ABSTRACT
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented
challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued
policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and large-
scale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work,
worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the
learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning.
This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research
and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas
Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include
limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather
than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that
combines face-to-face and online learning.
Keywords : Development, Learning Model, Online Learning
ABSTRAK
Wabah penyakit Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah menghadirkan
tantangan bagi lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran virus, seperti isolasi, jarak sosial dan fisik, dan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Karena itu, masyarakat diharuskan untuk tetap tinggal di
rumah dan melakukan pekerjaan, ibadah, serta belajar dari rumah. Dalam situasi ini, lembaga
pendidikan perlu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dan pengembangan model
pembelajaran. Salah satu inovasi yang diadopsi adalah pembelajaran online atau daring. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran daring. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal berikut: (a) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Manadao harus beradaptasi dengan pembelajaran daring, (b) Tantangan umum dalam pembelajaran
daring meliputi keterbatasan kuota internet dan ketidakstabilan jaringan. Pembelajaran daring
cenderung bersifat guru-terpusat daripada siswa-terpusat, (c) Solusi untuk pembelajaran daring
adalah dengan menerapkan pembelajaran blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap
muka dan daring.
Kata Kunci : Pengembangan, Model Pembelajaran, Perkuliahan Daring
636
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
dan belajar dari rumah. Situasi ini mewajibkan nyata (Dewi, 2019). Teknologi informasi telah
lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi menjadi bagian integral dari pembelajaran di
dalam proses pembelajaran, salah satunya semua tingkat pendidikan di Indonesia,
adalah pembelajaran online atau daring. mendorong sekolah untuk menyediakan
Namun, menurut Khafi (2020), pembelajaran fasilitas media pembelajaran (Fitriyadi, 2013).
daring ini tidak lepas dari tantangan yang Masa depan pendidikan di Indonesia, menurut
menghambat pelaksanaannya, termasuk dalam Fatwa (2020), cenderung mengarah pada
pelatihan calon guru di lembaga pendidikan bentuk pendidikan terbuka dengan penerapan
dan kependidikan (LPTK). Oleh karena itu, sistem pembelajaran jarak jauh (distance
diperlukan berbagai solusi dan langkah yang learning). Salah satu contoh implementasi dari
akan diambil di masa depan. Penting untuk distance learning adalah blended learning.
memahami hambatan, solusi, dan proyeksi Blended Learning, yang menggabungkan
pembelajaran daring bagi calon guru, pembelajaran konvensional dengan teknologi
mengingat pentingnya sistem ini dalam informasi dan komunikasi, telah
mencetak calon tenaga pendidik dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran
kependidikan di tengah keadaan yang tidak campuran (Prayitno, 2015). Ini memadukan
biasa seperti wabah Covid-19. Sejak pembelajaran tatap muka dengan pemanfaatan
pertengahan Maret 2020, pemerintah teknologi informasi dan komunikasi. Melalui
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Blended Learning, sistem pembelajaran
dan Kebudayaan serta Kementerian Agama RI menjadi lebih fleksibel dan tidak kaku.
telah menerapkan kebijakan bekerja dan
Media Pembelajaran
belajar dari rumah (Work from Home).
Istilah media “berasal dari kata medium
Perkembangan pesat dalam teknologi
yang secara harfiah merujuk pada perantara
informasi dan komunikasi saat ini dapat
atau pengantar pesan dari pengirim ke
dianggap sebagai sebuah revolusi. Meskipun
penerima pesan,” Media pembelajaran adalah
perkembangan ini masih berlangsung, sudah
alat atau sarana yang digunakan untuk
dapat diprediksi bahwa akan terjadi perubahan
menyampaikan informasi, konsep, dan
dalam bidang informasi dan kehidupan
keterampilan kepada peserta didik (Hasanah,
lainnya sebagai akibat dari kemajuan ini
2020). Media pembelajaran dapat berupa
(Ngafifi, 2014). Faktor-faktor seperti jarak,
benda fisik, seperti buku, papan tulis, atau
waktu, jumlah, kapasitas, dan kecepatan telah
model visual, maupun media digital, seperti
menjadi hambatan bagi manusia. Namun,
video, animasi, dan perangkat lunak interaktif.
dengan kemajuan teknologi informasi dan
Penggunaan media pembelajaran bertujuan
komunikasi, kesulitan-kesulitan ini dapat
untuk memfasilitasi proses pembelajaran,
diatasi. Misalnya, satelit telah menghilangkan
meningkatkan pemahaman dan keterlibatan
batasan jarak dan waktu dalam mencapai
peserta didik, serta memperkaya pengalaman
audiens di mana saja dan kapan saja.
belajar (Wijoyo, 2018). Dalam era digital,
Perangkat teknologi informasi seperti
media pembelajaran juga semakin
komputer, perekam video, dan CD video juga
berkembang dengan adanya akses ke internet
memungkinkan pengumpulan, penyimpanan,
dan teknologi yang memungkinkan
dan penelusuran informasi tanpa hambatan,
pembelajaran berbasis online, seperti e-book,
memenuhi kebutuhan dan keperluan yang
platform e-learning, dan aplikasi
diperlukan (Nuryanto, 2012).
pembelajaran. Dengan memanfaatkan media
Pendidikan yang berkualitas harus pembelajaran secara efektif, pendidik dapat
mencakup dua orientasi, yaitu orientasi menciptakan suasana pembelajaran yang
akademis yang fokus pada peserta didik dan inspiratif, interaktif, dan mendukung
orientasi keterampilan hidup untuk membekali perkembangan peserta didik.
peserta didik dalam menghadapi kehidupan
637
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
638
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
639
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
lapangan. Oleh karena itu, peran peneliti Penyesuaian jadwal juga dilakukan
sangat penting dalam melakukan penelitian dengan mempertimbangkan kondisi dosen dan
lapangan dan mengumpulkan data. Dalam mahasiswa saat berada di rumah masing-
konteks penelitian ini, data yang diperlukan masing. Mahasiswa menyatakan bahwa
termasuk data deskriptif, dokumen, catatan mereka puas dengan pembelajaran daring,
lapangan, dan hasil wawancara dengan tetapi sebagian responden mengungkapkan
informan (Nasution, 1996; Moleong, 2006), bahwa informasi yang mereka dapatkan dalam
sedangkan peneliti menjadi instrumen utama pembelajaran daring kurang memadai. Hal ini
dalam pengumpulan data, baik itu data primer dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
maupun sekunder. termasuk kebiasaan mahasiswa selama proses
pembelajaran.
Sumber data primer dalam penelitian ini
mencakup tindakan, kata-kata orang, kondisi Ketika pembelajaran dilakukan secara
nyata, dan informasi yang peneliti peroleh offline dengan metode ceramah, mahasiswa
melalui observasi dan wawancara dengan umumnya hanya mendengarkan. Namun,
mahasiswa dan dosen. Sedangkan data ketika pembelajaran dilakukan secara online,
sekunder diperoleh melalui data-data memahami materi yang disampaikan masih
pendukung dalam bentuk sumber tertulis, menjadi tantangan, sehingga sebagian
rekaman, dokumen pribadi, foto, dan data-data mahasiswa mengalami kesulitan dalam
lain yang relevan dengan penelitian. Proses memahami materi perkuliahan. Beberapa mata
analisis data dimulai sejak peneliti memasuki kuliah yang memerlukan penjelasan langsung
lapangan penelitian. Data yang diperoleh seperti penelitian dan aplikasi komputer juga
dikategorikan, hal ini dimungkinkan berkat menjadi faktor penghambat. Data
arahan masalah penelitian yang telah menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa
diuraikan oleh peneliti pada bagian terbiasa dengan pembelajaran daring.
pendahuluan. Analisis data dilakukan secara Kebiasaan ini menjadi faktor penentu
simultan dengan proses pengumpulan data keberhasilan pembelajaran daring. Jika
(Budiasih & Nyoman, 2014), yang berarti responden terbiasa dengan pembelajaran
peneliti melakukan analisis data selama daring, maka mereka memiliki dasar yang
penelitian berlangsung dan setelah data baik dalam mengikuti proses pembelajaran
terkumpul. Sebelum dilakukan analisis data, tersebut. Oleh karena itu, pemahaman dasar
data dikelola dengan mengorganisirnya agar seperti pengoperasian aplikasi menjadi
memudahkan dalam proses analisis. penting untuk mendukung keberhasilan
pembelajaran daring. Selain itu, Zoom
HASIL DAN PEMBAHASAN
Meeting, Google Meeting, Google Classroom,
Kondisi Pembelajaran Daring Edmodo, dan WhatsApp banyak digunakan
Secara umum, mahasiswa melakukan dalam pembelajaran daring, baik itu melalui
pembelajaran secara daring dan mengikuti media Amelia Universitas Negeri Manado
jadwal yang telah ditentukan oleh fakultas, maupun melalui kombinasi beberapa aplikasi.
meskipun ada beberapa pembelajaran daring Setiap mata kuliah dapat menggunakan
yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah beberapa media sesuai dengan materi yang
dijadwalkan sebelumnya. Situasi saat pandemi akan disampaikan. Media-media ini menjadi
Covid-19 ini memberikan dampak besar teknik yang tepat untuk mencapai
terhadap kondisi pembelajaran daring. keberhasilan pembelajaran daring. Universitas
Mahasiswa dan dosen membutuhkan waktu Negeri Manado memiliki e-learning bernama
untuk menyesuaikan diri dengan jadwal Amelia sebagai sarana dan prasarana, tetapi
perkuliahan karena mereka memiliki agenda penggunaannya belum optimal oleh dosen dan
lain selain perkuliahan saat bekerja dari mahasiswa karena masih baru diluncurkan.
rumah. Dosen sudah memiliki media pembelajaran
640
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
641
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
media dan teknologi. Pembelajaran dapat peserta memiliki sarana dan prasarana yang
dilakukan secara konvensional (tatap muka), memadai. Hal ini penting agar pembelajaran
mandiri, dan mandiri secara online. Materi mandiri secara online tidak terhambat oleh
belajar mandiri secara offline dapat disajikan faktor-faktor teknis yang kurang memadai.
dalam format digital seperti CD, MP3, DVD, Selain itu, pendidik juga harus menyediakan
dan sebagainya, sedangkan materi belajar solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan
mandiri secara online dapat disediakan yang mungkin timbul dalam proses
melalui Mailing List, Social Media, Learning pembelajaran daring.
Management Systems (LMS), dan lain
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat
sebagainya. Pembelajaran Blended Learning
beberapa rekomendasi yang dapat diambil:
secara online dapat diimplementasikan dalam
beberapa model seperti web course, web a) Pihak pemerintah perlu terus
centric course, dan web enhanced course. memberikan dukungan dengan memberikan
kuota gratis baik kepada dosen maupun
Dalam implementasinya, pembelajaran
mahasiswa. Langkah ini akan membantu
blended learning pada lembaga pendidikan
dalam mengatasi keterbatasan kuota internet
dasar dan menengah lebih cocok dengan
yang sering dihadapi oleh peserta
menerapkan model web centric course dan
pembelajaran daring.
web enhanced course, karena di tingkat
pendidikan dasar dan menengah masih b) Fakultas atau universitas perlu
diperlukan pertemuan tatap muka di dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kelas. Pembagian materi belajar harus kegiatan pembelajaran daring. Evaluasi ini
direncanakan dengan baik, dengan penting untuk memastikan efektivitas dan
mempertimbangkan konten bahan ajar dan kualitas pembelajaran yang dilakukan serta
tujuan pembelajaran, sehingga dapat mengidentifikasi perbaikan yang perlu
ditentukan apakah materi tersebut harus dilakukan.
diajarkan secara tatap muka atau dapat Dengan melibatkan semua pihak dan
dipelajari secara mandiri. mengambil langkah-langkah yang tepat,
KESIMPULAN diharapkan pembelajaran daring dapat terus
meningkat dan memberikan manfaat yang
Berdasarkan hasil penelitian dan
optimal bagi seluruh peserta.
pembahasan, berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil oleh peneliti; Fakultas Ilmu DAFTAR PUSTAKA
Sosial Universitas Negeri Manado perlu Amin, A. K. (2017). Kajian konseptual model
menyesuaikan diri dengan kondisi pembelajaran blended learning berbasis
pembelajaran daring yang menjadi keharusan web untuk meningkatkan hasil belajar dan
saat ini. Adaptasi terhadap metode motivasi belajar. Jurnal Pendidikan
pembelajaran daring merupakan langkah yang Edutama, 4(2), 51-64.
tidak dapat dihindari; Tantangan yang
umumnya dihadapi dalam pembelajaran Angraini, R. (2017). Karakteristik media yang
daring adalah keterbatasan kuota internet dan tepat dalam pembelajaran pendidikan
jaringan yang kurang stabil. Selain itu, kewarganegaraan sebagai pendidikan
pembelajaran daring sering kali masih nilai. Journal of Moral and Civic
berpusat pada guru (teacher-centered) education, 1(1), 14-24.
daripada berpusat pada siswa (student- Belawati, T. (2019). Pembelajaran
centered); Solusi untuk pembelajaran daring online. Jakarta: Universitas Terbuka.
adalah melalui penerapan blended learning,
yang menggabungkan pembelajaran tatap Cahyono, Y. D. (2015). E-learning
muka dengan daring. Dalam konteks ini, (EDMODO) sebagai media pembelajaran
pendidik perlu memastikan bahwa semua sejarah. Jurnal Penelitian, 18(2).
642
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
643
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
644