DISUSUN OLEH:
AHMAD QUDDAAM SUNUSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan
pendapat para guru maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan
berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni:
menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman
anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk
dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta
mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV
SD ini terbukti dalam satu kelas dari 20 siswa yang memperoleh nilai 60 keatas
14 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah.
Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan perbaikan pembelajaran
melalui penelitian tindakan kelas sebagai tugas akhir sebagai mata kuliah PTK
Program SI PGSD pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 Siklus.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
C. Tujuan
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metode
demontrasi.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.
D. Manfaat
1. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran
sains, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat
meningkatkan hasil belajar.
2. Guru
dapat
memperbaiki
kinerja,
meningkatkan
kemampuan
dan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis,
sehingga sains bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains menekankan pada
pemberian pengalaman secara langsung.
A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS
1. Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup dalam lingkungan tertentu, manusia terikat pada
lingkungannya dan tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya itu. Lebih dari
itu manusia hendaknya mampu memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin
baik kemanfaatan bagi hidupnya sehari-hari maupun kemanfaatan dalam
rangka pengembangan pribadi manusia itu sendiri. Hal inilah yang menjadi
dasar bagi konsep pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan
pangkal dari usaha pendidikan anak.
Jika diperhatikan kehidupan anak sehari-hari, semua hal yang menjadi
isi alam sekitar besar pengaruhnya terhadap anak. Segala kejadian di alam
sekitar merupakan sebagian dari hidup anak baik dalam suka maupun duka,
kelahiran, kematian, bertemu, perhelatan, pesta panen, perayaan dan
sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan
lain-lain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari alam
sekitarnya itu.
Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh kata-kata yang
dipetik dari Emmanuel Kant Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong
dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta. Hal ini berarti bahwa antara
menetapkan
tujuan,
pertimbangan
utama
yang
harus
B. TINDAKAN PENELITIAN
Menurut Winataputra (1997), metode mengajar merupakan salah satu
komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode
ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi
dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip prinsip dalam
penggunaan metode mengajar adalah:
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu
siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curriosity).
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu (sikap skeptis).
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
(baerinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
(independent study).
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja
sama (cooperative learning).
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam
belajarnya.
Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai
pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural. Model pembelajaran
yang dikembangkan hendaknya memberikan kesempatan untuk terjadi transaksi
aktif antar individu dengan data, dan proses berpikir berurutan. Selain model
pembelajaran yang dikembangkan juga memperhatikan perkembangan kognitif
anak. Komponen utama yang berlangsung membentuk model pembelajaran
adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai
subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan.
Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah
dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap
konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari hari, yang
merupakan dasar terhadap konsep konsep IPA (Sutarno, 2007).
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi,
memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus
memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai
metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri,
metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode
proyek, metode praktikum dan lain lain (Hermawan,2007).
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh
adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang
guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan (Depdiknas,
2002).
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Menurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan metode
mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung
obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses
tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode
Pengalaman Belajar
sebenarnya
sebenarnya
2. Berpikir sistematis
proses
aktif
5. Dapat guru atau siswa yang
melakukan
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
Pertama
Mempersiapkan
alat
bantu
yang
akan
digunakan
dalam
pembelajaran
Kedua
Ketiga
Keempat :
Kelima
D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Minasa Upa, Makassar pada mata
pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata rata ulangan harian masih sangat
rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi
siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat
dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi
siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah
dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model
pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran
masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar
meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada
mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat
bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.
Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Persiapan tindakan
a. Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali
tatap muka.
b. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu
kelas IV SDN Minasa Upa, Makassar.
c. Menetapkan jenis materi yang dipelajari.
d. Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu,
membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes.
e. Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat
siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan
rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran.
2. Implementasi tindakan
a. Memberi tugas
Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses
pembelajaran berupa rangkuman materi esensial untuk memahami
penguasaan konsep.
b. Menetapkan materi ajar
10
11
12
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Hari/tanggal
Selasa, 6 Januari 2015
Jam ke
07.15 08.35
Siklus
1
Pengamat
Ahmad
Quddaam
Sunusi
07.15 08.35
Ahmad
Quddaam
Sunusi
13
Siklus 1
a) Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskusikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
c) Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat,
cair dan gas.
d) Tujuan Perbaikan
1.
Siswa
dapat
e) Langkah Pembelajaran
-
14
15
LEMBAR TUGAS
Telepon mainan
1.
2.
Cara Kerja:
a. Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum
b. Potong benang sepanjang 1 meter
c. Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas
d. Ikat korek api pada ujung-ujung benang
e. Uji telepon tersebut.
Caranya seperti berikut:
i. Pegang salah satu gelas plastik dan temanmu memegang gelas
yang lain.
ii. Menjauhlah dari temanmu sampai benang terentang dengan
kencang.
iii. Tempelkan gelas plastik ketelingamu, mintalah temanmu untuk
berbicara melalui gelas plastiknya. Dapatkah kamu mendengar
suara temanmu?
iv. Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan. Apakah
suaramu terdengar oleh temanmu?
v. Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang
benang. Berapa ukuran benang terpanjang yang memungkinkan
kamu dan temanmu mendengar suara?
16
Siklus 2
a) Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
b) Hasil Belajar
Siswa mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
c) Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair
dan gas.
d) Tujuan Perbaikan
Siswa memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
e) Langkah Pembelajaran
-
f) Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan
cara pemberian latihan soal.
Alat evaluasi
Test Tulis
17
b. Prosedur Pelaksanaan
Siklus 1
Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media
telepon mainan.
3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi
4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar
5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk
membantu penelitian dalam merekam data.
Prosedur pelaksanaan
Siklus 2
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:
1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat
3. Memberi tugas menjawab pertanyaan
c. Pengumpulan Data
Tabel 1
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Minasa Upa
Bidang studi IPA
Siklus 1
No
1
Nama siswa
Moh. Jemin
Nilai
50
Tuntas
Tidak
tuntas
Keterangan
Perbaikan
18
Alfa Isfan
50
Perbaikan
Jumlatul Hilaidiyah
50
Perbaikan
Lutfiah
50
Perbaikan
Fathor Rahman
60
Moh. Ilyas
50
Hujjatul Mabrur
90
Ahana Mira W.
40
Nur Haula
80
10
Nur Chidayah
40
11
Mustaina
90
12
Moh. Sifak
50
13
Moh. Adlinsyah
70
14
Zulfikar
50
15
Manajil
100
Pengayaan
16
Jona
80
Pengayaan
17
50
18
Zainal Arifin
60
19
50
20
Susilawati
90
Jumlah
20
Keterangan:
Jumlah siswa
: 20
Tuntas
: 9
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
11
19
Tidak tuntas
: 11
Tindak lanjut
: Perbaikan Siklus 1
Makassar, 6 Januari 2015
Guru kelas IV/ Mahasiswa,
Nama siswa
Moh. Jemin
Nilai
Tuntas
60
Tidak
tuntas
Keterangan
Pengayaan
20
Alfa Isfan
60
Pengayaan
Jumlatul Hilaidiyah
70
Pengayaan
Lutfiah
50
Fathor Rahman
60
Pengayaan
Moh. Ilyas
70
Pengayaan
Hujjatul Mabrur
90
Pengayaan
Ahana Mira W.
60
Pengayaan
Nur Haula
80
Pengayaan
10
Nur Chidayah
60
Pengayaan
11
Mustaina
90
Pengayaan
12
Moh. Sifak
60
Pengayaan
13
Moh. Adlinsyah
70
Pengayaan
14
Zulfikar
60
Pengayaan
15
Manajil
100
Pengayaan
16
Jona
80
Pengayaan
17
70
Pengayaan
18
Zainal Arifin
60
Pengayaan
19
50
20
Susilawati
90
Jumlah
20
18
Keterangan:
Jumlah siswa
: 20
Tuntas
: 18
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
21
Tidak tuntas
: 2
Tindak lanjut
: Perbaikan Siklus 2
Makassar, 13 Januari 2015
Guru kelas IV/ Mahasiswa,
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengolahan data
Siklus 1
Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang peneliti amati dari
siswa adalah kerja sama dan partisipasi siswa dalam melaksanakan demonstrasi.
Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan benar, sedang
yang lainnya 50 ke bawah. Berikut ini saya lampirkan tabel observasi pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.
Tabel 1
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Minasa Upa
Bidang studi IPA
Siklus 1
No
Nama siswa
Nilai
Tuntas
Tidak
tuntas
Keterangan
Moh. Jemin
50
Perbaikan
Alfa Isfan
50
Perbaikan
Jumlatul Hilaidiyah
50
Perbaikan
Lutfiah
50
Perbaikan
Fathor Rahman
60
Moh. Ilyas
50
Hujjatul Mabrur
90
Ahana Mira W.
40
Nur Haula
80
Pengayaan
Pengayaan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
23
10
Nur Chidayah
40
11
Mustaina
90
12
Moh. Sifak
50
13
Moh. Adlinsyah
70
14
Zulfikar
50
15
Manajil
100
Pengayaan
16
Jona
80
Pengayaan
17
50
18
Zainal Arifin
60
19
50
20
Susilawati
90
Jumlah
20
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Perbaikan
Pengayaan
Perbaikan
Pengayaan
11
Keterangan:
Jumlah siswa
: 20
Tuntas
: 9
Tidak tuntas
: 11
Tindak lanjut
: Perbaikan Siklus 1
Makassar, 6 Januari 2015
Guru kelas IV/ Mahasiswa,
24
Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah beberapa contoh
perambatan bunyi melalui zat padat.
Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagian besar siswa sudah
mampu memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa
yang belum berhasil. Data hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Minasa Upa
Bidang studi IPA
Siklus 2
No
Nama siswa
Nilai
Tuntas
Tidak
tuntas
Keterangan
Moh. Jemin
60
Pengayaan
Alfa Isfan
60
Pengayaan
Jumlatul Hilaidiyah
70
Pengayaan
Lutfiah
50
Fathor Rahman
60
Pengayaan
Moh. Ilyas
70
Pengayaan
Hujjatul Mabrur
90
Pengayaan
Ahana Mira W.
60
Pengayaan
Nur Haula
80
Pengayaan
10
Nur Chidayah
60
Pengayaan
11
Mustaina
90
Pengayaan
12
Moh. Sifak
60
Pengayaan
13
Moh. Adlinsyah
70
Pengayaan
Perbaikan
25
14
Zulfikar
60
Pengayaan
15
Manajil
100
Pengayaan
16
Jona
80
Pengayaan
17
70
Pengayaan
18
Zainal Arifin
60
Pengayaan
19
50
20
Susilawati
90
Jumlah
20
18
Perbaikan
Pengayaan
Keterangan:
Jumlah siswa
: 20
Tuntas
: 18
Tidak tuntas
: 2
Tindak lanjut
: Perbaikan Siklus 2
Makassar, 13 Januari 2015
Guru kelas IV/ Mahasiswa,
B. Pembahasan
Siklus 1
26
27
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil
beberapa kesimpulan:
1. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan
akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang
yang besar dan lain-lain.
2. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk
menyelesaikan latihan soal.
3. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan
bimbingan.
B. Saran
1. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat cocok untuk
ditindak lanjuti pada pembelajaran yang lain.
2. Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang cukup.
3. Agar siswa lebih mahir mendemonstrasikan, alangkah baiknya jika diterapkan
lebih awal atau dari kelas rendah.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Lampiran 3a
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu
: 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
-
D. Tujuan Perbaikan
-
E. Langkah Pembelajaran
-
30
F. Materi
Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan.
G. Sarana dan Sumber
-
Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek api.
H. Metode
-
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
I. Evaluasi
1. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
2. Prosedur evaluasi
Test tulis
31
LKS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Pernahkah kamu mendengar bunyi?
2. Dari mana asal bunyi?
3. Mengapa kita dapat mendengar bunyi?
4. Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media perambatan bunyi!
5. Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat?
6. Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?
7. Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain?
8. Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!
9. Bunyi dapat merambat lebih baik melalui apa?
10. Beri contoh perambatan bunyi melalui benda gas!
32
Lampiran 3b
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu
: 1 x 40 menit
A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan seharihari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat
dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
-
D. Tujuan Perbaikan
-
E. Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab materi yang lalu
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
33
F. Materi
Bunyi merambat melalui zat padat
G. Metode
Tanya jawab
Pemberian tugas
34
LKS II
Jawablah dengan singkat!
1. Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut....
2. Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi.....
3. Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah....
4. Bunyi merambat melalui....
5. Bagaimana jika ruang hampa?
6. Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat!
7. Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?
8. Berikan contohnya!
9. Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat dari kaleng dan gelas
aqua?
10. Mengapa bunyi telepon yang terbuat dari kaleng lebih jelas?
35
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas
: IV
Hari/Tanggal
No
I
II
Kemunculan
Ada
Tidak
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan PTK
3. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan materi yang akan
disampaikan
Komentar
36
III
kesulitan
Suasana Kelas
1. Berpusat pada siswa
2. Siswa aktif
3. Guru aktif
Pengamat,
Lampiran 4b
37
LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas
: IV
Hari/Tanggal
No
I
II
Kemunculan
Ada
Tidak
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan PTK
3. Apersepsi
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan kelemahan dan
kelebihan menggunakan
perkembangan transportasi
Suasana Kelas
1. Berpusat pada siswa
2. Siswa aktif
3. Guru aktif
Komentar
38
Pengamat
39
Lampiran 5a
SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu
: 1 x 40 menit
Hasil rata-rata pelajaran siswa kurang memuaskan. Dari 29 siswa cuma 28%
yang bisa menjawab dengan benar, sedang yang lainnya belum dapat
menyelesaikan. Hal ini perlu adanya pemberian pekerjaan rumah untuk
latihan.
40
Lampiran 5b
SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu
: 1 x 40 menit
Ada peningkatan yang cukup pesat dalam menyelesaikan tugas. Dari 29 siswa
ternyata ada beberapa siswa saja yang belum bisa menyelesaikan tugas
dengan baik.
41
Lampiran 6
Media Peraga
42
Lampiran 1
SURAT PERNYATAAN
NIM
10540766912
Nama
Suriati, S.Pd
NIM
10540767012
Menyatakan bahwa:
Mahasiswa,
Suriati, S.Pd
43
Lampiran 2
FORMAT KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT
Kepada
Dosen Metode PTK
Di
Makassar
: Suriati, S.Pd
NIM
: 10540767012
Tempat mengajar
: SDN Galagga 03
Asal sekolah
: Moh. Erfan
NIM
: 813976434
Program studi
: S1 PGSD
Tempat mengajar
: SDN Galagga 03
Alamat sekolah
44
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Judul
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG
PERAMBATAN BUNYI MELALUI ZAT PADAT DENGAN MEDIA
TELEPON MAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN GALAGGA 03
KECAMATAN AROSBAYA, BANGKALAN
45
Oleh:
Moh. Erfan
NIM: 813976434
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
APRIL 2010
46
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa
Moh. Erfan
NIM
813976434
Program Studi
S1 PGSD
Tempat Mengajar
SDN Galagga 03
Jumlah Pembelajaran
Tanggal Pelaksanaan
1. 3 Maret 2010
2. 5 Maret 2010
Tanggal Pelaksanaan
1. 6 Maret 2010
2. 10 Maret 2010
Pembelajaran I
Pembelajaran II
Meningkatkan
kemampuan
menceritakan
pengalaman
siswa
tentang
menggunakan
tehnologi transportasi.
Menyetujui,
Supervisor
Mahasiswa
Moh. Erfan
NIP 195707021983032005
NIM. 813976434
47
ii
48
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................... 2
D. Manfaat............................................................................................ 3
49
B. Pembahasan...................................................................................... 27
BAB V KESIMPULAN
A. Simpulan ........................................................................................28
B. Saran
........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Teman Sejawat
2. Rencana Perbaikan Pembelajaran / RPP (dibuat per siklus)
3. Data-data hasil pelaksanaan Perbaikan
vi
50
DAFTAR TABEL
1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
2. Hasil Observasi Siswa Siklus 1
3. Hasil Observasi Siswa Siklus
vii
51
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a
21
Lampiran 1b :
24
Lampiran 2a
27
Lampiran 2b :
28
Lampiran 3a
29
Lampiran 3b :
30
Lampiran 4
Media Gambar.......................................................................
31
Lampiran 5
32
vii
52
dengan
judul Meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat
dengan media telepon mainan pada siswa kelas V SDN Glagga 3 Arosbaya,
Bangkalan .
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tidak
terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Yuliati, M.Pd, Dosen Pembimbing PKP yang senantiasa mendorong
bahkan menanyakan sejauh mana hasil penelitiannya
2. Kepala Sekolah SDN Glagga 03 Arosbaya bangkalan
3. Eka Nurhayati, S.Pd selaku teman sejawat yang selalu menyemangati dan
member saran-saran yang knstrukstif terhadap penulis
4. Rekan sejawat guru-guru SDN Arosbaya, Bangkalan
5. Siswa-siswa kelas V SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan
6. Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung membantu
menyelesaikan menyusun penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini
memberi sedikit sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
Bangkalan ,
April 2010
53
Penulis