang disampaikan Ilham ini
sejalan dengan 11 informan lain dari
perguruan tinggi lain di Bandung. Menurut
mereka kondisi pandemi Covid 19 saat ini
memaksa para mahasiwa untuk
mengurangi aktivitas di luar, sebaliknya
mereka sibuk dengan internet di
kediamannya masing-masing.
Para mahasiwa Bandung mengaku
sudah lama mengenal istilah big data pada
dunia internet. Awalnya mereka mengaku Sumber: peneliti 2021
tidak menyadari sudah memanfaatkan big
data ini, sekalipun tiap saat mereka
mengaksesnya. Seiring kian pesatnya Kemampuan Mahasiwa Dalam
perkembangan digital literasi di kalangan Mengakses Big Data Sebagai Media
perguruan tinggi, mereka akhirnya masuk Literasi Digital
lebih dalam lagi kemudian memahami
bahwa big data dengan efisien dan efektif Sebagian besar (83.3 persen)
sebagai media literasi digital. Setidaknya informan mengaku sudah memiliki
ada tiga hal yang mewarnai mereka kemampuan dasar dalam mengakses dan
memanfaatkan big data untuk literasi menggunakan big data untuk literasi
digital yaitu: kemampuan mengakses big digital mereka. Sebagian kecil menjawab
data, motivasi menggunakan big data, dan masih dalam tahap belajar
hambatan- hambatannya. Mengenai big menggunakannya. Meski masih belajar
data sendiri, mereka 100 persen menjawab tapi tetap yang bersngkutan sudah
sudah mengetahui seperti pada tabel 2. menggunakannya. Sementara sebagian
kecil dari mereka sudah mampu
Tabel 2. Pengetahuan mahasiswa Bandung mengakses data big data pada tahapan
kepada teknologi big data yang lebih rumit, yakni dengan
menggunakan berbagai infstruktur yang
menunjangnya. Dalam wawancara dengan
para informan diketahui bahwa beberapa
orang dari mereka mengantakan,
kemampuan mereka tersebut ada yang
melalui proses palatihan yang
diselenggrakan kampus mereka.
Sebagiannya lagi mengaku belajar mandiri
secara otodidak. Dari 12 informan tak ada
seorangpun informan yang mengatakan
belum mampu menggunakan big data
Sumber: peneliti 2021 untuk literasi digital mereka. Kemampuan
mahasiswa menggunakan big data terliat mengkases big data untuk literasi digital
pada tabel 4. mereka ini bisa dikatakan sebagai bagian
dari kemampuan teknik. kemampuan
Tabel 4. Kemampuan menggunakan big teknik sendiri adalah bagian daripada Hard
data untuk literasi digital Skill yang dimiliki setiap individu.
Berbicara mengenai kecerdasan teknis ini
merpakan kemampuan seseorang
mamadukan Intellegence quotiens (IQ)
dengan bidang yang digelutinya.
Seseorang yang memadukan IQ nya
dengan kecerdasan teknis akan mampu
mengatasai masalah yang muncul serta
mampu menganalisanya. Kacakakan teknis
ini selaian bisa dinilai dengan sebuah test,
selanjutnya akan bisa diamati secara kasat
mata. Selain dihubungkan dengan IQ, hard
Sumber: peneliti 2021 skill juga dikaitakn dengan kemampuan
intelektual, yaitu kecakapan seseorang
dalam menentukan kegiatan mental
Berkenaan hal di atas, mahasiswa
berpikir, proses menalar, serta
perguruan tinggi di Bandung sudah
menyelesaikan masalah yang muncul.
memiliki kemampuan dalam mengakses
(Robins, 2014).
serta mengolah data dari big data untuk
sejalan dengan Robins, Arikunto
tujuan literasi digital mereka. Literasi
(2014:49) mengemukakan bahwa : ada
digital sudah menjadi bagian dari aktivitas
kerkaikan antara hard skill dengan
ilmiah mereka. Terkait dengan
technical skill dimana dalamnya terdapat
kemampuan (ability), Robins dkk (2009)
pengetahuan mengenai teknis murni atau
mengatakan, kemampuan adalah kapasitas
keterampilan fungsional dan keterampilan
seseorang dalam menyelesaikan tugas
untuk meningkatkan efisiensi teknologi.
pekerjaanya. Pekerjaan para mahasiwa
Sejalan dengan yang dikemukakan
khususnya adalah aktivitas membuat karya
Suharjono, bahwa pada pengaksesan data
ilmuah berupa pembuatan makalah, paper,
big data sebagai media literasi digital,
dan pembuatan karya tulis ilmiah sebagai
mahasiwa dintunt untuk mengusai
tugas akhir mereka. Diluar pekerjaan
keterampilan teknis murni yang
akademis tersebut, mereka mempunyai
menyangkut software dan hardware, serta
kebutuhan lain untuk literasi digitalnya itu.
kecakapan untuk efisiensi teknologi
Sementara itu Zain dalam Yusdi
internet.
(2010:10) mengemukakan bahwa
Simpulan dari beberapa pendapat
kemampuan merupakan kecakapan,
pakar di atas, bahwa kemampuan yang
kekuatan, kesanggupan kita dalam
dimiliki mahasiswa perguruan tinggi di
berusaha mandiri menyelesaikan suatu
Bandung dalam menggunakan big data
pekerjaan. Dalam kaitaan dengan kekuatan
untuk literasi digital menyangkut
dan kesanggupan ini, para mahasiswa
kemampuan teknis yang memadukan
perguruan tinggi di Bandung mengaku
antara IQ serta kecakapan intelektual
sudah mandiri untuk melakukan aktivitas
mereka. Bahwa literasi digital akan
literasi digital mereka. Untuk masalah
terwujud manakala mereka memiliki
apapun terkait dunia intelektual mereka
kemampuan mengakses, mencari informasi,
sudah bisa melihat contohnya pada internet
memilih informasi, menganlisa informasi
secara mandiri.
yang dibutuhkan berkenaan dengan
Kemampuan para mahasiwa
aktivitas ilmiah mereka. Kemampuan
perguruan tinggi di Bandung dalam
mereka menggunakan big data untuk untuk belajar dan mengulik bagaimana
literadi digital sudah dianggap sebuah literasi digital dilaksanakan. Bahkan ada
keniscayaan. beberapa informan yang menggunakan
literasi digital ini untuk keperluan di luar
Motivasi Mahasiwa Memanfaatkan Big dunia kampus, yakni untuk urusan bisnis
Data Sebagai Media Literasi dan hiburan.

Para mahasiwa perguruan tinggi di Tabel 5. Motiasi menggunakan big


Bandung memiliki beragam motivasi data untuk literasi digital
dalam menagskes big data sebagai media
literasi digital. Motivasi didefinisikan
sebagai dorongan. Dorongan merupakan
suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang
untuk berbuat. Sedangkan motif dapat
dikatakan suatu driving force yang artinya
sesuatu yang dapat menggerakkan manusia
untuk melakukan tindakan atau perilaku,
dan di dalam tindakan tersebut terdapat
tujuan tertentu. Menurut Usman (2005),
pengertian dari motivasi tercakup berbagai
aspek tingkah atau perilaku manusia yang
dapat mendorong seseorang untuk
berperilaku atau tidak berperilaku. Namun Sumber: peneliti 2021
dalam istilah berikut ini, motivasi adalah
Menurut Usman (2005) motivasi
dorongan manusia untuk bertindak dan merupakan dorongan yang ada pada diri
berperilaku. Sedangkan pengertian individu dalam berbuat sesuatu hal.
motivasi di kehidupan sehari- hari, Sedakan motif sendiri terdiri atas : need
motivasi dapat diartikan sebagai proses atau kebutuhan, wish atau keinginan, dan
yang dapat memberikan dorongan atau desire atau dorongan. Need, mahasiswa
rasangan kepada karyawan sehingga Bandung butuh melakukan literasi digital
mereka bersedia bekerja dengan ikhlas dan untuk mengerjakan aktivitas ilmiahnya,
tidak terbebani.
seperti membuat makalah, tugas harian
Dari hasil wawancara, bahwa dari dosennya, serta menyusun tugas akhir
alasan informan lebih memanafaatakan big
mereka. Wish, mahasiswa Bandung
data dikarenakan lebih ekonomis berkeinginan memperoleh data ilmiah
dibanding dengan harus membeli buku. Di berkenan dengan aktivitas ilmiahnya
internet ada banyak buku digital yang secara cepat, mudah, dan ekonomis, dan
gratis bisa di download oleh mereka. Big menggunakan big data menjadi salah satu
data juga lebih efisien karena bisa diakses jawabannya. Jadi literasi yang dilakukan
darimana saja dan kapan saja. Motivasi menjadi lebih gampang, karena mereka
berikutnya adalah data di big data selalu terbiasa dengan mengoperasikan perangkat
ada kebaruan mengingat banyaknya orang
komputer dan sejenisnya yang
yang memuat informasi setiap saat ke memungkinkan bisa mengakses internet.
internet. Bahkan melakukan literasi digital
Sementara desire, jawaban mereka adalah
dianggap sebagai sebuah bentuk kepuasan karena digital literasi sebagai sebuah
tersendiri bagi mereka. Menurutnya, tantangan dan kekinian.
dengan mampu melakukan literasi digital
maka sudah dianggap sebagai mahasiwa
modern yang melek akan terknologi digital.
Hal ini menjadi motivasi juga bagi mereka
Hambatan Memaanfaatkan Big Data Sebagian mahasiswa Bandung
Sebagai Media Literasi Digital berasal dari daerah yang bisa dikatakan
tertinggal dalam hal infrastruktur
Dalam setiap pekerjaan mutlak internetnya. Hal ini sangat berpengaruh
dijumpai hambatan-hambatan. Namun tak terhadap kelancaran melaksanakan literasi
selamanya menjadi alasan untuk menyerah digital mereka. Salah seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. berasal dari darah di luar pulau Jawa
Menurut Oemar (1992), hambatan mengaku, saat mereka pulang ke sana,
merupakan berbagai hal yang merintangi, kesulitan untuk membuka internet. Karena
menghalangi, menyusahkan, serta itu, disaat ada aktivitas perkulian secara
menghambat yang dijumpai individu online ia harus pergi ke pusat kota
secara terus menerus dalam kehidupan kecamatan dimana sinyal internet melalui
sehari- hari. Hal ini akan menghambat handphonenya relatif stabil. Namun
upaya individu dalam mengerjakan sesuatu demikian ada juga informan yang
untuk tercapainya tujuan. mengaku tidak mendapatkan hambatan.
Betapapun mudahnya mengakses
data digital, selalu saja bertemu dengan Tabel 6. Hambatan
yang namanya hambatan- hambatan. Hal menggunakan big data
ini seperti dikatakan oleh para mahasiswa
di perguruan tinggi Bandung. Hambatan
adalah sesuatu yang dapat menghalangi
kemajuan atau pencapaian suatu hal. Pada
penelitian ini hambatan yang dimakasud
adalah hambatan teknis.Hambatan teknis
timbul karena lingkungan yang
memberikan adanya dampak pencegahan
terhadap kelancaran suatu pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi,
keterbatasan terhadap fasilitas komunikasi
dan peralatan komunikasi, akan dapat di
kurangi dengan adanya penemuan-
penemuan baru dalam bidang sistim Sumber: Peneliti 2021
informasi dan teknologi komunikasi,
sehingga saluran komunikasi dari media
komunikasi bisa diandalkan dan akan lebih KESIMPULAN
efisien.
Hambatan teknis yang dialami para Literasi digital merupakan kemampuan
mahasiswa berkaitan dengan perangkat untuk memahami serta menggunakan
komputer (hardwere dan softwere) yang informasi dalam berbagai format dari
mereka pakai. Hambatan teknis lainnya berbagai sumber yang tertuang melalui
berkenaan dengan jaringan internet yang komputer. Selain menyangkut pemahaman,
belum optimal. Kondisi geografis para literasi digital juga sebagai upaya berpikr
mahasiwa sangat berpengaruh terhadap kritis mengenai informasi yang tersaji pada
jaringan internet yang mereka gunakan. laman internet. Keragaman format, serta
Terlebih lagi sebagian besar mahasiwa keragaman sumber tersebut mengarah pada
mengatakan mereka menggunakan sebuah tabulasi data yaitu big data.
jaringan internet melalui jaringan selular
Keberadaan big data ini bisa dimanfaatkan
yang jaringannya kerap mendapat
gangguan. untuk berbagai tujuan, yang salah satunya
adalah untuk literasi digital.
Menggunakan big data sebagai media literasi Hakim,
digital mahasiswa
H. A. Perguruan
B. (2017).tinggi
Aplikasi
di Bandung merupaka
ekonomis, efektif dan efisien. 3). Teknologi Informasi di
Hambatan, mahasiswa Bandung Perpustakaan Sekolah: Dari
mengalami hambatan infrastruktur yang Otomasi sampai Literasi Informasi.
belum optimal. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.
DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar, (1992: 40:4). Studi Ilmu
Sosial Pengetahuan Sosial. Bandung.
Aguatin, Nova Catur. Krismayani,
CV. Mandar Maju.
Ika.2019. Kemampuan literasi digital
mahasiswa S-1 Angkatan 2018 Harjono, H. S. (2019). Literasi Digital:
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Prospek dan Implikasinya dalam
Diponegoro. Jurnal Ilmu Pembelajaran Bahasa. Pena : Jurnal
Perpustakaan. Volume 8 No.3. Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 8(1),
1-7. doi.org/10.22437/pena.v8i1.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan
Supardi. 2014. Penelitian Tindakan 6706
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Kurnia, Novi. Savirani, Amalida. 2021.
Big Data Untuk Ilmu Sosial. Gadjah
Febliza, A. & Oktariani. (2020).
Mada University Press.
Pengembangan Instrumen Literasi
Digital Sekolah Siswa dan Khaerul. Umam. 2010. Perilaku Organisasi.
Guru. Jurnal Pendidikan Kimia Bandung: Pustaka Setia
Universitas Riau, Vol. 5, No. 1,1-10
Solihin, Olih. 2021. Implementasi big data
Firmansyah, B. M. (2017). Kompetensi pada Sosial media untuk
Literasi Mahasiswa dalam komunikasi krisis Pemerintah.
Pembelajaran Mata Kuliah Jurnal Common. Volume 5 No. 1
Seminar di Prodi Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jurnal Ilmiah Edukasi dan Sujana, Asep. Rahmatin, Dewi. 2019.
Sosial. Literasi digital abad 21 bagi
mahasiswa PGSD: A pa, Mengapa,
Gaouzali, Saydam. 2000. Manajemen dan Bagaimana. Conference Series
Sumber Daya Manusia (Suatu Pe Journal Vol.1/No.1
ndekatan. Mikro). Jakarta:
Djambatan. Stephen P.Robbins, 2009. Manajemen,
Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Penerbit
Gilster, P. (1997). Digital literacy. New Erlangga.
York: John Wiley & Sons, Inc In
Yusdi, Milman, 2010. Keterampilan
Martin,A.,& Madigan, D.,(Ed.). 2006. Membaca Permulaan. Jakarta:
Digitalliteracies learning. London: Pustaka Sinar.
Facet Publishing
Zhang, H. & Zhu, C. (2016). A study of
Hague, C., & Payton, S. (2010). Digital digital media literacy of the 5th and
Literacy Across the Curriculum: a 6th grade primary students in
Futurelab Handbook. United Beijing.Asia-Pacific Education
Kingdom. Researcher, 25(4), 579-592.
Website
https://www.idc.com/tracker/showproducti
nfo.jsp?containerId=IDC_P33195,
diakses 21 Juli 2021
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23
/16100057/jumlah-pengguna- internet-
indonesia-2021-tembus-202-juta,
diakses 20 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai