Organisasi Pembelajaran
SELAMA 10 TAHUN TERAKHIR, berbagai kondisi ekonomi, sosial, dan teknologi telah sangat
semakin padat, sehingga secara dramatis mengubah lingkungan kerja.
Berbagai
perubahan ini terjadi sangat cepat dan persaingan meningkat dengan sangat ketat
sehingga para organisasi dinosaurus berukuran besar dengan otak kecil yang berjaya di
abad ke-20 tidak akan bisa bertahan hidup di dunia baru abad ke-21. Konsep yang kuat
yang bertahan hidup sekarang berubah menjadi yang bisa belajar yang akan bertahan.
BAB
Ada empat pendorong utama yang telah membawa kita dengan cepat ke era global ini:
teknologi (technology), televisi (television), perdagangan (trade), dan perjalanan (travel).
Keempat T ini telah menjadi dasar bagi pengalaman kolektif manusia di mana saja. Orangorang menonton film yang sama, membaca majalah yang sama, dan menarikan tarian yang
sama dari Boston, Bangkok, sampai Buenos Aires. Kita memiliki selera yang sama untuk
makanan (hamburger, pizza, taco), fashion (jeans), dan kesenangan (Disneyland, musik rock,
acara televisi). Semakin banyak orang yang menggunakan satu bahasa bersama, Bahasa
Inggris, yang kini telah digunakan oleh lebih dari 1 juta orang di lebih dari 100 negara, baik
sebagai bahasa pertama maupun bahasa kedua. Sama seperti semua bahasa, Bahasa
Inggris menyampaikan sebuah budaya dan nilai sosial, Bahasa Inggris adalah bahasa global
dunia media, komputer, dan dunia usaha. Selain itu, hampir 2 juta penumpang bepergian
menggunakan penerbangan internasional setiap tahunnya.
Ekonomi global telah mendorong penciptaan organisasi global, berbagai perusahaan
beroperasi seolah-olah seluruh dunia adalah pasarnya. Perusahaan-perusahaan ini sangat
terintegrasi (terpadu) sehingga semua kegiatan mereka terhubung, terbantu, dan bersaing
di skala global. Berbagai perusahaan global lebih menekankan operasi global dibandingkan
perusahaan nasional atau multinasional.
Mereka menggunakan sumber global untuk
memperoleh SDM, modal, teknologi, fasilitas, dan bahan mentah. Mereka menganggap
kepekaan budaya terhadap pegawai, konsumen, dan pola usaha sangat penting bagi
keberhasilan organisasi mereka. Sebuah perusahaan bisa dianggap terglobalisasi jika
perusahaan tersebut telah mengembangkan budaya, strategi, dan struktur perusahaan
global, serta operasi dan pegawai global (Marquardt, 1999a).
Meski sejumlah industri terglobalisasi lebih dulu dibandingkan industri lain (terutama
industri telekomunikasi, elektronik dan komputer, keuangan dan perbankan, transportasi,
otomotif, farmasi, minyak, dan bioteknologi), tiap bidang industri saat ini telah memiliki
pemain global masing-masing. Bertumbuhnya kesamaan para konsumen mengenai apa
yang ingin mereka beli, termasuk mutu dan harga, telah memunculkan peluang besar, serta
tekanan yang sama besar, untuk mengglobalisasi perusahaan.
Bahkan perusahaanperusahaan terbesar di pasar terbesar tidak lagi mampu bersaing di pasar domestik saja.
Berpikir dan beroperasi secara global akan sangat penting bagi kemampuan bertahan hidup
dan pertumbuhan organisasi di abad ke-21.
Pendorong 2:
Teknologi
Selamat datang di tempat kerja dengan teknologi baru, dengan
pelatihan jarak jauh (teletraining), infostruktur, dan komputer
canggih. Alvin Toffler (1990) menulis bahwa kemajuan ekonomi
dan tempat kerja global tidak bisa
berjalan tanpa komputer selama 30 detik. Meski demikian, komputer dan sistem CAD/CAM
terbaik saat ini akan jadi Zaman Batu dalam beberapa tahun saja. Tempat kerja akan
menuntut dan mengharuskan dimunculkannya lebih banyak kemajuan dan inovasi
teknologi.
Kita telah memiliki teknologi seperti optoelektronik, DVD (cakram video digital), jalur
informasi, jaringan area lokal (LAN), dan jaringan area luas (WAN), kelompok jaringan,
realitas virtual, dan kelas elektronik. Teknologi komputer di tempat kerja telah melaju dari
sistem mainframe ke komputer desktop, laptop, sampai ke perangkat yang bisa digenggam
(handheld device). Sejumlah besar operasi suatu perusahaan mengharuskan otomatisasi
dan kustomasi menggunakan komputer. Berbagai teknologi ini menjadi hal yang penting
untuk mengelola data sehingga kita bisa belajar dengan lebih cepat dalam perusahaan
yang berubah dengan pesat.
Dalam ekonomi globaldimana memiliki informasi,
terhubung dengan jaringan, dan jadi yang pertama merupakan penentu antara kesuksesan
dan kegagalanteknologi memang memberikan manfaat besar.
Dampak teknologi terhadap organisasi, manajemen, dan pembelajaran sangat
mengagetkan. Dan ini baru saja mulai. Kekuatan dan penerapan teknologi yang sedang
bermunculan akan benar-benar mengubah dunia. Karena teknologi, organisasi akan
bergerak ke arah yang lebih bersifat virtual daripada fisik. Karena teknologi, orang-orang
akan merasa berhubungan lebih dekat dengan konsumen di Kuala Lumpur daripada dengan
rekan kerja di ruang sebelah. Teknologi telah membuat pembelajaran, bukan pekerjaan itu
sendiri, menjadi tujuan utama kegiatan usaha, dan pembelajaran, sebagaimana yang
dinyatakan oleh Zuboff (1988) telah menjadi bentuk baru pekerjaan.
Teknologi semakin mengharuskan para manajer mengelola pengetahuan alih-alih
mengelola pegawai. Teknologi mengubah apa, bagaimana, dan kenapa pegawai belajar.
Dampak Organisasional Teknologi
Para pegawai sekarang perlu melatih diri mereka lewat pembelajaran oleh diri sendiri. Dan
pembelajaran di tempat kerja tidak lagi terjadi dalam kelompok, pada waktu yang telah
ditentukan, dan di tempat tertentu untuk tujuan kalau-kalau dibutuhkan; alih-alih,
pembelajaran tersebut dilaksanakan berdasarkan apa yang memang benar-benar
dibutuhkan, tepat waktu, dan hanya dimana pembelajaran tersebut diperlukan. Teknologi
yang telah merestrukturisasi pekerjaan akan memaksa mereka yang bertanggung jawab
atas perkembangan pegawai untuk menciptakan pembelajaran dan solusi kinerja yang
lebih fleksibel serta responsif (Van Buren,2001, hal. 1).
Kita mendiami dunia dimana realitas virtual dan teknologi multimedia interaktif akan
menjadi sesuatu yang jamak. Agen-agen kecerdasan yang bisa diatur secara personal
(misalnya komputer nirkabel yang bisa digenggam) akan segera tersedia, sementara para ahli
online yang terkandung di dalamnya mengawasi kita.
Teknologi-teknologi kecerdasan
artifisial (sistem berdasarkan pengetahuan dan berdasarkan ahli, tampilan pengguna yang
memahami ujaran dan bahasa alami, persepsi indera, dan simulasi berdasarkan pengetahuan)
akan tersedia untuk umum. Sistem-sistem pelatihan cerdas akan memungkinkan pengajaran
(dan pembelajaran) yang berbasis pelajar dan bisa dilakukan sendiri. Teknologi bantuan
digital yang bisa dipersonalisasi, kemajuan telekomunikasi dan jaringan, konferensi video via
komputer desktop, serta sistem software kolaboratif akan tersedia dalam lima tahun kedepan.
Dan kecepatan serta dampak teknologi akan terus bertambah. Mencoba membayangkan
kemampuan dan arah masa depan teknologi yang berubah dengan cepat ini merupakan
tantangan yang sangat sulit. Mari kita bahas sejumlah kemampuan teknologi yang saat ini
telah tersedia.
Konektivitas yang sangat bisa diandalkan, mudah digunakan, serta terjangkau secara
biaya telah tersedia dimanapun dan kapanpun. Jalur transmisi superkonduktor mampu
mengirim data sampai 100 kali lebih cepat dari jaringan fiber-optic: Satu jalur membawa 1
triliun bit informasi per detik, cukup untuk mengirim seluruh isi Library of Congress
(Perpustakaan Kongres Amerika) dalam waktu dua menit saja.
Kecerdasan komputer canggih dengan jaringan syaraf menggunakan penalaran asosiatif
untuk menyimpan informasi berdasarkan hubungan terpola, dengan demikian mampu
memproses pertanyaan dan perintah kompleks secara sekuensial menggunakan logikanya
sendiri. Sistem ahli (expert system), yang merupakan subset kecerdasan artifisial, telah mulai
mampu memecahkan masalah dengan cara yang menyerupai proses pemikiran manusia ahli.
Internet merupakan salah satu tambahan teknologi yang paling mengagumkan dan paling
mengubah dalam hidup kita. Penggunaan Internet merupakan salah satu fenomena dengan
pertumbuhan paling cepat yang pernah dilihat oleh dunia usaha, dibangun dari kurang dari
1000 komputer yang saling terhubung pada awal tahun 1980an menjadi lebih dari 200 juta
komputer saat ini.
Intranet (untuk jaringan dalam perusahaan) sedang mengejar kemampuan internet.
Implementasi intranet tumbuh tiga kali lebih cepat daripada berbagai perangkat elektronik
yang dijual bebas, dengan lebih dari 70 persen perusahaan besar saat ini memiliki atau
merencanakan penerapan intranet.
Ketika situs-situs intranet terus tumbuh, berbagai fitur tambahan akan bermunculan.
Misalnya, saat ini kita telah bisa terlibat dalam pelatihan langsung yang menghubungkan
seorang mediator, informasi online, dan peserta jarak jauh. Pada akhir tahun 2001, hampir
90 persen kegiatan usaha mengakui pentingnya mengembangkan strategi komprehensif
untuk menggunakan intranet dan Internet secara bersamaan.
Sejumlah program pembelajaran baru berteknologi tinggi yang ada saat ini dijuluki
perangkat pembelajaran paling kuat sejak buku ditemukan. Dengan teknologi realitas
virtual (virtual reality), pikiran kita dipisahkan dari berbagai gangguan luar dan perhatian
kita difokuskan pada stimulasi indera yang kuat (dari matriks cahaya-suara) yang
membombardir imajinasi.
Teknologi makin menjadi bagian dari semua produk dan total GNP, termasuk industri
pesawat terbang, sistem industri maju, dan otomotif. Saat ini, hampir 20 persen nilai
sebuah mobil ada pada bagian elektroniknya. Layanan komputer dan pasar software
komputer telah melebihi angka $600 miliar, meningkat 50 persen dalam 4 tahun terakhir.
Teknologi informasi diperkirakan akan menjadi dasar bagi kebanyakan produk, layanan, dan
proses yang paling penting di masa depan.
Selain itu, serangkaian perkembangan teknologi yang muncul baru-baru ini bisa
digunakan di rumah, selain di kantor (Bates, 1995). Perkembangan dan kemajuan ini
mencakup:
Integrasi antara televisi, telekomunikasi dan komputer lewat teknik
digitalisasi dan kompresi data
Biaya yang lebih rendah dan penggunaan yang lebih fleksibel di bidang
telekomunikasi lewat pengembangan berbagai jalur jaringan layanan
digital terpadu (ISDN), fiber optic, dan radio seluler
Meningkatnya laba melalui penggunaan komunikasi radio dan
miniaturisasi (telepon genggam, kamera, mikrofon, dan layar display
beresolusi tinggi)
Bertambahnya kemampuan memproses data yang dihasilkan dari
mikrochip baru dan software yang lebih canggih
Berbagai perangkat software dan perintah yang lebih bagus dan lebih
ramah-pengguna yang mempermudah individu untuk menciptakan dan
mengkomunikasikan materi mereka sendiri
Dunia kerja dan tempat kerja telah berubah secara dramatis. Para pekerja tidak lagi duduk di
dalam ruangan kantor. Perusahaan saling bekerja sama sekaligus saling bersaing di saat
bersamaan. Para konsumen memberikan pengawasan serta menuntut pelayanan. Rekan
kerja bekerja bersama dengan erat tanpa pernah bertemu dan bertatap muka. Perusahaan
mempekerjakan CEO paruh waktu dan office boy purnawaktu.
Staf di kantor pusat
perusahaan mungkin terhitung kurang dari satu persen tenaga kerja di perusahaan tersebut,
kalau memang ada kantor pusat.
Organisasi telah bergerak dari usaha peningkatan mutu di tahun 1980-an, melalui prosesproses penyusunan ulang (reengineering) pada tahun 1990-an, sampai ke perubahan radikal
tempat kerja itu sendiri saat kita memasuki
abad ke-21. Organisasi saat ini telah bergerak dari berfokus pada pengurangan kerusakan
dan merapikan proses usaha ke mencari bentuk yang benar-benar baru yang akan
memungkinkan mereka mengelola perubahan yang terus menerus. Dengan demikian,
mereka telah menciptakan berbagai organisasi kerja dimana berbagai rutinitas kerja diatur
ulang, dirancang ulang, atau diubah untuk meningkatkan kinerja. Praktek pemecahan
pekerjaan menjadi sejumlah tugas kecil akan segera berakhir. Alih-alih, sejumlah tim
pegawai akan bertanggung jawab atas proses-proses penting kegiatan usaha sejak awal
sampai akhir. Ketidaksabaran dengan kecepatan perubahan akan menyebabkan banyak
organisasi mengubah proses utama kegiatan usahanya dengan memulai dari awal lagi.
Struktur Berdasarkan Kompetensi Utama
Perusahaan akan fokus pada, dan mengelola, hal yang paling bisa mereka lakukan.
Dengan demikian, perusahaan akan dibangun berdasarkan kompetensi utama mereka,
bukan berdasarkan produk atau pasar, dengan tugas-tugas sampingan diserahkan pada
para pekerja kontrak dan pekerja sementara. Arsitektur organisasi sebuah perusahaan
akan dibangun sesuai dengan tim kerja otonomi dan aliansi strategis. Perusahaanperusahaan ini akan menjadi organisasi virtual, jaringan sementara yang terdiri dari
sejumlah perusahaan independen, pemasok, konsumen, dan bahkan pesaing, dan
dihubungkan dengan teknologi informasi untuk berbagi keahlian, biaya, dan akses ke pasar
perusahaan lain. Misalnya, sebuah pabrik akan memproduksi sebuah item dan akan
mengandalkan bagian perancangan produk untuk menjual hasil produksinya.
Kemajuan teknologi informasi yang disebutkan diatas menyediakan penyampaian
(transmisi) data yang lebih cepat serta kapasitas penyimpanan data yang lebih besar, juga
kemampuan komputer yang lebih besar dan hubungan yang lebih kompleks dan lebih jelas
antar penggunanya. Inovasi semacam ini akan memungkinkan adanya kendali yang lebih
besar atas organisasi-organisasi yang lebih terdesentralisasi sekaligus memungkinkan
aliran informasi yang dibutuhkan untuk memberi para manajer lokal kewenangan untuk
mengambil keputusan di lapangan. Karena teknologi ini, perusahaan akan menjadi
sejumlah kelompok organisasi atau adhocracy, yaitu kelompok manusia yang tersebar
secara geografisbiasanya bekerja di rumahyang berkumpul bersama dengan bantuan
perangkat elektronik untuk mengerjakan suatu proyek dan kemudian berpisah kembali.
Lebih banyak organisasi yang akan terdiri dari sejumlah minimal pegawai inti permanen
dan didukung oleh banyak profesional yang dikontrak secara independen.
Karena semakin banyak perusahaan menyadari bahwa sumber daya utama sebuah
usaha bukanlah modal, personel, atau fasilitas, melainkan pengetahuan, informasi, dan
gagasan, banyak pandangan baru mengenai organisasi mulai bermunculan. Berbagai
perusahaan di berbagai tempat
10
mulai melakukan restrukturisasi, menciptakan organisasi terpadu, jaringan global, dan pusat
pembelajaran perusahaan. Organisasi menjadi lebih cair, terus berubah dalam hal ukuran,
bentuk, dan komposisinya.
Koevolusi dan Model Virtual
Salah satu pandangan yang muncul saat ini didasarkan pada konsep koevolusi: gagasan
bahwa dengan bekerja bersama pesaing, konsumen, dan pemasok secara langsung, sebuah
perusahaan akan bisa menciptakan usaha, pasar, dan industri baru. Perusahaan didorong
untuk memandang dirinya sebagai bagian dari sebuah lingkungan yang lebih luas, semacam
sebuah ekosistem usaha, sehingga perusahaan tersebut bisa mengevaluasi peluang usaha
bukan sekedar sebagai pemain tunggal, tapi sebagai salah satu pemain diantara banyak
pemain lain, yang masing-masing berkoevolusi dengan pemain lainnya. Koevolusi berbeda
dari gagasan konvensional mengenai persaingan, dimana perusahaan hanya bekerja dengan
sumber daya mereka sendir idan tidak memperluas diri lewat kemampuan pihak lain. Di
pasar global, perusahaan harus menggunakan para pemain lainmemanfaatkan kapasitas,
inovasi, dan modal mereka. Organisasi yang terbaik di segala bidang akan mampu menjadi
pesaing kelas dunia, dengan kecepatan, kemampuan, dan teknologi unggul untuk meraup
peluang yang paling kecil sekalipun.
Model virtual bisa jadi adalah inovasi organisasi yang paling penting sejak tahun 1920-an,
yaitu ketika Pierre DuPont dan Alfred Sloan mengembangkan prinsip desentralisasi untuk
mengatur berbagai korporasi raksasa yang kompleks. Perusahaan virtual tidak akan memiliki
kantor pusat maupun diagram organisasi; perusahaan ini tidak akan memiliki hirarki atau
integrasi secara vertikal. Sejumlah tim pegawai di berbagai perusahaan akan secara rutin
bekerja bersama.
Setelah pekerjaan tersebut selesai, organisasi virtual ini akan
membubarkan diri.
Kemunculan organisasi-organisasi bertipe jaringan ini sebagai pengganti struktur birokrasi
tradisional bisa dirangkum oleh pergeseran organisasi transformatif seperti yang ditunjukkan
di Tabel 1.
Konsumen akan jadi lebih berpengaruh dalam menentukan bagaimana organisasi
menetapkan berbagai strategi dan melaksanakan operasi kerjanya. Mereka, alih-alih para
pegawai, akan menjadi fokus perhatian para pemimpin serta menjadi prioritas organisasi.
Dalam skala dunia, konsumen
11
TABEL
1
Perubahan Organisasi
Dimensi
Tugas Utama
Hubungan
Level
Struktur
Batasan
Dorongan Persaingan
Gaya Manajemen
Budaya
Pegawai
Fokus Strategis
Lama
Bersifat Fisik
Bersifat Hirarkis
Banyak
Fungsional
Tetap
Baru
Bersifat Mental
Rekan-ke-rekan
Sedikit
Tim multidisiplin
Berubah-ubah
Integrasi Vertikal
Otokratik
Kepatuhan
Homogen
Efisiensi
Partisipatif
Komitmen dan hasil
Majemuk
Inovasi
akan mendorong standar kinerja baru untuk mutu, keberagaman, kustomisasi, kenyamanan,
waktu, dan inovasi. Mereka akan membuat perusahaan merasa lebih terdorong untuk
bergerak keluar dari pasar domestik. Organisasi tidak akan memiliki pilihan selain mencari
dari seluruh dunia untuk memperoleh konsumen, pegawai, sumber daya, teknologi, pasar dan
rekan usaha.
Berbagai tuntutan baru atas mutu, perubahan konstan dalam hal selera, tren global
sementara, dan siklus hidup produk yang singkat akan memaksa kemunculan kemitraan dan
aliansi global baru. Tantangan yang dimunculkan oleh pasar baru, berbagai industri baru,
deregulasi, persaingan memperebutkan pasar, serta para pesaing nasional yang agresif
membuat perusahaan perlu melakukan penggabungan (merging) berbagai kekuatan global
untuk bertahan hidup.
Komunikasi dan pemasaran global telah meningkatkan kesadaran konsumen mengenai
berbagai kemungkinan produk dan layanan, dan persaingan global akan menawarkan pilihan
yang lebih bervariasi dan lebih bermutu kepada konsumen.
Kedua faktor ini akan
menciptakan pertemuan antara kebutuhan dan pilihan konsumen. Konsumen saat ini bisa
memilih berbagai produk dan layanan yang memenuhi standar mereka untuk kriteria-kriteria
berikut:
12
13
Pengetahuan
Pengetahuan telah menjadi lebih penting bagi organisasi dibandingkan dengan sumber daya
finansial, posisi pasar, teknologi, atau aset perusahaan lainnya. Pengetahuan dipandang
sebagai sumber daya utama yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan suatu
organisasi. Tradisi, budaya, teknologi, operasi, sistem, dan prosedur perusahaan semuanya
didasarkan pada pengetahuan dan keahlian.
Pengetahuan sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan pegawai untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
peningkatan, dengan demikian memberikan layanan bermutu bagi klien dan konsumen.
Pengetahuan dibutuhkan untuk memperbaharui produk dan layanan, mengubah sistem dan
struktur, serta mengkomunikasikan solusi atas masalah. Dalam ekonomi pengetahuan baru,
individu di tiap level dan di semua jenis perusahaan kan ditantang untuk mengembangkan
pengetahuan, bertanggung jawab atas gagasan-gagasan baru, serta mengejarnya sejauh
mungkin.
Tugas seorang pemimpin adalah untuk menciptakan lingkungan yang
memungkinkan para pekerja (pegawai) menambah pengetahuan dan memanfaatkan
pengetahuan tersebut.
Pengetahuan diciptakan secara terus menerus di tiap sudut dunia dan bertambah dua kali
lipat tiap dua sampai tiga tahun. Salah satu refleksi mengenai pertumbuhan pengetahuan
ilmiah adalah kecepatan perkembangan jurnal ilmiah. Dua jurnal ilmiah pertama muncul
pada pertengahan tahun 1600-an. Pada tahun 1750, jumlah ini telah bertambah menjadi 10
jurnal, dan pada tahun 1800-an, menjadi sekitar 100. Saat ini ada lebih dari 100.000 jurnal
ilmiah.
Kecerdasan dan kemampuan berpikir menjadi aset perusahaan yang paling berharga,
yang menciptakan keunggulan persaingan di pasar. Kita ditantang untuk menemukan dan
menggunakannya. Thomas Stewart (1991) menyatakan bahwa Kemampuan berpikir . . .
sebelumnya belum pernah sepenting ini bagi dunia usaha. Tiap perusahaan jadi makin
tergantung pada pengetahuanpaten, proses, keahlian manajemen, teknologi, informasi
mengenai konsumen dan pemasok, dan pengalaman. . . . Pengetahuan yang ada dalam
perusahaan ini bisa digunakan untuk menciptakan keunggulan yang membedakan
perusahaan dari pesaing. Dengan kata lain, pengetahuan ini adalah gabungan dari segala
hal yang diketahui oleh semua orang dalam perusahaan Anda yang memberikan keunggulan
bersaing bagi Anda di pasar (hal. 44).
Walter Wriston (1992) menulis bahwa, pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukanlah pada
teknologi, baik itu mikrochip maupun jaringan komunikasi global, tapi pada otak manusia.
Robert Reich (1991), mantan U.S. Secretary of Labor (Menteri Perdagangan A.S.),
mengungkapkan bahwa perusahaan tidak lagi berfokus pada produk; strategi usaha mereka
makin terpusat pada pengetahuan khusus (hal. 8).
14
15
Organisasi masa depan akan terdiri dari lebih banyak pekerja pengetahuan, bukan hanya
para eksekutif senior tapi juga para pegawai di semua level. Dalam masyarakat pasca era
industri ini, pengetahuan bukan hanya merupakan sumber daya lain, selain faktor-faktor
produksi, lahan, tenaga kerja, dan modal; pengetahuan merupakan satu-satunya sumber
daya yang benar-benar berarti. Dengan ekonomi yang berdasarkan pengetahuan, para
pekerja pengetahuan merupakan aset terbesar. Dalam organisasi-organisasi masa depan
yang sukses (organisasi-organisasi yang memberikan nilai tinggi), hanya satu aset yang
menjadi makin bernilai jika digunakankeahlian pengetahuan para pegawai. Tidak seperti
mesin yang perlahan-lahan menjadi aus, bahan baku yang makin langka, paten dan hak
cipta yang pasti kadaluarsa, dan merek dagang yang kehilangan kemampuannya untuk
menarik konsumen, pengetahuan dan kebijaksanaan yang muncul dari pembelajaran para
pegawai justru akan bertambah nilainya jika digunakan dan dipraktekkan.
Aset-aset utama usaha bernilai tinggi tidak bersifat konkret. Aset-aset utama ini adalah
berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk menghubungkan solusi dengan kebutuhan
tertentu dan reputasi yang dihasilkan oleh kesuksesan di masa lalu. Webber (1993)
menyatakan bahwa perbedaan antara usaha manufaktur (produk) dan usaha jasa menjadi
makin tidak nyata. Dampak nyata ekonomi informasi adalah penciptaan kesamaan atau
keseragaman di dunia kerja.
Salah satu aspek menarik dari para pekerja pengetahuan adalah bahwa mereka memang,
benar-benar, memiliki sarana produksi, dan mereka bisa membawa hal tersebut keluar dari
perusahaan kapan saja. Dengan demikian, para manajer harus menarik dan memotivasi;
menghargai, mengakui, dan mempertahankan; melatih, mendidik, dan meningkatkan; serta,
berkebalikan dari masa lalu, melayani dan memuaskan para pekerja pengetahuan.
Organisasi harus menyediakan sebuah struktur dimana para pekerja pengetahuan bisa
menerapkan pengetahuan mereka. Secara khusus, organisasi harus menyediakan kontak
atau hubungan dengan para pekerja pengetahuan lain, karena lewat dialog dan interaksi
dengan rekan-rekan lah mereka bisa memperbaiki dan menambah gagasan mereka.
Pegawai sementara dan pekerja paruh waktu merupakan unsur yang makin banyak dalam
tenaga kerja saat ini dan di masa depan. Penyedia layanan pegawai sementara telah
menambah lebih dari 1 juta pekerja selama tiga tahun terakhir, dan lapangan kerja mereka
meningkat 17 persen setiap tahun, menghasilkan lebih dari $50 miliar pendapatan negara
per tahun.
Biro Statistik Pekerja (Bureau of Labor Statistics) memperkirakan bahwa
lowongan kerja di bidang jasa penyedia personel akan terus tumbuh 4,3 persen per tahun.
Organisasi di bidang telekomunikasi, komputer,
Pegawai
Sementara
16
manufaktur alat berat, dan perbankan merupakan organisasi yang paling banyak
menggunakan tenaga kerja sementara. Berbagai bidang usaha telah menjadikan penerimaan
pekerja sementara sebagai bagian integral dari proses penerimaan pegawai mereka, serta
sebagai bagian tak terpisahkan dari kebijakan SDM perusahaan. Para pekerja sementara
memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih fleksibelmeski mengorbankan aspek
kesetiaan pegawai dan pemeliharaan pengetahuan.
terkini dari Development Dimensions International (DDI), orangorang menganggap karakteristik-karakteristik berikut sangat
diinginkan.
Para pemimpin membangun sebuah lingkungan berdasarkan rasa
percaya dengan mendengarkan dan berkomunikasi dengan
pegawai.
Mereka mengharapkan pertumbuhan terus menerus,
memfasilitasi pembelajaran, dan mendorong kinerja efektif. Para
pemimpin dan rekan kerja bekerja bersama untuk menetapkan
sasaran, ekspektasi, dan pertanggungjawaban usaha. Visi dan nilai
yang ditentukan dan dikomunikasikan dengan jelas akan membantu
memandu proses pengambilan keputusan, yang dilakukan di level
paling rendah.
Pegawai mengendalikan sumber daya, sistem, metode, kondisi
kerja, dan jadwal kerja. Individu memiliki kemampuan dan data
untuk mengukur kinerja dan kemajuan mereka sendiri, sementara
umpan balik tentang kinerja diperoleh dari rekan kerja, konsumen,
dan laporan langsung.
Pekerjaan dirancang untuk mendorong
kepemilikan dan tanggung jawab pegawai.
17
Pelatihan yang efektif membangun berbagai keahlian pada waktu yang sesuai dan tepat saat
dibutuhkan.
Tempat kerja ideal mendorong pengambilan resiko dan memperlakukan kesalahan
sebagai peluang pembelajaran. Berbagai sistemseperti pemilihan dan promosi, pemberian
penghargaan dan pengakuan, kompensasi, serta manajemen informasidisusun untuk
mendorong dan memperkuat perilaku baik yang diinginkan.
Tenaga kerja global menjadi makin beragam dan berpindah-pindah. Orang Hispanik dan Asia
mewakili lebih dari 25 persen dari keseluruhan tenaga kerja A.S. Pada saat buku ini ditulis,
hampir setengah dari tenaga kerja di California, Texas, dan Florida adalah orang Kulit Hitam,
Hispanik, atau Asia. Para ahli fisika di Bell Laboratories bisa saja berasal dari berbagai
universitas di Inggris atau India, bukan hanya dari Princeton atau MIT. Di berbagai pusat
penelitian di seluruh dunia, bahasa ibu seorang ahli biologi mungkin adalah Bahasa Jerman,
India, atau Jepang, bukan bahasa Inggris.
Berbagai rumah sakit A.S. secara rutin
menyebarkan
iklan Pendorong 7: Keberagaman dan Mobilitas Tempat
mencari
suster
di
Kerja
Dublin dan Manila.
Perusahaan makin jauh melintasi batas-batas negara untuk mencari keahlian yang
mereka butuhkan. Pergerakan pekerja ini didorong oleh semakin besarnya kesenjangan
antara pasokan tenaga kerja dengan tuntutan atas tenaga kerja di dunia. Kebanyakan SDM
ahli dan tidak ahli di dunia saat ini berada di negara-negara berkembang. Namun,
kebanyakan pekerjaan yang bergaji tinggi dengan kebutuhan keahlian tinggi berada di kotakota negara industri.
William Johnston (1991), yang melaksanakan sebuah penelitian luas mengenai pola kerja
global, mengidentifikasi empat implikasi utama mobilitas dan keberagaman budaya tenaga
kerja bagi perusahaan global:
Peningkatan Produktivitas: Negara-negara yang kekurangan tenaga
18
19
tersusun dari sebuah lingkungan yang kaya hubungan; dunia kekacauan dan proses, bukan
sekedar dunia objek dan benda. Fisika kuantum berhubungan dengan gelombang dan
hologram, dengan kejutan alih-alih prediksi.
Dengan memahami fisika kuantum, organisasi menyadari bahwa mereka tidak bisa
memprediksi apapun dengan pasti, bahwa kekacauan adalah bagian dari realita. Kesadaran
ini mendorong kita untuk mengubah cara kita berpikir, cara kita menyelesaikan masalah,
dan cara kita menangani keteraturan versus perubahan, otonomi versus kendali, struktur
versus fleksibilitas, dan perencanaan versus mengikuti arus.
20
untuk belajar lah baru meka bisa menghindari nasib yang menimpa dinosaurus, yang tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang berubah.
Pada awal tahun 1990-an, sejumlah organisasi memulai proses untuk menjadi oganisasi
pembelajaran. Perusahaan seperti Corning, Federal Express, Ford, General Electric, Motorola,
dan Pacific Bell di Amerika Serikat; ABB, Rover, dan Sheerness Steel di Eropa; dan Samsung
dan Singapore Airlines di Asia merupakan beberapa pelopor yang sukses.
Berbagai
perusahaan ini melihat pembelajaran di seluruh sistem di seluruh bagian perusahaan, dengan
hasil yang berupa perbaikan produk dan jasa, sebagai cara terbaik bukan hanya untuk
bertahan hidup, tapi juga untuk berhasil.
Sama seperti pada berbagai proses evolusi lain, sejumlah organisasi yang memulai proses
adaptasi dan pembelajaran tidak mencapai cukup banyak untuk mempertahankan perubahan
yang bertahan lama. Mereka tidak sepenuhnya siap untuk meninggalkan zona nyaman dan
aman, yaitu ukuran dan keberhasilan, yang mereka miliki saat ini, untuk bermetamorfosa
secara sistematis dan menyeluruh menjadi spesies baru, organisasi pembelajaran. Mereka
memilih jalur aman, perubahan-perubahan yang lebih tidak beresiko, misalnya penjaminan
mutu atau penataan ulang, dan dengan demikian hanya memperoleh sebagian dari
keseluruhan manfaat yang bisa diberikan oleh pembelajaran organisasi.
Untungnya, beberapa pendorong yang sama, yang menciptakan perubahan di lingkungan
usaha, juga bisa berfungsi sebagai dasar untuk membangun organisasi pembelajaran.
Misalnya, dorongan persaingan dan teknologi yang mengharuskan organisasi untuk menjadi
lebih datar dan tidak berbatas juga memungkinkan perusahaan tersebut untuk menyebarkan
pengetahuan dengan lebih cepat tanpa terlalu banyak penyaringan internal. Para pegawai
ahli yang memiliki mobilitas dan pilihan yang lebih banyak akan mendorong organisasi untuk
memberdayakan mereka sehingga mereka bisa lebih produktif. Ekspektasi dan pilihan
konsumen mengharuskan perusahaan untuk terus menerus mempelajari berbagai cara baru
untuk menciptakan kepuasan konsumen.
Kemampuan komputer dan telekomunikasi
menghapus jarak dan
Pendorong-Pendorong yang Memungkinkan waktu
karena
Organisasi Pembelajaran
kemampuan
tersebut
memfasilitasi
aliran
informasi. Perubahan yang cepat dan terus menerus pada keahlian yang dibutuhkan dari
pegawai mendorong mereka untuk menjadi pembelajar terus menerus yang tidak memiliki
kemewahan untuk menunggu perusahaan memberi mereka pelatihan. Organisasi yang
mampu menangkap semua pendorong ini dan secara sistematis mensinergikannya akan
menjadi perusahaan yang menaiki tangga evolusi ke tahap selanjutnya dalam kehidupan
organisasiorganisasi pembelajaran.
21