Anda di halaman 1dari 10

ME Korompis, PR Tuerah.

Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…55

Vol. 9 No. 2 (2022), Halaman 55-64

PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN DALAM


PEMBELAJARAN KAJIAN ISU-ISU GLOBAL PADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

Manuel Estefanus Korompis1*, Paulus Robert Tuerah2


12
Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Manado, Indonesia

Email: manuelkorompis@unima.ac.id1*, paulustuerah@unima.ac.id2

Website Jurnal: http://ejournal.unima.ac.id/index.php/jss


Akses dibawah lisensi CC BY-SA 4.0
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
DOI:
(Diterima: 30-11-2022; Direvisi: 05-12-2022; Disetujui: 31-12-2022)

ABSTRACT
This study's objectives were to create an environment-based learning framework and evaluate how well
each element contributed to bettering student learning results. To develop environment-based learning,
this study employs a developmental descriptive research approach. The findings demonstrate that using
environment-based learning strategies when studying global challenges improves student learning
outcomes and competencies. Students' enthusiasm to learn and their capacity to comprehend issues that
are relevant to daily life should benefit from environment-based learning.

Keywords: Environmental-based learning, Global issues, Social Studies Education.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan kerangka pembelajaran berbasis lingkungan dan
mengevaluasi seberapa baik setiap elemen memberikan kontribusi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Untuk mengembangkan pembelajaran berbasis lingkungan, penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian deskriptif developmental. Temuan menunjukkan bahwa menggunakan strategi
pembelajaran berbasis lingkungan ketika mempelajari tantangan global meningkatkan hasil belajar
dan kompetensi siswa. Antusiasme siswa untuk belajar dan kemampuan mereka untuk memahami
masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari harus mendapat manfaat dari pembelajaran
berbasis lingkungan.

Kata Kunci: Isu-isu global, Pembelajaran berbasis lingkungan, Pendidikan IPS

PENDAHULUAN sehingga lingkungan menjadi sumber dan


Pengembangan pembelajaran inovatif wadah belajar penting.
dipandang sebagai suatu tuntutan dan Berdasarkan pada pemikiran sebagaimana
kebutuhan proses pembelajaran dan yang dikemukakan di atas, maka dapat
dilaksanakan dalam penyelenggaraan dijelaskan bahwa materi pembelajaran
pendidikan. Pembelajaran berbasis lingkungan pendidikan IPS harus dikembangkan
merupakan bentuk pembelajaran inovasi yang berdasarkan kondisi lingkungan kontekstual.
dikembangkan guna menciptakan kondisi Dalam pembelajaran berbasis lingkungan
belajar yang menyenangkan, termasuk dalam materi pembelajarannya harus diangkat dari
pembelajaran pendidikan IPS. Hal ini kondisi lingkungan nyata yang dekat dengan
dilatarbelakangi oleh suatu pemikiran bahan kehidupan peserta belajar. Hal ini merupakan
materi pembelajaran pada pendidikan IPS jawaban atas persoalan yang dihadapi sekarang
adalah materi yang bersumber dari lingkungan ini dimana materi pembelajaran lebih
berorientasi pada tataran teoritis. Karena itu

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…56

pembelajaran berbasis lingkungan merupakan pembelajaran berbasis lingkungan, sebagai


pembelajaran praktis karena materi suatu model pembelajaran kontekstual. Secara
pembelajaran diangkat dan berdasarkan pada khusus dalam pembelajaran untuk materi IPS,
kondisi nyata di lingkungan. Pengajar pada pengembangan model pembelajaran berbasis
Program Studi Pendidikan IPS akan lingkungan telah menjadi suatu kebutuhan
mendapatkan halangan atau hambatan dalam pembelajaran. Kenyataan yang ada hingga saat
pelaksanaan proses pembelajaran, apabila ini, staf pengajar pada semua satuan pendidikan
proses pembelajaran hanya dilakukan pada ternyata belum mengembangkan secara
tataran teoritis, dan juga mahasiswa akan maksimal proses pembelajaran berbasis
mengalami hambatan dalam memahami materi lingkungan secara efektif sebab kenyataan
dalam pembelajaran, kalau pembelajaran hanya menunjukkan bahwa hingga saat ini proses
dilakukan secara teori tanpa diikuti dengan pembelajaran pendidikan IPS masih didominasi
pembelajaran praktis yang memanfaatkan dengan pembelajaran berdasarkan buku teks
lingkungan sebagai wadah dan sumber yang lebih menekankan pada tataran teoritis.
pembelajaran. Sementara salah satu tuntutan dan kebutuhan
Pada hakekatnya sifat pembelajaran pada pembelajaran sekarang ini adalah berorientasi
Program Studi Pendidikan IPS harus dilakukan pada tataran praktis, dimana peserta didik,
secara kontekstual, sehingga peserta didik atau siswa ataupun mahasiswa diperkenalkan
mahasiswa akan langsung mendapatkan dengan berbagai fenomena yang ada di
pemahaman yang jelas tentang materi lingkungan. Proses pembelajaran IPS dewasa
pembelajaran melalui kondisi lingkungan ini harusnya dikembangkan dengan
sebagai tempat belajar dan sumber memperhatikan kondisi dan kenyataan di
pembelajaran. Pembelajaran IPS perlu lingkungan kontekstual, yang banyak
dikembangkan melalui model pembelajaran melahirkan berbagai masalah IPS yang harus
berbasis lingkungan hidup, sebab fenomena IPS dipelajari dan dikaji sebagai kebutuhan
terdapat dalam kehidupan nyata di masyarakat pembelajaran kontekstual termasuk dalam
dan lingkungan secara luas, karena itulah pembelajaran pendidikan IPS.
pentingnya pengembangan pembelajaran Pembelajaran berbasis lingkungan
berbasil lingkungan pada pembelajaran (Suniti menganut paham konstruktivistis, yakni suatu
& Mahdi, 2019). Model pembelajaran berbasis pendekatan pembelajaran yang memadukan
lingkungan merupakan suatu model antara teori dan praktis, dimana pengetahuan
pembelajaran yang benyak memberikan dikembangkan berdasar kondisi lingkungan
kesempatan kepada peserta belajar untuk kontekstual. Pembelajaran berbasis lingkungan
melakukan pengamatan secara langsung seirama dengan pembelajaran kontekstual yang
terhadap lingkungan yang ada. Pendidikan merupakan suatu pendekatan pembelajaran
harus mampu mengembangkan potensi peserta yang bertujuan meningkatkan kemampuan
didik agar mampu memecahkan berbagai pembelajaran situasi (situated learning) dimana
problematika yang ada di lingkungan yang pengetahuan dan proses belajar dikondisikan
dekat dengan kehidupannya (Trianto, 2014). dalam suatu bentuk fisik tertentu dan dalam
Tujuan pengembangan pembelajaran konteks sosial yang relevan dengan kondisi
berbasis lingkungan dalam pembelajaran IPS, kehidupan dan lingkungan peserta didik (Cecep
yakni salah satunya untuk menghasilkan et al., 2021). Dengan pembelajaran tersebut
perangkat pembelajaran pendidikan IPS mahasiswa dapat mengkaji masalah-masalah
berbasis lingkungan yang meliputi: sintaksis yang ada dalam kehidupan masyarakat secara
pembelajaran, bahan ajar, model evaluasi, dan kontekstual.
media pembelajaran lingkungan. Bahan ajarnya Pembelajaran berbasis lingkungan atau
digali dan bersumber dari kondisi dan potensi pembelajaran kontekstual merupakan
lingkungan nyata yang dekat dengan kehidupan pengajaran yang memungkinkan peserta didik
peserta pembelajaran dalam hal ini mahasiswa dapat menguatkan, memperluas, menerapkan
sesuai dengan kondisi lingkungan fisik, sosial pengetahuan dan ketrampilan akademiknya
dam budaya tempat tinggal mahasiswa. baik di dalam maupun di luar sekolah, serta
Banyak alternatif yang dapat dipilih, salah peserta didik dapat memecahkan berbagai
satunya adalah proses pembelajaran IPS yang permasalahan di dunia nyata (Sumarmi, 2012).
dikembangkan sekarang ini adalah Karena itu pengajar harus mampu

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…57

mengembangkan perangkat pembelajaran mata pencharian masyarakat setempat, potensi


termasuk di dalamnya bahan ajar dan alat wisata, kegiatan ekonomi masyarakat sekitar,
evaluasi yang mampu mengarahkan peserta bentuk-bentuk usaha masyarakat. Lingkungan
belajar untuk belajar secara efektif. budaya dapat berupa adat istiadat masyarakat,
Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan gaya hidup masyarakat dan keberagaman
Sosial atau IPS disusun berdasarkan realita dan agama atau kepercayaan. Lingkungan geografi
fenomena sosial (Nasution & Lubis, 2018). misalnya berupa relief bumi, cuaca, letak
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahan geografis dan lain sebagainya (Widiastuti,
ajar IPS itu sumbernya adalah lingkungan nyata 2017).
dan berbagai fenomena sosial yang ada dalam Pembelajaran berbasis lingkungan adalah
lingkungan kontekstual. Karena itulah maka pembelajaran yang menekankan lingkungan
proses pembelajaran IPS dapat dilakukan secara sebagai media atau sumber belajar.
kontekstual atau berbasis lingkungan, sebab Pembelajaran berbasis lingkungan merupakan
peserta belajar akan mempelajari materi yang implementasi dari pendidikan lingkungan yang
ada dalam kehidupan sosial dan realita di dilakukan secara formal. Ada beberapa alasan
lapangan. yang menjadikan lingkungan itu sangat penting
Secara konseptual pengembangan model dalam interaksi belajar mengajar, yaitu bernama
pembelajaran berbasis lingkungan atau dengan lingkungan: (a) sebagai sasaran belajar,
pendekatan kontekstual, merupakan suatu lingkungan adalah alam sekitar disekitar
pendekatan pembelajaran yang penting dan mahasiswa, maka segala sesuatu disekitar
menentukan dalam mengembangkan strategi mahasiswa merupakan obyek untuk diajarkan
belajar yang berorientasi pada keterampilan kepada mereka atau lingkungan merupakan
proses, dimana melalui pembelajaran tersebut sasaran belajar bagi mahasiswa, (b) sebagai
peserta pembelajaran akan mendapatkan sumber belajar yaitu lingkungan merupakan
berbagai pengalaman belajar yang diharapkan salahsatu sumber belajar, dan (c) sebagai
dapat mengembangkan ketrampilan peserta sarana belajar, lingkungan merupakan suatu
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah sarana belajar yang baik bahkan lingkungan
ditentukan. Pengembangan pembelajaran yang alamiah menyediakan bahan-bahan yang
berbasis lingkungan termasuk juga di dalamnya tidak perlu dibeli atau sasaran belajar yang
pengembangan bahan ajar berbasis lingkungan ekonomis (Wuryastuti & Ni’mah, 2013).
yang merupakan bahan pelajaran yang Pembelajaran berbasis lingkungan atau
dikembangkan dengan memadukan konsep pembelajaran kontekstual, merupakan
teoritis dan kondisi nyata di lapangan atau pengajaran yang memungkinkan peserta didik
lingkungan kontekstual yang relevan dengan dapat menguatkan, memperluas, menerapkan
kondisi sosial, budaya, teknologi dan pengetahuan dan keterampilan akademiknya
lingkungan yang terkait dengan bahan ajar yang baik di dalam maupun di luar sekolah, serta
dikembangkan. Model pembelajaran berbasis peserta didik dapat memecahkan berbagai
lingkungan merupakan suatu model permasalahan di dunia nyata. Salah satu
pembelajaran penting yang harusnya menjadi kemampuan pengajar yang profesional salah
model utama dalam pembelajaran termasuk satunya adalah kemampuan menyusun
pembelajaran IPS (Sanjaya, 2011). perangkat pembelajaran. Karena itu staf
Sumber belajar yang digunakan dalam pengajar harus mampu mengembangkan
proses pembelajaran IPS akan lebih mudah perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya
dipahami oleh peserta didik apabila guru bahan ajar dan alat evaluasi yang mampu
memanfaatkan lingkungan sekitar. Potensi mengarahkan peserta didik untuk belajar secara
lingkungan sangat variatif, sehingga merupakan aktif (Sumarmi, 2012).
sumber belajar yang potensial dan mudah Pembelajaran berbasis lingkungan
ditemui serta dipahami peserta didik. Potensi merupakan suatu model pembelajaran yang
lingkungan ini bisa berupa lingkungan sosial, penting dalam rangka memahami kondisi
ekonomi, budaya dan geografi. Lingkunga lingkungan (Mulyasa, 2013). Hasil kajian
sosial dapat berupa pola-pola interaksi yang menujukkan bahwa pembelajaran berbasis
dilakukan oleh masyarakat, kesadaran akan lingkungan tidak hanya mengembangkan ranah
manfaat pendidikan, mobilitas sosial, kesehatan pengetahuan dan ketarampilan saja, tetapi juga
dan hidup bersih. Lingkungan ekonomi berupa mengembangkan sikap, nilai dan kreativitas

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…58

peserta dalam memecahkan masalah yang perubahan, keragaman/kesamaan/ perbedaan,


terkait dengan kehidupannya (Susilo, 2011). konflik dan konsesus, pola (patron), nilai
Pengajar dituntut dapat melaksanakan kepercayaan, keadilan pemerataan dan lain-lain
kegiatan pembelajaran yang mengkonstruksi (Trianto, 2014). IPS juga mengkaji hubungan
pemahaman (Rifani, 2013). Sejalan dengan antara manusia dengan lingkungan, yaitu
hasil riset tersebut Johnson berpandangan lingkungan masyarakat dimana anak tumbuh
bahwa dengan pembelajaran berbasis dan berkembang sebagai bagian dari
kontekstual atau lingkungan tersebut, masyarakat, dihadapkan pada berbagai
membantu peserta dalam mengerti dan permasalahan yang terjadi di lingkungannya.
memahami bahan pelajaran yang mereka Karakteristik pembelajaran IPS berbeda dengan
pelajari dengan kondisi nyata yang ada pada disiplin ilmu lain, IPS merupakan integrasi dari
lingkungan dimana mereka melakukan berbagai berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, rumusannya
aktivitas sehari-hari (Johnson, 2014). berdasarkan realitas dan fenomena sosial
Pembelajaran berbasis lingkungan melalui pendekatan interdisipliner.
menekankan pada proses keterlibatan peserta Pembelajaran yang tidak menganut paham
secara penuh untuk mempelajari bahan kontekstual atau berbasis lingkungan, akan
pelajaran dan menghubungkan dengan menyebabkan motivasi belajar sulit
kehidupan sehari-hari, sehingga mendorong dikembangkan dan ditumbuhkan dan pola
peserta berupaya untuk memecahkan masalah pembelajaran akan cenderung menghafal dan
yang ada dan menerapkan dalam kehidupan tidak dapat mengembangkan kemampuan
nyata (Sanjaya, 2011). Pembelajaran dengan memecahkan masalah praktis dalam lingkungan
pendekatan lingkungan merupakan suatu (Departemen Pendidikan Nasional, 2003).
strategi pembelajaran yang berusaha Pembelajaran berbasis lingkungan diharapkan
meningkatkan keterlibatan peserta mampu menumbuhkan motivasi belajar
pembelajaran melalui pendayagunaan mahasiswa dan mengembangkan kemampuan
lingkungan, termasuk pengembangan perangkat memahami masalah yang dekat dengan
dan bahan ajar yang berasal dari lingkungan kehidupan sehari-hari.
sebagai sumber belajar (Mulyasa, 2006). Permasalahan pembelajaran pendidikan IPS
Berdasarkan pandangan dan hasil-hasil terpadu yang teramati dalam proses
penelitian terdahulu sebagaimana dikemukakan pembelajaran pada Program Studi Pendidikan
tersebut di atas, dapat dijelaskan betapa IPS FISH UNIMA, sebagai berikut : (a) bahwa
pentingnya pembelajaran berbasis lingkungan proses pembelajaran berbasis lingkungan belum
dalam pembelajaran pada program studi dilakukan secara maksimal, (b) pembelajaran
Pendidikan IPS. Pembelajaran IPS akan belum didukung oleh perangkat pembelajaran
mengalami kesulitan untuk dipelajari apabila berbasis lingkungan, (c) dalam proses
hanya didasarkan pada konsep teoretis saja, pembelajaran IPS, pengajar belum
tetapi harus menghubungkan dengan kondisi memanfaatkan secara maksimal lingkungan
dunia nyata. sebagai media dan wadah belajar, dimana
Salah satu tujuan IPS adalah humanistic banyak ditemukan masalah-masalah sosial yang
education, dimana IPS diharapkan mampu menjadi obyek kajian, (d) pengajar belum
membentuk anak didik untuk memahami segala menerapkan proses pembelajaran berbasis
pengalamannya serta diharapkan lebih mengerti lingkungan secara maksimal dalam proses
tentang arti kehidupan (Nasution & Lubis, pembelajaran IPS.
2018). Bertolak dari tujuan IPS tersebut Dengan adanya permasalahan sebagaimana
dapatlah dipahami bahwa pengalaman dikemukakan di atas, maka telah diupayakan
berbicara mengenai keberadaan hidup berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas
seseorang dalam lingkungan secara luas, jadi pembelajaran seperti; perbaikan sarana
berkaitan dengan lingkungan nyata dimana pembelajaran, memperbaiki manajemen
seseorang itu melakukan aktivitas pembelajaran, pengembangan strategi
kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran, namun kenyataan belum
pembelajaran IPS harus dilakukan dengan menunjukkan indikator perubahan dan
berbasis lingkungan. kemajuan yang signifikan. Berbagai upaya telah
IPS mempunyai konsep interaksi, saling dilaksanakan dari tahun ke tahun agar proses
ketergantungan, kesinambungan dan pembelajaran berjalan dengan baik dan semakin

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…59

berkualitas, namun kenyataan menunjukkan pembelajaran, (b) menyiapkan kelas termasuk


bahwa harapan tersebut belum terwujud secara menyiapkan mahasiswa yang ditentukan
maksimal. Hal ini disebabkan karena kebutuhan sebagai peserta program pembelajaran, (c)
pendidikan memang selalu berkembang seiring menentukan langkah-langkah pembelajaran
dengan tuntutan dan perkembangan zaman sesuai dengan tahapan pembelajaran berbasis
yang semakin terbuka dan menantang. lingkungan, (d) menentukan bahan atau materi
penelitian sesuai dengan Rencana Pembelajaran
METODE PENELITIAN Semester yang ditentukan, dan (e) menentukan
Metode penelitian yang digunakan dalam lokasi atau lingkungan yang dijadikan sebagai
penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat wadah belajar dalam pembelajaran berbasis
developmental, yang bertujuan untuk lingkungan.
mengembangkan pembelajaran berbasis
lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk Kegiatan Pembelajaran 1 Pengamatan Isu-
menyusun mekanisme atau tahapan isu penting dalam masyarakat
pembelajaran berbasis lingkungan dalam Pokok bahasan yang menjadi fokus
pembelajaran dan untuk mengetahui efektifitas pelajaran pada kegiatan pembelajaran 1 adalah
pembelajaran berbasis lingkungan dengan isu-isu penting dalam masyarakat global. Pada
efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar kegiatan 1 ini mahasiswa melaksanakan proses
mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS pembelajaran di lingkungan untuk mengamati
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas tentang isu-isu terkemuka sekarang ini yang
Negeri Manado. Teknik penentuan sampel dapat terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
dalam penelitian ini teknik purposive sampling. Tugas yang dilakukan peserta pembelajaran
Variabel penelitian adalah penerapan yakni: 1) melakukan identifikasi tentang isu-isu
pembelajaran berbasis lingkungan dan variabel penting dalam kehidupan bermasyarakat; 2)
hasil belajar. Teknik pengumpulan data terdiri menjelaskan tentang faktor-faktor penyebab
observasi, dokumentasi, dan evaluasi. Cara terjadinya isu-isu tersebut; 3) cara masyarakat
analisis penelitian meliputi; (a) pengumpulan merespon isu-isu global; 4) dampak isu tersebut
data melalui kegiatan evaluasi proses (b) dalam masyarakat.
klasifikasi atau pengelompokkan data sesuai Setelah melakukan kegiatan pengamatan
kategori yang ditentukan, (c) analisi data, (d) sesuai dengan tugas yang diberikan, peserta
deskripsi data, dan (e) pengambilan pembelajaran membuat laporan hasil
kesimpulan. Adapun standar keberhasilan pengamatan sesuai dengan tugas yang telah
proses pembelajaran ditentukan berdasarkan diberikan. Mahasiswa memasukkan laporan
kriteria; (a) mahasiswa dinyatakan berhasil hasil pengamatan sebagai hasil kegiatan
apabila tergolong pada tingkat penguasaan ≥ 70 pembelajaran lingkungan terhadap isu-isu
sebagai skor penguasaan yang baik, dan (b) global. Dengan berdasarkan laporan tersebut,
pengembangan metode pembelajaran maka pengajar melakukan evaluasi terhadap
kontekstual dinyatakan efektif apabila 80% laporan tersebut. Hasil evaluasi tersebut
mahasiswa peserta program pembelajaran menjadi hasil capaian belajar mahasiswa pada
memperoleh skor tingkat penguasaan ≥ 70. kegiatan pembelajaran 1 tersebut. Hasil
evaluasi kegiatan pembelajaran 1 ini dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN dilihat pada Tabel 1.
Persiapan Pembelajaran Berdasarkan hasil perhitungan tabel di atas,
Berdasarkan tujuan penelitian yakni untuk maka dilakukan perhitungan terhadap data.
menyusun mekanisme atau tahapan Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh
pembelajaran berbasis lingkungan dalam data hasil perhitungan pada kegiatan observasi
pembelajaran dan untuk mengetahui efektifitas pertama sebagai berikut: hasil pengukuran
pembelajaran berbasis lingkungan dengan diperoleh data 19 orang atau 86% mahasiswa
efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang mendapatkan skor capaian ≥ 70 yang
mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS. dikategorikan sebagai tingkat penguasaan Baik
Maka hal yang pertama dilakukan adalah atau dinyatakan Berhasil, dan terdapat 3 orang
penyusunan rancangan kegiatan pembelajaran yang tergolong skor capaian ≤ 70 atau 14%
sebagai berikut; (a) menyusun rencana kegiatan mahasiswa yang tergolong tingkat capaian

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…60

Tabel 1. Hasil Capaian Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran 1


Aspek Penilaian Jumlah Jumlah Skor / Kategori
Mahasiswa
1*) 2*) 3*) 4*) Skor Aspek Skor
1 75 70 75 70 290 72,5 B
2 75 75 70 70 290 72,5 B
3 70 65 70 65 270 67,5 BB
4 70 70 70 70 280 70 B
5 75 75 70 70 290 72,5 B
6 70 70 80 75 295 73,75 B
7 75 75 70 70 290 72,5 B
8 70 70 70 70 280 70 B
9 75 70 75 70 290 72,5 B
10 75 75 70 70 290 72,5 B
11 75 75 70 70 290 72,5 B
12 75 75 70 70 290 72,5 B
13 70 65 70 65 270 67,5 BB
14 75 75 70 70 290 72,5 B
15 75 70 75 70 290 72,5 B
16 75 75 70 70 290 72,5 B
17 70 65 70 65 270 67,5 BB
18 75 75 75 75 300 75 B
19 70 70 80 75 295 73,75 B
20 70 70 80 75 295 73,75 B
21 75 75 70 70 290 72,5 B
22 70 70 80 75 295 73,75 B
Sumber: hasil penelitian, 2022.

Keterangan: dapa dikatakan cukup baik dalam


Aspek penilaian (pertanyaan yang ditugaskan mengembangkan kemampuan mahasiswa
kepada mahasiswa) yakni: melakukan kegiatan pembelajaran yang
1) melakukan identifikasi tentang isu-isu bermakna, sehingga sebagian besar mahasiswa
penting dalam kehidupan bermasyarakat; dinyatakan berhasil dalam proses pembelajaran
2) menjelaskan tentang faktor-faktor penyebab tersebut. Jadi pembelajaran berbasis lingkungan
terjadinya isu-isu tersebut; dinyatakan cukup baik dalam mengembangkan
3) cara masyarakat merespon isu-isu global; kemampuan belajar mahasiswa. Hasil evaluasi
4) dampak isu tersebut dalam masyartakat. menunjukkan bahwa sebagian besar peserta
Kategori Skor capaian ≥ 70 dinyatakan kategori yakni sekitar 86% peserta program
Berhasil (B) dalam pembelajaran pembelajaran dapat memberikan penjelasan
Kategori Skor capaian ≤ 70 dinyatakan kategori yang sangat baik tentang tugas yang diberikan.
Belum Berhasil (BB) dalam pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran 2 Pengamatan Isu-
kategori Belum Berhasil dalam proses Isu Global dalam Masyarakat
pembelajaran yang dilakukan. Pada bagian ini peserta program
Setelah memperhatikan data hasil pembelajaran melaksanakan kegiatan
perhitungan tersebut di atas menunjukkan pengamatan untuk mengamati tentang kajian
bahwa pada kegiatan pembelajaran pertama isu-isu global di masyarakat. Tugas yang
dengan topik jenis-jenis konflik dalam diberikan sebagai berikut: 1) respon masyakat
masyarakat, ternyata sebagian besar mahasiswa terhadap berbagai isu dalam masyarakat, 2)
peserta program dinyatakan berhasil dalam dampak positif isu-isu terhadap masyarakat,
melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis dan 3) dampak negatif isu-isu tersebut dalam
lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat.
pembelajaran berbasis lingkungan untuk Berdasarkan tugas yang diberikan,
kegiatan pertama dalam hal pengamatan mahasiswa melakukan aktivitas pembelajaran
kegiatan pertama dengan pembelajaran berbasis untuk mendapatkan data dan informasi sesuai
lingkungan dinyatakan berhasil, dengan dengan tugas yang diberikan sebagaimana
demikian pembelajaran berbasis lingkungan dikemukakan di atas. Setelah melakukan

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…61

kegiatan pengamatan, mahasiswa membuat Berdasarkan laporan yang dibuat


laporan hasil pengamatan sesuai tugas yang mahasiswa, pengajar melakukan evaluasi
diberikan untuk selanjutnya dimasukkan terhadap tugas tersebut, dan diperoleh skor
sebagai laporan kegiatan. capaian belajar berbasis lingkungan untuk tugas
tersebut, sebagaimana dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Capaian Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran 2


Aspek Penilaian Jumlah Jumlah Skor / Kategori
Mahasiswa
1*) 2*) 3*) Skor Aspek Skor
1 75 75 75 225 75 B
2 80 80 80 240 80 B
3 70 75 75 220 73,3 B
4 75 75 75 225 75 B
5 75 80 75 230 76,7 B
6 80 80 80 240 80 B
7 65 70 70 205 68,3 BB
8 70 75 75 220 73,3 B
9 75 75 80 230 76,7 B
10 75 75 80 230 76,7 B
11 80 80 80 240 80 B
12 80 80 80 240 80 B
13 75 75 75 225 75 B
14 75 80 75 230 76,7 B
15 70 75 75 220 73,3 B
16 75 75 80 230 76,7 B
17 80 80 80 240 80 B
18 75 75 80 230 76,7 B
19 75 75 80 230 76,7 B
20 75 80 75 230 76,7 B
21 75 75 75 225 75 B
22 80 80 80 240 80 B
Sumber: hasil penelitian, 2022.

Keterangan: skor capaian ≤ 70 atau 4,6% mahasiswa yang


Aspek penilaian (pertanyaan yang ditugaskan tergolong tingkat capaian kategori Belum
kepada mahasiswa) yakni: Berhasil dalam proses pembelajaran yang
1) respon masyakat terhadap berbagai isu dalam dilakukan.
masyarakat, Setelah memperhatikan data hasil
2) dampak positif isuisu terhadap masyarakat, perhitungan tersebut di atas menunjukkan
3) dampak negatif isu-isu tersebut dalam bahwa pada kegiatan pembelajaran pertama
kehidupan masyaakat dengan kajian isus-isu global dalam
Kategori Skor capaian ≥ 70 dinyatakan kategori masyarakat, ternyata sebagian besar mahasiswa
Berhasil (B) dalam pembelajaran peserta program dinyatakan berhasil dalam
Kategori Skor capaian ≤ 70 dinyatakan kategori melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis
Belum Berhasil (BB) dalam pembelajaran lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis lingkungan untuk
Berdasarkan hasil perhitungan tabel di atas, kegiatan pertama dalam hal pengamatan
maka dilakukan perhitungan terhadap data. kegiatan pertama dengan pembelajaran berbasis
Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh lingkungan dinyatakan berhasil, dengan
data hasil perhitungan pada kegiatan observasi demikian pembelajaran berbasis lingkungan
pertama sebagai berikut: hasil pengukuran dapa dikatakan cukup baik dalam
diperoleh data 21 orang mahasiswa atau 95,4% mengembangkan kemampuan mahasiswa
mahasiswa yang mendapatkan skor capaian ≥ melakukan kegiatan pembelajaran yang
70 yang dikategorikan sebagai tingkat bermakna, sehingga sebagian besar mahasiswa
penguasaan Baik atau dinyatakan Berhasil, dan dinyatakan berhasil dalam proses pembelajaran
terdapat 1 orang mahasiswa yang tergolong tersebut. Jadi pembelajaran berbasis lingkungan

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…62

dinyatakan cukup baik dalam mengembangkan Guna mengetahui hasil perhitungan kegiatan
kemampuan belajar mahasiswa. Hasil evaluasi pembelajaran berbasis lingkungan, maka
menunjukkan bahwa sebagian besar peserta dilakukan perhitungan terpadu antara kegiatan
yakni sekitar 95% peserta program observasi pertama dan kegiatan observasi kedua
pembelajaran dapat memberikan penjelasan dalam proses pembelajaran yang telah
yang cukup baik tentang tugas yang diberikan. dilakukan. Hasil perhitungan data observasi
pertama dan kedua, sebagaimana dilihat pada
Hasil Keterpaduan Pembelajaran 1 dan Tabel 3.
Pembelajaran 2

Tabel 3. Hasil Capaian Pembelajaran 1 dan 2


Skor Penugasan Jumlah Rerata Kategori
Mahasiswa
Observasi 1*) Observasi 2*) Skor Skor Skor
1 72,5 75 147,5 73,8 B
2 72,5 80 152,5 76,3 B
3 67,5 73,3 140,8 70,4 B
4 70 75 145,0 72,5 B
5 72,5 76,7 149,2 74,6 B
6 73,75 80 153,8 76,9 B
7 72,5 68,3 140,8 70,4 B
8 70 73,3 143,3 71,7 B
9 72,5 76,7 149,2 74,6 B
10 72,5 76,7 149,2 74,6 B
11 72,5 80 152,5 76,3 B
12 72,5 80 152,5 76,3 B
13 67,5 75 142,5 71,3 B
14 72,5 76,7 149,2 74,6 B
15 72,5 73,3 145,8 72,9 B
16 72,5 76,7 149,2 74,6 B
17 67,5 80 147,5 73,8 B
18 75 76,7 151,7 75,9 B
19 73,75 76,7 150,5 75,2 B
20 73,75 76,7 150,5 75,2 B
21 72,5 75 147,5 73,8 B
22 73,75 80 153,8 76,9 B
Sumber: hasil penelitian, 2022.

Keterangan : mahasiswa peserta program pembelajaran yang


Indikator penilaian: 1*) Hasil observasi tergolong memperoleh hasil penguasaan ≥ 70
kegiatan pertama, 2*) hasil observasi kegiatan yang dikategorikan sebagai kategori tingkat
kedua penguasaan kategori (B) atau berhasil.
Kategori Skor nilai ≥ 70 dinyatakan kategori Dengan berdasarkan hasil perhitungan yang
Berhasil (B) dalam pembelajaran telah dilakukan maka diperoleh hasil yang
Kategori Skor nilai ≤ 70 dinyatakan kategori menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
BelumBerhasil (BB) dalam pembelajaran peserta program pembelajaran dinyatakan
berhasil dalam melaksanakan kegiatan
Hasil perhitungan yang dilakukan terhadap pembelajaran berbasis lingkungan pada mata
data skor capaian mahasiswa peserta kegiatan kuliah Kajian isu-isu global berdasarkan hasil
pembelajaran berbasis lingkungan pada observasi pembelajaran (observasi pertama dan
pembelajaran Kajian isu-isu global untuk kedua).
kegiatan observasi pertama dan kegiatan Kondisi tersebut di atas memberikan
observasi kedua, maka dapat dikemukakan hasil petunjuk bahwa pembelajaran berbasis
perhitungan sebagai berikut: lingkungan pada pembelajaran Kajian isu-isu
Setelah dilakukan perhitungan, maka global dinyatakan efektif dalam
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa ada mengembangkan kemampuan dan ketrampilan
22 peserta program pembelajaran atau 100% belajar peserta program pembelajaran dalam hal

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…63

ini mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS kontekstual (resources persons, benda-benda
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas dari lingkungan atau koleksi) (Ahmad &
Negeri Manado, sehingga berhasil dalam Ahmadi, 2004). Dengan cara pembelajaran
melaksanakan pembelajaran berbasis tersebut maka pembelajaran berbasis
lingkungan. Dengan hasil tersebut dapat lingkungan dapat mengembangkan kemampuan
dinyatakan bahwa pembelajaran berbasis dan potensi diri peserta pembelajaran sehingga
lingkungan efektif memotivasi mahasiswa dapat melakukan aktivitas pembelajaran yang
dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang bermakna.
efektif dan menyenangkan.
Dengan hasil tersebut memberikan KESIMPULAN
gambaran jelas bahwa proses pembelajaran Proses pembelajaran berbasis lingkungan
berbasis lingkungan sangat efektif dalam proses dalam pembelajaran kajian isu-isu global,
pembelajaran Kajian isu-isu global, sebab dinyatakan efektif dalam mengembangkan
dengan proses pembelajaran tersebut telah kemampuan dan ketrampilan belajar peserta
membuat proses pembelajaran menjadi program pembelajaran. Pembelajaran berbasis
menyenangkan. Hal penting lainnya yang perlu lingkungan ternyata efektif dalam
mendapatkan perhatian bahwa mahasiswa meningkatkan hasil belajar peserta
sebagai peserta program pembelajaran telah pembelajaran dalam pembelajaran kajian isu-
melaksanakan kegiatan belajar yang bermakna, isu global pada mahasiswa Program Studi
sehingga para peserta telah mampu Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial dan
menghasilkan pengetahuan baru yang dibangun Hukum Universitas Negeri Manado.
berdasarkan kondisi nyata di lingkungan. Para
peserta pembelajaran telah menghasilkan suatu SARAN
gagasan baru yang berasal dari kondisi nyata di Perlu semakin diefektifkan penerapan proses
lingkungan. Itulah yang menjadi keunggulan pembelajaran berbasis lingkungan dalam
dari proses pembelajaran berbasis lingkungan. pembelajaran IPS pada program studi
Pengembangan model pembelajaran Pendidikan IPS. Perlu adanya petunjuk
berbasis lingkungan (environmental learning) pelaksanan pembelajaran berbasis lingkungan
pada pembelajaran mata kuliah Kajian isu-isu dalam pembelajaran pada Program studi
global pada Program studi Pendidikan IPS Pendidikan IPS.
dapat dikatakan sangat relevan dan dapat
mendukung situasi pembelajaran, agar DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran menjadi menarik, mudah Ahmad, R., & Ahmadi, A. 2004. Pengelolaan
dipahami dan menyenangkan bagi peserta Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran.
Sehubungan dengan pembelajarann berbasis Cecep, H., Widyastuti, A., Subakti, H.,
lingkungan, maka pengajar dituntut untuk Hasibuan, F. A., Sartika, S. H., Ardiana, D.
mengembangkan pembelajaran dengan P. Y., Avicenna, A., Salim, N. A., Karwanto,
memanfaatkan sumber dan media yang relevan K., & Kato, I. 2021. Dasar-Dasar Ilmu
dengan pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
diharapkan peserta pembelajaran akan
melakukan berbagai aktivitas belajar sesuai Departemen Pendidikan Nasional. 2003.
dengan kemampuan dan potensi dirinya sendiri. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta.
Dalam memanfaatkan media, maka secara Indonesia.
umumnya dapat dijelaskan ada 2 macam cara
menggunakan lingkungan sebagai sumber Johnson, E. B. 2014. Contextual Teaching and
pengajaran/belajar sebagai berikut: (1) dengan Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-
cara membawa peserta pembelajaran secara Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna
langsung terjun dalam lingkungan dan (Contextual Teaching and Learning: What it
masyarakat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan is and why it’s here to stay). Penerjemah
pembelajaran yang telah direncanakan (survey, Ibnu Setiawan, Penyunting Ida Sitompul.
interview, service project), dan (2) dengan cara Bandung: Kaifa.
membawa sumber-sumber dari lingkungan dan Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru yang
masyarakat ke dalam kelas sebagai media Profesional: Menciptakan Pembelajaran

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)


ME Korompis, PR Tuerah. Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian…64

yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial &
Remaja Rosdakarya. Ekonomi, 8(1).

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Susilo, H. 2011. Bended Learning untuk


Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Menyiapkan Mahasiswa Hidup di Abad 21.
Remaja Rosadakarya. Seminar Nasional Pengembangan
Pembelajaran Berbasis Blended Learning.
Nasution, T., & Lubis, M. A. 2018. Konsep Universitas Negeri Malang.
Dasar IPS. Yogyakarta: Samudra Biru.
Trianto, I. B. al-T. 2014. Mendesain Model
Rifani, I. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Learning Cycle dan Model Pembelajaran Konstektual: Konsep Landasan, dan
Search, Solve, Create, and Share Terhadap Implementasinya pada Kurikulum 2013
Pemahaman Konsep-Konsep Geografi. (Kurikulum Tematik/Integratif/KTI).
Jurnal Geografi Gea, 13(1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
https://doi.org/10.17509/gea.v13i1.3305
Widiastuti, E. H. 2017. Pemanfaatan
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Lingkungan sebagai Sumber Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Mata Pelajaran IPS. Satya Widya, 33(1), 29–
Jakarta: Prenada Media Group. 36.

Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Wuryastuti, S., & Ni’mah, I. 2013. Model
Geografi. Yogyakarta: Aditya Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan untuk
Publishing. Meningkatkan Kecakapan Hidup
Mahasiswa Melalui Pembuatan Kompor
Suniti, S., & Mahdi, M. 2019. Model Biogas. EduHumaniora| Jurnal Pendidikan
Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan Dasar Kampus Cibiru, 5(2).
Hidup di MTs Negeri I Kota Cirebon.

SOCIAL SCIENCE Vol. 9 No. 2 (2022)

Anda mungkin juga menyukai