Anda di halaman 1dari 13

Model Organisasi Pembelajaran Sistem

KEBANYAKAN ORGANISASI SAAT INI MENYADARI pentingnya menjadi organisasi pembelajaran: Mereka
harus belajar lebih baik dan lebih cepat atau mereka akan mati. Tantangan yang mereka
hadapi adalah, bagaimana? Banyak organisasi mencari pendekatan yang cepat dan mudah.
Yang lainnya hanya fokus pada satu atau dua aspek perubahan dan pembelajaran organisasi,
misalnya mendapatkan keahlian dan teknologi baru. Sebagai akibat dari berbagai usaha
mencari jalan pintas ini, kebanyakan perusahaan benar-benar gagal. Mereka menolak
mempertimbangkan rumitnya menciptakan dan mempertahankan pembelajaran di seluruh
bagian perusahaan. Mereka tidak memahami dan mengimplementasikan berbagai komponen

BAB

tak terpisahkan yang membentuk organisasi pembelajaran.


Berdasarkan pengalaman penulis dengan ratusan organisasi pembelajaran selama 15
tahun terakhir, jelas bahwa pembelajaran semacam ini tidak mungkin dan tidak bisa
dipertahankan tanpa memahami dan mengembangkan kelima subsistem yang terkait
dengannya. Kelima subsistem ini adalah pembelajaran, organisasi, manusia (pegawai),
pengetahuan, dan teknologi (lihat Gambar 1). Kelima subsistem ini sangat penting untuk
mempertahankan pembelajaran organisasional berkelanjutan serta memastikan keberhasilan
perusahaan.
23

24

Membangun Organisasi Pembelajaran

Organisasi
Manusia
Pengetahuan
Teknologi

Gambar 1 Model Organisasi Pembelajaran Sistem

Subsistem organisasi, manusia, pengetahuan, dan teknologi diperlukan untuk


meningkatkan dan memperbanyak pembelajaran, yang pada gilirannya, akan meresap
kembali ke keempat subsistem tersebut. Kelima subsistem ini tidak terpisahkan dalam
membangun dan mempertahankan pembelajaran organisasi dan produktivitas.
Kelima
subsistem ini saling terkait secara dinamis dan saling melengkapi. Jika satu subsistem lemah
atau tidak ada, keempat subsistem lainnya akan sangat terganggu.
Pembelajara
n

Subsistem Pembelajaran
Pembelajaran merupakan subsistem ini dari organisasi pembelajaran. Pembelajaran terjadi di
level individu, kelompok, dan organisasi.
Keahlian pemikiran sistem, model mental,
penguasaan personal, pembelajaran sendiri, dan dialog sangat dibutuhkan untuk
memaksimalkan pembelajaran organisasi. Subsistem pembelajaran merujuk pada beberapa
level dan jenis pembelajaran yang penting bagi pembelajaran organisasi dan keahlian
organisasi yang relevan (lihat Gambar 2).
Level-Level Pembelajaran
Ada tiga level berbeda namun saling terkait dalam organisasi pembelajaran:

25

Level
Model Organisasi Pembelajaran Sistem

Individu
Kelompok/Tim
Organisasi
Jenis
Adaptif
Antisipatif
Tindakan
Keahlian
Pemikiran sistem
Model mental

Pembelajaran
Penguasaan
personal
Pembelajaran
sendiri
Dialog
Gambar 2 Subsistem Pembelajaran

Pembelajaran individu merujuk pada berbagai perubahan dalam hal keahlian, gagasan,
pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh lewat pembelajaran sendiri, pengajaran
menggunakan teknologi, dan pengamatan.
Pembelajaran kelompok atau tim mencakup peningkatan pengetahuan, keahlian, dan
kompetensi yang dicapai oleh dan di dalam kelompok.
Dan pembelajaran organisasi menggambarkan peningkatan kemampuan intelektual dan
kemampuan produktif yang diperoleh lewat komitmen terhadap, dan lewat peluang untuk,
perbaikan terus menerus di seluruh bagian organisasi.
Jenis-Jenis Pembelajaran
Tiga metode atau pendekatan pembelajaran ini sangat penting dan bernilai bagi organisasi
pembelajaran. Meski masing-masing memang berbeda, seringkali ketiganya saling tumpang
tindih dan saling melengkapi.
Pembelajaran adaptif terjadi saat kita merefleksi pengalaman masa lalu dan kemudian
mengubah tindakan kita di masa depan.
Pembelajaran antisipatif adalah proses pemerolehan pengetahuan lewat membayangkan
berbagai kemungkinan masa depan (pendekatan yang bergerak dari membayangkan, ke
tindakan, ke refleksi). Pendekatan pembelajaran ini berusaha untuk menghindari hasil
negatif, dan pengalaman negatif, dengan mengidentifikasi peluang masa depan terbaik serta
menentukan cara untuk mencapai masa depan tersebut.
Pembelajaran tindakan berarti menggali dan merefleksi realita saat ini (ketika tindakan
dilakukan) dan menerapkan pengetahuan tersebut untuk mengembangkan individu,
kelompok, dan organisasi.

26

Membangun Organisasi Pembelajaran

Keahlian untuk Pembelajaran Organisasi


Lima keahlian utama dibutuhkan untuk memulai dan memaksimalkan pembelajaran
organisasi.
Pemikiran sistem menggambarkan sebuah kerangka konseptual yang digunakan untuk
membuat semua pola lebih jelas dan menentukan cara mengubah pola-pola tersebut dengan
efektif.
Model mental adalah asumsi-asumsi yang tertanam dalam yang mempengaruhi tindakan
dan pandangan kita terhadap dunia. Misalnya, model atau gambaran mental kita mengenai
pembelajaran, pekerjaan, atau patriotisme mempengaruhi interaksi dan perilaku kita dalam
berbagai situasi spesifik yang berhubungan erat dengan konsep-konsep tersebut.
Penguasaan personal mengindikasikan level kecakapan tinggi dalam sebuah subjek atau
bidang keahlian. Diperlukan komitmen terhadap pembelajaran sepanjang hayat untuk bisa
menjadi ahli atau benar-benar cakap untuk melaksanakan berbagai pekerjaan atau tanggung
jawab kita di organisasi.
Pembelajaran sendiri berarti bahwa semua orang menyadari dan secara antusias
menerima tanggung jawab untuk menjadi seorang pembelajar. Unsur-unsur pembelajaran
sendiri mencakup mengetahui gaya belajar kita sendiri, mampu menilai kebutuhan dan
kompetensi kita, serta menghubungkan sasaran usaha dengan kebutuhan pembelajaran.
Dialog berarti mendengarkan dan berkomunikasi pada level yang lebih tinggi. Dalam
dialog diperlukan eksplorasi berbagai isu yang hampir tak terlihat secara bebas dan kreatif.
Diperlukan juga kemampuan untuk benar-benar menyimak orang lain sambil menunda atau
menyimpan pandangan kita sendiri. Disiplin dialog melibatkan kemampuan menyimak untuk
mengenali pola-pola interaksi tim yang bisa meningkatkan atau memperlemah pembelajaran.
Misalnya, pola pertahanan diri seringkali tertanam dalam pada dinamika kelompok atau
organisasi.
Jika pola semacam ini tidak disadari atau diacuhkan, pola tersebut akan
menghambat pembelajaran, tapi jika disadari dan dimunculkan secara kreatif, pola-pola ini
bisa mempercepat pembelajaran. Dialog merupakan media penting untuk menghubungkan,
menemukan, dan mengkoordinasi pembelajaran dan tindakan di tempat kerja.

Subsistem Organisasi
Organisasi sendiri, seting dan badan dimana proses pembelajaran terjadi, merupakan sebuah
subsistem organisasi pembelajaran. Empat dimensi atau komponen utama untuk subsistem
ini adalah visi, budaya, strategi, dan struktur (lihat Gambar 3).

27

Visi melingkupi harapan, sasaran, dan arah masa depan sebuah perusahaan.

Visi

Model Organisasi Pembelajaran Sistem

merupakan gambaran organisasi yang ditumbuhkan dalam perusahaan itu sendiri dan
kemudian disebarkan ke semua pihak diluar organisasi. Budaya organisasi pembelajaran
mendukung visi perusahaan yang terus berubah, dimana pembelajaran dan pembelajar
menciptakan berbagai produk dan jasa baru yang terus menerus berkembang.
Budaya merujuk pada nilai, keyakinan, praktek, ritual, dan kebiasaan organisasi. Budaya
membantu membentuk perilaku dan mencetak persepsi. Dalam organisasi pembelajaran,
budaya perusahaan adalah budaya dimana pembelajaran diakui sebagai hal yang penting
bagi keberhasilan usaha; dalam organisasi semacam ini, pembelajaran menjadi sebuah
bagian yang tak terpisahkan dan sebuah kebiasaan dalam semua fungsi organisasi. Budaya
yang kaya dan bisa beradaptasi ini menciptakan hubungan dan meningkatkan pembelajaran
dengan mendorong berbagai nilai seperti kerja tim, manajemen diri, pemberdayaan, dan
berbagi. Budaya ini merupakan kebalikan dari arsitektur birokrasi yang tertutup dan kaku.
Strategi berhubungan dengan rencana kerja, metodologi, taktik, dan langkah-langkah yang
diterapkan untuk mewujudkan visi dan mencapai sasaran organisasi. Dalam organisasi
pembelajaran, strategi mengoptimalkan pembelajaran yang telah diperoleh, disebarkan, dan
digunakan di semua tindakan dan operasi perusahaan.
Visi
Struktur
Organisasi
Budaya
Strategi
Gambar 3 Subsistem Organisasi

28

Membangun Organisasi Pembelajaran

Struktur mencakup semua bagian (departemen), level, dan konfigurasi perusahaan.


Organisasi pembelajaran merupakan sebuah struktur yang tertata, tidak terbatas, dan datar
yang memaksimalkan hubungan, aliran informasi, tanggung jawab lokal, dan kerja sama di
dalam dan di luar organisasi.

Subsistem Manusia
Subsistem manusia dalam organisasi pembelajaran mencakup para manajer dan pemimpin
perusahaan, pegawai, konsumen, rekan usaha dan aliansi, pemasok, penjual, dan masyarakat
sekitar (lihat Gambar 4). Tiap kelompok bernilai besar bagi organisasi pembelajaran, dan
semua harus diberdayakan dan diberi kesempatan untuk belajar.
Sebagai pembelajar, para manajer dan pemimpin perusahaan melaksanakan pelatihan,
pembimbingan, dan pencontohan dengan tanggung jawab utama untuk memunculkan dan
memperbesar peluang pembelajaran bagi orang-orang di sekitar mereka.
Pegawai diberdayakan dan diharapkan untuk belajar, merencanakan kompetensi masa
depan mereka, mengambil tindakan dan resiko, dan memecahkan masalah.
Para konsumen berpartisipasi dengan mengidentifikasi kebutuhan, menerima pelatihan,
dan pembangunan hubungan dengan organisasi pembelajaran.
Manajer
dan
Pemimpin
Pegawai
Masyarakat
Manusia
Konsumen
Pemasok
dan
Penjual
Gambar 4 Subsistem Manusia

Rekan
Bisnis &
Aliansi

29

Rekan bisnis dan aliansi diuntungkan dengan berbagi kompetensi dan pengetahuan.
Model Organisasi Pembelajaran Sistem

Pemasok dan penjual menerima dan berkontribusi pada berbagai program pengajaran.
Berbagai kelompok masyarakat seperti agensi sosial, agensi pendidikan, dan agensi
ekonomi saling berbagi dalam memberikan dan menerima pembelajaran.

Subsistem Pengetahuan
Subsistem pengetahuan dalam organisasi pembelajaran mengelola pemerolehan dan
penciptaan pengetahuan bagi organisasi. Subsistem ini mencakup pemerolehan, penciptaan,
penyimpanan, analisis dan penggalian data, penyebaran, dan penerapan serta validasi
pengetahuan (lihat Gambar 5).
Keenam elemen pengetahuan dalam organisasi pembelajaran bersifat terus menerus dan
interaktif, alih-alih sekuensial dan terpisah-pisah. Distribusi informasi terjadi lewat sejumlah
saluran, masing-masing dengan kerangka waktu berbeda. Manajemen pengetahuan terus
menerus diteruskan lewat filter persepsi serta lewat tindakan proaktif dan reaktif.
Pemerolehan

Penciptaan

Penerapan dan
Validasi
Pengetahuan
Gambar 5 Subsistem Pengetahuan

Penyimpana
n

Penyebaran

Analisis dan
Penggalian
data

30

Membangun Organisasi Pembelajaran

Managemen pengetahuan adalah inti pembangunan organisasi pembelajaran. Organisasi


pembelajaran yang sukses memandu pengetahuan, secara sistematis dan menggunakan
bantuan teknologi, melewati keenam tahap ini.
Pemerolehan adalah pengumpulan berbagai data dan informasi yang ada di dalam dan
diluar organisasi.
Dalam penciptaan, pengetahuan baru dimunculkan lewat sejumlah proses berbeda, mulai
dari inovasi sampai ke penelitian yang menyeluruh dan rumit. Pengetahuan baru ini juga bisa
muncul lewat kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru dan menggabungkan
berbagai elemen pengetahuan, yang sebelumnya telah diketahui, lewat penalaran induktif
kompleks.
Penyimpanan merujuk pada pengkodean dan pemeliharaan pengetahuan yang berharga
bagi perusahaan agar mudah diakses oleh para staf, kapanpun, dan dari mana saja.
Analisis dan penggalian data melibatkan sejumlah teknik untuk menganalisis data serta
untuk merekonstruksi, memvalidasi, dan menginventarisir sumber daya yang penting ini.
Penggalian data memungkinkan organisasi untuk menemukan makna dari data mereka.
Penyebaran pengetahuan adalah pergerakan informasi dan pengetahuan, baik disengaja
maupun tidak, secara mekanis, elektronis, dan interpersonal ke seluruh bagian organisasi.
Penerapan dan validasi mencakup penggunaan dan penilaian pengetahuan oleh para
anggota organisasi.
Hal ini tercapai lewat penggunaan kreatif dan pendauran ulang
pengetahuan dan pengalaman organisasi secara terus menerus.

Subsistem Teknologi
Subsistem teknologi terdiri dari mendorong, mengintegrasikan jaringan teknologi dan
perangkat informasi yang memungkinkan akses ke dan pertukaran informasi dan
pembelajaran. Subsistem ini mencakup berbagai proses teknis, sistem, dan struktur untuk
kolaborasi, pelatihan, koordinasi, dan berbagai keahlian pengetahuan lainnya. Subsistem ini
melingkupi semua perangkat elektronik dan metode canggih untuk pembelajaran, seperti
simulasi, konferensi komputer, dan kolaborasi.
Semua perangkat ini digunakan untuk
menciptakan jalan bebas hambatan pengetahuan.
Dua komponen utama subsistem teknologi diterapkan untuk mengelola pengetahuan dan
peningkatan pembelajaran (lihat Gambar 6).

31

Culture
Model Organisasi Pembelajaran Sistem

Teknologi

Gambar 6 Subsistem Teknologi

Teknologi untuk mengelola pengetahuan merujuk pada teknologi berbasis komputer yang
mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, dan menyebarkan informasi ke seluruh bagian
organisasi dan ke seluruh dunia.
Teknologi untuk meningkatkan pembelajaran melibatkan penggunaan video, audio, dan
pelatihan multimedia berbasis komputer yang bertujuan untuk menyampaikan dan
mengembangkan pengetahuan dan keahlian.
Mengelola
Pengetahuan

Meningkatkan
Pembelajaran

Karakteristik Organisasi Pembelajaran Sistem


Organisasi pembelajaran sistem memiliki kemampuan luar biasa untuk memunculkan
keberhasilan perusahaan. Apa saja dimensi dan karakteristik organisasi pembelajaran
sistem?
Pertama, pembelajaran dicapai oleh sistem organisasi sebagai satu kesatuan, seolah-olah
sistem-sistem tersebut adalah satu otak. Para anggota organisasi menyadari pentingnya
pembelajaran terus menerus yang terjadi di seluruh bagian organisasi untuk keberhasilan
perusahaan, baik saat ini maupun di masa depan. Pembelajaran adalah sebuah proses
berkelanjutan yang digunakan secara strategis yang dipadukan dengan, serta berjalan
paralel dengan, pekerjaan. Dalam organisasi pembelajaran, ada fokus terhadap kreativitas
dan pembelajaran generatif. Sejumlah kompetensi utama berfungsi sebagai titik tolak untuk
berbagai produk dan jasa baru. Pemikiran sistem bersifat fundamental. Kelincahan dan
fleksibilitas sangat dihargai. Organisasi semacam ini memiliki kemampuan

32

Membangun Organisasi Pembelajaran

untuk terus menerus beradaptasi, memperbaharui, dan memperbaiki diri untuk menanggapi
lingkungan yang terus berubah.
Seperti yang akan kita lihat di bab 5, ada sebuah iklim perusahaan yang mendorong,
menghargai, dan mempercepat pembelajaran individu dan kelompok.
Para pegawai
membentuk jaringan secara inovatif seperti sebuah komunitas, baik di dalam maupun di luar
organisasi. Perubahan dirangkul, dan kejutan yang tidak terduga dan bahkan kegagalan
dianggap sebagai peluang untuk belajar. Semua orang didorong oleh keinginan untuk
menjadi lebih baik secara berkualitas dan terus menerus.
Aspirasi, refleksi, dan
konseptualisasi mencirikan kegiatan harian. Para pegawai akan memiliki akses tak terbatas
terhadap informasi dan sumber daya data yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan.
Organisasi yang menerapkan dan mengintegrasikan kelima subsistem dalam model ini
akan memiliki kemampuan luar biasa untuk
Mengantisipasi dan beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan
Mempercepat perkembangan produk, proses, dan jasa.
Pembelajaran harus dihubungkan dengan kebutuhan usaha mendasar dan hasil yang
dituntut oleh para manajer, konsumen, rekan kerja, dan para pemegang saham. Mereka akan
mengukur efektivitas pembelajaran bukan dengan menghitung jumlah kelas pelatihan atau
jumlah peserta yang hadir, tapi berdasarkan kinerja usaha. Dalam perusahaan-perusahaan
ini, pembelajaran mendasari hasil usaha seperti pemerolehan pegawai berbakat, manajemen
saluran usaha, kapasitas kepemimpinan, waktu siklus usaha yang lebih singkat, peluncuran
produk baru yang lebih cepat, integrasi merjer

Menjadi lebih cakap dalam pembelajaran dari pesaing dan


rekan usaha
Memperlancar transfer pengetahuan dari satu bagian
organisasi ke
bagian lain.
Belajar lebih efektif dari kesalahan
mereka.
Lebih memanfaatkan pegawai di semua level organisasi.
Mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk
menerapkan
perubahan strategis.
Merangsang perbaikan terus menerus di semua bidang
organisasi
Menarik para pekerja
terbaik
Meningkatkan komitmen dan kreativitas
pekerja

33

dan akuisisi, manajemen resiko dan kepatuhan hukum, serta pemeliharaan dan kepuasan
Model Organisasi Pembelajaran Sistem

pegawai dan konsumen (Manville, 2001).


Hanya organisasi yang merangkul kelima
subsistem ini yang akan bisa memenuhi tantangan ini.
Penerapan kelima subsistem yang membentuk model Organisasi Pembelajaran Sistem
secara rinci dan spesifik akan disajikan dan dibahas di bagian-bagian selanjutnya buku ini.
Bersama-sama, kelima subsistem ini akan membangun sebuah struktur kuat yang
memastikan pembelajaran dan kesuksesan global. Sekarang mari kita membahas masingmasing subsistem ini agar kita bisa mulai merancang dan membangun organisasi
pembelajaran kita.

Anda mungkin juga menyukai