Abstract — The Covid-19 pandemic changes the view in the teaching process, from face-to-face
in class, to online or online learning. The change in this method is quite drastic and the only
options available are virtual lectures, where face to face in class is replaced by face to face via
virtual and involve digital technology, so it is necessary to conduct research to determine the level
of digital literacy in online learning participants, namely students. The purpose of this study is to
provide an understanding of sustainable online learning contained in SEDs goal point 4, namely
this education in 2030, ensuring equitable quality of education and increasing lifelong learning
opportunities for all. One of the references for measuring the level of digital literacy is quantitative
research, in which data collection techniques use questionnaires and literature studies. Of the 30
respondents who were used as research samples, the results can be found that 38.01% of
respondents chose "Yes" and those who chose "Maybe" were 34.65% and those who answered
"No" were 27.34%. It means that it can be concluded that the digital literacy skills of informatics
students are in the Enough category
Abstrak — Pandemik Covid-19 ini mengubah pandangan dalam proses pengajaran, dari secara
tatap muka di kelas, menjadi pembelajaran secara daring atau Online. Perubahan metode tersebut
tergolong drastis dan opsi yang tersedia hanyalah menyelenggarakan perkuliahan secara virtual,
dimana tatap muka di kelas digantikan tatap muka melalui virtual dan melibatkan teknologi digital
, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat literasi digital pada peserta
pembelajaran daring yaitu mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman
mengenai Pembelajaran daring yang berkelanjutan tertuang pada SEDs goals points ke 4 yaitu
Pendidikan ini pada tahun 2030, menjamin kualitas pendidikan yang merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Salah satu acuan untuk melakukan pengukuran
tingkat literasi digital adalah Penelitian Kuantitatif,yang dimana teknik pengumpulan data
menggunakan angket (Questioner) dan Studi literatur. Dari 30 Responden yang dijadikan sampel
penelitian maka hasilnya dapat didapatkan bahwa 38,01 % responden memilih “Iya” dan yang
memilih “Mungkin” sebesar 34,65 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 27,34 %. Berarti dapat
disimpulkan bahwa kemampuan literasi digital pada mahasiswa informatika berada dalam kategori
Cukup.
3
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)
4
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)
pembelajaran daring yang sesuai SDG points ke banyak yang menguasai media digital tersebut.
4.Sedangkan responder yang menjawab “Iya” Artinya, literasi digital mahasiswa informatika cukup
sebesar 23,3% dan responden yang menjawab baik.
“Tidak” sebesar 3,4%.
Diagram 2. Hasil Kuesioner pertanyaan Kedua
Dari diagram 2, dapat dilihat bahwa
mahasiswa yang menjawab “Mungkin” untuk
pertanyaan pemahaman mahasiswa saat belajar
daring Bersama dosen sebesar 63,3%, sedangkan
mahasiswa yang menjawab “Iya” sebesar 20% dan
mahasiswa yang menjawab “Tidak” sebesar
16,7%.Hal ini menunjukkan Masih banyak
mahasiswa yang ragu bahwa pembelajaran daring
yang diajarkan oleh dosen lebih efektif dibandingkan
pembelajaran secara tatap muka.
Diagram 5. Hasil Kuesioner pertanyaan Kelima
Pada diagram 5, sebanyak 40% mahasiswa
menjawab “Tidak”, 36,7% mahasiswa menjawab
“Mungkin”, dan 23,3% menjawab “Iya” untuk
pertanyaan tentang kesulitan mahasiswa dalam
mengumpulkan tugas di Collabor maupun Google
Classroom.Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
tidak merasa kesulitan dalam pengumpulan tugas
melalui media digital. Hal ini mendukung pernyataan
Diagram 3. Hasil Kuesioner pertanyaan Ketiga bahwa literasi digital mahasiswa informatika sudah
Berdasarkan diagram 3, sebesar 56,7% lebih baik.
mahasiswa setuju bahwa mereka merasa terbebani
dalam pembelajaran masa pandemic ini, sedangkan
36,7% mahasiswa menjawab “Mungkin”, dan
sebesar 6,6% mahasiswa tidak merasa terbebani
menerima pembelajaran di masa pandemic ini. Hal
ini dikarenakan pada pembelajaran masa pandemic
intensitas bertemu antara mahasiswa dengan dosen
sangat terbatas, selain itu mahasiswa merasa jenuh
belajar tanpa menerima bimbingan secara langsung
oleh dosen dan tanpa bersosialisasi dengan teman
Diagram 6. Hasil Kuesioner pertanyaan Keenam
Pada diagram 6, tentang masalah koneksi
internet yang dialami oleh mahasiswa menunjukkan
70% mahasiswa menjawab “Iya”, 26,7% menjawab
“Mungkin”, dan 3,3% menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa koneksi internet menjadi
masalah utama saat pembelajaran daring. Karena
dalam pembelajaran daring membutuhkan koneksi
internet yang bagus agar apa yang disampaikan oleh
dosen dapat diterima mahasiswa dengan baik.
sebayanya secara langsung.
menjawab “Tidak”, dan 20% menjawab “Iya”. Hal Diagram 10. Hasil Kuesioner pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih ragu-ragu Kesepuluh
Berdasarkan diagram 10, terlihat bahwa
56,7% mahasiswa setuju bahwa literasi digital
mempengaruhi pembelajaran daring, 23,3%
mahasiswa ragu bahwa literasi digital mempengaruhi
pembelajaran daring, dan 20% mahasiswa menjawab
tidak ada pengaruh literasi digital terhadap
pembelajaran daring. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa merasa pentingnya literasi
digital untuk mendukung pembelajaran daring yang
ia terima selama masa pandemic Covid-19.
apabila pembelajaran daring ini dapat diterapkan
dalam jangka waktu yang panjang .Karena Tabel Hasil Keseluruhan Kuesioner
pembelajaran daring ini tidak 100% efektif N Nama Jawaban
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam belajar o Diagram Mungkin Tidak Iya
hal ini didukung dari jawaban mahasiwa pada
pertanyaan kuesioner nomor dua. 1 Diagram 1 73,3% 23,3% 3,4%
Diagram 8. Hasil Kuesioner pertanyaan Kedelapan 2 Diagram 2 63,3% 16,7% 20%
Dari hasil diagram 8, terlihat bahwa sebesar 3 Diagram 3 36,7% 6,6% 56,7%
40% mahasiswa merasa pembelajaran daring tidak 4 Diagram 4 23,3% 26,7% 50%
mempermudah mahasiswa dalam mengerjakan tugas 5 Diagram 5 36,7% 40% 23,3%
sedangkan 36,7% mahasiswa menjawab “Mungkin”, 6 Diagram 6 3,3% 26,7% 70%
dan 23,3% mahasiswa menjawab “Iya”. Hal ini 7 Diagram 7 43,3% 36,7% 20%
menunjukkan bahwa mahasiswa masih merasa 8 Diagram 8 36,7% 40% 23,3%
kesulitan untuk mengerjakan tugas secara online.
9 Diagram 9 6,6% 36,7% 56,7%
Karena salah satu masalah utama dalam mengerjakan
10 Diagram10 23,3% 20% 56,7%
tugas secara online adalah koneksi internet yang
Jumlah 346,5% 273,4% 380,1%
sering bermasalah, hal ini didukung oleh jawaban
kuesioner nomor enam. Rata-Rata 34,65% 27,34% 38,01%
Tabel 1. Tabel Hasil Keseluruhan Kuesioner
Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan
mengenai Hasil Rata - Rata dari sepuluh diagram
atau kuisoner yang telah peneliti buat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa 38,01 % responden
memilih “Iya” dan yang memilih “Mungkin” sebesar
34,65 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 27,34
%. Sehingga melalui hasil pada Tabel 1 ini
responden lebih dominan memilih jawaban “Iya”
Diagram 9. Hasil Kuesioner pertanyaan maka sebaiknya mahasiswa melakukan sharing ilmu
Kesembilan antar sesama teman mengenai kesulitan apa saja
Dari hasil diagram 9, terlihat bahwa yang terjadi pada mahasiswa dalam memahami
mahasiswa tertarik dengan adanya website yang Literasi Digital dan aplikasi pendukung literasi
membantu mahasiswa untuk berkomunikasi dan digital itu sendiri . Kemudian apabila responden
mempermudah penggunaan media digital. Hal ini lebih dominan memilih jawaban “Mungkin” pada
ditunjukkan dari hasil jawaban mahasiswa sebesar kuesioner maka peneliti menyarankan baiknya
56,7% menjawab “Iya”, 36,7% menjawab mahasiswa melakukan pembelajaran ulang atau
“Mungkin”, dan 6,6% menjawab “Tidak”.Hal ini menggali lebih dalam mengenai materi-materi
menunjukkan mahasiswa membutuhkan website pembelajaran yang telah diberikan, serta mencoba
pendukung untuk mempermudah mereka dalam memahami kembali fitur-fitur yang ada pada
belajar secara daring. software pendukung pembelajaran daring. Kemudian
apabila responden lebih dominan memilih jawaban
“Tidak” ,maka responden dapat mengikuti beberapa
pelatihan dan seminar online maupun offline untuk
meningkatkan literasi digitalnya dan memahami
software pendukung pembelajaran daring dengan
baik .
6
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)
KESIMPULAN REFERENSI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran Literasi
1. Pembelajaran daring yang diterima Digital Pada Peserta Pembelajaran Daring di Masa
mahasiswa sudah mengikuti points ke 4 Pandemi COVID-19. Anuva: Jurnal Kajian Budaya,
tentang SDGs mengenai Pendidikan. Perpustakaan, dan Informasi, 4(2), 231-240.
2. mahasiswa masih merasa terbebani dan
kesulitan dengan adanya pembelajaran Amelia, D. J., & Ulumu, B. (2019). Literasi Digital
secara daring contohnya dalam pengerjaan di Kalangan Mahasiswa PGSD Universitas
tugas. Muhamamdiyah Malang. Edumaspul: Jurnal
3. Mahasiswa merasa koneksi internet adalah Pendidikan, 3(2), 106-111.
masalah utama dalam pembelajaran daring.
4. Mahasiswa membutuhkan website untuk Nurjanah, E., Rusmana, A., & Yanto, A. (2017).
mempermudah komunikasi dan penggunaan Hubungan literasi digital dengan kualitas
media digital. penggunaan e-resources. Lentera Pustaka: Jurnal
5. Mahasiswa setuju bahwa literasi digital Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan
dapat mempengaruhi pembelajaran daring. Kearsipan, 3(2), 117-140.
Adapun saran melalui hasil penelitian yang telah Kementerian PPN/Bappenas. (2017). Tujuan 4
dilakukan diantaranya: Pendidikan Berkualitas - Sekretariat SDGs
1. Baiknya untuk penelitian selanjutnya dalam Indonesia.
proses pengambilan data, peneliti dapat Diakses Pada 17 Oktober 2020 melalui
menambah instrument penelitian untuk http://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-4/
memperkuat hasil penelitian misalkan
metode wawancara. Kartiningrum, E. D. (2015). Panduan Penyusunan
2. Peneliti dapat menambah jumlah responden. Studi Literatur. Lembaga Penelitian Dan
Misalnya dosen atau tenaga pendidik lain Pengabdian Masyarakat, 4-5.
dapat diikutsertakan dalam penelitian ini
juga. Hal itu dilakukan agar mendapat Barlian, E. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif
jawaban yang lebih variatif lagi dari segi & Kuantitatif.
pemberi informasi yaitu dosen, dan orang
yang menerima informasi yaitu mahasiswa. Wahidmurni, W. (2017). Pemaparan metode
penelitian kualitatif.
PENGAKUAN
Pada bagian ini, peneliti ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan karya ilmiah ini,
yaitu kepada:
7
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)
Akbar Murdani = 80 A-
Chandra = 80 A-
Akbar Murdani = 80 A-