Anda di halaman 1dari 9

Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN


PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
Paulus Robert Tuerah1)
Universitas Negeri Manado
Email: paulustuerah@UNIMA.ac.id

ABSTRACT
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented
challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued
policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and large-
scale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work,
worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the
learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning.
This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research
and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas
Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include
limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather
than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that
combines face-to-face and online learning.
Keywords : Development, Learning Model, Online Learning

ABSTRAK
Wabah penyakit Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah menghadirkan
tantangan bagi lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran virus, seperti isolasi, jarak sosial dan fisik, dan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Karena itu, masyarakat diharuskan untuk tetap tinggal di
rumah dan melakukan pekerjaan, ibadah, serta belajar dari rumah. Dalam situasi ini, lembaga
pendidikan perlu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dan pengembangan model
pembelajaran. Salah satu inovasi yang diadopsi adalah pembelajaran online atau daring. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran daring. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal berikut: (a) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Manadao harus beradaptasi dengan pembelajaran daring, (b) Tantangan umum dalam pembelajaran
daring meliputi keterbatasan kuota internet dan ketidakstabilan jaringan. Pembelajaran daring
cenderung bersifat guru-terpusat daripada siswa-terpusat, (c) Solusi untuk pembelajaran daring
adalah dengan menerapkan pembelajaran blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap
muka dan daring.
Kata Kunci : Pengembangan, Model Pembelajaran, Perkuliahan Daring

PENDAHULUAN Pemerintah telah mengeluarkan berbagai


kebijakan untuk menghadapi penyebaran virus
Wabah penyakit Covid-19 yang melanda
ini, seperti isolasi, menjaga jarak sosial dan
lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah
fisik, serta pembatasan sosial berskala besar
menjadi tantangan yang serius bagi lembaga
(PSBB). Semua ini mendorong masyarakat
pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
untuk tinggal di rumah, bekerja, beribadah,

636
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

dan belajar dari rumah. Situasi ini mewajibkan nyata (Dewi, 2019). Teknologi informasi telah
lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi menjadi bagian integral dari pembelajaran di
dalam proses pembelajaran, salah satunya semua tingkat pendidikan di Indonesia,
adalah pembelajaran online atau daring. mendorong sekolah untuk menyediakan
Namun, menurut Khafi (2020), pembelajaran fasilitas media pembelajaran (Fitriyadi, 2013).
daring ini tidak lepas dari tantangan yang Masa depan pendidikan di Indonesia, menurut
menghambat pelaksanaannya, termasuk dalam Fatwa (2020), cenderung mengarah pada
pelatihan calon guru di lembaga pendidikan bentuk pendidikan terbuka dengan penerapan
dan kependidikan (LPTK). Oleh karena itu, sistem pembelajaran jarak jauh (distance
diperlukan berbagai solusi dan langkah yang learning). Salah satu contoh implementasi dari
akan diambil di masa depan. Penting untuk distance learning adalah blended learning.
memahami hambatan, solusi, dan proyeksi Blended Learning, yang menggabungkan
pembelajaran daring bagi calon guru, pembelajaran konvensional dengan teknologi
mengingat pentingnya sistem ini dalam informasi dan komunikasi, telah
mencetak calon tenaga pendidik dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran
kependidikan di tengah keadaan yang tidak campuran (Prayitno, 2015). Ini memadukan
biasa seperti wabah Covid-19. Sejak pembelajaran tatap muka dengan pemanfaatan
pertengahan Maret 2020, pemerintah teknologi informasi dan komunikasi. Melalui
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Blended Learning, sistem pembelajaran
dan Kebudayaan serta Kementerian Agama RI menjadi lebih fleksibel dan tidak kaku.
telah menerapkan kebijakan bekerja dan
Media Pembelajaran
belajar dari rumah (Work from Home).
Istilah media “berasal dari kata medium
Perkembangan pesat dalam teknologi
yang secara harfiah merujuk pada perantara
informasi dan komunikasi saat ini dapat
atau pengantar pesan dari pengirim ke
dianggap sebagai sebuah revolusi. Meskipun
penerima pesan,” Media pembelajaran adalah
perkembangan ini masih berlangsung, sudah
alat atau sarana yang digunakan untuk
dapat diprediksi bahwa akan terjadi perubahan
menyampaikan informasi, konsep, dan
dalam bidang informasi dan kehidupan
keterampilan kepada peserta didik (Hasanah,
lainnya sebagai akibat dari kemajuan ini
2020). Media pembelajaran dapat berupa
(Ngafifi, 2014). Faktor-faktor seperti jarak,
benda fisik, seperti buku, papan tulis, atau
waktu, jumlah, kapasitas, dan kecepatan telah
model visual, maupun media digital, seperti
menjadi hambatan bagi manusia. Namun,
video, animasi, dan perangkat lunak interaktif.
dengan kemajuan teknologi informasi dan
Penggunaan media pembelajaran bertujuan
komunikasi, kesulitan-kesulitan ini dapat
untuk memfasilitasi proses pembelajaran,
diatasi. Misalnya, satelit telah menghilangkan
meningkatkan pemahaman dan keterlibatan
batasan jarak dan waktu dalam mencapai
peserta didik, serta memperkaya pengalaman
audiens di mana saja dan kapan saja.
belajar (Wijoyo, 2018). Dalam era digital,
Perangkat teknologi informasi seperti
media pembelajaran juga semakin
komputer, perekam video, dan CD video juga
berkembang dengan adanya akses ke internet
memungkinkan pengumpulan, penyimpanan,
dan teknologi yang memungkinkan
dan penelusuran informasi tanpa hambatan,
pembelajaran berbasis online, seperti e-book,
memenuhi kebutuhan dan keperluan yang
platform e-learning, dan aplikasi
diperlukan (Nuryanto, 2012).
pembelajaran. Dengan memanfaatkan media
Pendidikan yang berkualitas harus pembelajaran secara efektif, pendidik dapat
mencakup dua orientasi, yaitu orientasi menciptakan suasana pembelajaran yang
akademis yang fokus pada peserta didik dan inspiratif, interaktif, dan mendukung
orientasi keterampilan hidup untuk membekali perkembangan peserta didik.
peserta didik dalam menghadapi kehidupan

637
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

E-Learning Implementasi pembelajaran melalui E-


Learning perlu mempertimbangkan bahwa
E-Learning merupakan penggunaan
tidak semua materi harus disajikan secara
teknologi informasi dan komunikasi untuk
elektronik. E-Learning dapat memperkaya
memfasilitasi pembelajaran yang dapat
model pembelajaran konvensional melalui
dilakukan secara fleksibel, kapan pun dan di
pengembangan konten dan teknologi
mana pun (Latip, 2020). Terdapat beberapa
pendidikan. Karwati (2014) menegaskan,
istilah yang digunakan untuk merujuk pada
“tidak semua materi perkuliahan dapat atau
pembelajaran elektronik, seperti online
harus disajikan secara elektronik.” Untuk
learning, internet-enabled learning, virtual
memahami hal ini dapat digunakan filosofi e-
learning, atau web-based learning. E-
learning menurut Cisco seperti dikutip dalam
Learning memiliki persyaratan utama, yaitu
Rahmatia, Monawati & Darnius (2017): “E-
penggunaan jaringan internet sebagai media
learning merupakan penyampaian informasi,
pembelajaran, ketersediaan dukungan tutor,
komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara
dan adanya layanan belajar untuk peserta
on-line; e-learning menyediakan seperangkat
(Hartanto, 2016). Selain itu, terdapat
alat yang dapat memperkaya nilai belajar
komponen tambahan seperti pengelolaan
secara konvensional sehingga dapat menjawab
organisasi pembelajaran, motivasi positif
tantangan perkembangan globalisasi; dan e-
terhadap penggunaan teknologi, kerangka
learning tidak berarti mengantikan model
proses pembelajaran yang sederhana,
konvensional di dalam kelas, tetapi
mekanisme evaluasi, dan pemberian umpan
memperkuat model belajar tersebut melalui
balik (Belawati, 2019). E-Learning memiliki
pengayaan konten dan pengembangan
ciri-ciri seperti konten yang relevan,
teknologi pendidikan.”
penggunaan metode instruksional dan media,
serta fleksibilitas dalam pembelajaran yang Blended Learning
dapat dilakukan secara langsung atau mandiri
Menurut Idris (2018), Blended learning,
(Chandrawati, 2010). E-Learning juga
atau pembelajaran campuran, merupakan
memberikan pengayaan dan memungkinkan
suatu pendekatan pembelajaran yang
pemahaman dan keterampilan yang
menggabungkan metode pengajaran tatap
berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
muka (face to face) dengan metode pengajaran
Terdapat berbagai definisi dan konsep tentang
berbasis komputer, baik secara offline maupun
E-Learning, tetapi semua sepakat bahwa
online. Dalam blended learning, materi-materi
penggunaan teknologi elektronik dan internet
berbasis digital tidak hanya berperan sebagai
menjadi aspek utama dalam pembelajaran
penopang atau penunjang, tetapi juga menjadi
tersebut.
bagian integral dari proses pembelajaran.
E-Learning memiliki karakteristik yang Tujuan utama dari blended learning adalah
berbeda dengan pembelajaran konvensional. memberikan pengalaman pembelajaran yang
Karakteristik tersebut meliputi interaktivitas efektif dan efisien dengan memanfaatkan
dengan jalur komunikasi yang lebih banyak, berbagai jenis media dan teknologi (Amin,
kemandirian dalam memilih waktu, tempat, 2017).
pengajar, dan bahan ajar, aksesibilitas yang
Unsur-unsur pembelajaran dalam blended
lebih mudah terhadap sumber belajar melalui
learning mencakup tatap muka, aplikasi,
internet, dan pengayaan melalui penggunaan
belajar mandiri, tutorial, kerjasama, dan
teknologi informasi seperti video streaming,
evaluasi (Amin, 2017). Tatap muka tetap
simulasi, dan animasi,” (Cahyono, 2015).
menjadi komponen penting dalam proses
Media ini tidak hanya berfungsi sebagai
pembelajaran, di mana peserta didik dan
penyedia materi, tugas, dan soal, tetapi juga
pendidik dapat berdiskusi dan berinteraksi
sebagai sarana komunikasi antara dosen dan
secara langsung. Sementara itu, penggunaan
mahasiswa, serta antar mahasiswa.
aplikasi dan platform pembelajaran berbasis

638
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

komputer memungkinkan peserta didik untuk infrastruktur teknologi, keterbatasan


mengakses materi pembelajaran secara kemampuan teknologi dari dosen dan
mandiri dan fleksibel. Tutorial, baik secara mahasiswa, serta kurangnya dukungan atau
tatap muka maupun online, memberikan panduan yang memadai dapat menjadi
bimbingan dan dukungan individual kepada kendala dalam mencapai hasil pembelajaran
peserta didik. Selain itu, kerjasama antara yang optimal dalam konteks pembelajaran
peserta didik dalam bentuk diskusi, proyek daring.
kelompok, atau forum online juga ditekankan
Meskipun metode pembelajaran blended
dalam blended learning. Evaluasi dilakukan
learning menggabungkan pembelajaran tatap
melalui berbagai metode, baik melalui
muka dengan pembelajaran daring, masih
penilaian online maupun penilaian langsung
perlu dievaluasi sejauh mana metode ini
dalam sesi tatap muka.
efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Blended learning memberikan sejumlah Pertanyaan yang perlu ditangani adalah sejauh
keuntungan bagi lembaga pendidikan atau mana integrasi antara kedua metode tersebut
pelatihan. Pertama, pendekatan ini memberikan manfaat yang signifikan dalam
memperluas jangkauan pembelajaran dan hal keterlibatan mahasiswa, pencapaian tujuan
pelatihan, sehingga peserta didik dapat pembelajaran, serta respons positif terhadap
mengakses materi dari mana saja dan kapan pembelajaran di FIS UNIMA. Oleh
saja (Amin, 2017). Kedua, blended learning karenanya, tujuan dari penelitian dan
memungkinkan penerapan pembelajaran yang pengabdian ini adalah untuk mengetahui (a)
lebih efisien dalam hal waktu dan biaya, Kondisi pembelajaran berbasis daring dalam
mengurangi ketergantungan pada infrastruktur perkuliahan di FIS UNIMA (b) Hambatan-
fisik yang mahal (Sanjaya, 2020). Ketiga, hambatan dalam pembelajaran daring di FIS
model ini dapat disesuaikan dengan berbagai UNIMA (c) Efektivitas pembelajaran blended
kebutuhan dan gaya belajar peserta didik, learning di FIS UNIMA
sehingga memberikan pengalaman yang lebih
METODE PELAKSANAAN
personal dan relevan (Kurniawan, 2017).
Keempat, dengan penggunaan media dan Metode yang digunakan dalam penelitian
teknologi yang menarik, blended learning ini adalah naturalistic inquiry research, yaitu
meningkatkan daya tarik pembelajaran dan penelitian yang dilakukan dalam kondisi
membuat proses belajar lebih menyenangkan alamiah (Sugiyono, 2010). Dalam
(Idris, 2018). Terakhir, blended learning juga pendekatannya, peneliti berusaha untuk
memungkinkan pendidik untuk menemukan dan memberikan makna terhadap
menggabungkan keahlian dan pengalaman keadaan yang sebenarnya dan alamiah terkait
mereka dengan keunggulan teknologi, objek atau subjek yang diteliti. Pendekatan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang kualitatif ini menekankan pada penguraian
inovatif dan interaktif (Usman, 2018). yang dapat diamati dan konteks makna yang
melingkupi suatu realitas.
Identifikasi Masalah
Pendekatan kualitatif menyoroti proses
Perubahan paradigma pembelajaran dari
dan makna yang tidak diukur secara ketat dari
tatap muka menjadi daring dapat
sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau
menimbulkan tantangan bagi dosen dan
frekuensi. “Peneliti kualitatif
mahasiswa. Beberapa masalah yang mungkin
menggarisbawahi sifat realitas yang terbentuk
timbul meliputi penggunaan platform dan
secara sosial, hubungan erat antara peneliti
teknologi yang tidak efisien atau kurang
dan subjek yang diteliti, serta penekanan pada
sesuai, kurangnya akses internet yang
situasi yang membentuk penelitian,” (Denzin
memadai, serta ketidaknyamanan dalam
dan Lincoln, 2009). Data diperoleh melalui
beradaptasi dengan pembelajaran daring.
wawancara, rekaman, foto, dan catatan
Faktor-faktor seperti keterbatasan

639
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

lapangan. Oleh karena itu, peran peneliti Penyesuaian jadwal juga dilakukan
sangat penting dalam melakukan penelitian dengan mempertimbangkan kondisi dosen dan
lapangan dan mengumpulkan data. Dalam mahasiswa saat berada di rumah masing-
konteks penelitian ini, data yang diperlukan masing. Mahasiswa menyatakan bahwa
termasuk data deskriptif, dokumen, catatan mereka puas dengan pembelajaran daring,
lapangan, dan hasil wawancara dengan tetapi sebagian responden mengungkapkan
informan (Nasution, 1996; Moleong, 2006), bahwa informasi yang mereka dapatkan dalam
sedangkan peneliti menjadi instrumen utama pembelajaran daring kurang memadai. Hal ini
dalam pengumpulan data, baik itu data primer dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
maupun sekunder. termasuk kebiasaan mahasiswa selama proses
pembelajaran.
Sumber data primer dalam penelitian ini
mencakup tindakan, kata-kata orang, kondisi Ketika pembelajaran dilakukan secara
nyata, dan informasi yang peneliti peroleh offline dengan metode ceramah, mahasiswa
melalui observasi dan wawancara dengan umumnya hanya mendengarkan. Namun,
mahasiswa dan dosen. Sedangkan data ketika pembelajaran dilakukan secara online,
sekunder diperoleh melalui data-data memahami materi yang disampaikan masih
pendukung dalam bentuk sumber tertulis, menjadi tantangan, sehingga sebagian
rekaman, dokumen pribadi, foto, dan data-data mahasiswa mengalami kesulitan dalam
lain yang relevan dengan penelitian. Proses memahami materi perkuliahan. Beberapa mata
analisis data dimulai sejak peneliti memasuki kuliah yang memerlukan penjelasan langsung
lapangan penelitian. Data yang diperoleh seperti penelitian dan aplikasi komputer juga
dikategorikan, hal ini dimungkinkan berkat menjadi faktor penghambat. Data
arahan masalah penelitian yang telah menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa
diuraikan oleh peneliti pada bagian terbiasa dengan pembelajaran daring.
pendahuluan. Analisis data dilakukan secara Kebiasaan ini menjadi faktor penentu
simultan dengan proses pengumpulan data keberhasilan pembelajaran daring. Jika
(Budiasih & Nyoman, 2014), yang berarti responden terbiasa dengan pembelajaran
peneliti melakukan analisis data selama daring, maka mereka memiliki dasar yang
penelitian berlangsung dan setelah data baik dalam mengikuti proses pembelajaran
terkumpul. Sebelum dilakukan analisis data, tersebut. Oleh karena itu, pemahaman dasar
data dikelola dengan mengorganisirnya agar seperti pengoperasian aplikasi menjadi
memudahkan dalam proses analisis. penting untuk mendukung keberhasilan
pembelajaran daring. Selain itu, Zoom
HASIL DAN PEMBAHASAN
Meeting, Google Meeting, Google Classroom,
Kondisi Pembelajaran Daring Edmodo, dan WhatsApp banyak digunakan
Secara umum, mahasiswa melakukan dalam pembelajaran daring, baik itu melalui
pembelajaran secara daring dan mengikuti media Amelia Universitas Negeri Manado
jadwal yang telah ditentukan oleh fakultas, maupun melalui kombinasi beberapa aplikasi.
meskipun ada beberapa pembelajaran daring Setiap mata kuliah dapat menggunakan
yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah beberapa media sesuai dengan materi yang
dijadwalkan sebelumnya. Situasi saat pandemi akan disampaikan. Media-media ini menjadi
Covid-19 ini memberikan dampak besar teknik yang tepat untuk mencapai
terhadap kondisi pembelajaran daring. keberhasilan pembelajaran daring. Universitas
Mahasiswa dan dosen membutuhkan waktu Negeri Manado memiliki e-learning bernama
untuk menyesuaikan diri dengan jadwal Amelia sebagai sarana dan prasarana, tetapi
perkuliahan karena mereka memiliki agenda penggunaannya belum optimal oleh dosen dan
lain selain perkuliahan saat bekerja dari mahasiswa karena masih baru diluncurkan.
rumah. Dosen sudah memiliki media pembelajaran

640
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

daring yang biasa mereka gunakan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran


sebelumnya sehingga enggan beralih ke dengan lancar. Sementara itu, hambatan
aplikasi baru. Sistem pembelajaran daring ini terbesar bagi responden adalah tugas yang
dianggap memudahkan proses pembelajaran menumpuk. Komponen ini dianggap sebagai
dan pembimbingan oleh sebagian responden hambatan karena sistem pembelajaran daring
selama pandemi Covid-19. Namun, sebagian masih belum sepenuhnya dapat disesuaikan
lainnya menyatakan bahwa sistem dengan baik. Namun, hal ini akan membaik
pembelajaran daring ini tidak mempermudah seiring dengan berjalannya waktu dan
proses pembelajaran. Hal ini mungkin kebiasaan dalam melaksanakan pembelajaran
disebabkan oleh responden yang terbiasa daring.
dengan pembelajaran dan pembimbingan
Penting untuk membangun komunikasi
offline harus beradaptasi dengan pembelajaran
yang efektif antara dosen dan mahasiswa guna
online.
mengurangi hambatan tersebut. Ketiga
Hambatan dalam Pembelajaran Daring hambatan tersebut memiliki dampak
psikologis bagi responden. Hambatan-
Pembelajaran daring menghadapi
hambatan tersebut berpengaruh pada kondisi
beberapa hambatan yang perlu diatasi.
psikis mereka. Meskipun hanya sebagian kecil
Beberapa masalah yang muncul antara lain
responden yang mengatakan bahwa hambatan
adalah keterbatasan kuota internet, jumlah
tersebut tidak berpengaruh pada kondisi
tugas yang banyak, keterbatasan pemahaman
psikisnya, tetapi penting bagi responden untuk
teknologi informasi, jaringan yang tidak
mengantisipasi hal ini karena kesehatan
stabil, keterlambatan dalam mengikuti
mental menjadi prioritas yang harus dijaga.
perkuliahan online karena kurangnya
Tantangan lain yang sering muncul adalah
pengalaman, dan jaringan yang tidak stabil
dominasi metode pembelajaran daring yang
karena lokasi responden berada di pedesaan,
melibatkan banyak ceramah dari dosen. Hal
dan lain sebagainya.
ini perlu diatasi dengan cara memberikan
Dari berbagai kendala yang dihadapi oleh tugas kelompok.
responden, terdapat tiga hambatan utama yang
Pentingnya Blended-Learning
paling sering dialami selama pembelajaran
daring, yaitu keterbatasan kuota, jaringan Keuntungan yang diperoleh dengan
yang tidak stabil, dan tugas yang menumpuk. penerapan blended learning dalam lembaga
Ketiga faktor ini perlu diantisipasi oleh semua pendidikan atau pelatihan adalah meluasnya
pihak, termasuk responden dan institusi. Salah cakupan pembelajaran dan pelatihan,
satu langkah strategis yang dapat diambil oleh kemudahan implementasi, efisiensi biaya,
institusi adalah menyediakan aplikasi e- hasil optimal, penyesuaian kebutuhan
learning yang membutuhkan sedikit kuota pembelajaran, dan peningkatan daya tarik
internet untuk diakses. Selain itu, pihak pembelajaran (Idris, 2018). Keistimewaan
institusi juga dapat bekerja sama dengan penggunaan e-learning dan blended learning
provider untuk menyediakan kuota internet dalam pelatihan saat ini adalah fleksibilitas
gratis dalam rangka akses pendidikan. dalam memilih tempat dan waktu akses materi
pembelajaran, sehingga tidak perlu melakukan
Ketidakstabilan jaringan juga menjadi
perjalanan ke tempat di mana pelajaran
hambatan dalam proses pembelajaran daring.
disampaikan.
Ketersediaan fasilitas jaringan menjadi krusial
dalam pembelajaran daring karena E-learning dapat dilakukan dari berbagai
berhubungan dengan kelancaran proses tempat, baik yang memiliki akses internet
pembelajaran. Responden yang berada di maupun tidak. Blended Learning adalah
lokasi terpencil atau di daerah yang jauh dari proses pembelajaran yang memanfaatkan
jangkauan jaringan provider akan menghadapi berbagai pendekatan, menggunakan berbagai

641
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

media dan teknologi. Pembelajaran dapat peserta memiliki sarana dan prasarana yang
dilakukan secara konvensional (tatap muka), memadai. Hal ini penting agar pembelajaran
mandiri, dan mandiri secara online. Materi mandiri secara online tidak terhambat oleh
belajar mandiri secara offline dapat disajikan faktor-faktor teknis yang kurang memadai.
dalam format digital seperti CD, MP3, DVD, Selain itu, pendidik juga harus menyediakan
dan sebagainya, sedangkan materi belajar solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan
mandiri secara online dapat disediakan yang mungkin timbul dalam proses
melalui Mailing List, Social Media, Learning pembelajaran daring.
Management Systems (LMS), dan lain
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat
sebagainya. Pembelajaran Blended Learning
beberapa rekomendasi yang dapat diambil:
secara online dapat diimplementasikan dalam
beberapa model seperti web course, web a) Pihak pemerintah perlu terus
centric course, dan web enhanced course. memberikan dukungan dengan memberikan
kuota gratis baik kepada dosen maupun
Dalam implementasinya, pembelajaran
mahasiswa. Langkah ini akan membantu
blended learning pada lembaga pendidikan
dalam mengatasi keterbatasan kuota internet
dasar dan menengah lebih cocok dengan
yang sering dihadapi oleh peserta
menerapkan model web centric course dan
pembelajaran daring.
web enhanced course, karena di tingkat
pendidikan dasar dan menengah masih b) Fakultas atau universitas perlu
diperlukan pertemuan tatap muka di dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kelas. Pembagian materi belajar harus kegiatan pembelajaran daring. Evaluasi ini
direncanakan dengan baik, dengan penting untuk memastikan efektivitas dan
mempertimbangkan konten bahan ajar dan kualitas pembelajaran yang dilakukan serta
tujuan pembelajaran, sehingga dapat mengidentifikasi perbaikan yang perlu
ditentukan apakah materi tersebut harus dilakukan.
diajarkan secara tatap muka atau dapat Dengan melibatkan semua pihak dan
dipelajari secara mandiri. mengambil langkah-langkah yang tepat,
KESIMPULAN diharapkan pembelajaran daring dapat terus
meningkat dan memberikan manfaat yang
Berdasarkan hasil penelitian dan
optimal bagi seluruh peserta.
pembahasan, berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil oleh peneliti; Fakultas Ilmu DAFTAR PUSTAKA
Sosial Universitas Negeri Manado perlu Amin, A. K. (2017). Kajian konseptual model
menyesuaikan diri dengan kondisi pembelajaran blended learning berbasis
pembelajaran daring yang menjadi keharusan web untuk meningkatkan hasil belajar dan
saat ini. Adaptasi terhadap metode motivasi belajar. Jurnal Pendidikan
pembelajaran daring merupakan langkah yang Edutama, 4(2), 51-64.
tidak dapat dihindari; Tantangan yang
umumnya dihadapi dalam pembelajaran Angraini, R. (2017). Karakteristik media yang
daring adalah keterbatasan kuota internet dan tepat dalam pembelajaran pendidikan
jaringan yang kurang stabil. Selain itu, kewarganegaraan sebagai pendidikan
pembelajaran daring sering kali masih nilai. Journal of Moral and Civic
berpusat pada guru (teacher-centered) education, 1(1), 14-24.
daripada berpusat pada siswa (student- Belawati, T. (2019). Pembelajaran
centered); Solusi untuk pembelajaran daring online. Jakarta: Universitas Terbuka.
adalah melalui penerapan blended learning,
yang menggabungkan pembelajaran tatap Cahyono, Y. D. (2015). E-learning
muka dengan daring. Dalam konteks ini, (EDMODO) sebagai media pembelajaran
pendidik perlu memastikan bahwa semua sejarah. Jurnal Penelitian, 18(2).

642
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Chandrawati, S. R. (2010). Pemamfaatan E- Covid-19. EduTeach: Jurnal Edukasi dan


learning dalam Pembelajaran. Jurnal Teknologi Pembelajaran, 1(2), 108-116.
Cakrawala Kependidikan, 8(2).
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian
Denzin, N. K. & Lincoln, Y. S. (2009) Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Handbook of Qualitative Research.
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian
Terjemahan Dariyatno, dkk. Yogyakarta:
Kualitatif. Bandung: Tarsito
Pustaka Pelajar.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan teknologi dan
Dewi, D. R. (2019). Pengembangan
pola hidup manusia dalam perspektif
kurikulum di Indonesia dalam
sosial budaya. Jurnal Pembangunan
menghadapi tuntutan abad ke-21. As-
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1).
Salam: Jurnal Studi Hukum Islam &
Pendidikan, 8(1), 1-22. Nuryanto, H. (2012). Sejarah perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. PT
Fatwa, A. (2020). Pemanfaatan teknologi
Balai Pustaka (Persero).
pendidikan di era new normal. Indonesian
Journal of Instructional Technology, 1(2). Prawiradilaga, D. S. (2016). Mozaik teknologi
pendidikan: E-learning. Kencana.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan e-learning
sebagai media pembelajaran. Jurnal Prayitno, W. (2015). Implementasi blended
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu learning dalam pembelajaran pada
Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu pendidikan dasar dan menengah. Jurnal
Sosial, 10(1). Pendidikan, 6(01).
Hasanah, N. (2020). Pelatihan penggunaan Rahmatia, M., Monawati, M., & Darnius, S.
aplikasi microsoft power point sebagai (2017). Pengaruh Media E-Learning
media pembelajaran pada guru sd negeri Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
050763 gebang. Jurnal Pengabdian Kelas IV SDN 20 Banda Acehpengaruh
Kepada Masyarakat, 1(2), 34-41. Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV SDN 20
Idris, H. (2018). Pembelajaran model blended
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
learning. Jurnal Ilmiah Iqra', 5(1).
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2).
Kahfi, A. (2020). Tantangan Dan Harapan
Sanjaya, R. (Ed.). (2020). 21 Refleksi
Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa
Pembelajaran Daring di Masa Darurat.
Pandemi Covid 19. Dirasah: Jurnal
SCU Knowledge Media.
Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam,
3(02), 137-154. Sugiyono (2010). Metode Penelitian
Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,
Karwati, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
elektronik (e-learning) terhadap mutu
belajar mahasiswa. Jurnal Penelitian Sumiharsono, R., & Hasanah, H.
Komunikasi, 17(1). (2017). Media pembelajaran: buku
bacaan wajib dosen, guru dan calon
Kurniawan, M. R. (2017). Analisis karakter
pendidik. Pustaka Abadi.
media pembelajaran berdasarkan gaya
belajar peserta didik. JINoP (Jurnal Usman, U. (2018). Komunikasi Pendidikan
Inovasi Pembelajaran), 3(1), 491-506. Berbasis Blended Learning Dalam
Membentuk Kemandirian Belajar. Jurnal
Latip, A. (2020). Peran literasi teknologi
Jurnalisa, 4(1).
informasi dan komunikasi pada
pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Wijoyo, A. (2018). Pengaruh Hasil Belajar
Siswa dengan Menggunakan Multi Media
Pembelajaran Interaktif untuk Sekolah

643
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Menengah Pertama dan Sekolah


Menengah Atas. Jurnal Informatika
Universitas Pamulang, 3(1), 46-55.
Yuliana, Y. (2019). Inovasi Pembelajaran
Melalui Teknologi Informasi:
Pengembangan Model Pembelajaran
Melalui Internet. Jurnal Isema: Islamic
Educational Management, 4(1), 119-132.

644

Anda mungkin juga menyukai