Anda di halaman 1dari 7

Widyakala Journal Volume 6, Issue 2, September 2019

p-ISSN 2337-7313 DOI: https://doi.org/10.36262/widyakala.vi


e-ISSN 2597-8624 https://ojs.upj.ac.id/index.php/journal_widya/

Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital


Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya
Akbar Murdani 1,*, Chandra 2,*, …, Yosua Tri Revantianto 3,c
Informatika
Universitas Pembangunan Jaya
Jl.Cendrawasih B7/P Sawah Baru Ciputat

Abstract — The Covid-19 pandemic changes the view in the teaching process, from face-to-face
in class, to online or online learning. The change in this method is quite drastic and the only
options available are virtual lectures, where face to face in class is replaced by face to face via
virtual and involve digital technology, so it is necessary to conduct research to determine the level
of digital literacy in online learning participants, namely students. The purpose of this study is to
provide an understanding of sustainable online learning contained in SEDs goal point 4, namely
this education in 2030, ensuring equitable quality of education and increasing lifelong learning
opportunities for all. One of the references for measuring the level of digital literacy is quantitative
research, in which data collection techniques use questionnaires and literature studies. Of the 30
respondents who were used as research samples, the results can be found that 38.01% of
respondents chose "Yes" and those who chose "Maybe" were 34.65% and those who answered
"No" were 27.34%. It means that it can be concluded that the digital literacy skills of informatics
students are in the Enough category

Keywords: Digital literacy, Online Learning, Education, Sustainable Development

Abstrak — Pandemik Covid-19 ini mengubah pandangan dalam proses pengajaran, dari secara
tatap muka di kelas, menjadi pembelajaran secara daring atau Online. Perubahan metode tersebut
tergolong drastis dan opsi yang tersedia hanyalah menyelenggarakan perkuliahan secara virtual,
dimana tatap muka di kelas digantikan tatap muka melalui virtual dan melibatkan teknologi digital
, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat literasi digital pada peserta
pembelajaran daring yaitu mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman
mengenai Pembelajaran daring yang berkelanjutan tertuang pada SEDs goals points ke 4 yaitu
Pendidikan ini pada tahun 2030, menjamin kualitas pendidikan yang merata serta meningkatkan
kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Salah satu acuan untuk melakukan pengukuran
tingkat literasi digital adalah Penelitian Kuantitatif,yang dimana teknik pengumpulan data
menggunakan angket (Questioner) dan Studi literatur. Dari 30 Responden yang dijadikan sampel
penelitian maka hasilnya dapat didapatkan bahwa 38,01 % responden memilih “Iya” dan yang
memilih “Mungkin” sebesar 34,65 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 27,34 %. Berarti dapat
disimpulkan bahwa kemampuan literasi digital pada mahasiswa informatika berada dalam kategori
Cukup.

Kata Kunci : literasi Digital , Pembelajaran Daring , Pendidikan , Pembangunan Berkelanjutan

Copyright ♥ 2019 WIDYAKALA


1 All rights reserved
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)

PENDAHULUAN sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dibuktikan Dari


Disaat pandemic Covid-19, segala macam 180 mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian
aktivitas menjadi terhambat, salah satunya adalah sejumlah 114 berada dalam kategori medium dalam
Pembelajaran secara langsung/per (Murdani, kemampuan literasi dunia digital (Amelia, 2019).
Chandra, & Revantianto, 2020)temuan, seperti Pada akhirnya, Pembelajaran Daring
sekolah dan kuliah. Surat Edaran Mendikbud RI Memerlukan Adanya literasi digital Yang berperan
nomor 3 tahun 2020 tanggal 3 Maret 2020 tentang dalam kemampuan mengakses berbagai sumber
pencegahan Covid-19 pada sektor pendidikan, pembelajaran yang berkualitas. Selama masa
mengubah kegiatan perkuliahan menjadi berbasis pandemi, mahasiswa memiliki keterbatasan dalam
daring. Pembelajaran berbasis daring Perubahan mengakses sumber informasi yang ada di kampus,
metode tersebut tergolong drastis dan opsi yang sehingga sumber informasi yang mungkin diakses
tersedia hanyalah menyelenggarakan perkuliahan adalah yang berbasis online. Sumber informasi
secara virtual, dimana tatap muka di kelas digantikan online yang kaya informasi, menuntut mahasiswa
tatap muka melalui virtual dan melibatkan teknologi untuk mampu mengakses informasi yang berkualitas,
digital (Zimmerman, 2020). sebagai suplemen informasi untuk pembelajaran
Perubahan metode tersebut tergolong drastis daring yang diikuti. Hal tersebut sejalan dengan
dan opsi yang tersedia hanyalah menyelenggarakan penelitian (McLoughlin, 2011) yang mengemukakan
perkuliahan secara virtual, dimana tatap muka di bahwa dalam pembelajaran daring, literasi teknologi
kelas digantikan tatap muka melalui virtual dan terkait dengan keterampilan dalam memanfaatkan
melibatkan teknologi digital (Zimmerman, 2020). Di lingkungan digital yang kaya akan sumber belajar.
lingkungan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987.)
dituntuk untuk menyelenggarakan kelas dan Pembangunan berkelanjutan adalah
pertemuan virtual pada salah satu platform dan terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable
perangkat lunak yang telah disebutkan di atas. development Yaitu proses pembangunan (lahan,
Persiapan tersebut tersebut dilakukan dalam waktu kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip
yang sangat singkat dan tanpa sosialisasi formal. "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
Salah satu faktor kunci dalam perubahan metode mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
perkuliahan tersebut adalah kompetensi mahasiswa masa depan. Bagi sebagian orang, pembangunan
dalam menggunakan teknologi untuk mengelola berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan
proses pembelajaran jarak jauh. Kemampuan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk
tersebut merupakan bagian dari literasi digital, yang memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa
dapat diartikan sebagai kemampuan penggunaan dan menghabiskan modal alam. Akan tetapi
pengelolaan sistem teknologi, informasi dan Pembangunan berkelanjutan tidak saja
komunikasi. berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan .ada
Dikutip dari “Lee (2014)” mendefinisikan sedikitnya 17 Goals pada pembangunan
literasi digital sebagai kemampuan memahami dan berkelanjutan dan isu nomor 4 yaitu pendidikan
menggunakan informasi dalam berbagai format yang menjadi topik utama dimana saat ini proses
(teks, gambar, audio, video, dan animasi) dan dari pembelajaran saat ini menggunakan Pembelajaran
berbagai sumber yang tersaji melalui perangkat daring dan literasi digital sangat berperan dalam
elektronik. Sedangkan menurut Deakin University’s menjalankan proses pembelajaran jarak jauh ini.
Graduate Learning Outcome 3 (DU GLO3), literasi Keterkaikan antara jurnal penelitian kami dengan
digital didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi SDGs ini berpacu pada SDGs mengenai Pendidikan
untuk menemukan informasi, menggunakan points 4.3 bahwa Literasi Digital pada tahun 2030
informasi tersebut sebagai input pemikiran, dan bisa mendukung pembelajaran yang berkualitas dan
menyebarluaskan informasi yang telah diperkaya, terjangkau dari segi teknologi maupun akademik,
melalui platform digital. Sehingga, literasi digital SDGs points points nomor 4.6 ialah pada tahun 2030
juga melibatkan kemampuan memahami, Yaitu Menjamin bahwa semua semua remaja yaitu
menganalisis, memberikan penilaian terhadap mahasiswa , baik laki-laki maupun perempuan
berbagai informasi yang diterima, serta melakukan memiliki Kemampuan Literasi Dan Numerasi,
evaluasi terhadap informasi tersebut. terakhir pada points ke 4.7 yaitu pada tahun 2030
Berdasarkan hasil penelitian dari “ Literasi memastikan bahwa mereka yang belajar
Digital di Kalangan Mahasiswa PGSD Universitas mendapatkan pengetahuan Yang cukup untuk
Muhamamdiyah Malang” ini didapatkan hasil bersaing di dunia kerja dan keahlian yang dibutuhkan
Temuan yang diperoleh bahwa rata-rata mahasiswa untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,
sudah memahami dengan baik dunia digital akan termasuk antara lain ,Kualitasnya Sarana dan
tetapi masih belum semuanya dapat menggunakan prasarana yang berupa pendukung pelatihan

3
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)

keterampilan, untuk tercipta nya sumber daya yang 6.


Apakah koneksi internet menjadi factor
berkualitas bagi mahasiswa permasalahan yang sering terjadi bagi
Dengan referensi yang kami sudah ambil dan mahasiswa ?
dengan adanya SDGs ini kami berharap agar 7. menurut mahasiswa,Apakah anda setuju
penelitian ini mampu bermanfaat dalam jika metode belajar Daring/Online ini
pemanfaatkan teknologi dalam literasi digital untuk
diperpanjang hingga pandemic COVID-19
mempermudah mahasiswa dalam berkomunikasi dan
selesai total ?
mampu menggunakan media digital sebagai
pendukung segala aktivitasnya di dunia nyata. 8. Apakah Pembelajaran Daring/Online ini
METODE PENELITIAN sangat mempermudah anda dalam
Analisis Data mengerjakan tugas perkuliahan anda ?
9. Apakah
Metode yang digunakan dalam penelitian ini anda tertarik jika ada sebuah
adalah kuantitatif . Penelitian kuantitatif adalah website yang bisa membantu mahasiswa
metode yang digunakan untuk menjawab sebuah untuk mempermudah mahasiswa dalam
permasalahan mengenai penelitian yang berkaitan berkomunikasi dan mampu menggunakan
dengan data baik berupa angka atau program media digital ?
statistik. Pada metode penelitian ini, kami 10. Apakah Topik mengenai literasi digital ini
menggunakan perspektif dari partisipan sebagai mempengaruhi keberlangsungan aktivitas
gambaran yang diutamakan dalam memperoleh hasil anda dalam menjalani pembelajaran
penelitian (Wahidmurni , 2017). daring ?
Teknik pengumpulan data pada analisis ini
menggunakan angket (Questioner) dan Studi Lokasi Studi
literatur. Angket (Questioner) bertujuan agar analisis Penelitian Ini Kami memilih lokasi yang
dilakukan semudah dan secepat mungkin namun dijadikan eksperimen masih berada di lingkup
tetap mendapatkan data-data yang relevan (Barlian, Universitas Pembangunan Jaya tepatnya pada
2018). Sedangkan metode Studi literatur adalah mahasiswa Informatika . Karena Universitas
serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode Pembangunan Jaya merupakan ruang lingkup yang
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, kecil sehingga kami lebih mudah untuk memberikan
angket (Questioner).
serta mengelolah bahan penelitian (Zed,
2008:3).Referensi ini dapat dicari dari buku, jurnal,
artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet.
HASIL DISKUSI DAN ANALISIS
Kami menggunakan teknik pengumpulan
Angket (Questioner) yang akan kita
data pada analisis ini menggunakan angket, kami
gunakan akan berupa beberapa pertanyaan yang akan menggunakan angket bertujuan untuk mendapatkan
kita sebarkan menggunakan media Google Form. data dengan cepat dan juga tetap mendapat data yang
Adapun bentuk pertanyaan yang akan kita pilih elevan untuk proses mengalanisis. Kami sudah me-
adalah sebagai berikut : nyebarkan 10 pertanyaan yang kami sudah siapkan
dan inilah beberapa hasil dari penyebaran angket
1. Apakah pembelajaran secara daring/digital tersebut.
ini sudah efektif dan sesuai dengan SDGs
pointes ke 4 mengenai pendidikan?
2. Apakah murid bisa memahami betul apa
yang dosen ajarkan secara daring hingga
saat ini?
3. Apakah mahasiswa merasa kesulitan dan
terbebani dalam belajar disaat pandemic
COVID-19 ?
4. Apakah mahasiswa masih kebingungan
dalam menggunakan media digital seperti Diagram 1. Hasil Kuesioner pertanyaan Kesatu
Zoom, Google Meet dan Google Classroom Bisa dilihat dari diagram 1 , mahasiswa
ini ? dominan memilih skala “Mungkin” sebesar 73,3%
5. Apakah Mahasiswa masih kebingungan dalam menjawab kuesioner. Hal ini menunjukkan
dalam mengumpulkan tugas atau bahwa responden masih ragu terhadap keefektifan
memberikan tugas di Collabor maupun di
Google Classroom ?

4
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)

pembelajaran daring yang sesuai SDG points ke banyak yang menguasai media digital tersebut.
4.Sedangkan responder yang menjawab “Iya” Artinya, literasi digital mahasiswa informatika cukup
sebesar 23,3% dan responden yang menjawab baik.
“Tidak” sebesar 3,4%.
Diagram 2. Hasil Kuesioner pertanyaan Kedua
Dari diagram 2, dapat dilihat bahwa
mahasiswa yang menjawab “Mungkin” untuk
pertanyaan pemahaman mahasiswa saat belajar
daring Bersama dosen sebesar 63,3%, sedangkan
mahasiswa yang menjawab “Iya” sebesar 20% dan
mahasiswa yang menjawab “Tidak” sebesar
16,7%.Hal ini menunjukkan Masih banyak
mahasiswa yang ragu bahwa pembelajaran daring
yang diajarkan oleh dosen lebih efektif dibandingkan
pembelajaran secara tatap muka.
Diagram 5. Hasil Kuesioner pertanyaan Kelima
Pada diagram 5, sebanyak 40% mahasiswa
menjawab “Tidak”, 36,7% mahasiswa menjawab
“Mungkin”, dan 23,3% menjawab “Iya” untuk
pertanyaan tentang kesulitan mahasiswa dalam
mengumpulkan tugas di Collabor maupun Google
Classroom.Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
tidak merasa kesulitan dalam pengumpulan tugas
melalui media digital. Hal ini mendukung pernyataan
Diagram 3. Hasil Kuesioner pertanyaan Ketiga bahwa literasi digital mahasiswa informatika sudah
Berdasarkan diagram 3, sebesar 56,7% lebih baik.
mahasiswa setuju bahwa mereka merasa terbebani
dalam pembelajaran masa pandemic ini, sedangkan
36,7% mahasiswa menjawab “Mungkin”, dan
sebesar 6,6% mahasiswa tidak merasa terbebani
menerima pembelajaran di masa pandemic ini. Hal
ini dikarenakan pada pembelajaran masa pandemic
intensitas bertemu antara mahasiswa dengan dosen
sangat terbatas, selain itu mahasiswa merasa jenuh
belajar tanpa menerima bimbingan secara langsung
oleh dosen dan tanpa bersosialisasi dengan teman
Diagram 6. Hasil Kuesioner pertanyaan Keenam
Pada diagram 6, tentang masalah koneksi
internet yang dialami oleh mahasiswa menunjukkan
70% mahasiswa menjawab “Iya”, 26,7% menjawab
“Mungkin”, dan 3,3% menjawab “Tidak”. Hal ini
menunjukkan bahwa koneksi internet menjadi
masalah utama saat pembelajaran daring. Karena
dalam pembelajaran daring membutuhkan koneksi
internet yang bagus agar apa yang disampaikan oleh
dosen dapat diterima mahasiswa dengan baik.
sebayanya secara langsung.

Diagram 4. Hasil Kuesioner pertanyaan Keempat.

Berdasarkan diagram 4, penggunaan media


digital untuk pembelajaran daring seperti zoom,
google meet, dan google classroom menunjukkan
sebesar 50% mahasiswa dapat menggunakannya
dengan baik. Kemudian sebesar 26,7% mahasiswa
menjawab “Mungkin”, dan sebesar 23,3% Diagram 7. Hasil Kuesioner pertanyaan Ketujuh
mahasiswa menjawab “Iya”. Hal ini menunjukkan Berdasarkan diagram 7, untuk pertanyaan
bahwa masih ada mahasiswa yang kesulitan setujukah mahasiswa untuk menerima pembelajaran
menggunakan media digital pada saat pembelajaran daring hingga masa pandemic selesai didapatkan
daring, walaupun dominannya mahasiswa lebih hasil bahwa 43,3% menjawab “Mungkin”, 36,7%
5
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)

menjawab “Tidak”, dan 20% menjawab “Iya”. Hal Diagram 10. Hasil Kuesioner pertanyaan
ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih ragu-ragu Kesepuluh
Berdasarkan diagram 10, terlihat bahwa
56,7% mahasiswa setuju bahwa literasi digital
mempengaruhi pembelajaran daring, 23,3%
mahasiswa ragu bahwa literasi digital mempengaruhi
pembelajaran daring, dan 20% mahasiswa menjawab
tidak ada pengaruh literasi digital terhadap
pembelajaran daring. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa merasa pentingnya literasi
digital untuk mendukung pembelajaran daring yang
ia terima selama masa pandemic Covid-19.
apabila pembelajaran daring ini dapat diterapkan
dalam jangka waktu yang panjang .Karena Tabel Hasil Keseluruhan Kuesioner
pembelajaran daring ini tidak 100% efektif N Nama Jawaban
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam belajar o Diagram Mungkin Tidak Iya
hal ini didukung dari jawaban mahasiwa pada
pertanyaan kuesioner nomor dua. 1 Diagram 1 73,3% 23,3% 3,4%
Diagram 8. Hasil Kuesioner pertanyaan Kedelapan 2 Diagram 2 63,3% 16,7% 20%
Dari hasil diagram 8, terlihat bahwa sebesar 3 Diagram 3 36,7% 6,6% 56,7%
40% mahasiswa merasa pembelajaran daring tidak 4 Diagram 4 23,3% 26,7% 50%
mempermudah mahasiswa dalam mengerjakan tugas 5 Diagram 5 36,7% 40% 23,3%
sedangkan 36,7% mahasiswa menjawab “Mungkin”, 6 Diagram 6 3,3% 26,7% 70%
dan 23,3% mahasiswa menjawab “Iya”. Hal ini 7 Diagram 7 43,3% 36,7% 20%
menunjukkan bahwa mahasiswa masih merasa 8 Diagram 8 36,7% 40% 23,3%
kesulitan untuk mengerjakan tugas secara online.
9 Diagram 9 6,6% 36,7% 56,7%
Karena salah satu masalah utama dalam mengerjakan
10 Diagram10 23,3% 20% 56,7%
tugas secara online adalah koneksi internet yang
Jumlah 346,5% 273,4% 380,1%
sering bermasalah, hal ini didukung oleh jawaban
kuesioner nomor enam. Rata-Rata 34,65% 27,34% 38,01%
Tabel 1. Tabel Hasil Keseluruhan Kuesioner
Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan
mengenai Hasil Rata - Rata dari sepuluh diagram
atau kuisoner yang telah peneliti buat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa 38,01 % responden
memilih “Iya” dan yang memilih “Mungkin” sebesar
34,65 % dan yang menjawab “Tidak” sebesar 27,34
%. Sehingga melalui hasil pada Tabel 1 ini
responden lebih dominan memilih jawaban “Iya”
Diagram 9. Hasil Kuesioner pertanyaan maka sebaiknya mahasiswa melakukan sharing ilmu
Kesembilan antar sesama teman mengenai kesulitan apa saja
Dari hasil diagram 9, terlihat bahwa yang terjadi pada mahasiswa dalam memahami
mahasiswa tertarik dengan adanya website yang Literasi Digital dan aplikasi pendukung literasi
membantu mahasiswa untuk berkomunikasi dan digital itu sendiri . Kemudian apabila responden
mempermudah penggunaan media digital. Hal ini lebih dominan memilih jawaban “Mungkin” pada
ditunjukkan dari hasil jawaban mahasiswa sebesar kuesioner maka peneliti menyarankan baiknya
56,7% menjawab “Iya”, 36,7% menjawab mahasiswa melakukan pembelajaran ulang atau
“Mungkin”, dan 6,6% menjawab “Tidak”.Hal ini menggali lebih dalam mengenai materi-materi
menunjukkan mahasiswa membutuhkan website pembelajaran yang telah diberikan, serta mencoba
pendukung untuk mempermudah mereka dalam memahami kembali fitur-fitur yang ada pada
belajar secara daring. software pendukung pembelajaran daring. Kemudian
apabila responden lebih dominan memilih jawaban
“Tidak” ,maka responden dapat mengikuti beberapa
pelatihan dan seminar online maupun offline untuk
meningkatkan literasi digitalnya dan memahami
software pendukung pembelajaran daring dengan
baik .

6
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)

KESIMPULAN REFERENSI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran Literasi
1. Pembelajaran daring yang diterima Digital Pada Peserta Pembelajaran Daring di Masa
mahasiswa sudah mengikuti points ke 4 Pandemi COVID-19. Anuva: Jurnal Kajian Budaya,
tentang SDGs mengenai Pendidikan. Perpustakaan, dan Informasi, 4(2), 231-240.
2. mahasiswa masih merasa terbebani dan
kesulitan dengan adanya pembelajaran Amelia, D. J., & Ulumu, B. (2019). Literasi Digital
secara daring contohnya dalam pengerjaan di Kalangan Mahasiswa PGSD Universitas
tugas. Muhamamdiyah Malang. Edumaspul: Jurnal
3. Mahasiswa merasa koneksi internet adalah Pendidikan, 3(2), 106-111.
masalah utama dalam pembelajaran daring.
4. Mahasiswa membutuhkan website untuk Nurjanah, E., Rusmana, A., & Yanto, A. (2017).
mempermudah komunikasi dan penggunaan Hubungan literasi digital dengan kualitas
media digital. penggunaan e-resources. Lentera Pustaka: Jurnal
5. Mahasiswa setuju bahwa literasi digital Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan
dapat mempengaruhi pembelajaran daring. Kearsipan, 3(2), 117-140.

Adapun saran melalui hasil penelitian yang telah Kementerian PPN/Bappenas. (2017). Tujuan 4
dilakukan diantaranya: Pendidikan Berkualitas - Sekretariat SDGs
1. Baiknya untuk penelitian selanjutnya dalam Indonesia.
proses pengambilan data, peneliti dapat Diakses Pada 17 Oktober 2020 melalui
menambah instrument penelitian untuk http://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-4/
memperkuat hasil penelitian misalkan
metode wawancara. Kartiningrum, E. D. (2015). Panduan Penyusunan
2. Peneliti dapat menambah jumlah responden. Studi Literatur. Lembaga Penelitian Dan
Misalnya dosen atau tenaga pendidik lain Pengabdian Masyarakat, 4-5.
dapat diikutsertakan dalam penelitian ini
juga. Hal itu dilakukan agar mendapat Barlian, E. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif
jawaban yang lebih variatif lagi dari segi & Kuantitatif.
pemberi informasi yaitu dosen, dan orang
yang menerima informasi yaitu mahasiswa. Wahidmurni, W. (2017). Pemaparan metode
penelitian kualitatif.
PENGAKUAN
Pada bagian ini, peneliti ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan karya ilmiah ini,
yaitu kepada:

1. Bpk. Prio Handoko, S.Kom., M.T.I, selaku


pembimbing peneliti.

2. Peserta responden yang telah meluangkan


waktunya dalam mengisi kuisioner yang telah dibuat
oleh peneliti.

3. Semua rekan-rekan atau pihak-pihak yang


namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

7
Murdani,Akbar ., Chandra ., & Yosua Tri Revantianto .(2020). Online Learning Dan Hubungan Dengan Keterampilan Literasi Digital Pada
Mahasiswa Informatika Universitas Pembangunan Jaya. Widyakala ,Vol 6 (Issue 2, September 2019)

PEER REVIEW MILIK CHANDRA

Yosua Tri Revantianto = 75 B+

Akbar Murdani = 80 A-

PEER REVIEW MILIK YOSUA

Chandra = 80 A-

Akbar Murdani = 80 A-

Anda mungkin juga menyukai