Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS KESULITAN BELAJAR

Kelompok 5 (1Erin Putri Sosang_210404501036, 2Fadel Muhammad_210404501040 ,3Miftahul Jannah_210404502048)

BK FIP Universitas Negeri Makassar

Pendahuluan

Dalam proses pembelajaran di sekolah baik guru maupun siswa, pasti


mengharapkan agar mencapai hasil yang maksimal. Dalam kenyataan, harapan itu
tidak selalu terwujud, masih banyak siswa yang tidak memperoleh hasil yang
memuaskan. Adanya kasus kesulitan belajar yang dialami siswa membuat siswa
kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Penyebab
kesulitan belajar bisa berasal dari faktor internal siswa maupun faktor eksternal
siswa, dan ada berbagai jenis kesulitan belajar itu sendiri.

Adapun dari kedua faktor di atas maka sangat perlu untuk diadakan dan
dilakukan bimbingan belajar terhadap siswa baik siswa yang mengalami kesulitan
belajar maupun siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar, dengan tujuan
meminimalisir masalah kesulitan belajar siswa. Sementara itu, tujuan dari bimbingan
belajar adalah untuk mengetahui masalah-masalah kesulitan belajar yang terjadi
pada siswa agar dapat membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami demi
tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Isi

Hammil (Suryani, 2010) menyebutkan kesulitan belajar adalah beragam


bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-cakap,
membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa
gangguan intrinsik yang diduga karena adanya disfungsi sistem saraf pusat.
Gangguan-gangguan ini menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan,
berpikir, berbicara, membaca, menulis, atau berhitung. Dari defenisi di atas dapat
disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam
menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung yang disebabkan oleh
beberapa hal.

Menurut (Waskitoningtyas, 2016), kesulitan belajar terjadi karena siswa


menganggap mata pelajaran tertentu adalah hal yang sulit dan menakutkan. Gejala
kesulitan akan tampak ketika siswa tidak mampu berkonsentrasi, mudah lelah dan
jenuh, dan mengeluh ketika diberikan pekerjaan rumah (PR). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar seperti faktor fisiologis (kondisi fisik), faktor psikologis (cacat
mental, bakat, motivasi, ego, intelegensi), sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang ada di luar diri individu seperti keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
tempat tinggal.
Selain faktor di atas, kesulitan belajar juga bisa terjadi karena adanya
perubahan sosial seperti pandemi covid-19 yang menuntut diberlakukannya
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Permasalahan yang terjadi saat ini banyak siswa
yang masih kesulitan untuk belejar secara mandiri. Penelitian yang dilakukan oleh
(Purwanto, dkk, 2020) menyatakan bahwa salah satu dampak yang jelas terlihat
adalah kesulitan belajar yang dialamin oleh murid selama proses belajar mengajar
dari rumah. Murid merasa tertekan saat belajar jarak jauh karena merasa terpaksa
apalagi dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Permasalahan ini juga
terjadi di SDN Sidoarjo 01 (Kelas IV). Penelitian yang dilakukan oleh (Utomo, dkk,
2021) menemukan permasalahan yang dihadapi saat PBM di masa pandemi covid-
19 adalah biaya tambahan untuk membeli kuota internet untuk pembelajaran daring,
dibutuhkannya gawai dengan kualitas yang bagus, dan kurang fokusnya siswa
dalam belajar daring karena merasa jenuh harus belajar mencari informasi sendiri di
internet sehingga menimbulkan stres pada siswa.

(Utomo, dkk, 2021) menyebutkan bahwa pada masa pandemi ini kesulitan belajar
yang dirasakan oleh SDN Sidoarjo 01 yang berasal dari siswa adalah menurunnya
minat belajar dari siswa karena menggunakan gawai sebagai media belajar yang
disebbakan karena fokus terpecah oleh game online yang bisa diakses di gadget.
Kedua, siswa kebingungan untuk mencari informasi sendiri mengenai pelajaran yang
menurut mereka susah dipelajari dan harus mencarinya sendiri di internet. Ketiga,
tingginya tingkat stress yang dialami siswa ketika belajar daring karena minimnya
pembelajaran yang diberikan serta tidak adanya teman yang bisa membuat rileks
dalam belajar. Keempat, kurangnya dukungan dari orangtua karena tidak semua
orangtua bisa membimbing anaknya dalam belajar menggunakan sistem daring
sehingga kebanyakan orangtua lebih membiarkan anaknya belajar mandiri. Faktor
eksternal adalah halangan atau rintangan dalam belajar yang daring dari luar seperti
lingkungan dan media pendukung dalam kegiatan belajar. Kuota internet adalah
masalah utama yang dihadapi baik dari pihak guru maupun dari siswa SDN
Sidoharjo 01. Hal ini terjadi karena aplikasi yang digunakan seperti google form dan
whattapps setiap proses pembelajran membutuhkan kuota yang besar sehingga ini
menimbulkan biaya tambahan bagi orangtua siswa atau guru dalam proses belajar.
Menurut (Suparyanto dan Rosad, 2015) berkaitan dengan hal di atas, maka
diperlukan peranan guru BK untuk memberikan layanan BK Belajar terhadap siswa
yang mengalami kesulitan belajar maupun yang tidak mengalami kesulitan belajar
sebagai bentuk upaya guru BK meminimalisir terjadinya kesulitan belajar yang dapat
menghambat tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Kesimpulan

Dari analisis kasus kesulitan belajar di atas ditemukan beberapa hal yang
menjadi faktor terjadinya kesulitan belajar dan jenis-jenis kesulitan belajar yang
dialami siswa. Berkaitan dengan hal di atas, maka diperlukan peranan guru BK
untuk memberikan layanan BK Belajar terhadap siswa yang mengalami kesulitan
belajar maupun yang tidak mengalami kesulitan belajar sebagai bentuk upaya guru
BK meminimalisir terjadinya kesulitan belajar yang dapat menghambat tercapainya
tujuan pendidikan yang diharapkan.

Daftar Pustaka

Suryani, Y. E. (2010). Kesulitan belajar. Magistra, 73, 33–47.

Waskitoningtyas, R. S. (2016). Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V


Sekolah Dasar Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu Tahun
Ajaran 2015/2016. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 5(1),
24.

Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., Putri, R. S., &
Santoso, priyono B. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid
19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Jurnal of
Education, Psychology and Counseling., 2(1).

Suparyanto dan Rosad (2015). AnalisisPelaksanaan Bimbingan Belajar Dalam


Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa. JOEAI (Journal of Education and
Instruction), 5(3), 248–253.

Utomo, K., Soegeng, A. Y., Purnamasari, I., & Amaruddin, H. (2021). Pemecahan
Masalah Kesulitan Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid19.
MIMBAR PGSD Undiksha, 9(1), 1.

Anda mungkin juga menyukai