OLEH
NURUL FARIYANTI
NIM: 032001361
PENDAHULUAN
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
tajam kinerja siswa secara global pada displin ilmu yang diujikan yaitu
(2018-2022).
Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi
yang diajarkan. Akan tetapi harapan itu tidak selalu dapat terwujud, masih
banyak siswa yang kurang memahami penjelasan guru. Ada siswa yang
nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal
berfikir yang nyata dan ilmiah, bukan hanya menebak-nebak saja, tetapi
harus membuktikannya.
konsep yang terdapat dalam buku dan metode pembelajaran yang monoton
kepada siswa. Ini juga sudah dibuktikan dengan wawancara dengan salah
satu guru dari Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Kota Baubau, yaitu Ibu
jenuh dan bosan saat proses pembelajaran sedang berlangsung terlebih lagi
ini. Namun hal ini tetap harus sejalan dengan metode serta materi
tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang
dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
yang awalnya hanya sebuah gambaran teori menjadi sesuatu yang dapat
terkait hubungan antara peran guru tehadap hasil belajar siswa ( Milleret
Cheng & Su, 2012). ini menjadi salah satu bukti yang menunjukan bahwa
pembelajaran yang menarik dan efektif agar hasil belajar siswa meningkat.
siswa.
B. Rumusan Masalah
diatas maka penulis merumuskan masalah pokok yang akan di kaji dalam
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
pembelajaran.
b. Manfaat Praktis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Latar Belakang
1. Tinjauan Pemahaman
a. Pengertian pemahaman
salah satu pendapat dari Nana Sudjana bahwa pemahaman adalah hasil
kalimatnya sendiri atas apa yang telah dibaca dan didengar, memberikan
materi yang diajarkan, ada pula yang sama sekali tidak mampu
1) Menerjemahkan
mempelajarinya.
2). Menafsirkan
2. Tinjauan Belajar
a. Pengertian Belajar
Dari beberapa pendapat para ahli yang telah diuraikan diatas dapat
dilakukan secara aktif dan sengaja oleh setiap individu yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan, dan aspek sikap sebagai hasil dari
b. Prinsip-prinsip Belajar
pembelajaran.
belajar.
ciri atau sifat baik individu, kelompok, benda, perilaku, dan lain
sebagainya. Setiap siswa memiliki tipe belajar yang berbeda antara satu
indera penciuman.
yaitu llidah.
untuk satu orang atau beberapa orang saja) dan cara penyelesaian
ilmiah.
ciptaaan Tuhan.
bahwa alat peraga adalah salah satu faktor untuk mencapai efesiensi
untuk menyampaikan isi bahan ajar dan dapat merangsang siswa untuk
alat bantu/alat pengajaran IPA sederhana atau disebut juga alat IPA
buatan sendiri adalah alat yang dapat dirancang dan dibuat sendiri
Alat peraga terdiri dari berbagai jenis, mulai dari alat peraga
buram, diagram, bagan, benda asli, model, sampel atau spesimen, alat
Alat peraga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu alat peraga
jadi dan alat peraga buatan sendiri. Alat peraga jadi merupakan alat
peraga yang dijual kemudian dapat dibeli oleh instansi atau sekolah,
sendiri adalah alat peraga yang dibuat sendiri oleh guru dan siswa.
siswa
b. Macam-macam Media
1) Media Audio
2) Media Visual
3) Media Audiovisual
c. Media Animasi
berarti jiwa dan kehidupan. Kata animasi juga berasal dari kata
dengan sendirinya.
maupun dua dimensi. Animasi adalah gerakan objek dan teks yang
dideskripsikan.
paru-paru.
1) Hidung
yang masuk.
Udara yang Masuk Suhu tubuh yang normal atau sehat berkisar
2) Tenggorokan
3) Paru-paru
disebut pleuritis.
1) Pernapasan Dada
napas adalah otot rusuk luar dan diafragma. Saat bernafas, ruang
masuk ke paru-paru.
2) Pernapasan Perut
kemasukan udara.
animasi dan alat peraga dalam pembelajaran IPA, kajian telah dilakukan
nilai rata-rata 89, 92 dan standar deviasi 6,66. Dimana pada kelas II A
yaitu 1,67 dengan to0,01 sebesar 2,39. Dengan demikian thitung >
ttabel (4,512 > 1,67), yang berarti Ho ditolak dengan hipotesis kerja
Tengah.
Biologi pada materi siklus air. Kajian dan perbaikan ini menggunakan
desain awal dari media yang selanjutnya dibuat media alat peraga
sesuai desain awal yang telah dibuat. Setelah itu dibuat buku panduan
yaitu 69,37 dan pertemua ke-2 yaitu 80,31. Data hasil post-test kelas
pengaruh yang cukup besar pada olahraga dan pembelajaran efek siswa
secara konvensional. ..
C. Kerangka Pikiran
Pembelajaran IPA
Analisis Kebutuhan
Aktifitas
Pembelajaran yang
menarik
Hasil Pemahaman
D. Hipotesis Penelitian
sekolah yang hanya berjarak sekitar 2 km dan dapat dijangkau oleh peneliti.
2. Waktu Penelitian
B. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah
dan efektivitas pembelajaran, proses, dan hasil belajar siswa, (2) peningkatan
Ada empat tahapan penting dari penelitian tindakan ini, yang terdiri dari:
tindakan kelas tersepakat adalah unsur untuk membentuk sepakah siklus, yaitu
satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula seperti yang
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Berhasil
Gambar 2.1
Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek Penelitian
20 orang siswa, yaitu 5 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
1. Siklus I dan Siklus II
Siklus I
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menyusun program tindakan yang akan
2) Menyusun silabus.
pembelajaran.
1) Kegiatan Awal
proses pembelajaran
pada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran agar lebih baik
lagi dan memberi semangat bagi siswa yang sudah berperan aktif
2) Kegiatan Inti
animasi.
pembelajaran.
Siklus II
karena itu dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ini kembali dilakukan
Pada Manusia).
2) Menyusun silabus
digunakan.
indikatornya.
8) Mempersiapkan media yang akan dipergunakan pada waktu
pembelajaran
proses pembelajaran.
siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran agar lebih baik lagi
dan memberi semangat bagi siswa yang sudah berperan aktif agar
animasi.
2) Kegiatan Inti
a) Guru (peneliti) menjelaskan peta konsep materi (sistem alat
media animasi.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru (peneliti) Bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran
bahan refleksi.
E. Instrumen Penilaian
Dalam sebuah penelitian diperlukan alat untuk mengumpulkan data,
1) Lembar Observasi
2) Lembar Tes
1) Pengamatan (Observation)
menyimpan data seperti yang mereka lihat di beberapa titik pembinaan dan
berlangsung.
2) Tes
yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam
bentuk tes lisan, tulisan, atau perbuatan, Tes ini diberikan kepada siswa
3) Dokumentasi
yang mendasar
dilakukan dan diolah secara deskriptif. Teknik analisa data observasi ada
tiga yang dianalisa yaitu: data observasi aktivitas guru dan siswa, data
nilai untuk tiap kriteria menggunakan persamaan yaitu rata-rata skor, skor
tertinggi, skor terendah, selisih skor atau peringkat, dan kisaran nilai untuk
Observasi
KRITERIA SKOR
Kurang (K) 1
Cukup (C) 2
Baik (B) 3
sebagai berikut :
KRITRIA SKOR
Kurang (K) 15 - 24
Cukup (C) 25 - 34
Baik (B) 34 - 45
d. Kisaran nilai untuk setiap kriteria 2/3 = 0,66 dibulatkan menjadi 0,7
Aspek
KRITERIA SKOR
Keterangan :
= Nilai Rata-Rata
= Jumlah Siswa
Keterangan :
N = Jumlah Siswa
Keterangan :
setiap aspek
Keterangan :
a. Aktivitas Pembelajaran
apabila rata-rata skor aktivitas siswa berada pada rentang nilai 35-45.
b. Hasil Belajar
1) Ranah Kognitif
Jika rata-rata kelas siswa > 70 dan meningkat setiap siklus jika
2) Penilaian Afektif
3) Penilaian Psikomotor
peningkatan siklus.
LAMPIRAN
kriteria penilaian 1,2, dan 3. Hasil pengamatan aktifitas siswa yang dilakukan
Jumlah
deskriptor dari setiap aspek dengan jumlah kriteria penilaian antara 1 sampai 3.
jumlah kriteria penilaian antara 1 sampai 3 dengan hasil sesuai tabel berikut:
B. Soal Test
SIKLUS I
1. Perhatikan organ-organ pernapasan berikut :
Kunci jawaban
1. Pernapasan adalah proses memasukan oksigen ke dalam tubuh yang
kemudian akan digunakan untuk menghasilkan energi dan
menghembuskan sisa pernapasan berupa karbon dioksida dan uap air ke
luar tubuh
2. Hidung-Faring-Laring-Trakhea-Bronkus-Bronkilus-paruu-paru-Alveolus
3. Udara masuk melalui lubang hidung, udara yang berada di dalam hidung
mengalami beberapa perlakuan di antaranya adalah: (1) udara disaring
oleh rambut hidung, (2) udara dihangatkan oleh kapiler darah, sehingga
suhunya sesuai dengan suhu tubuh, (3) udara dilembabkan oleh lapisan
lendir yang ada di dalam hidung. Setelah itu udara masuk ke tenggorokan
dan disaring lagi oleh silia sehingga saat masuk ke dalam paru-paru udara
sudah benar-benar bersih.
4. Mekanisme pertukaran udara di dalam paru-paru berlangsung secara
difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi menembus selaput
alveolus dan berikatan dengan hemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut
deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO).
5. Pada saat inspirasi, otot diafragma dan otot dada berkontraksi, volume
rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke
paru-paru. Pada saat ekspirasi, otot diafragma dan otot dada berelaksasi,
volume rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan
udara keluar dari paru-paru.
6. Asidosis, Amandel, dan Fisema
7. Jika udara yang masuk suhunya lebih rendah, maka hidung akan
melepaskan panas dari dalam tubuh agar udara tersebut menjadi hangat.
8. Yang dialami oleh Dara adalah gangguan system pernapasan Faringnitis,
yaitu suatu penyakit yang menyerang Faring.
9. Ketika bernapas pendek dan cepat, maka tubuh kita akan kekurangan
oksigen.
10. Pernapasan Dada terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi,
sehingga rusuk terangkat dan berakibat volume rongga dada membesar.
Sedangkan pernapasan Perut terjadi karena adanya gerakan dari diafragma
ketika otot diafragma berkontaksi, rongga dada akan membesar dan paru-
paru mengembang.