PANDEMI COVID-19
Pengantar
Saat ini dunia tengah diguncangkan dengan mewabahnya Covid-19.
Wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis terbaru ini telah
memakan ribuan korban jiwa yang hampir menyerang seluruh belahan
dunia. Dengan cepatnya kasus penyebaran Covid-19 ini, WHO (World Health
Organization) mengumumkan Coronavirus Diseases (Covid-19) sebagai
pandemi pada Rabu, 11 Maret 2020. Hal ini merupakan kali kesekian WHO
(World Health Organization) menyebutkan kembali sebuah wabah sebagai
pandemic sejak yang terakhir pada tahun 2009. Pandemi Covid-19 memberi
dampak besar pada semua aspek kehidupan masyarakat pada khususnya di
Indonesia. Bebrapa diantaranya adalah tingginya angka kematian tenaga
kesehatan, resesi perekonomian, pengangguran meningkat dan kebijakan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau lebih dikenal dengan pembelajaran
daring.
Surat Edaran Mendikbud RI nomor 3 tahun 2020 tanggal 3 Maret 2020
tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, mengubah kegiatan
pembelajaran menjadi berbasis daring. Pembelajaran berbasis daring
merupakan sistem pembelajaran yang tidak berlangsung dalam satu ruangan
sehingga tidak ada interaksi fisik antara pengajar dan pembelajar
(mahasiswa), dan tatap muka dilakukan secara virtual. Proses pembelajaran
daring mengharuskan peserta didik aktif mencari informasi mengenai
platform yang akan memfasilitasi mereka dalam kegiatan belajar dalam hal
pemberian materi, tugas, diskusi yang semua dilakukan secara daring. Teknik
belajar seperti ini sudah menyesuaikan dengan kebijakan dari penyelenggara
pendidikan itu sendiri. Platform yang tersedia termasuk sosial media,
aplikasi, website hingga video conference.
Persiapan pembelajaran daring pada masa pandemi tersebut dilakukan
secara singkat dan tanpa adanya sosialisasi secara formal. Salah satu faktor
kunci dalam perubahan pembelajaran daring tersebut adalah kompetensi
tenaga pendidik dan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi untuk
mengelola proses pembelajaran jarak jauh. Kemampuan tersebut
merupakan bagian dari literasi digital, yang dapat diartikan sebagai
kemampuan penggunaan dan pengelolaan sistem teknologi, informasi dan
komunikasi.
Daftar Pustaka
https://medanposonline.com/pendidikan/literasi-digital-pemanfaatan
teknologi-dalam-pembelajaran-daring-tatanan-normal-baru/. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2021.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Materi pendukung literasi
digital. Jakarta: Kemdikbud.
Keskin, N, O., Ozata, F, Z., dan Banar, K. 2015. Examining Digital Literacy
Competences and Learning Habits of Open and Distance Learners.
Contemporary Educational Technology. 6(1): 74-90.
Kustiani, R. (n.d.). Daftar Destinasi Wisata Dunia yang Menyediakan Tur
Virtual Gratis - Travel Tempo.co. Retrieved October 12, 2020, from
https://travel.tempo.co/read/1341673/daftar-destina- si-wisata
dunia-yang-menyediakan-tur-virtual-gratis.
Maulana,M.(2015).Definisi, Manfaat dan Elemen Penting Literasi Digital.
Seorang Pustakawan Blogger, 1–12. https://www.
muradmaulana.com/2015/12/definisi-manfaat-dan-ele- men-penting
literasi-digital.html.
McLoughlin, C. 2011. What ICT-related skills and capabilities should be
considered central to the definition of digital literacy? In T. Bastiaens
and M. Ebner (Eds.), Proceedings of World Conference on Educational
Multimedia, Hypermedia and Telecommunications. Chesapeake. 471-
475.
Santoso, A., dan Lestari, S. 2019. The Roles of Technology Literacy and
Technology Integration to Improve Students’ Teaching Competencies.
KnE Social Sciences. 3(11): 243-256.
BIODATA PENULIS
NI KADEK NITA NOVIANI PANDE
Lahir di Denpasar pada 25 November 1988
merupakan sulung dari dua bersaudara.
Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di IKIP
PGRI Bali dan pendidikan S2 Jurusan Pendidikan
Bahasa Indonesia di Universitas Pendidikan Ganesha. Penulis aktif sebagai
dosen di STMIK STIKOM Indonesia.