Anda di halaman 1dari 19

PERAN E-LEARNING BE SMART

BERBASIS LITERASI DIGITAL DI MASA


PANDEMI COVID 19

THE ROLE OF E-LEARNING BE SMART


BASED ON DIGITAL LITERACY DURING COVID 19 PANDEMIC

Ayu Humairoh Hakim1 , Margana2


Program Study Linguistik Terapan, Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Yogyakarta, 55281, Indonesia.
Pos-el : ayu0058pasca.2019@student.uny.ac.id1 Margana@uny.ac.id2

Abstrak
Pandemi COVID-19 mengubah proses pembelajaran yang menjadi berbasis daring. Kompetensi
literasi digital memiliki hubungan erat dengan pelaksanaan pembelajaran daring, sehingga
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui metode pembelajaran di masa pandemic covid 19
yaitu dengan memanfaatkan E-learning Besmart berbasis literasi digital di Universitas Negeri
Yogyakarta. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengurangi rantai penularan virus covid 19
yang sangat menghawatirkan. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif dengan
menggunakan metode case study. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara
dengan dosen. Penelitian ini menemukan metode pembelajaran daring dengan memanfaatkan
E-learning Besmart berbasis literasi digital mencakup unsur-unsur komunikasi dan kolaborasi
dalam bentuk partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian. Model e-learning
ini terdiri dari komponen kompetensi individu dalam bentuk keterampilan penggunaan,
pemahaman kritis, dan kemampuan komunikatif.

Kata kunci : E-learnig Besmart, Literasi Digital, Pandemi Covid 19


Abstract
The pandemic COVID-19 transformed the learning process into an online-based. Digital literacy
competency has a close relationship with the implementation of online learning, so research
needs to be done to find out the method of learning in the covid-19 pandemic period, namely by
utilizing Besmart E-learning based on digital literacy at Yogyakarta State University. The study
also aims to reduce the chain of transmission of covid-19 virus which is very concernful. This
study uses a qualitative descriptive type using the case study method. Data is collected through
observations and interviews with lecturers. The study found online learning methods utilizing
Besmart E-learning based on digital literacy include elements of communication and
collaboration in the form of active participation in learning and research activities. This e-
learning model consists of individual competency components in the form of use skills, critical
understanding, and communicative abilities.

Keywords : E-learnig Besmart, Digital Literacy, Covid 19 Pandemic


PENDAHULUAN bidang edutech dan telekomunikasi,
Pada bulan Januari 2020 WHO serta menginisiasi program guru
telah menyatakan dunia masuk berbagi. Bukan hanya di Indonesia
kedalam darurat global terkait virus saja yang membuat kebijakan tentang
covid 19. Pneumonia coronavirus pendidikan, banyak negara
(COVID-19) pertama kali dilaporkan memutuskan untuk menutup sekolah,
dari Wuhan Cina, lalu menyebar ke perguruan tinggi dan universitas.
seluruh Cina dan bahkan ke negara- Organisasi pendidikan Internasional
negara lain di dunia. Kasus COVID- (2020) menangkap bahwa pendidikan
19 yang telah dikonfirmasi telah menjadi salah satu sektor yang begitu
meningkat ke jumlah yang jauh terdampak oleh virus corona.
melebihi SARS pada tahun 2003, dan Parahnya lagi, hal itu terjadi dalam
mortalitasnya tidak dapat diabaikan. tempo yang cepat dan skala yang luas.
Menyadari kemampuan penularannya Sementara itu dampak paling
dari manusia ke manusia, organisasi terasa pada pendidikan di Indonesia
kesehatan dunia mengidentifikasinya adalah kebijakan perubahan struktur
sebagai darurat kesehatan publik pembelajaran yang biasanya di
untuk kepedulian internasional pada lakukan secara tatap muka, berubah
tanggal 31 januari 2020. Fakta-fakta ini menjadi pembelajaran jarak jauh baik
cukup untuk menggambarkan tingkat itu daring maupun luring. Sesuai
keparahan dan kompleksitas wabah. dengan beberapa penelitian yang
Kemudian Indonesia sudah dilakukan dengan fokus literasi
dihadapkan pada masa pandemi digital dan pemanfaatan ICT
covid pada awal Maret 2020 yang lalu. (Information, Communication and
Hampir seluruh sektor kehidupan Technology) dalam dunia pendidikan
lumpuh, tidak terkecuali di bidang khususnya tentang pemanfaatan e-
pendidikan. Apalagi saat itu, seluruh learning di masa pandemic covid 19.
satuan pendidikan maupun lembaga Sebelum pandemic COVID-19 yang
pendidikan tinggi memasuki akhir menjadikan pembelajaran dilakukan
semester genap dan akan menghadapi secara daring, literasi digital telah
masa penilaian akhir tahun atau ujian diprediksi menjadi kunci dan pondisi
sekolah, yang kemudian diikuti penting dalam bidang pendidikan
dengan penerimaan peserta didik pada masa depan (Keskin, 2015). Pada
baru (PPDB). Kementerian saat pembelajaran belum bertumpu
Pendidikan dan Kebudayaan pada tatap muka virtual dan
(Kemendikbud) kemudian menyikapi diselenggarakan secara daring, hasil
kondisi tersebut dengan membuat penelitian menunjukkan bahwa siswa
sejumlah kebijakan di antaranya yaitu yang memiliki literasi digital memiliki
Selain itu, Kemendikbud juga sumber informasi yang lebih banyak
berperan aktif menjalin kerja sama dan memiliki capaian belajar yang
dengan berbagai mitra swasta di lebih baik (Santoso, 2019).
Penerapan Be smart sebagai dapat menimbulkan tindakan
portal E-learning yang di lakukan oleh konsumtif seperti kecanduan
Universitas Negeri Yogyakarta menonton televisi, bermain games
sebagai sarana yang mendukung baik online maupun offline, bersosial
tentang perubahan struktur media tanpa batas waktu, mengakses
pembelajaran di masa pandemic covid situs pornografi, dan informasi lain
19. Be smart menjadi model yang kurang bermanfaat. Selain itu,
pembelajaran daring yang dilakukan banyak kasus negatif yang muncul
oleh universitas yang akan di teliti pada pengguna media sosial di masa
peneliti. Perubahan metode tersebut pandemi covid-19, Sebagian besar
tergolong drastis dan opsi yang pelajar lebih cenderung
tersedia hanyalah menyelenggarakan menginternalisasi pesan-pesan media
perkuliahan secara virtual, dimana dan mengintegrasikannya dalam
tatap muka di kelas digantikan tatap pembentukan diri, sehingga dapat
muka melalui virtual dan melibatkan menumbuhkan sifat individualism,
teknologi digital (Zimmerman, 2020). radikalisme dalam berfikir dan lebih
Di lingkungan perguruan tinggi, eksis di dunia maya dari pada di
dosen dan mahasiswa dituntuk untuk dunia nyata. Oleh karena itu,
menyelenggarakan kelas dan pemanfaatan Be smart sebagai E-
pertemuan virtual pada salah satu learning berbasis digital literacy pada
platform dan perangkat lunak yang masa pandemic covid 19 bagi dosen
telah disebutkan di atas. Persiapan dan mahasiswa sangat diperlukan
tersebut tersebut dilakukan dalam dalam rangka memfilter informasi
waktu yang sangat singkat dan tanpa yang ada.
sosialisasi formal. Salah satu faktor Penggunaan Besmart sebagai
kunci dalam perubahan metode portal e-learning dalam proses
perkuliahan tersebut adalah pembelajaran masih sangat terbatas.
kompetensi dosen dan mahasiswa Disisi lain pendidikan abad 21
dalam menggunakan teknologi untuk menuntut lembaga pendidikan untuk
mengelola proses pembelajaran jarak responsif terhadap perkembangan
jauh. dan perubahan zaman dengan cara
Akan tetapi kompetensi melek menguasai teknologi informasi atau
teknologi baik dosen maupun disebut dengan digital-age literacy.
mahasiswa banyak yang tidak Digital-age literacy sama pentingnya
memiliki kesiapan dalam menerapkan dengan membaca, menulis, berhitung,
teknologi informasi, dan juga yang dan disiplin ilmu lainnya
tidak melek terhadap informasi (McLoughlin, 2011). Be smart sebagai
sehingga menimbulkan berbagai portal E-learning berbasis Literasi
permasalahan seperti masalah fisik digital dilakukan dengan langkah
dan psikis. Bagi mahasiswa yang communication and collaboration berupa
tidak bijak terhadap media digital partisipasi aktif dalam jaringan digital
untuk pembelajaran. Sejalan dengan observasi dan wawancara mendalam,
pernyataan tersebut, penelitian ini peneliti mengonstruksi pesan-pesan
berusaha untuk menggali lebih jauh yang diperoleh dari informan dan
tentang penerapan Be smart sebagai memetakan pemanfaatan Besmart
portal E-learning yang mampu sebagai portal e-learning dan sebagai
menjadi kekuatan untuk bentuk literasi digital khususnya
meningkatkan kemampuan literasi elemen communication and collaboration
digital dalam dunia pendidikan. berupa partisipasi aktif dalam
METODE PENELITIAN jaringan digital untuk kegiatan
Penelitian ini adalah penelitian pembelajaran.
kualitatif deskriptif dengan Teknik analisis data dilakukan
menggunakan metode case study berdasarkan teori Miles dan
yang mana untuk mengetahui Huberman, ada tiga proses tahapan
bagaimana keefektifan penggunaan dalam analisa data (1) reduksi data,
Be smart sebagai portal e-learning (2) display data, dan (3) konklusi data
berbasis digital bagi dosen dan menurut interpretasi peneliti (Tamin,
mahasiswa di masa pandemic covid 2011). Reduksi dilakukan dengan cara
19, penelitian ini di lakukan di merangkum, memilih hal-hal yang
Universitas Negeri Yogyakarta dalam pokok, dan memfokuskan pada hal-
proses belajar di masa pandemic covid hal yang penting. Sedangkan
19. Data dalam penelitian ini penyajian data dalam bentuk uraian
diperoleh melalui observasi secara singkat, table, dan sejenisnya. Setelah
langsung serta wawancara mendalam. itu Penarikan kesimpulan/ verifikasi
Observasi dilakukan dengan merupakan alur ketiga dalam teknik
melakukan pengamatan secara analisis data setelah reduksi dan
langsung kegiatan dosen yang penyajian data. Kemudian Teknik
mengupload materi pembelajaran pengumpulan data yang bersifat
pada portal Besmart, penyusunan menggabungkan dari berbagai teknik
materi pembelajaran dan pembuatan dan sumber data yang ada, dengan
soal, serta pembuatan forum diskusi cara menggabungkan teknik observasi
dan pemberian skor pada tugas dan wawancara, dan menggabungkan
mahasiswa melalui website Besmart. sumber data dari beberapa subjek
Sementara itu Wawancara penelitian.
dilakukan dengan beberapa dosen di HASIL DAN PEMBAHASAN
Universitas Negeri Yogyakarta, Pendidikan Di Masa Pandemi Covid
Wawancara dilakukakan secara 19
mendalam tentang komponen Saat ini Corona menjadi
kompetensi individual yang terdiri pembicaraan yang hangat. Di belahan
dari penggunaan keterampilan, bumi manapun, corona masih
pemahaman kritis, dan kemampuan mendominasi ruang publik. Dalam
komunikatif. Setelah melakukan waktu singkat saja, namanya menjadi
trending topik, dibicarakan di sana- maka semua kegiatan yang dilakukan
sini, dan diberitakan secara masif di di luar rumah harus dihentikan
media cetak maupun elektronik. sampai pandemi ini mereda.
Severe Acute Respiratory Syndrome Beberapa pemerintah daerah
Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang memutuskan menerapkan kebijakan
lebih dikenal dengan nama virus untuk meliburkan siswa dan mulai
corona adalah jenis baru dari menerapkan metode belajar dengan
coronavirus yang menyebabkan sistem daring (dalam jaringan) atau
penyakit menular ke manusia. online. Kebijakan pemerintah ini
Covid-19 adalah penyakit mulai efektif diberlakukan di
menular yang disebabkan oleh jenis beberapa wilayah provinsi di
coronavirus yang baru ditemukan. Indonesia pada hari Senin, 16 Maret
Walaupun lebih banyak menyerang 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-
ke lansia, virus ini sebenarnya bisa wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal
juga menyerang siapa saja, mulai dari tersebut tidak berlaku bagi beberapa
bayi, anak-anak, hingga orang sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-
dewasa. Virus corona ini bisa sekolah tersebut tidak siap dengan
menyebabkan ganguan ringan pada sistem pembelajaran daring, dimana
sistem pernapasan, infeksi paru-paru membutuhkan media pembelajaran
yang berat, hingga kematian. seperti handphone, laptop, atau
Corona Virus Disease 2019 komputer.
(COVID-19) pertama kali ditemukan Sistem pembelajaran daring
di kota Wuhan, China pada akhir (dalam jaringan) merupakan sistem
Desember 2019. Virus ini menular pembelajaran tanpa tatap muka secara
sangat cepat dan telah menyebar langsung antara guru dan siswa tetapi
hampir ke semua negara, termasuk dilakukan melalui online yang
Indonesia, hanya dalam waktu menggunakan jaringan internet. Guru
beberapa bulan saja. Sehingga WHO harus memastikan kegiatan belajar
pada tanggal 11 Maret 2020 mengajar tetap berjalan, meskipun
menetapkan wabah ini sebagai siswa berada di rumah. Solusinya,
pandemi global. guru dituntut dapat mendesain media
Hal tersebut membuat pembelajaran sebagai inovasi dengan
beberapa negara menetapkan memanfaatkan media daring (online).
kebijakan untuk memberlakukan Hal ini sesuai dengan Menteri
lockdown dalam rangka mencegah Pendidikan dan Kebudayaan
penyebaran virus corona. Di Republik Indonesia terkait Surat
Indonesia sendiri, diberlakukan Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Besar (PSBB) untuk menekan dalam Masa Darurat Penyebaran
penyebaran virus ini.Karena Corona Virus Disease (COVID-19).
Indonesia sedang melakukan PSBB,
Sistem pembelajaran secara daring (online). Hal tersebut
dilaksanakan melalui perangkat dipaparkan oleh pakar pendidikan
personal computer (PC) atau laptop Universitas Brawijaya (UB) Aulia
yang terhubung dengan koneksi Luqman Aziz bertepatan dengan Hari
jaringan internet. Guru dapat Pendidikan Nasional 2020.
melakukan pembelajaran bersama “Selamanya profesi guru tidak akan
diwaktu yang sama menggunakan tergantikan oleh teknologi” papar
grup di media sosial seperti Luqman dalam keterangannya di
WhatsApp (WA), telegram, instagram, laman resmi UB, Sabtu (2/5/2020).
aplikasi zoom ataupun media lainnya Menurutnya pembelajaran penuh
sebagai media pembelajaran. Dengan secara daring, akhir-akhir ini banyak
demikian, guru dapat memastikan menimbulkan keluhan dari peserta
siswa mengikuti pembelajaran dalam didik maupun orangtua.
waktu yang bersamaan, meskipun di Dengan demikian,
tempat yang berbeda. pembelajaran daring sebagai solusi
Perlu disadari bahwa yang efektif dalam pembelajaran di
ketidaksiapan guru dan siswa rumah guna memutus mata rantai
terhadap pembelajaran daring juga penyebaran Covid-19, physical
menjadi masalah. Perpindahan sistem distancing (menjaga jarak aman) juga
belajar konvensional ke sistem daring menjadipengoperasiannya sangat
amat mendadak, tanpa persiapan simpel dan mudah diakses siswa.
yang matang. Tetapi semua ini harus Sedangkan bagi pengajar online yang
tetap dilaksanakan agar proses mempunyai semangat yang lebih, bisa
pembelajaran dapat berjalan lancar menngkatkan kemampuannya
dan siswa aktif mengikuti walaupun dengan menggunakan berbagai
dalam kondisi pandemi Covid-19. aplikasi pembelajaran daring.
Dalam proses pembelajaran Keberhasilan guru dalam
daring, penting untuk ditambahkan melakukan pembelajaran daring pada
pesan-pesan edukatif kepada situasi pandemi Covid-19 ini adalah
orangtua dan peserta didik, tentang kemampuan guru dalam berinovasi
wabah pandemi Covid-19. Dengan merancang, dan meramu materi,
demikian kita dapati pembelajaran metode pembelajaran, dan aplikasi
yang sama dengan tatap muka tetapi apa yang sesuai dengan materi dan
berbasis online. Efeknya sangat bagus, metode. Kreatifitas merupakan kunci
programnya tepat sasaran, dan sukses dari seorang guru untuk dapat
capaian pembelajarannya tercapai. memotivasi siswanya tetap semangat
Ada sebuah pelajaran yang dalam belajar secara daring (online)
dipetik dari dunia pendidikan di dan tidak menjadi beban psikis.
tengah pandemi Covid-19, yakni Di samping itu, kesuksesan
kegiatan belajar tatap muka dengan pembelajaran daring selama masa
guru terbukti lebih efektif ketimbang
pertimbangan dipilihnya dengan pembelajaran biasa, belum
pembelajaran tersebut. Kerjasama lagi kuota internet harus tersedia dan
yang baik antara guru, siswa, ini adalah kesulitan terbesar yang
orangtua siswa dan pihak dialami mahasiswa, kendala pada
sekolah/madrasah menjadi faktor jaringan, ketersediaan perangkat
penentu agar pembelajaran daring pembelajaran seperti  laptop, tingkat
lebih efektif. pemahaman materi yang dirasa lebih
Begitu pula yang terjadi pada baik jika melakukan kuliah tatap
perkuliahan, simtem perkuliahan muka, dan juga tidak semua dosen
mengalami pengurangan dan dan mahasiswa siap mengoperasikan
Peniadaan Kegiatan Belajar Mengajar sistem pembelajaran daring dengan
(KBM) di kampus dinilai menjadi cepat, termasuk juga mempersiapkan
keputusan yang tepat untuk bahan perkuliahan secara digital. 
mengurangi kontak dan mengurangi Kegiatan perkuliahan daring
kerumunan massa (Social and bisa  dilakukan melalui berbagai
Physical Distancing) pada masa aplikasi pembelajaran seperti WA
pandemi Covid-19. Semua kegiatan Group, Google Classroom, Zoom,
belajar mengajar seperti perkuliahan, Google Meet dll, walaupun disadari
diskusi dan kegiatan lain yang sejenis bahwa hasil yang dicapai tidak akan
diupayakan untuk tetap berjalan semaksimal jika prosesnya dilakukan
dengan melakukan berbagai secara tatap muka di dalam kampus,
penyesuaian. Hal ini dilakukan guna olehnya itu perlu adanya controling
mencegah dan menghindari oleh program studi melalui
penyebaran virus Corona Covid-19 mekanisme pedoman pembelajaran
yang tengah merebak dibeberapa daring yang telah di keluarkan pihak
negara termasuk  di Indonesia.  kampus dan  diharapkan dapat
Bekerja dari rumah (WFH) dan Belajar berjalan dengan baik.
dari rumah (LFH), tidak berkumpul Lebih lanjut Hamka (2020)
dan menjaga jarak  dianggap cara kembali mengatakan Pilihan ini harus
yang terbaik untuk memutus mata diambil untuk melakukan tindakan
rantai penyebaran virus ini. pencegahan dan mitigasi yang efektif
Melalui pembelajaran daring atas wabah yang kini telah menjadi
mahasiswa dapat belajar seperti pandemi global,  di antara kebijakan
biasanya dan tidak akan ketinggalan yang diambil ialah menonaktifkan
materi perkuliahan, serta waktu yang kegiatan perkuliahan di lingkungan
lebih fleksibel.  Namun pembelajaran kampus serta melakukan karantina
daring ini tidak sepenuhnya disambut mandiri mahasiswa, dosen, dan
baik oleh para mahasiswa, karena ada tenaga kependidikan, karyawan
sebagian mahasiswa yang lainnya dan  termasuk tidak
menganggap pembelajaran daring ini melakukan pertemuan tetapi
lebih menyulitkan dibandingkan melakukan perkuliahan dan
bimbingan secara daring, meskipun (mahasiswa), dan tatap muka
pembelajaran daring ini hanya dilakukan secara virtual.
memberikan kemampuan teoritis, Perkembangan teknologi
sehingga bagi politeknik sendiri informasi dan komunikasi yang
masih dirasa jauh untuk mendapatkan sangat pesat di masa pandemi covid
skill atau kompetensi yang harus 19 mendorong berbagai lembaga
didapat jika praktek dengan model pendidikan memanfaatkan sistem e-
tatap muka. Dijaman pandemik covid learning untuk meningkatkan
19 ini kualitas pembelajaran di efektivitas dan fleksibilitas
seluruh perguruan tinggi tentunya pembelajaran. Meskipun banyak hasil
menurun termasuk politani, karena penelitian menunjukkan bahwa
mestinya  pembelajaran secara normal efektivitas pembelajaran
teori dan praktek harus sejalan dalam menggunakan sistem e-learning
artian  dilaksanakan pembejaran teori cenderung sama bila dibanding
dan langsung praktek, namun dengan pembelajaran konvensional
walaupun begitu setidaknya proses atau klasikal, tetapi keuntungan yang
daring ini membantu terlaksananya bisa diperoleh dengan elearning
perkuliahan atau proses belajar adalah dalam hal fleksibilitasnya.
mengajar. Melalui e-learning materi
Peran E-Learning BeSmart Di Masa pembelajaran dapat diakses kapan
Pandemi Covid 19 saja dan dari mana saja, disamping itu
Pada masa pandemi covid-19 materi yang dapat diperkaya dengan
saat ini, perkembangan media digital berbagai sumber belajar termasuk
begitu pesat. Di sisi lain, kalangan multimedia dengan cepat dapat
pendidikan menanfaatkan media diperbaharui oleh pengajar. Oleh
digital sebagai media pembelajaran karena perkembangan e-learning yang
dalam masa belajar dari rumah. Hal relatif masih baru, definisi dan
tersebut sangat positif dalam rangka implementasi sistem e-learning
mempersiapkan generasi abad-21 sangatlah bervariasi dan belum ada
yang memiliki kompetensi digital. standard yang baku.
Melaui Surat Edaran yang di terbitkan Berdasarkan pengamatan dari
Mendikbud RI nomor 3 tahun 2020 berbagai sistem pembelajaran berbasis
tanggal 3 Maret 2020 tentang web yang ada di Internet,
pencegahan Covid-19 pada satuan implementasi sistem e-learning
pendidikan, mengubah kegiatan bervariasi mulai dari yang (1)
perkuliahan menjadi berbasis daring. sederhana yakni sekedar kumpulan
Pembelajaran berbasis daring bahan pembelajaran yang ditaruh di
merupakan sistem pembelajaran yang web server dengan tambahan forum
tidak berlangsung dalam satu komunikasi lewat e-mail atau milist
ruangan sehingga tidak ada interaksi secara terpisah sampai dengan yang
fisik antara pengajar dan pembelajar (2) terpadu yakni berupa portal e-
learning yang berisi berbagai obyek dari e-learning. Di samping itu, istilah
pembelajaran yang diperkaya dengan e-learning meliputi berbagai aplikasi
multimedia serta dipadukan dengan dan proses seperti computerbased
sistem informasi akademik, evaluasi, learning, web-based learning, virtual
komunikasi, diskusi dan berbagai classroom, dll; sementara itu
educational tools lainnya. pembelajaran on-line adalah bagian
Belum adanya standard yang dari pembelajaran berbasis teknologi
baku baik dalam hal definisi maupun yang memanfaatkan sumber daya
implementasi e-learning menjadikan Internet, intranet, dan extranet. Lebih
banyak orang mempunyai konsep khusus lagi Rosenberg (2001)
yang bermacam-macam. E-learning mendefinisikan e-learning sebagai
merupakan kependekan dari pemanfaatan teknologi Internet untuk
electronic learning (Sohn, 2005). Salah mendistribusikan materi
satu definisi umum dari e-learning pembelajaran, sehingga siswa dapat
diberikan oleh Gilbert & Jones (2001), mengakses dari mana saja.
yaitu: pengiriman materi Memasuki masa pandemi
pembelajaran melalui suatu media dimana pembelajaran dilakukan
elektronik seperti Internet, secara daring, pemilihan portal E-
intranet/extranet, satellite broadcast, learning dalam proses belajar
audio/video tape, interactive TV, CD- mengajar haruslah tepat. Oleh karena
ROM, dan computer-based training itu Universitas Negeri Yogyakarta
(CBT). Definisi yang hampir sama memilih untuk menggunakan dan
diusulkan juga oleh the Australian memanfaatkan Besmart sebagai portal
National Training Authority (2003) yang mendukung adanya kegiatan
yakni meliputi aplikasi dan proses perkuliahan virtual. BeSmart
yang menggunakan berbagai media merupakan e-learning berbasis
elektronik seperti internet, Moodle yang dikembangkan untuk
audio/video tape, interactive TV and memfasilitasi proses pembelajaran
CD-ROM guna mengirimkan materi secara online. Fitur yang disediakan
pembelajaran secara lebih fleksibel. lengkap dan mudah dipelajari.
Sedangkan menurut The ILRT BeSmart mampu berperan sebagai
of Bristol University (2005) pendukung pertemuan tatap muka
mendefinisikan e-learning sebagai maupun menggantikan pertemuan
penggunaan teknologi elektronik tatap muka di kelas jika dikehendaki
untuk mengirim, mendukung, dan oleh pengampu mata kuliah. Besmart
meningkatkan pengajaran, E-learning yang di miliki Universitas
pembelajaran dan penilaian. Udan Negeri Yogyakarta dengan kurun
and Weggen (2000) menyebutkan waktu yang cukup lama, namun
bahwa e-learning adalah bagian dari perannya tidak menjadi media utama
pembelajaran jarak jauh sedangkan dalam proses pembelajaran tatap
pembelajaran on-line adalah bagian muka langsung. Berbeda pada masa
pandemi saat ini peran Besmart e-mail maka setiap akun memiliki
sangatlah penting dan menjadi username dan password masing-
menjadi media utama dalam proses masing. Karena Besmart ini telah
pembelajaran mahasiswa secara menggunakan sistem SSO (Single Sign
virtual. On), maka akun yang digunakan
Meskipun implementasi sistem untuk masuk ke dalam sistem e-
e-learning yang ada sekarang ini learning sama dengan akun Unity
sangat bervariasi, namun semua itu yang digunakan pada email student
didasarkan atas suatu prinsip atau UNY. Akun Unity/email diperoleh
konsep bahwa e-learning pada saat melakukan registrasi Online
dimaksudkan sebagai upaya melalui Sistem Informasi registrasi
pendistribusian materi pembelajaran (Sireg). Mahasiswa perlu melakukan
melalui media elektronik atau Internet login setiap saat akan menggunakan
sehingga peserta didik dapat fasilitas dalam e-learning. Masukkan
mengaksesnya kapan saja dari seluruh Nama Pengguna (username/UNY ID)
penjuru dunia. Ciri pembelajaran dan Password anda. Caranya adalah
dengan e-leaning adalah terciptanya sebagai berikut :
lingkungan belajar yang flexible dan 1) Klik pada link Log In
distributed. E-learning Besmart 2) Pilih Login UNITY (Mahasiswa
diimplementasikan dengan dan Dosen)
menggunakan LMS Moodle. LMS 3) Masukkan username/UNY ID
adalah perangkat lunak untuk dan password UNITY, yaitu
membuat materi perkuliahan on-line sama dengan username dan
(berbasis web), mengelola kegiatan password email student UNY,
pembelajaran serta hasilhasilnya, lalu klik LOGIN
memfasilitasi interaksi, komunikasi, 4) Jika login berhasil, maka akan
kerjasama antar dosen dan redirect ke halaman depan
mahasiswa. LMS mendukung Besmart.
berbagai aktivitas, antara lain: 5) Jika gagal, periksa kembali
administrasi, peyampaian materi penulisan username ataupun
pembelajaran, penilaian (tugas, quiz), password, pastikan sudah
pelacakan/tracking & monitoring, sesuai ejaannya. Jika lupa
kolaborasi, dan komunikasi/interaksi. password, silakan buka tab
Adapun langkah-langkah baru menuju ke
dalam menggunakan Be smart UNY registrasi.uny.ac.id/proses/reset
dengan mengakses alamat URL: -password-viaemail untuk
http://besmart.uny.ac.id/v2. Untuk melakukan reset password
dapat memanfaatkan fasilitas sistem email mahasiswa.
e-learning UNY, maka setiap orang 6) Selanjutnya pilihlah
harus memiliki akun di sistem e- matakuliah yang anda
learning UNY. Seperti halnya fasilitas inginkan. Pilih kategori, pilih
prodi dan pilih mata kuliah. berpartisipasi dalam Forum
Namun adakalanya sebuah Diskusi. Buatlah topic diskusi
mata kuliah memerlukan kunci baru dengan cara mengklik
masuk (enrolment key), untuk nama diskusi yang disediakan.
dapat mengikutinya. Bila telah selesai klik-lah “Post
Enrollment key ini biasanya to forum
akan diberikan oleh dosen Pemanfaatan perangkat Be
pengampu pada awal smart sesuai dengan Kualitas e-
perkuliahan. learning yang ditinjau dari proses
7) Melihat Berita, Aktivitas, Event pendidikan ada tiga, yaitu (1)
Penting yang harus di ketahui prasyarat, ketersediaan atau
baik di download maupun di kemampuan infrastruktur teknologi,
upload kualifikasi tutor,(2)proses
8) Mempelajari Materi Dalam pembelajaran,adanya interaksi peserta
halaman matakuliah terdapat didik, format pembelajaran, budaya
berbagai materi pembelajaran pembelajaran, konten pembelajaran
yang sudah disiapkan oleh dan tujuan yang diinginkan, dan
dosen. Dalam hal ini anda (3)hasil,adanya peningkatan
dapat mencoba membuka kompetensi profesional peserta
beberapa materi yang ada dan didik(Ehlers& Pawlowski,
membacanya langsung dari 2006).Sedangkan Govindasamy(2002)
halaman tersebut. Anda juga menyampaikan tujuh parameter yang
dapat mengunduh beberapa menunjukkan kualitas dari e-
materi yang sudah ada dan learning, yaitu dukungan
menyimpannya dalam kelembagaan, pengembangan
harddisk, kemudian anda pembelajaran, kegiatan belajar dan
mencari file tersebut melalui mengajar, struktur
Windows Explorer untuk perkuliahan,dukungan peserta
membukanya. didik,dukungan fakultas, dan
9) Mengerjakan dan Mengirim evaluasi dan penilaian.
Tugas Anda akan mencoba Berdasarkan kualitas E-
mengerjakan beberapa contoh learning di atas, peran Besmart dalam
jenis tugas dan mencoba masa pandemi covid 19 membuat
mengirimnya. Berikut adalah mahasiswa memiliki kemampuan
contoh tugas jenis Online. literasi digital yang tinggi, dimana
Setelah selesai mengerjakan mahasiswa dapat dengan mudah
tugas maka Klik Add dalam mengikuti setiap proses
Submission untuk pembelajaran. Contohnya antara lain
mengumpulkannya. kemampuan menghubungkan
10) Berpartisipasi dalam Forum perangkat ke jaringan internet yang
Diskusi Anda dapat mencoba memadai, serta mengistal berbagai
perangkat lunak untuk pembelajaran Penelitian lain yang dilakukan oleh
daring. Kedua hal tersebut menjadi Payton & Hague (2010) menunjukkan
kemampuan mendasar agar dapat bahwa peserta didik yang secara
berpartisipasi dalam pembelajaran ekstensif dan intensif menggunakan
daring secara efektif. Sejalan dengan teknologi, cenderung mudah
pernyataan tersebut menurut mengadopsi strategi pembelajaran
Commmon Sense Media (2009) dengan menggunakan berbagai alat
mendefinisikan literasi digital sebagai teknologi untuk mendukung proses
kemampuan memanfaatkan belajar.
teknologi, memaknai dan memahami, Penelitian yang dilakukan
serta menilai kredibilitas informasi Radovan (2014) juga menunjukkan
yang ada pada konten digital. hasil bahwa literasi digital memberi
Sedangkan Kementerian Komunikasi pengaruh positif terhadap performa
dan Informatika mendeskripsikan akademik. literasi digital dapat
literasi digital sebagai kemampuan berkontribusiterhadap penyelesaian
yang dimiliki seseorang agar dapat tugas yang lebih efisien melalui
menggunakan komputer dan bantuan perangkat lunak dan
mengakses konten yang ada di program komputer, seperti pengolah
dalamnya dengan benar dan optimal. kata atau lembar kerja (Argentin,
Jadi peran Be smart sebagai portal E- 2014). Sama halnya dengan Grant
learning di masa pandemi covid 19 ini (2010) memaparkan hasil penelitian
dapat membuat mahasiswa melek terhadap penerapan literasi digital
teknologi dan memanfaatkannya pada beberapa sekolah di Inggris
dengan baik. yang menekankan pada beberapa
Peran Literasi Digital dalam poin penting, seperti memberikan
Pembelajaran Menggunakan E- ruang terhadap siswa untuk ikut
Learning Besmart terlibat dalam memilih subjek
Pada konteks pendidikan, pelajaran, memicu kemandirian
literasi digital yang baik juga berperan peserta didik dalam belajar serta
dalam mengembangkan pengetahuan meningkatkan kemampuan
seseorang mengenai materi pelajaran berkomunikasi antar siswa melalui
tertentu dengan mendorong rasa ingin penggunaan teknologi digital.
tahu dan kreativitas yang mereka Literasi digital juga berperan
miliki (Hague & Payton, 2010). mengefektifkan interaksi dan
Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi selama proses
penggunaan teknologi seperti e-text pembelajaran. Sebagai contoh,
dan e-library membuat peserta didik kemampuan dalam menggunakan
merasa lebih baik karena fitur kamera dan mikrofon pada
memungkinkan mereka melakukan perangkat Be smart agar mampu
presentasi yang baik, kreatif dan up- hadir dan terhubung secara virtual.
to-date (Hyland & Kranzow, 2011). Lebih jauh, kemampuan
menggunakan perangkat lunak untuk pembentuk literasi digital. Literasi
menyajikan teks dan gambar komunikasi diartikan sebagai
pendukungnya (grafik, ilustrasi, dan kemampuan berkomunikasi efektif
sebagainya) berperan untuk secara individual atau kerja
mengoptimalkan kolaborasi dan kolaboratif dalam kelompok dengan
komunikasi dalam pembelajaran menggunakan teknologi penerbitan
daring, yang dijembatani oleh fitur (piranti lunak teks, basis data, lembar
email, online wordsheet dan kerja, alat gambar dsb), internet, dan
spreadsheet, serta fitur ‘lampirkan alat elektronik dan komunikasi yang
file’ yang ada pada perangkat Be lain (Winnipeg School Division dalam
smart. Martin, 2008).
Hal tersebut sejalan dengan Berdasarkan penjelasan historis
penelitian (McLoughlin, 2011) yang di atas, Penelitian ini memanfaatkan
mengemukakan bahwa dalam perangkat Besmart dalam E-learning
pembelajaran daring, literasi teknologi berbasis literasi digital di Universitas
terkait dengan keterampilan dalam Negeri Yogyakarta memiliki beberapa
memanfaatkan lingkungan digital elemen literasi digital seseuai dengan
yang kaya akan sumber belajar. Beetham, Littlejohn dan McGill yang
Sementara itu, Menurut Paul menyebutkan ada tujuh elemen
Gilster dalam bukunya yang berjudul literasi digital (JISC, 2017), Yaitu :
Digital Literacy (Kemdikbud, 2017) 1. Information literacy adalah
literasi digital diartikan sebagai kemampuan mencari,
kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi dan
menggunakan informasi dalam menggunakan informasi yang
berbagai bentuk dari berbagai sumber dibutuhkan secara efektif
yang sangat luas yang diakses melalui (Hasugian, 2008),
piranti komputer. Bawden (2001) 2. Digital scholarship adalah
menawarkan pemahaman baru elemen yang mencakup
mengenai literasi digital yang berakar partisipasi aktif pengguna
pada literasi komputer dan literasi media digital dalam kegiatan
informasi. Literasi digital secara akademik untuk menjadikan
sederhana diartikan sebagai informasi dari media digital
kecakapan memahami dan tersebut sebagai referensi data,
menggunakan informasi dari berbagai misalnya pada praktik
tipe format sumber-sumber informasi penelitian atau penyelesaian
yang lebih luas, dan mampu tugas kuliah (Stefani, 2017),
ditampilkan melalui perangkat 3. Learning skills merupakan
komputer. belajar secara efektif berbagai
Sejalan dengan pernyataan di teknologi yang mempunya
atas Martin (2008) juga mengelaborasi fitur-fitur lengkap untuk
literasi komunikasi sebagai
aktivitas pembelajaran formal Elemen communication and
maupun informal, collaboration menjadi fokus dalam
4. ICT literacy atau disebut penelitian ini. Communication and
dengan melek teknologi collaboration sebagai bagian dari
informasi dan komunikasi yang elemen literasi digital memiliki
fokus pada cara-cara untuk pengertian bahwa adanya partisipasi
mengadopsi, menyesuaikan aktif dalam jaringan digital untuk
dan menggunakan perangkat pembelajaran dan penelitian.
digital dan media berbasis TIK Sedangkan menurut Stefani,
baik aplikasi dan layananya. communication and collaboration
5. Career and identy management merupakan partisipasi aktif pengguna
berkaitan dengan cara-cara media digital untuk mengefisienkan
mengelola ident itas online. waktu, hal ini erat kaitannya dengan
Identitas seseorang dapat media sebagai digital yang memiliki
diwakili oleh sejumlah avatar konvergensi (Stefani, 2017).
berbeda yang mampu Communication and collaboration
melakukan hubungan dengan memiliki komponen individual
lebih dari satu pihak dalam competence yang terdiri dari use skill
waktu yang hampir bersamaan yang merupakan kemampuan untuk
(Damayanti, Maria Nala; mengakses dan mengoperasikan
Yuwono, 2013), media, critical understanding berupa
6. Communication and kemampuan untuk menganalisis dan
collaboration merupakan mengevaluasi konten media secara
bentuk partisipasi secara aktif komprehensif dan communicative
untuk pembelajaran dan abilities yaitu kemampuan
penelitian melalui jaringan komunikasi dan partisipasi melalui
digital, dan media (Commission & Unit, 2009).
7. Media literacy atau literasi Communication and
media mencakup kemampuan collaboration sebagai salah satu
kritis membaca dan kreatif elemen literasi digital dalam
komunikasi akademik dan penelitian ini berupa pengembangan
profesional dalam berbagai konten pembelajaran dengan
media. Adanya literasi media memanfaatkan perangkat Besmart
membuat khalayak tidak sebagai portal e-learning. Elemen
mudah terperdaya oleh literasi digital Communication and
informasi- informasi yang collaboration merupakan level
secara sekilas memenuhi dan kompetensi yang merujuk pada
memuaskan kebutuhan tingkat kemampuan literasi digital
psikologis dan sosialnya menurut European Commission
(Rianto, 2016). Directorate General Information
Society and Media (2009) sesuai
dengan kriteria individual kegiatan upload konten pembelajaran
competence. Sementara itu Individual yang terdiri dari materi dalam
competences merupakan kemampuan perkuliahan, soal tes awal dan post-
seseorang dalam menggunakan dan test, dan melakukan create forum
memanfaatkan media. Beberapa diskusi melalui Be smart e-learning.
kemampuan menggunakan dan Kegiatas tersebut Sesuai dengan
memanfaatkan media diantaranya kualitas E-learning yang di
adalah kemampuan untuk kemukakan oleh Govindasamy
menggunakan, memproduksi, (2002)yang menunjukkan kualitas dari
menganalisis, dan e-learning, yaitu dukungan
mengkomunikasikan pesan melalui kelembagaan, pengembangan
media. Individual competences pembelajaran, kegiatan belajar dan
memiliki dua variabel, diantaranya mengajar, struktur
adalah: Adapun Kriteria individual perkuliahan,dukungan peserta
competence yang yaitu terbagi menjadi didik,dukungan fakultas, dan
tiga kategori yaitu : use skill, critical evaluasi dan penilaian.
understanding, and communicative Kategori individual competence
abilities. yang kedua adalah Critical
Kriteria individual competence Understanding adalah kecakapan
yang pertama adalah use skill. Use skill dalam melakukan analisis dan
merupakan keahlian dalam aktivitas evaluasi isi media secara luas dan
akses dan pengoperasian media. Use lengkap. Kriteria pemahaman kritis
skill memiliki tiga kriteria, yaitu ini meliputi: kecakapan untuk
keahlian dalam penggunaan media memahami isi dan fungsi media,
secara standar (rendah), keahlian mempunyai pengetahuan tentang dan
secara aktif dalam penggunaan media, aturan atau regulasi media, dan
dan keahlian yang tinggi perilaku pengguna media dalam
menggunakan dan memanfaatkan memanfaatkan media. Kriteria
media. Indikator keterampilan atau pemahaman kritis meliputi
use skill khususnya pada pemanfaatan kepercayaan informan terhadap
komputer dan akses internet terdiri media massa atau internet; mampu
dari penggunaan komputer/ laptop, membedakan kebenaran konten situs
kepemilikan akun media sosial dan e- berita; kemampuan memahami
mail, situs yang sering dikunjungi regulasi pemerintah terkait media;
download dan upload. dan melakukan cek sumber berita.
Peneliti melakukan observasi Sedangkan berdasarkan hasil
secara langsung dengan melihat dan wawancara diketahui bahwa subjek
mengamati kegiatan unggah konten penelitian telah memiliki kemampuan
pembelajaran ke portal Be smart oleh untuk menganalisis dan mengevaluasi
dosen Universitas Negeri Yogyakarta. konten media khususnya yang berasal
Peneliti melakukan pengamatan dari media digital meskipun belum
secara komprehensif. Para subjek Selain itu, kemampuan
penelitian sudah mampu memahami komunikasi juga meliputi kecakapan
konten dan fungsi media serta dalam menyusun konten/isi media.
memanfaatkannya sebagai salah satu Adapun indikator communicative
sumber informasi dalam kegiatan abilities terdiri dari update informasi di
pembelajaran. internet dan diskusi melalui forum di
“Selain buku cetak, Youtube Be smart serta menggunakan video
menjadi salah satu media yang saya conference lainnya sebagai pendukung
manfaatkan dalam kegiatan
kekurangan dari perangkat Be smart,
pembelajaran. Upload tugas
mahasiswa pada topik tertentu dan antara lain yang banyak digunakan
kemudian akan dinilai ketika tugas selama pembelajaran jarak jauh
tersebut sudah ada di Youtube.” diantaranya, Zoom, Google Meet,
(Subjek 1,wawancara 10 Agustus Visco Webex, hingga Whatsapp
2020).
Group. Berdasarkan hasil observasi
Dengan adanya Be smart
ditemukan bahwa sebelum
sebagai media pembelajaran digital
menggunakan dan memanfaatkan Be
kemampuan critical understanding
smart kemampuan communicative
akan terus meningkat. Dosen
abilities dalam proses pembelajaran
Universitas Negeri Yogyakarta juga
belum dilakukan.
dilatih untuk membuat konten-konten
Peningkatan communicative
pembelajaran yang kreatif dan
abilities terjadi karena kegiatan
inovatif yang akan di upload di
pembelajaran akan selalu
portal, tidak hanya sekedar “copy
menggunakan dan memanfaatkan
paste” dan memanfaatkan hasil karya
internet. Hal ini sejalan dengan
orang lain. Berdasarkan hasil
penelitian Adawi yang menyatakan
observasi diketahui bahwa
bahwa dengan adanya aplikasi
kemampuan critical understanding
pendidikan jarak jauh yang
subjek penelitian meningkat seiring
berbasiskan komputer dan jaringan
dengan adanya Be smart di Universitas
(internet,fax, fax-internet, dan lain-
Negeri Yogyakarta.
lain) maka ketergantungan akan jarak
Kategori individual competence
dan waktu yang diperlukan untuk
yang ketiga adalah Communicative
pelaksanaan pendidikan akan dapat
Abilities yaitu kecakapan dalam
diatasi karena semua yang diperlukan
mengkomunikasikan dan
akan dapat disediakan secara online
berpartisipasi melalui saluran media.
sehingga dapat diakses kapan saja
Kemampuan komunikasi merupakan
(Adawi, 2008).
kecakapan dalam membangun
Pada akhirnya, kompetensi
hubungan sosial mau berpartisipasi
literasi digital berperan penting dalam
dalam lingkungan melalui saluran
kemampuan mengakses berbagai
media.
sumber pembelajaran yang
berkualitas. Selama masa pandemi,
mahasiswa memiliki keterbatasan sehingga secara tidak langsung dapat
dalam mengakses sumber informasi meningkatkan individual skill literasi
yang ada di kampus, sehingga sumber digital yang dimiliki, serta dapat
informasi yang mungkin diakses mendukung kebijakan pemerintah
adalah yang berbasis online. Sumber untuk mengurangi rantai penularan
informasi online yang kaya informasi, virus covid 19.
menuntut mahasiswa untuk mampu Melalui e-learning juga
mengakses informasi yang pemahaman atas peserta didik
berkualitas, sebagai suplemen sangatlah penting, yakni antara lain
informasi untuk pembelajaran daring adalah harapan dan tujuan mereka
yang diikuti. Kemampuan tersebut dalam mengikuti e-learning,
merupakan bagian dari literasi digital, kecepatan dalam mengakses internet
yang dapat diartikan sebagai atau jaringan, keterbatasan
kemampuan penggunaan dan bandwidth, beaya untuk akses
pengelolaan sistem teknologi, internet, serta latar belakang
informasi dan komunikasi. pengetahuan yang menyangkut
SIMPULAN kesiapan dalam mengikuti
Berdasarkan penelitian yang pembelajaran. Pemahaman atas hasil
telah di lakukan oleh peneliti tentang pembelajaran diperlukan untuk
pemanfaatan Besmart sebgai portal menentukan cakupan materi,
Ee-learning berbasis literasi digital kerangka penilaian hasil belajar, serta
dalam kegiatan pembelajaran di pengetahuan awal.
Univeritas Negeri Yogyakarta pada Daftar Pustaka
masa pandemic covid 19, di Adawi, R. (2008). Pembelajaran
manfaatkan perannya sesuai dengan Berbasis E-Learning. Jurnal Bahas,
kebijakan perubahan struktur (69TH XXXV), 1–12.
pembelajaran yang berubah menjadi Bawden, D. (2001). Information and
pembelajaran jarak jauh. Penggunaan digital literacies: a review of
Besmart e-learning dalam kegiatan concepts. Journal of documentation,
pembelajaran di Univeritas Negeri 57(2), 218-259.
Yogyakarta di masa pandemic covid Buckingham, D. (2007). Digital Media
19 menjadi salah satu model Literacies: rethinking media
penguatan literasi digital karena education in the age of the Internet.
dosen mahasiswa lebih kreatif dan Research in Comparative and
memiliki kemampuan penggunaan International Education,2(1), 43-55.
dan pengelolaan sistem teknologi, Commission, F. the E., & Unit, D. G. I.
informasi dan komunikasi secara baik S. and M. M. L. (2009). Study on
dan benar. Assessment Criteria for Media
Adanya Besmart e-learning Literacy Levels. Framework.
membuat para dosen dan mahasiswa Darmayanti, T., Setiani, M. Y., &
dituntut untuk menguasai media baru Oetojo, B. (2007). E-Learning pada
pendidikan jarak jauh: konsep yang Kurnianingsih, I., Rosini, R., &
mengubah metode pembelajaran di Ismayati, N. (2017). Upaya
perguruan tinggi di Indonesia. Peningkatan Kemampuan Literasi
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Digital Bagi Tenaga Perpustakaan
Jarak Jauh, 8(2), 99–113. Sekolah dan Guru di Wilayah
Gilbert, & Jones, M. G. (2001). E- Jakarta Pusat Melalui Pelatihan
learning is e-normous. Electric Literasi Informasi. Jurnal
Perspectives, 26(3), 66-82 Pengabdian Kepada Masyarakat,
Grant, L. (2010). Connecting digital 3(1), 61–76.
literacy between home and school. https://doi.org/10.22146/jpkm.25370
Bristol: FutureLab Martin, Allan. (2008). Digital Literacy
Hague, C & Payton, S. (2010). Digital and the ‘Digital Society’ dalam
Literacy Across the Curriculum. Lankshear, C and Knobel, M (ed).
Bristol : Futurelab. Diaksespada Digital literacies: concepts, policies
tanggal 13 agustus 2020. Dari : and practices. Die Deutsche
https://www.nfer.ac.uk/publication Bibliothek
s/FUTL06 McLoughlin, C. 2011. What ICT-
http://tik.uny.ac.id/upload/Panduan related skills and capabilities
%20ICT_2018.pdf should be considered central to the
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berit definition of digital literacy? In T.
a/efektivitas-pembelajaran-daring- Bastiaens and M. Ebner (Eds.),
di-masa-pandemi-covid-19 Proceedings of World Conference
Hyland, N & Kranzow, J. (2011). on Educational Multimedia,
Faculty And Student Views Of Hypermedia and
Using Digital Tools To Enhance Telecommunications. Chesapeake.
Self-Directed Learning And Critical 471-475.
Thinking.International Journal of Nurjanah, E. , Rusmana, A. Yanto, A.
Self- Directed Learning Volume 8, 2017. Hubungan Literasi Digital
Number 2, Diakses pada tanggal 4 Dengan Kualitas Penggunaan E-
agustus 2020 dari : Resource Lentera Pustaka 3 (2) pp
sdlglobal.com/IJSDL/IJSDL8.2.pdf 117-140
ILRT. (2005). Institute for learning & Payton, S & Hague, C. (2010). Digital
research technology of Bristol Literacy professional development
University. Retrieved 7 agustus resource. Bristol : Futurelab.
2020, from Diaksespada tanggal 17 November
http://www.ilrt.bris.ac.uk/projects/e 2016 dari :
learning https://www.nfer.ac.uk/publication
JISC. (2017). Developing digital s/FUTL07/FUTL07.pdf
literacies | Jisc. Kementerian Radovan, V. (2014). Digital Literacy as
Komunikasi dan Informatika a Prerequisite for Achieving Good
Republik Indonesia. (2018).
Academic Performance. Croatia : Rianto, P. (2016). Media Baru, Visi
Ecil Khalayak Aktif dan Urgensi
Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Literasi Media. Jurnal Komunikasi
Strategies for delivering knowledge Ikatan Sarjana Komunikasi
in the digital age. New York: Indonesia, 1(2), 90–96.
McGraw-Hill.
Santoso, A., dan Lestari, S. 2019. The Sohn, B. (2005). E-learning and
Roles of Technology Literacy and primary and secondary education
Technology Integration to Improve in Korea. KERIS Korea Education &
Students’ Teaching Competencies. Research Information Service, 2(3),
KnE Social Sciences. 3(11): 243-256. 6-9.
Sense, A. C. 2009. Digital Literacy and Stefani, S. N. B. (2017). Literasi Digital
Citizenship in the 21st Century. San dan Pembukaan Diri: Studi
Francisco:Common Sense Media. Korelasi Penggunaan Media Sosial
Siaran Pers No. Pada Pelajar Remaja di Kota
181/HM/KOMINFO/08/2018. Medan. Sosioglobal, Jurnal
Retrieved from Pemikiran Dan Penelitian
https://kominfo.go.id/content/detai Sosiologi,2(1), 10–31.
/13943/siaran-pers Tamin, I. H. (2011). Peran Filantropi
no181hmkominfo082018-tentang- dalam Pengentasan Kemiskinan di
literasi-digital-siapkan-sdm- dalam Komunitas Lokal. Jurnal
unggul-dan-cerdas-di-era-revolusi- Sosiologi Islam, 1(1), 35–58.
industri-40/0/ siaran_pers

Anda mungkin juga menyukai