1. Variabel yang diteliti = variabel Dipenden. kalau metode penelitian Kuantitatif, sebaiknya variabel dipendennya bukan; motivasi, persepsi, tata nilai, sikap atau jalannya suatu proses, karena hal tsb sulit menetapkan ukurannya. 2. Variabel bebas = variabel tergantung. 3. Subjek penelitian = yg memiliki & tidak memiliki variabel dipenden 4. Tempat penelitian & 5. Tahun penelitian. Judul. • Judul = harus dapat menggambarkan “Isi” dari apa yang sedang diteliti. Yaitu hubungan variabel tergantung / dipenden dengan variabel bebas / indipendent • Judul sebaiknya terdiri dari dari 12 - 16 kata • Mempunyai daya tarik, sehingga orang mau membaca keseluruhan isinya. • Untuk penelitian cross sectional, prevalensi variabel Dipendentnya >20% - 80% < . JUDUL PENELITIAN • Judul penelitian merupakan cerminan isi dari penelitian yang akan dilakukan. • Judul penelitian dibuat dengan ringkas tetapi dapat mengambarkan apa yang ada dalam penelitian tesebut. • Judul penelitian dapat merupakan hasil perumusan hipotesis yang ada dalam penelitian. • Judul penelitian dibuat yang menarik agar pembaca lebih tertarik dengan judul yang ada. Contoh Judul.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
Abortus di Rumahsakit Umum Tangerang tahun 2009. Pertanyaan / chek list JUDUL. 1. Apakah contoh judul penelitian diatas telah memenuhi syarat. Ya / tidak. 2.Variabel Dipenden. a. Apa Variabel dipendennya ? b. Apa Ukuran variabel dipendennya? c. Apa Alat ukur variabel dipendennya ?
3. Apa variabel Indipendennya ?
4. Tempatnya dimana ? 5. Waktunya kapan ? 6. Siapa subjek yang akan diteliti ? a. Kasusnya siapa ? b. Population at risk nya siapa ? c. Berapa proporsi variabel dipendennya? MASALAH PENELITIAN DAN MASALAH PENELITIAN KEBIDANAN Asal Masalah Penelitian • Setiap penelitian harus didasarkan masalah. • Apakah yang disebut masalah itu? • Masalah merupakan suatu kesulitan yang harus dihadapi yang memerlukan penyelesaian atau pemecahan. Biasanya sulit membedakan masalah dan fenomena. Contoh • orang sakit kanker, sakit kanker itu bukan masalah melaikan kejadian, peristiwa, atau fenomena. • Yang menjadi masalah adalah : obat apa untuk mengatasi penyakit kanker, • atau apakah makanan daging menyebabkan penyakit kanker? • setiap masalah tidak harus diteliti. Masalah dan Judul Penelitian • Perumusan masalah penelitian merupakan kalimat-kalimat ringkas, yang dapat mengarahkan penelusuran atas teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, dan bukti- bukti empiris yang mendukung atau menolak teori teori tesebut. • penelitian didasarkan atas masalah. • Apakah masalah harus melakukan penelitian? Belum tentu. Jika kita ingin melakukan penelitian, maka masalahnya harus dirumuskan secara spesifik atau kongrit artinya tidak dirumuskan secara umum atau abstrak, Kriteria Permasalahan • Masalah terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi. • Beberapa masalah tidak perlu diteliti, karena sudah jelas konteks dan penyebabnya sehingga peneliti tidak perlu mengumpulkan data untuk menjelaskan masalah tersebut. Contoh • Hubungan antara kebiasaan merokok dengan gangguan pernafasan pada saat ini tidak perlu dipermasalahkan lagi, sehingga tidak perlu diteliti. Demikian pula fakta bahwa rata-rata kadar hemoglonin ibu hamil lebih rendah dari pada ibu yang tidak hamil (kehamilan berhubungan dengan kadar hemoglobin) selayaknya bukan merupakan masalah penelitian. Sebaliknya, apakah pemberian konstrat protein disamping tablet besi dan asam folat dapat meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil, merupakan permasalahan yang dapat diteliti. Unsur dari Masalah. FINER.
• FEASIBLE. Tersedia subjek & objek pen.
• INTERESTING. Menarik untuk diteliti. • NOVEL./ Ide baru. • Membantah / mengkonfirmasi. • Mengembangkan. / melengkapi. • Menemukan sesuatu yang baru. • ETHICAL. Sesuai dengan etika. • RELEVANT. Sesuai dengan zaman. Pentingnya masalah dalam penelitian • Suatu penelitian berangkat dari permasalahan yang ada. • Adanya masalah merupakan dasar untuk dilaksanakan penelitian. • Pentingnya permasalahan biasanya dituangkan dalam latar belakang penelitian. • Masalah yang menyebabkan dilakukan penelitian itu disebut masalah penelitian. Lanjutan • Pada hakikatnya masalah penelitian kesehatan itu adalah segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesulitan yang muncul pada bidang kesehatan kedokteran yang perlu diatasi atau dipercahkan. • Masalah banyak dan kompleks dan bahkan tidak terbatas. Pemilihan masalah penelitian • Masalah masih baru • Masalah aktual • Praktis • Memadai • Sesuai dengan kemampuan peneliti • Sesuai dengan kebijakan pemerintah • Ada yang mendukung Topik Bahasan : Pendahuluan Masalah dan Masalah Penelitian Kebidanan Aspek-aspek Penelitian Kebidanan Aspek-aspek Perumusan Masalah Penelitian Kebidanan Sumber Masalah Penelitian Kebidanan Langkah-langkah Perumusan Masalah Penelitian Contoh Kasus Perumusan Masalah Penelitian Kebidanan Fenomena : • Fenomena = gejala-gejala yang ditangkap oleh panca indra (contoh; hari ini cerah, ruangan gelap, kemacetan lalu lintas) • Apakah semua fenomena itu adalah masalah? Masalah dalam Penelitian Kebidanan
Harapan; teori, visi, keinginan,
HARAPAN idealisme, cita2 dll (ideal principle)
GAP
KENYATAAN Kenyataan; realita, praktik, apa
adnya dll (reality principle) • Apakah semua masalah adalah masalah penelitian? Kenapa? Tidak semua masalah bisa diteliti: • Sumber data tidak memadai (tidak bisa diakses) • Sumber daya tidak memungkinkan (dana, waktu, orang, alat dll) • Kebijakan institusi • Tidak bisa diukur Masalah dalam Penelitian Kebidanan
• Fokus = masalah sekitar layanan
kebidanan & aspek2 yg terkait di dalamnya (klinik, pendidik, manajerial) • Masalah kebidanan; kesenjangan antara harapan dg kenyataan dibidang layanan kebidanan • Contoh; harapan ibu yg menjalani proses persalinan dan kenyataan layanan yg mereka terima Aspek-aspek Penelitian Kebidanan Substansi = Penelitian kesehatan memfokuskan pada masalah kesehatan; kesehatan individu yang berorientasi pada klinis (pengobatan) dan berorientasi pada kelompok – masyarakat (kesehatan masyarakat – pencegahan). Terutama masalah2 kesehatan (kebidanan; pendidik, klinik, manajemen dll) Metodologi BioStatistik = pengumpulan data – analisis data Area Permasalahan Penelitian Kebidanan Pendidik; • Proses pembelajaran • Suasana akademik • Sistem informasi (teknologi informasi) • Sistem mutu • Sarana & prasarana • Kurikulum • Pendanaan • Kemahasiswaan • Dosen • Pengelolaan Program (manajemen) • Penelitian • Pengabdian masyarakat • Lulusan • Tata pamong (governance) • Publikasi ilmiah • DLL Area Permasalahan Penelitian Kebidanan Klinik; Gawat Darurat maternal Pembelajaran Keterampilan Klinik Kebidanan KIE dan Konseling Manajemen Klinik dan Rumah Bersalin Kesehatan Reproduksi II Costomer Service Kebidanan Manajemen Program Partisipatif Gender dan Seksualitas Pelayanan KB & infertilitas Area Permasalahan Penelitian Kebidanan Manajemen; • Manajemen Sumber Daya kebidanan • Manajemen Mutu Pelayanan Kebidanan • Manajemen Marketing Kebidanan • DLL Aspek2 Perumusan Masalah • Sense of Problem=Kepekaan terhadap masalah(magnetude) • Gap=Jarak antara harapan dg kenyataan • Justifikasi=Alasan2 pembenaran; data2/fakta • Ramifikasi=akar permasalah/penyebab masalah Gap dapat dilihat melalui 3 hal: • Teori versus praktek (Contoh; kepatuhan bidan terhadap standar pelayanan kebidanan) • Target versus pencapaian (Contoh; jumlah kunjungan ANC dg jumlah yg bersalin disuatu tempat) • Hasil penelitian sebelumnya (konklusif); (Contoh; kejadian penyakit tempat/daerah satu dg yg lain) Sumber Masalah Penelitian Kebidanan;
• TEXTBOOKS & JOURNALS
• PERTEMUAN ILMIAH • PENGAMATAN LAPANGAN • REKOMENDASI PAKAR LANGKAH-2 FORMULASI MASALAH • PERSIAPAN – Pernyataan Analisa Situasi – Identifikasi Kesenjangan – Tinjauan Pustaka – Ramifikasi Masalah • REVIEW-AWAL RUMUSAN MASALAH – Adakah Formulasi Adekuat? – Apakah Rumusan Sulit Dijawab? – Apakah Pertanyaan Studi Sudah Baik? – Apakah Studi Dapat Dilaksanakan (Feasible) ? • REVIEW OLEH (KOMISI) PAKAR • REVISI AKHIR RUMUSAN MASALAH Contoh Kasus : • Pemberian Asi Eksklusif merupakan masalah kesehatan bayi di Indonesia. Asi Eksklusif adalah makanan yang paling cocok untuk bayi karena dapat memberikan gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan bayi, melindungi dari berbagai infeksi, memberikan hubungan kasih sayang yang mendukung semua aspek perkembangan bayi, termasuk kesehatan dan kecerdasan bayi. Akan tetapi, sangat di sayangkan penggunaan Asi Eksklusif di masyarakat belum dilaksanakan secara baik, Asi yang dianjurkan adalah 0-6 bulan, bayi hanya di beri Asi kemudian diteruskan setelah berumur 2 tahun (Budhiati, 2002). Lanjutan … Faktor yang terkait dengan Pemberian Asi Eksklusif adalah karakteristik ibu meliputi usia, pendidikan, status pekerjaan, dan perilaku ibu; karakteristik bayi adalah status kesehatan bayi; serta faktor lingkungan meliputi dukungan suami, saudara, lingkungan kerja, petugas kesehatan dan lain-lain. Berdasarkan survey di DKI ibu yang bekerja yang tidak memberikan Asi Eksklusif sebanyak 51,1 % (Kasnodiharjo, 1996). Jabotabek pada tahun 1995 yang dapat memberi Asi Eksklusif hanya 5 %, padahal 98 % ibu-ibu tersebut menyusui. Juga di dapat bahwa 70,4 % dari ibu-ibu tersebut tidak pernah mendengar informasi Asi Eksklusif (Utami Rusli, 2000). Lanjutan… Di Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa yang memberikan Asi Eksklusif sebanyak 14,7 % dari 4743 per 32291 dikali 100% Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997, pencapaian ASI ekslusif selama 4 bulan di Indonesia baru mencapai 52%. Pada 2002 meningkat sedikit menjadi 55%. Angka ASI ekslusif, selama 6 bulan sebesar 42,4 %. Angka tersebut, dikatakan Direktur Bina Gizi Keluarga Depkes DR Rachmi Untoro, mencerminkan betapa rendahnya kesadaran ibu untuk memberikan ASI ekslusif. Pertanyaan Penelitiannya: • Tunjukan letak Gap-nya ? • Tunjukan letak justifikasi ? • Tunjukan ramifikasi ? • Judul yang tepat menurut Anda berdasar kasus di atas adalah ? • Hipotesis-nya? • Tujuan Penelitian? • Pertanyaan Penelitian? Gap-nya; Asi Eksklusif adalah makanan yang paling cocok untuk bayi karena dapat memberikan gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan bayi, melindungi dari berbagai infeksi, memberikan hubungan kasih sayang yang mendukung semua aspek perkembangan bayi, termasuk kesehatan dan kecerdasan bayi. Akan tetapi, sangat di sayangkan penggunaan Asi Eksklusif di masyarakat belum dilaksanakan secara baik, Asi yang dianjurkan adalah 0-6 bulan, bayi hanya di beri Asi kemudian diteruskan setelah berumur 2 tahun • Justifikasi-nya; Berdasarkan survey di DKI ibu yang bekerja yang tidak memberikan Asi Eksklusif sebanyak 51,1 % (Kasnodiharjo, 1996). Jabotabek pada tahun 1995 yang dapat memberi Asi Eksklusif hanya 5 %, padahal 98 % ibu-ibu tersebut menyusui. Juga di dapat bahwa 70,4 % dari ibu-ibu tersebut tidak pernah mendengar informasi Asi Eksklusif (Utami Rusli, 2000). Di Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa yang memberikan Asi Eksklusif sebanyak 14,7 % dari 4743 per 32291 dikali 100% Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997, pencapaian ASI ekslusif selama 4 bulan di Indonesia baru mencapai 52%. Pada 2002 meningkat sedikit menjadi 55%. Angka ASI ekslusif, selama 6 bulan sebesar 42,4 %. Angka tersebut, dikatakan Direktur Bina Gizi Keluarga Depkes DR Rachmi Untoro, mencerminkan betapa rendahnya kesadaran ibu untuk memberikan ASI ekslusif. • Ramifikasi-nya; Faktor yang terkait dengan Pemberian Asi Eksklusif adalah karakteristik ibu meliputi usia, pendidikan, status pekerjaan, dan perilaku ibu; karakteristik bayi adalah status kesehatan bayi; serta faktor lingkungan meliputi dukungan suami, saudara, lingkungan kerja, petugas kesehatan dan lain-lain. • Judul yang tepat adalah; - Faktor2 yang berhubungan dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … Hipotesis-nya; misalnya; - Ada hubungan antara usia dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … - Ada hubungan antara pendidikan dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … - Ada hubungan antara status kesehatan bayi dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … • Tujuan Penelitian; Mengetahui Faktor2 yang berhubungan dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … • Pertanyaan Penelitian; - Apakah ada hubungan antara usia dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … - Apakah ada hubungan antara pendidikan dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … - Apakah ada hubungan antara status kesehatan bayi dengan Pemberian Asi Eksklusif oleh Ibu Menyusui di … Dll. kriteria merumuskan masalah
• Masalah dirumuskan dengan ringkas, akurat dan
memungkinkan penjelasan atau pengujian secara empiris. • Rumusan masalah dapat berbentuk kalimat tanya? Misal apakah ada hubungan antara status kepegawaian dokter di puskesmas dengan kinerjanya. • Walaupun masalah yang diteliti bersifat kompleks, rumusan masalah harus sedemikian jelas sehingga tidak ditafsirkan secara berbeda- beda.
Masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah:"Apakah ada hubungan antara kejadian anemia pada ibu hamil dengan berat badan rendah bayi yang dilahirkannya