Anda di halaman 1dari 21

TUGAS TUTORIAL – 2

NAMA : INTAN PUTIH PURNAMASARI


NIM : 837623727
SEMESTER : 7
POKJAR : JENGGAWAH

PETUNJUK PENGERJAAN:

 Jawaban ditulis tangan/diketik dalam Ms. Word


 Dikumpulkan paling lambat hari Rabu, 10/11/2021 pukul 7 malam di laman LMS.
 Saat mahasiswa ketahuan tidak jujur, maka nilai akan langsung dikurangi 50%

SOAL:

1. Buatlah sebuah karya tulis ilmiah berupa proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari Judul Penelitian, Bab I, Bab II, Bab III, dan Daftar Pustaka.
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan memasukkan rencana penerapan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dibuat.

JAWABAN :
1. Proposal PTK

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG


PERAMBATAN BUNYI MELALUI ZAT PADAT DENGAN MEDIA
TELEPON MAINAN PADA SISWA KELAS IV SD

Dibuat untuk memenuhi tugas tutorial – 2

Disusun oleh :
Nama : INTAN PUTIH PURNAMASARI
NIM : 837623727

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan pendapat para guru
maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan berbagai pendekatan sehingga relevan
dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat
menambah pengalaman anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa
untuk dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta mengembangkan
keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.
Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV SD ini terbukti
dalam satu kelas dari 20 siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya
mendapat 50 kebawah.
Dengan menggunakan media telepon mainan sebagai media dalam proses pembelajaran
diharapkan terjadi peningkatan motivasi dan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran
IPA di kelas IV SD. Berdasarkan pernyataan diatas perlu kiranya dilakukan Penelitian Tindakan
Kelas mengenai meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat
dengan media telepon mainan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas untuk
meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan upaya antara lain :
1. Mengapa siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan
media telepon mainan?
2. Mengapa siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat padat?

C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metode demontrasi.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.

D. Manfaat
Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan terjadi perbaikan dan peningkatan proses hasil
pembelajaran, secara lebih rinci manfaatnya adalah :
1. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran sains, meningkatkan
minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam
memilih metode pengajaran yang baik.
3. Sekolah memberikan masukan bagi kebijakan yang akan diambil oleh sekolah guna
meningkatkan mutu hasil belajar dan memberikan kontribusi yang baik dalam peningkatan
proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga sains
bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains di sekolah dasar diharapkan dapat
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains
menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung.

A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS


1. Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup dalam lingkungan tertentu, manusia terikat pada lingkungannya dan tidak
dapat dilepaskan dari lingkungannya itu. Lebih dari itu manusia hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin baik kemanfaatan bagi hidupnya sehari hari
maupun kemanfaatan dalam rangka pengembangan pribadi manusia itu sendiri. Hal inilah
yang menjadi dasar bagi konsep pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan
pangkal dari usaha pendidikan anak. Jika diperhatikan kehidupan anak sehari hari, semua
hal yang menjadi isi alam sekitar besar pengaruhnya terhadap anak. Segala kejadian di alam
sekitar merupakan sebagian dari hidup anak baik dalam suka maupun duka, kelahiran,
kematian, bertemu, perhelatan, pesta panen, perayaan dan sebagainya, juga rumah, halaman,
jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan lain lain merupakan bagian hidup anak yang
tidak dapat terlepas dari alam sekitarnya itu.
Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh kata kata yang dipetik dari Emmanuel
Kant “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong dan pengamatan tanpa pengertian adalah
buta”. Hal ini berarti bahwa antara pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang
saling menunjang, saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian tertentu
jika ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu. Alam sekitar anak
memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan konsep pengertian seperti
ini. Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan memperkenalkan itu
melalui proses pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam praktek di sekolah, memperkenalkan
alam sekitar itu dilakukan dengan penyelenggaraan pelajaran sekolah.

2. Langkah langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar


Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan tujuan mengadakan
persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa yang diamati. Dalam menetapkan
tujuan, pertimbangan utama yang harus dipertimbangkan adalah kemampuan dan tingkat
perkembangan anak. Penetapan tujuan ini sekaligus dikaitkan dengan obyek yang akan
diamati, Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan atas prinsip, konsentrasi, yaitu
mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan makin meluas.
a) Persiapan perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan guru
dimaksudkan untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan obyek yang telah
ditetapkan serta pengolahannya, sedangkan persiapan untuk murid dimaksudkan agar
mereka memiliki kesiapan mental (antara lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat
untuk melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk
melakukan peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu murid murid
dibagi dalam kelompok dengan tugas tugas khusus dan dilengkapi peralatan yang
diperlukan.
b) Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan pengamatan biasanya
dapat berjalan dengan lancar. Hal hal khusus ditemukan di lapangan menjadi tanggung
jawab guru untuk menanganinya sehingga hal itu tidak mengganggu kelancaran
kegiatan dan bahkan membantu memperkaya pengajaran yang sedang dijalankan itu.
c) Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan pengamatan itu
sendiri. Biasanya sambil mengamati anak anak sudah langsung belajar atau bahkan
menangkap berbagai permasalahan dari obyek pengamatan itu. Keluasan dan kedalaman
pengamatan dan berbagai pamasalahan dari yang diamati itu banyak tergantung pada
perencanaan dan kesiapan guru dan murid. Berikutnya apa yang diperoleh pada tahap
kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan bahan dasar pengajaran lebih
lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi lisan atau tertulis, menggambar,
menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan kegiatan lain yang langsung dihubungkan
dengan bidang bidang pelajaran seperti Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun,
Olah Raga dan Kesehatan.

3. Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar


Salah seorang tokoh pengajaran alam ialah J. Ligthart (1859 – 1916) seorang ahli
pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar ini oleh J. Ligthart dinamakan
“Pengajaran Barang Sesungguhnya”. J. Ligthart menekankan bahwa didalam pelaksanaan
pengajaran yang amat penting ialah suasananya, yaitu ketulus ikhlasan, kasih sayang,
persaudaraan dan kepercayaan. Pengajaran alam sekitar selanjutnya menjadi benih bagi
perkembangan pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek.

B. TINDAKAN PENELITIAN
Menurut Winataputra (1997), metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus
ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode ini merupakan cara atau teknik yang
digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Prinsip – prinsip dalam penggunaan metode mengajar adalah:
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh
terhadap materi pembelajaran (curriosity).
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang
kreatif dalam aspek seni.
3. Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu
(sikap skeptis).
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (baerinkuiri)
terhadap suatu topik permasalahan.
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent
study).
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama (cooperative
learning).
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.

Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai pengetahuan deklaratif
maupun pengetahuan prosedural. Model pembelajaran yang dikembangkan hendaknya memberikan
kesempatan untuk terjadi transaksi aktif antar individu dengan data, dan proses berpikir berurutan.
Selain model pembelajaran yang dikembangkan juga memperhatikan perkembangan kognitif anak.
Komponen utama yang berlangsung membentuk model pembelajaran adalah meteri subyek yang
dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subyek belajar, pendekatan dan metode, serta
alat evaluasi yang digunakan. Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep
IPA yang telah dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap
konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari – hari, yang merupakan dasar
terhadap konsep – konsep IPA (Sutarno, 2007).
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi, memberi contoh
dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak setiap
metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Oleh karena itu, guru harus memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai.
Berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode
ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri, metode simulasi, metode
latihan dengan teman, metode studi kasus, metode proyek, metode praktikum dan lain – lain
(Hermawan,2007).
Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh adalah pemodelan.
Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang guru yang mendemonstrasikan
penggunaan thermometer suhu badan (Depdiknas, 2002).
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Menurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang
menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung obyek atau caranya melakukan
sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses tertentu. Karakteristik hubungan antara metode
demonstrasi dengan pengalaman belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode Pengalaman Belajar
1. Mempertunjukkan obyek yang sebenarnya 1. Mengamati sesuatu pada objek
2. Adanya proses peniruan sebenarnya
3. Ada alat bantu yang digunakan 2. Berpikir sistematis
4. Memerlukan tempat yang strategis yang 3. Pemahaman terhadap suatu proses
memungkinkan seluruh siswa aktif 4. Menerapkan sesuatu cara secara proses
5. Dapat guru atau siswa yang melakukan 5. Menganalisis kegiatan secara proses

Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:


Pertama : Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
Kedua : Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Ketiga : Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan dari siswa
Keempat : Penguatan (diskusi, tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
Kelima : Kesimpulan (Winataputra, 1997)

D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Petung 04, pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai
rata – rata ulangan harian masih sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih
tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada mata pelajaran
yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat dipahami oleh siswa dan metode
pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini
mengakibatkan siswa kurang bergairah dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model pembelajaran yang
selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran masih belum berhasil. Perlu tindakan
kelas baru agar ketuntasan belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat. Pemikiran peneliti
adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Sains. Dengan penerapan
metode ini diharapkan siswa lebih dapat bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih
menyenangkan.
Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode demonstrasi adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan tindakan
a) Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali tatap muka.
b) Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu kelas IV SDN
Petung 04.
c) Menetapkan jenis materi yang dipelajari.
d) Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu, membuat lembar tugas
dan menyusun bentuk tes.
e) Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan reliabilitas instrumen
penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat siswa, keseriusan mengerjakan LKS,
manfaat tugas, penilaian, persiapan rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan
pembelajaran.
2. Implementasi tindakan
a) Memberi tugas
Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses pembelajaran berupa
rangkuman materi esensial untuk memahami penguasaan konsep.
b) Menetapkan materi ajar
Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan urutan
materi dalam silabus.
c) Kegiatan inti
Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah disusun.
d) Melakukan observasi
Guru melaksanakan observasi untuk memperoleh data meliputi: minat siswa, keseriusan dan
kualitas tugas rangkuman, kegiatan di kelas, suasana kelas, manfaat tugas rangkuman dan
nilai ulangan harian.
e) Refleksi
Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau proses belajar
mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan perencanaan tindakan siklus berikutnya.
3. Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan kelas ini dilakukan, maka perlu
alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur
keberhasilan. Data diperoleh melalui dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara,
brainstrorming dan tes. Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai
instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru peneliti lainnya.
4. Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan hasilnya dijadikan sebagai
penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada
setiap akhir pembelajaran pada setiap akhir siklus.
Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai pedoman keberhasilan,
yaitu:
a) Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang telah disusun?
b) Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar?
c) Perubahan apa yang terjadi baik pada guru maupun siswa?
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. PERBAIKAN
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah mendemontrasikan bunyi
merambat melalui zat padat dengan media telepon mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi
merambat melalui zat padat.
Perencanaan masing-masing siklus perbaikan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Siklus 1
a. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskusikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
c. Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
d. Tujuan Perbaikan
1. Siswa dapat mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media
telepon mainan.
2. Siswa dapat memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
e. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Kegiatan Inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi
2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
3. Menyiapkan alat-alat demontrasi
4. Siswa mendemontrasikan perambatan bunyi dengan telepon mainan
5. Siswa menyimpulkan hasil demontrasinya
- Kegiatan Akhir (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil demontrasi pemberian tugas dirumah (PR)
f. Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian soal latihan.
Alat evaluasi.
LEMBAR TUGAS

Telepon mainan
1. Alat dan bahan:
a. Dua gelas plastik
b. Benang
c. Jarum
d. 2 batang korek api
2. Cara Kerja:
a. Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum
b. Potong benang sepanjang 1 meter
c. Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas
d. Ikat korek api pada ujung-ujung benang
e. Uji telepon tersebut.
Caranya seperti berikut:
1) Pegang salah satu gelas plastik dan temanmu memegang gelas yang lain.
2) Menjauhlah dari temanmu sampai benang terentang dengan kencang.
3) Tempelkan gelas plastik ketelingamu, mintalah temanmu untuk berbicara
melalui gelas plastiknya. Dapatkah kamu mendengar suara temanmu?
4) Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan. Apakah suaramu
terdengar oleh temanmu?
5) Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang benang. Berapa
ukuran benang terpanjang yang memungkinkan kamu dan temanmu
mendengar suara?
2) Siklus 2
a. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hasil Belajar
Siswa mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
c. Indikator
Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
d. Tujuan Perbaikan
Siswa memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
e. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
1. Memotivasi sisa melalui tanya jawab materi yang lalu
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Kegiatan Inti (30 menit)
4. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat
5. Memberi tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
- Kegiatan Akhir (5 menit)
1. Pemantapan materi
2. Pemberian tugas di rumah (PR)
f. Evaluasi
Prosedur evaluasi
Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara
pemberian latihan soal.
1. Alat evaluasi
2. Test Tulis
B. Prosedur Pelaksanaan
Siklus 1
Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi
2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media telepon mainan.
3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi
4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar
5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk membantu
penelitian dalam merekam data.
Siklus 2
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:
1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu
2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat
3. Memberi tugas menjawab pertanyaan

C. Tempat Dan Waktu


Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN Petung 04. Jadwal pelaksanaan Siklus 1
sampai Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2
No Hari/tanggal Jam ke Siklus Pengamat

1 Senin, 8 November 2021 07.15 – 08.35 1

2 Selasa, 9 November 2021 07.15 – 08.35 2

Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di SDN IV Petung 04 yang terletak di desa Petung Kec.
Bangsalsari pada tanggal 8 november 2021 s.d 9 November 2021 Subjek yang dipilih adalah kelas
IV. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah:
1) peneliti adalah guru mata pelajaran IPA di kelas IV
2) perolehan hasil belajar keseluruhan siswa yang masih kurang memuaskan,
3) belum pernah dilaksanakan penelitian yang sejenis di sekolah ini.

D. PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini, prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data penilaian hasil kerja
digunakan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Tabel 1
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV SDN Petung 04
Bidang studi IPA
Siklus 1
Tidak
No Nama siswa Nilai Tuntas Keterangan
tuntas

1 Moh. Jem’in 50 √ Perbaikan

2 Alfa Isfan 50 √ Perbaikan

3 Jumlatul Hilaidiyah 50 √ Perbaikan

4 Lutfiah 50 √ Perbaikan

5 Fathor Rahman 60 √ Pengayaan

6 Moh. Ilyas 50 √ Perbaikan

7 Hujjatul Mabrur 90 √ Pengayaan

8 Ahana Mira W. 40 √ Perbaikan

9 Nur Haula 80 √ Pengayaan

10 Nur Chidayah 40 √ Perbaikan

11 Mustaina 90 √ Pengayaan
12 Moh. Sifak 50 √ Perbaikan

13 Moh. Adlinsyah 70 √ Pengayaan

14 Zulfikar 50 √ Perbaikan

15 Manajil 100 √ Pengayaan

16 Jona 80 √ Pengayaan

17 Nur Indah Sari 50 √ Perbaikan

18 Zainal Arifin 60 √ Pengayaan

19 Moh. Ulil Absor 50 √ Perbaikan

20 Susilawati 90 √ Pengayaan

Jumlah 20 9 11

Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 9
Tidak tuntas : 11
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 1

E. REFLEKSI
Siklus 1
Dari data observasi dapat direfleksikan bahwa pelajaran berlangsung dengan baik. Semua
kelompok dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Diantara 4 kelompok, hanya satu kelompok
yang berhasil melaksanakan demonstrasi, sedangkan yang lainnya belum seumpurna.

Siklus 2
Berdasarkan data observasi dapat direfleksi bahwa kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan
sudah baik siswa mampu menyelesaikan tugas dari guru dengan baik.
Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV SDN Petung 04
Bidang studi IPA
Siklus 2
Tidak
No Nama siswa Nilai Tuntas Keterangan
tuntas

1 Moh. Jem’in 60 √ Pengayaan

2 Alfa Isfan 60 √ Pengayaan


3 Jumlatul Hilaidiyah 70 √ Pengayaan

4 Lutfiah 50 √ Perbaikan

5 Fathor Rahman 60 √ Pengayaan

6 Moh. Ilyas 70 √ Pengayaan

7 Hujjatul Mabrur 90 √ Pengayaan

8 Ahana Mira W. 60 √ Pengayaan

9 Nur Haula 80 √ Pengayaan

10 Nur Chidayah 60 √ Pengayaan

11 Mustaina 90 √ Pengayaan

12 Moh. Sifak 60 √ Pengayaan

13 Moh. Adlinsyah 70 √ Pengayaan

14 Zulfikar 60 √ Pengayaan

15 Manajil 100 √ Pengayaan

16 Jona 80 √ Pengayaan

17 Nur Indah Sari 70 √ Pengayaan

18 Zainal Arifin 60 √ Pengayaan

19 Moh. Ulil Absor 50 √ Perbaikan

20 Susilawati 90 √ Pengayaan

Jumlah 20 18 2

Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 18
Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. Kurikulum Sains SD 2004. Jakarta.


Haryanto. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wardani I.G.A.K. 2002. Penilaian tindakan kelas. Jakarta. Pusat penerbit Universitas Terbuka.
Wardani I.G.A.K. Julaiha, Siti Marsih, Ngadi (2004) Pemantapan Kemampuan Profesional
(Panduan) . Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya.
C. Indikator
- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunti melalui zat pada dengan media telepon
mainan
E. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Kegiatan inti (30 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi siswa dikelompokkan menjadi 4.
2. Siswa mengeluarkan alat-alat untuk demonstrasi.
3. Siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
- Kegiatan akhir (5 menit)
1. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.
2. Pemberian tugas.
F. Materi
Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan.
G. Sarana dan Sumber
- Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek api.
- Buku paket Erlangga.
H. Metode
- Tanya jawab
- Demonstrasi
- Pemberian tugas
I. Evaluasi
1. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
2. Prosedur evaluasi
Test tulis
LKS I

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!


1. Pernahkah kamu mendengar bunyi?
2. Dari mana asal bunyi?
3. Mengapa kita dapat mendengar bunyi?
4. Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media perambatan bunyi!
5. Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat?
6. Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?
7. Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain?
8. Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!
9. Bunyi dapat merambat lebih baik melalui apa?
10. Beri contoh perambatan bunyi melalui benda gas!
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit

A. Kompetensi Dasar
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta
sifat-sifatnya.
C. Indikator
- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media
telepon mainan.
D. Tujuan Perbaikan
- Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunyi melalui zat padat.
E. Langkah Pembelajaran
- Kegiatan awal (5 menit)
1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab materi yang lalu
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Kegiatan inti (30 menit)
1. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi
2. Memberikan tugas siswa untuk menjawab pertanyaan
- Kegiatan akhir (5 menit)
1. Pemantapan materi
2. Pemberian tugas di rumah (PR)
F. Materi
Bunyi merambat melalui zat padat
G. Metode
 Tanya jawab
 Pemberian tugas
H. Sarana dan Sumber
Buku Erlangga kelas IV
I. Evaluasi
a. Prosedur evaluasi
Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar
b. Alat evaluasi
Test tulis
LKS II

Jawablah dengan singkat!


1. Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut....
2. Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi.....
3. Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah....
4. Bunyi merambat melalui....
5. Bagaimana jika ruang hampa?
6. Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat!
7. Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?
8. Berikan contohnya!
9. Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat dari kaleng dan gelas aqua?
10. Mengapa bunyi telepon yang terbuat dari kaleng lebih jelas?

Anda mungkin juga menyukai