PENDAHULUAN
Mahasiswa
Belajar merupakan rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang
kemahiran. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik,
Note: 1 paragraf itu terdiri dari 3-5 kalimat. Satu lembar berisi 2-3 paragraf.
menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Menurut Siswoyo (2017), mahasiswa adalah orang yang sedang menimba ilmu di
perguruan tinggi, termasuk instansi negeri maupun swasta (Bagian ini gak perlu, karena
kalimat setelahnya bahas ini juga). Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses
menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu
bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan
universitas (Hartaji, 2012). Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mahasiswa didefinisikan
sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa Indonesia Online,
kbbi.web.id).
Tugas utama mahasiswa adalah melakukan kegiatan belajar. Belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku berdasarkan praktik atau pengalaman baru. Perbuahan tingkah
laku tersebut terjadi akibat interaksi dengan situasi yang ada bukan terjadi dengan sendirinya
karena kedewasaan sesorang (Iskandar, 2009) (Tadi kan diatas bahas tentang belajar, kok
tugas utama yaitu belajar seperti membuat tugas, membaca buku, buat makalah, presentasi,
samping tugas utama, ada tugas lain yang lebih berat dan lebih menyentuh terhadap makna
mahasiswa itu sendiri, yaitu sebagai agen perubah dan pengontrol sosial masyarakat. Tugas
inilah yang dapat menjadikan dirinya sebagai harapan bangsa, yaitu menjadi orang yang setia
tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Akibat
dari pandemik Covid-19 ini, menyebabkan (Ganti aja) Pemerintah Indonesia menerapkan
berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan
himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk
menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan,
perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya
tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran
pandemik Covid-19 yang terjadi saat ini. Hal ini mengakibatkan penutupan sekolah di
seluruh Indonesia dan mendorong seluruh elemen pendidikan agar dapat melakukan
pembelajaran secara daring termasuk jenjang perguruan tinggi. Oleh karena itu, dengan
diberlakukannya proses pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai macam
fasilitas penunjang yang mendukung menjadi sebuah solusi efektif dalam mereduksi
penyebaran virus Covid-19 dalam sektor pendidikan (Herliandry, Nurhasanah, Suban, &
Kuswanto, 2020).
Penelitian sebelum oleh (Nurrohim, 2020) (Ganti aja). Nurohim (2020) menyatakan
bahwa pembelajaran online atau daring mempengaruhi tingkat kepuasan terhadap siswa
mempengaruhi 60 % tingkat kepuasan terhadap siswa. Menurut (Yunita et al, 2021) Menurut
Yunita et al. (2021), proses belajar mangajar berbasis daring atau online selama covid-19
mempengaruhi tingkat kepuasan dan motivasi belajar mahasiswa. Berita bahwa kepuasan
belajar rendah.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada tanggal 8 Oktober 2022 terhadap 8 orang
mahasiswa Universitas Mercu Buana. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana
kampus dapat mempengaruhi kepuasan belajar pada mahasiswa. 7 dari 8 subjek mahasiswa
mengatakan kurangnya kemauan universitas untuk mendengar saran dan suara dari
mahasiswa membuat mahasiswa tidak mencapai kepuasan belajarnya. Selain itu kurangnya
kepedulian kampus atau universitas terhadap mahasiswa maka hal ini akan berdampak bagi
penampilan gedung yang kurang baik termasuk perawatan gedung dan kebersihan,tentunya
akan membuat mahasiswa tidak merasa nyaman dengan hal ini maka akan membuat subjek
Nanti itu dijadikan parameter pertanyaan. Misal salah satu dimensi kepuasa belajar itu
tentang kualitas pengajaran dari dosen. Tanya terkait ini. Misal, gimana kualitas pengajaran
dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar pada mahasiswa (kok jadi bahas fasilitas belajar
dan prestasi belajar??) Fokus ke kepuasan belajar. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Menurunnya prestasi belajar dikarenakan oleh fasilitas belajarnya kurang memadai maka
prestasi belajarnya akan rendah,dan sikapnya menjadi acuh mudah putus asa kurang perhatian
Faktor-faktor yang mempengaruhi diganti kepuasan belajat (ini nanti ganti, aku
kirimkan materinya) prestasi belajar menurut Madonat (2008) ada dua, yaitu faktor internal
yang merupakan faktor dari dalam diri siswa yang meliputi : minat, bakat, motivasi, tingkat
intelegensi. Faktor eksternal yaitu faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan
masyarakat serta lingkungan dan metode. buah motivasi perhatian sangat di butuhkan oleh
mahasiswa terlebih mahasiswa merupakan remaja dimana emosi yang masih stabil dapat
mempengaruhi pembelajarannya.
Ini pake teorinya Herzberg (teori Motivasi Dua Faktor Herzberg menjelaskan tentang
Motivasi yang berasal dari kata motif memiliki arti daya dorong, keinginan,
kebutuhan dan kemauan (Romadon & Maryam, 2019). Motivasi merupakan suatu kekuatan
yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan, termasuk belajar.
Motivasi untuk melakukan belajar adalah penting dalam melakukan kegiatan belajar
dikarenakan motivasi merupakan pendorong yang dapat melahirkan kegiatan seseorang.
Seseorang cenderung akan bersemangat untuk menyelesaikan suatu kegiatan karena ada
Menurut (Buchari 2009) Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan
motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau implus. Motivasi seseorang tergantung
kepada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan
menentukan perilaku seseorang. Motif yang kuat ini sering kali berkurang apabila telah
mencapai kepuasan ataupun menemui kegagalan Menurut (Sardiman 2014) yang di kutip
oleh Aziz mengemukakan bahwa Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya sehingga tidak perlu rangsangan dari luar, karena dari dalam diri individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi Ekstrinsik adalah motif-
motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Menurut Widayat (2015) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca,
tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya
kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh ( Saragih dan Kumara.,
2018), disimpulkan sejumlah hal. Strategi belajar bahasa yang digunakan oleh pelajar dengan
tingkat motivasi intrinsik tinggi, sedang dan rendah berbeda secara signifikan. Pelajar dengan
motivasi intrinsik tinggi lebih sering menggunakan seluruh strategi belajar bahasa, yang
terdiri atas strategi memori, kognitif, kompensasi, metakognitif, afektif dan sosial
dibandingkan pembelajar dengan motivasi intrinsik sedang dan rendah. Motivasi intrinsik
memberi sumbangan sebesar 62% terhadap penggunaan strategi belajar bahasa. Strategi
belajar bahasa yang digunakan oleh pelajar dengan gaya belajar visual, auditori, individual
dan kelompok tidak berbeda secara signifikan. (tambahkan dukungan penelitian terdahulu).
Berdasarkan pembahasan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
2. Praktis
yang ada di Yogyakarta mengenai permasalahan apa yang mungkin terjadi selama
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Widayat (2015) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang
membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari
buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar
itu sendiri.
Menurut Sri Hapsari (2005) motivasi Intrinsik pada umumnya terkait dengan
bakat dan faktor intelegensi dalam diri siswa. Motivasi intrinsik dapat muncul sebagai
suatu karakter yang telah ada sejak seseorang dilahirkan, sehingga motifasi tersebut
merupakan bagian dari sifat yang didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam,
dan sesuatu bawaan (Singgih, 2008), menurut Thursam (2008), seorang siswa yang
memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh guru maupun
orang tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa dalam belajar akan lebik kuat lagi
adalah motif yang berasal dari dalam diri sendiri atau dorongan yang berasal dari
dalam individu untuk melakukan sesuatu. Motif ini berasal dari dalam diri sendiri
Aspek aspek motivasi intrinsik menurut Ghufron & Risnawati (2011) ada empat
yaitu:
a. Kesenangan
b. Ketertarikan
Individu bebas memilih suatu tugas pekerjaan yang dirasa sangat tepat dan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa ada 4 aspek yang
Menurut Sri Hapsari (2005 ) faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
pada umumnya terkait dengan faktor intelegensi dan bakat dalam diri siswa. Sri Esti
faktor endogen, faktor konstitusi, faktor dunia dalam, sesuatu bawaan, sesuatu yang
telah ada yang diperoleh sejak dilahirkan. Selain itu, motivasi intrinsik dapat
diperoleh dari proses belajar. Seseoran yang meniru tingkah orang lain, yang
menghasilkan sesuatu yang menyenangkan secara bertahap, maka dari proses tersebut
terjadi proses internalisasi dari tingkah laku yang ditiru tersebut sehingga menjadi
kepribadian dari dirinya. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
B. Kepuasan Belajar
Menurut Memet Mulyadi (2008) kepuasan merupakan keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan yang ditampilkan dalam sikap positif terhadap
berbagai kegiatan dan tanggapannya menghadapi lingkungan luar. Kepuasan yang dimiliki
individu berbeda beda,namun apabila individu tersebut sudah merasa bahwa ia merasa senang
akan sebuah hasil atau sudah mencapai sebuah keinginannya dengan senang maka hal ini
positif mahasiswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh tenaga
pendidik sebab terdapatnya kesesuaian antara apa yang diharapkan serta diperlukan dengan
Menurut pemaparan Husaini yang di kutip oleh Hermawan (2015) “kepuasan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara apa yang diterima dengan
harapannya.”. Kepuasan juga dirasakan oleh mahasiswa,namun dalam penelitian ini yang
akan di bahas adalah kepuasan belajar. Seiring berjalannya zaman mahasiswa pastinya
mempunyai tingkat kepuasan dalam belajar sendiri sendiri hal ini di karenakan dengan
adanya sebuah perbedaan pada masing-masing individu, semakin memadai sarana dan
prasarana pendidikan maka semakin tinggi tingkat kepuasannya, dan begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa Kepuasan Belajar adalah tingkat
perasaan yang dimiliki individu atas pencapaian yang didapatkan individu tersebut dari hasil
belajarnya. Namun hasil pencapaiannya ini tidak luput dari campur fasilitas Pendidikan yang
diterimanya.
perhatian secara pribadi. Jika mahasiswa mengeluh maka harus dicari solusi
yang tulus.
responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. (Ini seriusan teorinya ini??) Kotler dan
Menurut Sulistyono (2013) kepuasan belajar mahasiswa dapat di pengaruhi oleh beberapa
a. faktor administrasi
Dalam proses administrasi dengan kinerja administrasi yang baik hal ini juga
mempengaruhi kepuasan belajar mahasiswa. Pelayanan jasa yang baik yang di berikan oleh
Perguruan Tinggi akan mempengaruhi kepuasan belajar tersendiri untuk setiap mahasiswa hal
ini di karenakan kesiapan para staff atau petugas administrasi seperti TU,Pelayanan
Keuangan,Satpam Tukang Parkir dan Customer Service yang mempunyai ketulusan dalam
melayani dan membantu, kesiapan menerima keluhan mahasiswa, dan sikap serta perilaku
tinggi itu.
Dalam proses belajar tentunya mahasiswa akan berkomunikasi dengan dosen. Dengan
menyampaikan materi pembelajaran dengan baik ke mahasiswa hal ini akan menjadikan
kepuasan belajar untuk mahasiswa tersebut. Dalam proses pembelajaran mahasiswa yang
mempunyai keaktifan untuk berkomunikasi bertanya menanggapi hal ini akan memberikan
nilai positif sendiri untuk mahasiswa tersebut dan dosen tersebut,selain memudahkan
mahasiswa untuk belajar dengan bertanya hal yang belum di pahami hal ini juga dapat
membuat dosen lebih mengenal mahasiswa dan mengenal kemampuannyauntuk lebih
Ketersediaan fasilitas dalam sebuah perguruan tinggi. Apabila fasilitas tersebut dapat
memenuhi mahasiswa maka akan memberikan kepuasan tersendiri bagi mahasiswa. Dengan
adanya ruang belajar yang bersih dan aman tentunya akan membuat mahasiswa menjadi lebih
tenang saat menjalankan proses pembelajaran dengan lancar dan baik untuk belajar,wifi atau
hotspot yang lancar juga dapat memberikan kepuasan tersendiri. Karena dengan
menggunakan internet,apabila hotspot yang di berikan sebuah Perguruan tinggi baik dan
cepat hal ini juga dapat memudakan mahasiswa untuk membantu proses pembelajaran.
Keyamanan ruang belajar,dengan ruang belajar yang bersih dan aman tentunya akan
membuat mahasiswa menjadi lebih tenang saat Dalam kepuasan belajar, pelayanan yang di
berikan oleh Perguruan tinggi tentunya akan dirasakan siswa. Oleh karena itu Jika kinerja
dari sebuah Perguruan tinggi maka akan memenuhi harapan, untuk mahasiswanya. Kepuasan
atau kesenangan yang tinggi akan menciptakan kelekatan emosional, hal ini juga akan
memberikan sebuah memori yang menarik untuk mahasiswa nya ia akan mengenang karena
apa yang di berikan Perguruan Tinggi tersebut dapat memenuhi harapannya untuk mencapai
sebuah kepuasan belajar dan mencapai tridharma perguruan tinggi. Apabila seorang
mahasiswa mencapai kepuasan belajarnya maka hal ini akan berpengaruh ke pencapaian
individu dalam meraih masa depannya salah satunya dalam dunia kerja dengan adanya
fasislitas dari Perguruan Tinggi maka akan membantu mahasiswa menggapai harapannya.
Apabila Perguruan tinggi memberikan pelayanan jasa yang baik hal ini akan memberikan
kepuasan tersendiri untuk mahasiswanya,selain itu Perguruan Tinggi tersebut maka akan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Belajar di pengaruhi oleh
beberapa faktor secara umum yaitu : faktor administrasi, faktor dosen, dan faktor
ketersediaan fasilitas.
Menurut Widayat (2015) motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca,
tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Oleh karena itu motivasi Intrinsik sering di sebut motivasi atau dorongan yang
berasal dari diri individu tidak perlu sebuah rangsangan dari faktor eksternal.
Hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori dari Purwanto yang
mengemukakan bahwa salah satu faktor yang turut mempengaruhi hasil belajar peserta didik
adalah motivasi intrinsik (Purwanto,2014). Hasil belajar akan meningkat jika motivasi peserta
didik untuk belajar juga bertambah. Semakin kuat atau semakin lemah motivasi belajar
individu tentu dapat berpengaruhi pada keberhasilan belajar. Sehingga, motivasi belajar harus
diupayakan, khususnya motivasi intrinsik yang berasal dari dalam diri dengan selalu
memikirkan masa depan yang cerah walaupun penuh dengan rintangan yang harus dihadapi
Dari hasil uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa motivasi yang
mempengaruhi seseorang sangat beraneka ragam namun motivasi yang berasal dalam diri
memiliki pengaruh sangat besar terhadap perilaku individu dalam organisasi. Motivasi
intrinsik yang berasal dari dalam diri individu sangat mempengaruhi proses yang di lalui,
termasuk dalam kepuasan belajar individu tersebut. Motivasi intrinsik merupakan dorongan
dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu, seperti dalam proses belajar. Saat individu
mempunyai motivasi intrinsik yang tinggi maka akan menghasilkan kepuasan belajar yang
tinggi, hal ini berpengaruh dalam proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
D. Hipotesis
Dari tinjauan pustaka diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis yaitu terdapat
hubungan yang positif antara motivasi intrinsik dengan kepuasan belajar pada mahasiswa.
Artinya semakin tinggi motivasi intrinsik pada mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan belajar pada mahasiswa. Sebaliknya semakin rendah motivasi intrinsik pada
mahasiswa maka akan semakin rendah pula kepuasan belajar pada mahasiswa